Sistem Dinamik

60
Click to edit Disusun Oleh Faradina Dwi Martiningrum (2506 100 034) Dosen Pembimbing Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. Dosen Co-Pembimbing Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.Eng. Analisis Kinerja Klaster Industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik” Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2009

description

sistem dinamik

Transcript of Sistem Dinamik

Page 1: Sistem Dinamik

Click to edit Master title styleDisusun OlehFaradina Dwi Martiningrum (2506 100 034)

Dosen PembimbingDr.Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.Dosen Co-PembimbingProf.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.Eng.

“Analisis Kinerja Klaster Industri Minyak dan Gas

Bumi (Migas) di Jawa Timur dengan Pendekatan

Sistem Dinamik”

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2009

Page 2: Sistem Dinamik

Key WordsKey Words

Page 3: Sistem Dinamik

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Pembentukan klaster industri

nasional

Pendekatan sistem dinamik

Konsep Klaster

(Poter, 1990)

Page 4: Sistem Dinamik

Perumusan MasalahPerumusan MasalahKelengkapan komponen &

efektivitas stakeholder

klaster

Page 5: Sistem Dinamik

Ruang LingkupRuang Lingkup

Page 6: Sistem Dinamik

Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

Merekomendasikan upaya peningkatan kinerja klaster industri migas di Jawa

Timur.

Mengidentifikasi stakeholder klaster industri migas di Jawa Timur

Mengembangkan model sistem penilaian klaster industri migas

sehingga dapat diketahui kesiapan klaster industri tersebut

Page 7: Sistem Dinamik

Manfaat PenelitianManfaat Penelitian

Memberikan informasi status kinerja kelembagaan klaster industri migas di Jawa

Timur

Memberikan informasi status kinerja kelembagaan klaster industri migas di Jawa

Timur

Menghasilkan sebuah acuan untuk melakukan audit klaster migas di wilayah-wilayah lain

Menghasilkan sebuah acuan untuk melakukan audit klaster migas di wilayah-wilayah lain

Memberikan bahan pertimbangan yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun strategi

peningkatan kinerja kelembagaan klaster dan pengembangan klaster industri migas

Memberikan bahan pertimbangan yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun strategi

peningkatan kinerja kelembagaan klaster dan pengembangan klaster industri migas

Diketahui kesiapan klasternya

Page 8: Sistem Dinamik

Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka Klaster Industri MigasKlaster Industri Migas

Model Rantai Nilai Klaster Industri Migas oleh The Houston Oil & Gas Cluster

Page 9: Sistem Dinamik

Penelitian TerkaitPenelitian Terkait

Pengukuran Tingkat Efisiensi Klaster Untuk Industri

Manufaktur Jawa Timur Dengan Menggunakan

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

Makmun(2008)

Analisis Sistem Klaster Industri Alas Kaki di Mojokerto untuk

merumuskan kebijakan pengembangan yang keberlanjutan dengan

pendekatan sistem dinamikBaroroh (2008)

Analisis Rantai Nilai untuk Mengetahui Pola Peningkatan

Daya Saing Klaster Industri Berbasis Logam di Jawa Timur

dengan Pendekatan Sistem Dinamik

Novita (2009)

PENELITIAN INI..PENGEMBANGAN MODEL

PENGUKURAN STATUS KINERJA UNTUK MENGETAHUI STATUS

KINERJA KELEMBAGAAN KLASTER + PENGUKURAN KINERJA

KELEMBAGAAN KLASTER + ANALISIS PENINGKATAN KINERJA KLASTER DENGAN PENDEKATAN

SISTEM DINAMIK

Perancangan Model Pengukuran Kinerja

Komprehensif pada Sistem Klaster Agroindustri

Partiwi (2007)

Audit Kelengkapan & Efektifitas Fungsional

Komponen klasterPartiwi (2009)

Page 10: Sistem Dinamik

Kinerja Kelembagaan Kinerja Kelembagaan KlasterKlaster

Page 11: Sistem Dinamik

Model Audit Kinerja Kelembagaan Model Audit Kinerja Kelembagaan KlasterKlaster

Adanya Visi Misi,

Kerjasama dalam berbagai

bidang, Ketersdiaan

lembaga peneliti,

Pengakuan masyarakat,

dll...

Page 12: Sistem Dinamik

Metodologi Metodologi PenelitianPenelitian

Tahap ITahap IPengidentifikasian MasalahPengidentifikasian Masalah

Page 13: Sistem Dinamik

Tahap IITahap IIIdentifikasi Identifikasi StakeholderStakeholder dan dan

Penilaian Status Kesiapan KlasterPenilaian Status Kesiapan Klaster

Page 14: Sistem Dinamik

Tahap IIITahap IIIProses PemodelanProses Pemodelan

Page 15: Sistem Dinamik

Tahap IVTahap IVAnalisa dan Penarikan Analisa dan Penarikan

KesimpulanKesimpulan

Page 16: Sistem Dinamik

Model Stakeholder Klaster Industri Migas Jatim

Page 17: Sistem Dinamik

Analisa Kondisi Existing Klaster Industri Migas di Jawa Timur

1. Kurangnya dukungan infrastruktur untuk industri migas, misalnya instalasi pipa gas untuk industri, dan jasa pelabuhan yang mahal.

2. Pelaku klaster industri migas di Jatim telah sesuai meskipun jumlahnya masih dapat berkembang.

3. Hubungan vertikal terjadi atara para pelaku inti klaster industri migas. Hubungan antara para pelaku inti klaster di Jawa Timur dilakukan hanya sebatas dalam aktifitas bisnis karena saling membutuhkan

4. Hubungan horizontal yang terjalin dalam klaster industri migas di Jawa Timur adalah hubungan antara para pelaku inti klaster dengan institusi pendukung.

5. Peningkatan hubungan dalam klaster tersebut dapat diatasi dengan membentuk suatu organisasi klaster yang lebih terstruktur dengan komitmen yang tinggi dari setiap anggotanya.

Page 18: Sistem Dinamik

Pengembangan Model Audit Pengembangan Model Audit Status Kinerja Kelembagaan Status Kinerja Kelembagaan

KlasterKlaster

Kuisioner Audit Kinerja Kelembagaan Klaster

Page 19: Sistem Dinamik

Implementasi Audit Kelembagaan Klaster

Page 20: Sistem Dinamik

Status Kinerja KlasterStatus Kinerja Klaster

Status kinerja klaster (BAPPENAS)

klaster pada tahapan awal perkembanga

n

mempunyai ruang untuk

perkembanga n lebih lanjut

Klaster stabil atau akan sulit

untuk lebih berkembang

Inovasi dan teknologi

Page 21: Sistem Dinamik

Kriteria Status Kinerja Kelembagaan Klaster

no.Status Kinerja Kelembagaan Nilai Keterangan

1 Mature 80-100klaster pada tahapan awal perkembangan dan masih membutuhkan campur tangan banyak pihak untuk berkembang

2 Growth 40-80klaster yang telah mempunyai ruang untuk perkembangan lebih lanjut, merupakan fase dimana kinerja klaster akan terus meningkat

3 Embrio 0-40klaster telah stabil atau akan sulit untuk lebih berkembang, selain itu klaster membutuhkan inovasi untuk menghindari penurunan kinerja

Page 22: Sistem Dinamik

Identifikasi Variabel

Page 23: Sistem Dinamik

Pembobotan dengan ANP

Page 24: Sistem Dinamik

Hasil Audit Kinerja Kelembagaan Klaster Industri

Migas di Jatim

Page 25: Sistem Dinamik

Analisa Status Kinerja Kelembagaan Klaster Migas di Jawa Timur

1. Status kinerja kelembagaan klaster, kelengkapan komponen, dan efektifitas fungsional adalah tahap embrio menunjukan perkembangan klaster yang masih awal.

3. Pemerintah Jawa Timur sebagai pemegang kebijakan sehingga tercipta iklim usaha yang menarik minat investor serta pembenahan infrastruktur di Jatim memiliki peranan penting dalam pengembangan klaster.

4. Efektivitas fungsional klaster berada pada status embrio karena organisasi klaster yang jelas belum terbentuk sehingga tidak terdapat mekanisme koordinasi dan sistem evaluasi organisasi klaster.

5. Kolaborasi antar pelaku klaster berada pada status embrio menunjukan proses koordinasi yang awal yaitu berdasarkan kebutuhan kegiatan produksi, yaitu kolaborasi proses dan pemasaran.

6. Kualitas sistem evaluasi klaster berada pada level embrio dengan angka yang sangat rendah karena sejauh ini belum ada evaluasi yang dilakukan terhadap klaster.

Page 26: Sistem Dinamik

Pembatasan Model (Model Boundary Chart)

Page 27: Sistem Dinamik

Input-Output Diagram

Page 28: Sistem Dinamik

Analisa Input-Output Diagram

1. Input yang dapat dikendalikan berasal dari industri inti, industri pendukung, serta lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

2. Input yang tidak dapat dikendalikan oleh sistem dikarenakan banyak faktor eksternal yang mempengaruhinya.

3. Output yang tidak terkendaki bersifat sosial seperti adanya konflik antar pelaku dan kecemburuan sosial serta lingkungan hidup seperti pencemaran akibat limbah industri.

4. Pengaruh lingkungan dalam sistem antara lain kebijakan pemerintah, bencana alam, iklim usaha dan persaingan, serta peraturan industri migas dunia.

Page 29: Sistem Dinamik

Causal Loop Diagram

Page 30: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Model Utama

Page 31: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Mekanisme Koordinasi

Page 32: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Keterwakilan Institusi Pendukung

Page 33: Sistem Dinamik

Hasil Simulasi Software Vensim

Garis merah adalah hasil audit kinerja kelembagaan klaster, sedangkan garis biru adalah kinerja Kelembagaan klaster ideal

Page 34: Sistem Dinamik

Analisa Hasil Running Simulasi Model Awal

Page 35: Sistem Dinamik

Validasi dan Verifikasi

• Verifikasi model digunakan untuk memastikan apakah model yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan persepsi modeler

• validasi dilakukan dengan metode white box yaitu proses klarifikasi model yang telah dibuat dengan para expert dalam industri migas di Jawa Timur

Page 36: Sistem Dinamik

Desain Skenario Upaya Perbaikan Kinerja Kelembagaan Klaster

Skenario 1 : Peningkatan Peran Perusahaan Niaga Migas pada Keterwakilan Industri Inti di Jawa Timur dan merubah variabel pendukung efektivitas fungsional yang terkait yaitu kolaborasi pemasaran.

Skenario 2 : Peningkatan Peran Perusahaan Penyimpan pada Keterwakilan Industri Inti Migas di Jawa Timur dan merubah variabel pendukung efektivitas fungsional yang terkait yaitu kolaborasi pemasaran.

Skenario 3 : Peningkatan Peran BPH Migas pada Keterwakilan Institusi Pendukung dalam Pengembangan Klaster Industri Migas di Jawa Timur

Skenario 4 : Peningkatan Peran Departemen Perindustrian pada Keterwakilan Institusi Pendukung dalam Pengembangan Klaster Industri Migas di Jawa Timur dan meningkatkan variabel terkait yaitu kolaborasi organisasi klaster, visi misi klaster, dan keanggotaan klaster.

Skenario 5 : Peningkatan Peran Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian pada Keterwakilan Institusi Pendukung dalam Pengembangan Klaster Industri Migas di Jawa Timur dan peningkatan kolaborasi proses produksi dalam klaster industri migas.

Skenario 6 : Peningkatan Peran pada Keterwakilan Institusi Pendukung ESDM dalam Pengembangan Klaster Industri Migas di Jawa Timur dan meningkatkan variabel pendukung efektivitas fungsional yang terkait yaitu kolaborasi proses produksi dan kolaborasi pemasaran .

Page 37: Sistem Dinamik

Hasil Running Desain Skenario Upaya Perbaikan Kinerja Kelembagaan Klaster

Page 38: Sistem Dinamik

Analisa Hubungan Sebab-Akibat

Model Utama :Kinerja Kelembagaan Klaster

Page 39: Sistem Dinamik

Sub Model :Mekanisme Koordinasi

Analisa Hubungan Sebab-Akibat

Page 40: Sistem Dinamik

Analisa Hasil Simulasi Model Skenario

Page 41: Sistem Dinamik

Rekomendasi Upaya Peningkatan Kinerja Kelembagaan Klaster Industri Migas Jawa Timur

1. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur untuk fasilitas industri migas. Misalnya jalan, pelabuhan, dan pipa gas untuk industri.

2. Memfasilitasi pengembangan klaster industri migas di Jawa Timur.

3. Menjalankan fungsi sebagai regulator dan katalisator pengembangan klaster. Misalnya dengan pembentukan organisasi klaster dengan visi misi dan keanggotaan klaser yang jelas.

4. Menjaga konsistensi kebijakan yang lebih berorientasi kepada dukungan persaingan industri yang baik dalam sebuah klaster.

5. Kebijakan yang bisa iterfensi langsung pada daya saing klaster industri migas di Jawa Timur.

Page 42: Sistem Dinamik

• Kesimpulan2. Kelembagaan klaster dipengaruhi oleh dua variabel utama yaitu

Kelengkapan Komponen Klaster yang merupakan keterwakilan para pelakunya dan Efektivitas Fungsional Klaster yang menunjukan mekanisme koordinasi yang dilakukan, tingkat kolaborasi, serta kualitas sistem evaluasi klaster industri migas di jawa Timur.

1. Stakeholder klaster industri migas di Jawa Timur terdiri dari industri inti, industri pendukung , dan institusi pendukung.

3. Hasil scoring board audit Kinerja Kelembagaan Klaster di dapatkan status embrio dengan nilai 18,50%, Kelengkapan Komponen Klaster berstatus embrio dengan nilai 16,78%, dan Efektivitas Fungsional Klaster berstatus embrio dengan nilai 20%

4. Variabel keterwakilan yang paling mempengaruhi dalam perkembangan klaster industri migas adalah keterwakilan industri niaga.

5. Skenario empat memberikan peningkatan kinerja kelembagaan klaster tertinggi yaitu dengan dilakukan perubahan pada prosentase Departemen Perindustrian. Peningkatan peran Departemen Perindustrian dalam klaster akan mampu meningkatkan variabel lain yaitu kolaborasi organisasi klaster, visi misi klaster, dan keanggotaan klaster.

6. Rekomendasi upaya peningkatan kinerja kelembagaan klaster mengacu pada skenario empat

Page 43: Sistem Dinamik

• Saranuntuk pengembangan klaster industri

migas di Jatim :

untuk penelitian selanjutnya terkait klaster industri migas di Jatim :

1. Diperlukan tool lebih komperhensif dalam membuat pembobotan sehingga mampu menyesuaikan dengan pendekatan sistem dinamik.

2. Diperlukan sebuah penelitian yang dapat mengukur keberlangsungan klaster industri migas mengingat potensi geografis Jawa Timur yang kaya SDA migas namun dirasa belum optimal dalam pengelolaannya.

3. Diperlukan sebuah penelitian kinerja kelembagaan klaster yang juga dipengaruhi oleh aspek sosial dan aspek finansial.

4. Diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui desain kebijakan Departemen Perindustrian yang tepat untuk mengembangkan klaster industri migas di Jawa Timur.

2. Variabel yang memiliki status growth dan mature perupakan potensi yang baik untuk mengembangkan kinerja kelembagaan klaster, salah satunya adalah kolaborasi antar pelaku.

1. Sesuai dengan hasil simulasi yaitu peningkatan peran Departemen Perindustrian sehingga mampu meningkatkan variabel lain yaitu kolaborasi organisasi klaster, visi misi klaster, dan keanggotaan klaster

Page 44: Sistem Dinamik

Sekian dan Terima Kasih....

Page 45: Sistem Dinamik

Daftar PustakaDaftar Pustaka• Bank Indonesia Surabaya (2007). Laporan Kegiatan Pilot Project

Klaster UMKM Alas Kaki Di Mojokerto.• Borschev.A., & Filippov.A.2006. ‘From system dynamics and discrete

event to practical agent based modelling: reasons, techniques, tools’. Paper of St.Petersburg Technical University & XJ Technologies, Rusia.

• Coyle, Chapman & Hall.1996. System Dynamic Modelling. Cranfield University, UK.

• Deperin] Departemen Perindustrian. 2006. Buku Panduan Audit Kelengkapan dan Efektifitas Fungsional Komponen Klaster. Jakarta: Pusat Sistem Informasi.

• [Deperin] Departemen Perindustrian. 2005. Kebijakan Pengembangan Industri Nasional. Jakarta: Pusat Sistem Informasi.

• [ESDM] Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Timur. Surabaya: 2008• [ESDM] Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Timur, 2006. Dinas

ESDM Deklarasikan Forum Komunitas Migas Jawa Timur. Diakses dan www.migas.esdm.go.id.

• Forrester, J.W. 1968. Principle of System. Wright-Allen Press, Inc. Massachusetts.• Indah Baroroh. 2008. Analisis Sistem Klaster Industri Alas Kaki di Mojokerto

untuk merumuskan kebijakan pengembangan yang keberlanjutan dengan pendekatan sistem dinamik. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS.

• Jatam. 2007. Jaringan Advokasi Tambang. diakses dari www.jatam.org• Makmun , Abdullah Al. (2008). Pengukuran Tingkat Efisiensi Klaster Untuk

Industri Manufaktur Jawa Timur Dengan Menggunakan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS.

• Novita Hidayati. 2009. Analisis Rantai Nilai untuk Mengetahui Pola Peningkatan Daya Saing Klaster Industri Berbasis Logam di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS.

• Partiwi, S.G. 2007. Perancangan Model Pengukuran Kinerja Komprehensif pada Sistem Klaster Agroindustri. IPB-Bogor.

• Porter M.E. 1998. Clusters and the New Economic of Competetion. Harvard Business Review.

• Porter, M.E. 1990. What Is National Competitiveness? Harvard Business Review, 68(2): 84-85.

Page 46: Sistem Dinamik

• Roelandt, T. J. A., and Den Hertog, P., 1998. Cluster Analysis and Cluster-based Policy

in OECDcountries.Various approaches, early results and policy implications, Draft synthesis report, OECD-focus group on cluster analysis and cluster-based policy, The Hague.

• Roelandt, den Hertag. 1999. Boosting Innovation : The Cluster Approach. OECD, Proceedings. Paris: OECD.

• Taufik, Tatang A. 2005.Penguatan Daya Saing dengan Platform Klaster Industri : Prasyarat Memasuki Ekonomi Modern. Makalah Seminar dan Lokakarya Strategi dan Implementasi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Daerah Dengan Pendekatan Lintas Sektoral.

• Ventana Simulation Environment.2002. User’s Guide Version 5.0. Ventana System, Inc., USA.

Page 47: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Keterwakilan Industri Pendukung

Page 48: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Keterwakilan Industri Pendukung

Page 49: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Kolaborasi Antar Pelaku

Page 50: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Kualitas Sistem Evaluasi

Page 51: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Keterwakilan Industri Inti

Page 52: Sistem Dinamik

Stock and Flow Map Sub Model Keterwakilan Industri Pendukung

Page 53: Sistem Dinamik

Analisa Sensitivitas Keterwakilan Pelaku Klaster

1. Perusahaan Niaga 2. Perusahaan Penyimpan3. BPH Migas4. Departement Perindustrian5. Perguruan tinggi & lembaga penelitian 6. ESDM7. Industri Peralatan8. Perusahaan Seismk9. Perusahaan Non Produksi10. Perusahaan Pengangkut

Page 54: Sistem Dinamik

Analisa Model Boundary Chart

1. Pendapatan klaster industri migas di Jawa Timurvariabel ini sangat umum dan banyak berpengaruh pada

berbagai permodelan klaster industri karena mampu mengindikasikan banyak hal, namun perumusannya membutuhkan waktu yang panjang karena pendapatan klaster adalah akumulasi dari pendapatan semua industri migas di Jawa Timur.

2. Tingkat kesejahteraan pelaku klaster Tingkat kesejahteraan klaster merupakan variabel aspek

sosial yang mempengaruhi dan melibatkan banyak variabel lain dalam perumusannya, namun untuk membatasi model aspek sosial tidak dimasukan ke dalam model.

Page 55: Sistem Dinamik

Industri MigasIndustri Migas

Minyak & gas bumi mentah

BBM, BBG, Hasil Olahan,

Residu

Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka

Page 56: Sistem Dinamik

Konsep KlasterKonsep Klaster

suatu kelompok perusahaan yang saling terhubung dan

berdekatan secara geografis dengan entitas- entitas yang terkait dalam

suatu bidang khusus

Peningkata n Daya Saing

Pembanguna n Daerah

Page 57: Sistem Dinamik

Konsep KlasterKonsep Klaster

Peran Klaster Industri dalam Membangun Keunggulan Daya Saing Daerah(Sumber : Taufik, 2006)

Page 58: Sistem Dinamik

Pemodelan Klaster Pemodelan Klaster IndustriIndustri

Pemodelan diawali dengan melakukan analisa karakter sistem sehingga dapat diketahui elemen sistem, atribut-atribut dan variabel-variabel yang diduga berpengaruh dalam kinerja sistem baik yang sifatnya tangible maupun intangible

Diagram sebab akibat Klaster Agroindustri Hasil Laut

(Sumber : Partiwi, 2007)

Diagram sebab akibat Klaster Industri Alas Kaki (Sumber : Baroroh, 2008)

Page 59: Sistem Dinamik

Pendekatan Sistem Pendekatan Sistem DinamikDinamik

Page 60: Sistem Dinamik

Analytical Network Process (ANP)

Metode ANP dapat memodelkan sistem dengan feedback, dimana satu level memungkinkan mendominasi atau didominasi baik secara langsung atau tidak langsung oleh level lainnya.