Saraf Cranial Dan Aspek Klinisnya

8/20/2019 Saraf Cranial Dan Aspek Klinisnya

1/75

SARAF KRANIALIS,SENSIBILITASdan aspek klinisnya

dr. Susi Aulina,Sp.S(K)

BAGIAN NEUROLOGIFAKULTAS KE OKTERAN UN!AS


2/75

TIU : Setelah mengikuti proses pembelajaranini, mahasiswa diharapkan mampu

mengetahui aspek klinis saraf kranialisdan sensibilitas berkaitan dengan anatomidan fisiologisnya.


3/75

TIK : Setelah mengikuti proses pembelajaran

ini, mahasiswa diharapkan mampu :1. Menerangkan cara memeriksa ke 12pasang saraf Kranialis mulai dari

persiapan, teknik pemeriksaan daninterpretasi hasil pemeriksaan.2. Menerangkan cara memeriksa

sensibilitas mulai dari persiapan,teknik pemeriksaan dan interpretasihasil pemeriksaan.


4/75

Buku "a#aan yan$ dian%urkan &1. ictorial Manual of !eurological "est by. M.#. $an

%llen. &ear 'ook Medical ublisher. (nc. )hicago, 1*+*.2. Medical !eurology, rd ed. 'y -ohn ilroy and -ohn

Stirling Meyer. Macmillan ublishing )o. (nc. !ew &ork. "he !eurologic /0amination, th ed by e -ong.

3arper 4 5ow ublishers, (nc 1*6*.. rinciples of !eurology, + th ed. 5aymond . %dams,

Maurice $ictor, %llan 3. 5opper. Mc raw73ill8(nternational /dition

9. "ata emeriksaan Klinis dalam !eurology oleh : rigunaSidharta, M. , h. . ". ian 5akyat.


5/75


6/75

SARAF KRANIALIS S%5%;


7/75

ambar 1: "empat keluar !er>i )raniales dari

batang otak


8/75

Ner'i raniales dan un$sinya( !er>us us us ement as well as the irisiris= steers.


9/75

Ner'i raniales dan un$sinya($ !er>us "rochlearissteers the diagonal upper eye muscle

$ !er>us "rigeminus"riplet ner>e= subdi>ided themsel>es into the

eye ner>e ner>es ophthalmicus=, the !er>usma0illaris and the lower jaw ner>e

!.Mandibularis=. (t leads sensiti>e informationfrom the whole face range to the brain andinternal fourth the chewing musculature.


10/75

$( !er>us %bducens(nternal fourth the lateral eye muscle.

$(( !er>us ;acialis ;ace ner>e=(f the musculature of the mimic steers, also

the taste perseption in the front two thirds ofthe tongue and internal fourth all head glandsmediate e0cept the arotis.

$(((!er>us $estibulocochlearis 3earing and

/?uilibrium !er>e=5esponsibly for the forwarding of theinformation from the hearing snails and theorgan of the e?uilibrium.


11/75

(@ !er>us lossopharyngeus "ongue "hroat !er>e=Aeads the signal of the rear tongue section tothe brain and internal fourth muscles of the

throat. (mportantly for the sip act.@ !er>us $agus

Main ner>e of the arasympathicus and at the

regulariBation of the acti>ity of many internalorgans takes part.


12/75

@( !er>us %ccessoriusSupplied motor the Musculus trapeBius and theMusculus sternocleidomastoideus. "he ner>us

accessorius actually rises from that back Mark.Since it pulls howe>er parallel to back Marks intothe head ca>e and lea>es these than on the headbasis again, it is ranked among the cranial ner>es.

@(( !er>us 3ypoglosus"he tongue mo>ement steers


13/75

*E+ERIKSAAN KLINISA. NER US OLFAKTORIUS (NI) Sara *en$-iduersiapan :

Cat : bau7bauan yang tidak asingkopi, teh, tembakau=

Syarat : penyakit intranasal 7=


14/75

ambar. emeriksaan !.(


15/75

ara pe eriksaan&asien diberitahu bahwa daya penciumannya

hendak diperiksa.asien diminta mengidentifikasi apa yg terhidu

olehnya bila suatu botol yg berisi Bat tertentudidekatkan ke salah satu lubang hidungnya.Aakukan hal yg sama di lubang hidung yg lain.

N I lanjutan


16/75

*enilaian&!ormosmia: mampu menghidu dgn tepat%nosmia : hilangnya daya penghidu3iposmia : daya penghidu kurang tajam misalnya pd

usila=arosmia : terhidu bau yg tdk sesuai contoh bau

minyak kayu putih diidentifikasi sebagaibawang goreng=

Kakosmia : mirip dgn parosmia ttp selalu diidentifikasisebagai bau yg tdk menyenangkan.

3alusinasi olfaktorik : terhidu sesuatu tanpa adanyaperangsangan misalnya pada psikosis,epilepsi: uncinate fit=

N I lanjutan


17/75

%nosmia, sering dijumpai pada:;raktur basis crani :Komplikasi meningitis"umor lobus frontalis sindroma ;oster Kennedy= Kongenital%lbinismus

arosmia dan kakosmia, dapat bersifat:Kon>ersi histerikSementara pada trauma capitis

N I lanjutan


18/75

B. NER US O*TIKUS (N II)

*e eriksaan /erdiri dari &a. Ketajaman penglihatan >isual acuity=b. Aapangan pandang >isual field=c. emeriksaan fundus

d. engenalan warna : 7 stilling ishihara test card*ersiapan&5uangan dengan penerangan yang baik

astikan penyakit7penyakit pada mata tidak ada

'uta huruf atau tidakKetajaman penglihatan diperiksa pada matabergiliran

antungkan kartu snellen pada jarak 9 atau + meter


19/75


20/75


21/75

b. Aapangan andang "es konfrontasi

erimeter atau kampimeterersiapan tes konfrontasi:7 asien diberi penjelasan mengenai tes yg akan

dilakukan.7 emeriksa yg normal lapangan pandangnya duduk

berhadapan dgn pasien.

7 Kedudukan mata keduanya sama tinggi.7 asien tetap menatap ke depan ketika sesuatu

benda yg menyolok didekatkan oleh pemeriksamemasuki kawasan medan penglihatannya dariberbagai arah telah terlihat olehnya.

N II lanjutan


22/75

ari tes ini diperoleh medan penglihatansecara kasar.

"es perimeter : lihat gambar."es kampimeter : serupa dengan tesperimeter hanya objek tesnya digerakkan pd

bidang datar.

N II lanjutan


23/75

angguan Aapangan andangAapangan pandang menyempit3emianopia7 3eteronim 'itemporal

'inasal7 3omonim KananKiri

Kuadranopiaangguan lap. penglihatan satu mata

N II lanjutan


24/75

#. *e eriksaan Fundusersiapan:%lat: oftalmoskop atau funduskopiSecara neurologis penting menilai keadaan retina 4

papil ! (( yg mencerminkan keadaan dlm ruang intrakranial. terutama "ekanan (ntra Kranial D "(K=asien dapat diperiksa dalam posisi duduk atau

berbaring

Kamar periksa sebaiknya digelapkan terlebih dahulu)ara memeriksa: lihat gambar :

N II lanjutan


25/75

Ga "ar & undusk0pi


26/75

Kelainan pada papilKelainan ;unduskopi : 7 papiledema batas kabur=

7 papil atropi

ejala papiledema : 7 Sakit kepala 7 Muntah 7 'radikardi

7 arese ! $( atau (((, ($Kelainan pada re/ina : oleh penyakit 3ipertensi 4 M

N II lanjutan


27/75

. NER I OKULARES, /erdiri dari &!.


28/75

%d. 2 : emeriksaan upil!ormal : 'entuk bulat, isokor, diameter 27 mm.

G2 mm : miosis, F mm : midriasis=

5efleks pupil terhadap cahaya :Aangsung : terjadi miosis pd mata yg di senter."dk langsung : jatuhkan sinar pd salah satu mata

terjadi miosis pd mata yg tidakdisenter.

disebut juga refleks cahaya konsensual=

NERVI OKULARES lanjutan


29/75

5efleks pupil akomodatif atau kon>ergensiasien diminta menatap lurus ke depan,

kemudian secara tiba7tiba datangkan suatubenda dengan cepat kearah pangkal hidungterjadi kontraksi ke dua otot rektusmedialis H kon>ergensi= dan kontraksi ototsiliaris H konstriksi pupil=.



30/75

Ga "ar *e eriksaan pupil


31/75

%d. : emeriksaan erakan 'ola Mataemeriksaan ini dpt memberikan info penting adanya lesimulai dari korteks serebri, mesensefalon sampai di sarafotak.

ibedakan :

a. erakan b.m. >oluntar diatur oleh korteksserebri= dilaksanakan oleh otot7otot okular kiridan kanan, oleh : fasikulus longit. Medialis, :3asil pemeriksaan :

F gerakan konyugatF gerakan diskonyugat gerakan kon>ergen=.

b. erakan b. m. in>oluntar :F nistagmus

F gerakan okulogirik



32/75


33/75

*ERSIA*AN *E+ERIKSAAN GERAKAN OKULAR

alpasi bola mata untuk menilai tekanan intraocular atau adanyaS


34/75



35/75



36/75



37/75



38/75



39/75

. NER US TRIGE+INUS (N. ) Sensorik : ntuk wajah Motorik : ntuk otot pengunyah 5efleks :

7 agu 7 Kornea : aferen : !$, eferen !.$(( cara memeriksa refleks cornea

7F ores sclera ke arah limbus kornea responsnormal : terjadi kedipan mata


40/75

Ga "ar Tes/ *e eriksaan N.


41/75

KLINIK GANGGUAN N. ejala difisit sensorik negatif: hipestesi anestesi

ejala difisit sensorik positif: neuralgia

(diopatik dan simptomatik: !euralgia "rigeminal


42/75

E. NER US FASIALIS (N. II) ;ungsi Motorik : m. frontalis m. orbikularis oculi

m. orbikularis oris ;ungsi !. (ntermedius yg bergabung dgn ! $((=

7 Sensorik : pengecap 2D ant. Aidah

7 Sekretif landula sali>atorius


43/75

*e eriksaan un$si 0/0rik N. II1. (nspeksi : gerakan otot wajah >olunter

a. kerutan kulit dahi

b. kedipan mata c. lipatan nasolabialisDsudut mulut Kelainan yang dapat ditemukan : 7 arese hemifasialis perifer : a,b,c terganggu 7 arese hemifasialis sentral : hanya c

terganggu

N. VII lanjutan


44/75

Ga "ar *e eriksaan N. II


45/75


46/75

2. Menilai daya pengecapan 2D anterior lidah)ara : julurkan lidah, keringkan dengan gaas,oleskan Bat perangsang manis, asin, asam, pahit.

enilaian abnormal : ageusia, hipogeusia,pargeusia.Klinis gangguan !. $(( yang paling seringditemukan : 'ellLs alsy.&aitu kelumpuhan ! $(( perifer non supuratif,non7neoplasmatik, non degeneratif, mungkin akibatedema ! $((.

N. VII lanjutan


47/75

;. !/5$ S %K S"(K S !. $(((=Menyalurkan 2 macam impuls

endengaran !. Kokhlearis Keseimbangan !. $estibularis


48/75

*e eriksaan daya penden$aran :asien yg kooperatif: dgn rangsang suara,

bunyi arloji, garpu tala atau audiometri.asien yg tdk kooperatifDtdk berespons

refleks aurikulo7palpebral atau akustiko7palpebral

NERVUS AKUSTIKUS (N. VIII) lanjutan


49/75

Ga "ar *e eriksaan aya *enden$aran


50/75

N. VIII lanjutan


51/75

*e eriksaan un$si 'es/i"ularis;ungsi ini diteliti bila terdpt keluhan

pusing1. asi sikap berdiri 4 sikap badan →

sewaktu bergerak

2. asi nistagmus spontan. asi nistagmus yg dibangkitkan

N. VIII lanjutan


52/75

Klinik $an$$uan N. III1. angguan daya pendengaran tanpa gangguan>estibuler → proses patologik prekokhlear di:

liang telingamembrana timpanisampai dengan ka>um timpani → tuli konduktif

2. angguan >estibular tanpa gangguan kokhlear

→ gangguan alat keseimbangan

N. VIII lanjutan


53/75

. angguan >estibular dan kokhlear yg tergabungdalam 1 sindromaDpenyakit: enyakit Meniere,intoksikasi streptomycin, lesi !.$(( akibat

trauma, infeksi: meningitis, arakhnoiditis,penekanan oleh neoplasma, neuritis akustikus

disfungsi kokhlearis dan >estibularis bukan oleh

sebab infeksi : akbat M, nefritis, hipotiroidea,miksedema, a>itaminosis=.

N. VIII lanjutan


54/75

G. N.GLOSSOFARINGEUS (N.I1) 2N. AGUS (N.1)

Keduanya mempunyai fungsi yg hampir samadalam kawasan yg sangat luas

berbauran satu dgn yg lainemeriksaan fungsi !. (@ dan !. @:"ak dpt mengungkap semua segi fungsionalnyaSecara praktis disfungsi !. (@ dan @ dapatdiketahui melalui anamnestik: kesukaranmenelan dan regurgitasi.


55/75

G. N.GLOSSOFARINGEUS (N.I1) 2 N. AGUS

(N.1)a. enelitian orofarings:dalam keadaan istirahatdalam keadaan berfonasipembangkitan refleks: penyentuhan arcuspharyngeus atau u>ula dgn spatel : timbul refleksbatuk atau muntah.

b. enelitian laringsSuara serak parese !. @ unilateral→


56/75

Ga "ar *e eriksaan N.I1, 1


57/75


58/75

Klinis $an$$uan N. I1 dan 1

1. isfagia: kesukaran menelan yang berat HkeselekH salah telan=

akibat palatum mole parese terjadi regurgitasi→

akibat epiglottis tidak bekerja, makanan menujularings refleks batuk→

bila terganggu bilateral M! paralysispseudobulbar= disfagia berat: perlu pipa hidung→

untuk menyalurkan makanan

2. Suara serakDlemah: kerusakan !. @ unilateral

N. IX & N. X lanjutan


59/75

!.ASESORIUS (N.1I) 2 N.!I*OGLOSUS (N.1II)

N enilaian fungsi !. @(: 7 m. trapeBius 7 m. sternokleidomastoideus

N Klinik ganggua !. @(:

→

"


60/75

Ga "ar *e eriksaan N.1I


61/75

• enilaian fungsi !. @((


62/75

Ga "ar *e eriksaan N.1II


63/75


64/75

Klinik gangguan !. @((:

isartria bicara pelo= : pengucapankata7kata kurang jelas.

Aidah sering tergigit bila mengunyah.

N.XI & N.XII lanjutan


65/75

SENSIBILITAS dan A*LIKASI KLINISSensibilitas adalah: segala macam perasa ygdisadarkan melalui susunan asendens ataususunan aferen.

'ila ada gangguan di susunan tersebut : timbul gejala7gejala sensibilitas yang

menunjukkan pola tertentu sesuai lokalisasi

lesi.


66/75

i dlm praktek, terdpt 9 jenis perasaan:1. erasaan khusus H perasan panca indera2. erasaan eksteroseptif H protopatik: nyeri, suhu,

raba.

. erasaan proprioseptif: perasaan gerak, getar,sikap, tekan. oint 2 4 disebut jugaS


67/75

angguan sensibilitas dapat berupa :

erangsangan thd perasaan protopatik cth :nyeri= gejala sensorik positif

enyumbatan thd penghantaran impuls sensorik gejala sensorik negatif.contoh : serasa kesemutan parestesia=

kulit berasa tebal hipestesia=

panas termanestesia=tekanan baranestesia=


68/75

ersiapan pemeriksaan sensibilitas :1. Kooperasi pasien2. enilaian yang obyektif

. eta menifestasi sensorik eta dari;oerster=

"eknik emeriksaan sensibiltas : lihat gambar


69/75

SENSIBILITAS lanjutan



70/75


71/75



72/75



73/75



74/75


75/75

Saraf Cranial Dan Aspek Klinisnya

Documents

Transcript of Saraf Cranial Dan Aspek Klinisnya