SEMINAR ILMIAH DAN LOKAKARYA SAGU NASIONAL … · sagu briket arang sagu mutiara senyawa kimia...
Transcript of SEMINAR ILMIAH DAN LOKAKARYA SAGU NASIONAL … · sagu briket arang sagu mutiara senyawa kimia...
MORFOLOGI DAN PRODUKSI BERBAGAI AKSESI SAGU DI DISTRIK IWAKA
KABUPATEN MIMIKA PROVINSI PAPUA
Fendri Ahmad, MH Bintoro dan Supijatno
SEMINAR ILMIAH DAN LOKAKARYA SAGU NASIONALBOGOR, 9-10 NOVEMBER 2016
Sago palm
●Produktivitas pati tinggi
●Mampu tumbuh dan menghasilkan pati pada tanah gambut
- Gambut (pH rendah, hara sedikit, tingginya permukaan air tanah)
- Luas 20-30 juta ha di Asia Tenggara
● Toleran terhadap air garam
- Tumbuh pada air payau
●Pertumbuhan lebih baik pada matahari
penuh dan suhu tinggi
● Fiksasi CO2 tinggi (ton/ha/tahun)
Karakteristik Tanaman Sagu
PENDAHULUAN
SAGU
BRIKET ARANG
SAGU MUTIARA
SENYAWA KIMIA
DEKTRINCICLODEKTRIN
AMPAS
GLUKOSA
SINGLE CELL PROTEIN
PATI SAGU
ASAM-ASAM ORGANIK
CIANOL
FRUKTOSA
Industri Kimia
Industri Makanan
Industri Kimia
Industri KosmetikIndustri FarmasiIndustri Pestisida
Industri Makanan
Industri Kimia
Makanan Ternak
Bahan EnergiIndustri Kimia
Industri Makanan/ Minuman
Media Jamur Hard board Industri Makanan Industri Minuman Pemanfaatan sagu (Bintoro et al.,2010)
Sagu menyebar di dataran rendah Asia Tenggara dan Melanesia, terletak antara lintang 10 LU dan 10 LS, serta hingga ketinggian 700 m dpl (Flach 1986)
Sagu
(10 LU)
(10 LS)
Penyebaran Sagu
(Metroxylon spp.)
Tabel 1 Luasan sagu di Indonesia (UP4B 2014)
Daerah Luas (ha)
Maluku 60 000
Sulawesi 30 000
Kalimantan 20 000
Sumatera 30 000
Kepulauan Riau 20 000
Kepulauan Mentawai 10 000
Papua 4 749 424
Papua Barat 510 213
Lain-lain 150 000
Total 5 519 637
Latar Belakang
Karakterisasi
Keragaman jenis sagu sangat tinggi
Morfologi -Berduri vs Tidak berduri
Mengetahui karakter aksesi Konservasi plasma nutfahSagu berdaya hasil tinggi >> dikembangkan untuk produksi
Produksi
Sagu di Papua
Lebih dari 50% sagu di Indonesia
terdapat di Papua (Bintoro et al. 2010).
Papua & Papua Nugini merupakan pusat
keragaman sagu dunia (Flach 1997)
Aksesi-aksesi sagu yang ditemukan di Papua memiliki keragaman dalam morfologi (Limbongan 2007)
Terdapat 60 aksesi sagu di Papua (Widjono et al. 2000)
Di sekitar Danau Sentani saja diperoleh 39 Aksesi sagu (Djoefrie et al. 2014 ; Yamamoto et al. 2005)
Tujuan
1
• Mendapatkan informasi mengenai karakter Morfologi berbagai aksesi sagu di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika
2
• Mengetahui potensi produksi dari berbagai aksesi sagu di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika
BAHAN DAN METODE
13431’ - 13831’ BT
460’- 518’ LS
Ketinggian: 1-32 m dpl
Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka, Kabupaten
Mimika
Waktu dan Tempat
Waktu:
Juni-Juli 2016
Bahan dan Alat
Bahan: Aksesi sagu di Kampung Naena Muktipura
Alat: alat ukur, kamera, soil tester, termohygro meter, GPS, timbangan, plastik zipper, ring sample, cooler box, blue ice, peralatan lapang, RoyalHorticultural Society Color Chart 2015 (RHS).
Pengambilan DataData diambil dengan pengamatan langsung pada tanaman contoh terpilih secara acak di setiap aksesi saguTanaman contoh yang diambil telah memenuhi kriteria panenData cuaca seperti curah hujan, suhu, kelembaban dan ekologi sekitar lingkungan sagu.
Pelaksanaan penelitian
Karakter morfologi
Karakter produksi
•Habitus tanaman•Batang •Daun •Bunga •Buah •Duri
•Produksi pati•Rendemen pati•Warna pati•Komposisi kimia
A. Karakter morfologi1. Habitus tanaman dan iklim mikro
(ketinggian tempat, suhu, RH, Jumlah anakan, hidrologi, ketinggian air, pH tanah, )
2. Batang
2.1 Panjang
2.2 Diameter
2.3 Lingkar
2.4 Tebal kulit
Panjang
Diameter
3. Daun1. Warna daun2. Jumlah daun3. Panjang & lebar daun4. Jumlah anak daun (kiri & kanan)5. Panjang rachis6. Panjang & lebar petiol
4. Bunga
4.1 Bentuk bunga
4.2 Warna bunga
4.3 Bentuk tandan bunga
5. Buah
5.1 Bentuk & warna
5.2 Diameter buah
6. Duri
6.1 Kerapatan duri
Kerapatan duri diukur berdasarkan panjang antar barisan duri pada daun bagian pangkal.
6.2 Pola duri
6.3 Panjang duri terpanjang
(diukur pada petiol
daun sagu anakan)
B. Karakter Produksi
Empulur diambil dari batang dengan ring sample pada bagian
pangkal, tengah, ujung
Penghancuran empulur
Ekstraksi pati
(diulang 3 x, @ 200 ml air)
Air perasan diendapkan 12 jam
Pengeringan pati
Empulur sagu
1. Produksi pati
Produksi pati per batang = volume batang x bobot pati kering contohvolume contoh
Volume batang = 𝜋𝑟2 x tinggi𝜋 = 3.14 r = jari-jari batang sagu
2. Rendemen pati
Rendemen = bobot pati kering contoh x 100 %
bobot empulur
3. Warna pati
diamati secara visual, dicocokkan
dengan bagan warna (RHS Colour chart 2015)
4. Komposisi kimia pati
(analisis proksimat: kadar air, abu, lemak,
protein dan karbohidrat)
HASIL
Mbupuri Tuwae Mbapare
Monepikiri Aute Iyaremeta
Akar nafas
Hasil
Tabel 1 Karakter batang berbagai aksesi sagu di Kampung
Naena Muktipura, Distrik Iwaka
No Aksesi Panjang
batang (m)
Diameter
(cm)
Lingkar
batang (cm)
Tebal
kulit (cm)
1 Mbupuri 11.40 54.33 143 1.45
2 Monepikiri 13.75 59.00 133 1.54
3 Mbapare 8.87 49.33 176 1.64
4 Tuwae 12.69 40.66 154 1.54
5 Aute 8.40 37.66 98 2.15
6 Iyaremeta 5.40 57.33 190 1.76
7 Bakaketemeta 10.00 44.00 125 2.12
Rata-rata 10.07 48.90 145.57 1.74
Standar deviasi 2.83 8.38 31.15 0.28
Koefisien keragaman (%) 28.14 17.13 21.40 16.35
BakaketemetaIyaremetaAute
MbapareTuwae
Monepikiri
Mbupuri
Batang
Batang aksesi Tuwae
No Aksesi Jumlah
daun
(helai)
Jumlah anak
daun (helai)
Panjang
daun (m)
Panjang
rachis
(m)
Petiol
(cm)
Kanan Kiri Panjang Lebar
1 Mbupuri 22 100 105 9.1 8.0 110 17
2 Monepikiri 14 98 98 8.9 7.9 100 16
3 Mbapare 18 75 71 5.8 4.8 100 15
4 Tuwae 15 80 85 5.8 5.3 53 10
5 Aute 15 93 99 7.1 6.7 40 15
6 Iyaremeta 21 87 84 8.9 8.0 90 18
7 Bakaketemeta 19 87 85 7.1 6.6 53 14
Rata-rata 17.71 88.57 89.57 7.53 6.76 78.00 15.00
Standar deviasi 3.15 9.14 11.66 1.45 1.32 28.37 2.58
Koefisien keragaman
(%)
17.77 10.32 13.02 19.23 19.46 36.38 17.21
Tabel 2 Karakter daun berbagai aksesi sagu di Kampung
Naena Muktipura, Distrik Iwaka
Mbupuri
Tuwae
MbapareMonepikiri
Aute Iyaremeta
Tajuk
Mbupuri Monepikiri Mbapare Tuwae
Aute Iyaremeta Bakaketemeta
Daun anakan baru
No. Aksesi Berduri/
tidak
Jarak antar baris duri
(mm)
Panjang duri
terpanjang
anakan (mm)Induk Anakan
1 Mbupuri Berduri 62.13 54.43 116.0
2 Monepikiri Berduri 43.26 66.70 64.5
3 Mbapare Berduri 43.63 98.16 89.0
4 Tuwae Berduri 46.16 48.23 60.8
5 Iyaremeta Berduri 48.20 99.03 69.5
6 Bakaketemeta Berduri 66.30 131.66 114.36
7 Mbupuri Berduri 54.03 104.50 52.96
Rata-rata
Standar deviasi
Koefisien keragaman (%)
Tabel 3 Karakter duri berbagai aksesi sagu di Kampung
Naena Muktipura, Distrik Iwaka
Mbupuri Monepikiri Mbapare Tuwae
Aute Iyaremeta Bakaketemeta
Duri pada pangkal pelepah
Mbupuri Monepikiri Mbapare Tuwae
Aute Iyaremeta Bakaketemeta
Duri pada petiol anakan
No. Aksesi Rendemen
(%)
Produksi pati
kering
(kg/batang)
1 Mbupuri 17.03 275.05
2 Monepikiri 15.03 326.81
3 Mbapare 15.08 149.56
4 Tuwae 16.87 165.62
5 Aute 16.23 83.25
6 Iyaremeta 12.92 101.78
7 Bakaketemeta 20.35 182.00
Rata-rata 16.21 183.40
Standar deviasi 2.30 88.60
Koefisien keragaman (%) 14.18 48.31
Tabel 4 Rendemen dan Produksi berbagai aksesi sagu di
Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka
Mbupuri Monepikiri Mbapare Tuwae
Aute Iyaremeta Bakaketemeta
Mbupuri Monepikiri Mbapare Tuwae
Aute Iyaremeta Bakaketemeta
Empulur dan pati basah
No. Aksesi Kadar air
(%)
Kadar
abu (%)
Kadar
lemak (%)
Protein
(%)
Karbohidrat
(%)
1 Mbupuri 13.87 1.24 0.22 1.03 83.60
2 Monepikiri 13.58 1.35 0.15 0.54 84.35
3 Mbapare 14.25 0.34 0.15 1.01 84.22
4 Tuwae 13.95 0.68 0.00 1.39 83.96
5 Aute 14.09 0.33 0.00 0.45 85.11
6 Iyaremeta 14.01 1.11 0.26 0.49 84.11
7 Bakaketemeta 15.99 0.85 0.10 1.01 82.02
Tabel 5 Komposisi kimia pati berbagai aksesi sagu di
Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka
Kesimpulan
1. Berbagai aksesi sagu di Kampung Naena Muktipura
Distrik Iwaka memiliki karakter morfologi dan
produksi yang berbeda-beda.
2. Berdasarkan produksi pati, hanya aksesi Mbupuri
dan Monepikiri yang produksi pati keringnya di atas
200 kg/batang dan Bakaketemeta mendekati 200 kg.
3. Karakter morfologi akan berpengaruh terhadap
karakter produksi, terutama batang, karena pati
terdapat dalam empulur di batang.
TERIMA KASIH