SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

12
Vol. 3, No. 1, April, 2020 Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang 37 SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH Karya Mansyah, Sulaiman, Nursyirwan Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Indonesia Email: [email protected], HP: 08117422166 ABSTRACT Pinto Aceh is one of the art objects or motifs that are famous among the people of Aceh and inspired by Pinto Khop. Pinto Aceh was created in 1935 by Mahmud Ibrahim with gold in the form of brooch jewelry. The creation of Pinto Aceh nowaday seen as the aspect of form which is still applied as the initial form from it was created. Based on this phenomenon, the author wishes to create a new form of Pinto Aceh arts and combines it with Arabic calligraphy but still retains its distinctive form. Arabic calligraphy is one of the arts which is known as its religious values created from Arabic letters by embellished writing. In hope this will be an inspiration for art connoisseurs and the people of Aceh. The instructor conduct the research through observation and interview, while the exploration, design and formation stages use the selection of materials, techniques and tools in accordance with the visual that will be created. The method was chosen with the aim that innovation and creation of Pinto Aceh continue to develops. The creation of this work of art is realized by applying Arabic calligraphy following the expression form of Pinto Aceh that have been developed. The artman presents a new form that has never existed before. The media and the tools used are a unity that support the creation of this work. Keywords: Pinto Aceh, Arabic Calligraphy, Jewelry, Craft, Development. ABSTRAK Pinto Aceh adalah salah satu benda kriya seni ataupun motif yang terkenal dikalangan masyarakat Aceh dan terinspirasi dari Pinto Khop. Pinto Aceh diciptakan pada tahun 1935 oleh Mahmud Ibrahim dengan bahan emas berupa perhiasan bros. Penciptaan Pinto Aceh sekarang ini ditinjau dari segi bentuk masih diterapkan sama seperti bentuk awal diciptakan. Berdasarkan fenomena tersebut pengkarya berkeinginan menciptakan bentuk karya baru Pinto Aceh mengkombinasikannya dengan kaligrafi Arab tetapi tetap mempertahankan bentuk khasnya. Kaligrafi Arab merupakan salah satu seni yang identik dengan nilai religi yang dibuat dari huruf Arab dengan cara penulisan yang diperindah. Diharapkan hal ini dapat menjadi inspirasi bagi para penikmat seni dan masyarakat Aceh. Pengkarya melakukan riset melalui observasi dan wawancara, sedangkan tahap eksplorasi, perancangan dan pembentukkan menggunakan pemilihan bahan, teknik dan alat sesuai dengan visual yang akan diciptakan. Metode tersebut dipilih dengan tujuan agar inovasi dan kreasi Pinto Aceh terus berkembang. Penciptaan karya seni ini diwujudkan dengan mengaplikasikan kaligrafi Arab mengikuti ekspresi bentik Pinto Aceh yang telah dikembangkan. Pengkarya menghadirkan bentuk baru yang belum pernah ada

Transcript of SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Page 1: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

37

SENIKALIGRAFIARABDALAMEKSPRESIPINTOACEH

KaryaMansyah,Sulaiman,NursyirwanProgramPascasarjanaInstitutSeniIndonesiaPadangpanjang,Indonesia

Email:[email protected],HP:08117422166

ABSTRACTPintoAcehisoneoftheartobjectsormotifsthatarefamousamongthepeopleof

AcehandinspiredbyPintoKhop.PintoAcehwascreatedin1935byMahmudIbrahimwithgoldintheformofbroochjewelry.ThecreationofPintoAcehnowadayseenastheaspectofformwhichisstillappliedastheinitialformfromitwascreated.Basedonthisphenomenon,theauthorwishestocreateanewformofPintoAcehartsandcombinesitwithArabiccalligraphybutstillretainsitsdistinctiveform.ArabiccalligraphyisoneoftheartswhichisknownasitsreligiousvaluescreatedfromArabiclettersbyembellishedwriting.InhopethiswillbeaninspirationforartconnoisseursandthepeopleofAceh.The instructor conduct the research through observation and interview, while theexploration,designandformationstagesusetheselectionofmaterials,techniquesandtoolsinaccordancewiththevisualthatwillbecreated.ThemethodwaschosenwiththeaimthatinnovationandcreationofPintoAcehcontinuetodevelops.ThecreationofthisworkofartisrealizedbyapplyingArabiccalligraphyfollowingtheexpressionformofPintoAcehthathavebeendeveloped.Theartmanpresentsanewformthathasneverexistedbefore.Themediaandthetoolsusedareaunitythatsupportthecreationofthiswork. Keywords:PintoAceh,ArabicCalligraphy,Jewelry,Craft,Development.

ABSTRAK

Pinto Aceh adalah salah satu benda kriya seni ataupun motif yang terkenaldikalanganmasyarakatAcehdanterinspirasidariPintoKhop.PintoAcehdiciptakanpadatahun1935olehMahmudIbrahimdenganbahanemasberupaperhiasanbros.PenciptaanPintoAcehsekaranginiditinjaudarisegibentukmasihditerapkansamaseperti bentuk awal diciptakan. Berdasarkan fenomena tersebut pengkaryaberkeinginan menciptakan bentuk karya baru Pinto Aceh mengkombinasikannyadengankaligrafiArabtetapitetapmempertahankanbentukkhasnya.KaligrafiArabmerupakan salah satu seni yang identikdengannilai religi yangdibuat dari hurufArab dengan cara penulisan yang diperindah. Diharapkan hal ini dapat menjadiinspirasibagiparapenikmatsenidanmasyarakatAceh.Pengkaryamelakukanrisetmelalui observasi dan wawancara, sedangkan tahap eksplorasi, perancangan danpembentukkanmenggunakanpemilihanbahan,teknikdanalatsesuaidenganvisualyangakandiciptakan.MetodetersebutdipilihdengantujuanagarinovasidankreasiPinto Aceh terus berkembang. Penciptaan karya seni ini diwujudkan denganmengaplikasikan kaligrafi Arab mengikuti ekspresi bentik Pinto Aceh yang telahdikembangkan. Pengkarya menghadirkan bentuk baru yang belum pernah ada

Page 2: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

38

sebelumnya. Medium dan alat yang digunakan merupakan satu kesatuan yangmendukunguntukterciptakanyakaryaini.

Katakunci:PintoAceh,KaligrafiArab,Perhiasan,Kriya,Pengembangan1. PENDAHULUAN

PintoAcehdalambahasadaerahAceh, Pinto berarti Pintu merupakansalah satu benda kriya seni ataupunmotif yang terkenaldanmenjadi ikontradisional dari daerah Aceh dandesain Pinto Aceh terinspirasi darikekayaan alam Aceh dan bangunanpeninggalanbersejarahmasakerajaanSultanIskandarMudayaituPintoKhop.Dahulu Pinto Khop merupakan pintubelakang Istana Keraton Aceh khususuntuk keluar masuknya permaisuriSultanIskandarMudabesertadayang-dayang kalau permaisuri menujuketepian sungai untuk mandi.Sekarang ini taman tersebut diberinamatamanPutroePhang.PintoAcehadalahmotif yang banyakmengambildari ornamen-ornamen pada pinturumahtradisionalAcehyangkayaakanukiran, Desainya Pinto Aceh diambildarigerbangPintoKhopkeratonAceh.(HarunKeuchiekLeumik,wawancara:30Agustus2019).

PintoAcehdiciptakanpadatahun1935 oleh Mahmud Ibrahim denganbahan emas di Banda Aceh. AwalmulanyaPinto Acehdiciptakan dalambentuk perhiasan berupa bros.Perkembangan bentuk Pinto Acehhinggasaatinimasihdiciptakandalambentuk sama seperti bentuk asli danpersis serupa dengan bentuk awaldiciptakan, sehingga tidak terlihatkemajuan dan inovasi bentuk PintoAceh. Penggunaan atau fungsinyapuntidak terlepas dari sebuah perhiasan,hiasan dan cendramata yang tidakmemiliki makna secara pasti dan

mendetail. Pinto Aceh merupakankarya seni rupa di Aceh. Karya senirupa di Aceh sangatlah dekat dengannilai religi. Melalui nilai religipengkaryamenghadirkanbentukPintoAcehyangtelahdiekspresikandenganberisikanhiasankaligrafiArab.MelaluikaligrafiArabnilaireligitersebutdapatdisampaikan atau berkomunikasidengan pesan yang berguna kepadamasyarakatAceh.Kaligrafimerupakanseni menulis indah dengan tulisandiperindah. Seperti penjelasanSirojuddin (2016:1) bahwa kaligrafidalam bahasa Latin, yaitu kallos yangberarti indah dan graph yang berartitulisan atau aksara. Arti seutuhnyakata kaligrafi adalah kepandaianmenulis indah atau tulisan indah.Bahasa Arab menyebutnya dengankhatberartigarisatautulisanindah.

Melalui tulisan indah tersebutnasihatbaikpadaayatAl-Qur’andapatdisampaikan atau tersalurkan kepadapenikmatseni.Nasihatyangbaiktentubersumber dari Al-Qur’an, karenasebagai pedoman kehidupan umatmuslimdibumi ini.Didukungdenganpernyataanberikutini,“sebagianbesarkaligrafiadalahcuplikanayat-ayatatausurah-surah dari Al-Quran sertaHadist-hadist dan makola” (Dalil,2015:3). Berdasarkan pemaparantersebut bahwa kaligrafi Arabmerupakan tulisan indah yangpenulisanya banyak bersumber padaAl-Qur’an. Kalimat atau ayat yangdigunakan pada karya seni banyakmengandung tentang perhiasan atauhiasankehidupandiduniadanakhirat

Page 3: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

39

sejalan dengan hakikatnya bahwaPinto Aceh diciptakan pada mulanyadalambentukperhiasan.

Pemilihan kaligrafi Arab padapenerapanyatelahkeluardarikaidah-kaidah baku kaligrafi Arab murniuntuk menjadi objek penyampaianpesandannilai-nilaireligi.Penciptaankaligrafi Arab yang tidakmementingkan kaidah dalampenulisanya disebut dengan kaligrafiArabbentukbebasataulukiskaligrafi.Kaligrafitersebutyangmenjadipengisipada setiap tubuh Pinto Aceh yangtelah diekspresikan. Penciptaan inibertujuan sebagai media untukmenyampaikan dakwah kepadamasyarakat Aceh melalui kaligrafiArab, ayat Al-Qur'an dengan nasihatyang baik dan berguna untukmasyarakat.Berdasakantujuandiataskonsep dakwah yang ingindisampaikanadalahtentangperhiasankehidupandiduniadanakhirat.

Karya yang hadir merupakanpenggembangan bentuk Pinto AcehdenganmenggunakanhiasankaligrafiArabbentukbebasataulukiskaligrafimelalui kriya seni dalam bentuk duadimensi berupa panel atau pajangandinding. Penciptaan karya kriya senisebagai ekspresi personalmerupakanbentukpengembanganPintoAcehdanmenghadirkan bentuk-bentuk baruyang berkonsep pada Pinto Aceh.Tujuan dan manfaat dari karya yangdihadirkanadalahmelalui karyayangdiciptakan dapat menjadi mediadakwah kepada masyarakat Acehdengan ayat-ayat yang mengandungmaknapenyadaranbagiumatmanusiadikehidupanduniamaupunakhirat.

2. STUDILITERATUR

Berikut studi literatur dalampenelitian maupun penciptaan yangberkaitan dengan Pinto Aceh dan

Kaligrafi Arab dengan berbagai sudutpandang dan konsep diantaranya:Artikel T. Azizi (2018), “Struktur danPerkembangan Motif Pinto Aceh”memaparkan tentang perkembanganserta elemen pembentuk Pinto Aceh.TeukuAzizilebihmenekankankepadaperkembangan Pinto Aceh padapenerapan media yang digunakantidak pada perkembangan bentukPinto Aceh. Elemen pembentuk PintoAcehyangterdiridarigarislurus,garislengkung, bidang persegi dan unsuryangadadialam.

M. Hamzah (2019), dalamlaporankarya“Rapa’Isebagaiinspirasipenciptaankriyaseni”.Laporankaryaini lebih fokus kepada fenomenapergeseran kegunaan rapa’I.BerangkatdarihaltersebutM.Hamzahmenstilisasi bentuk rapa’I denganpenambahankaligrafiyangbersumberdari Al-Qur’an dengan tujuanmenyampaikan pesan baik sejalandenganpemaparandariayattersebut.M. Hamzah lebih kepada fenomenapergeseran pengunaan rapa’I namunbukan kepada perkembangan bentukdan wujud objek materialnya,sedangkan pengkarya lebih fokuskepada pengembangan wujud danbentukobjekmaterialnya.

Artikel Nasral Yuzaili (2018),“Hiasan dan KaligrafiMakam ShadrulAkabil ‘Abdullah di Kabupaten AcehUtara” memaparkan tentang estetikaornamen dan kaligrafi yang ada padamakam Shadrul Akabil ‘Abdullah.Makna disetiap motif yang ada padamakam dan kaligrafi menjadi pesanyangbergunabagimasyarakatsekitar.Nasral Yuzaili lebih fokus kepadapemaknaandanhiasanyangadapadamakam yang diterapkan pada mediasemen dan ketidak pedulian wargasekitarakanmaknamotifdankaligrafiyang ada pada makan tersebut,

Page 4: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

40

sedangkan pengkarya lebih fokuskepada penyampaian pesan danmaknayangbergunabagimasyarakatdan objek yangmasihmasih diminatimasyarakathinggasekarangini.

M.FaqihDalildanM.AbiTofani(2015), dalam bukunya “ContohKaligrafi Arab dengan Bacaan HurufLatin dan Artinya”. Buku ini lebihmembahas bagaimana cara penulisankaligrafiArabsesuaidenganpedomankaidahpenulisankaligrafiArabmurni.Namun,padapenulisberfokuskepadabentuk penulisan huruf Arab yangkeluar pada kaidah kaligrafi Arabmurni. Kaligrafi Arab tidak berkaidahdisebut dengan kaligrafi kaligrafibentuk bebas dan lukis kaligrafi.Seperti penjelasan Yulika (2016:205)berikutini,Perlu kita maklumi bahwa padadasarnya kaligrafi Arab yang hanyamenciptakan seni tulis indah, yangsecarautuhmemakaihuruf-hurufArabsebagai objek ungkapan seni tulisnyadisebut kaligrafi Arab murni.Sedangkan huruf-huruf Arab yangditulis tanpa memakai/mengikutikaidah-kaidah kaligrafi Arab murni(seni tulis Arab bentuk bebas) dandikombinasikan dengan kombinasi-kombinasiwarnadantergabungdalamsatu tafrel (kanvas,kertas) akanmelahirkansenilukiskaligrafi.3. METODE

Penciptaan karya ini mengacupada metode penciptaan seni kriyayang dijelaskan Dharsono (2016;46-48)memaparkan,adatigaprosesciptayang digunakan dalam proses kreatifartistik, meliputi eksperimen,perenungandanpembentukan.

3.1 Eksperimen

Merupakan tahap awal ataulangkah yang dilakukan oleh seorang

seniman dalam melakukan kegiatanpenciptaan karya seni. Langkah yangdilakukan adalah mencoba berbagaibahan, alat dan tehnik untukmendapatkan bentuk dan keindahankarya seni yang diinginkan. Mencobamengeksperimenkan kerangka karyadaribahanrotandankawat.Kegunaanadalah untuk mencapai keseuaianbentukkaryaseni.

Gambar1

EksperimenkerangkabahanrotanFoto:KaryaMansyah,2019

Gambar2

Eksperimenkerangkabahankawatdiameterduamelimeter

Foto:KaryaMansyah,2019

3.2 PerenunganPerenungan merupakan

penggambaran batin sang senimandalam mencari simbol (metafora)(Dharsono, 2016: 52). Langkah yangdihadirkan dalam perenungan adalah

Page 5: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

41

perwakilan dari daya imajinasi atauperasaan pengkarya yang dituangkanatau diwakili kedalam wujud sketsaatau desain alternatif dan terpilih.Hasil tersebut tentumempertimbangkan kematangannyasebelum kepada tahap perwujudan.Halutamayangharusdilakukantahapperenungan adalah prosesmengeksprsikan Pinto Aceh kedalambentuk yang baru. Perenungan ayatyang digunakan pada karya senitujuannyaadalahuntukmenyesuaikanisi dan makna yang terkadung padaayat yang digunakan mengenaiperhiasanatauhiasankehidupanduniadanakhirat.GambarAcuan:

Gambar3

Mahruzal(2013),“Cermin”.KayuSuriandankaca,100x70cm

Foto:KaryaMansyah,2019DesainAlternatifdanterpilih:

Gambar4

Desainalternatif(Desain:KaryaMansyah,2019)

3.3 Pembentukann Pembentukkan merupakanrancangan tatasusun atau komposisiyang dirancang untuk mendapatkanbentukataustrukturkarya(Dharsono,2016: 54). Langkah ini merupakanproseslanjutandaritahapperenungan.Desain-desain yang telah dipilihdilanjutkan ke tahap pembentukkan,kemudian dirancang secara detail disetiap bagian pada karya.Pembentukkankaryameliputiukurankarya, wujud yang akan diciptakan,tatasusun karya sebagai strukturbentukkaryadanpenyajiankarya.1.SrukturKaryaJudul :AmalanUkuran :110x90cmBahan : Kulit tersamak, rotandanbenang,penawarna,catpilok,kainbludru,kayuWarna :Emas,merahdanhitamTeknik : Tatah tempaan danjahittusuklingkarAyat :Al-Kahfi46Tahun :2019

Page 6: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

42

Gambar5

Strukturukurankarya(Desain:KaryaMansyah2019)

4 HASILDANPEMBAHASAN4.1 Pinto Aceh Sebagai Sumber

InspirasiPenciptaan.Kehadiran sebuah karya seni

merupakan representasi terhadapdunia luar diri seniman bersentuhanlangsung dengan kenyataan yangobyektifataukenyataandalamdirinya.Sehingga menimbulkan respon atautanggapan, maka lahirlah karya seni.Sumardjo(2000:76).TerciptanyaPintoAceh merupakan representasi darikekayaan alamAceh dan peninggalanmonumenbersejarahdiAceh.

Pinto Aceh merupakan sumberinspirasi penciptaan karya seni ini.BanyakmengambilbentukPintoAcehdan di ekspresikan. Pinto Aceh padaawalnya terciptanya hanya berfungsisebagaipelengkaprantaiperhiasandileheryangdigantungsebagailiontidanbros. Pinto Aceh pada saat itu telahberkembang ke beberapa jenisperhiasanlainnyasepertigelang,tusuksanggul, cincing, subang dan untuk

peniti kebaya.Namun, perkembanganbentuk Pinto Aceh tetap pada bentukyangsamadenganPintoAcehpertamasekali diciptakan. Begitu pula denganfungsinyahanyasebagaibenda-bendaperhiasan. Namun saat iniPinto Acehsudahdiciptakankedalammedia lain.Seiring berjalannya waktu denganbertambahnya kreatifitas danbanyaknyapengrajindiAceh,akhirnyaperkembangan kerajinan Pinto Acehtidakhanyadiciptakanpadaperhiasansaja, namun sudah berkembang darimedia yang digunakan baik padapakaian,tas,pecimaupunpadahiasangedungdanpagarperkantoran.

Perkembangan bentuk PintoAceh saat ini belum terlihat adakemajuan, beberapa pengrajin emasdan pengrajin lain di Aceh masihmenerapkanbentukyangsamadenganPinto Aceh pertama kali diciptakan.Berikut unsur pembentuk pada PintoAceh yang sangat beragam, unsur-unsur tersebut berangkat dari floradanfauna.BerikutgambardesainawalPinto Aceh, motif utama, motifpendukungdanmotifisian(isen)padaPintoAceh.

Gambar6

DesainawalPintoAcehSumber:H.HarunGuechiekLeumiek

Page 7: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

43

Gambar7

MotifutamaataukerangkaPintoAcehSumber:H.HarunGuechiekLeumiek,repro

desainKaryaMansyah,2020

Gambar8

MotifpendukungPintoAcehSumber:H.HarunGuechiekLeumiek,repro

desainKaryaMansyah,2020

Gambar9

MotifisianPintoAcehSumber:H.HarunGuechiekLeumiek,repro

desainKaryaMansyah,2020

Berdasarkan wawancara yangdilakukan dengan Harun KeuchiekLeumiek 30 Agustus 2019 di BandaAceh mengatakan bahwa Pinto Acehsaat ini sudah sangat pesatpenggunaan maupun penciptaanyabukan hanya pada media logam sajamelainkan sudah diterapkan padamedia lain seperti. semen, kain, kayudanmasihbanyakmedia lainya, sertaproduksinya pun tidak lagi padaperhiasan dan cendramata sajamelainkan sudah pada bendafungsional seperti baju, tas dan peci.Perhiasan bermotif Pinto Acehmerupakan karya seni rupa daridaerah Aceh dan perhiasan Acehsangat erat dengan simbol atau nilainilai keislaman. Seperti pemaparanberikut ini, “budaya Aceh termasukseni kerajinan perhiasan sangatdipengaruhi oleh peradapan Islam,sehingga motif dan desain perhiasanAceh merupakan terjemahan dariperadaban Islam”. (Fatriani, 2009:2)Berdasarkan pemaparan tersebutbahwakerajinanperhiasanyangadadiAcehidentikdengannilainilaireligiusdanmengambarkansimbolkeislamanyang kental. Simbol tersebut dipresentasikan ke dalam bendaperhiasansepertisalahsatunyaadalahperhiasanyangbermotifPintoAceh.

Sejalan dengan pemaparan diatas bahwa dengan simbol-simbolkeislamanyangdimilikiolehperhiasanyang ada di Aceh, maka sangat tepatrasanya untuk mengembangkanbentuk Pinto Aceh denganmenghadirkan nilai-nilai religididalamnya dihiasi kaligrafi Arab.Penciptaan karya ini fokus utamanyaadalah pada kaligrafi Arab sebagaipenghiasdanpengisipadaPintoAcehkarena dalam penciptaan karya inimeminjammotifutamaataukerangkaPinto Aceh sebagai media untuk

Page 8: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

44

mengaplikasikan kaligrafi. Penciptaankarya seni kaligrafi Arab dalamekspresi Pinto Aceh menggunakanbahanutamakulittersamakdanrotan.Kulit tersamak adalah kulit mentahyang sudah dilakukan penyamakandengan bahan-bahan penyamak yangdiperolehdarialamataubahankimia.Teknik yang digunakan adalah tehniktatah tempaan dan jahitan tusuklingkar. Tatah tempaan adalah teknikyangmenggunakanpahathiaskhususkulit dengan bentuk hias beragam.Jahit tusuk lingkar adalah tehnikmenjahir dengan melingkari sisi luarbahan yang dijahit sehingga dapatmenyatukanpermukaanyangterpisah.

4.2 KaligrafiArabSebagai

PenghiasKaligrafi itu adalah bagaimana

merangkai huruf-huruf yang dipilihsehingga dapat menimbulkankeindahan. Huruf-huruf diolahsedemikian rupa dan bentuk hurufdijadikan sebuah tulisan yang indah.Sesungguhnya kaligrafi bertujuanuntuk menjadikan huruf-hurufmenjadi tulisan yang indah sertamemiliki pesan keindahan. Padaprinsipnyadengancarabagaimanapunitu ditulis untukmencapai keindahantetap disebut dengan kaligrafi. Katakaligrafi, masyarakat lebihmengenalnya dengan tulisan indahdenganmenggunakanhurufArabataukaligrafi Arab. Kaligrafi Arab adalahsuatu bentuk seni menulis indahmenggunakanAksaraArabatauhurufArab. Berbagaimacam tulisan indahtersebut sesuai dengan bahasa yangdipakai pada setiap daerah masing-masing seperti Arab, Jepang, India,Thailand,ChinadanYunani.

Tulisan Arab disempurnakandenganmunculnya agama Islam yangdiwahyukan Allah Subhanahu Wa

Ta'ala kepada Nabi dan RasulnyaMuhammad Salallahu 'AlaihiWasallam. Penggunaan tulisan ArabmerupakansebuahperintaholehNabiMuhammadSalallahu'AlaihiWasallamkepada para sahabat. Mencatat apasajawahyuyangditurunkanAllahagartidakadawahyuAllahyangdilupakan.

Penerapan kaligrafi Arab padakarya ini sebagai pengisi pada tubuhPinto Aceh yang telah diekspresikanatau dapat dikatakan sebagai motifpada karya. Pengaplikasian kaligrafiArablebihkepadapenulisanyangtidakberkaidah artinya tidak menentukanbentuk tulisan dan tidakmementingkan ejaan pada kaligrafiArab. Namun, Pengkarya lebihmenampilkankeindahansajadantidakkeluar pada konsep lelak yang adapadapenulisanayatAl-Qur’an.BerikutayatAl-Kahfi46yangdigunakandalamberkarya:

Artinya: Harta dan anak-anak adalahperhiasan kehidupan dunia tetapiamalan-amalan yang kekal lagi solehadalah lebih baik pahalanya di sisiTuhanmu serta lebih baik untukmenjadiharapan

4.3 KonsepGarapan

Penciptaan karya ini berkonsepkepada ekspresi Pinto Aceh dankaligrafi Arab bebas yang tidakterfokus kepada kaligrafi Arabmurni,mengunakan ekspresi personal ataukonseppenciptaansenimenggunakanekspresi pribadi secara personal.Seperti penjelasan Dharsono(2016:131)berikut,

Page 9: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

45

Ekspresionisme berangkat darirealisme formal. Dikatakan oleh PaulCezanne, bahwa yang paling sukar didunia ini adalah mengutarakanekspresi langsung ataukonsepsi yangimaginer. Apabila tidak dicocokkandengan model yang objektif, makasebuah pemikiran yang menjelajahikanvas tidak menentu. Untukmencapai harmoni yang merupakanbagian seni yang esensial, seorangsenimanharusberpegangpadasensasibukapadavisinya.“Menurutnya,untukmengekspresikan maksud bukanlahmelalui proses imitasi tetapi melaluiproses kreasi”. Kasimir Malevich(Dharsono,2016:142).

Berdasarkan pemaparantersebut menjelaskan bahwa, untukmengekspresikan suatu benda bukanberarti menjiplak objek tersebut,melainkan perlunya proses dayakhayal. Proses ekspresi merupakanupayauntukmembentukhal-halbarudan menjadikan suatu objek tersebutberbedadariyangtelahadaatauyangterdahulu.SepertihalnyadenganPintoAceh,penggarapankaryaPintoAcehinidiekspresikanmenurut imajinasi ataudaya khayal pengkarya. Tujuannyauntuk mengembangkan bentuk PintoAceh secara ekspresi personalpengkarya adalah untukmenghadirkan bentuk-bentuk barudan mengayakan Pinto Aceh denganmakna dan pesan yang baik kedalamkarya kulit dengan berbagai bentukpengembangan Pinto Aceh.Pengembangan bentuk-bentuk baruPinto Aceh dengan pesan dan maknayang baik disampaikan melaluikaligrafi Arab bersumber dari ayat-ayatAl-Qur’an.

Landasan untuk menguatkankonsep penciptaan karya senipengkaryamengacu kepada beberapa

teori yaitu: teori bentuk, teoriwarna,teorifungsidanteoriekspresi.a. Bentuk Bentuk penciptaan karyaadalah dua dimensi memiliki sisipanjang dan lebar dengan berbagaiukuran.BentukPintoAcehpadakaryaini dikembangkan dan diekspresikansesuai dengan imajinasi pengkarya.Pengembangan seperti penambahanpeletakandaunpintuyangtidaksejajaratausimetrissehinggamemberivariasiyang indah dan terlihat tidak kakumaupun monoton serta berbeda darikaryaPintoAcehterdahulu.Pengayaandaun pintu pada karya akan dihiasidengan hiasan bermotif kaligrafi.Selain itu pengembangan bentuk jugaberguna agar kedepannya,Pinto Acehdapat digunakan pada semua daerahyangadadiAceh.Adapunpenempatankaryaseniakanterletakpada interiorrumah seperti ruang keluarga, ruangtamu,interiormusholadanmasjidatautempat-tempat ibadah lainya bagiumatmuslim.b. Warna

Warna pada karya akanditerapkan adalah warna khas daridaerah Aceh. Warna-warna tersebutseperti warna merah, warna kuning,warna, hijau,warnahitamdanwarnaemas.Warna-warnatersebutmemilikiarti tersendiri oleh masyarakat Aceh,seperti warna merah mengambarkandarah atau semangat rakyat Aceh,warna kuning merupakan warnakebangsaan, warna hijaumelambangkan agama, dalam hal iniagama Islam, Warna hitammelambangkan adat danwarna emasmelambangkan kemegahan dankemakmuran. (Harun Keuchiek

Page 10: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

46

Leumik, wawancara: 30 Septemberr2019).c. Fungsi Karya ekspresi Pinto Acehmenggunakan hiasan kaligrafi Arabdengan media kulit dan rotan lebihmementingkan nilai atau fungsiestetika, disamping itu juga memilikifungsikomunikasi terhadappenikmatseni, sehingga karya yang diciptakandapatmenyampaikanmakna ataupunpesan yang terkandung didalam ayatAl-Qur’antersebut.Halinidikarenakanayat-ayat yang dipilih untukpenciptaan karya seni, diutamakanyangmengandungmaknapenyadaranbagiumatmanusiadikehidupanduniamaupunakhirat.d. Ekspresi

“Ekspresi merupakan hasilungkapanbatinseorangsenimanyangterbarbar ke dalam karya seni lewatmediumdanalat”(Dharsono2016:39).Berdasarkan penjelasan tersebutkarya seni merupakan sebuahungkapan ekspresi batinpengkaryanya, ungkapantersebutdapat dilihat dari mediamaupun alat yang digunakan dalamproses penciptaan karya seni, PintoAceh ekspresikan sesuai denganimajinasi pengkarya begitu puladengan kaligrafi Arab. Aplikasiekspresi Pinto Aceh dengan hiasankaligrafi Arab dalam karya inibertujuan untuk memberikansentuhanbarudankeunikanterhadapkarya-karya kriya kulit yang bergayaetnis.

4.4 PerwujudanGarapana. BentukKarya

Keterangan:Judul :AmalanUkuran :110x90cmBahan :Kulittersamak,rotandanbenangrajut,kainbludru,kayuWarna :Emas,merah,kuning,hijaudanhitamTeknik : Tatah tempaan danjahittusuklingkarAyat :Al-Kahfi46Finishing :CatPiloxTahun :2019 b. DeskripsiKaryaTerciptanya sebuah karya seni inihadir dari ungkapan perasaan secarapersonal.Kehadiranyadapatmemberiwarna baru dalam pengciptaan yangberkonsep kepada Pinto Aceh dankaligrafiArab.Penciptaankaryakriyaseni pada dasarnya diawali denganekperimen dan perancangan karya,sehinggakeinginandanharapantepatpada sasaranya. Diawali denganperancangan sketsa atau desain

Page 11: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

47

alternatatif, lalu penentuan mediumdan alat, selanjutnya kepada prosespembentukan karya. Konsep desainalternative berikut ini berangkat daripengembangan bentuk Pinto Acehdengan lebih mementingkankeindahansemata.Karyainimerupakahasildari ekspresipribadipengkarya.Berkonsep kepada Pinto Aceh dankaligrafiArabbentukbebasataulukiskaligrafi.Penggunaanayat yang bersumber dari Al-Qur’andapat membantu maksud dan tujuandari karya ini tercipta yaitu untukmenyampaikan pesan yang bergunabagi masyarkat Aceh atau penikmatseni di seluruh Indonesia. Ayat yangdigunakan pada karya ini adalah Q.S;Al-Kahfi46. Bentukkaryayangterlihatdaunpintu yang tidak seimbangmengisayaratkan bahwa karya inimemiliki perbedaan bentuk dengankarya-karyaterdahuluyangberkonsepkepada Pinto Aceh. Pengunaanwarnayang selaras dengan warna khasdaerah Aceh menjadikan karya inimemiliki ciri khas tersnediri. karyayang hadir merupakan karya duadimenasi yang bisa digunakan padaruangankeluargaataupunpadaruangtamu.

5. KESIMPULAN

Penciptaan karya seni kaligrafiArab dalam ekspresi Pinto Aceh inididasarkanpadatigapokokpersoalanpada karya. Kajian sumber, konseppenciptaan dan landasan penciptaansehinggakaryadihasilkanbenar-benarkeaslian karya tanpa memindahkanbentukdanideoranglainpadakarya.Kaligrafi Arab dalam ekspresi PintoAceh tidak hanya memenuhi estetis,akantetapimengandungmaknadalambentukdanwujudnyamelaluikaligrafiyangtertulispadakaryasenitersebut,

selain itu karya seni yang telahdiciptakanmemiliki salah satuwarnakhasdaerahAceh,Bentukkaryayangtelah diciptakan merupakanpengembangan bentuk Pinto Acehnamun tidak meninggalkan bentukkhasdariPintoAceh.

Pengunaan medium dan alatpadakaryamerupakankeinginandantelahdisesuaikanolehpengkaryadarikulittersamak,Rotandigunakanuntukmembentuk kerangka karya.Kesimpulandarikarya inimenyentuhmasalahperhiasanhidupdiduniadanakhirat. Wujud visualnyadiekspresikan sesuai dengan ekpresipersonalpengkarya.

DAFTARPUSTAKAAzizi, T. (2018). Struktur dan

Perkembangan Motif PintoAceh, Jurnal Seni Rupa Vol. 1,Nomor.1,Hal.99-110.

Dalil. Faqih, M, H. Tofani, Abi, M.(2015).ContohKaligrafi Arabdengan Bacaan Huruf LatindanArtinya. Surabaya:ApolloLestari

Dharsono. (2016). Kreasi Artistik“Perjumpaan Tradisi ModernDalam Paradigma KekaryaanSeni”.Surakarta:CitraSain.

Fatriani. (2009). Perhiasan DalamKehidupan Masyarakat Aceh,BandaAceh:BalaiPelestarianSejarahdanNilaiTradisi.

Hamzah, M. (2019). Rapa’I SebagaiInspirasi Penciptaan SeniKriya. Laporan Karya Masteryang tidak dipublikasikan, ISIPadangpanjang

Kementerian Agama RepublikIndoensia. (2017). Al-Qurandan Terjemahan. Solo:PenerbitAbyan.

Page 12: SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Vol.3,No.1,April,2020

PostgraduateProgramInstituteofTheArtsPadangpanjang

48

SirojuddinAR,D.(2016).SeniKaligrafiIslam. Jakarta: PenerbitAmzah.

Yulika,Febri.(2016).JejakSenidalamSejarahIslam.Padangpanjang:PenerbitISIPadangpanjang.

Yuzaili, Nasral. (2018). Hiasan danKaligrafi Makam ShadrulAkabil‘AbdullahdiKabupatenAceh Utara. Jurnal Seni RupaVol.1,Nomor.2,Hal.230-246

DAFTARINFORMANHarun Kuechiek Leumiek (77 tahun).PengrajinEmasdanBudayawanAceh.WawancaradiBandaAceh,30Agustus2019.