Screening Resiko Cardiovaskular

2
Screening resiko cardiovaskular Cardiovaskular merupakan masalah yang berkembang di dunia, di mana stres menjadi masalah umum sehingga orang tidak mendapatkan cukup istirahat, gizi yang baik dan berolahraga. Untungnya ada tes skrining jantung yang akan menunjukkan bila ada risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan bagaimana untuk menghindari risiko itu. Faktor resiko penyakit cardiovaskular yang dimaksud adalah atherosklerosis/ dislipidemia/ homosistein, hipertensi, diabetes melitus, merokok, stres, obesitas, gaya hidup. Sebelum membahas faktor resiko dokter pembicara membahas tentang anatomy dan fisiologi jantung. Pada anatomi jantung sendiri, terbagi menjadi 4 ruang yang didalamnya terdapat 2 ruang dengan lapisan dinding tipis yang disebut dengan atrium (serambi) dan 2 ruang dengan dinding tebal dengan nama ventrikel (bilik). Atrium dan ventrikel jantung ini keduanya dipisahkan oleh sebuah katup, pada sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. Ada beberapa aspek untuk tes skrining jantung. Setiap kriteria menunjukkan aspek lain dari kesehatan bahwa mungkin memiliki kemampuan untuk berubah dan karena itu mempengaruhi kesehatan. Dislipidemia merupakan Penyebab penyakit cardiovaskular, hal ini terjadi karena endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit cardiovaskular, setiap orang harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL).

Transcript of Screening Resiko Cardiovaskular

Screening resiko cardiovaskular

Cardiovaskular merupakan masalah yang berkembang di dunia, di mana stres menjadi masalah umum sehingga orang tidak mendapatkan cukup istirahat, gizi yang baik dan berolahraga. Untungnya ada tes skrining jantung yang akan menunjukkan bila ada risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan bagaimana untuk menghindari risiko itu.

Faktor resiko penyakit cardiovaskular yang dimaksud adalah atherosklerosis/ dislipidemia/ homosistein, hipertensi, diabetes melitus, merokok, stres, obesitas, gaya hidup.

Sebelum membahas faktor resiko dokter pembicara membahas tentang anatomy dan fisiologi jantung. Pada anatomi jantung sendiri, terbagi menjadi 4 ruang yang didalamnya terdapat 2 ruang dengan lapisan dinding tipis yang disebut dengan atrium (serambi) dan 2 ruang dengan dinding tebal dengan nama ventrikel (bilik). Atrium dan ventrikel jantung ini keduanya dipisahkan oleh sebuah katup, pada sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.

Ada beberapa aspek untuk tes skrining jantung. Setiap kriteria menunjukkan aspek lain dari kesehatan bahwa mungkin memiliki kemampuan untuk berubah dan karena itu mempengaruhi kesehatan.

Dislipidemia merupakan Penyebab penyakit cardiovaskular, hal ini terjadi karena endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit cardiovaskular, setiap orang harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL).

LDL atau biasa disebut lemak jahat mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL atau biasa disebut kolesterol baik berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri yang mengakibatkan terbentuknya sel busa (foam sel) dalam pembuluh darah sehingga lama kelamaan pembuluh darah akan menyempit bahkan tersumbat hal itulah menjadi masalah dalam tubuh kita.

Hipertensi atau tekanan Tekanan darah tinggi memiliki peningkatan risiko stroke dan serangan jantung karena tekanan darah tinggi menempatkan beban kerja yang meningkat pada jantung dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko karena menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Obesitas bahwa orang yang membawa beban terlalu banyak memiliki risiko lebih besar untuk penyakit jantung dan stroke. Obesitas telah dikaitkan dengan berbagai penyakit dan kondisi. Untungnya, berat juga merupakan salah satu faktor yang dapat dikontrol dan bisa diatasi.

Gaya hidup merupakan faktor resiko yang sangat penting dan sangat mempengaruhi penyakit cardiovaskular. Ada perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung, contoh Perubahan gaya hidup termasuk tidak mengkonsumsialkohol membatasi dan berhenti merokok. Kedua kriteria ini akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatasi stress, faktor utama dalam terjadinya penyakit jantung