Resensi Hp 7

18
DATA IDENTITAS BUKU Judul : Harry Potter and The Deathly Hallows (Harry Potter dan Relikui Kematian). Pengarang : J.K.(Joanne Kathleen) Rowling. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Tempat terbit : Jakarta Tahun terbit : Januari, 2008 Tebal Buku : 5 cm Harga Buku : Rp. 120.000,00 Ukuran 1. Panjang : 21 cm 2. Lebar : 13,5 cm Jenis Kertas : Kraft coklat 125 gr Desain dan warna Sampul : 1.Harry terjatuh dan sedang berada di udara. 2. Kuning. 1

description

Resensi

Transcript of Resensi Hp 7

Page 1: Resensi Hp 7

DATA IDENTITAS BUKU

Judul : Harry Potter and The Deathly Hallows (Harry Potter

dan Relikui Kematian).

Pengarang : J.K.(Joanne Kathleen) Rowling.

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tempat terbit : Jakarta

Tahun terbit : Januari, 2008

Tebal Buku : 5 cm

Harga Buku : Rp. 120.000,00

Ukuran 1. Panjang : 21 cm

2. Lebar : 13,5 cm

Jenis Kertas : Kraft coklat 125 gr

Desain dan warna Sampul : 1.Harry terjatuh dan sedang berada

di udara.

2. Kuning.

1

Page 2: Resensi Hp 7

RIWAYAT KEPENGARANGAN.

Berikut data lengkap tentang Joanne Kathleen Rowling

Nama Lengkap : Joanne Kathleen Rowling

Lahir : Chipping Sodbury, 31 Juli 1965

Profesi : Penulis Novel Harry Potter

Suami : Dr. Neil Murray (suami kedua)

Anak :

* Jessica (dari suami pertama)

* David Gordon Rowling Murray

* Mackenzie Jean Rowling Murray

Pendidikan Terakhir : Lulusan Universitas Exeter

Karir :

* Staf Pengajar Bahasa Inggris di Portugal (1990)

* Penulis Novel Harry Potter Seri Ke 1-6 (Harry Potter dan Batu Bertuah,

Harry Potter dan Kamar Rahasia, Harry Potter dan Tawanan Azkaban,

Harry Potter dan Piala Api, Harry Potter dan Orde Phoenix, serta Harry

Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran)

*Penulis Novel Harry Potter Seri 7 (Harry Potter dan Relikui Kematian)

2

Page 3: Resensi Hp 7

SINOPSIS CERITA

Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius

Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat

bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh

tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan

telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma

kemurnian darah penyihir diakhiri.

Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus

Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang

pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di

Penjara Azkaban atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley

bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri

dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri

dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan

pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.

Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah

Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry,

terbunuh oleh kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya;

Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri. Belakangan, Harry mendapatkan

penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat

sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan

penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir,

mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan

warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron (alat seperti korek api

yang dapat memadamkan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione;

3

Page 4: Resensi Hp 7

dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap

Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian

pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa

dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari

pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley.

Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian

Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor

12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian

menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry

dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai

mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher,

mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi

Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus

merasa kecewa dengan Dumbledore, ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke

gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu. Pada

akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin

tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge.

Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil

mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka

diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat

ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.

Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang

Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu

terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu

terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux,

Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi

4

Page 5: Resensi Hp 7

meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric’s

Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di

sana.

Di Godric’s Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana

keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric’s Holow, mereka juga

menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang mengarang buku

Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam

Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus

Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena “Bagshot” itu

merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari

Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.

Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric

Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia menyelam

ke dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin Horcrux Voldemort. Kalung

itu mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau

tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan

pedang itu.

Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood,

dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-

kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan

Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang

mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai

hasilnya – tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand-tongkat sihir tetua), batu

sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone-batu

kebangkitan) , dan Jubah Gaib (jubah tembus pandang) yang tidak lekang oleh waktu.

Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah Jubah Gaib, dan segera

5

Page 6: Resensi Hp 7

menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke

Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk

menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan

berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda

sihir Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort.

Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah Malfoy. Di

sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui

bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa

mereka telah mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan

Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat

tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan

dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka

dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak

Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry.

Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas

dibunuh oleh Bellatrix.

Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai

Ollivander mengenai Elder Wand dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah

Dumbledore. Ia berusaha untuk mencegah Voldemort mengambilnya dari makam

Dumbledore. Dibantu Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange

dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank Gingrott’s.

Di sana mereka menemukan satu lagi Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian

mengkhianati mereka dan melarikan diri dan mencuri pedang Godric Gryffindor.

Harry, Ron, dan Hermione berhasil melarikan diri, tetapi Voldemort menyadari

bahwa mereka mencari Horcrux-Horcruxnya.

Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat melihat

6

Page 7: Resensi Hp 7

melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort telah mendatangi

tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka telah

lenyap dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux

terakhir berada di Hogwarts. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari

jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para

Pelahap Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka

jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom.

Setelah menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota Ravenclaw

tersembunyi di Kamar Kebutuhan dan benda itu dihancurkan.

Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan

tujuan untuk mentransfer kekuatan Elder Wand kepada dirinya sendiri. Dalam

sekaratnya, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap

bahwa Snape berada di sisi Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya

kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh dirinya jika

situasinya mengharuskan demikian; karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan

lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya,

terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati

juga sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan

diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Tapi alih-alih

membunuh Harry, kutukan itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort

yang terdapat di tubuhnya. Pada akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh Neville,

Voldemort kemudian terbunuh setelah

mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kadavra terhadap Harry. Kutukan

itu berbalik menyerang Voldemort sendiri oleh Elder Wand.

Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di

Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga anak bernama James, Albus

7

Page 8: Resensi Hp 7

Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts.

Ron dan Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy

memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasius kereta api

King’s Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana

diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan

Pangeran Kegelapan.

8

Page 9: Resensi Hp 7

KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN BUKU

Kelemahan:

1. Bahasa yang digunakan terlalu bertele tele sehingga sulit

dimaknai.

2. Sebagian terjemahan buku masih bermasalah.

3. Imajinasi yang digunakan terlalu banyak.

4. terkadang membuat pembaca bosan.

Kelebihan:

1. Memiliki wawasan luas mengenai kehidupan barat.

2. Memiliki pesan moral yang begitu baik.

3. Dapat memberi hiburan pada pembaca.

4. Novel ini memiliki cerita yang panjang.

9

Page 10: Resensi Hp 7

GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN………

1. Personifikasi

a. Lidah api menjilat- jilat sisi- sisi benteng barang-barang rongsokan

(hlm 831)

b. Air sungai berlumpur di sebelah mereka naik perlahan (hlm 414)

c. Burung hantunya tidur atau pura- pura tidur karena marah

padanya. (hlm 30)

2. Hiperbola

a. dan sejenak lidahnya tergulung (hlm 413)

b. menarik Harry dalam pelukan dan hamper meretakkan lagi

rusuknya (hlm 94)

c. Harapan dunia sihir bertumpu padamu (hlm 62)

10

Page 11: Resensi Hp 7

KESIMPULAN……..

“Buku Harry Potter seri -7 ini layak dibaca karena memiliki wawasan

luas bagi pembaca sehingga pembaca memiliki wawasan luas. Meskipun

novel ini bersifat fiksi namun pelajaran moralnya sangat baik untuk ditiru

yaitu “persahabatan”. Untuk itu novel Harry Potter danb Relikui

Kematian ini memiliki peran untuk memupuk persahabatan dan

kepercayaan terahadap sahabat sahabat kita.”

11

Page 12: Resensi Hp 7

DISUSUN OLEH

Nama : Pangeran BanjarnahorNis : 4408

Kelas : XI-IA 6

SMA NEGERI 2 BALIGETOBASA

12

Page 13: Resensi Hp 7

SUMATERA UTARA2012

13