Cover MAKALAH Kimfis
-
Upload
fauzan-hantoro -
Category
Documents
-
view
210 -
download
2
Transcript of Cover MAKALAH Kimfis
Kesetimbangan KimiaTugas Kimia Fisika
Universitas Indonesia2012
Soal Nomor 1
Kelompok 4Asyari Fauzan (1106069260)A Huda Fauzi Adzima (1106001321)Muslimah (1106017622)Saras wati Andini (1106006511)
Konstanta reaksi orde pertama, k, untuk ikatan C-N pada molekul N,N-dimetilnicotiamide diukur pada temperatur berbeda dengan menggunakan NMR (Nuclear Magnetic Resonance). Diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
T 0C 10,0 15,7 21,5 27,5 33,2 38,5 45,7k sec -1 2,08 4,57 8,24 15,8 28,4 46,1 93,5
Tulislah persamaan Arrheniuss menjadi lebih lengkap. Ulangi soal no.1 dengan memplot dalam diagram x-y dimana sumbu y adalah data harga k hasil perhitungan dan sumbu x adalah harga k hasil percobaan. Berilah komentar anda hasil plot tersebut?Jawab:Persamaan Arhenius
Ea adalah energy aktivasi dari reaksi (dalam kilojoule per mol), R adalah konstanta gas (8,314J/K.mol), T adalah suhu mutlak, dan e adalah basis dari skala logaritma natural.Besaran A menyatakan frekuensi tumbukan dan dinamakan factor frekuensi.Faktor ini dapat dianggap sebagai konstanta tertentu dalam kisaran suhu yang cukup lebar. Persamaan ini dapat dinyatakan dengan dalam bentuk yang lebih baik dengan menghitung logaritma natural dkeidua sisi :
Persamaan ini dapat diubah ke bentuk persamaan linear :
Y m x cJadi plot ln k terhadap 1/T menghasilkan garis lurus yang kemiringannya m sama dengan -Ea/R dan titik potong b dengan sumbu y adalah ln A. Persamaan yang menghubungkan konstanta laju k1dan k2pada suhu T1 dan T2 dapat diguakan untuk menghitung energy aktivasi atau untuk menentukan konstanta laju pada suhu lain jika energy aktivasinya diketahui. Untuk menurunkan persamaan seperti itu kita mulai dengan persamaan
Dengan mengurangkan ln k2 dan ln k1dihasilkan:
Tabel Ringkasan dari Kinetika Reaksi Orde Pertama dan Kedua
Orde Hukum Laju Hukum Laju Intergrasi
Waktu Paruh
Satuan konstanta laju
0 Laju = k [A]t=[A]0-kt mol liter-1 det-1
1 Laju = k[A] ln[A]t=ln[A]0-kt det-1
2 Laju = k[A]2 liter mol-1 det-1
X (kpercobaan) 2,08 4,57 8,24 15,8 28,4 46,1 93,5
kperhitungan = ?
Atau
Diket:
R= 8,314
T 0C 10,0 15,7 21,5 27,5 33,2 38,5 45,7K 283 288,7 294.5 300,5 306,2 311,5 318,7
lnkT=−ERT
+ln k 0
1. lnkT=−79837
8,314 x 283+34,299
lnkT=−33,932+34,299
lnkT=¿0,367k T=1,443
2. lnkT=−79837
8,314 x 288,7+34,299
lnkT = - 33,262 + 34,299lnkT=¿1,037k T=2,82
3. lnkT=−79837
8,314 x 294,5+34,299
lnkT=−32,606+34,299
lnkT=1,693
k T=5,43
4. lnkT=−79837
8,314 x 300,5+34,299
lnkT=−31,956+34,299
lnkT=2,343
k T=10,41
5. lnkT=−79837
8,314 x 306,2+34,299
lnkT=−31,361+34,299
lnkT=2,938
k T=18,88
6. lnkT=−79837
8,314 x 311,5+34,299
lnkT=−30,827+34,299
lnkT=3,472
k T=32,20
7. lnkT=−79837
8,314 x 318,7+34,299
lnkT=−30,131+34,299
lnkT=4,168
k T=64,59
x kpercobaan 2,08 4,57 8,24 15,8 28,4 46,1 93,5y kperhitungan 1,44 2,82 5,43 10,41 18,88 32,20 64,59
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000
10
20
30
40
50
60
70
f(x) = 0.694853410440601 x − 0.32720344577756R² = 0.999776524944479
Grafik K percobaan vs K perhitungan
k percobaan
k perhitungan
Nilai k dari pengukuran dan perhitungan tidak tepat sama. Hal ini dimungkinkan karena adanya nilai kesalahan relatif yang menjadikan perbedaan antara nilai pengukuran dengan perhitungan. Perbedaan yang timbul nilainya juga tidak begitu besar, dan pada grafik linier, hasil linierisasi masih menunjukkan nilai R2 mendekati satu yang artinya data tersebut masih bisa diterima.
Soal Nomor 2
R.T. Dilone mempelajari reaksi antara etilen bromida dan potasium iodida dalam metanol berkadar 99%, dan memperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
Temperatur: 59,72 0C
Konsentrasi Awal KI: 0,1531 kmol/m3
Konsentrasi Awal C2H4Br: 0,02864 kmol/m3
Waktu, ksec Fraksi Dibromida yang bereaksi
29,7 0,286340,5 0,363047,7 0,409955,8 0,457262,1 0,489072,9 0,539683,7 0,5795
Tugas:
Konsentrasi Awal KI (CBo) tetap 0,1531 kmol/m3, sedangkan rasio CBo/CAo adalah diubah-ubah misal menjadi 10, 15, 20, dst. Ulangi soal no. 2, buatlah plot dengan beberapa harga
rasio dalam diagram x-y dimana y adalah dan sumbu x adalah waktu reaksi berlangsung ( t). Dan hasilnya berilah komentar tentang mungkinkah harga k berubah-ubah perubahan rasio tersebut? Terangkan kenapa? Tunjukkan persamaan laju secara lengkap.
Persamaan Laju:
Fraksi konversi dari komponen A adalah sebagai berikut:
Dideferensiasikan sebagai berikut:
Sementara itu, konsentrasi komponen B adalah:
Mensubtitusi konsentrasi A dan B ke dalam persamaan hukum laju:
Mengintegrasi persamaan untuk t=0 dan XA=0 hingga t=t dan XA=XA,
Dimana ƟB=
Untuk memperoleh nilai k(CB0-3CA0), kita membentuk persamaan garis lurus dengan
Rasio CBo /CAo = 5, 10, 15
A. CBo /CAo =5
0,1531 kmol/m3 / CAo = 5
CAo = 0,0306
Waktu, ksec
x
Fraksi Dibromid
a yang bereaksi
(XA)
3 XA 1- XA
0 0 0 1 5,000 5,000 1,609429,7 0,2863 0,8589 0,7137 4,141 5,8021 1,7582
40,5 0,3630 1,089 0,637 3,911 6,1397 1,8147
47,7 0,4099 1,2297 0,5901 3,771 6,3904 1,8547
55,8 0,4572 1,3716 0,5428 3,628 6,6839 1,8997
62,1 0,4890 1,467 0,511 3,533 6,9139 1,9335
72,9 0,5396 1,6188 0,4604 3,382 7,3458 1,9941
83,7 0,5795 1,7385 0,4205 3,262 7,7574 2,0486
0 10 20 30 40 50 60 70 80 900
1
2
3
4
5
6
7
8
9
f(x) = 0.0331969544846051 x + 4.87583938253012R² = 0.991480121617492
Grafik Waktu Terhadap Diferensiasi Persamaan Fraksi
Y-Values
Linear (Y-Values)
Waktu
Diferensiasi persam
aan fraksi
k (CBo – 3CAo) = m
k= 0,0332/ (0,1531- 3x0,0306)
k = 0,542
B. CBo /CAo =10
0,1531 kmol/m3 / CAo = 10
CAo = 0,01531
Waktu, ksec
x
Fraksi Dibromid
a yang bereaksi
(XA)
3 XA 1- XA
0 0 0 1 10,000 10,0000 2,302529,7 0,2863 0,8589 0,7137 9,141 12,8080 2,5500
40,5 0,3630 1,089 0,637 8,911 13,9890 2,6382
47,7 0,4099 1,2297 0,5901 8,770 14,8624 2,6988
55,8 0,4572 1,3716 0,5428 8,628 15,8961 2,7660
62,1 0,4890 1,467 0,511 8,533 16,6986 2,8153
72,9 0,5396 1,6188 0,4604 8,381 18,2042 2,9016
83,7 0,5795 1,7385 0,4205 8,262 19,6468 2,9779
0 10 20 30 40 50 60 70 80 900
5
10
15
20
25
f(x) = 0.116131646958203 x + 9.56688021670014R² = 0.99153441612977
Grafik Waktu Terhadap Diferensiasi Persamaan Fraksi
Y-Values
Linear (Y-Values)
k (CBo – 3CAo) = m
k= 0,1161/ (0,1531- 3x0,01531)
k = 1,0833
C. CBo /CAo =15
0,1531 kmol/m3 / CAo =1 5
CAo = 0,0102
Waktu, ksec
x
Fraksi Dibromid
a yang bereaksi
(XA)
3 XA 1- XA
0 0 0 1 15,000 15,0000 2,708029,7 0,2863 0,8589 0,7137 14,141 19,8138 2,9863
40,5 0,3630 1,089 0,637 13,911 21,8383 3,0836
47,7 0,4099 1,2297 0,5901 13,770 23,3355 3,1499
55,8 0,4572 1,3716 0,5428 13,628 25,1076 3,2231
62,1 0,4890 1,467 0,511 13,533 26,4834 3,2622
72,9 0,5396 1,6188 0,4604 13,381 29,0643 3,3696
83,7 0,5795 1,7385 0,4205 13,262 31,5375 3,4511
0 10 20 30 40 50 60 70 80 900
5
10
15
20
25
30
35
f(x) = 0.199083407704893 x + 14.257508852075R² = 0.99153410239544
Grafik Waktu Terhadap Diferensiasi Persamaan Fraksi
Y-ValuesLinear (Y-Values)
k (CBo – 3CAo) = m
k= 0,1991/ (0,1531- 3x0,0102)
k = 1,625
Nilai k berdasarkan perhitungan dalam rasio yang berbeda-beda tersebut menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hal ini dimungkinkan karena pada saat rasio CBo /CAo maka nilai konsentrasi CAo juga berubah untuk hasil pengukuran yang sama. Sehingga nilai konstanta laju atau k nya juga berubah.
Soal Nomor 3
Tabel berikut ini memberikan data laju awal [-d(B2H6)/dt] untuk reaksi fase gas antara diborane dan aseton pada suhu 114 0C:
Hukum laju:
.
Percobaan Tekanan Awal B2H6(torr)
Tekanan Awal Me2CO (torr)
Laju Awal x 103
(torr/sec)1 6.0 20.0 0.502 8.0 20.0 0.633 10.0 20.0 0.834 12.0 20.0 1.00
5 16.0 20.0 1.286 10.0 10.0 0.337 10.0 20.0 0.808 10.0 40.0 1.509 10.0 60.0 2.2110 10.0 100.0 3.33
Tulislah persamaan laju reaksinya secara lengkap. Ulangi soal no. 3 dengan memplot dalam diagram x-y dimana sumbu y adalah laju reaksi hasil perhitungan dan sumbu x adalah laju reaksi hasil percobaan. Berilah komentar anda hasil plot tersebut? Adakah perbedaan yang mencolok antara hasil perhitungan dengan hasil percobaan.Jawab:Persamaan laju reaksi:
Percobaan
Tekanan Awal
B2H6(torr)
Tekanan Awal
Me2CO (torr)
Laju Awal x
103
(torr/sec)
ln(laju)Y
ln pB2H6
ln pMe2CO
Laju
1 6.0 20.0 0.50 6,21 1,79 3,00 497,7012 8.0 20.0 0.63 6,45 2,08 3,00 632,7023 10.0 20.0 0.83 6,72 2,30 3,00 828,8174 12.0 20.0 1.00 6,91 2,48 3,00 1002,2475 16.0 20.0 1.28 7,15 2,77 3,00 1274,1056 10.0 10.0 0.33 5,80 2,30 2,30 330,2997 10.0 20.0 0.80 6,68 2,30 3,00 796,3198 10.0 40.0 1.50 7,31 2,30 3,69 1495,1779 10.0 60.0 2.21 7,70 2,30 4,09 2208,3410 10.0 100.0 3.33 8,11 2,30 4,61 3327,57
1. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 6,0+ln 20,0
ln ( laju )=1,543+1,791+2,995
ln (laju )=6,329
Laju = 560,595
2. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 8,0+ln 20,0
ln (laju )=1,543+2,079+2,995
ln ( laju )=6,617
Laju = 747,6983. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 10,0+ln 20,0
ln ( laju )=1,543+2,302+2,995
ln (laju )=6,84
Laju = 934,489
4. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 12,0+ln 20,0
ln ( laju )=1,543+2,484+2,995
ln (laju )=7,002
Laju = 1098,828
5. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 16,0+ln 20,0
ln ( laju )=1,543+2,772+2,995
ln (laju )=7,31
Laju = 1495,177
6. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 10,0+ln 10,0
ln ( laju )=1,543+2,302+2,302
ln (laju )=6,147
Laju = 467,313
7. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 10,0+ln 20,0
ln ( laju )=1,543+2,302+2,995
ln (laju )=6,84
Laju = 934,489
8. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 10,0+ln 40,0
ln ( laju )=1,543+2,302+3,688
ln (laju )=7,53
Laju = 1863,105
9. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 10,0+ln 60,0
ln ( laju )=1,543+2,302+4,094
ln (laju )=7,939
Laju = 2804,554
10. ln ( laju )=ln 4,68+ ln 10,0+ln 100,0
ln ( laju )=1,543+2,302+4,605
ln (laju )=8,45
Laju = 4675,072
No x y1 497,701 560,5952 632,702 747,6983 828,817 934,4894 1002,247 1098,8285 1274,105 1495,1776 330,299 467,3137 796,319 934,4898 1495,177 1863,1059 2208,34 2804,55410 3327,57 4675,072
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 35000
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
f(x) = 1.41491545447449 x − 195.411915888329R² = 0.992233116253713
Grafik Laju Pengukuran vs Perhitungan
Y-Values
Linear (Y-Values)
Laju Pengukuran
Laju Perhitungan
Pada perbandingan antara laju reaksi pada hasil percobaan dan pada perhitungan nampak adanya perbedaan, meskipin perbedaannya bila dirata-rata tidak begitu besar. Tapi semakin besar nilai tekanan perbedaan yang terjadi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan grafik linier terlihat nilai R2 yang mendekati satu, artinya berbedaan tersebut masih dalam batas yang dapat diterima. Dimana dimungkinkan perbedaan tersebut timbul karen afaktor kesalahan relatif pada suatu pengukuran.
Soal Nomor 4
Untuk reaksi disosiasi termal satu arah paradehalidepada suhu 259 0C dan volume konstan, dihasilkan data sebagai berikut:
Time, hrs 0 1 2 3 4 ∞P total, mmHg 100 175 220 250 270 300
Reaksi merupakan reaksi orde 2
Tulislah persamaan laju reaksinya secara lengkap. Ulangi soal no. 4 dengan mengasumsikan reaksi berlangsung merupakan reaksi orde kedua dan berlangsung dalam sistem Batch bervolume konstan.Jawab: Persamaan Laju
A BAmount at t=0 nA0 nB0
Amount at t=t nA nB
Amounts that have reacted (nA0-nA) (nB0-nB)
Jumlah mol total setiap waktunya adalah sebagai berikut, dengan asumsi jumlah mol B mula-mula adalah 0:
Dengan mengaplikasikan persamaan gas ideal, diperoleh persamaan sebagai berikut:
Dimana,
PT= tekanan total
PA= tekanan parsial paraldehide pada t = t
PA0= tekanan parsial paraldehide pada t = 0
Time PT PA PA/PA0 ln (PA/PA0)0 100=PA0 100 1,0 01 175 62,5 0,625 -0,472 220 40,0 0,400 -0,91633 250 25,0 0,250 -1,38634 270 15,0 0,150 -1,8971∞ 300 0 0 -
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
-2
-1.8
-1.6
-1.4
-1.2
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
Grafik Laju reaksi
Y-Values
Berdasarkan grafik terlihat bahwa reaksi belangsung adalah reaksi orde 2.
SOAL NO 5
Reaksi berikut ini dipelajari pada suhu 200 0C. Jika konsentrasi NOCL pada awalnya hanya
terdiri atas NOCl berubah seiring berjalannya waktu seusai dengan yang tertera pada tabel,
hitung orde reaksi dan konstanta laju reaksi.
Jawab:
Persamaan Laju Reaksi :
Laju=−1 [ ∆ NOCl ]
2 [ ∆ t ]=
1 [ ∆ NO ]2 [ ∆ t ]
=[∆ C l2 ]
[ ∆ t ]
Laju=−1d [ NOCl ]
2 [ dt ]=
1d [ NO ]2 [ dt ]
=d [C l2 ]
[ dt ]
Tabel data
t,sec 0 200 300 500
CNOCl, gmol/l 0,02 0,016 0,0145 0,012
Hukum Laju Orde Pertama
ln[A] = ln[A]0 – kt
Perhitungan
0 100 200 300 400 500 600
-4.5
-4.4
-4.3
-4.2
-4.1
-4
-3.9
-3.8
-3.7
-3.6
f(x) = − 0.00102021853576922 x − 3.92085657130769R² = 0.99783192187769
t, sec
ln C
a
m=k=−0.001 gmol/ s
Mencari konsentrasi
Saat t = 0 sec
ln[A] = ln[A]0 – kt
ln[A] = -3.912023005 – (-0.001)(0)
ln[A] = -3.912023005
[A] = 0.02
saat t = 200 sec
ln[A] = ln[A]0 – kt
ln[A] = -4.135166557– (-0.001)(200)
ln[A] = -3.935
[A] = 0.0195
saat t = 300 sec
t,sec CNOClActual ln CA
0 0,02 -3.912023005
200 0,016 -4.135166557
300 0,0145 -4.23360663
500 0,012 -4.422848629
ln[A] = ln[A]0 – kt
ln[A] = -4.23360663– (-0.001)(300)
ln[A] = -3.933
[A] = 0.0196
Saat t = 500 sec
ln[A] = ln[A]0 – kt
ln[A] = -4.422848629– (-0.001)(500)
ln[A] = -3.922
[A] = 0.0198
Persamaan Laju Reaksi Orde 1
v=k [ A]
Saat t = 0 sec
v = -0.001 [0.02]
saat t = 200 sec
v = -0.001 [0.0195]
saat t = 300 sec
v = -0.001 [0.0196]
saat t = 500 sec
v = -0.001 [0.0198]
SOAL NO 6
Reaksi dekomposisi pada fase gas:
Dioperasikan dalam reaktor bervolume konstan. Percobaan 1 hingga 5 dilakukan pada suhu
100 0C sedangkan percobaan 6 dilakukan pada suhu 110 0C.
Percobaan CA0(gmol/L) t ½ (min)
1 0,025 4,10
2 0,0133 7,70
3 0,01 9,80
4 0,05 1,96
5 0,075 1,30
6 0,025 2,00
Jawab:
Persamaan laju reaksi
Laju=−∆ [ A ]
∆ [ t ]=
∆ [ B ]∆ [t ]
=1∆ [C ]2 [ ∆t ]
Laju=−d [ A ]
d [ t ]=
d [ B ]d [ t ]
=1d [ C ]2 [ dt ]
Data-data yang telah diketahui
Orde raksi pada percobaan di atas adalah = 2
Energi Aktivasi E = 20383 cal/gmol
Faktor tumbukan ko = 1.19 x 1014 lgmol/min
k={¿¿k={2−1 }
t 12
(2−1 ) ¿¿k= 110 (1 ) [ Ao ] [ Ao ]= 1
10 k, saat t1 /2=10 menit [ Ao ]= 1
10 (1.19 x 1014 )
[ Ao ]=8.403 ×10−16
Mecari nilai k
k = 1.19 x 1014 exp (-20383/8.314)
k = 1.19 x 1014 exp (-2451.65)
k = 1.19 x 1014 (
Persamaan laju Reaksi
v=k ¿v=1.19 x1 014 ¿Tugas PR soal no 7 : Tulislah persamaan laju reaksinya secara lengkap
dari hasil perhitungan tersebut. Ulangi soal no. 7 ini dengan mengasumsikan bahwa reaksi
berlangsung mengikuti reaksi orde pertama. Berilah komentar hasil perhitungan anda.
Persamaan reaksi untuk orde pertama adalah :
-dc/dt = k1c
Dengan mengintegrasikannya dengan batas t = 0 dan t = t maka diperoleh :
∫c0
c
dc /d=−∫t=0
t=t
k1 dt
ln c – ln c0 = -k1t
ln c/c0 = -k1t
Waktu, t (ksec) C/C0 Ln c/c0
10,80 0,945 -0,056 0,005
24,48 0,912 -0,092 0,003
46,08 0,846 -0,167 0,003
54,72 0,809 -0,211 0,003
69,48 0,779 -0,249 0,003
88,56 0,730 -0,314 0,004
109,44 0,678 -0,388 0,003
126,72 0,638 -0,449 0,003
133,74 0,619 -0,479 0,003
140,76 0,590 -0,527 0,003
Dengan merata-ratakan konstanta laju kita memperoleh nilai k = 0,0033 m2/mol.secJika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan orde kedua maka perhitungan dengan menggunakan orde pertama nilai k yang kita peroleh semakin kecil.
Soal Nomor 8
Tulislah persamaan laju reaksinya secara lengkap dari hasil perhitungan tersebut. Ulangi soal
no. 8 ini dengan mengasumsikan bahwa gas mengikuti hukum gas ideal, jika P0 (atm) adalah
tekanan awal reaktor. Buktikan bahwa t ½ = RT/kp0.
1) Karena reaksi dioperasikan pada sistem batch bervolume konstan, laju reaksi dapat
diformulasikan sebagai berikut:
………………………………………………(1)
dimana
……………………………………………………………….. (2)
Mengintegrasikan persamaan (1) dengan batas-batas t=0, CA=CA0 hingga t=t, CA=CA
memberikan hasil sebagai berikut:
2) Waktu paruh untuk reaksi orde ke-n dapat dirumuskan sebagai berikut:
Reaksi merupakan reaksi orde ke-2, sehingga bila disubtitusikan n=2 diperoleh hasil
sebagai berikut:
Dimana
Soal Nomor 9
Ulangi soal no. 9 ini dan tentukanlah harga k dan order reaksinya yang sesuai dengan data-
data yang ada. Apakah kinetika reaksi berorder satu atau order dua sudah sesuai?? Berilah
komentar dan bagaimanakah seharusnya langkah-langkah perhitungan agar didapat
persamaan laju reaksinya dengan harga k dan order reaksinya yang sesuai.
Time t, s
Konsentrasi CA,
mol/liter
ln
(CA0/CA) 1/CA
0 10=CA0 0 0,1
20 8
0,22314355
1 0,125
40 6
0,51082562
4 0,166667
60 50,69314718
1 0,2
120 3
1,20397280
4 0,333333
180 2
1,60943791
2 0,5
300 1
2,30258509
3 1
Untuk memudahkan menggunakan metode grafik untuk mengetahuii reaksi tersebut termasuk
orde keberapa.
Soal Nomor 10
Tentukanlah harga k la horde reaksi yang sesuai dengan data-data yang ada. Apakah orde reaksi satu sudah sesuai? Berilah komentar dan tulislah persamaan laju reaksinya secara lengkap dari hasil perhitungan tersebut dengan harga k dan orde reaksinya. Buatlah plot antara harga CA hasil percobaan (sumbu x) dengan CA hasil perhitungan (sumbu y), apakah cukup linear?
Pertama kita harus menentukan apakah benar orde reaksi dari data yang ada adalah orde satu. Cara yang dilakukan adalah dengan mengecek seluruh orde dengan memasukannya ke dalam grafik.
Data
Time (min) CA , mol/l4.0 0.0158
20.2 0.015240.0 0.014460.0 0.0136
120.0 0.0166180.0 0.0099
Percobaan orde nol
Persamaan untuk orde nol adalah sebagai berikut.
CA = k t + CAo
y = m x + c
Time (min) CA , mol/l4.0 0.0158
20.2 0.015240.0 0.014460.0 0.0136
120.0 0.0116180.0 0.0099
Dengan menggunakan kalkulator, harga gradient dari grafik diatas dapat dicari yaitu dengan besar -3.37x10-5
Percobaan orde satu
Persamaan untuk orde satu adalah sebagai berikut.
ln CA = k t + ln CAo
y = m x + c
Time (min) CA , mol/l ln CA
4.0 0.0158 -4.147720.2 0.0152 -4.186540.0 0.0144 -4.240560.0 0.0136 -4.2977
120.0 0.0116 -4.4568180.0 0.0099 -4.6152
Dengan menggunakan kalkulator, harga gradient dari grafik diatas dapat dicari yaitu dengan besar -2.67x10-3
Percobaan orde dua
Persamaan untuk orde dua adalah sebagai berikut.
1 = k t + 1
CA CAo
y = m x + c
Time (min) CA , mol/l 1/CA
4.0 0.0158 63.291120.2 0.0152 65.789440.0 0.0144 69.444460.0 0.0136 73.5294
120.0 0.0116 86.2069180.0 0.0099 101.0101
0 20.2 40 60 120 1800
20
40
60
80
100
120
Grafik Perbandingan Antara Waktu dengan 1/CA
Waktu [min]
1/C
A
Dengan menggunakan kalkulator, harga gradient dari grafik diatas dapat dicari yaitu dengan besar 0.2152
Karena data yang dibutuhkan tidak cukup banyak maka untuk menentukan orde pada data yang ada, digunakan pendekatan. Orde ditentukan dengan melihat dari gradient yang nilainya mendekati 1. Orde dengan grafik yang memiliki gradient terdekat dari nilai 1 adalah orde 2 dengan besar gradient 0.2152.
Persamaan yang dipakai untuk orde kedua adalah
1 = k t + 1
CA CAo
y = m x + c
Persamaan lengkap untuk dilakukannya perhitungan adalah sebagai berikut
1 = 0.2152.t + 62.5
CA
Dari persamaan tersebut, bisa kita cari berapakah CA yang didapat dari hasil perhitungan (kita asumsikan konsentrasi awal dari reaktan adalah 0.0160 mol/l)
Time (min) CA (percobaan) CA (perhitungan)4 0.0158 0.0158
20.2 0.0152 0.015040 0.0144 0.014160 0.0136 0.0133
120 0.0116 0.0113180 0.0099 0.00988
Berikut adalah grafik perbandingan antara konsentrasi hasil percobaan dengan konsentrasi hasil perhitungan
0.0158
0.0152
0.0144
0.0136
0.0116
0.009900000000000030
0.0060.0120.018
Grafik Perbandingan Antara Kon-sentrasi Percobaan dengan Konsen-
trasi Perhitungan
CA Percobaan
CA P
erhi
tung
an
Hasil grafik yang dibuat antara konsentrasi percobaan dengan konsentrasi perhitungan (seperti terlihat pada grafik) menunjukan kelinearan karena perbandingan dari x dan y nya tidak signifikan. Maka gradiennya mendekati angka 1 atau dapat dikatakan lurus.
Perhitungan lebih jelasnya dapat dilakukan dengan kalkulator. Gradien yang terhitung adalah sebesar 0.9964
Soal Nomor 11
Uraikan apa yang dimaksud dengan penentu laju reaksi? Pada prinsipnya, step reaksi yang manakah sebagai penentu berlangsungnya reaksi secara keseluruhan.
Sebuah laju reaksi elementer ditentukan oleh laju reaksi yang paling lambat. Hal tersebut sering disebut sebagai langkah penentu laju reaksi. Dapat dilihat pada contoh sebagai berikut.
2 NO + O2 2NO2
seperti padapersamaan reaksi diatas, laju reaksi dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
V = k [NO2] 2 [O2][NO]Persamaan reaksi diatas didapat dari turunan reaksi yang telah ada sebelumnya. Reaksi tersebut terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu adalah tahap reaksi dengan kecepatan reaksi cepat dan satu lagi adalah tahap reaksi dengan kecepatan reaksi lambat.NO + NO N2O2
N2O2 + O2 2NO2
Reaksi diatas masing-masing memiliki kesetimbangan dengan laju reaksi ceoat (reaksi pertama) dan kesetimbangan dengan laju reaksi lambat (reaksi kedua). Masing-masing dari reaksi diatas memiliki laju reaksi masing-masing.
Laju reaksi pada reaksi pertama v = k1 [N2O2] [NO]2
Laju reaksi pada reaksi kedua v = k 2 [NO2] 2 [N2O2][O2]
diantara kedua konstanta yang ada yaitu k1
Soal Nomor 12
Berdasarakan contoh soal nomor 12:
Apa yang dimaksud dengan laju reaksi sesaat dan tunjukkan beberapa laju reaksi sesaat yang telah dihitung?
Ulangi contoh soal nomor 12 ini, selesaikanlah dengan metode integrasi untuk mendapatkan harga kinetika orde reaksi n dan k. Samakah hasil perhitungan anda dengan hasil contoh soal?
Beberapa laju reaksi sesaat yang telah dihitung
Jawab Laju Sesaat
Laju sesaat adalah laju pada saat tertentu. Laju reaksi berubah dari waktu ke waktu. Pada umumnya, laju reaksi makin kecil seiring dengan bertambahnya waktu reaksi. oleh karena itu, plot konsentrasi terhadap waktu berbentuk garis lengkung, seperti gambar di bawah ini. Laju sesaat pada waktu t dapat ditentukan dari kemiringan (gradien) tangen pada saat t tersebut, sebagai berikut.
1. Lukis garis singgung pada saat t2. Lukis segitiga untuk menentukan kemiringan3. laju sesaat = kemiringan tangen
Laju sesaat yang telah dihitung
Rumus laju reaksi sesaat adalah dCA/dt sehingga tabel laju reaksi sesaat adalah
Waktut,s
dCA/dt
0 (10-0)/(0-75) = -0.1333
20 (10-0)/(-3-94) = -0.1031
40 (10-0)/(-21-131) = -0.0658
60 (8-0)/(-15-180) = - 0.0410
120 (6-0)/(-10-252) = -0.0238
180 (4-1)/(24-255) = -0.0108
300 (3-1)/(-10-300) = - 0.0065
Metode ini Integrasi mencocokkan persamaan laju reaksi dengan data hasil
percobaan. Dengan metode integral ini:
i. Pada sistem konstan volume, persamaan kecepatan reaksi penghilang
reaktan akan mengikut bentuk:
(4.e.13)
Atau pada kasus yang lebih terbatas dapat dituliskan sebagai
(4.e.14)
ii. Persamaan diatas disusun ulang menjadi (4.e.15)
Kemudian diintegrasikan menjadi (4.e.16)
Fungsi konsentrasi proporsional dengan waktu dan diplot sehingga menghasilkan garis lurus dengan slope k untuk persamaan kecepatan reaksi yang diuji.
Maka dari tabel diatas apabila dikerjakan dengan metoda integrasi
Apabila orde reaksi 0, maka sumbu X adalah waktu dan sumbu Y adalah CA
Maka grafik dari tabel diatas adalah
0 50 100 150 200 250 300 35002468
1012
f(x) = − 0.0275083612040134 x + 7.82943143812709R² = 0.808058110367893
Grafik waktu vs konsentrasi
Series2Linear (Series2)
Waktu (s)
CA
Karena grafik tidak linear maka reaksi diatas tidak terjadi pada orde 0.
Waktu (x) CA
0 1020 840 660 5120 3180 2300 1
Apabila orde reaksi 1 maka rumus integrasinya
Ln CA = -k t + ln CA0
Dimana ln CA menjadi sumbu Y dan t menjadi sumbu X maka tabelnya
Waktu (x) ln CA0 2,30258
520 2,07944
240 1,79175
960 1,60943
8120 1,098612180 0,693147300 0
Sehingga grafiknya
0 50 100 150 200 250 300 3500
0.5
1
1.5
2
2.5
f(x) = − 0.00758572313791398 x + 2.14810059212317R² = 0.979034427384874
ln CA
ln CALinear (ln CA)
waktu (s)
ln C
A
Karena grafik diatas tidak linear maka reaksi diatas tidak terjadi pada orde 1.
Karena reaksi diatas tidak terjadi pada orde 0 maupun orde 1 , akan tetapi grafik menunjukan adanya kecenderungan linear pada grafik orde 1 maka dicoba grafik dengan orde pada rentang 0-1 yaitu orde 1.43
Apabila reaksi terjadi pada orde 1.43 maka rumus integrasinya
2.325 CA-0.43= -k t + 2.325CA0-0.43
Dimana sumbu Y adalah 2.325 CA-0.43 dan sumbu X nya adalah waktu (s) sehingga tabelnya
Waktu 2.325 CA-0.43
(x)
0 -0,86382
20 -0,95081
40 -1,07601
60 -1,16377
120 -1,44964
180 -1,72576
300 -2,325
Sehingga grafiknya adalah
0 50 100 150 200 250 300 350
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
f(x) = − 0.0048460915266007 x − 0.866517998394132R² = 0.99959614645301
2,324CA-0.43
Series2Linear (Series2)
waktu (s)
2,32
4CA
-̂o.4
3
Karena grafiknya linear maka reaksi benar terjadi di orde 1.43.
Dari grafik diatas didapat persamaan linear y = -0,0048x - 0,8665 sehingga nilai K yang didapat adalah -0.0048.
Hasil perhitungan orde n yang kami hitung sama dengan orde n dari contoh soal, sedangkan nilai k yang kami hitung berbeda dari contoh soal sebab dicontoh soal tidak terdapat nilai k.
Untuk orde nol.
0 50 100 150 200 250 300 3500
2
4
6
8
10
12
orde nol
Series2
Time
Conc
entr
ation
Reaksi ini bukan merupakan orde nol karena jika reaksi ini orde nol maka grafik yang
terbentuk akan membentuk garis lurus.
Untuk orde pertama.
100 150 200 250 300 3500
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,0002,302,585,093
orde pertama
0,223143551 0,510825624 0,693147181
Time
Ln C
Reaksi ini bukan merupakan orde pertama karena jika reaksi ini orde pertama maka grafik
yang terbentuk akan membentuk garis lurus.
Untuk orde kedua.
0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.20
50
100
150
200
250
300
350
f(x) = − 299 x + 599R² = 1
Orde dua
Series1Linear (Series1)
1/C
Tim
e
Reaksi ini merupakan reaksi orde kedua karena ketika diplot kedalam grafik yang
mencerminkan hubungan 1/C dan Time grafik yang didapatkan adalah garis lurus.
Penurunan t1/2
dcdt
=−k [ C ]2
∫[C ]0
12
[C ]0dc
[ C ]2=−∫
0
t 12
k dt
1[C ]0
=k t12
t12= 1
[C ]0 k
Dari table diketahui bahwa t12
adalah 60 s.
60 = 1
10 k
K = 0,00167
Jadi kesimpulannya reaksi diatas adalah reaksi dengan orde 2, langkah-langkah untuk
menenetukan orde dan nilai k yang sesuai adalah pertama kita bisa mencari orde reaksi
dengan metode grafik, setelah mengetahui orde reaksinya maka turunkan rumus t12
. setelah
itu barulah bisa menghitung nilai k.