screening ca cervix

27
SKENARIO 7 SKRINING CA CERVIKS DENGAN TES IVA

description

obgyn

Transcript of screening ca cervix

PowerPoint Presentation

Skenario 7Skrining ca cerviks dengan Tes IVAKelompok F5Chatrine Sutandi102010010Deffina Widjanarko102010137Rananta Saputra Sembiring 102010247Adatya Stevani P Putuhena 102010253Ramli Saibun Hasudungan Simanjuntak 102010356Jasreena Kaur Sandal 102010362Angela Yosephine 102008028Nur Hidayati Nordin 102008305Febryn Prisilya Paliyama 102009242

Skenario 7Dokter A di puskesmas Warnasari melakukan skrining ca cerviks pada kelompok wanita di lokalisasi tuna susila dengan menggunakan tes iva. Dari 100 orang yang diperiksa, didapatkan 30 orang terdeteksi positif tes iva. Setelah diperiksa lebih lanjut dari yang positif tes iva 6 orang positif sakit kanker rahim dan yang hasil tesnya negatif 3 orang sakit kanker rahim. Dokternya bertanya tentang sensitifitas dan spesifitas skrining iva tersebut.

Identifikasi MasalahTidak ada

Analisis MasalahHipotesisCa serviks dapat di skrining dengan baik jika test IVA mempunyai spesifik dan sensitif yang baik.Ca Cerviks di indonesiakanker kedua terbanyak ditemukan pada wanita di Indonesiadi Indonesia kebijakan penerapan program skrining kanker serviks kiranya masih tersangkut dengan banyak kendala-luasnya wilayah negara yang terdiri dari beribu pulau -kurangnya sumber daya manusia sebagai pelaku skrining

Ca cerviksDEFINISIpertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak normal pada serviks (leher rahim)

KLASIFIKASIKlasifikasi Stage 0 : Casrsinoma insitu = Ca intraepithelial = Ca preinvasif.Stage 1 : Ca terbatas pada cerviks.Stage 1 a : Disertai invasi daerah stoma (preclinical-Ca) yang hanya diketahui secara histology.Stage 1 b : Semua kasus-kasus lainnya dari stage 1.Stage 2 : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai ke panggul, telah mengenai dinding vagina tapi tidak melebihi 2/3 bagian proximal.Stage 3 : Sudah sampai dinding panggung dan sepertiga bagian bawah vaginaStage 4 : Sudah mengenai organ-organ yang lain

ETIOLOGIPenyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV).HPV 16 dan 18 secara bersama mewakili 70% penyebab kanker serviks. Yang perlu diketahui mengenai virus HPV: 1. HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. 2. Penularan dapat juga terjadi meski tidak melalui hubungan seksual. 3. HPV dapat bertahan dalam suhu panas.

Faktor risiko dan penularan Ca cerviksPerilaku seksualKontrasepsi Merokok Nutrisi Hygiene yang buruk

Program Tes ivapemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA)

Kelebihan 1.Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.2.Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah3. Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi4. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi5. Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat sederhana.6. Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhanaTes IVaIVA adalah skrining yang dilakukan dengan memulas serviks menggunakan asam asetat 3-5% dan kemudian diinspeksi secara kasat mata oleh tenaga medis yang terlatih. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.

Syarat ikut IVA TEST :1.Sudah pernah melakukan hubungan seksual2. Tidak sedang datang bulan/haid3. Tidak sedang hamil4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

Kategori 1Kategori 2Kategori 3Kategori 4IVA negatif, artinya tidak ada tanda atau gejala kanker mulut rahim atau serviks normal berbentuk licin, merah muda, bentuk porsio normal.IVA radang, artinya serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya seperti polip serviks.IVA positif yaitu ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan screening kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis serviks prakanker.

IVA kanker serviks, pertumbuhan seperti bunga kol, dan pertumbuhan mudah berdarahMasalah dalam usaha skriningtidak tercakupnya golongan wanita yang mempunyai risiko teknik pengambilan sampel untuk pemeriksaan sitologi yang salahkeengganan wanita diperiksa karena malukurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan takut terhadap kenyataan hasil pemeriksaan yang akan dihadapiketakutan merasa sakit pada pemeriksaan rasa segan diperiksa oleh dokter pria

Skriningkegiatan mengindentifikasi penyakit/masalah secara klinis dengan menggunakan suatu tes/pemeriksaan tertentu sehingga secara cepat dapat membedakan orang yang tampak sehat benar-benar sehat atau orang yang tampak sehat sesungghnya menderita sakit.

Jenis skriningMass screening misal x ray masalSelective screening kelompok penduduk misalnya wanita 40 tahun ca cerviksMultiphase screening untuk mengetahuikemungkinan beberapa penyakit (kombinasi beberapa pemeriksaan) misal tes kesehatan mahasiswa atau pegawaiPeriodic health examination pemeriksaan kesehatan berkala untuk staf eksekutif.

Aspek dalam skriningVALIDITASTest validitas (Validity test):Adalah kemampuan dari tes atau suatu pemeriksaan untuk mengidentifikasi individu mana yang mempunyai penyakit (masalah/tidak normal) dan individu mana yang sehat (tidak bermasalah/sehat).Indikator untuk menentukan validitas suatu tes adalah:SensitivitasSpesifitas

SENSITIVITAS-kemampuan tes skrining menentukan seseorang menderita suatu penyakit-ditunjukkan oleh probabilitas hasil tes benar positif dibandingkan hasil positif SPESIFISITASkemampuan tes skrining menentukan seseorang bukan penderita suatu penyakit-ditunjukkan oleh probabilitas hasil tes benar negatif dibandingkan hasil negatif

RELIABILITASkemampuan suatu test memberikan hasil yang sama/ konsisten bila test diterapkan lebih dari satu kali pada sasaran yang sama dan kondisi yang sama

EFFICIACYUntuk menilai efficacy (efek) dari suatu skrining test, diukur:Predicted value probabilitas sakit terhadap suatu hasil pemeriksaan testPositive predicted valuekemampuan tes skrining memprediksi kemungkinan seseorang benar-benar menderita penyakit dari hasil pemeriksaan positif menurut tes Rumus predictive Value:PPV: TP / (TP + FP) x 100 %Negatif predicted valuekemampuan tes skrining memprediksi kemungkinan seseorang benar-benar tidak menderita penyakit dari hasil pemeriksaan negatif menurut tes skriningRumus predictive Value:NPV: TN / (TN + FN) x 100%

Test ValiditySuatu test dapat dikatan valid, bila tes tersebut dapat memprediksi secara benar dan sempurna:Semua orang yang positif berdasarkan hasil tes skrining adalah benar-benar sakit DAN semua yang tes-nya negative adalah benar-benar tidak sakit (sehat).Kenyataannya ada kasus yang benar-benar sakit tes-nya negative false negative Atau ada kasus yang sebenarnya sehat/tidak sakit tapi tes-nya positif false positive.

Sensitivitas : TP/(TP+FN)Spesifisitas: TN / (TN + FP)Nilai prediksi positif : TP/ (TP + FP) X 100%Nilai prediksi negatif : FN/ (FN + TN) X 100%

Hasil Skrining TesStatus PenyakitTotal Positif Negatif -Positifa b a+b -Negatif c d c+d Total a+c b+d a+b+c+d KesimpulanSkrining memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang berguna untuk menentukan nilai prediksi uji positif dan nilai prediksi uji negatif.

Temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak dengan skrining Tes IVA