Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

34
SAJAK CINTA KERINDUAN, DAN KESUNYIAN RIANTY TAYU SYAFNA 17 Desember 2009 Jangan Tanyakan tentang kesendirian yang menemaniku kini, sebab jawabku, aku menikmatinya seperti saat aku menyeruput Es krim Coffee crunch kesukaanku. Dan, tolong, jangan beriku penghiburan dengan menawarkan cintamu yang tak masuk di logika dan hatiku kini, sebab itu hanya sia-sia seperti angin menerbangkan debu

Transcript of Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

Page 1: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

SAJAK CINTA KERINDUAN, DAN

KESUNYIAN

RIANTY TAYU SYAFNA

17 Desember 2009

Jangan Tanyakan tentang kesendirian

yang menemaniku kini,

sebab jawabku, aku menikmatinya

seperti saat aku menyeruput

Es krim Coffee crunch kesukaanku.

Dan, tolong, jangan beriku penghiburan

dengan menawarkan cintamu

yang tak masuk di logika dan hatiku kini,

sebab itu hanya sia-sia

seperti angin menerbangkan debu

Page 2: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

15 Desember 09

Pertanyaanku adalah maukah engkau

menjadi kekasihku sehari ini?

Sebab, aku butuh kekasih

yang mau menemaniku merobek tirai

siang

lalu menerobos ke ruang senja nanti.

Disana, sambil menatap langit jingga

merah,

akan kunyanyikan lagu dengan melodi

dari harpa jiwaku,

sebab, aku tahu jiwaku adalah

tempat lahir cinta dan keindahan yang

kuberikan padamu

Page 3: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

Malamku menemuiku

Ingin menengok rahasia hatiku

yang kusimpan di langit ketujuh hatiku

Dan takkan kubiarkan pecinta liar

menyentuhnya

sebab jiwaku kini tengah berduka

terhadap cinta dan rindu yang ingin

mengabaikannya

maka, kelak jika datang penenang bagi

jiwaku,

akan kuijinkan dia [kekasihku] menikahi

hatiku dan jiwaku

tanpa ijab kabul didepan penghulu,

sebab kekasihku telah direstui Tuhanku

Page 4: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

13 Desember 2009

1. Aku akan menyihirmu

Dengan gulungan ombak kata ke pantai

hatimu.

Melabuhkan perahu kalimatku

di dermaga hatimu.

Lalu, kau akan ku wacanakan di atas

pasir putih hatimu

Page 5: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

2. Lalu, apa yang kau harap dari seorang

wanita sepertiku?

Yang Mengunci hatiku dengan gembok

emas

yang tak mungkin dapat kau buka

segelnya

tanpa mematahkannya dulu

dengan gemuruh rasa yang kau miliki

Menahan pandangku dengan kacamata

lukaku

dari pesona pria penambal cinta

Menutup indra dengarku dengan

headset rinduku

yang tak mungkin dapat kau susuri

Page 6: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

3. Kekasihku menuju pekat langit.

Ingin menanyakan tentang bintang

yang tak lagi menyuguhkan ruas senyum

untuknya malam ini.

Padahal bintang sedang bersembunyi

dihatiku,

dia menangiz

sebab angin dan kesunyian

menggoda mata batinku

untuk bercinta dibalik selimut awan

sendu

Page 7: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

14 Desember 2009

Akan kujelaskan padamu

tentang tetesan hujan yang jatuh

dari mata langit kehati bumi

adalah airmata kesunyian

yang meruah dibalik dinding kebisingan.

Namun, kau tak akan mendengar

atau melihat tangisan itu

sebab kau berada dihirukpikuk kenistaan

dan adalah wajahku akan kucadari

dengan senyum yang merekah dari bibir

hatiku.

Agar hanya keindahankulah yang

nampak dipandanganmu

dan terdengar merdu diindra dengarmu

Page 8: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

Kepuasan seperti apalagi yang kau

inginkan Lelaki?

Wanitamu telah memberikan

keindahannya

Sepasang bola mata indah

yang hanya memandangmu

dengan tatapan tak berkedip

Bibir meranum yang akan

menyuguhkanmu

ribuan ciuman kata suciNya

Wajah bersinar seperti cahaya pagi

yang selalu terbasuh wudhu

Senyuman sehangat mentari

yang akan dicadarinya agar tak

dinikmati pecinta lain

Jemari indah yang membawakanmu

nampan brisi anggur kerinduan yang

abadi

Page 9: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

Apa yg kau pikirkan tentang malam

kekasihku?

Sebab, kini langit sedang berduka

tak akan mendengar risalah rahasiamu

yang sering kau ceritakan

Tak lagi membiarkanmu menemui fajar

dengan senyum embunnya menetes

kehatimu

sebab setapak pekat malam

menghadangmu

Dan Rindumu pun memekat kini

seperti pekatnya hamparan angkasa

yang tak dicandai bintang

Tapi kau masih bisa menemui mimpi,

kekashku

akan menuntunmu bersama angin barat

yang diamdiam mendekapmu

Page 10: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

12 Desember 09

Rasa hausku adalah ketika langit

tak lagi menyuguhkanku hujan kerinduan

yang kuteguk dari cangkir kesunyian

dipekat malam di musim dingin.

Page 11: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

Kekasihku,

Terlelapku sendiri diranjang kematian

hatiku kini.

Entah, kisahku akan samakah dengan

putri salju,

akan terbangun ketika pangerannya

datang

dan menciuminya?

ataukah dirimu makin menidurkanku

di kesunyian rimbamu?

Sebab, katamu,

kau tak akan pernah membiarkan hatiku

diciumi pecinta lain selainmu.

Padahal, aku, dia, dan dunia pun tahu,

kau telah berkekasih.

Page 12: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

Kekasihku,

Keagunganku mencintamu

Ketika harus kurelakan dirimu

dengannya.

Pergilah, sebab cintamu tlah memilihmu

Dia adalah keindahan bagi alam

Tempat musafir cinta berkelana.

Disini, akan tetap kusemai rinduku

Diantara jiwa dan ruhku yang menggigil

dikehampaan hatiku.

Lalu, tiap potongan kenangan itu

Akan kusemat dalam puzzle cintaku

Yang terbingkai dilangit senjaku.

Page 13: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

11 Desember 09

1. Kutengok lembar demi lembar

Randezvouz cintaku di ujung mimpiku

semalam.

Kisahnya tak pernah usai,

sebab langkahku terhenti dipagi ini,

saat hujan menyadarkanku tentangmu

dan tentang mimpi yang tak dapat

kupeluk lagi.

Namun, yakinku menguat ketika musafir

cinta menemuiku,

mengajakku berserenada dalam

cintanya.

Tapi, tahukah kamu?

Hatiku tak selentur karet gelangmu

Page 14: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

2. Aku hanya menengok rinduku kembali

Menafaskanmu lagi di desahanku

Menuturkanmu menjadi wacana tak

berbatas

Lalu memahat senyummu di langit

hatiku

Agar tiap kutengadahkan rupaku ke

atas,

Nampak senyummu menepis rinduku

Namun, jika kelak kutak dapat

menarasikanmu lagi,

Maka akan kuprasastikan saja dicadas

rinduku

Yang tak akan menepi dan mengikis

Page 15: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

3. Seperti awan berarak

Di langit merah saga senja ini,

Seperti itulah rinduku yang menyapamu

senja ini.

Diantara desahan angin yang terdengar

lembut

dan membelaiku dengan halus.

Lalu menusuk pikirku yang makin

menikam batinku.

Sungguh, aku benarbenar

menginginkanmu disini

untuk menemaniku menyapa senja

Page 16: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

10 Desember ‘09

Aku merindukan nafas angin malam ini

Yang selalu memberiku ruang

Untuk menyaksikan langit bercinta

dengan bintang

Lalu perlahan membelai mata lelahku

kini

untuk terlelap

Dan menemui mimpi lebih awal

Disudut malam nanti

Hingga embun kembali membangunkan

pagi.

Page 17: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

9 Desember ‘09

Hujan menjemputku dibatas kota gowa.

Sejenak pikirku tertuju padamu.

Tapi, sekejap pandanganku teralih

pada sebarisan penjual ikan dipinggir

jalan

yang hanya menggunakan jas hujan

menjajakan ikan2nya.

Tuhanku, mereka tidak peduli,

demi mengais nafkah dengan rezki

halalMu.

Page 18: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

8 Desember ’09

Sore ini aku masih melihat ragaku

nampak utuh.

Nafasku tetap ada.

Tetapi darahku memekat

seperti rinduku pun memekat kini.

Membeku disatu titik aliran dijiwaku.

Sungguh, rindu ini tertikam di antara

nafas yang kuembus.

Tuhanku, semilir angin sejuk disore ini

yang sungguh ingin kunikmati, namun

tertahan oleh suhu badanku yang belum

juga menurun

Padahal aku hanya ingin menyapa senja,

kekasihku

Page 19: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

7 Desember ‘09

1. Tak dapat kuterjemahkan rahasia langit

malam ini.

Padahal aku hanya ingin menyapa

bintang.

Menemaniku bercengkerama dengan

bibir malam

yang kembali menciumi hatiku.

Memelas kasih pada malam

agar langit menjadi selimutku kini.

Sungguh, debar jantungku kini

memuncak menggetarkan seluruh

ragaku.

Page 20: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

2. Angin memanjakanku di sore ini.

Membelaiku lewat embusan nafasnya

yang sejuk.

Menelusup lewat kisikisi jendela

kamarku.

Sejenak pikirku menerawang.

Lalu, Sekejap kau pun menyelusup

ke imajiku secara diamdiam.

3. Ada nafas pagi yang menelusup

Ke raga dan batinku kini,

Saat embun membangunkan pagi,

kumulai hariku dengan mengucap

bismillah

dan seruas senyum yang kupapar

untukmu.

Semangat pagiku pun mulai

bersahabat

dengan senin yang kadang

membuatku

tak ingin menyapa mentari.

Page 21: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

6 Desember ‘09

Aku akan memberi ruang

pada malam untuk menciumi hatiku

lagi.

Merasakan detak jantungku yang mulai

bergetar.

Dan akan kukunjungi rumah hatiku

kembali.

Memastikan bintang bisa bertamu

dan terduduk manis di kursi hatiku kini.

Page 22: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

3 Desember ‘09

Sebenarnya aku lelah menarasikanmu

Tentang luka yang masih menyisa.

Tentang cinta yang tak akan habis

kataku berwacana.

Tentang rindu yang slalu kujaga.

Sungguh, pagi ini aku merasa ada yang

hilang.

2 Desember ‘09

Gemuruh petir bukan hanya

pertanda langit menangis untuk bumi.

Tapi, isyarat luka terhadap cinta yang

terkhianati.

Langit yang terselingkuhi awan sendu

dan mentari hanya tersenyum perih

menatapnya

Page 23: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

1 Desember ‘09

1. Jika aku tak menganggap cinta

dan rindu sebagai nafasku kini.

Maka tidaklah pantas

kusimpan dimuseum hatiku,

batinku dan ragaku.

Sebab, hanya cinta-Nya dan Rindu-

Nyalah

aku masih bernafas hingga kini,

2. Pahamilah bahwa kebesaran hatiku

menerima rindu kembali

bukan karna aku ingin mencintaimu lagi.

Tapi, aku hanya ingin mengenal rinduku

lebih dalam untukNya saja.

Sebab, saat hatiku menghampa,

hanya rindu Tuhanku yang menemuiku

dan memintaku menemuiNya lagi.

Page 24: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

28 November ‘09

Sebenarnya aku tak ingin mengingatmu.

Menyapamu diantara kenangan

yang berlarian di otakku.

Tapi, sore ini,

Potongan kenangan ketika melepas

kepergianmu.

Menemanimu seharian,

hingga aku pun harus mengecup

tanganmu

sebagai tanda aku sangat

menyayangimu

dan berat melepasmu.

Katamu kelak akan kembali menemuiku

untuk memeluk senja bersama.

Semuanya hanya sekedar janji.

Page 25: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

23 November ‘09

1. Aku bukan tak membiarkan

cinta berkunjung ke rumah hatiku kini.

Tapi, hatiku sedang berhibernasi

dimusim dingin ini dulu.

Maka, jangan kau bangunkan begitu

cepat,

sebab aku tak bisa jamin kau tak akan

menuai kecewa.

Dan bukan inginku begitu.

2. Awan hitam mendekap langit pagi ini

meneduhkan hati dan pikirku sejenak

yang masih terselimuti resah.

Lalu, sejenak Ada kerinduan

menelusup ke ruang hatiku.

Page 26: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

SAJAK NASEHAT CINTA

25 November ‘09

1. Sungguh lebay dan lemah dirimu lelaki.

Bahkan kau pun tak pantas dijuluki

lelaki,

ketika kau melihat kekasihmu menikah

atau meninggalkanmu,

dan kau memilih bersembunyi dibalik

tirai dunia,

bahkan menyayat-nyayat logikamu dan

perasaanmu.

Tidakkah kau ingat Tuhanmu?

Keluargamu?

Dan sahabatsahabatmu yang masih

mengulurkan tangannya

untuk kau raih dan berjalan bersama?

Page 27: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

2. Ketahuilah wahai para wanita

bahwa kemenangan atas pria brengsek

ketika dia menyakitimu dan melihatmu

menangisinya

atau kau terlihat rapuh.

Tetapi. Kekalahan besar baginya,

ketika dia

melukaimu/mempermainkanmu

dan melihatmu masih tersenyum dengan

lebar,

tertawa lepas

dan tak memperlihatkan mata

sembabmu di hadapnya.

Page 28: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

3. Jika kelak, banyak wanita bunuh diri

karna terkhianati pria,

maka jangan salahkan cinta.

Jika kelak, banyak wanita punya anak

tanpa bapak,

maka jangan salahkan cinta juga.

Jika kelak banyak wanita ke rumah sakit

jiwa

karna terkhianati juga,

maka tolong jangan salahkan cinta.

Sebab cinta tak bersalah.

Pelaku cintalah yang menyalahgunakan

cinta.

Menjual cinta atas nafsu

yang tak terkalahkan dalam dirinya.

Ketahuilah, cinta yang benar,

Jika kekasihmu tak menginginkan

tubuhmu.

Page 29: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

4. Berterima kasihlah pada cinta

yang telah memberimu kebahagiaan

hidup.

Dan, janganlah membenci cinta,

jika dia telah melukaimu,

justru ucapkanlah pula terimakasih

padanya

sebab cinta telah menorehkan luka

yang menyisakan perih menggigit

dihatimu

yang kelak tlah bisa kau pelajari.

Maka, percayalah,

kelak kau akan menuai bahagia

ataznya.

Maka, ujarku "Terima kasih atas

dustamu cinta".

Page 30: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

5. Seharusnya Anda tak harus

saling membicarakan keburukan

kawan

atau sahabat anda di belakang

mereka,

sebab begitu Anda termasuk manusia

paling hina.

Bukankah berbaik sangka saja

bisa memberikan kebaikan buat diri

sendiri

dan makin awet pikiran serta awet

muda?

Page 31: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

6. Berbahagialah atas cinta yang

mendekatimu,

sebab kelak dia akan mendekapmu

sangat erat

jika kau menjaga ketulusannya.

Tapi, jangan biarkan hatimu menangis

jika kelak cinta menamparmu

atau menikammu dengan kasar,

sebab bisa saja semua itu

adalah awal kau beroleh bahagiamu.

Page 32: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

7. Tak seharusnya kau berbicara tentang

cinta.

Berdalih ingin membahagiakan

hidupmu

dengan mempermainkan cinta sebagai

objekmu.

Tidakkah kau sadari bahwa menyakiti

seseorang

yang tulus mencintaimu

adalah satu kutukan untuk

kebahagiaanmu?

Page 33: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

8. Sungguh, kerapuhan seseorang,

janganlah Anda lihat dari mata

yang menitikkan hujan

atau dari wajah yang dinaungi awan

hitam

atau dari raga yang tertimpa langit.

Tapi, tengoklah ruang hatinya.

Masihkah terlihat utuh

atau nampak berserakan

menjadi serpihanserpihan tak

berbentuk.

Sungguh, pelangi yang terlihat indah

dimatanya

adalah isyarat kematian hatinya.

Page 34: Sajak Cinta, Kerinduan Dan Kesunyian

9. Sebab hati ingin slalu merengkuhMU

adalah keangkuhan hatiku yg ingn ku

tundukkan.

Makassar, 20 Desember ‘09