SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

13
101 Volume 15 No. 2 Desember 2016 SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA SURAKARTA Dwiyasmono Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jalan Ki Hadjar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126 Abstrak Pada umumnya orang-orang atau penduduk di daerah Surakarta yang mempunyai hajat dalam penyelenggaraan perkawinan biasanya menggunakan seni pertunjukkan sebagai pelengkap upacara. Tari berbentuk pasihan (sepasang lelaki dan perempuan yang menggambarkan percintaan) merupakan salah satu seni pertunjukkan yang ada pada acara tersebut. tari pasihan banyak macamnya, di antaranya Tari Enggar-Enggar, Tari Driasmara, Tari Karonsih, Tari Lambangsih, Tari Langen Asmara, Tari Yudasmara, serta Tari Mahesa Jenar Rara Wilis. Tari pasihan Mahesa Jenar Rara Wilis yang sarat akan petuah/nasihat tergambar dalam sebuah koreografi yang sangat apik dengan penataan sedemikian rupa oleh seorang empu tari Keraton Kasunanan Surakarta. S. Maridi berharap dalam menyusun tarian tersebut kesan yang dimunculkan dapat terserap sebagai nasihat dan sekaligus sebagai tuntunan di samping sebagai hiburan. Pesan yang diungkapkan dalam tari pasihan Mahesa Jenar Rara Wilis dapat ditangkap oleh semua orang dengan kadar kedalaman arti yang berbeda-beda tergantung tebal wawasan dan kecerdasan estetika penikmat seni. Kata Kunci: Upacara Perkawinan, Tari Mahesa Jenar Rara Wilis, Simbol Abstract In general, the people in the Surakarta region who have intent in organizing marriages typically use performing arts as a complement to the ceremony. Pasihan shaped dance (a pair of man and woman who portray romance) is one of the performing arts performed at the event. There are many kinds of pasihan dance, including Enggar-Enggar Dance, Driasmara Dance, Karonsih Dance, Lambangsih Dance, Asmara Langen Dance, Yudasmara Dance, and Mahesa Jenar Rara Wilis Dance. Mahesa Jenar Rara Wilis pasihan dance that is full of advices and counselsis de- picted in a very slick choreography with the arrangement as such by a dance master from Keraton Kasunanan Surakarta. S. Maridi hopes in compiling that dance, the impression given can be absorbed as an advice as well as a guidance,beside as an entertainment. Messages expressed in Mahesa Jenar Rara Wilis pasihan dance can be captured by all people at different depth level of meaning, depending on the thicknessof intellegence and aesthetic insight of connoisseurs of art. Keywords: Marriage Ceremony, Mahesa Jenar Rara Wilis Dance, Symbol.

Transcript of SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

Page 1: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

101Volume 15 No. 2 Desember 2016

SIMBOLISME TARI MAHESA JENARRARA WILIS DALAM UPACARAPERKAWINAN ADAT JAWASURAKARTA

DwiyasmonoInstitut Seni Indonesia (ISI) SurakartaJalan Ki Hadjar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

Abstrak

Pada umumnya orang-orang atau penduduk di daerah Surakarta yang mempunyaihajat dalam penyelenggaraan perkawinan biasanya menggunakan seni pertunjukkan sebagaipelengkap upacara. Tari berbentuk pasihan (sepasang lelaki dan perempuan yangmenggambarkan percintaan) merupakan salah satu seni pertunjukkan yang ada pada acaratersebut. tari pasihan banyak macamnya, di antaranya Tari Enggar-Enggar, Tari Driasmara,Tari Karonsih, Tari Lambangsih, Tari Langen Asmara, Tari Yudasmara, serta Tari MahesaJenar Rara Wilis. Tari pasihan Mahesa Jenar Rara Wilis yang sarat akan petuah/nasihattergambar dalam sebuah koreografi yang sangat apik dengan penataan sedemikian rupaoleh seorang empu tari Keraton Kasunanan Surakarta. S. Maridi berharap dalam menyusuntarian tersebut kesan yang dimunculkan dapat terserap sebagai nasihat dan sekaligus sebagaituntunan di samping sebagai hiburan. Pesan yang diungkapkan dalam tari pasihan MahesaJenar Rara Wilis dapat ditangkap oleh semua orang dengan kadar kedalaman arti yangberbeda-beda tergantung tebal wawasan dan kecerdasan estetika penikmat seni.

Kata Kunci: Upacara Perkawinan, Tari Mahesa Jenar Rara Wilis, Simbol

Abstract

In general, the people in the Surakarta region who have intent in organizing marriagestypically use performing arts as a complement to the ceremony. Pasihan shaped dance (a pair ofman and woman who portray romance) is one of the performing arts performed at the event. Thereare many kinds of pasihan dance, including Enggar-Enggar Dance, Driasmara Dance, KaronsihDance, Lambangsih Dance, Asmara Langen Dance, Yudasmara Dance, and Mahesa Jenar RaraWilis Dance. Mahesa Jenar Rara Wilis pasihan dance that is full of advices and counselsis de-picted in a very slick choreography with the arrangement as such by a dance master from KeratonKasunanan Surakarta. S. Maridi hopes in compiling that dance, the impression given can beabsorbed as an advice as well as a guidance,beside as an entertainment. Messages expressed inMahesa Jenar Rara Wilis pasihan dance can be captured by all people at different depth level ofmeaning, depending on the thicknessof intellegence and aesthetic insight of connoisseurs of art.

Keywords: Marriage Ceremony, Mahesa Jenar Rara Wilis Dance, Symbol.

Page 2: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

102 Volume 15 No. 2 Desember 2016

Simbolisme Tari Mahesa Jenar Rara Wilis dalam Upacara Perkawinan Adat Jawa Surakarta Dwiyasmono

PENDAHULUANTari Mahesa Jenar Rara Wilis

merupakan salah satu tari klasik gayaSurakarta hasil gubahan sang maestro tariS. Maridi. Latar belakang penciptaan tari iniawalnya merupakan sebuah ide dari S. Maridiyang bermaksud untuk membuat sebuahgenre tari percintaan yang di dalamnyaterdapat konflik. Tari ini sengaja dibuatberbeda dengan karya-karya tari percintaanhasil penyusunan sebelumnya baik dari segialur dramatik maupun cerita yangmelatarbelakangi.S. Maridi menentukansebuah cerita yang sesuai dengan ide garappenciptaan tari tersebut, kemudianditetapkan bahwa tokoh dalam tari tersebutadalah Mahesa Jenar dan Rara Wilis dalamcerita Nagasasra Sabuk Inten. Mahesa Jenardikenal pula sebagai Senapati RanggaTohjaya. Gelar itu didapatnya saat masihmenjabat sebagai salah satu prajurit pilihandi Kerajaan Demak. Mahesa Jenar berasal dariKadipaten Pandan Arang (Semarang). Diaadalah murid dari Ki Ageng Pengging Sepuhalias Pangeran Handayaningrat, putra dariPrabu Brawijaya kelima. Saudaraseperguruannya adalah Ki Ageng Penggingalias Ki Kebo Kenanga adalah putra dari KiAgeng Penggih Sepuh. Di dalamperantauannya, Mahesa Jenar juga dikenlsebagai Manahan. Nama itu dipakainya saatmelarikan diri dari kerajaan LaskarBanyubiru demi menyelamatkan AryaSalaka, putra sahabatnya, Ki Ageng GajahSora.Masa kecilnya dilalui sebagai temanbermain “Nis” yang dikenal juga sebagai KiAgeng Sela Enom. Nis Sela atau yang dikenaljuga dengan sebutan Ki Ageng Ngenis adalahputra dari Ki Ageng Sela Sepuh.

Legenda mengatakan bahwa KiAgeng Sela Sepuh (yang tinggal di daerah

Sela, Boyolali, Jawa Tengah) mempunyaikelincahan yang luar biasa sehingga mampumenangkap petir. Dan kemampuan inimenurun para anaknya (Nis Sela).Dalamcerita rekaan ini, tokoh fiktif ini digambarkandekat dengan beberapa tokoh yang masukdalam sejarah Jawa, di antaranya: SultanTrenggana, Jaka Tingkir, dan sosok-sosoklainnya.Hubungan dengan beberapa tokohnyata ini karena jalan ceritanya mengambillatar ketika masih berkuasanya KasultananDemak. Mahesa Jenar merupakan salah satuprajurit yang sangat dihormati di lingkungankerajaan, termasuk oleh Sultan Trengganasendiri. Sayang saat terjadi peristiwaterbunuhnya Ki Kebo Kenanga ditambahpencurian pusaka kerajaan, Kyai Nagasasradan Kyai Sabukinten, Mahesa Jenar dianggapsebagai seteru kerajaan, hingga akhirnya diamemutuskan untuk mengundurkan diri darijabatannya dan mulai merantau untukmelacak keberadaan kedua keris pusaka itu.

Mahesa Jenar dikenal dengansikapnya yang jantan dan ksatria. Dia adalahtipikal prajurit yang berjuang tanpa berharapimbalan. Begitu gigihnya dalam perjuangan,Mahesa Jenar sampai kadang melupakankepentingan pribadinya. Mahesa Jenar jugatipe pria yang keras hati dan kadangkaladianggap kaku oleh kaum perempuan.Kekakuannya itu sebenarnya adalahcerminan dari ketulusan jiwanya dankerelaannya berkorban untuk sesuatu yangdianggapnya benar. Termasuk jika dia harusmengorbankan perasaannya sendiri demikebahagiaan orang yang dicintainya.Sikapnya yang dmikian juga karenakecanggungannya jika berhadapan denganwanita sehingga membuatnya bisa bersikaptidak wajar. Peristiwa yang melibatkandirinya dengan Nyai Wirasaba menunjukkan

Page 3: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

103Volume 15 No. 2 Desember 2016

betapa Mahesa Jenar kurang peka dalammenyelami perasaan wanita.

Dalam perjalanannya, suatu hari diHutan Tambak Baya, dirinya menolongseorang gadis cantik bernama Dewi Rara Wilisdari cengkraman penjahat yang menamaidirinya Jaka Soka dan Lawa Ijo setelahmelalui pertempuran sengit dan nyaris tewasoleh kekuatan pusakan Lawa Ijo. Dari situlahMahesa Jenar kemudian menaruh bibit cintapada Rara Wilis. Rara Wilis pun ternyatamembalas cintanya, meskipun kemudianMahesa Jenar berusaha meninggalkannyakarena tahu dirinya tidak bisa memberikanapa-apa pada gadis yang sangat dicintainyaitu. hal itu dilakukannya setelah mengetahuisaudara perguruan Rara Wilis, DemangSarayuda yang kaya raya juga mencitai RaraWilis. Tidak diketahui apakah sikap MahesaJenar yang demikian itu benar-benar keluardari dasar hatinya ataukan sekedar akibatkecemburuan sesaat. Beruntung kemudianMahesa Jenar mendapat nasihat dari KiAgeng Pandan Alas, kakek sekaligus gurudari Rara Wilis.

Dalam perantauannya, Mahesa Jenarbersahabat dengan Ki Ageng Gajah Sora dariBanyubiru. Ki Ageng Gajah Sora adalah putrasekaligus murid dari Ki Ageng Sora Dipayanayang juga adalah sahabat gurunya. Uniknya,sebelum saling menyadari, keduanya terlibatpertarungan dahsyat yang nyaris merenggutnyawa mereka berdua. Persahabatan merekaberdua pula yang membawa Mahesa Jenarterlibat perang saudara di Banyubiru danakhirnya harus melarikan diri setelah KiAgeng Gajah Sora difitnah telah mencurikeris Nagasasra dan Sabukinten. Dalampelariannya itu, dia membawa putra KiAgeng Gajah Sora, Arya Sakala yangbelakangan diangkatnya sebagai anak dan

murid. Secara tidak diduga, dalampelariannya selama hampir lima tahun itu, diabertemu dengan paman gurunya Ki KeboKanigara saudara seperguruan sekaligus anaktertua Ki Ageng Pengging Sepuh yangmemiliki kesaktian jauh lebih dahsyat darigurunya sendiri. Dan lewat bimbingan dariKebo Kanigara pulalah Mahesa Jenarakhirnya bisa melewati batas kemampuanilmunya sendiri yang membuat ilmunyameningkat berlipat-lipat hingga dia pun jugaberhasil melampaui kesaktian gurunya.

Dewi Rara Wilis adalah putri tunggaldari Ki Panutan yang kelak dikenal sebagaiKyai Sima Rodra dari Gunung Tidar. RaraWilis juga adalah cucu dari Ki Ageng Alasdari gunung Kidul dari pihak ibu, tokoh saktiyang sering muncul secara misterius.Meskipun berasal dari keluarga yang berada,kehidupan Rara Wilis sejak kecil tidak pernahbenar-benar mengalami masa-masa bahagia.Pada umurnya yang baru sepuluh tahun, diasudah harus kehilangan sosok ayah yangterpikat oleh wanita lain. Dia sendirianbersama ibunya sebelum kemudian terpaksaharus berjuang sendiri setelah kematianibunya yang menderita sakit-sakitan karenatekanan batin ditinggalkan suami. Kehidupangetir yang dialami oleh Rara Wilismembuatnya tumbuh sebagai wanita yangrapuh. Trauma akan kehilangan ayah sejakkecil yang menghantui kehidupannyamembuatnya ingin mendapatkan cinta dariseorang laki-laki secara penuh. KetikaMahesa Jenar, dalam keadaan bingung,meninggalkannya, dia kembali menjadi sosokyang rapuh dan tidak berdaya. Meskipunpada saat itu dia sudah tumbuh menjadiseorang pendekar yang pilih tanding.Pertama kali Rara Wilis bertemu denganMahesa Jenar, dirinya baru berusia dua puluh

Page 4: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

104 Volume 15 No. 2 Desember 2016

Simbolisme Tari Mahesa Jenar Rara Wilis dalam Upacara Perkawinan Adat Jawa Surakarta Dwiyasmono

tahun. Saat itu Rara Wilis hanyalah seoranggadis desa yang lugu dan tidak tahu apa-apa.Mahesa Jenar malah menganggap saat ituRara Wilis tidak lebih dari sekedar gadismanja yang kelewat berani berjalanmenembus hutan tampa pertimbangan. Tapimeskipun lugu, Rara Wilis ternyata jugamemiliki keberanian luar biasa, karena padasaat itu dia lebih memilih menghabisinyawanya sendiri daripada harusmenyerahkan kehormatannya pada penjahatbernama Jaka Soka. Dia pula yang dengangagah berani membela nyawa rekanseperjalannya yang hendak dibantai olehpenjahat itu dengan taruhan nyawanyasendiri.

Ketika mereka meneruskanperjalanannya, di tengah jalan Rara Wilisdiambil oleh kakeknya, Ki Ageng PandanAlas. Bersama dengan kakeknya itulah, RaraWilis mendapat kesempatan untuk menempadiri dengan berlatih ilmu kanuragan.Setelah menempa diri selama hampir enamtahun, Rara Wilis kemudian menjelmamenjadi pendekar yang sangat tangguh.Kemampuannya kemudian bisa disejajarkandengan tokoh golongan hitam yang dulupernah membuatnya ketakutan macamLawa Ijo dan Jaka Soka. Saat menjadipendekar, Rara Wilis menamakan dirinyasebagai Pudak Wangi dengan mengenakanpakaian pria. Rara Wilis, memperoleh ilmupedang dari kakeknya, mempersenjatai diridengan pedang tipis dan lentur yang mampudimainkannya dengan gerakan sangat cepat.Meskipun secara fisik Rara Wilis kalah daripendekar yang lain, tapi Rara Wilismemiliki kelebihan pada gerakannya yanglentur dan lincah serta kemampuanbermain pedang yang nyaris mendekatisempurna. Kekurangannya dalam hal fisik

bisa ditutupinya dengan keistimewaantersebut.

Selain keahlian bermain pedang, RaraWilis juga menguasai ilmu kakeknya, jurusCundamanik, meskipun tidak terlalusempurna. Hal ini mungkin disebabkan olehkurangnya wwaktu bagi Rara Wilis untukmempelajari ilmu tersebut, karena Rara Wilisbaru mulai belajar ilmu kanuragan pada umur20 tahun. Kelemahan Rara Wilis dalambertempur adalah konsentrasinya yangmudah terbelah, hal itu pernah nyarismerenggut nyawanya saat bertarungmelawan Jaka Soka yang dengankelicikannya berusaha mempengaruhi RaraWilis dengan ucapan-ucapannya.RaraWilismemiliki dendam kesumat yang amat sangatpada dua orang, yaitu Nyai Sima Rodra, yangmenyebabkan ayahnya berpaling danmengikuti jejak yang salah, dan Jaka Sokayang senantiasa membuatnya dihantuimimpi buruk. Dendamnya dituntaskan saatdia berhasil menewaskan kedua orang itudalam pertempuran di Banyubiru.

Pancatan cerita tersebut di atas oleh S.Maridi digunakan sebagai ide garap TariMahesa Jenar Rara Wilis, kisah percintaanantara tokoh Mahesa Jenar dengan tokohRara Wilis yang sebelumnya terdapat konflikdi antara mereka. Rara Wilis menaruh rasadendam terhadap Mahesa Jenar karenaMahesa Jenarlah yang membunuh ayahnya.Kesaktian Rara Wilis jauh di bawah kesaktianyang dimiliki Mahesa Jenar sehingga dalampeperangan tersebut Mahesa Jenar terlihathanya mengalah hingga pada akhirnyaperasaan saling suka di antara keduanyamuncul. Kisah percintaan yang berawal darikonflik inilah yang melatarbelakangipenciptaan tari tersebut. Kemudianbagaimanakah simbol tarian tersebut

Page 5: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

105Volume 15 No. 2 Desember 2016

terhadap kehidupan manusia dalammembangun keluarga yang bahagia?

Prosesi Perkawinan Adat JawaSebelum mengungkapkan simbol tari

pasihan (pasangan putra-putri), terlebihdahulu akan dipaparkan tentang proses urut-urutan perkawinan adat Jawa secarasimbolik. Adapun urutannya adalah sebagaiberikut.1. Melihat/Nonton

Keluarga calon mempelai pria bersamacalon mempelai pria datang ke rumahkeluarga calon mempelai wanita, yangdisertai oleh kedua orang tua masing-masing. Setelah itu calon mempelai priamelihat calon mempelai putri secaralangsung karena calon mempelai belumpernah kenal dan bertemu. Lain dengansaat sekarang, mempelai sudahlebih kenal dahulu, tetapi hal inidilakukan agar tetap menjaga kelestarianadat. Untuk melihat bobot (atas dasarkeduniaan), bebet (penilaianberdasarkan percakapan dan tingkahlaku), dan bibit (berdasarkanketurunan).

2. LamaranNglamar berarti calon mempelai priamenyatakan agar diperbolehkanmeminang gadis yang dilamarnya.Biasanya dengan membawa oleh-olehmakanan yang terbuat dari ketan danpisang raja satu tangkep. Ketanmemberikan simbol supaya kedua calontetap melekat dan selalu dekat dan tidakterpisahkan.

3. PeningsetanPeningset memiliki makna bahwa keduacalon mempelai telah mengikat satudengan yang lain. Peningset memiliki

makna telah sepakat akan menjadi besandan bersedia menjadi mantu.

4. SrahsrahanSrahsrahan berarti pasok tukon, yaitucalon mempelai pria memberikan danmenyerahkan barang-barang baikpakaian dan perhiasan serta hasil bumiserta peralatan rumah tangga kepadacalon mempelai wanita untukmembantu pesta perkawinan.

5. TarubTarub berasal dari tata dan sumrupmaksudnya adalah rumah yang dipakaiuntuk pernikahan dihiasi dengan janurdan tanaman lainnya, agar kelihatan dandiketahui orang lain bahwa di rumah ituada pesta pernikahan.

6. SiramanSiraman berarti mandi, mengandungmaksud memandikan calon mempelaidisertai niat agar membersihkan diri agarsuci lahir dan batin.

7. MidodareniMidodareni dilaksanakan malamsebelum ijab. Calon mempelai wanitadari jam 18.00-24.00 harus berada dikamar manten dan tidak boleh tidur,untuk menunggu bidadari datangmemberi anugerah.

8. IjabIjab adalah upacara nikah dihadapkanpara pemuka agama dan aparatpemerintah sesuai dengan agamamasing-masing. Setelah selesai ijabkedua mempelai syah menjadi suamiistri.

9. PanggihPanggih merupakan rangkaian puncakacara dari rangkaian upaara pernikahanadat Jawa. Di dalam upacara panggihmanten terdapat acara sebagai berikut:

Page 6: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

106 Volume 15 No. 2 Desember 2016

Simbolisme Tari Mahesa Jenar Rara Wilis dalam Upacara Perkawinan Adat Jawa Surakarta Dwiyasmono

(a) balang-balangan; (b) wijikan; (c)menuju ke pelaminan; (d) tampa kaya;(e) dahar kllimah; dan (e) sungkeman.

a. Balang-balangan/melempar sirihSetelah seluruh rangkaian upacara siapmaka pengantin pria berhenti di depantarub sambil menunggu pengantin putridatang. Setelah keduanya dekat makasaling melempar sirih atau gantal. Gantaladalah sirih yang digulung dan diikatdengan benang putih yangmenggambarkan saling melempar kasih.Melempar sirih diusahakan harusmengenai dada seolah-olah tembus kejantung hati sebagai ungkapan keduamempelai merupakan pilihan hatinya.

b. Wijikan dan memecah telurWijikan adalah membasuh dengan airbunga setaman bermakna supayapikiran suami nantinya selalu dingin danbersih dalam menghadapi segala macammasalah dan memiliki harapan istrisenantiasa selalu berbakti kepadasuaminya. Kemudian memecah telurmempunyai pengertian akan membukapintu ke dunia baru. Mereka bukanjejaka dan gadis lagi namun akanmenyatu dalam persatuan, hal inidiharapkan nantinya akan memilikiketurunan untuk melangsungkankeluarga.

c. Menuju pelaminanSetelah upacara pecah telur dan wijikantelur selesai, kedua mempelaiberdampingan dan bergandenganmenuju ke pelaminan. Kedua mempelaimengikuti ayahnya menuju pelaminansedangkan ibu menutup bahu keduamempelai dengan kain sindur danmengikuti berjalan ke pelaminan.

d. Tampa kayaSetiba di pelaminan kedua mempelaimelakukan upacara tampa kaya yaitumempelai pria menuangkan kayatersebut termasuk pembungkusnya keatas pangkuan mempelai putri.Menuangkan kaya diharapkan jangansampai tercecer. Kaya berisi beraskuning, uang receh logam, biji-bijianseperti jagung, kedelai dan lain-lain sertabunga. Maksud upacara ini adalah suamiwajib memberikan nafkah kepada istridan istri wajib mengelolanya.

e. Dahar klimahDahar klimah merupakan makanbersama antara mempelai putra danputri dengan nasi kuning yangdikepalkan untuk diberikan pengantinwanita kemudian dinakam. Begitu jugasebaliknya pengantin wanitamengepalkan nasi dan diberikan kepadapengantin putra untuk dimakan. Hal inimemiliki makna supaya dalammenyelesaikan masalah mereka harusbersama-sama atau dipecahkanbersama-sama.

f. SungkemanSungkeman dilakukan oleh mempelaikedua kepada kedua orang tuapengantin putri kemudian dilanjutkankedua orang tua pengantin putra.Sungkeman merupakan simbol sujuddan berbakti kepada orang tua keduabelah pihak untuk memohon restu.

Struktur Tari Mahesa Jenar Rara WilisBerawal dari cerita Nogosroso Sabuk

Inten (Mahesa Jenar Rara Wilis), S. Maridimenciptakan tari pasangan putra dan putriberbentuk perangan yang diakhiri dengan

Page 7: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

107Volume 15 No. 2 Desember 2016

percintaan dengan sepasang penari putra danputri yang dinamakan tari pasihan (MahesaJenar Rara Wilis). Dalam tari pasihan ini, S.Maridi membagi urutan sajiannya ke dalamtiga bagian. Adapun struktur Tari MahesaJenar Rara Wilis garapan S. Maridi terdiridari:1. Bagian jurus

Gerak yang terdapat pada bagianjurus terdiri dari sabetan, lumaksana glebag,lumaksana nayung, capengan, besut glebag,tanjak keris, mbandul, dan tanjak kalangkinanthang. Gerak-gerak tersebutmengisyaratkan seorang ksatria yangberwibawa, gagah berani, dan saktimandraguna. Sajian gerak tersebutmerupakan simbol kejantanan dankeperkasaan. Didukung dengan iringanmusik karawitan tari dengan bentuk geteran,dibarengi Sekar Pangkur Laras Pelog PathetNem dan disisipi dengan garap balungankarawitan tari dengan rasa dan suasanagagah. Adapun cakepan Sekar Pangkur LarasPelog Pathet Nem tersebut yaitu:

Da – sar pra – wi – ra tam – ta – maKa – was – ta pun Ma – he – sa Je – nar ne – nggihWos – nya ma – ham – bek – sa – duKa – lo – king rat kang nyo – toSum – ban – ga san – to – sa ge – nyo la – buhBang – sa ka – la – wan na – ga – raPan – tes ha – kar – yo pa – lu – pi

Terjemahan

Sungguh merupakan seorang prawiratamtamaTiada lain ialah Mahesa JenarIntinya mempunyai sifat-sifat bijaksanaSungguh merupakan figur yang sangatterkenal

Berhasil dan selamat dalam berjuangmembela bangsa dan negaraPantas sebagai suri tauladan atau contoh

Sekar Pangkur Laras Pelog Pathet Nemtersebut di atas mempunyai maksudmenginformasikan bahwa ada seorangprajurit gagah perkasa bernama MahesaJenar yang gagah berani membela bangsadan negara, dan pantas untuk dijadikancontoh. Sekar Pangkur Laras Pelog PathetNem ini memiliki rasa yang gagah.

Sekaran tanjak kalang tinantangkemudian memasuki gerakan jurus sepertiongakan, gedeg, nyikut (sikutan), endo,glebag, tendangan, kemudian mengujikedahsyatan ajian Sasra Birawa yangmemiliki kekuatan yang dahsyat yaiumenunjukkan jiwa ksatria seorang pendekar.Didukung dengan karawitan tari dalambentuk Sampak Rangsang Laras Pelog PathetNem 5 rambahan. Bentuk iringan SampakRansang Laras Pelog Pathet Nemmempunyai rasa greget, sereng, anteb dansemangat. Beksan dengan gerak ulap-ulaptawing, tanjak keris, tumpang tali pacakjingga, jengkeng tawing, ngancap, ukelkarno, tubrukkan, besut, jeblosan (gerakanuntuk tokoh Mahesa Jenar), lembehan utuh,tubrukan, srisig, sindhet kiri, sekaran golekiwak, kemudian jeblos tubrukan, uncalsampur, leyek kanan, leyek kiri, samplukan(gerakan Rara Wilis). Pola-pola ini memilikikesan kekecewaan dan keraguan serta dia-log gerak di antara keduanya. Hal inididukung dengan karawitan tari dalambentuk Ladrang Kagor Semu Laras PelogPathet Nem. Bentuk dari lagu balungan inimemiliki rasa kekecewaan dan keraguan bagiRara Wilis. Secara keseluruhan dalam bagian

Page 8: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

108 Volume 15 No. 2 Desember 2016

Simbolisme Tari Mahesa Jenar Rara Wilis dalam Upacara Perkawinan Adat Jawa Surakarta Dwiyasmono

ini berisikan perwujudan/penggambaran rasadendam Rara Wilis yang sangat besarterhadap Mahesa Jenar, tetapi Mahesa Jenarberusaha menampakkan wajah yang cerahdan sesekali tersenyum.

2. Bagian peranganSekaran dan gerak pada bagian

perangan yaitu kengser menthang tangan,endho, tangkisan, nyikut, jeblos, dan tusukpada kedua tokoh yang memiliki kesan atausebagai simbol perang, pertikaian, sertakonflik yang juga didukung dengan iringankarawitan tari dalam bentuk Srepeg LarasPelog Pathet Nem 3 Rambahan dan SampakLaras Pelog Pathet Nem 2 Rambahankemudian suwuk. Bentuk dan struktur lagubalungan srepeg dan sampak tersebutmempunyai rasa suasana sereng dalam emosiyang menggebu-gebu bagi Mahesa Jenar.Namun di balik itu, bagi Rara Wilis terdapatrasa kecewa dan sangat malu ketika pusakayang dimilikinya dapat direbut Mahesa Jenarketika berperang. Perasaan berjiwa besar dansatria ditampakkan oleh Mahesa Jenar.

3. Bagian ketigaBagian ini penanda gerak yaitu

jengkeng ukel karno kanan, pacak gulu, selehasta kanan, berdiri ambil sampur mentangtangan kanan, ngayang hadap kiri panggel,sekaran sukarsih (kebyok kanan, hadap kiri),kebyok kanan, sindet kiri hoyoh kanan pakaisampur ngaras, kanten asta, srisig kanthenasta, sekar suwun bareng, nampa sampur,memasukkan keris dan kemudian tanjaktancep, junjung kaki kiri, mbandhul, besutukel karno, lelebotan, dan laras lambangsihmemiliki kesan malu bagi Rara Wilis,mengakui kekalahan, menyerah dan jatuhcinta. Didukung dengan Sekar Wirangrong

Laras Pelog Pathet Nem dalam bentukcakepan (syair) sebagai berikut.

Mring wong ku – ning, kang nye – ki – thingRa – ra Wi – lis pu – ja – ningongBi – sa te – men te – men ga – we wu – yungTe – mah ha – ngre – ru – jit, bo – ya ya – yi su – pe – naYen pun ka – kang ha – nge – co – mang

TerjemahanHanya kepadamu wanita cantik jelita, akuingin selalu menyentuhRara Wilis pujaan hatikuSehingga membuat diriku begitumencintaimuMembuat hatiku semakin merindukanmudalam setiap mimpikuAku sangat tergila-gila padamu

Kesan yang muncul pada SekarWirangrong Pelog Nem baik syair maupunlagu, mengungkapkan rasa penyesalan diriMahesa Jenar, menenangkan hati Rara Wilisdengan rasa iba, dan merayu RaraWilis.Gerak di atas yaitu setelah gerakanhoyogan kemudian dilanjutkan dengangerakan tubrukan, memberikan sampurkanan, kengser ke kiri, ngayang atau putarke kiri, kanten kedua tangan, srisig mundur,ngaras, mlengos kengser ke kanan mentangkiri usap kanan, besut tubrukan, ngaras, ukelgenjotan, besut, tawing, jengkeng, kanthenasta kanan, lumaksana nglamba, srisigmundur. Didukung dengan karawitan taridalam bentuk lancaran dengan rambatanatau peralihan dari pelog nem menuju pelogbarang 4 Rambatan kemudian suwuk.

Rambatan gendhing iringan taritersebut di atas menghantarkan peralihansuasana dari merayu dan menyenangkanhati Rara Wilis menuju ke suasana pasihan.

Page 9: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

109Volume 15 No. 2 Desember 2016

Bagian pasihan geraknya yaitu besuttubrukan, ngaras, ukel genjotan, besut, tawing,jengkeng, kanthen asta kanan, lumaksananglamba, srisig mundhur, engkyek ludiramadu,debeg gejug kiri, kanan seblak kedua sampur,ngayang (putar) ke kanan malang kerik, srisigmundur kedua tangan nekuk sekar suwunhadap depan semua, balik kiri (ngayang) kekiri, ukel kiri mentang kiri, dijawil, mlengoske kanan kengser ke kanan, hadap kirimemberikan sampur, mendak putar balikkanan jengkeng (sampur di bahu kanan)berdiri hadap kanan, mentang kiri, kiri nacahke kanan, tawing kiri, ambil sampur di bahu,balik kiri srisig, sindhet, nacah ke kanan, kedepan, usap ukel karno kiri, sindhet kiri,pendapan langsung panggel, srisig kanandengan ukel kanan, kanten tangan kanan,lumaksana, srisig maju, serta srisig mundurhadap kanan srisig. Sekaran tersebutmerupakan penggambaran atau sebagaisimbol percintaan yang penuh kasih sayang,selalu ingin bersama memadu cinta, salingpengertian didukung dengan karawitan taridalam bentuk Ketawang Suka Asih PelogBarang yang di tengah gendhing tersebut diisicakepan Gerongan Ketawang Suka Asih PelogBarangsebagai penanda dengan syair sebagaiberikut.

Duh nimas mema – niking a – ti – kuMendhem tresna – ne pun kakangDuh, duh kakangmas kawu – la ngimbangiLamun tirta ingsung minaMolah mamrih mring asmaraRipa – duka ka – re – ron – sihYekti i – ku kang sun cecandakPanyuwun mugi lesta – ri kang sukaYuwo – no tan a – ru – bedaRerun – tu – ngan ba – gya mulya

Terjemahan

Aduh adinda permata hatikuKupendam rasa cintakuDuh kakanda aku mengimbangi cintamuJika engkau samudera (air), aku yangmenjadi ikannyaSelalu bergerak dalam suasana penuh asmaraDinda ingin memadu cintaSesungguhnya itulah yang kudambakanMemohon semoga mendapatkankebahagiaan abadiSelamat tidak ada aral melintangBersama-sama penuh kebahagiaan dankemulyaan

Dilihat dari cakepan dan juga laguKetawangSukaAsih, terdapat adanyaharapan-harapan bahwa keduanya inginselalu bersama dengan cinta dan kasihsayang yang semakin kuat.Pada bagian akhirpasihan menggunakan gerak ukel tangankanthen, srisig kanthen maju, dan srisigkanthen mundur. Sekaran tersebut memilikikesan kebersamaan untuk mengarungikehidupan yang baru. Didukung dengangarapan iringan musik karawitan berbentuklancaran. Dari gendhing lancaran tersebut,tersirat rasa kebersamaan untuk mengarungikehiduan yang baru dengan semangat danoptimisme.Secara keseluruhan, bagian iniberisikan mengenai Mahesa Jenar dan RaraWilis yang kemudian saling menyukaihingga akhirnya terdapat adegan percintaan(pasihan) pada akhir tari tersebut.

Busana tari Mahesa Jenar Rara Wilisbagian atasan berwarna hijau merupakanwarna yang melambangkan simbolkesuburan. Hubungannya dengan upacaraperkawinan, warna hijau yang menghiasibaik itu dekorasi maupun busana pengantin

Page 10: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

110 Volume 15 No. 2 Desember 2016

Simbolisme Tari Mahesa Jenar Rara Wilis dalam Upacara Perkawinan Adat Jawa Surakarta Dwiyasmono

mempunyai makna kesuburan, diharapkanpengantinnya kelak segera mendapatkanketurunan, rejekinya mudah, ayem tentremdan kehidupannya selalu diberi berkah olehTuhan. Busana Mahesa Jenar yang nampaksecara utuh yang terdiri dari jarik lerengbarong yang diwiru dan memakai sandatan,uncal dengan badong susun 2 memilikipetanda yaitu kesan gagah, berwibawa dankekar. Mahesa Jenar memakai sumping gajaholing. Sumping gajah oling memiliki petandaorang utusan yang sangat dipercaya.Penanda yang lain juga dapat dilihat dalampenggunaan properti cundrik oleh Rara Wilis,hal tersebut memiliki petanda yaitu perangatau melawan.

Secara keseluruhan dalam TariMahesa Jenar Rara Wilis ini bentuk danstruktur tarinya yang terdiri dari beberapaelemen-elemen yang menyatu, sedangkanmakna yang terkandung di dalamnya yangterdiri dari penyelesaian konflik, pertikaian,dan perang sebaiknya dengan jalan damaiserta penuh cinta kasih. Tari Mahesa JenarRara Wilis memang memiliki makna bahwasemua persoalan sebaiknya dapatdiselesaikan secara baik-baik. Hal tersebutnampak pada gerakan jengkeng setelahsenjata Rara dapat direbut Mahesa Jenar danMahesa Jenar seolah-olah berkata pada RaraWilis, mengapa kamu tiba-tiba menyerangsaya, ada persoalan apa, apakah tidak bisadibicarakan dulu, akhirnya pun kamu jugaakan kalah dengan saya. Tari Mahesa JenarRara Wilis mencerminkan bahwa dalamkehidupan yang akan mengalamikebahagiaan tentunya mengalami berbagairintangan. Orang akan mendapatkankebahagiaan jika mampu menghadapirintangan yang ada dalam kehidupannyatergantung bagaimana menyiasati dan

menyikapinya. Mahesa Jenar dan Rara Wilisyang sebelumnya sudah saling mengenal dansaling menyatakan cinta, kemudian bertemulagi dan Rara Wilis mengetahui bahwa yangmembunuh ayahnya adalah orang yangdicintainya. Di sinilah terjadi kebimbangandan keraguan di antara keduanya. Pilihanyang sangat sulit untuk dihadapi Rara Wilis.Di satu sisi Rara Wilis harus menuntaskandendamnya untuk membunuh orang yangtelah menyebabkan ayahnya tiada, namundi sisi lain jika Rara Wilis membunuh MahesaJenar, maka ia akan kehilangan cintanya.Maka terjadilah perang di antara mereka.Namun pada akhirnya Rara Wilis mengakukalah kepada Mahesa Jenar dan menyadaribahwa ayahnya juga salah karena mengikutialiran hitam. Rasa cinta yang sempat tertutupoleh ego dan dendam kemudian munculkembali, dan akhirnya mereka hidupbahagia.

Dalam tarian Mahesa Jenar Rara Wilisini, S. Maridi mempunyai maksud untukmenyaampaikan pesan yaitu dalam hidup iniapabila mempunyai perbedaan pendapatagat dapat diselesaikan dengan kebaikan dankedamaian. Susunan Tari Mahesa Jenar RaraWilis yang terdiri dari perangan yangkemudian dilanjutkan dengan pasihan. Halini tidak semata-mata dimaknai setelahkonflik dengan adanya perang kemudianpasihan karena merasa malu.

Menurut Maryono (1991), tari pasihanyang dihadirkan dalam upacara perkawinanadat Jawa mempunyai makna simbolik yangsangat penting terutama bagi pengantin.Makna simbolik yang utama bagi pengantinadalah nilai cinta kasih yang dapat diserapdari sajian dalam rangka mempersiapkan diriuntuk mengarungi kehidupan di masyarakat,yaitu menuju terbentuknya keluarga yang

Page 11: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

111Volume 15 No. 2 Desember 2016

bahagia. Tari Mahesa Jenar Rara Wilis yangdihadirkan dalam sebuah resepsi perkawinandiharapkan dapat memberi contoh danpengaruh dalam kehidupannya yang barukelak. Jika nantinya mempunyai konflikdengan pasangannya, sebaiknya dapatdiselesaikan secara baik-baik dengan jalanyang penuh dengan kasih sayang sehinggamencapai kebahagiaan. Harapan-harapanyang diinginkan oleh pencipta dan pemesantersebut di atas mempunyai makna internal.Hubungannya dengan Tari Mahesa JenarRara Wilis bila ditampilkan pada resepsiperkawinan yang dihadiri oleh tamuundangan yang biasanya berpasangan baikitu yang sudah menikah atau sudah menjadisuami istri, bertunangan, maupunberpacaran, diharapkan dapat membericontoh dan pengaruh dalam kehidupannyajika mempunyai permasalahan denganpasangan supaya dapat diselesaikan secarabaik-baik, bijaksana, mencoba menyelidikipokok permasalahan terlebih dahulu danmengendalikan rasa emosi untuk dapat lebihditekan lagi demi tercapainya kebahagiaan.Permasalahan kecil dalam suatu rumahtangga dapat menjadi besar karena salingmengedepankan ego masing-masing tanpaada pengendalian emosi dan pernyelesaiansecara damai. Hal tersebut diharapkan dapanmemberikan contoh dan pengaruh terhadaptamu undangan yang hadir maupunmasyarakat secara luas dan mempunyaimakna eksternal.

S. Maridi memaknai Tari MahesaJenar Rara Wilis bahwa dalam kehidupanapabila memiliki konflik supaya dapatdiselesaikan secara damai. Diharapkan parapenonton yang melihat tari ini mampumenangkap makna tersebut. Apabilapenonton menangkap makna yang lain, hal

tersebut dikarenakan interpretasi penontonyang berbeda-beda, bergantung padaseberapa besar daya tangkapnya terhadapsuatu tarian yang dilihatnya. Penontonsebagai penghayat ada yang memiliki latarbelakang kesenian dan ada yang tidak. TariMahesa Jenar Rara Wilis yang dihadirkandalam resepsi perkawinan selain sebagaihiburan bagi penonton, juga sebagai simbolkonflik dan percintaan yang mempunyaimakna dan keteladanan bagi pengantin. TariMahesa Jenar Rara Wilis yang disajikandalam resepsi perkawinan sebagai simbolpercintaan yang memiliki makna bagipengantin bahwa permasalahan atau konflikagar dapat diselesaikan secara damai. TariMahesa Jenar Rara Wilis diharapkan dapatmemberi contoh terhadap pengantin.Upacara ritual perkawinan sebagai simbol-simbol perkawinan juga memiliki maknaterhadap pengantin seperti tentangkesuburan, kerukunan, cinta kasih yangabadi dan percintaan. Tari Mahesa Jenar RaraWilis tidak hanya memberikan contohpercintaan tetapi lebih kepada bagaimanacara menyikapi persoalan atau konflik yangada.

Berdasarkan dari alur dramatikaltersebut di atas, dapat disimpulkan dalambentuk diagram kerucut alur dramatik gandayang digambarkan sebagai berikut.

BAGIAN KEDUA

BAGIAN PERTAMA

BAGIAN KETIGA

Page 12: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

112 Volume 15 No. 2 Desember 2016

Pembelajaran Tari Solah Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Di Kecamatan Selo Boyolali Dwi Rahmani

PENUTUPTari Mahesa Jenar Rara Wilis

dimaknai sebagai tari pasihan yang didalamnya ada peperangan yang salah satumengaku kalah. Tari tersebut ditampilkanpada upacara perkawinan erat kaitannyadengan upacara tradisional perkawinan adatJawa yang sarat akan berbagai makna.Makna dan harapan atau pesan yang ingindisampaikan oleh pencipta tari kepada yangpunya hajat mantu yaitu agar pengantin yangmemasuki hidup baru dapat melaluikehidupan yang berjalan lurus. Namundemikian tidak menutup kemungkinanterdapat pertikaian-pertikaian kecil yangdapat diselesaikan secara baik-baik olehkedua pengantin tersebut dengan penuh rasakasih sayang.

Permasalahan kecil dalam hidupberumah tangga dapat menjadi besar karenaego masing-masing tanpa adanyapengendalian emosi serta pemikian yangsehat untuk menuju penyelesaian secaradamai. Pesan yang diinginkan pencipta taritersebut di atas mempunyai makna internalyang dalam. Tari Mahesa Jenar Rara Wilispada awalnya diciptakan untuk kebutuhanresepsi perkawinan. Akan tetapi tidakmenutup kemungkinan punya makna yangluas pada masyarakat yang hadir sebagaitamu undangan. Makna tari tersebutdiharapkan dapat memberi contoh danpengaruh pada tamu undanganyang hadir,khususnya bagi tamu yang berpasangan baikyang sudah menikah maupun yang barubertunangan, apa lagi bagi mereka yangmasih berpacaran. Dalam kehidupanbermasyarakat, ada kalanya terjadi konflik,pertikaian, ataupun permasalahan yangseharusnya diselesaikan secara baik-baik danbijak dalam mengurai pokok permasalahan

dengan pengendalian emosi untuk mencapaisuatu kebahagiaan. Apabila emosi tidak dapatditekan dan dikendalikan, maka akanmengakibatkan hal yang fatal yang tidak kitaharapkan. Pesan dari tari tersebut diharapkandapat memberikan contoh pengaruh bagitamu undangan yang hadir serta masyarakatluas dan mempunyai makna eksternal.

DAFTAR PUSTAKAAudio Visual (Video Compac Disc) Tari Mahesa

Jenar Rara Wilis koleksi pribadiBambang Suwondo.1978/1979. Adat dan Upacara Perkawinan

Daerah Jawa Tengah.Dwiraharjo, Maryono, dkk.2006. Kamus Istilah Perkawinan Adat Jawa

Gaya Surakarta, Jurusan Sastra DaerahFakultas Sastra dan Seni Rupa UNS,Surakarta.

Dwiyasmono.2013. Analisis Estetis Tari Driasmara.

GREGET, Jurnal Pengetahuan danPenciptaan Tari, vol 12 no 2. JurusanTari Institut Seni Indonesia Surakarta.

Herusatoto, Budiono.1991. Simbolisme dalam Budaya Jawa,

Hanindita, Yogyakarta.Koentjaraningrat.1985. Kebudayaan Jawa, Balai Pustaka,

Jakarta.Maryono.1991. Karonsih Laporan Penelitian, Sekolah

Tinggi Seni Indonesia, Surakarta.SH. Mintardjo.1967. Nagasasra dan Sabuk Inten Jogjakarta,

Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat,Yogyakarta.

Supriyanto.2009. Transformasi sebuah Teks Upacara

Pernikahan Adat Jawa dalam Bedaya

Page 13: SIMBOLISME TARI MAHESA JENAR RARA WILIS DALAM …

113Volume 15 No. 2 Desember 2016

Manten Mudra, Jurnal Seni Budaya,vol 24 no 2. UPT Penerbitan InstitutSeni Indonesia Denpasar.

“Mahesa Jenar” dalam http://id.wikipwdia.org/wiki/Mahesa_Jenar

“Nagasasra dan Sabuk Inten” karya S.Mintarja dalam bentuk ebook dalamh t t p : / / i d . w i k i p e d i a . o r g / w i k i /NagasasraSabukInten/pdf

“Rara Wilis” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Rara_Wilis