Sistem barter suku sumba vania rolla

2
Sistem Barter Suku Sumba Vania dan Rolla Suku Sumba yang terletak di pedalaman Nusa Tenggara masih menggunakan sistem barter untuk melakukan transaksi dan menghasilkan uang. Barang yang ditukar dapat berupa makanan, biji-bijian atau hasil panen, dan kebutuhan sehari-hari. Mengingat kondisi suku Sumba yang masih merupakan suku pedalaman, kebutuhan sehari-hari atau keperluan lainnya banyak yang terbatas. Oleh karena itu, barter juga masih digunakan apabila masyarakat ingin memiliki keperluan-keperluan yang tidak mereka punya. Barter biasa terjadi hanya antar-masyarakat suku Sumba, sehingga traksaksi dengan wilayah lain tertutup. Minimnya hubungan suku Sumba dengan wilayah luar, membuat pertumbuhan ekonomi mereka terbatas dengan barang-barang yang hanya bisa di barter di sekitar lokasi mereka. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi mereka tidak berkembang. Dengan barter yang hanya terjadi di wilayah mereka, mereka juga akan kesulitan untuk mendapatkan barang-barang. Daerah suku ini masih terikat erat dengan budaya-budaya tradisional. Jika di bandingkan dengan sistem transaksi yang menggunakan uang, sistem ini sangat sulit untuk membantu perkembangan ekonomi di daerah mereka. Sedangkan, dengan menggunakan uang, transaksi dapat mudah dilakukan dan jangkauannya pun lebih luas. Oleh karena itu, daerah yang bertransaksi dengan uang lebih maju dari daerah pedalaman, seperti suku Sumba ini.

description

 

Transcript of Sistem barter suku sumba vania rolla

Page 1: Sistem barter suku sumba vania rolla

Sistem Barter Suku SumbaVania dan Rolla

Suku Sumba yang terletak di pedalaman Nusa Tenggara masih menggunakan

sistem barter untuk melakukan transaksi dan menghasilkan uang. Barang yang

ditukar dapat berupa makanan, biji-bijian atau hasil panen, dan kebutuhan sehari-

hari. Mengingat kondisi suku Sumba yang masih merupakan suku pedalaman,

kebutuhan sehari-hari atau keperluan lainnya banyak yang terbatas. Oleh karena itu,

barter juga masih digunakan apabila masyarakat ingin memiliki keperluan-keperluan

yang tidak mereka punya. Barter biasa terjadi hanya antar-masyarakat suku Sumba,

sehingga traksaksi dengan wilayah lain tertutup.

Minimnya hubungan suku Sumba dengan wilayah luar, membuat

pertumbuhan ekonomi mereka terbatas dengan barang-barang yang hanya bisa di

barter di sekitar lokasi mereka. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi mereka

tidak berkembang. Dengan barter yang hanya terjadi di wilayah mereka, mereka juga

akan kesulitan untuk mendapatkan barang-barang. Daerah suku ini masih terikat

erat dengan budaya-budaya tradisional.

Jika di bandingkan dengan sistem transaksi yang menggunakan uang, sistem

ini sangat sulit untuk membantu perkembangan ekonomi di daerah mereka.

Sedangkan, dengan menggunakan uang, transaksi dapat mudah dilakukan dan

jangkauannya pun lebih luas. Oleh karena itu, daerah yang bertransaksi dengan

uang lebih maju dari daerah pedalaman, seperti suku Sumba ini.

Dengan berkembangnya jaman, bertransaksi dengan uang akan lebih baik

dibandingkan dengan menggunakan sistem barter.