sekretaris

32
IBSADMGAD02 A Mengikuti Aturan Kerja sesuai dengan Lingkungan Kerja Modul untuk Program Keahlian Administrasi Perkantoran DINAS PENDIDIKAN PROPINSI LAMPUNG

Transcript of sekretaris

Page 1: sekretaris

IBSADMGAD02 A

Mengikuti Aturan Kerja sesuai dengan Lingkungan Kerja

Modul untuk Program Keahlian Administrasi Perkantoran

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI LAMPUNG2006

Page 2: sekretaris

Mengikuti Aturan Kerja

sesuai denganLingkungan Kerja

TIM PENYUSUN

1. Suyadi S.Pd.2. Dra. Rupiyah

3. Zarmawati S.Pd4. Nurjanah BA.

5. Agus Irianto S.Pd.

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI LAMPUNG

Page 3: sekretaris

2006

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan Rahmat

dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun Modul “Mengikuti Aturan Kerja

sesuai dengan Lingkungan Kerja”.

Modul ini kami susun berdasarkan kurikulum SMK edisi 2004, sebagai

bahan ajar bagi peserta dilat sekolah Menengah Kejuruan terutama

Kelompok Bisnis dan Manajemen. Dalam upaya menanamkan perilaku

yang mencerminkan sikap budi pekerti yang luhur dalam

menyelesaikan pekerjaan kantor sesuai dengan Prosedur Kerja yang

telah ditetapkan dilingkungan kerja.

Modul ini dibuat untuk dijadikan sebagai bahan ajar bagi peserta diklat

Sekolah Menengah Kejuruan, juga dapat dimanfaatkan oleh setiap

guru dalam mengajar bidang diklat Mengikuti Aturan Kerja sesuai

dengan Lingkungan Kerja.

Dengan lahirnya modul ini mudah-mudahan dapat membantu

meringankan tugas Pendidik ( Fasilitator ) dalam memproses bahan

ajar untuk kemajuan peserta diklat. Disamping itu dapat membekali

siswa atau peserta didik dalam memacu Kompetensi yang diharapkan.

Bandar Lampung, Februari

2006

Penyusun,

Page 4: sekretaris

DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL……………………………………………………………………………….

HALAMAN

FRANCIS……………………………………………………………………………..

KATA

KPENGANTAR……………………………………………………………………………

..

DAFTAR

ISI…………………………………………………………………………………………

PETA KEDUDUKAN

MODUL……………………………………………………………………

GLOSARIUM……………………………………………………………………………

…………..

BAB I PENDAHULUAN

A.

Deskripsi…………………………………………………………………………………

……….

B.

Prasyarat…………………………………………………………………………………

…………

C. Petunjuk Penggunaan

modul…………………………………………………………….

D. Tujuawn

Akhir……………………………………………………………………………………..

Page 5: sekretaris

E.

kompetensi………………………………………………………………………………

………………

F. Cek

Kemampuan……………………………………………………………………………

………..

BAB II PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar

Sisiwa………………………………………………………………………………….

B. Kegiatan

Siswa………………………………………………………………………………………

……

BAB III EVALUASI

BAB IV PENUTUP

DAFTAR

PUSTAKA…………………………………………………………………………………

……

GLOSSARY/PERISTILAHAN

Guru

Adalah seseorang yang menyampaiakan materi pada pelatihan di

sekolah/Institusi pusat pelatihan. Orang tersebut lebih dikenal dengan

sebutan Guru, Instruktur, Pembimbing atau sebutan lainnya.

Page 6: sekretaris

Peserta Diklat atau Siswa

Adalah seseorang yang berusaha mencapai suatu kemampuan di

sekolah atau pusat pelatihan. Orang tersebut lebih dikenal dengan

sebutan pelajar, murid, siswa.

Pemelajaran

Adalah proses kegiiatan belajar mengajar yang berlangsung

disekola/Institusi/pusat pelatihan di Industri.

Sistem

Adalah totalitas susunan atau jaringan yang terdiri dari berbagai sus

system

Institusi

Adalah lembaga

Kondusif

Adalah hubungan antara manusia yang berlangsung dengan baik dan

harmonis.

Out Sourching

Adalah mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari orang lain

Benchmarking

Adalah studi banding

Target

Adalah sasaran

Diominimalisasi

Adalah diusahakan sedikit mungkin

Taklik

Adalah paraf atau tanda lain yang berfungsi sebagai tanda bahwa

pengetikan surat sudah baik.

Page 7: sekretaris

Disposisi

Adalah perintah dari pimpinan untuk menindaklanjuti isi surat masuk

Arsip

Adalah kumpulan warkat

Arsip Dinamis

Adalah arsip yang masih dipergunakan secara langsung untuk

mendukung pekerjaan kantor.

Arsip Statis

Adalah arsip yang dipergunakan namum tidak secara langsung.

Daftar Pertelaan Arsip

Adalah daftar yang memuat umur arsip.

Proporsional

Artinya wajar.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Page 8: sekretaris

Modul ini berjudul “Mengikuti Aturan Kerja sesuai dengan

Lingkungan Kerja”, merupakan modul keempat untuk program

keahlian administrasi perkantoran yang membahas tentang :

Bagaimana prosedur kerja dilaksanakan dengan baik dan benar

sehingga membuat lingkungan kerja juga menjadi baik.

B. Prasyarat

Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat sudah harus

memiliki kopetensi modul sebelumnya , yaitu :

IBSADMCMN01 A : Bekerja sama dengan kolega dan

pelanggan

IBSADMGIT02 A : mengikuti prosedur K 3

IBSADMCMN06 A : Berkomunikasi melalui telepon

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Bagi Peserta Diklat

a. Bacalah modul ini secara cermat dan teliti

b. Pergunakan bahan dan alat yang ada hubungannya dengan

modul ini untuk mempermudah pemahaman kompetensi ini.

c. Tanyakan kepada guru apabila terdapat hal yang tidak jelas

d. Kerjakan semua latihan secara sempurna.

2. Bagi Guru

a. Berilah penjelasan kepada peserta diklat tentang tatacara

memahami modul dengan prinsip cara belajar siswa aktip dan

guru bertindak sebagai fasilitator.

b. Selalu mengadakan pemantauan terhadap proses

pemelajaran.

Page 9: sekretaris

c. Apabila terdapat penggunaan bahan dan alat-alat, maka

peserta diklat harus dilakukan pembimbingan.

d. Mencatat kemajuan prestasi peserta diklat dari latihan dan

evaluasi yang telah diberikan untuk dijadikan sebagai bahan

umpan balik perbaikan proses pemelajaran.

3. Sumber Belajar Lain

a. Buku-buku referensi tentang organisasi dan manajemen

b. Buku-buku dan referensi tentang hubungan kerja.

c. Buku-buku referensi tentang kepegawaian.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini maka peserta diklat diharapkan akan

mampu :

1. Memahami pengertian tentang prosedur kerja dalam lingkungan

kerja.

2. Melaksanakan prosedur kerja dalam lingkungan kerja.

E. Kompetensi

Kode Urut : IBSADMGADO2 A

Judul Modul : Mengikuti Aturan Kerja sesuai dengan

Lingkungan Kerja

Diskripsi Unit : Modul ini memberikan Kompetensi

tentang bagaimana prosedur kerja

dilaksanakan termasuk adanya

perubahan yang berakibat pada

lingkungan kerja

BAB II

Page 10: sekretaris

KEGIATAN PEMELAJARAN

A. Rencana Pemelajaran

No. Kegiatan Pertemuan Sesi ke Waktu Tempat

1. Membaca Modul

2. Melihat Peragaan

Guru

3. Melaksanakan

observasi lapangan

4. Mendiskusikan

kegiatan

Pemelajaran

5. Mendemontrasikan,

mempraktekan

kompe-

Tensi ini

6. Mengerjakan test

formatif

Page 11: sekretaris

B. Kegiatan Belajar 1

Mengenal Prosedur Kerja

1. Tujuan

Setelah mempelajari Kompetensi ini, Peserta Diklat diharapkan

mampu :

a. Menjelaskan pengertian tentang prosedur kerja dan lingkungan

kerja.

b. Menerapkan prosedur kerja didalam lingkungan kerja.

2. Uraian Materi

Prosedur Kerja

a. Pengertian

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari

berbagai macam aktivitas yang salah satu diantaranya adalah

aktivitas yang disebutt berkerja. Aktivitas yang disebut bekerja

ini biasa dilaksanakan secara rutin dirumah tangga seperti

memasak, mencuci, membersihkan rumah dan lain-lain. Disisi

lain terdapat juga bekerja yang dilakukan pada satu lingkungan

organisasi atau kantor.

Organisasi atau kantor yang didirikan tentu saja memiliki

tujuannya masing-masing dan untuk mencapai tujuan tersebut

maka diangkatlah para pegawai yang kemudian kepada para

karyawan tersebut akan diberikan tugas yang diuraikan urutan

Page 12: sekretaris

kerja atau Deskripsi Kerja. Berdasarkan uraian tugas ini para

karyawan mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya. Dapat dipahami bahwa semakin besar organisasi atau

kantor maka semakin besar pula volume pekerjaannya, dengan

demikian semakin banyak pula karyawan yang diperlukan.

Dengan kondisi ini perlu dilakukan pengelaolaan berbagai jenis

pekerjaan tersebut yang dapat dibagi kedalam bagian-bagian

atau divisi-divisi yang secara otomatis pula dikerjakan oleh para

karyawan yang memiliki kualifikasi ketrampilan yang relevan.

Agar semua pekejaan tersebut dapat diselenggarakan oleh para

karyawan yang telah ditetapkan maka harus ditetapkan prosedur

kerja. Dari penjelasan ini dapat dipahami tentang pengertian

prosedur kerja yaitu :

Tatacara dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan mematuhi

prosedur kerja maka pekerjaan akan dapat dilaksanan secara

sistematis/teratur dengan tahapan-tahapan yang benar.

b. Prinsip-Prinsip Penyusunan Prosedur Kerja

Pada hakekatnya prosedur kerja disusun agar setiap pekerjaan

dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan tahapan yang

teratur, dan pada akhirnya dapat diselesaikan menurut limit

waktu yang telah ditentukan. Untuk menyusun prosedur kerja ini

tentu saja diperlukan proses yang panjang dan dilakukan oleh

orang-orang yang sudah kompeten dibidangnya. Selain itu juga

diperlukan hal-hal sebagai berikut :

1. Memiliki kemampuan dan kewenangan

2. Adanya pengalaman kerja dari proses kerja yang

terdahulu

3. Adanya pembanding dalam proses kerja sejenis

dengan kantor lain

4. Melaksanakan out Sourching Progam

5. Melaksanakan Bench Marking ( studi banding )

Page 13: sekretaris

Apabila kondisi tersebut diatas telah terpenuhi untuk menyusun

sebuah prosedur kerja, maka dilaksanakanlah penyusunan

prosedur kerja berdasarkan prinsip-prinsip sebagai beriikut

1). Rasional

Setiap prosedut kerja harus masuk akal dan mudah dipahami,

sehingga semua orang sesuai dengan kualifikasinya akan

dengan mudah untuk mengerti.

2) Sistematis

Menggunakan urutan kerja yang teratur, yakni mengalir dari

tahap pertama, kedua dan seterusnya.

3) Bersifat Operasional

Menjelaskan tentang teknis pelaksanaan yang dapat

dikerjakan dan bukan bersifat teoritis.

4) Menggunakan jarak terpendek

Setiap pekerjaqan sedapat mingkin tidak melalui jalur atau

jenjang yang panjang.

5) Menekankan kepada prinsip rangkaian kerja

Artinya semua pekerjaan yang saling berkaitan ditempatkan

secara berurutan.

Page 14: sekretaris

6) Menekankan kepada efisiensi dan efektifitas dalam peoses

penyelesaian pekerjaan.

7) Terukur

Dalam setiap tahapan pekerjaan dapat diukur sejauh mana

tentang keberhasilan.

C. Contoh-Contoh Prosedur

Untuk lebih memberikan pemahaman terhadap prosedur kerja,

dibawah ini diberikan contoh-contoh prosedur kerja pada lingkup

pekerjaan kantor. Dikantor apapun biasanya dikerjakan jenis-

jenis pekerjaan dibawah ini serta standar perosedur

penyelesaian sebagai berikut :

1) Pengurusan surat

a) Surat Masuk

- Penerimaan serat masuk

- Penyortiran

- Pengagendaan

- Pemberian disposisi

- Melaksanakan isi disposisi

- Menyimpan surat

b) Surat Keluar

Page 15: sekretaris

- Perintah membuat surat oleh Pimpinan

- Pembuatan konsep surat

- Pengetikan surat

- Ditaklik

- ditandatangani

- penomoran dan pengagendaan

- pengirimansurat asli/tembusan

- penyimpanan tindasan

2) Pengurusan Arsip

a) Penciptaan arsip

^ Menggunakan prosaedur penciptaan arsip termasuk

didalamnya surat atau dokumen lain

^ Menjaga kerahasiaan arsip yang masih aktip

b) Penyimpanan arsip ( filing )

^ Menggunakan system kearsipan yang sesuai dengan

kondisi kantor (system abjad, subyek, nomor,

tanggal,wilayah)

^ Dalam tehnis penyimpanan, dimulai dari indentifikasi

arsip menurut kelompoknya, memberikan kode

klasifikasi berdasarkan daftar klasifikasi berdasarkan

daftar klasifikasi (bila system tersebut menggunakan

daftar klasifikasi ), mengisi kartu kearsipan yang sesuai,

menyimpan kartu serta menyinmpan surat.

c) Penemuan arsip ( finding )

Page 16: sekretaris

^ Memahami indentifikasi arsip berdasarakan system

keaarsipan yang dipergunakan

^ Menemukan kode klasifikasi surat

^ Menemukan kartu

^ Menemukan surat

d) Penyusutan arsip

^ Untuk arsip aktip tidak boleh disusutkan karena masih

dipergunakan

untuk mendukung pekerjaan sehari-hari(arsip dinamis)

^ Dibuat daftar pertelaan arsip

^ Apabila menurut daftar telah bias disusutkan, maka

dilaksanakan penyusutan dengan menggunakan berita

acara dan saksi-saksi

^ Untuk arsip yang memiliki nilai guna nasional/penting bagi

bangsa dan Negara, maka diserahkan kekantor arsip

nasional

3) Pelayanan telepon

a) Telpon masuk

^ Jangan biarkan telpon berdering terlalu lama (maksimal

3 kali berdering )

^ Ucapkan salam dan perkenalan diri

^ Menanyakan dengan siapa ingin berbicara

^ Menanyakan apa keperluannya

^ Apabila yang dicari tidak berada ditempat, catatlah

pesan pesannya

^ Tutuplah pembicaraan telpon dangan salam

Page 17: sekretaris

b) Telepon keluar (menelepn)

^ Persiapkan intisari masalah yang akan dibicarakan

dalam bertelepon

^ Pastikan bahwa nomor telepon tidak salah

^ Ucapkan salam dan perkenalkan diri

^ Berbicaralah seperlunya dengan suara yang jelas

^ Akhiri pembicaraan dengan salam dan ucapan terima

kasih

4) Kepegawaian

a) Merekrut karyawan (recruitment)

^ Analisis jabatan

^ Membuat pengumuman /informasi penerimaan calon

karyawan

^ Melaksanakan tes /seleksi

^ Membuat keputusan tentang penerimaan karyawan

b) Penempatan pada jabatan tertentu

c) Pemberian hak dan kewajiban

d) Pengembangan karyawan

e) Melaksanakan mutasi

f) Pemensiunan

5) Pelayanan Tamu

^ Bersikap ramah dan sopan kepada setiap tamu yang datang

^ Mengetahui identitas tamu serta apa keperluannya

^ Permasalahan yang disampaikan

^ Menunjukan sikap mau menolong

^ Apabila tidak dapat bertemu dengan orang yang dicari,

maka harus dibuatkan janji temu

Page 18: sekretaris

d. Pemahaman terhadap perubahyan

prosedur kerja

adalah suatu prosedur dalam menyelesaikan pekerjaan dan

sudah dibakukan.Padaq suatu poenyusunan prosedur ini tentu

saja telah melalui p[roses yang panjang, sehingga

dihasilkanprosedur kerja tersebut. Sampai seberapa lama

prosedur kerja itu dipergunakan? Tentu saja sampai suatu

keadaan masih membutuhkan prosedur kerja tersebut,artinya

apabila sudah prosedur kerja sudah mulai kurang /tidak sesuai

dengan tuntutan perubahan, maka prosedur kerja juga harus

dirubah atau disempurnakan.

Perubahan / ( baca : penyempurnaan ) ini sebenarnya wajar saja

mengingat dunia kerja dikantor tidak bias dilepaskan dari factor

pendukung lainnya seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan

tehnologi, persaingan bisnis , pasar kerja, dan lain-lain.Dan justru

apabila tuntutan mengharuskan adanya

perubahan/penyempurnaan sedangkan tidak juga dilakukan

perubahan, maka justru akan terjadi kontra produktif dan yang

pasti akan terjadi beberapa kemungkinan akibat sebagai berikut:

1. Terjadi pemborosan sumber daya baik,baik sumber daya

manusia, fasilitas, maupun financial

2. terjadinya inefisiensi dan inefektifitas

3. Terjadinya jenjang penyelesaian pekerjaan (birokrasi )

yang panjang menyebabbkan terjadinya pemborosan

Memang pada kenyataannya banyak mental karyawaan , yang

suka dengan hal-hal yang lama karena memiliki romantisme

dengan prosedur kerja yang lama. Banyak karyawan yang

merasa tidak nyaman apabila prosedur kerja yang lama tersebut

Page 19: sekretaris

tedak dilakukan dan selalu mempertahankan adanya prosedur

kerja yang lama sikap mental inilah yang sebenaranya justru

menghambat terjadinya perubahan prosedur kerja menuju

pencapaian penyelesaian pekerjaan secara efisien.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka setiap pimpinan harus

senantiasa dapat melakukan proses analisa apakah prosedur

kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan perlu dipertahankan

atau perlu disempurnakan disesuaikan.Dasar dari keputusan

terhadap perlu tidaknya pesrubahan, pesnyesuaian atau

penyempurnaan itu adalah sebagai berikut :

1. Apakah prosedur kerja yang selama ini berjalan benar-

benar menghasilkan kerja yang efektif dan efisien

2. Apaqkah dengan prosedur kerja yang lama masih mampu

memberikankepuasan bekerja bagi para karyawan

3. Apakah daengan prossedur kerja yang lama mampu

menciptakan hubungan harmonis antar karyawan

Apabila jawaqban dari pertanyaan ini sudah mnunjukan hasil

negative, maka sudah saatnya diperlukan peruybahan,

penyesuaian atau penyempurnaan prosedur kerja.

e. Pemahaman tentang permasalahan dalam

prosedur kerja.

Sudah dipahami bahwa penyusunan prosedur kerja dimaksudkan

sebagai pedoman dalam tahap-tahap penyelesaian pekerjaan agar

peskerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan hasil yang sebaik-

Page 20: sekretaris

baiknya serta dengan target waktu yang tepat.Namun pada

kenyataannya bias saja prosedur kerja tersebut tidak/kurang dapat

dilaksanakan dengan berbagai alasan baik itu alasan bersifat

pribadi dari masing-masing karayawan maupun a

Lasan yang berasal dari luar karyawan.

Berbagai hal yang menyebabkan terjadinya permasalahan

tersebut, yaitu :

1. Internal karyawan

Adalah hambatan yang berasal dari diri para karyawan.

Beberapa hal yang menjadi penyebabnya adalah :

a) Sikap mental negative

yang termasuk sikap mental negatif adalah :

^ Malas dalam bekerja

^ Tidak/kurang memiliki kegairahan/semangat kerja

^ Selalu berfikir negative terhadap lingkungan

b) Kurang mau menyesuaikan dengan perubahan atau

sesuatu hal yang baru

c) Kurang mau mengembangkan diri sehingga ketinggaln

dengan tuntutan jaman

d) Senantiasa bersikap negative terhadap sesuatu yang

baru

e) Memiliki watak yang konservatif atau tidak mau

melakukan perubahan dan cenderung bertahan pada

pola lama

f) Enggan menerima ide atau ketrampilan baru

Page 21: sekretaris

g) Kurangnya komitmen dalam penyelesaian pekerjaan

h) Cepat berpuias diri dengan keberhasilan yang dicapai

2) Eksternal

Merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prosedur

kerja yang timbul dari luar diri karyawan misalnya :

a) Kondisi keamanan yang kurang kondusif sehingga

mengurangi konsentrasi kerja.

b) Kondisi hubungan antar karyawan yang kurang kondusif

sehingga membuat karyawan merasa tidak betah tinggal

berlama-lama di kantor.

c) Kondisi social budaya sekitar yang mungkin kurang sesuai

dengan keadaan pada diri karyawan.

d) Kondisi lingkungan kerja yang kurang memberikan motivasi

berkembang bagi karyawan, misalnya : pimpinan yang

otoriter, persaingan antar karyawan yang kurang sehat, dll.

e) Sikap mental masyarakat yang cenderung ingin selalu

mempertahankan pola lama dan kurang mau menerima ide-

ide baru

f) Kurangnya sosialisasi/pemberian informasi terhadap adanya

ide atau ketrampilan baru dari seorang karyawan kepada

karyawan lain.

Untuk menjaga dan memelihara agar prosedur kerja ini dapat

berjalan dengan baik, maka seorang pimpinan harus dapat

dengan jeli memantau setiap perkembangan dan perubahan dan

harus memiliki daya analisa terhadap lingkungannya, karena

dalam teori organisasimedern dipahami bahwa konflik itu

Page 22: sekretaris

sesuatu yang wajar dan pasti terjadi, namun apabila kita telah

melaksanakan proses analisa terhadap datangnya konflik

tersebut, maka apabila hal tersebut menjadi kenyataan, maka

akan relative lebih mudah dicari jalan keluarnya. Pada

kenyataannya konflik bias bersifat sederhana dan dapat pula

bersifat rumit. Agar kita dapat memahami jenis-jenis konflik ini,

dibawah ini disajikan cirri-ciri dari kedua jenis konflik tersebut,

yaitu beserta cara pemecahannya.

Identifikasi permasalahan tersetut adalah :

a) Permasalahan sederhana

Permasalahan ini memiliki cirri-ciri sbb :

^ Permasalahannya kecil

^ Berdiri sendiri

^ Tidak ada atau kurang kerkaitaanya dengan permasalahan

yang lain

^ Tidak mengandung konsekuensi yang besar

Jika permasalahan ini muncul dalam suatu organisasi maka solusi

pemecahannya dapat dilakukan secara individual, dengan

teknik-teknik :

^ Intuisi

Yakni kata hati dari orang yuang akan mencari jalan keluar

^ Pengalaman

Dengan pengalaman terhadap kejadian masa yang lau

yang mungkin sejenis biasanya dapat dipergunakan dalam

mambantu menyelesaikan masalah.

^ Wewenang yang melekat pada jabatan

Page 23: sekretaris

Dengan menggunakan wewenang yang ada berarti

menggunakan pendekatan kekuasaan atau power. Cara ini

bias digunakan apabila dengan pendekatan-pendekatan

diatas belum berhasil.

b) Permasalahan Rumit

Memiliki cirri-ciri sbb. :

^ Permasalahhanya besar

^ Tidak bewrdiri sendiri

^ Saling berkaitan dengan permasalahan lainnya

^ Mengandung konsekuensi yang besar

^ Pemecahan permasalahnya memerlukan pemikiran yang

luas dan mendasar

Untuk pemecahan masalah yuang rumit ini, selain dikperlukan

intuisi, pengalaman, kebiasaan, gakta dan informasi serta

wewenang juga masih perlu lagi mengklasifikasi permasalahjan

tersebut apakah secara mendalam, apakah permasalahan

tersebut termasuk tidak terstruktur. Atau yang terstruktur.

Apabila permasalahannya tersturktur maka pemecahanya

relative lebih mudah karena bersifat rutin pula. Misalnya terjadi

masalah tentang pengusulan kenaikan pangkat, maka dicari apa

yang mendjadi permasalahan untuk kemudian diselesaikan.

Namin apabila permasalahanya tidak terstruktur maka

penmyesesainnya harus menggunakan teknik-teknik khusus.

3. Rangkuman

a. Prosedur kerja adalah tata cara menyelesaikan suatu

pekerjaan

b. Prosedur kerja yang telah disusun dan dilaksanakan dalam

proses pernyelesaian bias saja dilakukan lperubahan,

kpenyesuaian dan pemnyempurnaan yang disesuaikan

Page 24: sekretaris

dengan perkembangan tututan jaman serta perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Terjadinya perubahan prosedur kerja tersebut mungkin

akan menimbulkan dampak baik positif maupun negative

dan apabila lperubahan tersebut direncanakan secara

matang dan disosialisasikan dengan baik, maka tidak

dampak negarifnya akan dapat diminimalisir.

4. Tugas

a. Dari kelas Anda buatlah kelompok kecil, satu kelompok terdiri

dari 5 orang

b. Lakukan survey ke kantor sekolah Anda atau kantor lain sesuai

dengan petunjuk dan persetujuan Guru Anda.

c. Dari survey tersebut catatlah hal-hal yang termasuk perosedur

kerja dan apakah dilakukan perubahan-perubahan serta

bagaimana pengruhnya terhadap lingkungan kerjanya.

d. Buatlah laporan Dari survey tersebut kemudian diskusikan di

kelas.

5. Test Formatif

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prosedur kerja?

b. Sebutkan contorh-contoh prosedur kerja yang dilaksanakan di

kantor

c. Sebutkan hal-hal yang mungkin menjadi penghambat dalam

pelaksanaan prosedur kerja.

d. Untuk menyelesaikan suatu masalah perlu dilakukan identifikasi

masalah. Jelaskan jenis-jenis identifikasi maslah tersebut

6. Chek List

Untuk bekal dalam melaksanakan survey pergunakanlah daftar

check list dibawah ini :

No. Kegiatan Catatan

Page 25: sekretaris

1.

2.

Jenis-jenis prosedur

Kerja

Dampak prosedur kerja

terhadap lingkungan

kerja

DAFTAR PUSTAKA

1. Amer Adikusumo, Drs., Manajemen Pola kerja Terpadu,

Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, 1988

Page 26: sekretaris

2. Departemen Pendidikan Nasional, Manajemen Mutu

Terpadu, PPPGT, Bandung, 2004

3. Salaoen Soeharyo, Drs, MPA, System Administrasi Negara

RI, Lembaga Administrasi Negara Jakarta, 1988

4. Sianipar, G,JP, Manajem,en Pelayanan Masyarakat,

Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, 1988

Page 27: sekretaris