Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)

14
Sirah Nabawiyyah Yang Diterima dan Ditampakkan Saat Isra - Mi raj ( Bagian 2 ) ( Ringkasan )

Transcript of Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)

Sirah NabawiyyahYang Diterima dan Ditampakkan

Saat Isra’-Mi’raj (Bagian 2)

(Ringkasan)

Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 2)

Hukuman Bagi Pemakan Riba

Hukuman Bagi Penceramah yang Melupakan Dirinya

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Disebutkan dalam Ar-Rahiqul Makhtum:

وا عن الربا لهم بطون كبيرة ال يقدرون ألجلها أن يتحولأكلة ورأى

.مفيطأونهأماكنهم، ويمر بهم آل فرعون حين يعرضون على النار

Nabi melihat orang-orang yang suka mengambil riba.Mereka mempunyai perut besar, sehingga tidak beran-jak dari tempatnya karena perutnya yang membesar itu.Para Pengikut Fir’aun melewati mereka tatkala digiringke neraka, lalu mereka melemparkan orang-orang yangmengambil riba ini ke neraka. [al-Mubarakfury]

IQRO Foundation, Sydney, Australia

HukumanBagi Pemakan Riba

Bahaya riba; walau riba belum diharamkan, tapi Nabi sudah diperlihatkan siksa yang dipersiapkan kelak.

Pengharaman riba sendiri diturunkan secara bertahap. Tahap pertama (Surat Ar-Rum : 30):

آتيتم من ربا ليربو في أموال الوما وما آتيتم من ناس فل يربو عند الل فأولئك هم ال (39: الروم )مضعفون زكاة تريدون وجه الل

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambahpada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada Sisi Allah.Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkanuntuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulahorang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.

Ayat ini turun di Makkah.

Secara zhahir tidak menunjukkan diharamkannya riba.

(Hanya) Ada isyarat Kemurkaan Allah (Riba itu tidakada pahalanya di Sisi Allah)

Ayat ini baru berupa ‘peringatan untuk berhenti dari riba(mau’izhah salbiyah).’ [Ash-Shabuni]

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Tahap kedua (Surat An-Nisa: 160-161), di Madinah:

منا عليهم ط ي بات أحلت لهم وبصد فبظلم من الذين هادوا حر هم عن سبيل اللبا وقد نهوا عنه وأك وأخذهم كثيرا وأعتدنا لهم أموال الناس بالباطل الر

(160،161: النساء )للكافرين منهم عذابا أليما

“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haram-kan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi(manusia) dari jalan Allah, Dan disebabkan mereka memakan ri-ba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya,dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalanyang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang ka-fir di antara mereka itu siksa yang pedih.”

Tahap ketiga (Surat Ali ‘Imran : 130):

با أضع ل يا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا الر وا الل علكم تفلحون افا مضاعف وات

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supa-ya kamu mendapat keberuntungan”

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Tahap keempat (Q.S. Al-Baqarah 275, 276, 278)

با ل يومون إل كما يو المس ذلك م الذي يتخبطه الشيطان من الذين يأكلون الر با وأحل با فمن بأنهم قالوا إنما البيع مثل الر م الر البيع وحر من رب ه جاءه موعظ الل

ومن ع النار هم ف فانتهى فله ما سلف وأمره إلى الل حا خالدون يها اد فأولئك أ

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdirimelainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lan-taran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikianitu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguh-nya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah mengha-lalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telahsampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnyadahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) ke-pada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka o-rang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di da-lamnya.” (Q. S. 2:275)

Tahap ke-2, ke-3 & ke-4 turun di Madinah; Insya Allah,akan disebutkan pada presentasi-presentasi selanjutnya.

IQRO Foundation, Sydney, Australia Lihat pula Tafsir AyatAhkam Ash-Shabuni

ي رجاالا رأيت ليلة أسري ب »: قال رسول الل : أنس بن مالك، قال عن

: فقال ، «؟ من هؤالء يا جبريل : لت تقرض شفاههم بمقارض من نار، فق م، وهم يتلون البر وينسون أنفسه الخطباء من أمتك، يأمرون الناس ب »

«أفل يعقلون الكتاب Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Saat malamIsra’ Mi’raj aku melintasi sekelompok orang yang bibirnya di-gunting dengan gunting dari api neraka.” “siapakah mereka”, ta-nyaku kepada Jibril. Jibril mengatakan, “mereka adalah orang-orang yang dulunya menjadi penceramah ketika di dunia. Merekasering memerintahkan orang lain melakukan kebaikan tapi merekalupakan diri mereka sendiri padahal mereka membaca Firman-Firman Allah, tidakkah mereka berpikir?” (HR. Ahmad, AbuNu’aim dan Abu Ya’la)

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Hukuman Bagi Khathibyang Melalaikan Dirinya

Sifat Orang Yahudi (Q.S. 2:44).

لون فسكم وأنتم تتلون الكت أتأمرون الناس بالبر وتنسون أن أفل تع ا

“Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, se-dang kalian melupakan diri-diri kalian sendiri, padahal kalianmembaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kalian berpikir?”

Hal yang amat dibenci (Q.S. 61:2-3)

فعلون الذين ءامنوا لم تولون ما ل ت ياأيها تا عند الل أن كبر م

تولوا ما ل تفعلون

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apayang tidak kalian perbuat? Amat besar kebencian di Sisi Allahbahwa kalian mengatakan apa-apa yang tiada kalian kerjakan.”

Perintah memenuhi janji.

Ilmu harus disertai amal.

Larangan mengatakan yang tidak dikerjakan. [Asy-Syaqawy]

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Hadits Usamah bin Zaid secara marfu’:

طنه فيدور بها كما في النار فتندلق أقتاب ب بالرجل يوم القيامة فيلقىيؤتى

ن ما لك ألم تكن أهل النار فيقولون يا فل يدور الحمار بالرحى فيجتمع إليه

المعروف وال فيقول بلى قد كنت آمر ب تأمر بالمعروف وتنهى عن المنكر

وآتيه آتيه وأنهى عن المنكر

“Akan didatangkan seorang lelaki pada Hari Kiamat lalu diaakan dilemparkan ke dalam neraka, maka keluarlah usus-ususperutnya kemudian dia mengelilinginya seperti keledai mengelili-ngi penggilingan. Maka penduduk nerakapun berkumpul di seki-tarnya lalu mereka berkata, “Wahai fulan, ada apa denganmu?Bukankan dulunya (di dunia) kamu memerintahkan kepada yangma’ruf dan melarang dari yang munkar?” Maka dia menjawab,“Betul, dulu saya memerintahkan kepada yang ma’ruf tapi sayasendiri tidak mengerjakannya dan saya melarang dari yangmunkar tapi saya sendiri yang melanggarnya”.” (Bukhari-Muslim)

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Berkata Abu Darda’ : “Tanda kebodohan itu ada tiga; per-tama mengagumi diri sendiri, kedua banyak bicara dalam halyang tidak manfaat, ketiga melarang sesuatu namun me-langgarnya.” [Jami’ Bayan Al-Ilmi wa Fadhlih, 1/569]

Berkata Ibnu Qudamah: “…Ketika berkhutbah seorang kha-tib dianjurkan untuk turut khusyu’ dan mengambil pelajarandari apa yang dia nasihatkan kepada banyak orang.” [al-Mughni]

Hal ini secara umum, juga tidak disukai oleh kebanya-kan manusia, terlihat dari syair-syair berikut:

عظيم ك إا فعلت عار علي تنه عن خلق وتأتي مثله ال

“Janganlah engkau melarang dari suatu akhlak sedang engkausendiri melakukannya, suatu aib yang besar jika engkau mela-kukan hal tersebut”. [Abu al-Aswad Ad-Duali]

يأمر الناس بالتقىوغير مريض ب يداوي الناس وهو طبي تقي

“Seorang yang tidak bertaqwa memerintahkan manusia un-tuk bertakwa, (seperti) seorang dokter mengobati manusia se-dang dia sendiri sedang sakit”. [Syu’abul Iman lil Baihaqi]

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Apakah untuk berdakwah seseorang harus menjadisempurna terlebih dahulu?

Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata kepada Mutharrifbin Abdillah, “Wahai Mutharrif nasihatilah teman-teman-mu.” Mutharrif mengatakan, “Aku khawatir mengatakanyang tidak ku lakukan.” Mendengar hal tersebut, HasanAl-Bashri mengatakan, “Semoga Allah merahmatimu, sia-pakah di antara kita yang mengerjakan apa yang diakatakan, sungguh setan berharap bisa menjebak kaliandengan hal ini sehingga tidak ada seorang pun yang beraniamar ma’ruf nahi munkar.” [Tafsir al-Qurthuby, 1/367]

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Antara KesempurnaanDan Kewajiban Dakwah

Sa’id bin Jubair mengatakan, “Jika tidak boleh melakukanamar ma'ruf dan nahi munkar kecuali orang yang sempurnaniscaya tidak ada satupun orang yang boleh melakukannya.”Berkata Malik saat menanggapi hal tsb: “Ia benar. Siapa-kah orang yang tidak mempunyai dosa sama sekali ?”

Kompromi 2 hal tsb, sebagaimana perkataan Imam Na-wawi: “Para ulama menjelaskan orang yang melakukan amarma’ruf dan nahi munkar tidaklah disyaratkan haruslah orangyang sempurna, melaksanakan semua yang dia perintahkandan menjauhi semua yang dia larang. Bahkan kewajiban amarma’ruf itu tetap ada meski orang tersebut tidak melaksanakanapa yang dia perintahkan. Demikian pula kewajiban nahimunkar itu tetap ada meski orangnya masih mengerjakan apayang dia larang. Hal ini dikarenakan orang tersebut memilikidua kewajiban, pertama memerintah dan melarang dirisendiri, kedua memerintah dan melarang orang lain. Jika salahsatu sudah ditinggalkan bagaimanakah mungkin hal itumenjadi alasan untuk meninggalkan yang kedua.”

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Dua kewajiban yang utama:

Kewajiban mengerjakan yang ma’ruf dan meninggalkanyang munkar.

Kewajiban memerintahkan yang ma’ruf dan mencegahdari yang munkar.

Seorang yang meninggalkan kewajiban amar ma’ruf nahimunkar karena alasan poin pertama, berarti ia telah me-ninggalkan dua kewajiban sekaligus.

Meninggalkan dua kewajiban lebih buruk dibandingkanmeninggalkan satu kewajiban.

Imam Baihaqi berkata dalam hal semakna: “Sesungguh-nya yang tidak tercela itu berlaku untuk orang yang ketaatan-nya lebih dominan sedangkan kemaksiatannya jarang-jarang.Di samping itu, maksiat tersebut pun sudah ditutup dengantaubat. Sedangkan orang yang dicela adalah orang yangmaksiatnya lebih dominan dan ketaatannya jarang-jarang.”

IQRO Foundation, Sydney, Australia Sumber: Tafsir Qurthuby, Syu’abulIman, Syarah Nawawi ‘ala Muslim, dll

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم، و بارك على محمد وعلىانك حميد مجيدالعــــــالمين في آل محمد كما باركت على آل إبراهيم

Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaashalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali

Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKaHamiidum-Majiid

Semoga Allah Berkenan Menganugerahi kita Ampunan

dan Ridha Nya

Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: