Resume Jurnal Perjut Abi
-
Upload
marsusyiam -
Category
Documents
-
view
216 -
download
2
description
Transcript of Resume Jurnal Perjut Abi
TUGAS TERSTRUKTURMATAKULIAH PERTANIAN BERKELANJUTAN
RESUME JURNAL ILMIAH
Oleh:Anggi M MarsusyiNIM A1L012156
Semester:Ganjil 2015
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2015
RESUME JURNALSoil Diversity: A Key for Natural Management of Biological and Chemical
Constitute to Maintain Soil Health & Fertility
Lingkungan menjadi tercemar oleh manusia dan dalam proses
pemanfatannya, tidak hanya udara dan air tetapi tanah juga terkontaminasi.
Kontaminan utama tanah adalah pupuk kimia. Definisi kualitas tanah meliputi
fisik, kimia dan biologi, dan itu adalah terkait dengan kesuburan dan kesehatan
tanah. Pertanian berkelanjutan bertujuan memelihara sumber daya alam dan
produktivitas pertanian secara jangka panjang dengan dampak negatif yang
minimal terhadap lingkungan. Ini menekankan pada konsep dimana produksi
tanaman yang optimal dengan input eksternal minimal, mengurangi
ketergantungan pada input komersial (pupuk dan pestisida) dan menggantikannya
dengan sumber daya internal.
1. Pengaruh Bahan Kimia pada Tanah
Pupuk kimia tidak hanya menyuburkan tanaman dan mikroba, tetapi juga
mungkin memiliki efek yang merugikan pada tanah dan hidupnya, terutama ketika
pupuk kimia sangat terkonsentrasi dan larut dalam air. Pengasaman serta
netralisasi tanah mungkin sangat berbahaya bagi mikroba, yang sering bergantung
pada satu-satunya enzim.
2. Pupuk kimia yang digunakan dalam Pertanian
a. Ammonium Sulfat
(NH4)2SO4 mengandung 24% sulfur. Di dalam tanah, bereaksi dengan air
untuk menghasilkan asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat memiliki pH kurang dari 1
dan itu sangat beracun dan membunuh organisme.
b. Amonium Nitrat NH4NO3
Amonium nitrat di tanah terurai menjadi amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-).
Amonium dikonsumsi oleh tanaman dan jamur, atau dengan bakteri denitrifikasi
yang akhirnya dikonversi ke nitrat. Nitrat yang dikonsumsi oleh organisme tanah,
tercuci, atau dikonversi ke gas nitrogen dan mudah menguap. Oksigen bebas yang
dihasilkan melalui proses ini mengoksidasi bahan organik tanah dan
menyebabkan tingkat pembakaran dari bahan organik merendah.
c. Urea
Urea yang dikonsumsi oleh bakteri yang dikonversi ke (mengeluarkan)
amonia anhidrat dan karbon dioksida. Amonia anhidrat sangat beracun dan
membunuh organisme.
d. Urea Formaldehyde
Formaldehida yang larut dalam air dan tercuci melalui tanah. Ini sangat
beracun, membunuh semua organisme tanah terjadi kontak dengan. Formaldehida
digunakan untuk mengawetkan spesimen laboratorium.
e. Potassium Chloride
Produk ini mengandung sekitar 50% kalium dan 50% klorida. Di tanah
klorida menggabungkan dengan nitrat untuk membentuk gas klor. Ini membunuh
mikroba. Menerapkan 1 pon kalium klorida ke tanah setara dengan menerapkan 1
galon Clorox pemutih.
f. Tiga super Fosfat
Ini diproduksi dengan memperlakukan batuan fosfat (apatit) dengan asam
sulfat atau fosfat, sehingga sangat mengasamkan. Ketika diterapkan pada tanah
bereaksi dengan kalsium untuk membentuk tri-kalsium fosfat, yang tidak larut air,
yaitu membutuhkan mikroba tindakan untuk kerusakan.
3. Pengelolaan Kesuburan Tanah Menurut Variabilitas Tanah
Untuk pertumbuhan tanaman yang optimal, nutrisi dan kesehatan mikroba
harus tersedia secara cukup dan dalam jumlah yang seimbang. Kendala yang
paling penting membatasi hasil panen dalam mengembangkan negara di seluruh
dunia, dan terutama di kalangan petani miskin sumber daya, adalah infertilitas
tanah yang disebabkan oleh aplikasi pupuk kimia sintetik yang berlebihan atau
kurang bijaksana. Dengan mempertimbangkan dosis dan anjuran penggunaan
pupuk kimia sintetik yang berimbang, berarti kita turut mempertahankan bahkan
meningkatkan kualitas tanah. Tanah yang berkualitas akan meningkatkan kualitas
budidaya tanaman yang dilakukan sehingga menimbulkan implikasi positif bagi
pertanian, khusunya pertanian di Indonesia menuju ketahanan pangan.