Sistem koordinasi

35
Sistem Koordinasi By :Sofia Caesara

Transcript of Sistem koordinasi

Page 1: Sistem koordinasi

Sistem Koordinasi

By :Sofia Caesara

Page 2: Sistem koordinasi

Sistem Koordinasi :Sistem Indera Sistem Saraf Sistem Hormon

Otak (memori

)

Takut

Lari

Kaki Butuh pasokan oksigen dan glukosa lebih

banyak dari darahParu-paru

dan jantung cepat

Otak memonitor kadar CO2

dalam darah

Kontraksi otot

intercostal &

diafragma

Bernapas cepat, jantung cepat

Kebutuhan

glukosa meningk

at

Glikogen dalam hati

diubah menjadi

glukosa oleh HORMON

ADRENALIN

Page 3: Sistem koordinasi

1. Sistem SarafNeuronSistem Saraf terdiri

dari Unit Struktural dan Fungsional terkecil yaitu Sel Saraf (Neuron)

Struktur Neuron terdiri dari 3 bagian :1. Badan Sel (Neuron)2. Dendrit3. Akson.

Page 4: Sistem koordinasi

Badan Sel terdiri dari Badan Nissl (RE Kasar), Neurofibril (Mikrotubul), Berlokasi di Sistem Saraf Pusat (NUKLEUS) dan di Sistem Saraf Tepi (GANGLION).

Dendrit terdiri dari Badan Nissl (RE Kasar) dan Organel. Berfungsi menghantarkan rangsang ke badan sel.

Akson/Neurit memiliki Neurofibril (Mikrotubul), ada yang telanjang (terdapat di Sistem Saraf Pusat) dan ada yang berselubung (terdapat di Sistem Saraf Tepi). Selubung pada akson disebut Selubung Mielin. Fungsi selubung mielin adalah sebagai Isolator/ penahan terhadap tekanan, menutrisi akson, mempercepat jalannya impuls. Proses pembuatan selubung mielin disebut Mielinasi

Page 5: Sistem koordinasi

Macam-macam Neuron Berdasarkan jumlah uluran;

◦ Unipolar Neuron yang memiliki satu jumlah uluran

yang keluar dari badan sel neuron

◦ Bipolar Neuron yang memiliki dua jumlah uluran

yang keluar dari badan sel neuron

◦ Multipolar Neuron yang memiliki banyak jumlah uluran

yang keluar dari badan sel neuron

Berdasarkan fungsinya;◦ Neuron Sensorik

Neuron yang menghantarkan impuls dari reseptor ke Sistem Saraf Pusat

◦ Neuron Motorik Neuron yang menghantarkan impuls dari

Sistem Saraf Pusat ke efektor

◦ Neuron Konektor Neuron yang meneruskan impuls dari Neuron

Sensorik ke Neuron Motorik

Page 6: Sistem koordinasi

Sinaps

Tempat bertemunya ujung neuron satu dengan neuron lainnya

Terdapat Neurotransmitter yaitu zat-zat yang dapat menghantarkan impuls.

Jenis-jenis Neurotransmitter;◦ Asetilkolin : Terdapat di seluruh tubuh◦ Noradrenalin : Terdapat di Sistem saraf Simpatik◦ Serotonin : terdapat di Sistem Saraf Pusat (Otak)

Page 7: Sistem koordinasi

Peta Konsep Sistem Saraf

Sistem Saraf

Sistem Saraf Pusat

Otak

Otak Besar (Cerebrum)

Otak Tengah (Mesenchepal

on)

Otak Kecil (Cerebelum)

Sumsum

Tulang Belakan

g

Sistem Saraf Tepi (12 Pasang saraf Kranial & 31 Pasang

saraf Spinal)Sistem Saraf

Somatik (Sadar)

Sistem Saraf Otonom (Tidak

Sadar)

Sistem Saraf Simpatik

Sistem Saraf Parasimpateti

k

Page 8: Sistem koordinasi

A. Sistem Saraf PusatSistem Saraf Pusat terdiri dari OTAK & SUMSUM TULANG BELAKANG

Otak dan Sumsum tulang belakang dilindungi oleh SELAPUT MENINGES

Selaput Meninges terdiri dari 3 bagian :1. Dalam (PIAMETER) Pembuluh Darah2. Tengah (ARACHNOID) Cairan3. Luar (DURAMETER) Membran tebal

fibrosa pelapis tengkorak

Otak dan Sumsum tulang belakang memiliki Substansi Kelabu (Badan Neuron) & Substansi Putih (Serabut Saraf-Neurit atau Dendrit)

◦ PADA OTAK, Substansi Kelabu terletak di luar, Substansi Putih terletak di dalam

◦ PADA SUMSUM TULANG BELAKANG, Substansi Kelabu terletak didalam, Substansi Putih terletak di luar

Otak dilindungi TENGKORAK dan Sumsum tulang belakang (Medula spinalis) dilindungi oleh RUAS-RUAS TULANG BELAKANG

Page 9: Sistem koordinasi

OTAK

Terdiri dari Hemisfer Kiri dan Hemisfer Kanan

Kedua Hemisfer dihubungkan oleh Balok Otak yang berongga berisi cairan cerebrospinal

Tali spinal (jalur antara OTAK & STB) mengalami pindah silang sehingga terjadi kebalikan sistem pengendalian yaitu:◦ OTAK KIRI mengendalikan Tubuh Bagian KANAN◦ OTAK KANAN mengendalikan Tubuh Bagian KIRI

Pada Saat Embrio◦ Otak Depan◦ Otak Tengah◦ Otak Belakang

Page 10: Sistem koordinasi
Page 11: Sistem koordinasi

OTAK BESAR (CEREBRUM)

◦ Bagian terluar, tersusun atas korteks (Substansi Kelabu) dan Lapisan dalam tersusun atas serabut saraf (Neurit dan Dendrit) – Substansi Putih.

◦ Di bagi 4 bagian (lobus). Lobus Frontalis (Dahi), Lobus Parietalis(Ubun-ubun), Lobus Temporalis (Pelipis), Lobus Oksipitalis(Kepala Belakang)

◦ Terdapat 2 Celah. FISURA ROLANDO (Diantara LF & LP) dan SILVIUS (Diantara LF & LT)

OTAK TENGAH (MESENCHEPALON)

◦ Terletak di depan otak kecil

◦ Okulomotoris (Saraf berhubungan degan pusat pergerakan mata : mengangkat kelopak mata & memutar mata)

OTAK KECIL (CEREBELUM)

◦ Terdapat di bagian belakang dan bawah rongga otak.

◦ Mengatur gerakan otot dan keseimbangan posisi tubuh.

Fungsi Keempat Lobus :1. Lobus Frontalis (Dahi).

Untuk Berfikir2. Lobus Parietalis (Ubun-

Ubun). Untuk Berbicara, Berbahasa, dingin, Panas, Sakit

3. Lobus Temporalis (Pelipis). Untuk Berbicara, Berbahasa, Pendengaran

4. Lobus Oksipitalis (Kepala Belakang). Untuk Penglihatan

Page 12: Sistem koordinasi

Sumsum Tulang Belakang (Medula spinalis)

Lanjutan dari Medula oblongata (Sumsum lanjutan) terus kebawah sampai tulang punggung (ruas kedua tulang pinggang/canalis centralis vertebrae)

Didalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan cerebrospinal

Substansi kelabu terdapat didalam berbentuk seperti sayap/ bentuk huruf H.

Substansi putih terdapat di luar.

Substansi kelabu yang mengarah ke punggung disebut SAYAP DORSAL (Badan neuron sensorik dan menuju Sumsum Tulang Belakang)

Substansi kelabu yang mengarah ke perut disebut SAYAP VENTRAL (badan neuron motorik dan akson menuju efektor)

Sumsum tulang belakang juga berperan sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls dari kulit/otot ke otak dan membawa impuls motorik dari otak ke otot.

Page 13: Sistem koordinasi

A. Sistem Saraf Tepi (Perifer)

Sistem Saraf Tepi terbentuk dari neuron AFEREN & EFEREN.

Aferen menghantar rangsang dari reseptor ke Sistem Saraf Pusat (Neuron Sensorik). Eferen menghantar rangsang dari Sistem Saraf Pusat ke Efektor (Neuron Motorik)

Sistem Saraf Tepi terdiri dari 2 kelompok yaitu 12 PASANG SARAF KRANIAL (KEPALA) dan 31 PASANG SARAF SPINAL (TLNG BELAKANG

12 PASANG SARAF KRANIAL(KEPALA) terdiri dari neuron sensorik (I, II, VIII), neuron motorik (III, IV, VI, XI,XII) dan neuron sensorik-motorik (V, VII, IX, X)

31 PASANG SARAF SPINAL terdiri dari 8 Pasang Saraf LEHER, 12 Pasang Saraf PUNGGUNG, 5 Pasang Saraf PINGGANG, 5 Pasang Saraf PINGGUL, 1 Pasang Saraf EKOR

Page 14: Sistem koordinasi
Page 15: Sistem koordinasi

Sistem Saraf Tepi berdasarkan fungsinya dibagi menjadi SISTEM SARAF SOMATIK (sadar) dan SISTEM SARAF OTONOM (tidak sadar).

Sistem saraf somatik contohnya seperti gerakan kepala, badan, anggota gerak.◦ Urutan jalannya gerak sadar:

Neuron sensori (kulit, otot rangka, tendon) SSP Neuron motorik (Otot Rangka)

Sistem saraf otonom contohnya seperti gerakan otot polos, otot jantung dan kelenjar.◦ Berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2 :

NEURON SIMPATIK & NEURON PARASIMPATIK yang kerjanya berlawanan. Keduanya memiliki ganglion di sepanjang tulang punggung menempel pada Sumsum Tulang Belakang

Neuron Simpatik serabut praganglion pendek, serabut pascaganglion panjang.

Neuron Parasimpatetik serabut praganglion panjang, serabut pascaganglion pendek.

Page 16: Sistem koordinasi
Page 17: Sistem koordinasi

Tabel Fungsi Saraf Simpatik dan Parasimpatetik

No

Aktivitas Bagian Tubuh

Simpatik Parasimpatetik

1 Denyut Jantung Mempercepat Memperlambat

2 Pupil Melebarkan Mengecilkan

3 Kandung Kemih Mengembangkan

Mengerutkan

4 Proses Pencernaan Memperlambat

Mempercepat

5 Bronkus Memperkecil Memperlebar

6 Diameter pembuluh arteri

Memperkecil Memperlebar

Page 18: Sistem koordinasi

Mekanisme gerak refleks

Page 19: Sistem koordinasi

Sistem Saraf Pada HewanA. VERTEBRATA

1. Ikan Otak besar dan otak tengah tidak berkembang baik, sehingga penglihatan dan pendengaran

kurang baik. Otak kecil berkembang sangat baik sehingga berpengaruh pada keseimbangan didalam air

2. Katak Otak tengah berkembang baik sehingga pendengaran dan penglihatan baik.

3. Burung Otak Besar berkembang baik Otak Kecil berkembang baik, memiliki lipatan-lipatan sehingga memperluas permukaan untuk

keseimbangan pada saat terbang

Page 20: Sistem koordinasi

Sistem Saraf Pada HewanB. INVERTEBRATA

1. Cacing Pipih (Planaria) Memiliki 2 Ganglia Otak dimana

keduanya masing-masing memiliki serabut saraf memanjang di samping (lateral) tubuhnya.

Masing-masing serabut saraf memanjang bercabang ke bagian tengah tubuhnya membentuk Susunan Saraf Tangga Tali

2. Cacing Tanah Memiliki 2 Ganglia Otak dan satu

serabut saraf memanjang dibagian poros tubuhnya. (Sistem Saraf Tangga Tali)

3. Serangga (Belalang) Memiliki Satu serabut saraf

memanjang di bagian ventral tubuhnya Setiap segmen tubuhnya membentuk

satu ganglion (Sistem Saraf Tangga Tali)

Page 21: Sistem koordinasi

2. Sistem Hormon Hormon : zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan

oleh kelenjar endokrin.◦ ENDOKRIN : kelenjar yang tidak memiliki saluran. Sekretnya akan dialirkan

langsung ke pembuluh darah.

Hormon adalah yang mengatur aktivitas metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan

Pengaruh Hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun.

Hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin sangat sedikit sehingga kadar hormon dalam darah sangat rendah

Meskipun semua hormon mengadakan kontak dengan semua jaringan tubuh namun hanya sel jaringan yang mengandung reseptor spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.

Page 22: Sistem koordinasi

Ciri-ciri Hormon Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel

kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.

Diangkut oleh darah menuju ke sel/ jaringan target.

Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.

Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus

Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target

Page 23: Sistem koordinasi

Hubungan Saraf dan Hormon

Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf

Sistem yang mengatur kerjasama ini ada di Hipotalamus (neuroendocrine control)

Saraf memerintah, hormon mengatur homeostasis (pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan) contoh pengendalian tekanan darah, kadar gula darah dan kerja jantung

Pengaruh yang ditimbulkan kerja hormon tidak secepat pengeruh saraf

Page 24: Sistem koordinasi

Kelenjar Endokrin1. HIPOFISIS2. Tiroid3. Paratiroid4. Adrenal5. Pankreas6. Ovarium7. Testis8. Plasenta

Page 25: Sistem koordinasi

HIPOFISIS (Pituitari) mastergland

Bulat, kecil berdiameter 1,3 cm

Mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur bermacam-macam kegiatan dalam tubuh.

Dibagi menjadi Kelenjar Hipofisis lobus ANTERIOR, Hipofisis PARS INTERMEDIA, dan Kelenjar Hipofisis POSTERIOR.

Hipofisis PARS INTERMEDIA merupakan daerah yang relatif tidak berpembuluh darah berlokasi diantara lobus anterior dan lobus posterior

Page 26: Sistem koordinasi

Hormon-hormon dari Hipofisis Lobus Anterior

STH (Somatotropin Hormone)/ Growth Hormon.• Hormon pertumbuhan. Bila kekurangan mengakibatkan Kretinisme. Bila berlebihan

mengakibatkan Gigantisme. Bila berlebihan pada saat dewasa akan mengalami Akromegali.

Tirotropin/ TSH (Thyroid Stimulating Hormone)• Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta

merangsang sekresi tiroksin.

ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)• Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang

kelenjar adrenal untuk mensekresi glukokortikoid (hormon untuk metabolisme karbohidrat)

Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Hormone (LTH)• Memeliara korpus luteum (kelenjar endokrin sementara pada ovarium) untuk

memproduksi Progesteron dan Air Susu Ibu.

Gonadotropin• Pada Wanita

FSH : Merangsang pematangan Folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon estrogen LH : Mempengaruhi pematangan Folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon

progesteron• Pada Pria

FSH : Merangsang terjadinya SPERMATOGENESIS (Proses Pematangan Sperma) ICSH : Merangsang sel-sel Interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen

Page 27: Sistem koordinasi

Hormon-hormon dari Hipofisis Pars Media MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

• Untuk meningkatkan pigmentasi kulit dengan menyebarluaskan butir melanin sehingga kulit menjadi berwarna hitam

• Sekresi MSH juga dirangsang oleh faktor pengatur yaitu Faktor Perangsang Pelepasan Hormon Melanosit dan dihambat oleh MIF (Melanocyte Inhibitor Factor)

Hormon-hormon dari Hipofisis Posterior Oksitosin : Merangsang otot polos di uterus dan sel

yang menyelubungi saluran yang terdapat di kelenjar susu

Vasopresin (ADH) : Mempengaruhi pada reabsorbsi urin pada tubulus distal, sehingga mencegah pengeluaran urin terlalu banyak.

Page 28: Sistem koordinasi

Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Terdiri dari folikel-folikel dan terletak di depan trakea

Menghasilkan 2 macam hormon Tiroksin (T4) Triyodotironin

Kedua Hormon tersebut berfungsi meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh sehingga meningkatkan metabolisme tubuh

Dibuat dari asam amino (tiroksin) yang mengandung Yodium. Yodium diakumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah

Kekurangan zat yodium dalam waktu lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

Sel-sel yang terletak diantara folikel tiroid disebut sel C yang menghasilkan hormon Kalsitonin (memacu pengendapan kalsium)

Page 29: Sistem koordinasi

KELENJAR PARATIROID (KELENJAR ANAK GONDOK) Ada 4 buah masing-masing berdiameter 5 mm dengan

berat 30 mg dibelakang kelenjar tiroid.

Menghasilkan parathormon untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dan fosfor dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur, Absrobsi kalsium dari usus Ekskresi kalsium oleh ginjal Pelepasan kalsium dari tulang

Kekurangan Parathormon akan menyebabkan Tetani

Kelebihan Parathormon akan menyebabkan Von Recklinghousen (Tumor paratiroid, kadar parathormon meningkat, Ca & Fosfor yang diambil dari tulang terlalu banyak sehingga keadaan tulang menjadi rapuh)

Page 30: Sistem koordinasi

Kelenjar Suprarenalis (Adrenal/Anak Ginjal)

Seperti bola atau topi diatas ginjal. Pada tiap ginjal terdapat satu kelenjar anak ginjal (suprarenalis)

Terbagi menjadi 2 bagian; Luar (Korteks) Tengah (Medula)

Korteks menghasilkan Hormon Kortison. Hormon kortison ada 2 yaitu; Mineralkortikoid : membantu metabolisme garam Na & Cl dan menjaga keseimbangan

hormon seks Glukokortikoid : Membantu metabolisme Karbohidrat

Medula menghasilkan Hormon Adrenalin & Noradrenalin. Adrenalin berpengaruh sangat cepat menyebabkan meningkatnya denyut jantung,

kecepatan pernapasan dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Selain itu, mengubah glikogen menjadi glukosa

Noradrenalin bekerja antagonis terjadap Adrenalin

Kerusakan pada bagian korteks dapat menyebabkan penyakit ADISON. Gejalanya kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah.

Page 31: Sistem koordinasi

Kelenjar Pankreas

Terdiri dari sekelompok Pulau-Pulau Langerhans

Berfungsi sebagai endokrin menghasilkan hormon insulin dan glukagon› Insulin : menyerap glukosa dan mengubahnya

menjadi glikogen› Glukagon : mengubah glikogen menjadi glukosa

Kekurangan insulin menyebabkan penyakit Diabetes Melitus. Gejalanya sering mikturisi, sering haus dan lapar, lemas.

Page 32: Sistem koordinasi

Ovarium Kelenjar kelamin wanita menghasilkan ovum dan

hormon estrogen serta hormon progesteron

Sekresi estrogen oleh Folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH

Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita misalnya membesarnya pinggul, payudara, kulit halus dll.

Progesteron dihasilkan oleh Korpus Luteum dan dirangsang LH berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.

Page 33: Sistem koordinasi

TestisKelenjar kelamin pria

Terdiri dari Tubulus yang dilapisi oleh sel-sel benih (Tubulus Seminiferus)

Menghasilkan hormon Testosteron : berfungsi merangsang pematangan sperma (Spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamion sekunder pria. Contohnya kumis, janggut, rambut dada, jakun dan membesarnya suara.

Pengeluaran hormon testosteron dirangsang ICSH (hipofisis bagian anterior)

Page 34: Sistem koordinasi

Plasenta Jaringan penghubung Ibu dan Bayi didalam Rahim

Hormon-hormon yang dihasilkan adalah;

Gonadotropin korion : Meningkatkan pertumbuhan korpus luteum serta sekresi estrogen dan progesteron oleh korpus luteum

Estrogen : Meningkatkan pertumbuhan organ kelamin Ibu dan jaringan Janin

Progesteron : Meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin

Somatotropin : Meningkatkan pertumbuhan jaringan janin serta membantu perkembangan payudara Ibu

Page 35: Sistem koordinasi

Hormon pada Hewan

Beberapa jenis hewan menghasilkan suatu zat kimia selain hormon yang disebut FEROMON. Feromon berfungsi untuk menarik lawan jenisnya.

Vertebrata Umumnya yang dihasilkan sama. Pada katak, kelenjar epifisis dan

hipofisis berperan dalam mengontrol warna kulit.

Invertebrata (serangga)

Hormon otak. Mensekresi hormon ekdison dan memacu otak meningkatkan sekresi hormon juvenil

Hormon ekdison. Berfungsi pada peristiwa ekdisis/ molting/ pergantian kulit yang baru

Hormon Juvenil. Menghambat proses metamorfosis

Ketiga hormon diatas berperan dalam metamorfosis dan pergantian kulit pada serangga