SIDANG TERTUTUP TUGAS AKHIR MENENTUKAN KEANDALAN...
Transcript of SIDANG TERTUTUP TUGAS AKHIR MENENTUKAN KEANDALAN...
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
SIDANG TERTUTUP TUGAS AKHIR
MENENTUKAN KEANDALAN KOMPONEN MESIN
PRODUKSI PADA MODEL STRESS-STRENGTH
YANG BERDISTRIBUSI GAMMA
Oleh : Muh. Nurcahyo Utomo
1210 100 037
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2014
Dosen Pembimbing: Dra. Farida Agustini W., MS.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Perindustrian
Kesalahan pembuatan
produk
TEORI KEANDALAN
Sebagai contoh PT Petrokimia Gresik, yang merupakan perusahaan milik
negara dan produsen pupuk
terlengkap di Indonesia [1].
Keandalan Komponen
Distribusi Eksponensial
Distribusi Gamma
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini adalah: 1. Bagaimana menentukan fungsi keandalan
komponen pada Model Stress Strength? 2. Bagaimana menentukan fungsi keandalan
komponen bila Stress dan Strength berdistribusi gamma?
3. Bagaimana analisa hasil dari studi kasus keandalan komponen pada mesin pupuk PT Petrokimia Gresik cabang Nganjuk?
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Pada tugas akhir ini, batasan masalahnya sebagai berikut: 1. Model yang digunakan untuk mencari
fungsi keandalan komponen adalah Model Stress Strength.
2. Stress berdistribusi gamma. 3. Strength berdistribusi gamma. 4. Stress sebagai tekanan beban dan Strength
sebagai kekuatan komponen mesin. 5. Data yang dipakai adalah data dari tekanan
beban dan kekuatan komponen mesin pupuk PT Petrokimia Gresik cabang Nganjuk.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan fungsi keandalan
komponen pada Model Stress Strength. 2. Menentukan fungsi keandalan
komponen bila Stress dan Strength berdistribusi gamma.
3. Menganalisa hasil dari studi kasus keandalan komponen pada mesin pupuk PT Petrokimia Gresik cabang Nganjuk.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai wawasan pemahaman mengenai
keandalan komponen yang dicari pada Model Stress Strength dangan Stress dan Strength berdistribusi gamma.
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk PT Petrokimia Gresik cabang Nganjuk mengenai kondisi mesin pupuk yang saat ini digunakan, agar dapat diantisipasi kegunaannya dan menghasilkan produk yang sesuai, sehingga dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Fungsi gamma didefinisikan sebagai berikut:
Γ 𝛼 = 𝑥𝛼−1𝑒−𝑥𝑑𝑥∞
0
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝛼 > 0.
Misalkan X suatu peubah acak kontinu berdistribusi gamma dengan parameter 𝛼 dan λ, jika bentuk fungsi padatnya
𝑓 𝑥 =
𝜆𝛼𝑥𝛼−1𝑒−𝜆𝑥
Γ 𝛼 , 𝑥 > 0
0 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
dengan 𝛼 > 0 dan λ > 0 [3].
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Distribusi eksponensial adalah distribusi khusus dari distribusi gamma dengan 𝛼 = 1 , peubah acak kontinu X mempunyai distribusi eksponensial dengan parameter 𝛽 , jika fungsi padat peluangnya berbentuk [3]:
𝑓 𝑥 =
1
𝛽𝑒−𝑥𝛽 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 ≥ 0
0 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
dengan 𝛽 > 0.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Andal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti. Pertama, andal berarti dapat dipercaya. Kedua, andal juga dapat berarti memberikan hasil yang sama pada percobaan yang berulang. Keandalan suatu produk selayak sebuah probabilitas yang bernilai 0-1. Terdapat tiga faktor yang menentukan keandalan suatu mesin, yaitu: fungsi mesin, keadaan tertentu (batasan mesin), dan masa pakai mesin tersebut [2].
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Grafik laju kerusakan terhadap waktu bisa dilihat pada Gambar 1. Gambar 1: Kurva laju kerusakan terhadap waktu.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Keandalan suatu mesin dapat diketahui dan dinilai dari data yang didapat dari analisis keandalan. Dalam analisis keandalan, suatu mesin memiliki dua keadaan (state) yaitu, keadaan baik dan keadaan buruk. Model yang digunakan untuk menganalisis keandalan suatu mesin adalah Model Stress Strength. Analisis Stress Strength adalah salah satu model menganalisis suatu mesin dengan memfokuskan pada aspek Stress dan Strength. Analisis ini adalah analisis yang sering digunakan. Strength memiliki maksud yaitu kekuatan material penyusun mesin tersebut dan Stress adalah batasan-batasan yang dimiliki oleh mesin tersebut (apabila di luar batasan, kerja mesin akan menurun). Nilai keandalan pada Model Stress Strength dapat dihitung jika fungsi densitas (pdf) variable random stress dan strength diketahui. Misalkan fungsi densitas untuk strength (S) dinotasikan oleh 𝑓𝑆(𝑆) dan fungsi densitas untuk stress (s) dinotasikan dengan 𝑓𝑠 𝑠 [4].
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Posisi distribusi variable stress dan variable strength disajikan dalam Gambar 2 [4]: Gambar 2: Kurva interferensi stress-strength. Daerah yang diarsir merupakan daerah dimana kerusakan terjadi (daerah kegagalan). Kerusakan terjadi apabila stress > strength. Bisa dikatakan, semakin kecil daerah kegagalan, maka semakin andal mesin tersebut.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
𝑅 𝑡 = 1 − 𝐹 𝑡 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥∞
𝑡
.
Dengan: Nilai R seperti probabilitas memiliki nilai dalam range 0 ≤ 𝑅 ≤ 1 [5]. 𝑅(𝑡) : keandalan mesin saat 𝑡. 𝑅 :1 menyatakan bahwa mesin bekerja dengan baik. 𝑅 :0 menyatakan bahwa mesin bekerja dengan buruk. Kurva keandalan [5]: Fungsi keandalan adalah fungsi yang berhubungan dengan waktu (waktu pengoperasian mesin). Pada Gambar 3 disajikan kurva keandalan terhadap waktu. Gambar 3: Kurva keandalan terhadap waktu. Fungsi keandalan memiliki beberapa sifat:
a. 0 ≤ 𝑅(𝑡) ≤ 1. b. Kurva tidak monoton naik.
c. 𝑅 ∞ = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑅 0 = 1.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
MULAI Identifikasi masalah dan
perumusan masalah
Penetapan tujuan
dan manfaat
Studi literatur
Pengumpulan Data
- Data yang digunakan adalah data dari tekanan
beban dan kekuatan komponen mesin pupuk PT
Petrokimia Gresik Cabang Nganjuk.
Penentuan Fungsi Keandalan
- Fungsi keandalan ditentukan dengan
Model Stress-Strength. Dan dalam
menentukan fungsi keandalan, Model
Stress-Strength yang dipakai berdistribusi
gamma.
Studi kasus dan pengolahan
data
Penarikan Kesimpulan Penulisan laporan Tugas akhir
SELESAI
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Keandalan pada model Stress-strength merupakan peluang bahwa Strength lebih besar dari Stress. Keandalan dapat dihitung jika fungsi kepadatan peluang (pdf) variabel random Stress dan Strength diketahui. Misalkan fungsi kepadatan peluang untuk Strength (S) dinotasikan oleh 𝑓𝑆 𝑆 dan fungsi kepadatan peluang untuk Stress (s) dinotasikan dengan 𝑓𝑠 𝑠 . Keandalan didefinisikan sebagai peluang bahwa Stress lebih kecil dari Strength. Jika ditulis dalam persamaan matematika menjadi [6]: 𝑅 = 𝑃 𝑠 < 𝑆 = 𝑃 𝑆 > 𝑠 (1)
dengan 𝑅 adalah keandalan komponen. Persamaan (1) dapat ditulis sebagai berikut [6]:
𝑅 = 𝑓𝑠 𝑠 𝑓𝑆 𝑆 𝑑𝑆
∞
𝑠
𝑑𝑠
∞
−∞
(2)
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Selanjutnya dapat ditentukan persamaan untuk ketidakandalan (unreability) yang menyatakan peluang bahwa komponen akan gagal yaitu:
𝑅 = 1 − 𝑅 = 𝑃 𝑆 ≤ 𝑠 Dengan mensubstitusikan R dari persamaan (2) diperoleh:
𝑅 = 𝑃 𝑆 ≤ 𝑠 = 1 − 𝑓𝑠 𝑠 𝑓𝑆 𝑆 𝑑𝑆
∞
𝑠
𝑑𝑠
∞
−∞
= 1 − 𝑓𝑠 𝑠 1 − 𝐹𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
−∞
= 1 − 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠 + 𝐹𝑠 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
−∞
∞
−∞
= 1 − 1 + 𝐹𝑠 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
−∞
= 𝐹𝑠 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
−∞
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Misal didefinisikan variable baru 𝑦 = 𝑆 − 𝑠, maka keandalan dapat didefinisikan sebagai:
𝑅 = 𝑃 𝑦 > 0 dan diasumsikan bahwa S dan s variable acak yang lebih besar atau sama dengan 0. Fungsi densitas dari variable y adalah:
𝑓𝑦 𝑦 = 𝑓𝑠 𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
𝑠
(3)
=
𝑓𝑠 𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
0
𝑓𝑠 𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
−𝑦
Karena itu peluang kegagalan komponen (ketidakandalan) menjadi:
𝑅 = 𝑓𝑦 𝑦 𝑑𝑦
∞
−∞
= 𝑓𝑠 𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
−𝑦
𝑑𝑦
0
−∞
Dan keandalan komponen dinyatakan dengan:
𝑅 = 𝑓𝑦 𝑦 𝑑𝑦
∞
−∞
= 𝑓𝑠 𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
0
𝑑𝑦
∞
0
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Diketahui pdf Distribusi Gamma sebagai berikut:
𝑓 𝑥 =𝜆𝑛𝑥𝑛−1𝑒−𝜆𝑥
Γ 𝑛 ; 𝑛 > 0, 𝜆 > 0, 0 < 𝑥 < ∞ (4)
dengan 𝜆 sebagai parameter skala dan 𝑛 sebagai parameter bentuk. Untuk kasus 𝜆 = 1, persamaan (4) menjadi: 1. Pdf Strength Berdistribusi Gamma
𝑓𝑆 𝑆 =1
Γ 𝑚𝑆𝑚−1𝑒−𝑆 , 0 < 𝑆 < ∞,𝑚 > 0
2. Pdf Stress Berdistribusi Gamma
𝑓𝑠 𝑠 =1
Γ 𝑛𝑠𝑛−1𝑒−𝑠 , 0 < 𝑠 < ∞, 𝑛 > 0
dengan menggunakan persamaan (3), dimana 𝑦 = 𝑆 − 𝑠 diperoleh:
𝑓𝑦 𝑦 = 𝑓𝑠
∞
0
𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠 ; 𝑦 > 0
= 1
Γ 𝑚
∞
0
𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒− 𝑦+𝑠1
Γ 𝑛𝑠𝑛−1𝑒−𝑠𝑑𝑠
=1
Γ 𝑚 Γ 𝑛 𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒− 𝑦+𝑠 𝑠𝑛−1𝑒−𝑠𝑑𝑠
∞
0
=1
Γ 𝑚 Γ 𝑛 𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒−𝑦−2𝑠𝑠𝑛−1𝑑𝑠
∞
0
=1
Γ 𝑚 Γ 𝑛𝑒−𝑦 𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒−2𝑠𝑠𝑛−1𝑑𝑠
∞
0
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Misal 𝑣 =𝑠
𝑦. Maka 𝑑𝑣 =
1
𝑦𝑑𝑠. Sehingga diperoleh:
𝑓𝑦 𝑦 =1
Γ 𝑚 Γ 𝑛𝑦𝑚+𝑛−1𝑒−𝑦 1 + 𝑣 𝑚−1𝑒−2𝑣𝑦𝑣𝑛−1𝑑𝑣
∞
0
Karena itu:
𝑅 = 𝑓𝑦 𝑦 𝑑𝑦∞
0
=1
Γ 𝑚 Γ 𝑛 𝑦𝑚+𝑛−1𝑒− 1+2𝑣 𝑦𝑑𝑦 1 + 𝑣 𝑚−1𝑣𝑛−1𝑑𝑣
∞
0
∞
0
Diketahui fungsi gamma sebagai berikut:
Γ 𝛼
𝑡𝛼= 𝑥𝛼−1𝑒−𝑡(𝑥)𝑑𝑥
∞
0
Maka,
𝑦𝑚+𝑛−1𝑒− 1+2𝑣 𝑦𝑑𝑦
∞
0
=Γ 𝑚 + 𝑛
1 + 2𝑣 𝑚+𝑛
Sehingga didapatkan:
𝑅 =Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛
1 + 𝑣 𝑚−1𝑣𝑛−1𝑑𝑣
1 + 2𝑣 𝑚+𝑛
∞
0
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Dengan memisalkan:
𝑢 =𝑣
1+2𝑣
Sehingga didapatkan: 𝑢 + 2𝑢𝑣 = 𝑣
𝑢 = 𝑣 − 2𝑢𝑣 𝑢 = 𝑣(1 − 2𝑢)
𝑣 =𝑢
1 − 2𝑢
𝑑𝑣 =𝑑𝑢 1 − 2𝑢 + 2𝑢 𝑑𝑢
1 − 2𝑢 2
𝑑𝑣 =𝑑𝑢
1 − 2𝑢 2
Dan batas-batas integralnya menjadi:
Saat 𝑣 = 0 → 𝑢 = lim𝑣→0
𝑣
1+2𝑣= 0
Saat 𝑣 = ∞ → 𝑢 = lim𝑣→∞
𝑣
1+2𝑣=
1
2
Maka fungsi keandalan menjadi:
𝑅 =Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛 1 − 𝑢 𝑚−1𝑢𝑛−1𝑑𝑢
12
0
(5)
Integral pada persamaan (5) merupakan fungsi Beta yang tidak lengkap, sehingga didapatkan fungsi keandalan,
𝑅 =Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛𝐵12𝑛,𝑚
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Untuk kasus 𝜆 ≠ 1, persamaan (4) menjadi: 1. Pdf Strength Berdistribusi Gamma
𝑓𝑆 𝑆 =𝜆𝑚
Γ 𝑚𝑆𝑚−1𝑒−𝜆𝑆 , 0 < 𝑆 < ∞,𝑚 > 0, 𝜆 > 0
2. Pdf Stress Berdistribusi Gamma
𝑓𝑠 𝑠 =𝜇𝑛
Γ 𝑛𝑠𝑛−1𝑒−𝜇𝑠 , 0 < 𝑠 < ∞, 𝑛 > 0, 𝜇 > 0
dengan menggunakan persamaan (3), dimana 𝑦 = 𝑆 − 𝑠 diperoleh:
𝑓𝑦 𝑦 = 𝑓𝑠
∞
0
𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠 ; 𝑦 > 0
= 𝜆𝑚
Γ 𝑚𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒−𝜆 𝑦+𝑠
∞
0
𝜇𝑛
Γ 𝑛𝑠𝑛−1𝑒−𝜇𝑠𝑑𝑠
=𝜆𝑚𝜇𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛 𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒−𝜆 𝑦+𝑠
∞
0
𝑠𝑛−1𝑒−𝜇𝑠𝑑𝑠
=𝜆𝑚𝜇𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛 𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒−𝜆 𝑦+𝑠 −𝜇𝑠
∞
0
𝑠𝑛−1𝑑𝑠
=𝜆𝑚𝜇𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛 𝑦 + 𝑠 𝑚−1𝑒−𝜆𝑦−𝜆𝑠−𝜇𝑠∞
0
𝑠𝑛−1𝑑𝑠
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Misal 𝑣 =𝑠
𝑦. Maka 𝑑𝑣 =
1
𝑦𝑑𝑠. Sehingga diperoleh:
𝑓𝑦 𝑦 =𝜆𝑚𝜇𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛𝑦𝑚+𝑛−1𝑒−𝜆𝑦 1 + 𝑣 𝑚−1𝑒−𝑣𝑦 𝜆+𝜇
∞
0
𝑣𝑛−1𝑑𝑣
Karena itu:
𝑅 = 𝑓𝑦 𝑦 𝑑𝑦∞
0
=𝜆𝑚𝜇𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛 𝑦𝑚+𝑛−1𝑒− 𝜆+𝑣𝜆+𝑣𝜇 𝑦𝑑𝑦 1 + 𝑣 𝑚−1
∞
0
𝑣𝑛−1𝑑𝑣
∞
0
Diketahui fungsi gamma sebagai berikut:
Γ 𝛼
𝑡𝛼= 𝑥𝛼−1𝑒−𝑡(𝑥)𝑑𝑥
∞
0
Maka,
𝑦𝑚+𝑛−1𝑒−(𝜆+𝑣𝜆+𝑣𝜇)𝑦𝑑𝑦
∞
0
=Γ 𝑚 + 𝑛
𝜆 + 𝑣𝜆 + 𝑣𝜇 𝑚+𝑛
Sehingga didapatkan:
𝑅 =𝜆𝑚𝜇𝑛Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛
1 + 𝑣 𝑚−1𝑣𝑛−1𝑑𝑣
𝜆 + 𝑣𝜆 + 𝑣𝜇 𝑚+𝑛
∞
0
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Dengan 𝑟 =𝜇
𝜆, maka:
𝑅 =𝑟𝑛Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛
1 + 𝑣 𝑚−1𝑣𝑛−1𝑑𝑣
1 + 1 + 𝑟 𝑣 𝑚+𝑛
∞
0
Dengan memisalkan:
𝑢 =𝑟𝑣
1+ 1+𝑟 𝑣
Sehingga didapatkan: 𝑢 1 + 1 + 𝑟 𝑣 = 𝑟𝑣 𝑢 + 𝑢𝑣 + 𝑢𝑣𝑟 = 𝑟𝑣 𝑢 + 𝑣 𝑢 + 𝑢𝑟 = 𝑟𝑣
𝑢 = 𝑟𝑣 − 𝑣 𝑢 + 𝑢𝑟
𝑢 = 𝑣 𝑟 − 𝑢 + 𝑢𝑟
𝑣 =𝑢
𝑟 − 𝑢 + 𝑢𝑟
𝑣 =𝑢
𝑟 − 𝑢 1 + 𝑟
𝑑𝑣 =𝑑𝑢 𝑟 − 𝑢 1 + 𝑟 − 𝑢 −1 − 𝑟 𝑑𝑢
𝑟 − 𝑢 1 + 𝑟2
𝑑𝑣 =𝑟 𝑑𝑢 − 𝑢 𝑑𝑢 − 𝑢𝑟 𝑑𝑢 + 𝑢 𝑑𝑢 + 𝑢𝑟 𝑑𝑢
𝑟 − 𝑢 1 + 𝑟2
𝑑𝑣 =𝑟 𝑑𝑢
𝑟 − 𝑢 1 + 𝑟2
Dan batas-batas integralnya menjadi:
Saat 𝑣 = 0 → 𝑢 = lim𝑣→0
𝑟𝑣
1+ 1+𝑟 𝑣= 0
Saat 𝑣 = ∞ → 𝑢 = lim𝑣→∞
𝑟𝑣
1+ 1+𝑟 𝑣=
𝑟
1+𝑟
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Maka fungsi keandalan menjadi:
𝑅 =Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛 1 − 𝑢 𝑚−1𝑢𝑛−1𝑑𝑢
𝑟1+𝑟
0
(6)
Integral pada persamaan (6) merupakan fungsi Beta yang tidak lengkap, sehingga didapatkan fungsi keandalan,
𝑅 =Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛𝐵 𝑟1+𝑟
𝑛,𝑚 (7)
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Untuk mengetahui tingkat keandalan komponen masing-masing mesin, akan dilakukan perhitungan menggunakan fungsi keandalan yang sudah didapatkan pada persamaan (34). Dengan kekuatan komponen sebagai (𝜆), tekanan beban sebagai (𝜇), dinamo sebagai (𝑚), dan perputaran mesin sebagai (𝑛)[7]. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software Matlab, dan hasil dari perhitungan menggunakan GUI Matlab bisa dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan Tabel 4.4. Tabel 4.1: Hasil Perhitungan Tingkat Keandalan Mesin Pada Tanggal 1 November 2013. Tabel 4.2: Hasil Perhitungan Tingkat Keandalan Mesin Pada Tanggal 8 November 2013.
Mesin Tingkat Keandalan
Penghalus 98,61%
Pan Granulator 98,09%
Pengering 95,88%
Pendingin 90,71%
Mesin Tingkat Keandalan
Penghalus 97,11%
Pan Granulator 97,69%
Pengering 95,40%
Pendingin 89,95%
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Tabel 4.3: Hasil Perhitungan Tingkat Keandalan Mesin Pada Tanggal 15 November 2013. Tabel 4.4: Hasil Perhitungan Tingkat Keandalan Mesin Pada Tanggal 22 November 2013.
Mesin Tingkat Keandalan
Penghalus 96,64%
Pan Granulator 96,14%
Pengering 94,47%
Pendingin 88,81%
Mesin Tingkat Keandalan
Penghalus 97,80%
Pan Granulator 97,00%
Pengering 94,69%
Pendingin 91,30%
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Grafik laju masing-masing mesin pada bulan November 2013 bisa dilihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, Gambar 4.3, dan Gambar 4.4. Gambar 4.1: Laju Mesin Penghalus Pada Bulan November 2013. Gambar 4.2: Laju Mesin Pan Granulator Pada Bulan November 2013.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Gambar 4.3: Laju Mesin Pengering Pada Bulan November 2013. Gambar 4.4: Laju Mesin Pendingin Pada Bulan November 2013.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Prosentase tingkat keandalan masing-masing mesin berpengaruh dengan hasil produksi masing-masing mesin. Setiap mesin bekerja selama 8 jam/hari, 6 hari selama satu minggu dan libur pada saat hari libur. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa masing-masing mesin bekerja dalam kondisi prima, dan laju kerusakan tergolong konstan. Hal ini disebabkan karena di PT Petrokimia Gresik Cabang Nganjuk selalu dilakukan perawatan rutin untuk masing-masing mesin, yaitu seminggu sekali setiap hari Jum’at.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
Berdasarkan keseluruhan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam menentukan fungsi keandalan pada Model Stress Strength digunakan kurva interferensi dari Stress Strength tersebut. Dan didapatkan fungsi keandalan sebagai berikut:
𝑅 = 𝑓𝑠 𝑦 + 𝑠 𝑓𝑠 𝑠 𝑑𝑠
∞
0
𝑑𝑦
∞
0
2. Fungsi keandalan yang didapat bila Stress dan Strength berdistribusi Gamma adalah fungsi beta yang tidak lengkap. untuk kasus 𝜆 = 1, didapatkan:
𝑅 =Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛𝐵12𝑛,𝑚
untuk kasus 𝜆 ≠ 1, didapatkan:
𝑅 =Γ 𝑚 + 𝑛
Γ 𝑚 Γ 𝑛𝐵 𝑟1+𝑟
𝑛,𝑚
3. Dari hasil perhitungan studi kasus pada mesin pupuk PT Petrokimia Gresik Cabang Nganjuk menggunakan fungsi keandalan dengan bantuan sofware Matlab, didapat hasil bahwa masing-masing mesin bekerja dalam kondisi prima, dan laju kerusakan tergolong konstan. Hal ini disebabkan karena di PT Petrokimia Gresik Cabang Nganjuk selalu dilakukan perawatan rutin untuk masing-masing mesin, yaitu seminggu sekali setiap hari Jum’at.
Kesimpulan
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME
[1] http://www.petrokimia-gresik.com/ (diakses pada tanggal 28 Agustus 2013 pukul 14.38). [2] Budiana Putri, Melati. (2010). “Teori Keandalan sebagai Aplikasi Distribusi Eksponensial”. Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Hal 1-5. [3] Walpole, dkk. (2007). “Probability & Statistics for Engineers & Scientists”. Pearson Education International, Hal 194-195. [4] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1870/1/matematikarosman.pdf (diakses pada tanggal 28 Agustus 2013 pukul 18.33). [5] Hines, William W, Montgomery, Douglas C. (1990). “Probabilita dan Statistik dalam Ilmu Rekayasa dan Manajemen”. Universitas Indonesia, Hal 593-599. [6] Dhillon, Balbir S. (1979). “Stress-Strength Reliability Models”. University of Ottawa, Hal 513 [7] http://books.google.co.id/books?id=XWOdRbYRcSQC&pg=PA522&lpg=PA522&dq=stress+strength+reliability+component+of+gamma+distribution&source=bl&ots=FDld1iUw2i&sig=izHdwwzx-UxZV0HJOzJZJHNjFnY&hl=id&sa=X&ei=eOG3UtbkLYTnoASA14LQCg&redir_esc=y#v=onepage&q=stress%20strength%20reliability%20component%20of%20gamma%20distribution&f=false (diakses pada tanggal 23 Desember 2013 pukul 14.38).
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
HOME