REV Terbaru Antam
-
Upload
marthen-emanuel-beru -
Category
Documents
-
view
84 -
download
0
description
Transcript of REV Terbaru Antam
PRESENTASI TUGAS AKHIROleh :
Marthen Emanuel Beru
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
OUTLINEGambaran Umum Perusahaan Proses Pengolahan Emas di PT Antam Tbk UBPE Pongkor Tugas Akhir : Pengaruh faktor-faktor pendukung tercapainya standar parameter % padatan dan fraksi pada slurry Overflow Mill CycloneJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Gambaran Umum Perusahaan
PT Antam Tbk UBPE Pongkor terletak di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Terdapat 3 vein penambangan di PT Antam UBPE Pongkor, yaitu Ciguha, Ciurug dan Kubang Cicau PT Antam Tbk UBPE Pongkor memiliki kegiatan yang dimulai dari eksplorasi, penambangan, pengolahan dan pengelolaan limbahJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Pengolahan Bijih EmasSecara garis besar, terbagi menjadi 3 unit : Unit sianidasi (crushing, milling, leaching) Unit recovery (carbon in leach, elution, electrowinning, smelting, reaktivasi karbon) Unit pengolahan limbah (tailing treatment, tailing dam, IPAL)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Flow sheet Process
JUDUL TUGAS AKHIR
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Studi LiteraturMilling
Milling adalah proses penggerusan setelah Crushing, dengan tujuan untuk menghasilkan ukuran produk yang lebih halus. Alat yang digunakan untuk proses milling salah satunya adalah jenis Ball Mill. Media grinding yang digunakan berupa bola besi/baja (baik yang berupa cast iron atau steel balls), atau bola keramik (untuk industri semen)JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Gaya-gaya yang terjadi pada proses milling
(a)
(b)
(c)
Gaya-gaya yang terjadi pada proses milling antara lain (a) impact/compression, chipping ( b ) dan abrasion ( c ).
Gerakan material dalam ball mill
Gerakan
material dalam ball mill berupa cascading dan cataracting
Dalam operasi ball mill, grinding dapat dilakukan dalam keadaan kering atau basahTabel Perbandingan Wet Grinding dan Dry Grinding
Wet GrindingKonsumsi
Dry GrindingKonsumsi
energi lebih rendah per ton produk Kapasitas yang lebih tinggi per unit mill volume Memberikan kemungkinan untuk menggunakan wet screening atau clasifikasi dalam closed grinding circuit Menghilangkan masalah kebisingan dan debu Meningkatkan efisiensi perawatan alat (liner)
energi lebih besar per ton produk Kapasitasnya lebih rendah per unit mill volume Biasanya menngunakan open circuit yang tidak menggunakan wet screening atau klasifikasi Menimbulkan masalah kebisingan dan debu Mengurangi efisiensi perawatan alat (liner)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Mekanisme Grinding di Ball Mill
Studi Operasional
MILLINGMilling adalah proses penggerusan lanjutan setelah crushing. Produk yang dihasilkan adalah overflow mill cyclone berupa slurry dengan standar % padatan 38-42% dan ukuran fraksi minimal 80% -200 mesh, yang akan melalui proses sianidasi dan recovery. Alat yang digunakan adalah Ball Mill, dengan media grinding berupa grinding ball.JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Studi Literatur
Classification Classification adalah metoda pemisahan butiranbutiran mineral berdasarkan perbedaan kecepatan mengendap butiran dalam cairan Alat untuk proses classification disebut classifier Classifier menghasilkan 2 produk yaitu bagian butiran kasar paling cepat mengendap disebut underflow dan bagian butiran yang halus lambat mengendap disebut overflow Kondisi pengendapan butiran dalam classification terdiri dari free settling dan hindered settling condition
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Kondisi pengendapan butiran dalam classification terdiri dari 1. free settling dan 2. hindered settling condition
1
2
Studi Literatur
Salah satu Classifier yang digunakan adalah jenis Hydrocyclone Hydrocyclone adalah suatu alat pemisah yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk memisahkan partikel yang berat dan ringan pada slurry berdasarkan perbedaan densitas,bentuk dan ukuran
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Gambar HydrocycloneCylindrical Feed Chamber
Cylinder Section
Vortex Finder
Conical Section
Apex
Studi Literatur
Prinsip Kerja Hydrocyclone Umpan masuk dengan tekanan secara tangensial, menimbulkan gerakan berputar (spiral) ke arah bawah. Partikel berat akan mengalami gaya sentrifugal lebih besar, terlempar ke arah dinding, mengikuti arus spiral mengarah ke bawah dan keluar melalui lubang apex sebagai underflow. Sebaliknya, partikel ringan, gaya centrifugal tidak cukup untuk mendorongnya ke arah luar melainkan akan bergerak di spiral dalam yang bergerak ke atas dan bergerak keluar sebagai overflowJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Dasar PenelitianParameter standar yang berlaku untuk produk overflow mill cyclone adalah : 1. 38 42 % padatan Overflow 2. Fraksinasi ukuran -200 mesh minimal 80%
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Dasar PenelitianKondisi kondisi yang mempengaruhi karakteristik overflow mill cyclone (% padatan dan fraksi ukuran) adalah : Umpan (feed) yang masuk ke ball millFOB (kekerasan ore, jumlah) FST (% padatan)
Jumlah grinding ball dalam ball mill (load) Cyclone (tekanan) Circulating loadJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Tujuan Penelitian
Mengetahui kondisi-kondisi yang mempengaruhi % padatan dan fraksi pada produk overflow mill cyclone
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Langkah Kerja1.
2.3.
4.
5.
Mencatat setting mill feeder yang digunakan Mencatat load pada ball mill Mengukur % padatan (U/F thickener FST, sump discharge, O/F dan U/F cyclone) Mengukur fraksi (sump discharge, O/F dan U/F cyclone) Mencatat tekanan pada cycloneJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Langkah Kerja
Mengukur % PadatanMengambil sample FST
Discharge mill
OF Cyclone
UF Cyclone
Ukur % PadatanJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Langkah Kerja1. Mengukur Fraksi -200 # dengan metode density meterMengambil sample
Ukur % padatan awal (a)Ayak (200 #)
% fraksi 200# = (a b)/a 100 %
Undersize
Oversize
Ukur % padatan akhir (b)JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
DATA PENGAMATAN PLANT 1
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
TABEL DATA OPERASIONAL UNIT MILLING PLANT 1mill feeder Tanggal waktu%
ton giling perjam
Load
Pressure Load/ton giling
% Solid UF ThcknrFST
Sump Discharge fraksi % solid 75
Overflow Cyclonefraksi
Underflow CycloneKeterangan
%
Psi
% solid 46
fraksi
% solid 60tidak sesuai
28-Apr-08
12,00 - 13,00
80
16.68
67
4.0
11
0
32
67.4
43.3
29-Apr-08
09,00 - 10,00
80 100 80 80 100 80 100 80 80 80
16.68 21.1 16.68 16.68 21.1 16.68 21.1 16.68 16.68 16.68
68 67 68 68 67 68 67 68 67 68
4.1
14
52
54.8
62 73 74 67 73 74 71 68 70 67
95.6
23 55 45 51 39 38 39 26 38 33
55.5 43.8 68.6 39.1 33.3 51 39.4 35.3 19.4 28.7
63 64 70 69 72 74 66 68 72 73
tidak sesuai
29-Apr-08
10,30 - 11,30
3.2
15
0
64.4
87.3
tidak sesuai
30-Apr-08
14,00 - 15,00
4.1
15
37
70.3
91.1
tidak sesuai
28-Apr-08
10,30 - 11,30
4.1
16
0
47.76
84.3
tidak sesuai
29-Apr-08
12,00 - 13,00
3.2
17
38
49.3
92.3
sesuai
30-Apr-08
12,00 - 13,00
4.1
18
54
56.7
92.1
sesuai
28-Apr-08
09,00 - 10,00
3.2
20
61
45.07
94.9
sesuai
24-Apr-08
09,00 - 10,00
4.1
21
44
47.05
88.5
tidak sesuai
25-Apr-08
09,00 - 10,00
4.0
21
38
38.57
73.7
tidak sesuai
25-Apr-08
11,00 - 12,00
4.1
21
32
43.3
84.8
tidak sesuai
28-Apr-08
14,00 - 15,00
8080 100
16.6816.68 21.1
6567 65
3.9
21
0
55.7
7067 70
89.5
3849 31
38.937.3 44
7275 75
sesuai
25-Apr-08
14,00 - 15,00
4.0
23
50
46.3
73.5
tidak sesuai
29-Apr-08
14,00 - 15,00
3.1
25
52
40
93.5
tidak sesuai
100 90
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 11 14 15 15 16 17 18 20 21 21 21 21 23 25 pressure cyclone fraksi OF cyclone % solid OF cyclone % solid sump discharge % solid UF cyclone fraksi sump discharge
. % fraksi -200 mesh
80 70 60 50 40 30 20 10 0
% solid
.
Pembahasan tabel
Dari grafik di atas terlihat bahwa sulit untuk menentukan parameter standar operasional yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone. Solusinya : menggunakan analisa tabel untuk mengetahui parameter operasional yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone.
Pembahasan tabel
Dari tabel dapat dianalisa bahwa ada 2 faktor utama yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone, yaitu : 1. Pressure mill cyclone 2. % solid dan fraksi Sump discharge
Pembahasan tabel1. Pressure Dari tabel dapat diamati bahwa pressure yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi OF mill cyclone adalah 17 21 Psi. Tapi ada juga pressure yang meskipun masuk dalam kisaran pressure tersebut tetapi tidak mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone. Hal ini disebabkan karena % solid sump dischargenya tidak sesuai.
Pembahasan Tabel2 faktor yang mempengaruhi pressure standar 17 21 Psi tidak mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone. a. % solid sump discharge rendah sehingga OF mill cyclone juga ikut rendah. Contohnya pada sample 9 tanggal 24 april, meskipun pressurenya standar yaitu 21 Psi, tetapi karena % solid sump dischargenya rendah yaitu 68 % sehingga OF mill cyclone juga rendah yaitu 26 % dan tidak sesuai standar % solid pada OF mill cyclone
Pembahasan Tabelb. Fraksi sump discharge rendah atau kasar. Hal ini membuat fraksi OF mill cyclone juga ikut rendah atau kasar. Contohnya pada sample 10 tanggal 25 april, meskipun pressurenya standar yaitu 21 Psi tetapi fraksi sump dischargenya rendah / kasar yaitu 38,57 % sehingga fraksi OF mill Cyclonenya juga rendah atau kasar, yaitu 73,7 %.
Pembahasan Tabel2. % solid dan fraksi Sump Discharge Dari tabel dapat diamati bahwa untuk memperoleh standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone, maka % solid sump discharge harus dijaga pada kisaran 70 74 % solid. Selain itu fraksinya harus cukup bagus agar fraksi OF mill cyclone juga bagus. Dari tabel dapat dilihat bahwa fraksi sump discharge 40 % agar fraksi OF mill cyclonenya bagus.
Pembahasan TabelAgar kisaran % solid di sump discharge dapat dicapai maka parameter operasional lain juga harus diatur. Parameter operasional itu, antara lain : 1. Settingan mill feeder, dengan kisaran 80 100 % 2. UF Thickener FST yang cukup tinggi dengan kisaran 38 61 % solid, atau paling tidak jika % solidnya rendah atau tidak beroperasi,kisaran % solid di Sump discharge masih bisa dijaga dengan syarat parameter yang lain sesuai standar dan juga circulating loadnya besar. 3. Load, minimal 65 %.
DATA PENGAMATAN PLANT 2
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
TABEL DATA OPERASIONAL UNIT MILLING PLANT 2mill feeder Tanggal waktu % perjam % ton giling Load Load/ton giling Psi Pressure % Solid UF Thcknr FST Sump Discharge % solid Overflow Cyclone fraksi % solid Underflow Cyclone Keterangan fraksi fraksi % solid
10-Apr-08 15-Apr-08 10-Apr-08 11-Apr-08 15-Apr-08
08,30 - 09,30 08,30 - 09,30 10,30 - 12,00 08,30 - 10,00 15,00 - 16,00
70 60 70 70 40
26.2 22.4 26.2 26.2 14.8
76 76 76 77 78
2.9 3.4 2.9 2.9 5.3
11 11 13 13 13
53 0 52 50 52
64.4 89.5 73.01 70.17 81
59 57 63 57 58
74.4 93.3 86.7 85.4 86
43 45 45 41 43
40.7 88.9 64.2 52.54 80.3
54 54 53 59 56
tidak sesuai tidak sesuai
tidak sesuaisesuai tidak sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai
16-Apr-0818-Apr-08 11-Apr-08 11-Apr-08 14-Apr-08
14,00 - 15,0010,30 - 11,30 10,30 - 11,30 14,00 -15,00 08,30 - 09,30
5050 60 70 50
18.618.6 22.4 26.2 18.6
7776 76 78 76
4.14.1 3.4 3.0 4.1
1313 14 14 14
4846 0 50 43
92.162.7 63.07 79.4 74.14
5159 65 63 58
92.387.5 82.2 88.9 84.6
2640 45 45 39
8059.6 86.2 72.7 61.02
5052 58 55 59
14-Apr-0815-Apr-08 15-Apr-08
14,00 - 15,0010,30 - 11,30 13,30 - 14,30
4050 40
14.818.6 14.8
7778 78
5.24.2 5.3
1414 14
3643 49
84.687.3 84.7
3963 59
8095.6 86
2545 43
76.7870.17 67.7
5657 59
16-Apr-0818-Apr-08 14-Apr-08 16-Apr-08 18-Apr-08 10-Apr-08
10,30 - 11,3009,00 - 10,00 10,30 - 11,30 08,30 - 09,30 13,30 - 14,30 13,30 - 14,30
5050 40 50 50 50
18.618.6 14.8 18.6 18.6 18.6
7675 78 77 76 78
4.14.0 5.3 4.1 4.1 4.2
1414 15 15 15 16
3154 19 33 58 53
77.972.8 86.21 78.6 76.19 80
5959 58 61 63 40
88.996.9 87.5 86 84.8 94.3
4533 40 43 46 35
58.449.1 87.3 62 50 56.4
5357 55 58 58 55
100.
100 90 80 60 50 40 30 20 10 0 11 11 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 15 15 15 16 pressure cyclone fraksi OF cyclone % solid OF cyclone % solid sump discharge % solid UF cyclone fraksi sump discharge. % solid
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
% fraksi -200 mesh
70
Pembahasan
Dari grafik di atas terlihat sulit untuk menentukan parameter standar operasional yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone. Solusinya : menggunakan analisa tabel untuk mengetahui parameter operasional yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone.
Pembahasan tabel
Dari tabel dapat dianalisa bahwa ada 2 faktor utama yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone, yaitu : 1. Pressure mill cyclone 2. % solid dan fraksi Sump discharge
Pembahasan tabel1.
Pressure Pressure yang mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada OF mill cyclone plant 2 adalah 13 15 Psi. Tapi ada pressure yang masuk dalam kisaran di atas, namun tidak mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi OF mill cyclone. Hal ini disebabkan karena : % solid di sump discharge yang tidak sesuai standar
Pembahasan tabel
a.
2 faktor yang menyebabkan pressure 13 15 Psi tidak mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada overflow mill cyclone. % solid sump discharge rendah sehingga overflow mill cyclone juga rendah. Sample 11 tanggal 14 april memiliki pressure standar yaitu 14 Psi namun karena % solid sump dischargenya rendah yaitu 63 % sehingga overflownya tinggi yaitu 45 %.
Pembahasan tabel2.
% solid dan fraksi sump discharge Standar parameter % solid dan fraksi pada overflow dapat dicapai jika % solid sump discharge dijaga pada kisaran 57 59 % solid.Selain itu standar parameter fraksi pada overflow dapat dicapai jika fraksi sump dischargenya 62,7 %.Untuk menjaga % solid dan fraksi pada sump discharge maka parameter operasional yang lain juga harus dijaga.
Pembahasan tabelParameter yang harus dijaga agar % solid sump discharge pada kisaran 57 59 %, yaitu : 1. Settingan mill feeder dengan kisaran 40 70 % 2. Underflow thickener FST dengan kisaran % solidnya adalah 19 50 % 3. Load ball mill dengan kisaran minimal 75 %.
Pembahasan tabel
Standar % solid dan fraksi pada overflow mill cyclone dapat dicapai jika pressure dan % solid sump discharge berada pada kisaran yang standar. Dari tabel diketahui bahwa ada beberapa sampel yang meskipun memiliki kisaran standar pressure ( 13 15 Psi ) dan % solid sump discharge ( 57 59 % ) namun tidak mendukung tercapainya standar % solid dan fraksi pada overflow mill cyclone.
Pembahasan tabel
Faktor lain yang mempengaruhi tercapainya standar % solid dan fraksi overflow mill cyclone khususnya pada plant 2 adalah water dilution ( pengencer ) Belum ada kisaran standar yang jelas mengenai pemberian pengencer pada sump discharge berdasarkan tinggi atau rendahnya % solid sump discharge
KesimpulanPressure
17 21 Psi70 74 % 80 100 %
Parameter operasional yang menghasilkan % solid dan fraksi OF cyclone yang sesuai standar di PLANT 1
% solid sump discharge Mill feeder
UF thickener FSTLoad
38 61 % solidMin 65 %
KesimpulanPressure
13 15 Psi 57 59 % 40 70 % 19 50 % solid Minimal 76 %
Parameter operasional yang menghasilkan % solid dan fraksi OF cyclone yang sesuai standar di PLANT 2
% solid sump discharge Mill feeder UF thickener FST Load
Kesimpulan
Jika pressure cyclone besar sedangkan % solid sump discharge kecil, maka % solid overflow mill cyclone akan rendah ( encer ) atau : Jika pressure cyclone kecil sedangkan % solid sump discharge besar ( tinggi ), maka % solid overflow mill cyclone akan tinggi ( kental ) Faktor lain yang mempengaruhi langsung OF mill cyclone adalah jumlah water dilution ( pengencer ).
SaranUntuk mendapatkan kisaran parameter yang akurat diperlukan pengamatan data yang banyak Pengukuran sample yang dilakukan pada alat pengukur density meter harus dilakukan dengan teliti ( faktor koreksinya) Pengecekan terhadap % solid OF mill cyclone sebaiknya dilakukan sesering mungkin pada satu shift kerja.JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
Saran
Belum adanya kisaran standar yang jelas mengenai pemberian water dilution ( pengencer ) pada sump discharge berdasarkan tinggi atau rendahnya % solid. Sehingga diperlukan adanya analisa pemberian water dilution pada slurry yang akan ke mill cyclone di sump discharge berdasarkan tinggi atau rendahnya % solid di sump discharge. Perlu adanya sampel point untuk slurry yang akan masuk ke cyclone, sehingga pegaturan jumlah water dilution berdasarkan analisa % solid dari slurry feed cyclone
Contoh penempatan sample point feed cyclone
TERIMA KASIH
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
TABEL DATA OPERASIONAL UNIT MILLING PLANT 2mill feeder Tanggal waktu % perjam % ton giling Load Load/ton giling Psi Pressure % Solid UF Thcknr FST Sump Discharge % solid Overflow Cyclone fraksi % solid Underflow Cyclone Keterangan fraksi fraksi % solid
10-Apr-08 15-Apr-08 10-Apr-08 11-Apr-08
08,30 - 09,30 08,30 - 09,30 10,30 - 12,00 08,30 - 10,00
70 60 70 70
26.2 22.4 26.2 26.2
76 76 76 77
2.9 3.4 2.9 2.9
11 11 13 13
53 0 52 50
64.4 89.5 73.01 70.17
59 57 63 57
74.4 93.3 86.7 85.4
43 45 45 41
40.7 88.9 64.2 52.54
54 54 53 59
tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai
15-Apr-0816-Apr-08 18-Apr-08 11-Apr-08 11-Apr-08
15,00 - 16,0014,00 - 15,00 10,30 - 11,30 10,30 - 11,30 14,00 -15,00
4050 50 60 70
14.818.6 18.6 22.4 26.2
7877 76 76 78
5.34.1 4.1 3.4 3.0
1313 13 14 14
5248 46 0 50
8192.1 62.7 63.07 79.4
5851 59 65 63
8692.3 87.5 82.2 88.9
4326 40 45 45
80.380 59.6 86.2 72.7
5650 52 58 55
14-Apr-0814-Apr-08 15-Apr-08 15-Apr-08 16-Apr-08 18-Apr-08 14-Apr-08 16-Apr-08 18-Apr-08 10-Apr-08
08,30 - 09,3014,00 - 15,00 10,30 - 11,30 13,30 - 14,30 10,30 - 11,30 09,00 - 10,00 10,30 - 11,30 08,30 - 09,30 13,30 - 14,30 13,30 - 14,30
5040 50 40 50 50 40 50 50 50
18.614.8 18.6 14.8 18.6 18.6 14.8 18.6 18.6 18.6
7677 78 78 76 75 78 77 76 78
4.15.2 4.2 5.3 4.1 4.0 5.3 4.1 4.1 4.2
1414 14 14 14 14 15 15 15 16
4336 43 49 31 54 19 33 58 53
74.1484.6 87.3 84.7 77.9 72.8 86.21 78.6 76.19 80
5839 63 59 59 59 58 61 63 40
84.680 95.6 86 88.9 96.9 87.5 86 84.7 8 94.3
3925 45 43 45 33 40 43 46 35
61.0276.78 70.17 67.7 58.4 49.1 87.3 62 50 56.4
5956 57 59 53 57 55 58 58 55
sesuaitidak sesuai tidak sesuai tidak sesuai
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP
TABEL DATA OPERASIONAL UNIT MILLING PLANT 1mill feeder Tanggal waktu%
ton giling perjam
Load
Pressure Load/ton giling
% Solid UF ThcknrFST
Sump Discharge fraksi % solid 75
Overflow Cyclonefraksi
Underflow CycloneKeterangan
%
Psi
% solid 46
fraksi
% solid 60tidak sesuai
28-Apr-08
12,00 - 13,00
80
16.68
67
4.0
11
0
32
67.4
43.3
29-Apr-08
09,00 - 10,00
80 100 80 80 100 80 100 80 80 80
16.68 21.1 16.68 16.68 21.1 16.68 21.1 16.68 16.68 16.68
68 67 68 68 67 68 67 68 67 68
4.1
14
52
54.8
62 73 74 67 73 74 71 68 70 67
95.6
23 55 45 51 39 38 39 26 38 33
55.5 43.8 68.6 39.1 33.3 51 39.4 35.3 19.4 28.7
63 64 70 69 72 74 66 68 72 73
tidak sesuai
29-Apr-08
10,30 - 11,30
3.2
15
0
64.4
87.3
tidak sesuai
30-Apr-08
14,00 - 15,00
4.1
15
37
70.3
91.1
tidak sesuai
28-Apr-08
10,30 - 11,30
4.1
16
0
47.76
84.3
tidak sesuai
29-Apr-08
12,00 - 13,00
3.2
17
38
49.3
92.3
sesuai
30-Apr-08
12,00 - 13,00
4.1
18
54
56.7
92.1
sesuai
28-Apr-08
09,00 - 10,00
3.2
20
61
45.07
94.9
sesuai
24-Apr-08
09,00 - 10,00
4.1
21
44
47.05
88.5
tidak sesuai
25-Apr-08
09,00 - 10,00
4.0
21
38
38.57
73.7
tidak sesuai
25-Apr-08
11,00 - 12,00
4.1
21
32
43.3
84.8
tidak sesuai
28-Apr-08
14,00 - 15,00
8080 100
16.6816.68 21.1
6567 65
3.9
21
0
55.7
7067 70
89.5
3849 31
38.937.3 44
7275 75
sesuai
25-Apr-08
14,00 - 15,00
4.0
23
50
46.3
73.5
tidak sesuai
29-Apr-08
14,00 - 15,00
3.1
25
52
40
93.5
tidak sesuai
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN MINERAL Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP