Sistem Saraf

9
151 XIII. SISTEM SARAF A. Sasaran Pembelajaran 1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem saraf atau systema nervorum.. 2. Agar mahasiswa mampu mengenali otak dan bagian-bagiannya. B. Sistem Saraf Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa. Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak. Respon yang diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku. Sel-sel saraf mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara axon dan dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse. Sistem saraf pada vertebrata dapat dibedakan atas: - Sistem saraf pusat (systema nervorum centrale), disusun oleh otak (encephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis). - Sistem saraf tepi (systema nervorum periphericum), disusun oleh saraf otak (nervi cerebralis) dan saraf spinal (nervi spinalis). - Sistem saraf otonom, disusun oleh sistem saraf parasymphatic dan sistem saraf symphatic. - Organ perasa khusus (special sense organs), terdiri atas organ gurat sisi (linea lateralis), hidung, telinga, dan mata. C. Jenis-jenis Saraf Berdasarkan pada fungsi organ yang dirangsang, saraf dapat digolongkan atas: - Saraf cerebrospinalis, yaitu saraf yang merangsang otot bergaris (striated muscle). - Saraf otonom (vegetatif), yaitu saraf yang merangsang jantung (cardiac muscle), urat daging licin (smooth muscle), dan kelenjar-kelenjar.

Transcript of Sistem Saraf

Page 1: Sistem Saraf

151

XIII. SISTEM SARAF

A. Sasaran Pembelajaran

1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa yang dimaksud

dengan sistem saraf atau systema nervorum..

2. Agar mahasiswa mampu mengenali otak dan bagian-bagiannya.

B. Sistem Saraf

Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa.

Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak.

Respon yang diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku.

Sel-sel saraf mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal

dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut

neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel).

Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai penerima impuls) dan

axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara axon dan dendrite

dari sel saraf lainnya disebut synapse.

Sistem saraf pada vertebrata dapat dibedakan atas:

- Sistem saraf pusat (systema nervorum centrale), disusun oleh otak

(encephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).

- Sistem saraf tepi (systema nervorum periphericum), disusun oleh saraf otak

(nervi cerebralis) dan saraf spinal (nervi spinalis).

- Sistem saraf otonom, disusun oleh sistem saraf parasymphatic dan sistem

saraf symphatic.

- Organ perasa khusus (special sense organs), terdiri atas organ gurat sisi (linea

lateralis), hidung, telinga, dan mata.

C. Jenis-jenis Saraf

Berdasarkan pada fungsi organ yang dirangsang, saraf dapat digolongkan

atas:

- Saraf cerebrospinalis, yaitu saraf yang merangsang otot bergaris (striated

muscle).

- Saraf otonom (vegetatif), yaitu saraf yang merangsang jantung (cardiac

muscle), urat daging licin (smooth muscle), dan kelenjar-kelenjar.

Page 2: Sistem Saraf

152

Berdasarkan atas fungsi dari rangsang itu sendiri, saraf dapat digolongkan

atas:

- Saraf sensibel (afferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari perifer

(sistem saraf tepi) ke pusat (sistem saraf pusat).

- Saraf motoris (efferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari pusat ke

perifer.

- Saraf penghubung, yaitu saraf yang menghubungkan antara jenis saraf yang

satu dengan yang lainnya, misalnya antara saraf sensibel dengan saraf

motoris.

D. Otak

Otak ikan hanya dapat dilihat jika tulang-tulang pembungkusnya telah

dibuka. Untuk itu maka perlu terlebih dahulu dilakukan pembedahan secara hati-

hati terhadap bagian kepala ikan agar otak yang akan diamati dapat terlihat

dengan jelas. Pembuatan preparat otak akan lebih mudah jika menggunakan ikan

yang sudah diawetkan karena otak tersebut telah mengeras.

Kepala ikan dipotong tepat pada bagian tengkuk dengan pisau yang tajam

sehingga kepala terlepas dari badan. Potongan kepala tersebut diletakkan secara

tegak dengan mulut terletak di sebelah atas. Kemudian pemotongan dilakukan

pada bagian atas kepala tersebut sampai pisau mencapai daerah sekitar mata.

Setelah itu, pisau diarahkan pada bagian pinggir saja untuk mencegah agar otak

tidak teriris. Bagian atas kepala tersebut dikuakkan sehingga otak ikan akan

nampak dari bagian atas (tampak dorsal)(Gambar 80).

Untuk melihat otak dari arah samping (tampak lateral), kepala digunting dari

arah mulut ke belakang secara hati-hati sehingga kepala terbelah dua. Jika bagian

kepala tersebut dikuakkan maka akan terlihatlah otak ikan dari arah samping.

Untuk melihat otak dari arah bawah (tampak ventral) maka otak tersebut harus

dikeluarkan dari rongganya. Pemotongan harus dilakukan secara hati-hati karena

harus menggunting beberapa urat saraf (nervus cerebralis), di antaranya saraf

optik (nervus opticus), saraf olfaktori (nervus olfactorius), dan beberapa saraf

lainnya.

Page 3: Sistem Saraf

153

Gambar 80. Cara pembedahan untuk melihat otak ikan (Affandi et al., 1992)

Page 4: Sistem Saraf

154

Bagian-bagian otak dari muka ke belakang adalah sebagai berikut (Gambar

81 – 83):

a. Telencephalon, adalah bagian otak yang paling depan, terdiri atas:

- Lobus olfactorius, merupakan bagian telencephalon yang paling anterior

- Tractus olfactorius, merupakan lanjutan dari lobus olfactorius dan berfungsi

sebagai nervus cerebralis I.

- Bulbus olfactorius, merupakan lanjutan dari tractus olfactorius dan berakhir

sebagai sepasang ‘bola’, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang

halus yang menuju ke dinding lekuk hidung.

- Hemisphaerium cerebri, terdapat di bagian posterior lobus olfactorius.

Bagian dasarnya disebut corpus striatum, sedangkan bagian atap dan

dinding samping disebut pallium.

b. Diencephalon, terletak di sebelah belakang dari telencephalon bagian ventral.

Bersama-sama dengan telencephalon termasuk bagian dari otak muka

(prosencephalon). Pada diencephalon terdapat thalamus, hypothalamus, lobus

inferior, dan saccus vasculosus.

c. Mesencephalon, merupakan otak bagian tengah dengan organ utama yang

tampak menonjol adalah lobus opticus. Lobus opticus berbentuk bulat dan

besar, terletak di sebelah belakang bagian dorsal dari diencephalon. Di bagian

sebelah ventral terletak lobi inferior (bagian dari diencephalon) yang

merupakan tempat melekat hypophyse (hypothalamus). Pada bagian anterior

hypophyse terdapat persilangan dari nervus opticus (nervus cerebralis II) yang

disebut chiasma nervi optici. Selain lobus opticus, pada mesencephalon juga

terdapat torus semicircularis.

d. Metencephalon, disebut juga cerebellum, relatif besar dan terletak di belakang

mesencephalon.

e. Myelencephalon, disebut juga medulla oblongata, melanjutkan diri ke caudal

sebagai sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang berjalan di dalam

canalis vertebralis. Bersama-sama dengan cerebellum, medulla oblongata

termasuk bagian dari otak belakang (rhombexcephalon)

Page 5: Sistem Saraf

155

Gambar 81. Otak ikan Osteichthyes tampak samping (Chiasson, 1980)

Gambar 82. Otak ikan Osteichthyes tampak dorsal dan ventral (Chiasson, 1980).

Page 6: Sistem Saraf

156

Gambar 83. Otak ikan Chondrichthyes tampak dorsal (Wischnitzer, 1972)

Page 7: Sistem Saraf

157

E. Saraf Cranial

Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke

organ-organ sensori tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian besar saraf otak

tersebut berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada juga yang

berhubungan dengan bagian-bagian tubuh.

1. Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I,

berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar me-

ngelilingi bulbus olfactorius. Fungsinya mungkin meliputi sensori somati dan

sensori khusus.

2. Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius dengan pusat

olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.

3. Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan tectum

opticum, berfungsi membawa impuls penglihatan.

4. Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik yang

mengatur otot mata musculus obliquus inferior, muculus rectus superior,

musculus rectus inferior, dan musculus rectus internal. Berhubungan

dengan otak mesencephalon.

5. Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak mesencephalon,

merupakan saraf motor somatik yang menginervasi otot mata musculus

obliquus superior.

6. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus

ophthalmicus dan nervus maxillaris (merupakan saraf sensori somatik)

serta nervus mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor somatik).

Nervus ini menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla

oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap panas dan

sentuhan.

7. Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik yang

menghubungkan bagian depan medulla oblongata dengan otot mata

musculus rectus external. Fungsinya berhubungan dengan penarikan otot

penggerak biji mata.

8. Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu nervus

ophthalmicus superficialis, nervus buccalis, dan nervus hyomandibularis.

Saraf cabang ini berkaitan dengan saluran garis rusuk (linea lateralis) di

atas kepala, penerima rasa pada kepala dan tubuh, serta penerima

Page 8: Sistem Saraf

158

rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan NC V dan NC VIII pada

medulla oblongata. Saraf ini punya komponen yang berkaitan dengan

sensori somatik, sensori visceral, dan fungsi motor visceral.

9. Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang dari nervus

acousticofacialis pada ikan, mempunyai fungsi sensori somatik yang

berkaitan dengan telinga bagian dalam.

10. Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen sensori dan

motoris yang melayani bagian insang pertama. Fungsinya berkaitan

dengan garis rusuk, organ pengecap pada pharynx dan otot-otot insang.

11. Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan. Cabang

supratemporal dan cabang garis rusuk melayani sistem garis rusuk.

Cabang branchial menuju ke bagian posterior celah insang. Cabang

visceral melayani organ-organ internal. Cabang dorsal recurrent

menginervasi penerima rasa.

F. Soal-soal Latihan

Setelah membaca materi di atas, bentuklah kelompok diskusi (5 orang per

kelompok). Selanjutnya, setiap kelompok melakukan penelusuran pustaka dan

carilah urat saraf-urat saraf cranial yang menginervasi garis rusuk serta urat saraf-

urat saraf cranial yang menginervasi mata. Presentasikan tugas tersebut di dalam

kelas.

G. Daftar Pustaka

Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu

Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. 1974. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. Fakultas

Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Alamsjah, Z. dan M.F. Rahardjo. 1977. Penuntun Untuk Identifikasi Ikan.

Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Andy Omar, S. Bin. 1987. Penuntun Praktikum Ichthyologi. Jurusan Perikanan

Universitas Hasanuddin, Ujungpandang.

Page 9: Sistem Saraf

159

Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia. Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third edition. WM. C. Brown

Company Publishers, Dubuque, Iowa. Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology.

Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York. Moyle, P.B. and J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology.

Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Wischnitzer, S. 1972. Atlas and Dissection Guide for Comparative Anatomy.

Second edition. W. H. Freeman and Company, San Francisco.