Sejarah Ergonomi

14
Pendahuluan I. DEFINISI Istilah "crgonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai Studi tenutang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kedanya yang ditinjau secara anatomi, fisiolog-i, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan Optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Didalarn ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyestiaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai "Human factors ". Ergonomi juga. digunakan oleh berbagai macam ahli/profesional pada bidangnya misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Definisi diatas adalah berdasar pada Internasional Ergonomics Association). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses kerja dan produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintahan, militer, dosen dan mahasiswa. Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misainya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan/ lorong (acces ways), pintu (doors), jendela (windows), dan lain-lain. Masih dalam kaitan dengan hal tersebut diatas adalah bahasan mengenai rancang bangun lingkungan kerja (working environment), karena jika sistem perangkat keras berubah maka akan berubah pula lingkungan kerjanya. Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, misaInya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift keja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain. Ergonomi dapat

description

SEJARAH ERGOMI

Transcript of Sejarah Ergonomi

Page 1: Sejarah Ergonomi

Pendahuluan

I. DEFINISIIstilah "crgonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS

(HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai Studi tenutang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kedanya yang ditinjau secara anatomi, fisiolog-i, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan Optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Didalarn ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyestiaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai "Human factors ". Ergonomi juga. digunakan oleh berbagai macam ahli/profesional pada bidangnya misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Definisi diatas adalah berdasar pada Internasional Ergonomics Association). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses kerja dan produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintahan, militer, dosen dan mahasiswa.

Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misainya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan/ lorong (acces ways), pintu (doors), jendela (windows), dan lain-lain. Masih dalam kaitan dengan hal tersebut diatas adalah bahasan mengenai rancang bangun lingkungan kerja (working environment), karena jika sistem perangkat keras berubah maka akan berubah pula lingkungan kerjanya.

Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, misaInya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift keja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain. Ergonomi dapat pula berfungsi sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyaknya pekerjaan yang herkaitan erat dengan komputer. Penyampaian informasi dalam suatu sistem komputer harus pula diusahakan sekompatibel mungkin sesuai dengan kemampuan pemrosesan informasi oleh manusia.

Disamping itu ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiiun kerja untuk alal peraga visual (visual display unit station). Hal itu adalah Lultl.lk mengurangi keLidaknyamanaii visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, disain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optiimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan risiko kesalahan, serta ;upaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya risiko ,kesehatan akibat metoda kerja yang kurang tepat.

Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah untuk desain dan evaluasi produk. Produk-produk ini haruslah iapat dengan mudah

Page 2: Sejarah Ergonomi

diterapkan (dimengerti dan digunakan) pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan bahaya/ reisiko dalam penggunaannya.

2. SEJARAHlsitilah "ergonomi" mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi

iktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting diilustrasikan sebagai berikut:

C.T. THACKRAH, ENGLAND, 1831.Thackrah adalah scorang dokter dari Inggris/ England yang meneruskan pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para operator ditempat kerjanya. la mengamati postur tubuh pada sitat bekerja bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Thackrah mengamati seorang penjahit yang bekeija dengan posisi dan dimensi kursi-meja yang kurang sesuai scarara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan membungkuknya badan dan iritasi indra penglihatan. Disaping itu juga mengamati para pekerja yang berada pada lingkungan Kerja pada temperatur tinggi, kurangnya ventilasi, jam kerja yang panjang, dan gerakan kerja yang berulang-ulang (revtitive work).

F.W. TAYLOR, U.S.A., 1898.Frederick W, Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan. Beberapa metodanya merupakan konsep ergonomi dan managemen modern.

F.B. GILBRETH, U.S.A., 1911.

Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih nendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk, dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur naik-turun (adjustable).

Page 3: Sejarah Ergonomi

BADAN PENELITIAN UNTUK KELELAHAN INDUSTRI (INDUSTRIAL FATIGUE RESEARCH BOARD), ENGLAND, 1918.

Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per harinya yang menurun. Disamping itu mereka juga mengamati waktu siklus optimum untuk sistem kerja berulang (revatitive work systems) dan menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.

E. MAYO dan teman-temannya, U.S.A., 1933.

Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatti Perusahaan Listrik yaitu Western Electric Company, Hawthorne, Chicago. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misalnya. Pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

PERANG DUNIA KEDUA, ENGLAND DAN U.S.A.

Masalah operasional yang terjadi pada peralatan militer yang berkembang secara cepat (seperti misainya pesawat terbang) harus melibatkan sejumlah kelompok interdisiplin ilmu secara hersama-sama sehingga mempercepat perkembangan ergonomi pesawat terbang.Masalah yang ada pada saat itu adalah penerapatan dan identifikasi untuk pengendali pesawat terbang, efektifitas alat peraga (display), handel pembuka, ketidak-nyamanan karena terlalu panas atau terlalu dingin, desain pakaian untuk suasana,kerja yang terlalu panas atau terlalu dingin dan perigaruhnya pada kinerja operator.

PEMBENTUKAN KELOMPOK ERGONOMI

Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Researrh Society)di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah hanyak berkecimpting dalam bidang ini. Hal ini merighasilkanjurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang ERGONOM! pada Nopember 1957. Perk ump ti Jan Ergonoini Internasional (The Intemationat Ergononzics Association)

terbentuk pada tahun 1957, dan The Human Factors Society di Amerika pada tahun yang sama. I)i sa.nipin- itu patL1 t dike tali iii pitiabaliwaKonpei-ensi Ergonomi ALIStralia vang pertarna diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mIncettiskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (77he Ergonomics Society of Australia and New Zealand).

1.3. DASAR KEILMUAN DAM ERGONOMI

Banyak pcnerapan ergonomi yang hanya berdasarkan sekedar"common sense" (dianggap suatu hal yang sudah biasa Lerjadi), dan hal ito benar,jika sekiranya suatu ketintungan yang besar-bisa didaPAL hanya sekedar

Page 4: Sejarah Ergonomi

dengan penerapan suatu prinsip yang sederhana. Hal ini biasanya merupakan kasus dimana er.gonomi belum dapat diterima scpenulinya scbagai alat untuk proses desain, akan teLapi masili banyak aspek ergonomi yang-jaith dari kesadaran manusia. Karaktcristik fungsional darl manusia. sepci-ti kernarnpuan pengindenian, waktu 1-CSJ)O11/(a11(T(Ml)a11, daVa 111gat, I)OSISI OlAinulm tan!pn dan kaki untilk efisiensi keija otot, dan lain-lain adalah incrupakan stiatli lial vang beltim sepentilinya dipaliami olch masyarakat awarn. Agar didapat SLIatll perancangan pekerj'aan matiptin produk yang optimum daripada tcrgantung dan hal-Us dengan "trial and erroy" maka pendekaLan iliniall harus scgcra diadakan.

Ilinti-ili-nit terapan yang banyak berliubun-an dengan fungsitubtili manusia adalah anatoini dan fisiologi. Untuk menjadi ergonoindiperlukan penacLahLian dasar tentang fungsi dari sistem kcrangkaOLOt. Yang bel-11LIbungan derigan lial tersebut adalah IUNESIOLOGI(mckanikapCI-fferakan inanusia/mcclianics of human movement) dan

0BTOMEKANIKA (aplikasi ilniu mckanika teknik untuk analisis sistein kcrangka-otot nianitsia). l1niti-ilmLl ini akan mcmberikan modal da-sar Lintuk niengatasi niasalah postur dan pergerakan manusia di tenipat dan ruang ketianya.

NsaMpilit; 41t, SLiattl hal yalig Vital pada pciierapan iliniali untukI

CJ-(TOJJ()JJJj adalah AINTROPOMETRI (kalibrasi titbuh manusla). 1)alain lial iiii Leriadi periggaburigan dan pemakaian data Miti,01)"I'lictri deligall iiiiiii-ilinu statistik yang menjadi prasyarat kilaillanva.

Page 5: Sejarah Ergonomi

I * Pendahuluan

1.4. STUDI TENTANG SISTEM KERJA SECARA GLOBAL

Dalam penerapan ergonomi, adalah penting untuk secara langsung rnengikutsertakan pembahasan tentang sistem secara menyeluruh agar tidak perlu adanya studi lanjut maupun re-desain.

Sebagai contoli adalah dalam mendesain ruang kerja untuk pengemudi kendaraan misalnya, lial-hal seperti berikut perlu dipertimbangkan:

• Acces (getting in and out) - masalah utama untuk desain interioralat transportasi.

• Restraint- pernasangan sabuk pengaman pada alat transporuis)• Visibility - untuk para pejalan kaki (pedestrian), lampu parkii.

alat Lransportasi, blind spots, d1l.• Scaling - memberikan penyangga punggung (back suppon), penyangga

lengan, beban merata untuk distribusi berat tubuh pada temp,-t duduk, penyerap getaran, mampLI -ttUl (adjustabilit-y), d1l.

• Displays (instrwnen.) -be berapa hal u Lama an tara I aii 1:lightirtg, clarit ' v.

• Controls - mudah dijangkau, mudah diidenLifikasi dan operasi,posisi dan pergerakan yang standard.

• Lingkungan - cukup ventilasi, hindari pengaruh parias lang sung yang beflebihan, hindari bentuk yang meruncing/tajam (sharp contour) pada panel instrumen.

Kadang kala kita berhadapan dengan keterbatasan dalam penempatan lingkup kine~a secara ergonomi, akan tetapi bcrbagai macam usaha hendaknya selalu dilakukan dalam rangka r-w ivesit-) iar' sebaik mungkin dengan sistern keda yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Grandjean, E. (1986)- Fitting tile task tO tile Inan: An ergonolilics approach. Phil-delphia: Taylor & Francis.

Murrel, K.F.H. (1965) Ergonomics: Man ill Iiis working ervironlilent. London

Chapman and Hall Inc.

Nurmianto (1991) Desain Stasitin keria indtistri: tinjalian crgunonli dalam industri. Seminar Nasional DESPRI (Desam Prodtil, Industri), Industri denganjurusaii desain Prodtik PTSPITS, Surabaya.

Pheasant, S. (1 (186). Body~spacc: Aiithropoinem.. ergonomics and design. Philadcl-phia: Taylor & Francis.

Sanders, S. and McCormick, E-J. (087). Ilmnan factors ill engillecrilig and design. Gth.ed. Toronto: McGraw-Hill Intertiatio.-ial.

Page 6: Sejarah Ergonomi

Sanders, S. and McCormick, Ej. 0976). Hunlaii factors ill enginecring and design. 4tll.cd. New Delhi: Tata McGraw-Hill.

Stevenson, M.G. (ed) (1987). Readings ill Repetition Strain Injuries: The ergollonlic approach to repetitioii straiii injuries. Sydney: 'Flie University of New South Wales Press.

Page 7: Sejarah Ergonomi

Ergonomi Untuk Produktivitas Keria

Pada umumnya ergonomi belum diterapkan secara merata pada sektor-sektor kegiatan ekonomi. Gagasannya telah lama disebarluaskan sebagai unsur Higene Perusahaan dan Kesehatan Kejja Hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatan-kegiatan baru sampai pada taraf pengenalan oleh khususnya pihak-pihak yang bersangkutan, sedangkan penerapannya baru berada pada tingkat perintisa 11.

Fun.-si pembinaan ergonomi secara teknis merupakan tugas Pemerintah. Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan Keda memiliki fungsi pembinaan ini melalui pembinaan keahhan dan pengembangan penerapannya. Namun begitu, sampai saat ini pengembangan kegiatan-kegiatannya baru diselenggai-akan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk menti-ima ergonomi dan penerapannya. S,:ama itu pula, program ergonomi belum ditunjangkan kepada Pembangunan secara nyata. Keadaan ini berubah pada saat-saat akhir Pelita 11 dan dalam Repehta III ergonomi telah merupakan kegiatan nyata. Untuk menampung aspirasi dan mempercepat perkembangan penerapan, telah diselenggarakan Lokakarya Ergonomi di Cibogo, Bogor pada tanggal 13-16 Juli 1978.

Untuk mendapat manfaat dari ergonomi untuk Pembangunan seperti tersebut di atas, perlu dibuat suatu program untuk menggerakkan, baik masyarakat industri maupun masyarakat tradisional, agar ergonomi diterapkan secara luas. Program demikian mehputi kegiatan-kegiatan pokok, yaitu:

1. Kegiatan penyuluhan yang dituiukan kepada kelompok-keloinpok yang penerapan ergonominya adalah khusus. Penyuluhan kepada kelompok-kelompok ini dflakukan dengan kursus-kursus jangka pendek yang keberhasilannya diukur dari sejauh mana tehnik-tehnik ergonomi diterapkan. Untuk penyuluhan im, perlu dikembangkan brosur-brosur, poster-poster, slaid dan alatalat audiovisual lainnya.

2. Evaluasi dan koreksi keadaan ergonomi di tempat-tempat keda rrielalui kunjungan-kunjungan perusahaxi oleh Tim-Tim Tehnis. Tim ini melakukan penilaian, menganalisa. keadaan ergonomi dan mencarikan alternatif alternatif penerapan yang disesuaikar dengan kebutuhan. Eva!uasi dan anallsa dilakukan melalui veng-

ujian-pengunian secara ergonomik. Tim-tim yang bersangkutan harus lebih dahulu dipersiapkan melalui latihan, diberikan kelengkapan formulir-formuhr dan perlengkapan pengujian.Perlu didahulukan perusahaan-perusahaan yang kurang mampu dan keadaannya rawan. Untuk kegiatan ini, diperlukan pula buku pedoman pelaksanaan.

3. Standarisasi dalam ergonomi atas dasar data-data yang diper-oleh khususnya dari evaluasi dan perbaikan. Untuk keperluanini perlu kegiatan pengumpulan dan analisa data yang ada secara

Page 8: Sejarah Ergonomi

statistik. Standar-standar selanjutnya dapat dituangkan sebagai kelen-kapan standar kesehatan keria dalam rangka mendukung produktivitas.

Kegiatan-kegiatan tersebut ditingkatkan dari tahun ke tahunsecara bertahap. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan langkahlangkah dalam program jangka pendek dan jangka menengah. Dengan terciptanya program ini, bagian terpenting program jangkapendek telah terselesaikan. Setelah program jangka menengah dilalui, pembudayaan et-gonomi lebih lanjut dapat diselenggarakanantara lain melalui pendidikan masyarakat dan pendidikan formal.

Bagi pengembangan ergonomi, penehtian memegang perananyang penting. Untuk petaksanaannya, perlu kerja sama interdisiphner antar lembaga-lembaga seperli perguruan tinggi, lembaga-lem-

baga penelitian dan badan-badan lainnya. Hasil-hasil penefitiantersebut perlu disebar-luaskan dan dituangkan dalam standarstandar bagi penyelenggaraan praktek selanjutnya.

BAB 11

LATAR BIELAKANG KEILMUAN DAN PENGETAHUAN

Latar belakang keilmuan dari pengetahuan perlu diuraikanseperlunya. untuk menjadi landasan penerapan lebih lanjiut. Ruang lingkup ilmiah yang ada sangkut-pautnya ao~alah keda fisik, p(-rzibaikan efisiensi kerja, tenaga keda dan roesin. konsumsi kalori'husuwlyd bit pekeij 11 ~ft vclaL.

Page 9: Sejarah Ergonomi

BAB-1. UMUM

A. PENGERTIAN.

Ergonorni adalah ilmu serta penerapannya vang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pernanfaatan manusia seoptimaloptimalnya.

Ergonomi adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup Hiperkes yang antara lain meliputi penyerasian pekedaan terhadap tenaga kerja secara timbal-balik untlik efisiensi dan kenyamanan kerja.

Contoh: Suatu perusahaan rokok merubah cara keda duduk di lantai dengan bekerja di meja kerja, mengatur pembagian ruangan dengan lebih baik, mengadakan ventilasi, menambah penerangan, mengadakan ruang makan, mengoranisir waktu-waktu istirahat, menyelenggaiakan pertandingan olah-raga, d1l. Dengan usaha-usaha ini, keluhan-keluhan t~naga kerja berkurang dan produksi tidak pemah terganggu oleh masalah-masalah ketenaga-kerjaan. Dengan begitu pula, produksi dapat mengimbangi perluasan dari pemasaran.

B. ERGONOMI DAN PEMBANGUNAN.

Pembangunan bertujuan suatu pertumbuhan yang cukup cepat. Pertumbuhan demikian hanya akan dicapaj dengan baik, bila produktivitas dan efisiensi tenaga kerja cukup tinggi. Dilihat dari hubungan ini, ergonomi sangat relcian terhadar Pembar-unan.

0

Dari penga!anjan, penerapan e.-gonomi pada berLagai bidang pekerjaan V~lah terbukii mfnvebabkan kenaikai, proclukvitis secara jelas. Besamya kenai!-,an produktivitas dapat mencapai 10% atau lpbih. Da-ri itu, apabila ma.ifaist t~_, dapit dipe'il: pad- seluruli scktcr k~I;atar plrnnnmi cpnpfli nprtnninn. indiistri. nertamhRng-

an, perhubungan dan jasa, artinya besar sekah bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam ergonumi dikandung makna penyerasian pekerjaan clan lingkungan terhadap orang atau sebahknya. Hal ini besar pula artinya bagi pengisian kerangka pernikiran tentang teknologi yang serasi, oleh karena pada kenyataannya teknologi merupakan tata cara berproduksi.

Keserasian dalam pernflihan teknologi selain ditujukan terhadap sifatnya yang padat karya, kernampuar penghernatan devisa, orientasi pedesaan, d1l., juga terhadap kondisi lokal ten-nasuk hubungan timbal baU di antara teknologi tersebut dengan tenaga keda,

Page 10: Sejarah Ergonomi

Lebili jauli lagi, keserasian tenaga kerja dan pekerjaannya merupakan suatu segi penting dalam pembinaan kwalitas kehidupan. Kesatuan yang harmonis di antara manusia dan pekerjaan berarti besamya integritas manusiawi, harga diri, dan merupak-an kepuasan serta kebahagiaan.

Tenaga kerja dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1969 tentan.- Ketentuan-Keftentuan Pok-ok Tenaga Kerja merupak-an subyek dan obyek dari Pembangunan. Ergonorm yang bersasaran akilir efisiensi dan kescrasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga keja, baik sebagai subyek. maupun obyek.

Sasaran ergonomi adalah seluruh tenaga keda, baik pada sektor modem, maupun pada sektor tradisional dan nonformal. Pada sektor modem, penerapar ergono mi dalam bentuk pengaturan sikap, tata cara kerja clan perencanaan kerja yang tepat adalah syarat penting bagi efisiensi clan produktivitas kerja yang tinggi. Peralatan kerja dan mesin dalam industri-industri masih banyak yang didatangkan dari luar negeri clan perlu penyesuaian seperlunya dengan bentuk dan ukuran tubuh tenaga kerja. B-~gitu pula dirasa perlu lebih natningkatkan perhatian tentang konstruksi alat-alat kerja, meter-meter penunjuk, tombol-tombol, handel-hvndel yang penting bagi pekerjaan. Pada sektor tradisional, nekerjaan pada umumnya di!akukan dengan tangan dan memakai peralatan serta dalam sikap-sikap badan dan cara-cara kerji yang secara ergonomis dapat dinei-baiki.