sistem informasi manajemen
-
Upload
jarot-limpato -
Category
Documents
-
view
436 -
download
0
Transcript of sistem informasi manajemen
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 1/33
Disusun Oleh :
Jarot Limpato (18)
104060005333
8b Akuntansi Khusus
[Pick the date]
Chief Information Officer (CIO)Studi kasus : CIO Pada Direktorat Jenderal Pajak
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
2011
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 2/33
2
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI ............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi Chief Information Officer (CIO) ............................................. 3
B. Peran CIO ............................................................................................ 4
C. Tanggung Jawab CIO ........................................................................... 4
D. Tantangan CIO .................................................................................... 7
E. Teori Organisasi ................................................................................. 9
BAB III PEMBAHASAN
A. Chief Information Officer (CIO) dalam pemerintahan ....................... 16
B. Sejarah Organisasi Direktorat Jenderal Pajak ................................... 20
C. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat TIP ............................................ 23
D. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat TTKI ........................................... 27
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 29
B. Saran ................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 31
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 3/33
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANGPesatnya perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan
broadcasting memberikan dampak yang besar bagi enterprise – yaitu organisasi profit
maupun non profit. Perubahan dunia menuju digital economy tersebut membawa
dampak yang besar terhadap kelangsungan suatu enterprise. Berlebihnya informasi,
munculnya teknologi baru dan usangnya teknologi lama dan tekanan-tekanan dari
competitor untuk menguasai market, membuat suatu enterprise perlu melakukan
perubahan-perubahan secara cepat dan efisien berbasis yang teknologi dan informasi.
Oleh karena itu diperlukan kemampuan mengelola informasi dan teknologi,manajemen risiko, manajemen pengetahuan, dan investasi. Keempat hal tersebut
yang harus dilakukan oleh Chief Information Officer ( CIO ).
Selain itu, Penggunaan IT (Information Technology) yang semakin masif
dalam seluruh bagian/ proses bisnis perusahaan saat ini mengharuskan pengelolaan
yang tepat dan terarah. Hal ini karena peranan IT sebagai pemberi solusi bagi bisnis
dan value center haruslah tetap selaras dengan strategi bisnis dari perusahaan dan
bukan hanya untuk kepentingan IT semata.
Peranan ini dalam perusahaan/pemerintahan dipegang oleh seorang Chief
Information Officer (CIO). CIO sebagai pimpinan tertinggi dalam pengelolaan IT
memiliki tantangan yang sangat besar terutama dalam menerjemahkan dunia IT yang
kompleks menjadi ide-ide dan solusi yang mudah dipahami oleh kalangan bisnis.
Kemampuan mengkomunikasikan IT dalam bahasa yang dimengerti oleh kalangan
bisnis/pemerintahan sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari IT bagi
kemajuan perusahaan menjadi salah satu peran penting dari seorang CIO.
Seperti sering kita baca, dalam perusahaan modern yang kiprah bisnisnya
banyak menggeluti, atau bertumpu pada, informasi, ada posisi yang tidak kalah
penting dibandingkan CFO (chief financial officer), yakni CIO (chief information officer).
Mereka berdua ada di bawah CEO (chief executive officer) yang mengendalikan
keseluruhan operasi perusahaan.
Dalam dunia perbankan, yang kini juga banyak menyediakan layanan
elektronik berbasis internet, tanggung jawab CIO amat besar. Ia harus menjamin
keamanan transaksi, juga keamanan sistem informasi perusahaan yang amat sensitif.
Maklum saja, upaya pembobolan rahasia bank, juga pembajakan transaksi, tak pernah
surut.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 4/33
4
Selama ini, kejar-mengejar antara pihak yang mengamankan dan pihak yang
ingin menjebol bisa diibaratkan permainan komedi putar, selain terus terjadi, sulit
dikatakan mana sebenarnya yang ada di depan (atau yang lebih unggul).
Dalam lingkup perusahaan, selain tugas pokok mengamankan informasi,
untuk CIO kini muncul tugas baru. Didorong oleh munculnya perkembangan baru, CIO
kini tidak saja berdimensi ”information”, tetapi juga ”innovation”, sehingga CIO adalah
chief innovation officer.
Adapaun di dalam tubuh Direktorat Jenderal Pajak di Kementerian Keuangan,
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor 37/PJ/2010 tentang kebijakan
Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Pajak, Chief
Information Officer (CIO) Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut CIO DJP
adalah seorang Pejabat Eselon II unit kerja TIK yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal
Pajak untuk mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kerangka kerja Tata Kelola TIK
DJP.
Namun, secara peran dan keorganisasian, peran CIO di Direktorat Jenderal
Pajak, peran CIO juga di jalankan oleh dua Direktorat yaitu Direktorat Teknologi
Informasi Perpajakan dan Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan
Informasi. Untuk itulah pada makalah kali ini akan dibahas bagaimana perkembangan
CIO dewasa ini, CIO dalam organisasi pemerintahan, dan bagaimana adanya dua CIO
dalam Direktorat Jenderal Pajak.
II. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat untu membahas peran, tanggung jawab dan tantangan
Chief Information Officer (CIO) secara umum dan CIO yang ada di direktorat Jenderal
Pajak Kementerian Keuangan Pada saat ini dan kedepannya dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen pada program Diploma IV
Spesialisasi Akuntansi Kurikulum Khusus.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 5/33
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Chief Information Officer (CIO)
Istilah CEO (chief executive officer) telah lama dikenal dalam kosakata bisnis;
setiap orang tau bahwa CEO adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam
operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan
direksi. Istilah seperti CFO, yaitu chief financial officer, dan COO, yaitu chief operating
officer, juga telah dikenal. Pada tahun 1980-an diciptakan istilah yang serupa untuk
manajer jasa informasi. Istilah itu adalah CIO, yaitu chief information officer.
Istilah CIO memiliki pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. Istilah ini memiliki
pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer jasa informasi
tingkat puncak. Seperti dimaksudkan oleh konsep tersebut, chief information officer
(CIO), adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya
tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya
informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi perusahaan.
Atribut yang penting adalah sebagai manajer serta ahli teknis. Atribut lainnya
meliputi keahlian politik, organisasi dan komunikasi; keterlibatan, pemahaman dan
pengalaman dalam pengelolaan keseluruhan bisnis, pemahaman dan kemampuan
untuk mengelola para ahli teknologi, pengembangan keterampilan manajemen sumberdaya manusia yang tepat, keterampilan perencanaan dengan kepentingan khusus
pada perencanaan strategis dan manajemen perubahan, dan kepekaan terhadap
dampak dari teknologi baru terhadap manusia, organisasi dan sosial, dan kemampuan
untuk secara proaktif merencanakan.
Deskripsi lain dari CIO adalah sebagai „bunglon‟ sehubungan dengan atribut dan
keahlian yang dibutuhkan. Empat karakteristik spesifik diidentifikasi diyakini atribut dari
CIO dan bunglon adalah: kemampuan untuk mengubah, kemampuan untuk melihat
dalam berbagai arah, untuk menyerang cepat ketika dibutuhkan dan kemampuanuntuk bertahan pada saat keadaan menjadi sulit. Penjelasan ini menunjukkan bahwa
peran CIO memerlukan kemampuan untuk (a) beradaptasi dengan lingkungan yang
terus berubah, (b) mampu membayangkan organisasi secara menyeluruh, (c) tetap di
depan permainan pada pengembangan teknologi, dan (d) bertahan pada saat
kegagalan terjadi.
Dari diskusi tentang atribut dan keterampilan dari CIO itu adalah jelas bahwa
CIO, untuk berhasil mengintegrasikan dengan tim eksekutif organisasi, tidak dapat
murni menjadi ahli teknologi saja, tetapi juga harus memiliki keterampilan manajerial
yang memadai. Hal ini melalui keterampilan manajerial yang efektif CIO dapat
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 6/33
6
memanfaatkan teknologi informasi dalam suatu organisasi dan mendapatkan
kredibilitas untuk investasi tersebut lebih lanjut.
B. PERAN CIO
Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin meningkatnya
peran tersebut. CIO harus mengenali pengaruh TIK terhadap organisasi, menentukan
arah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi bisnis dan
strategi TIK. Adapun peran CIO adalah sebagai berikut :
1. Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.
Kemampuan mengenali perkembangan, potensi teknologi dan bisnis TIK dalam
konteks pemanfaatan peluang bagi organisasi dan transformasi organisasi dan
perlu menekankan kepada pelaku organisasi tentang pentingnya era web-based
services dibandingkan kemajuan teknologinya sendiri
CIO bertugas mengorganisasikan dan melindungi asset-aset TI perusahaan
2. Menentukan dan menjamin tatakelola TIK yang benar dan baik dalam organisasi
sehingga dinamika organisasi selalu menuju pada tujuannya.
CIO bertugas sebagai visioner yang memimpin dan mengendalikan strategi
perusahaaan.
3. Merumuskan visi dan misi;
menterjemahkannya menjadi tujuan organisasi; kemudian menjalankan danmemimpin organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil sesuai visi, misi dan tujuan
organisasi
4. CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.
Mendemonstrasikan dan melakukan pengukuran nilai dari TIK, secara proaktif
mengatur performansi berdasarkan hasil yang didapatkan.
CIO bertugas untuk menjembatani Gagap teknologi
5. Mendistribusikan teknik baru hasil pengembangan, alat dan pendekatan yang
dilakukan
C. Responsibilities/ Tanggung Jawab CIO
Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph Sprague beserta
rekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya ada lima fungsi utama
CIO di sebuah perusahaan (Sprague et.al., 1993).
1. Memahami Bisnis
Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam
jajaran direksi adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan
mendetail bisnis yang digeluti perusahaan. Kalau dahulu manajemen inti cukup
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 7/33
7
mempelajari semua komponen internal perusahaan (khususnya sehubungan
dengan produk-produk atau jasa-jasa yang ditawarkan), saat ini hal tersebut
tidaklah cukup. Persaingan yang begitu cepat dan lingkungan bisnis yang sangat
dinamis mengharuskan eksekutif perusahaan untuk selalu memantau dan
mempelajari aspek-aspek di luar perusahaan (eksternal) secara intens dan terus-
menerus, terutama yang berkaitan dengan perilaku pasar (market) dan pelanggan.
Setidak-tidaknya untuk dewasa ini ada tujuh cara yang terbukti efektif untuk
mempelajari hal internal dan eksternal perusahaan.
Ketujuh cara tersebut adalah:
Memiliki armada SDM yang secara berkala mempelajari keadaan pasar
dan komponen eksternal lainnya;
Mempelajari secara mendalam proses-proses penciptaan produk atau jasa
yang ditawarkan perusahaan;
Mengundang bagian-bagian lain dalam perusahaan untuk berdiskusi
secara berkala;
Menghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan industri terkait;
Membaca secara aktif publikasi-publikasi yang berkaitan dengan produk,
jasa, dan industri dimana perusahaan yang bersangkutan berada;
Menjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis terkait; dan
Menjalin komunikasi aktif dan konsisten dengan para manajer lini
perusahaan.
2. Membangun Citra Divisi
Tugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO adalah membangun
kredibitilitas direktorat sistem informasi yang dipimpinnya. Hal ini sangat penting
mengingat banyak sekali karyawan yang menilai bahwa penggunaan sistem
informasi secara strategis merupakan ciri perusahaan di masa mendatang, bukan
saat ini. Namun walau bagaimanapun juga, direktorat sistem informasi yang ada
harus dapat membuktikan bahwa aktivitias-aktivitas yang dilakukan saat ini adalah
merupakan jalan atau jembatan menuju masa depan. Direktorat, departemen, atau
divisi sistem informasi (atau teknologi informasi) harus memiliki citra yang baik di
mata fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Strategi yang paling efektif adalah
dengan cara membantu para SDM di dalam perusahaan untuk meningkatkan
kinerjanya melalui utilisasi teknologi informasi, karena hal inilah yang merupakan
misi utama dari keberadaan sistem informasi di perusahaan. Pemberian
pendidikan dan pelatihan kepada para pengguna (users) sistem informasi, mulai
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 8/33
8
dari staf sampai dengan manajer eksekutif, merupakan salah satu cara lain untuk
meningkatkan citra divisi sistem informasi.
Dengan menghasilkan “produk-produk” yang terbukti dapat membantu para
karyawan dalam melaksanakan aktivitas perkerjaannya sehari-hari, divisi sisten
informasi akan dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari fungsi-fungsi lain di
organisasi untuk membawa mereka ke bentuk perusahaan masa depan.
3. Meningkatkan Mutu Penggunaan Teknologi
“Tak kenal maka tak sayang”, mungkin demikianlah kalimat yang cocok ditujukan
bagi para karyawan yang belum pernah dan takut menggunakan komputer. Melihat
bahwa keberadaan teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas
kinerja SDM (employees empowerment), seorang CIO memiliki tugas untuk
memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para
karyawan perusahaan. Selain pemberian program-program pelatihan (training)
yang bersifat edukatif, diperlukan suatu strategi untuk membuat karyawan tertarik
belajar lebih jauh dan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Caranya bisa
beraneka ragam, mulai dari yang bersifat hiburan (entertainment) – seperti melalui
permainan pada saat rekreasi perusahaan (company outing) – sampai dengan
yang sangat serius, seperti diadakannya workshop khusus. Tujuannya adalah agar
para karyawan akrab dengan komputer (computer literate), sehingga selain dapat
meningkatkan kualitas kerja mereka, inovasi-inovasi baru berupa ide-idepengembangan di masa mendatang akan turut berpengaruh pada pengembangan
sistem informasi di perusahaan.
4. Mencanangkan Visi Teknologi Informasi
Tugas selanjutnya bagi seorang CIO adalah untuk menentukan visi perusahaan
melalui pemanfaatan sistem informasi di masa mendatang. Seorang eksekutif
senior yang baik, adalah yang selalu bersifat proaktif. Membantu perusahaan
mencanangkan visinya di masa mendatang adalah salah satu contoh sikap proaktif
yang harus dimasyarakatkan di kalangan perusahaan. Visi pemanfaatan sisteminformasi merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari visi perusahaan
secara umum.
Melihat bahwa abad sekarang dan mendatang adalah era yang sangat bergantung
kepada informasi, peranan CIO dalam melihat masa depan perusahaan
menempati posisi yang cukup dominan. Namun tugas CIO tidak hanya terbatas
untuk merumuskan visi saja, namun yang bersangkutan harus dapat
memasyarakatkan ide-ide yang ada ke seluruh jajaran manajemen dan staf (create
a vision). Apalah artinya sebuah visi yang bagus tapi tidak ada seorang pun dari
karyawan yang merasa perlu untuk mewujudkannya. Ada banyak teknik dan teori
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 9/33
9
yang ditawarkan kepada manajemen untuk membantu merumuskan dan menjual
visi kepada seluruh jajaran karyawan secara efektif. Hal ini sangat penting, karena
visi merupakan akar dari seluruh aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam
kegiatan bisnisnya setiap hari.
5. Pengembangan Sistem Informasi
Misi terakhir dari seorang CIO tentu saja membuat semua hal yang ada di atas
menjadi nyata, yaitu merencanakan dan mengembangkan arsitektur sistem
informasi perusahaan, yang terdiri dari komponen-komponen seperti software,
hardware, brainware, proses dan prosedur, infrastruktur, standard, dan lain
sebagainya. Secara berkesinambungan, seorang CIO harus dapat me-utilisasikan
sistem informasi yang dimiliki perusahaan saat ini secara optimum, sejalan dengan
rencana pengembangannya di masa mendatang. Suatu kali seorang praktisi
manajemen mengatakan bahwa seorang CIO yang baik akan dapat
“memanusiakan” karyawannya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi
untuk membantunya melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
D. TANTANGAN CIO
Prioritas dan kebutuhan Teknologi Informasi (TI) perusahaan telah berevolusi, Chief
Information Officer (CIO) harus bisa mengatasi kebutuhan bisnis yang terus berubah.
Anggaran yang menyusut, ditambah pembengkakan biaya dan meningkatnyapenyimpanan data mengakibatkan proyek-proyek, pembelanjaan, prioritas, dan
kepemimpinan TI dipertanyakan. CIO harus mampu mengelola tuntutan-tuntutan dan
harapan-harapan baru.
Di samping tuntutan bisnis, dunia kini bergerak ke TI yang "hijau" dan perusahaan
melihat kebutuhan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon untuk memangkas
biaya operasional.
1. Kendalikan emisi karbon dari pembangkit listrik (Green Computing)
Seiring perhatian yang semakin besar terhadap pemanasan global, diharapkansemakin banyak pemerintahan memberlakukan panduan dan peraturan tentang
emisi karbon. Perusahaan-perusahaan besar juga akan merumuskan standar
pengurangan emisi karbon. Sumber emisi yang cukup besar adalah pembangkit
listrik. Kebutuhan yang semakin besar untuk daya komputasi, bandwidth jaringan,
dan kapasitas storage akan meningkatkan kebutuhan daya dan pendinginan pada
data center. TI harus mencari cara mengelola infrastruktur data centernya untuk
meminimalkan konsumsi energi.
2. Melakukan lebih banyak hal untuk menangani pertumbuhan data
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 10/33
10
Data terstruktur seperti database, meledak karena harus menyimpan lebih banyak
data secara lebih lama untuk memenuhi tuntutan kepatutan. Sementara itu data
semi-terstruktur seperti email, halaman Web, dan data dokumen meningkat secara
dramatis. Tekanan disana-sini akan mendorong pengarsipan data untuk
mengurangi produksinya. Hal ini akan menciptakan tipe baru sistem pengarsipan
yang bisa dikembangkan kapasitasnya hingga mencapai petabyte, sekaligus
menyediakan kemampuan pencarian konten di lintas data yang berbeda-beda.
3. Memastikan menyimpan data secara efisien
Semakin berkembangnya kesadaran bahwa penyimpanan data tidak lagi efisien,
ditandai dengan rendahnya utilisasi dan salinan data yang berlebih-lebihan,
membeli lebih banyak storage dengan arsitektur lama bukan lagi pilihan.
Dibutuhkan satu arsitektur baru yang bisa ditingkatkan kinerja, konektivitas, dan
kapasitasnya hingga hitungan beberapa petabyte tanpa menimbulkan gangguan
pada operasional sistem. Arsitektur baru itu juga harus bisa menyediakan layanan
data dan storage baru seperti proses pengolahan multi-protocol dan pencarian
umum, di lintas storage array heterogen dengan pengelolaan terpusat dan aman.
4. Memastikan ketersediaan data dan aplikasi
Seiring kebutuhan ketersediaan aplikasi, TI memerlukan kemampuan untuk
memindahkan data tanpa gangguan terhadap aplikasi. Saat ini peranti lunak
pemindah data terbukti sangat mengganggu kelangsungan operasi. Perpindahandata harus dilakukan melalui sistem storage yang bisa mengirimkan data dengan
kecepatan tinggi di atas link Fibre Channel tanpa membutuhkan siklus pemrosesan
aplikasi. Ini akan menjadi sangat penting untuk migrasi data pada saat
pemutakhiran storage ke kapasitas yang semakin besar.
Seiring pergantian waktu, peran CIO pun berubah, begitu juga dengan tantangan
yang mereka hadapi. Di luar menentukan arah teknologi dari perusahaan, CIO kini
juga mulai berperan mendorong bisnis. Beruntung, kini semakin banyak teknologi
tersedia di pasar yang bisa membantu CIO menangani berbagai tuntutan baru itu.Teknologi-teknologi baru seperti control unit untuk virtualisasi storage, deduplikasi
data, thin provisioning dan services oriented storage kini tersedia bagi CIO untuk
mengatasi masalah biaya, pengelolaan dan alokasi sumber daya di dalam
infrastruktur teknologi.
Maju ke 2008, akan menjadi tanggung jawab CIO untuk menyeimbangkan
kebutuhan TI perusahaan dengan kebutuhan bisnis, dan berjalan di dalam garis
tipis antara keduanya untuk memastikan bahwa tidak ada sisi yang menjadi korban
dari kemajuan di sisi yang lain.
5. Bisnis Berbasis Efisiensi
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 11/33
11
Tantangan rata-rata Chief Information Officer dewasa ini adalah mencari tahu cara
bagaiman agar perusahaan yang dipimpin bisa lebih agile. Artinya, pemimpin perlu
mencari cara agar dapat mengoperasikan perusahaan dan menjalankan bisnis
dengan basis efisiensi.
6. Membangun Infrastruktur Informasi
Yang tak kalah penting, mereka (para CIO) juga perlu memikirkan bagaimana
membangun infrastruktur informasi agar lebih efektif di saat pertumbuhan informasi
berjalan secara signifikan tiap waktunya.
Sebagai contoh, misalnya di industri telekomunikasi dan perbankan. Tingginya
pertumbuhan pelanggan atau nasabah, termasuk pertumbuhan data-data, baik
data terstruktur ataupun data tidak terstruktur, mendesak perusahaan untuk
mengembangkan infrastruktur mereka.
7. Manajemen Informasi
Selain itu, pengelolaan risiko hilangnya informasi nasabah atau pelanggan juga
tidak kalah penting. Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk
menerapkan strategi pencegahan hilangnya informasi user (data loss prevention).
Di luar negeri, tiap-tiap bank atau perusahaan telekomunikasi, atau pun
perusahaan skala enterprise lainnya, telah diwajibkan oleh pemerintah untuk
memiliki strategi khusus dalam mencegah hilangnya data pelanggan mereka.
Hal seperti itu juga perlu ditiru oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah perlumengeluarkan kebijakan-kebijakan serupa terkait dengan pencegahan hilangnya
data pelanggan.
E. TEORI ORGANISASI
Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta
mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi
karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan
tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidupdalam berorganisasi. Adapun beberapa definisi tentang Organisasi yaitu:
Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari
orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut CYRIL SOFFER:
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 12/33
12
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran
tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci
menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system
pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada
kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”
CIRI-CIRI ORGANISASI:
Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi
yang ditetapkan.
Dikembangkan untuk mencapai tujuan
Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat
diidentifikasi.
Dubawah ini merupakan bagan tentang perkembangan teori organisasi:
1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori
mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.
TEORI ORGANISASI
KLASIK NEOKLASIK MODERN
BIROKRASI ADMINISTRASI MANAJEMEN ILMIAH
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 13/33
13
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-
masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila
tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan
organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan
sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak
pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-
tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain
apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasamad. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada
empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro
sebuah organisasi.
MANAJEMEN ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek
Mikro sebuah organisasi.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 14/33
14
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini
kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
TEORI BIROKRASIDikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan
yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan
tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
Pembagian kerja
Hirarki wewenang
Program rasional
Sistem Prosedur
Sistem Aturan hak kewajiban
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D.
Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis
sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa
inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
Pembagian kerja
Wewenang & tanggung jawab
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan pengarahan
Mendahulukan kepentingan umum
Balas jasa
Sentralisasi
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 15/33
15
Rantai Skalar
Aturan
Keadilan
Kelanggengan personalia
Inisiatif
Semangat korps
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
Kegiatan Keamanan
Kegiatan Akuntansi
Kegiatan Manajerial atau “FAYOL‟s FUNCTIONALISM” yaitu:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian perintah
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku
“ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan
factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan
dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi
b. Prinsip Skalar & Hirarkis
c. Prinsip Fungsional
MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi
Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi”
atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 16/33
16
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The
Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House
Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada
praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK
MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu
pengetahuan.
b. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara
ilmiah perlu intregasikan.
d. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat
manajemen ilmia
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “TeoriHubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik
dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada
“pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”.
HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku
“Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan
jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah
menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan
mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di
Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang
disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan
ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 17/33
17
memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor
penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
3. TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori
“Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan
neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai
satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi
merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin
survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.
TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a. Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi
sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga
terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan
Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak
variable yang dipertimbangkan.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 18/33
18
BAB III
PEMBAHASAN
A. Chief Information Officer (CIO) dalam pemerintrahan
Sektor swasta dan sektor publik memiliki beberapa persamaan dan perbedaan.
Perbedaan mendasar dari keduanya adalah dalam kaitannya dengan perspektif waktu,
pengukuran kinerja, hubungan dengan media, otoritas, kendala hukum, dan kendala
personil. Tiga karakteristik internal sektor publik yang menjadi poin perbedaan adalah:
Lebih banyak birokrasi, sejumlah besar prosedur formal, kurang fleksibel, dan lebih
menghindari resiko dibandingkan dengan sektor swasta;
Lebih banyak formalitas, menyiratkan bahwa sektor publik beroperasi denganbanyak aturan yang tidak perlu dan kontra-produktif, dan lebih bergantung pada
aturan dan proses dibandingkan hasil;
Otonomi manajerial rendah, sektor publik memberi kebebasan rendah bagi
manajer untuk bereaksi sesuai keadaan ,yang dicontohkan oleh kebijaksanaan
manajer publik 'atas isu-isu sumber daya manusia yang umumnya melibatkan
proses yang kompleks dan memakan waktu untuk mengikuti perekrutan,
pemecatan dan promosi, yang, sebagai alternatif pilihan, umumnya dihindari.
1. Teknologi Informasi Komunikasi dalam Pemerintahan
Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara
pemerintah dengan pihak-pihak lain disebut e-government.
Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu :
G2C (Government to citizen ), hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat,
G2B (Government to business ), hubungan antara pemerintah dengan
pengusaha,
G2G (Government to Government ), hubungan antara pemerintah dengan
pemerintah.
Konsep e-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi oleh pemerintahan, misalnya menggunakan jaringan internet. E-
government dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan penduduk,
bisnis dan kegiatan lainnya.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 19/33
19
Manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pemerintahan antara
lain sebagai berikut :
a. Meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan dunia usaha dan
masyarakat, kerena informasi lebih mudah diperoleh.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah dengan
adanya transparansi kegiatan pemerintah.
c. Meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, yaitu : masyarakat dapat
dilayani kapan pun dan dimana pun tanpa memandang jam buka kantor dan
bahkan tanpa perlu datang ke kantor pemerintahan.
d. Tersedianya informasi yang mudah diakses oleh masyarakat melalui internet,
sehingga masyarakat dapat mengambil keputusan dengan benar.
e. Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-oleh menjadi penghalang bagi
masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah sehingga pelaksanaan
pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Faktor pengembangan e-Government
Bagian berikut akan menggambarkan perubahan yang paling penting dan luar
biasa dari perkembangan lima tahun terakhir di e-government yaitu :
a. E-Government dan Reformasi Administrasi Publik.
Banyak pemerintah, terutama di negara-negara berkembang, mulai mengubah
kesadaran mereka tentang peran TIK di sektor publik. Pemerintah telah
menjadi sadar bahwa itu tidak cukup untuk memperkenalkan TIK untuk proses
yang ada internal mereka, tetapi untuk menggunakan TIK untuk membantu
proses re-engineering dalam organisasi pemerintah bersamaan dengan
beberapa lainnya e-government inisiatif.
b. Agent-Centric to Citizen-Centric
Pemerintah diinvestasikan modal besar dalam infrastruktur ketika mereka mulai
e-government program. Mengubah dari solusi berbasis pasokan untuk
memenuhi permintaan warga, pemerintah secara bertahap bergeser ke
penyediaan e-layanan yang paling nyaman bagi warga dan pemangku
kepentingan lainnya dalam masyarakat mereka.
c. E-Government to E-Governance
Ada perubahan bertahap dalam cara pemerintah berinteraksi dengan
warganya: dari hanya menyediakan layanan, pemerintah telah membentuk
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 20/33
20
virtual-ruang untuk warga negara untuk memiliki suara mereka. Dengan cara
ini, warga telah diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan
kebijakan dengan menggunakan ICT. Penguatan proses demokrasi dengan
cara ICT dibawa ke terdepan pentingnya layanan kota elektronik. Upaya untuk
desentralisasi dalam strategi e-Government dapat dengan jelas dilihat hingga
saat ini dalam negara-negara dengan budaya demokrasi yang kuat di mana
menikmati kota yang cukup besar kemerdekaan. Pergeseran dari administrasi
untuk pelayanan sosial dan politik dan sebagai konsekuensi pergeseran dari
federal untuk lokal e-government mungkin dianggap sebagai transisi dari e-
pemerintah untuk e-governance.
d. Peran baru pemerintah: CIO
Bersamaan dengan pengembangan e-government, CIO di sektor publik telah
yang diberi tugas lebih dan lebih. Dalam tanggung jawab masa lalu mereka
adalah informasi utama teknologi dan posisi mereka adalah direktur teknologi
informasi. Namun, saat ini keprihatinan mereka meliputi tidak hanya teknologi
tetapi juga kerja sosial dan administrasi. Seperti Akibatnya, banyak pemerintah
di dunia perubahan isi dan metode pelatihan dan memilih CIO di sektor publik
menjadi lebih komprehensif.
Pada umumnya implementasi TIK yang efektif selalu memerlukan
perubahan/penyelarasan pada aspek-aspek yang lain. Dalam konteks pemerintahan,
implementasi TIK harus disertai juga penyelarasan tujuan dan sistem birokrasi yang
ada. Pada kenyataannya, proses asimilasi TIK ke sistem birokrasi, atau bahkan
reformasi sistem birokrasi itu sendiri sebagai syarat mengefektifkan implementasi
TIK, tidaklah mudah dilakukan karena berbagai kendala. Dalam posisi inilah GCIO -
Government CIO- (dan staf lain yang berperan sebagai information officers – IO)
memegang peranan penting. GCIO (dan IO) berperan sebagai agent of change :
menjadi promotor perubahan, menetapkan arahan dan kebijakan, dan
merencanakan, mengeksekusi, serta mengevaluasi berbagai program yang terkait
dengan implementasi TIK.
Dengan memperhatikan konsep dasar tentang peran GCIO, dan kondisi khas
yang pada umumnya dimiliki oleh pemerintah daerah di Indonesia, maka diusulkan
untuk merinci peran GCIO Indonesia sebagai berikut:
a.Penyusun strategi TIK
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 21/33
21
Dapat dikatakan saat ini semua pemerintah daerah di Indonesia sedang berada
dalam tahap awal pembangunan e-government seperti diamanahkan oleh
Undang-Undang no. 3/2003. Menurut Bank Dunia, pemanfaatan TIK dalam e-
government pada akhirnya harus bisa melahirkan transformasi relasi antara
pemerintah dengan warga, antara pemerintah dengan dunia usaha, dan antara
sesama lembaga pemerintah sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah
daerah memerlukan visi, misi, dan strategi pemanfaatan TIK yang tepat. Salah
satu tugas GCIO adalah memformulasikan ketiga hal fundamental tersebut, yang
diselaraskan dengan visi, misi, dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
b.Promotor penyelarasan proses-proses bisnis/birokrasi
TIK sebagai enabler pada akhirnya harus berjalan seiring dengan proses-proses
birokrasi yang ada. Pada umumnya sistem dan proses birokrasi yang ada saat ini
tidak kondusif bagi pemanfaatan TIK secara optimal, sehingga perlu ada
pendekatan top-down agar keselarasan antara keduanya bisa tercapai.
Pendekatan harus secara top-down karena pada umumnya penyelarasan TIK
dengan sistem/proses birokrasi melibatkan penataan birokrasi (struktur,
mekanisme kerja, tupoksi, dan sebagainya). GCIO pada posisi strategis (misalkan
setingkat Sekda) dapat mengemban peran sebagai promotor dan inisiator bagi
penyelarasan ini.
c.Promotor manajemen solusi TIK
Seorang GCIO harus dapat melihat bagaimana TIK memberikan solusi terhadap
masalah-masalah yang dihadapi. Sebagai promotor untuk solusi-solusi TIK, GCIO
harus dapat mendefinisikan tujuan dan sasaran solusi yang akan
diimplementasikan, strategi pengembangan dan operasionalisasinya, dan
tahapan-tahapan yang harus dijalankan.
d.Penentu kebutuhan TIK.
Sebagai konsekuensi dari peran no. 2 dan 3, pemerintah daerah akan
memerlukan sarana dan fasilitas TIK (perangkat keras, jaringan, perangkat lunak,
dan data). Penentuan kebutuhan dengan memanfaatkan prinsip efisiensi dan
efektivitas perlu dilakukan oleh GCIO. Lingkupnya adalah pada seluruh
kabupaten/kota, sehingga perlu memperhitungkan alokasi dan pemakaian
bersama di lembaga-lembaga yang ada.
e. Perancang anggaran TIK
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 22/33
22
GCIO juga perlu memiliki fungsi perancang anggaran, untuk menjamin kebutuhan-
kebutuhan TIK dapat dianggarkan secara tepat guna.
f. Pengelola operasional sistem dan teknologi informasi
Pada tataran operasional, GCIO diperlukan untuk menjamin operasional sistemdan teknologi informasi dapat berjalan dengan baik.
g. Penilai kinerja TIK
Implementasi TIK yang berjalan perlu dinilai kinerjanya untuk berbagai
kepentingan. Untuk kepentingan audit, penilaian kinerja dilakukan untuk
mengetahui kelayakan implementasi dengan anggaran. Untuk kepentingan
pengembangan dan penyempurnaan, evaluasi kinerja dapat memberitahu aspek-
aspek apa saja yang perlu mendapatkan perhatian. GCIO harus dapat menjadi
promotor maupun eksekutor dalam evaluasi kinerja TIK.
Ketujuh peran di atas tentu saja tidak dijalankan oleh satu jenis GCIO saja. Jika
diidentifikasi, ada peran yang memerlukan kekuatan struktural pada level strategik,
ada peran yang memerlukan kapabilitas koordinasi fungsional, dan ada peran yang
memerlukan kapabilitas teknis operasional. Masing-masing memerlukan GCIO pada
level yang dimaksudkan. Persoalannya yang muncul kemudian adalah bagaimana
mendefinisikan posisi jenis-jenis GCIO tersebut pada struktur organisasi pemerintah
daerah, menentukan tupoksinya dan kompetensi yang diharapkan, dan menyiapkan
SDM-SDMnya
B. SEJARAH ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari
beberapa unit organisasi yaitu :
Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan pemungutan pajak berdasarkan
perundang-undangan dan melakukan tugas pemeriksaan kas Bendaharawan
Pemerintah;
Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang
sitaan guna pelunasan piutang pajak Negara;
Jawatan Akuntan Pajak yang bertugas membantu Jawatan Pajak untuk
melaksanakan pemeriksaan pajak terhadap pembukuan Wajib Pajak Badan; dan
Jawatan Pajak Hasil Bumi (Direktorat Iuran Pembangunan Daerah pada Ditjen
Moneter) yang bertugas melakukan pungutan pajak hasil bumi dan pajak atas
tanah yang pada tahun 1963 diubah menjadi Direktorat Pajak Hasil Bumi dan
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 23/33
23
kemudian pada tahun 1965 berubah lagi menjadi Direktorat Iuran Pembangunan
Daerah (IPEDA).
Dengan keputusan Presiden RI No. 12 tahun 1976 tanggal 27 Maret 1976,
Direktorat Ipeda diserahkan dari Direktorat Jenderal Moneter kepada Direktorat
Jenderal Pajak. Pada tanggal 27 Desember 1985 melalui Undang-undang RI No. 12
tahun 1985 Direktorat IPEDA berganti nama menjadi Direktorat Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
Demikian juga unit kantor di daerah yang semula bernama Inspeksi Ipeda diganti
menjadi Inspeksi Pajak Bumi dan Bangunan, dan Kantor Dinas Luar Ipeda diganti
menjadi Kantor Dinas Luar PBB.
Untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di daerah, dibentuk beberapa
kantor Inspektorat Daerah Pajak (ItDa) yaitu di Jakarta dan beberapa daerah seperti di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Inspektorat Daerah ini kemudian
menjadi Kanwil Ditjen Pajak (Kantor Wilayah) seperti yang ada sekarang ini.
1924 – Djawatan Padjak dibawah Departemen Van Financien berdasar
Staatsblad 1924 No. 576 Artikel 3
1942 – Djawatan Padjak dibawah Zaimubu (Djawatan Padjak, Bea Cukai dan
Padjak Hasil Bumi)
1945 – berdasarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD Urusan Bea ditangani
Departemen Keuangan Bahagian Padjak
1950 – Djawatan Padjak dibawah Direktur Iuran Negara
1958 – Djawatan Padjak dibawah vertikal langsung Departemen Keuangan
1964 – Djawatan Padjak berubah menjadi Direktorat Pajak dibawah pimpinan
Menteri Urusan Pendapatan Negara
1965 – Direktorat IPEDA di bawah Ditjen Moneter
1966 – Direktorat Padjak diubah menjadi Direktorat Jenderal Pajak
1976 – Direktorat IPEDA dialihkan Ke Direktorat Jenderal Pajak
1983 – Tax Reform I berlakunya Self Assesment
1985 – IPEDA berganti nama menjadi Direktorat PBB
2000 – Tax Reform II
2002 – Modernisasi Birokrasi
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan institusi penting di negara ini
dimana saat ini dipercaya mengumpulkan sekitar 80% dari dana APBN, ternyata
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 24/33
24
mempunyai sejarah panjang sejak sebelum proklamasi kemerdekaan RI. Sejarah
singkat DJP terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:
1. Pra Proklamasi Kemerdekaan RI
Pada zaman penjajahan Belanda, tugas pemerintahan dalam bidang moneter
dilaksanakan oleh Departemen Van Financien dengan dasar hukumnya yaitu
Staatsblad 1924 Number 576, Artikel 3.
Pada masa penguasaan Jepang, Departemen Van Financien diubah namanya
menjadi Zaimubu. Djawatan-djawatan yang mengurus penghasilan negara seperti
Djawatan Bea Cukai, Djawatan Padjak, serta Djawatan Padjak Hasil Bumi.
Ketiganya digabungkan dan berada di bawah seorang pimpinan dengan nama
Syusekatjo.
2. Periode 1945-1959
Maklumat Menteri Keuangan Nomor 1 Tanggal 5 Oktober 1945 yang menyatakan
bahwa seluruh Undang-undang atau peraturan tentang perbendaharaan Keuangan
Negara, pajak, lelang, bea dan cukai, pengadaan candu dan garam tetap
menggunakan Undang-Undang atau peraturan yang ada sebelumnya sampai
dengan dikeluarkannya peraturan yang baru dari pemerintah Indonesia.
Sedangkan Penetapan Pemerintah tanggal 7 Nopember 1945 No. 2/S.D.
memutuskan bahwa urusan bea ditangani Departemen Keuangan Bahagian
Padjak mulai tanggal 1 Nopember 1945 sesuai dengan Putusan Menteri Keuangantanggal 31 Oktober 1945 No. B.01/1.
Akhir tahun 1951 Kementerian Keuangan mengadakan perubahan dimana
Djawatan Padjak, Djawatan Bea dan Cukai dan Djawatan Padjak Bumi berada
dibawah koordinasi Direktur Iuran Negara.
3. Periode 1960-1994
Tahun 1964 Djawatan Padjak diubah menjadi Direktorat Pajak yang berada
dibawah pimpinan Pembantu Menteri Urusan Pendapatan Negara. Kemudian pada
tahun 1966 berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet No. 75/U/KEP/11/1966tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Departemen-Departemen,
Direktorat Padjak diubah menjadi Direktorat Djenderal Padjak yang membawahi
Sekretariat Direktorat Djenderal, Direktorat Padjak Langsung, Direktorat Padjak
Tidak Langsung, Direktorat Perentjanaan dan Pengusutan,dan Direktorat
Pembinaan Wilayah.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 25/33
25
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI
PERPAJAKAN
Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
teknologi informasi perpajakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat
Teknologi Informasi Perpajakan menyelenggarakan fungsi:
penyiapan perumusan kebijakan di bidang teknologi informasi perpajakan;
penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi informasi perpajakan;
penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
teknologi informasi perpajakan;
penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknologi
informasi perpajakan; dan pelaksanaan tata usaha direktorat.
Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan terdiri atas:
1. Subdirektorat Pelayanan Operasional;
Subdirektorat Pelayanan Operasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penelaahan, dan penyusunan kebijakan, serta pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis operasional, serta pelaksanaan pemberian
pelayanan operasional mengenai sistem informasi, aplikasi, registrasi Wajib Pajak,dukungan teknis dan jaringan komunikasi data, serta administrasi program aplikasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Pelayanan Operasional
menyelenggarakan fungsi:
penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan kebijakan teknis operasional
pemberian pelayanan operasional mengenai sistem informasi, aplikasi,
registrasi Wajib Pajak, dukungan teknis, dan jaringan komunikasi data;
pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis
operasional pemberian pelayanan operasional mengenai sistem informasi,
aplikasi, registrasi Wajib Pajak, dukungan teknis, dan jaringan komunikasi data;
pemberian pelayanan operasional mengenai sistem informasi, aplikasi,
registrasi Wajib Pajak, dukungan teknis, dan jaringan komunikasi data; dan
administrasi program aplikasi.
Subdirektorat Pelayanan Operasional terdiri atas:
a. Seksi Pelayanan Sistem Informasi;
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 26/33
26
Seksi Pelayanan Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan, pengendalian dan
evaluasi teknik operasional, serta pelaksanaan administrasi setiap masukan
dan permasalahan yang berhubungan dengan sistem informasi serta
pemecahan masalahnya dalam skala tertentu, serta administrasi program
aplikasi.
b. Seksi Pelayanan Aplikasi dan Registrasi;
Seksi Pelayanan Aplikasi dan Registrasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi teknik operasional aplikasi perpajakan dan
registrasi Wajib Pajak, serta pelaksanaan administrasi setiap masukan dan
permasalahan yang berhubungan dengan aplikasi perpajakan serta
pemecahan masalahnya dalam skala tertentu, serta administrasi program
aplikasi.
c. Seksi Pelayanan Dukungan Teknis; dan
Seksi Pelayanan Dukungan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi teknik operasional, serta pelaksanaan administrasi setiap masukan
dan permasalahan yang berhubungan dengan penyelenggaraan dukungan
teknis serta pemecahan masalahnya dalam skala tertentu, serta administrasiprogram aplikasi.
d. Seksi Pelayanan Jaringan Komunikasi Data.
Seksi Pelayanan Jaringan komunikasi Data mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan,
pengendalian dan evaluasi teknik operasional, serta pelaksanaan administrasi
setiap masukan dan permasalahan yang berhubungan dengan jaringan
komunikasi data serta pemecahan masalahnya dalam skala tertentu, serta
administrasi program aplikasi.
2. Subdirektorat Pendukung Operasional;
Subdirektorat Pendukung Operasional mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan, penelaahan, dan penyusunan kebijakan, serta pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis operasional, serta
pelaksanaan bimbingan sistem, pemutakhiran data tampilan, pertukaran data
elektronik, pengelolaan intranet dan internet.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Subdirektorat
Pendukung Operasional menyelenggarakan fungsi:
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 27/33
27
penyiapan penelaahan dan penyusunan kebijakan teknis operasional
bimbingan sistem, pemutakhiran data tampilan, pertukaran data elektronik,
serta pengelolaan intranet dan internet;
pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis
operasional bimbingan sistem, pemutakhiran data tampilan, pertukaran data
elektronik, serta pengelolaan intranet dan internet;
pelaksanaan bimbingan sistem, pemutakhiran data tampilan, pertukaran
data elektronik, serta pengelolaan intranet dan internet; dan
administrasi pekerjaan, kegiatan, dan pelaksanaan tugas.
Subdirektorat Pendukung Operasional terdiri atas:
a. Seksi Bimbingan Sistem;
Seksi Bimbingan Sistem mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi kebijakan teknik operasional, serta pelaksanaan bimbingan sistem
yang ada di Direktorat Jenderal Pajak, serta administrasi pekerjaan, kegiatan
dan pelaksanaan tugas
b. Seksi Pemutakhiran Data Tampilan;
Seksi Pemutakhiran Data Tampilan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknik operasional, serta pelaksanaan
pengawasan dan pengelolaan operasional aplikasi yang berhubungan denganpemutakhiran data, serta administrasi program aplikasi.
c. Seksi Pertukaran Data Elektronik; dan
Seksi Pertukaran Data Elektronik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi kebijakan teknik operasional, serta pelaksanaan pengawasan dan
pengelolaan operasional proses pertukaran data elektronik untuk menjamin
kualitas data, serta administrasi pekerjaan, kegiatan dan pelaksanaan tugas.
d. Seksi Pengelolaan Intranet dan Internet.
Seksi Pengelolaan Intranet dan Internet mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknik operasional, serta
pelaksanaan pengawasan dan pengelolaan operasional intranet dan
internet, serta administrasi pekerjaan, kegiatan dan pelaksanaan tugas.
3. Subdirektorat Pemantauan Sistem dan Infrastruktur;
Subdirektorat Pemantauan Sistem dan Infrastruktur mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan penelaahan, dan penyusunan kebijakan, serta
pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis
operasional, serta pelaksanaan pemantauan terhadap konfigurasi dan kapasitas
infrastruktur teknologi informasi, keamanan sistem dan jaringan komunikasi data,
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 28/33
28
basis data, pengolahan data dan dokumen, pemeliharaan Master File Wajib Pajak,
serta administrasi program aplikasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Pemantauan Sistem dan
Infrastruktur menyelenggarakan fungsi:
penyiapan penelaahan dan penyusunan kebijakan teknis operasionalpemantauan konfigurasi dan kapasitas infrastruktur teknologi informasi,
keamanan sistem dan jaringan komunikasi data, basis data, pemeliharaan
Master File Wajib Pajak, pengolahan data dan dokumen;
pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis
operasional pemantauan konfigurasi dan kapasitas infrastruktur teknologi
informasi, keamanan sistem dan jaringan komunikasi data, basis data,
pemeliharaan Master File Wajib Pajak, pengolahan data dan dokumen;
pemantauan konfigurasi dan kapasitas infrastruktur, keamanan sistem dan
jaringan komunikasi data, basis data, serta pengolahan data dan dokumen;
pemeliharaan Master File Wajib Pajak; dan
administrasi program aplikasi.
Subdirektorat Pemantauan Sistem dan Infrastruktur terdiri atas:
a. Seksi Pemantauan Konfigurasi dan Kapasitas;
Seksi Pemantauan Konfigurasi dan Kapasitas mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknik operasional, serta pelaksanaan
pemantauan dan pemeliharaan konfigurasi dan kapasitas infrastruktur teknologi
informasi, serta administrasi program aplikasi
b. Seksi Pemantauan Keamanan Sistem dan Jaringan Komunikasi Data;
Seksi Pemantauan Keamanan Sistem dan Jaringan Komunikasi Data
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan,
serta pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknik operasional,
serta pelaksanaan pemantauan dan pemeliharaan keamanan sistem dan
jaringan komunikasi data, serta administrasi program aplikasi
c. Seksi Pemantauan Basis Data; dan
Seksi Pemantauan Basis Data mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi teknik operasional, serta pelaksanaan pemantauan
distribusi dan konsolidasi data serta operasional basis data nasional, serta
administrasi program aplikasi.
d. Seksi Pemantauan Pengolahan Data dan Dokumen.
Seksi Pemantauan Pengolahan Data dan Dokumen mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penelaahan dan penyusunan, serta pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknik operasional, serta pelaksanaan
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 29/33
29
pembinaan di bidang transformasi data dan pengelolaan dokumen dalam hal
perekaman, kualitas dan transfer data, penyimpanan, peminjaman dan
penghapusan dokumen dan media elektronik, pemeliharaan Master File Wajib
Pajak, serta administrasi program aplikasi.
4. Subbagian Tata Usaha; dan
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata
usaha, kearsipan, dan rumah tangga Direktorat. Subbagian Tata Usaha dalam
melaksanakan tugasnya secara administratif dibina oleh
Kepala Subdirektorat Pelayanan Operasional.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIREKTORAT TRANSFORMASI TEKNOLOGIKOMUNIKASI DAN INFORMASI
Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang transformasi teknologi
komunikasi dan informasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat
Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi menyelenggarakan fungsi :
penyiapan perumusan kebijakan di bidang transformasi teknologi komunikasi
dan informasi;
penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang transformasi teknologi komunikasi
dan informasi;
penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
transformasi teknologi komunikasi dan informasi;
penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang transformasi
teknologi komunikasi dan informasi; dan
pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi terdiri atas:
1. Subdirektorat Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi;
Subdirektorat Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi mempunyai tugas
melaksanakan perancangan sistem dan prosedur perpajakan, analisis konfigurasi
dan kapasitas infrastruktur, analisis keamanan sistem dan jaringan komunikasi
data, serta evaluasi sistem informasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Analisis dan Evaluasi Sistem
Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. perancangan sistem dan prosedur perpajakan;
b. analisis konfigurasi dan kapasitas infrastruktur teknologi informasi;
c. analisis keamanan sistem dan jaringan komunikasi data; dan
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 30/33
30
d. evaluasi sistem informasi.
2. Subdirektorat Pengembangan Perangkat Keras;
Subdirektorat Pengembangan Perangkat Keras mempunyai tugas melaksanakan
analisis, perencanaan, perancangan, instalasi konfigurasi basis data, jaringan
komunikasi data dan pengelolaan basis data dan data spasial.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Subdirektorat
Pengembangan Perangkat Keras menyelenggarakan fungsi:
a. penelitian, perencanaan, perancangan, instalasi, dan evaluasi konfigurasi basis
data;
b. penelitian, perencanaan, perancangan, instalasi, dan evaluasi jaringan
komunikasi data;
c. pengelolaan basis data; dan
d. pengelolaan data spasial.
3. Subdirektorat Pengembangan Aplikasi;
Subdirektorat Pengembangan Aplikasi mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan, instalasi aplikasi perpajakan, aplikasi informasi geografis, dan
aplikasi informasi dan pelaporan serta penyusunan prosedur operasional.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Subdirektorat Pengembangan Aplikasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penelitian, perencanaan, perancangan, instalasi, dan evaluasi aplikasi
perpajakan, aplikasi informasi geografis, dan aplikasi informasi dan pelaporan;
danb. penyusunan prosedur operasional sistem informasi dan aplikasi.
4. Subbagian Tata Usaha;
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata
usaha, kearsipan, dan rumah tangga Direktorat. Subbagian Tata Usaha dalam
melaksanakan tugasnya secara administratif dibina oleh Kepala Subdirektorat
Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 31/33
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin
meningkatnya peran tersebut. CIO harus mengenali pengaruh TIK terhadap organisasi,
menentukan arah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi
bisnis dan strategi TIK. Adapun peran CIO adalah sebagai berikut :
1. Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.
2. Menentukan dan menjamin tatakelola TIK yang benar dan baik dalam organisasi.
3. Merumuskan visi dan misi;
4. CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.
5. Mendistribusikan teknik baru hasil pengembangan, alat dan pendekatan yang
dilakukan
Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph
Sprague beserta rekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya ada lima
fungsi utama CIO di sebuah perusahaan (Sprague et.al., 1993). Yaitu :
1. Memahami Bisnis
2. Membangun Citra Divisi
3. Meningkatkan Mutu Penggunaan Teknologi
4. Mencanangkan Visi Teknologi Informasi5. Pengembangan Sistem Informasi
Prioritas dan kebutuhan Teknologi Informasi (TI) perusahaan telah
berevolusi, Chief Information Officer (CIO) harus bisa mengatasi kebutuhan bisnis yang
terus berubah. CIO harus mampu mengelola tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan
baru.Di samping tuntutan bisnis, dunia kini bergerak ke TI yang "hijau" dan perusahaan
melihat kebutuhan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon untuk memangkas
biaya operasional, memunculkan tantangan :
1. Kendalikan emisi karbon dari pembangkit listrik (Green Computing2. Melakukan lebih banyak hal untuk menangani pertumbuhan data
3. Memastikan menyimpan data secara efisien
4. Memastikan ketersediaan data dan aplikasi
5. Bisnis Berbasis Efisiensi
6. Membangun Infrastruktur Informasi
7. Manajemen Informasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja kementerian Keuangan, Direktorat Teknologi Informasi
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 32/33
32
Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang teknologi informasi
perpajakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Teknologi Informasi
Perpajakan menyelenggarakan fungsi:
penyiapan perumusan kebijakan di bidang teknologi informasi perpajakan;
penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi informasi perpajakan;
penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
teknologi informasi perpajakan;
penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknologi
informasi perpajakan; dan
pelaksanaan tata usaha direktorat.
Sedangnkan Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasimerumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
transformasi teknologi komunikasi dan informasi. Dalam melaksanakan tugas
tersebut, Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi
menyelenggarakan fungsi :
penyiapan perumusan kebijakan di bidang transformasi teknologi komunikasi
dan informasi;
penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang transformasi teknologi komunikasi
dan informasi;
penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
transformasi teknologi komunikasi dan informasi;
penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang transformasi
teknologi komunikasi dan informasi; dan
pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
B. Saran
Dalam organisasi modern, dalam sebuah organisasi hanya ada sati Chief Information
Officer (CIO) sebagai pimpinan tertinggi pengelolaan IT termasuk pengembangan IT.
Untuk itu, kedepannya seharusnya Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan yang
mengelola IT dan Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi yang
mengelola pengembangan IT disatukan menjadi satu Direktorat, agar terjadi keseuaian
arah pengembangan IT dengan pengelolaan IT itu sendiri
5/12/2018 sistem informasi manajemen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-informasi-manajemen-55a238279e0e4 33/33
33
DAFTAR PUSTAKA
Sprague, and Barbara C McNurlin. Information Systems Management in Practice ,
Englewood cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc., 1993
____________________. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 184/PMK.01/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
.