ringkas kimfis
-
Upload
antaria-marsega -
Category
Documents
-
view
45 -
download
2
description
Transcript of ringkas kimfis
Bab 1 Keadaan Gas
1. Hukum-hukum Gas
Dimana P : tekananV : VolumeR : Tetapan (0.082 Latm/Kmoln : mol
2. Berat Jenis Gas ( massa dibagi Volume)Dimana d : berat jenis (kg/m3)m : massa ( kg / g)V : volume ( m3)
Berat jenis ≠ Rapat Uap
Rapat Uap = massa suatu volume gas Massa H2 dengan volume yang sama
3. Difusi Gas
Dengan :r ∞ 1/(√d) r : laju difusi
r1/r2 = √ (M2/M1) = √ ( d2/d1) d : berat jenis
t1/t2 = √ (M2/M1) = √ ( d2/d1)
4. Kelarutan Gas dalam Cairan
Dinyatakan dengan koefisien absorpsi Bunsen( volume gas(L) pada keadaan STP yang menjenuhkan satu liter larutan. Dinyatakan dengan : S = K α P
Dimana : S : kelarutan gas dinyatakan dalam volume gas yang terlarut (pada STP) dalam suatu volume cairan bila diukur pada suhu t C
K : konstanta α : koefisien absorpsi Bunsen untuk gas dalam cairan pada suhu t C P : tekanan parsial gas
Hukum-hukum Gas
Hukum BoylePV = konstan
Hukum CharlesV/T = konstan
Hukum AvogadroV/n = konstan
Persamaan Gas IdealPV = nRT
PV = (m/M)RTm/V adalah berat jenis(d)
M = dRT/P
Pada campuran gas ideal, terdapat hukum Dalton yang menyatakan tekanan Parsial
P = Pa + Pb + Pc + Pd + …….Fraksi volume maupun fraksi tekanan gas = fraksi mol (X) dari gas tersebut
Va/V = naRT/P = na /n = X nRT/P
d = 10-3 m/V = 10-3 nm/V
5. Gas Nyata
Persamaan Van der Waals yang dihasilkan dari volume gas terukur dikurangi dengan konstanta
van der Waals dan jumlah mol gas.
Videal = Veksp – nb
Terdapat faktor koreksi untuk tekanan yaitu a(n2/V2) sehingga didapat persamaan gas ideal akan
diperoleh (P + n2a/V2) (V – nb) = nRT
6. Pendekatan sifat-sifat Gas secara teoritis
Terjadinya aktivitas gas didalam suatu wadah
Tumbukan = 2mvx ; tumbukan / s = (2mvx2 + 2mvy
2 + 2mvz
2) / s
v = (v12 + v2
2 + v32 + …..+vn
2) / N
P = (2mv2 / s) / 6 s3 = 1/3 mv2 / V ; untuk n partikel gas dapat digunakan P =1/3
(Nmv2) / V, dengan memasukkan nilai Ek = 1/2mv2 maka PV = 2/3 NEk
Ek = 1/2mv2 = 3/2 kT ; maka v2 = 3kT/m
vrms = √(3kT/m) = √(3RT/M) ; dimana vrms = akarkecepatan rata-rata
kuadrat
7. Distribusi Kecepatan Molekular
Maxwell dan Boltzmann menurunkan persamaan penyebaran laju partikel -partikel gas yaitu :
dN/N = 4π (m/2πkT)3/2 c2 e-mc2/2kTdc
8. Perkembangan Teori Kinetik
Terjadinya aktivitas gas dalam wadah dimana gas berbentuk bola dengan diameter d dan massa m.
Vsilinder = πd2ct ; Jumlah partikel dalam silinder = (N/V) πd2ct ; Jumlah tumbukan/ s = (N/V) πd2c
Jumlah tumbukan/partikel/s (ZA)=; Jumlah total tumbukan /V/s (ZAA) = ZA/2(N/V)
Jarak bebas rata-rata(L) = c/ ZA = 1 111 11 √2 πd2 (N/V) 9. Penyamarataan Energi : Energi yang dimiliki oleh sebuah molekul didistribusikan secara merata ke semua jenis gerak (derajat kebebasan)yang dimiliki oleh partikel tersebut.
Penyimpanan energi
Gas Monoatomik Bentuk translasiE = 3/2 RT
Gas DiatomikBentuk translasi,rotasi dan vibrasi
Gas Triatomik1. Molekul Linear 2. Molekul nonlinear
Bab 3 Keadaan Cair
1. Struktur Cairan
Bila diumpamakan cairan berbentuk bola,maka :
Vselubung = 4/3π(r +dr)3 – 4/3πr3 ; jika selubung sangat kecil 4πr2dr
Jumlah partikel pada selubung = (N/V)4π r2drg(r)
2. Tegangan Permukaan
Banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memperluas permukaan cairan per satuan luas
Tegangan permukaan = 2 πrγcosθ
gc = π r2hρg
Pada keadaan setimbang : π r2hρg = 2 πrγcosθ
Atau h =2 γcosθ Rρg
3. Tekanan UapBergeraknya molekul-molekul karena adanya energi yang dipengaruhi oleh suhu
Besarnya tekanan pada keadaan STP : PV = nRT
Hubungan tekanan Uap dengan suhu dapat dinyatakan dengan persamaan Clausius-
Clapeyron
Log P = - ∆Huap + konstanta 2,303RT
Log(P2/P1) = ∆Huap ( T2 – T1) 2,303R T1T2
4. ViskositasIndeks hambatan alir dari suatu cairan
V/s = V/t = πPR4 / 8ήL dimana ή : viskositas cairan
f = 6πήrv dengan f: frictional resistance atau ή = (m-m0)g karena f = (m-m0)g 6πrv
5. Kristal Cair : Kristal yang terbentuk dari cairan yang memperlihatkan sifat-sifat kristal dan
juga sifat-sifat cairan.
Bab 7 Keseimbangan Kimia
Keseimbangan Kimia terjadi bila reaksi sudah tidak berjalan kembali atau terjadi akibat
konstan.
aA + bB ↔ cC + dD
1. Konstanta Keseimbangan : Hasil kali produk dipangkatkan dengan koefisiennya dibagi hasil
kali reaktan dipangkatkan koefisiennya.
aA + bB + cC ↔ xX + yY + zZ maka Kc = [X] x [Y] y [Z] z [A]a [B]b [C]c
Konstanta Keseimbangan Termodinamika
aA + bB + cC ↔ xX + yY + zZ maka K = [aX] x [a Y] y [a Z] z [aA]a [aB]b [aC]c
2. Sistem Homogen (fase yang sama)
Pengukuran konstanta keseimbangan
Metode static : reaktan dimasukkan wadah tertutup sampai tercapai keseimbangan
Metode dinamik :reaktan dialirkan pada tabungdan dipanaskan sampai suhu T.Nilai Kp pada metode ini adalah Kp = P produk
P reaktan
3. Sistem Heterogen(2 Fase atau lebih)Kp = P produk
P reaktan4. Prinsip La Chatelier
- Perubahan konsentrasi, bila ditambahkan reaktan maka keseimbangan bergeser kearah
produk
- Perubahan tekanan(volume), bila tekanan dinaikkan maka keseimbangan akan bergeser
kekiri namun sebaliknya volume akan mengecil dan reaksi bergeser kekiri.
- Perubahan Suhu, bila suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah reaksi endotermik.
5. Keseimbangan Kelarutan, Hasil Kali Kelarutan dan Pengendapan
MA(s) ↔ M+(aq) + A-
(aq) maka konstanta keseimbangan termodinamikanya :
K = (a M + (aq)) (a A - (aq)) (a MA(s))
Persamaan ini dapat ditulis K = [M] + [A] - = [M]+ [A]- = Ksp
1Terdapat 3 bentuk : 1 Efek Ion senama
2 Efek Garam
3 Pengendapan
Bab 8 Larutan NonElektrolit
1. Konsentrasi Larutan
a. Fraksi mol XA = nA
nA + nB + nC........b. Persen mol i = Xi x 100
c. Molaritas M = Jumlah mol zat terlarut
Jumlah L larutand. Molalitas m = Jumlah mol zat terlarut
Jumlah Kg larutan2. Hukum Raoult : tekanan uap pelarut pada permukaan larutan = hasil kali tekanan uap pelarut
murni dengan fraksi mol pelarut, persamaan yang digunakan
PA = XA P˚A
Tekanan uap molekul zat terlarut dalam larutan encer yang nonideal dicari menggunakan Hukum
Henry
Pi = Xi k dengan Pi : Tekanan uap zat terlarut
Xi : fraksi mol i
k : konsentrasi
3. Distilasi : Proses pemisahan larutan berdasarkan perbedaan titik didih. Cara memisahkan
cairan misibel dengan menggunakan distilasi dikenal dengan distilasi fraksional.
a. Azeotrop : Titik didih optimum dari suatu cairan
4. Sifat Koligatif larutan
a. Penurunan Tekanan Uap
PA = XA P˚A Karena XA = (1 – XB) maka
PA = (1 – XB) P˚A jika XB = fraksi mol zat terlarut maka persamaan menjadi
P˚A - PA = (nB / nA) P˚A
b. Kenaikan titik Didih
Td = (RT˚2 ) In ( P0) ∆Huap P∆Td = (RT0
2 / ∆Huap) X2
∆Td = (RT˚ 2 ) In ( w2/BM1) w1/BM2
∆Td = Kd mc. Penurunan Titik beku
∆Tb = - (RT˚ 2 BM 1)
1000 ∆Hlebur
d. Osmosis : suatu proses spontan dimana pelarut dari suatu larutan mengalir melalui
membrane semipermeabel ke larutan yang lain yang lebih pekat sampai sama konsentrasinya.
gaya
Tekanan osmosis = π = luas
= Ahρg
A
= hρg
a. Tekanan osmosis berbanding lurus dengan suhu absolute, maka : π/T = konstanta
b. Tekanan osmosis berbanding lurus dengan konsentrasi zat terlarut (M), maka : π/T = konstanta
Dengan menggabungkan kedua persamaan diperoleh : π / MT = konstanta
Bila konstanta digantikan dengan nilai R = 0,0821, maka : π = MRT