Resensi B.indo
-
Upload
egi-herliansah -
Category
Documents
-
view
285 -
download
6
description
Transcript of Resensi B.indo
TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA LAPORAN ISI BUKU
“SEHAT DENGAN DETOKSIFIKASI”
Disusun oleh:
Egi Herliansah
Dosen Pembimbing:
Drs. Yamin, M.Pd
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
JAKARTA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan buku ini.
Penulis buku yang kami pilih dalam pembuatan laporan buku ini adalah Shakila Dewi.
Beliau adalah seorang ahli kesehatan, dalam bukunya beliau memaparkan hal-hal yang tidak
biasa dipaparkan oleh penulis lain, dalam penulisannya pun tidak bertele-tele atau langsung pada
intinya, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi buku.
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung penulisan laporan buku ini, terutama kepada para penulis/penerbit yang telah
berkenan bukunya menjadi sumber referensi sehingga menjadikan laporan buku ini lebih
menarik.
Kami berharap, laporan buku ini dapat diterima oleh semua kalangan, baik kalangan
muda maupun kalangan tua. Semoga laporan buku ini dapat dijadikan sumber referensi, sumber
pembelajaran, dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk siapa saja yang
membutuhkan.
Kami menyadari bahwa laporan buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat kami harapkan. Dengan buku menjadikan kita selangkah lebih maju.
Jakarta, Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...……............... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Pemikiran ……………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………... 2
1.3 Tujuan ……………………………………………………………... 3
1.5 Metode Penulisan.....................................................................................3
1.4 Manfaat ……………………………………………………………...3
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Kerangka Teori ……………………………………………………... 4
BAB III RINGKASAN ISI BUKU
3.1 Mengenai toksin dan detoksifikasi……………………...........................5
3.2 Mendeteksi racun (toksin) dalam tubuh…………………………………7
3.3 Reaksi tubuh ketika proses detoksifikasi.......................................……. 11
3.4 Terapi buang toksin.......................……………………………………. 13
BAB IV ANALISIS …………………………………………..…………………. 19
4.1 Apa saja informasi mengenai detoksifiksi ?
4.2 Apa saja bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi ?
4.3 Apa saja keuntungan detoksifikasi?
4.4 Bagaimana cara melakukan program detoksifikasi?
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 21
5.2 Saran ……………………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Pemikiran
Dalam pembuatan laporan buku ini, penulis lebih memilih buku dengan
pembahasan yang sederhana, hal ini dikarenakan topik yang diambil lebih mudah
dimengerti; baik oleh pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat, sehingga tidak akan
menyulitkan para pembaca. Topik ini juga sudah sering diambil atau dibahas oleh para
penulis lainnya, sehingga memudahkan penulis untuk mencari referensi yang serupa
dengan topik ini.
Buku ini sangat sederhana, karena dari segi bahasa yang digunakan tidak terlalu
rumit, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi buku, penyampaiannya pun
sangat unik karena buku ini mengambil masalah atau topik pada setiap babnya, sehingga
jika kita membacanya tidak akan sulit untuk membatasi.
Buku yang penulis ambil untuk makalah ini yaitu, berjudul “Sehat Dengan
Detoksifikasi” dengan panjang buku 18cm, lebar buku 12cm, yang berjumlah 152
halaman, untuk pembuka 1 lembar yang berisi judul dan nama penulis, 3 lembar sebagai
pengantar dan daftar isi, terdapat 4 bab pada buku dan halaman selebihnya sebagai
penutup, daftar pustaka, dan tentang pengarang. Pengarang buku ini bernama Shakila
Dewi.
Dalam pembuatan laporan buku ini penulis berharap, semoga laporan buku ini
dapat digunakan sebagai sumber referensi atau pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa,
ataupun masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak tentang kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan detoksifikasi?
2. Apa saja bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi?
3. Apa saja keuntungan detoksifikasi?
4. Bagaimana cara melakukan program detoksifikasi?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatann karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui informasi tentang detoksifikasi.
2. Untuk mengetahui bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi.
3. Untuk mengetahu keuntungandetoksifikasi.
4. Untuk mengetahui cara melakukan program detoksifikasi.
1.4 Metode penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan laporan buku ini adalah metode
deskriptif analisis, dimana penulis hanya memaparkan atau menjelaskan tentang isi
artikel lalu membandingkannya dengan referensi buku lain dengan topik serupa.
1.5 Manfaat
Dalam penulisan laporan buku ini penulis bisa memperoleh wawasan atau
memperdalam ilmu pengetahuannya dalam bidang kesehatan, dan juga bisa
mengembangkan kemampuannya dalam membuat suatu karya tulis.
Laporan buku ini dapat digunakan sebagai sumber referensi atau pembelajaran
bagi mahasiswa yang sedang ingin memperdalam pengetahuannya tentang kesehatan, dan
bisa juga sebagai acuan untuk menyelesaikan tugasnya.
Selain bermanfaat untuk mahasiswa ataupun pelajar, laporan buku ini juga
bermanfaat untuk masyarakat luas, karena laporan buku ini menjelaskan atau
mempelajari tentang bagaimana menjadi sehat dengan detoksifikasi.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 KERANGKA TEORI
Menurut kamus kedokteran Dorland detoksifikasi (detoxification) merupakan
meredeuksi sifat toksik racun, pengobatan yang ditunjukan untuk membebaskan
seseorang dari kebiasaannya ketagihan obat, mereduksi sifat toksik bahan dengan
perubahan kimia yang dirangsang oleh tubuh, menghasilkan senyawa yang kurang
beracun dan lebih mudah dikeluarkan.
Menurut kamus kedokteran FKUI detoksikasi (I.detoxification) detoksifikasi,
proses penawar racun.
Menurut praktisi kesehatan yang juga corporate health trainer dr. Phaidon
Lumban Toruan (2006: 5), “pada dasarnya detoksifikasi merupakan proses alamiah
tubuh untuk menetralkan atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Proses
detoksifikasi dalam tubuh umumnya ditangani oleh organ hati dan ginjal.”
Dr. Bakri (2008: 19),” sebenarnya tubuh manusia mempunyai kekuatan
penyembuhan sendiri jika kita bisa menjaganya dengan baik. Karena itu berbagai cara
dilakukan setiap orang untuk mendapatkan kesehatan yang murah bila kita tahu cara
mendapatkannya.”
Menurut Lanny Lingga(2011: 130), “Detoksifikasi adalah proses
pembersihansemua organ tubuh dari sampah pengganggu metabolisme detoksifikasi
harus sejalan denganperilaku gaya hidup sehat agar hasilnya maksimal.”
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU
3.1 Toksin dan Detoksifikasi
A.Apa itu detoksifikasi ?
Detoksifikasi (detoks) adalah proses pengeluaran toksin atau racun yang ada
dalam tubuh manusia. Toksin ini bukan hanya ampas dari makanan yang masuk kedalam
tubuh dan makanan makanan yang tidak tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat
makanan adtif, udara tercemar, bahan kimia seperti pestisida, logam berat dalam
makanan dan minuman yang tercemar, residu obat-obatan farmasi, dll. Bahkan pikiran
dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel-sel tubuh. Dalam sejumlah hasil
penelitian disebutkan kondisi racun berlebihan (toxicity) erat hubungannya dengan
penuaan dini, menurunkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan terjadinya penyakit-
penyakit degeneratif, seperti liver, jantung, diabetes, kanker, dll.
B.Mengapa perlu detoksifikasi ?
Tubuh manusia secara fitrahnya mempunyai kekuatan untuk mengawal kesehatan
dirinya, tetapi mekanisme ini tidak akan berfungsi apabila tubuh telah menimbun banyak
toksid. Keadaan ini akan semakin serius ketika toksid tidak dapat dikeluarkan dengan
sempurna dan badan juga tidak mendapat zat nutrien yang secukupnya (40 jenis nutrien).
Usus merupakan tempat penyerapan nutrien yang diperlukan oleh tubuh, jika seseorang
tidak pernah melakukan detoksifikasi maka lumen orang tersebut akan menyempit karena
banyaknya toksin, kotoran, lemak yang menempel di usus, fungsi usus dalam menyerap
makanan untuk nutrisi tubuh akan terhambat bila mana ini terjadi. Bila hal ini dibiarkan
terlalu lama, maka tubuh akan banyak mengalami gangguan.
C.Fakor penyebab
1. Faktor makanan. Makanan siap saji dipenuhi dienuhi dengan bahan kimia yang berbahaya
seperti bahan pengawet, pewarna, perasa tiruan, dll.
2. Faktor pencemaran. Udara beracun akibat pencemaran asap dari kilang-kilang, kendaraan,
sementara air dicemari melalui limbah pabrik kimia, limbah rumah tangga, dll.
3. Hasil pertanian yang beracun. Penggunaan racun rumpai, racun serangga, baja kimia.
4. Gaya hidup. Diet yang tidak seimbang dan teratur, merokok, minum-minuman
keras,pemakaina obat yang mengandunng bahan kimia.
D.Efek samping detosifikasi
Saat toksin melewati pembuluh darah, tubuh memang akan memberi reaksi.
Timbullah rasa sakit kepala, mual, kembung, sembelit, pilek, flu, demama rigan,
gangguan kulit, gangguan emosi (gelisah, cemas, uring-uringan, dan sulit memusatkan
pikiran), serta kedinginan. Kadang juga disertai perubahan warna air seni dan bau nafas.
Reaksi ini sangat individual sifatnya. Pada orang tertentu reaksi ini boleh jadi tidak
muncul atau sudah terjadi pada hari pertama. Tetapi umumnya reaksi diatas baru muncul
pada hari ketiga karena pada hari ketiga tubuh tubuh mulai mengabil energi dari lemak
setelah hari pertama mengambil glukosa dari otot, dan hari kedua dari liver.
E.Toksinasi dan detoksifikasi
Toksin adalahsegala bentuk zat yang memiliki efek destruktif bagi fungsi sel dan
struktur sel tubuh. Beberapa jenis toksin bersifat fatal, dan beberapa sifat lain bersifat
lebih ringan. Toksin didefinisikan sebagai bahan kimia atau unsur berbahaya yang
dihasilkan secara alami atau tidak alami atau bahan-bahan yang tidak boleh digunakan
atau sesuatu bahan yang harus dikeluarkan tubuh.
Sumber-sumber toksin antara lain :
1. Logam berat
2. Toksikan (bagi) hati
3. Senyawa mikrobial
4. Produk urai protein
F.Sistem detoksifikasi tubuh
Tubuh sesungguhnya memiliki mekanisme detoksifikasi sendiri. Sistem
detoksifikasi tubuh yang utama adalah :
Kulit melalui keringat
Usus melalui feces dan cairan lambung
Ginjal melalui urin
Hati melalui proses enzimatik agar toksin bisa lebih larut dan efek toksinnya
berkurang/hilang
G.Toksin berada dalam tubuh dan luar tubuh
Toksin yang ada diluar tubuh seperti cairan pencuci, asap rokok, alat penyegar
Udara. Toksin-toksin juga dibawa oleh asap kendaraan, asap pabrik, obat, udara yang
tercemar, dan bahan kimia pertanian. Tubuh juga menghasilkan toksin ketika terjadi
proses metabolisme. Stres, diet yang kurang seimbang, dan gaya hidup tidak sehat juga
menyumbang tubuh mengandung toksin.
H.Pencernaan dan toksin
Dalam saluran pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik, toksin dapat
terbentuk dari sisa makanan yang tidak dapat dicerna, menghasilkan sisa-sisa bahan
makanan yang dapat mengakibatkan terkumpulnya sisa-sisa bahan buangan di dalam
usus. Sisa bungan ini akan mulai membusuk, menhasilkan bakteria dan toksin. Toksin-
toksin ini akhirnya menyelinap masuk kedalam dinding usus besar dimana pembuluh
darah kapilar yang akan menyerapnya dan mengangkut sisa buangan tersebut ke seluruh
tubuh.
I.Manfaat detoksifikasi
Berat badan turun, selulit berkurang
Kadar kolesterol dan tekanan darah berkurang
Kulit lebih cantik
Meningkatkan vitalitas
Pencernaan sehat
Kesuburan meningkat
Sembuh dari masalah kronis
Sisteem kekebalan tubuh meningkat
Membersihkan pikiran
J.Detoksifikasi dan penyembuhan penyakit
1. Menghindari diri dari racun, alergen dan zat-zat yang tidak diinginkan dan
berlebihan masuk kedalam tubuh melalui makanan. Tindakan preventif.
2. Membantu organ pembersih dalam tubuh untuk menbuang sampah-sampah
beracun seperti sampah sisa pencernaan, lemak jahat, logam berat, dan racun-
racun lainnya. Tindakan optimalisasi.
3. Penopang di luar makanan agar kegiatan detoksifikasi dapat berjalan secara
optimal. Tindakan supporting.
K.Toksiniasi dari fast food
Mengkonsumsi makanan siap saji selama sebulan tanpa olah raga, akan
meningkatkan kadar ALT (alanine aminotransferase) dalam tingkat yang
membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan hati.
L.Toksinasi dari minyak jelantah
Penggunaan jelantah, atau minyak goreng yang telah digunakan lebih dari sekali
untuk menggorengadalah hal yang biasa di masyarakat.
3.2 Mendeteksi racun (toksin) dalam tubuh
A. Diagnosis toksin dalam tubuh
Pola makan
Makan secara teratur
Langkah detoksifikasi sederhana
1. Hindari makanan atau minuman mengandung zat pemanis, pewarna, pengawet.
2. Pilih makanan segar, jangan makanan olahan.
3. Pilih makanan organik.
4. Batasi daging
5. Gunakan pembersih rumah dengan bahan alami.
6. Simpan makanan di piring keramik.
7. Banyak minum air putih
8. Hindari gorengan.
9. Kurangi kafein
10. Kurangi penggunaan televisi dan teepon genggam
Tanda perlu detoksifikasi
1. Berkaitan dengan fungsi hati
(a) Selulit
(b) Mual setelah mengkonsumsi makanan berlemak
(c) Bertambah gemuk di perut atau kelebihan berat badan
(d) Depresi, perubahan suasana hati
(e) Alergi, asma
(f) Sakit kepala
(g) Tekanan darah tinggi
(h) Gangguan menstruasi/timbulnya menopause dini
(i) Gula darah rendah
(j) Sindroma kelelahan kronis
(k) Ketidak seimbahan hormon
(l) Ketidak suburan
(m)Nyeri di payudara
2. Berkaitan dengan pencernaan
(a) Lendir kekuningan di pagi hari
(b) Sembelit
(c) Kembung
(d) Sering buang air besar encer
(e) Susah buang air besar
B.Analisis buang racun dan bersihkan tubuh
Musuh, yaitu racun, bisa menyerang dari berbagai penjuru. Udara yang dihirup,
makanan yang dikonsumsi, air yan diminum, bahkan kosmetikyang dioleskan ke tubuh
dan wajah. Semua itu berpotensi memasukan racun ke tubuh, selain itu, tubuh sendiri
juga memproduksi racun, yaitu sisa metabolisme. Sebagian musuh tersebut dapat
ditangkis oleh perisai luar tubuh, yaitu kulit. Permukaaan kulit yang bersifat asam mampu
mematikan racun yang akan menyusup melalui pori-pori, akan tetapi sebagian berhasil
masuk ke tubuh melalui jalur lain. Tubuh mempunyai organ-organ yang dapat
menetralkan racun tersebut seperti hati, limfe, ginjal, dan usus besar yang bekerjasama
mengeluarkan racun dari dalam tubuh, sehingga tubuh tetap sehat.
C.Krisis Penyembuhan atau Detoksifikasi
Gejala demam atau flu.
Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit.
Nyeri otot atau sendi.
Sakit kepala atau migrain.
Mual-mual atau kembung.
Lesu.
Banyak mengeluarkan riak atau lendir.
Gatal-gatal atau berjerawat.
Napas bau dan muncul lapisan tebal pada lidah.
Mudah merasa kedinginan.
Gangguan emosional.
D.Detoksifikasi kecantikan dead sea
Wajah yang cerah, awet muda, punya tubuh yang energik, pikiran yang jernih, dan daya
ingat yang tajam bisa didapatkan dengan cara detoksifikasi.
3.3 Reaksi tubuh ketika proses detoksifikasi
A. Reaksi yang mengejutkan bagi pemula
Warna urin lebih keruh dan berbau lebih tajam.
Sering buang angin dengan bau sangat menusuk.
Muncul keinginan kuat pada makanan.
Keluar banyak kotoran disertai lendir (mukus) yang cukup pekat.
B. Respon tubuh dan metabolismenya
Dan Tubuh tiap manusia berbeda-beda, dikarenakan metabolismenya yang
berbeda-beda, dan pastinyaa reaksi tubuh selama detoks pun berbeda. Ada beberapa
orang pusing selama detoks, ada yang agak demam, mual, dan ada yang tidak terasa sama
sekali.
C. Sehat dan awet muda dengan detoksifikasi
Banyak orang menganggap bahwa detoks bermanfaat untuk menurunkan berat
badan, sesungguhnya itu hanya merupakan efek samping dari proses tersebut. Detoks
memiliki beragam manfaat yang jauh lebih luas, antara lain membersihkan racun yang
membahayakan dan merusak sel-sel dan organ tubuh dan sistem-sistemnya secara
optimal, memberikesempatan organ tubuh terutama hati dan sistempencernaan untuk
beristirahat.
3.4. Terapi buang toksin (detoksifiksi)
A.Kiat praktis lakukan detoksifikasi
setelah bangun pagi segera minum segelas air panas yang dicampur dengansari lemon.
Kurangi konsumsi daging merah serta produk susu.
Minum jus buah-buahan atau jus sayuran.
Tingkatkan sirkulasi darah serta metabolisme dengan terapi air.
Banyak-banyaklah mengkonsumsi makanan yang bersifat alkali (basa) untuk lebih cepat
menghilangkan toksin dalam tubuh.
B.Manfaat jus tomat untuk detoksifikasi dan kecantikan
Nutrisi yang terkandung didalam buah tomat memiliki berjuta manfaat untuk
kecantikan, bahkan buah yang berwarna merah segar tersebut juga dipercaya sebagai
asupan alami untuk meningkatkan vitalitas seksual. Selain itu kandungan lainya berupa
vitamin A, C, serat, mineral, zat fitonutrien, asam folat, kalium, saponin,caumarine dan
masih banyak lagi, jika memiliki masalah wajah yang berjerawat, Tomat adalah bahan
alamiyang bermutu. Buah tersebut dapat melembabkan dan mengurangi kelebihan
minyak pada wajah.
C.Terapi dengan cold turkey
Detoksifikasi yang dilakukan sendiri tanpa menggunakan jenis obat-obatanyang
lain (disebut cold turkey). Bisa dilakukan di dalam rumah atau lingkungan tempat tinggal.
D.Kiat melakukan detoksifikasi alami
Puasa merupakan salah satu metode detoks alami yang paling tua, namun
berfungsi lebih baik, aman, dan efektif. Detoks puasa dapat dilakukan dengan hanya
mengkonsumsi air mineral (water fasting) dalam jumlah cukup atau bisa puladengan
kombinasi mengkonsumsi jus buah atau sayur.
E.Program detoksifiksi HPA
Program ini bertujuan untuk memantapkan kesehatan dengan pembersihantubuh
daripada toksid disamping menyediakan zat makanan yang diperlukan melalui
pengambilanherbal obatan. Organ dan sistem organ yang menjadi sasaran detoks adalah
sebagai berikut :
Detoksifikasi hati
Detoksifikasi kolon (usus)
Detoksifikasi ginjal
Detoksifikasi darah
Detoksifikasi sistem limfatik
F. Terapi dengan uap panas sauna
Mandi uap dan berpanas-panas di dalam ruangan tertutup mampu mengelurkan
racun-racun yang ada di dalam tubuh atau keringat tersebut dari keringat. Cairan
buangan tubuh atau keringat tersebut sebenarnya terdiri dari campuran air, mineral,asam
lemak, dan racun-racundi dalam tubuh.
G.Terapi dengan habbatus sauda
salah satu efek mengkonsumsi habbatus sauda adalah terjadi proses detoksifikasi
(detoks) yaitu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.
Pada saat terjadi proses detoksifikasi atau timbulnya berbagai gejala sebagai
reaksi atau bukti bereaksinya habbatus saudah, tindakan yang harus dilakukan adalah :
Tidak usah khawatir, karena hal ini adalah bukti bereaksinya/bekerjanya
habbatus sauda di dalam tubuh.
Teruskan minum habbatus sauda jangan dihentikan.
Perbanyak minum air putih.
Kurangi dosis pemakaian, misalkan dari 2x2 kapsul sehari menjadi 2x1
kapsul atau 1x2 kapsul sehari.
Konsultasikan ke orang-orang yang lebih paham tentang penggunaan
habbatus sauda atau tim konsul sehat PT Habbatus sauda internasional.
H.Terapi dengan puasa (Deoksifikasi luar dan dalam)
Puasa selama 30 hari, sekitar 90% racun-racun dalam tubuh akan terkuras keluar,
sehingga memberikan kesempatan istirahat dan pemulihan organ-organ dalam tubuh
sehingga menimbulkan efek rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh.
Begitu pula dapat menyehatkan bagian luar tubuh seperti kulit, rambut, kuku, dll.
I. Terapi dengan melia propolis
Untuk mengoptimalkan kerja organ-organ tubuh, ada baiknya minm suplemen
seperti melia propolis. Terbuat dari air liur lebahyang dicampur dengan damar lengket
yang dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun muda dan kulit pohon poplar.
Manfaat propolis bagi manusia :
Nutrisi otak dan tulang yang sangat baik untuk pertumbuhan balita dan
mencegah osteoporosis bagi manula.
Anti biotik alami karena dibuat dari bahan-bahan alami sehingga tidak
ada efek samping, sekaligus membuang racun dari dalam tubuuh
(detoksifikasi)
Memperbaiki sistem kapiler pembuluh darah yang tersumbat
Anti mutan, mencegah pembelahan sel yang tidak sempurna akibat
radikal bebas penyebab utama kanker dan tumor.
Dapat mengobati berbagai luka luar.
J.Terapi dengan 10 makanan detoksifikasi yang populer
Sayur-sayuran hijau.
Jeruk lemon.
Seledri air (watercress).
Bawang putih.
Teh hijau.
Brokoli.
Biji wijen.
Kubis.
Psyllium.
Buah-buahan
K.Terapi dengan brokoli dan wortel
Khasiat brokoli :
Melawan kanker usus.
Melindungi sistem kekebalan tubuh.
Mendetoksifikasi sistem tubuh yang berhubungan dengan pencernaan dan
hati.
Melindungi calon bayi dari resiko spina bifida.
Memperbaiki suasana hati.
Meningkatkan kesehatan kulit.
Khasiat wortel :
Menurunkan resiko kanker.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Mengatasi masalah pencernaan dan saluran pernafasan.
Membantu penyenbuhan luka.
Memperkuat tulang, rambut, dan gigi.
Bermanfaat untuk wanita yang sedang menyusui.
Memperbaiki kondisi kulit.
Membuang racun dalam organ hati.
Mendorong pembentukan sel darah, serta meningkatkan kesehatan jantung
dan peredaran darah.
L.Terapi jangka pendek dan panjang
Program detoks dapat dilakukan jangka pendek maupun jangka panjang. Program
jangka pendek bisa dilakukan dengan diet jus 24 jam, membersihkan usus besar,
membersihkan kulit, membuang merkuri, dan menginjeksi ke dalam pembuluh darah.
Sedangkan program jangka panjangdilakukan dengan pola diet, seperti menghindari
daging, karbohidrat tinggi, atau pemanis, dan mengkonsumsi banyak sayur-sayuran,
buah-buahan atau bawang. Minum seperti air putih, jus sayuran dan buah-buahan, teh
herbal, serta meminum vitamin dan suplemen.
M.Terapi dengan aneka juice
Selama minimal tiga hari berturut-turut, setiap jam 6 pagi minum jus pepaya
yang setengah matang, sebanyak satu gelas besar, 30 menit kemudian minum jus
apel malang, sebanyak satu gelas besar.
Puasa makan-makanan lain selama minimal 3 hari 3 malam, hanya minum jus
apel, minimal 3 gelas besar dalam sehari semalam
Pada hari kedua dan selanjutnya setiap waktu makan pagi dan siang agar
diminum satusendok makan minyak zaitun.
Setelah hari ketiga selesai, hari keempat boleh ditambah dengan makan buah
apel secukupnya, jangan makan- makanan lain.
Sebaiknya dilakukan terus-menerus selama 7 hari 7 malam, nonstop.
Akan lebih baik lagi untuk memperbaiki nilai kolesterol HDL (yang baik bagi
tubuh), mulai hari kedelapan dilanjutkan meminum suplemen sunclorela dari
CNI yang mengandung banyak nutrisi omega 3 yang baik bagi tubuh, atau pil
salmon omega 3 dari nutrilite amway.
BAB IV
ANALISIS
4.1.Apa yang dimaksud dengan detoksifiksi ?
Buku sehat dengan detoksifikasi ini menterjemahkan Detoksifikasi (detoks)
adalah proses pengeluaran toksin atau racun yang ada dalam tubuh manusia. Toksin ini
bukan hanya ampas dari makanan yang masuk kedalam tubuh dan makanan makanan
yang tidak tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat makanan adtif, udara tercemar, bahan
kimia seperti pestisida, logam berat dalam makanan dan minuman yang tercemar, residu
obat-obatan farmasi, dll. Kemudian sumber lain yang saya dapatkan bahwa Detoksifikasi
(detoxification) merupakan meredeuksi sifat toksik racun, pengobatan yang ditunjukan
untuk membebaskan seseorang dari kebiasaannya ketagihan obat, mereduksi sifat toksik
bahan dengan perubahan kimia yang dirangsang oleh tubuh, menghasilkan senyawa yang
kurang beracun dan lebih mudah dikeluarkan.1
Adapun pengertian lain dari detoksifikasi yang saya dapat menurut praktisi
kesehatan yang juga corporate health trainer dr. Phaidon Lumban Toruan (2006: 5),
“pada dasarnya detoksifikasi merupakan proses alamiah tubuh untuk menetralkan atau
mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Proses detoksifikasi dalam tubuh umumnya
ditangani oleh organ hati dan ginjal.” menurut Dr. Bakri (2008: 19),” sebenarnya tubuh
manusia mempunyai kekuatan penyembuhan sendiri jika kita bisa menjaganya dengan
baik. Karena itu berbagai cara dilakukan setiap orang untuk mendapatkan kesehatan yang
murah bila kita tahu cara mendapatkannya.” Sehat secara paripurna salah satu caranya
yaitu mengeluarkan seluruh racun dari dalam tubuh. Istilah medis yang sering kita dengar
adalah detoksifikasi.Kemudian dari buku yang saya dapatkan Detoksifikasi adalah
proses pembersihansemua organ tubuh dari sampah pengganggu metabolisme
detoksifikasi harus sejalan denganperilaku gaya hidup sehat agar hasilnya
maksimal.2
4.2.Apa saja bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi ?1 W.A. Newman Dorland, Kamus Kedokteran Dorland Ed.29, (Jakarta: EGC, 2000), hml. 598.2 Lanny Lingga, Gampang dan Pasti Langsing, (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2011), hml.130.
Detoksifikasi secara alami bisa dilakukan dengan mengkonsumsi minuman yang
terbuat dari 2 sendok teh air perasan jeruk, sejumput chayenne pepper (banyak dijual di
supermarket), 300 ml air putih, dan 2 sendok teh sirup apel. Diminum 30 menit sebelum
sarapan, 10 menit sebelum snack pagi, 10 menit sebelum snack sore, dan 10 menit
sebelum makan malam.3
Beberapa jenis makanan ada yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu,
ada pula yang bisa dimakan sebagai sajian sehari-hari. Apa saja? Ini dia beberapa
diantaranya :
1. Kunyit
Kunyit mengandung curcumin yang berfungsi sebagai anti radang dan melawan
infeksi. Dikutip dari Glamour Magazine, dua kemampuan curcumin ini membantu
menyingkirkan kuman dan bakteri jahat, serta mempercepat pengeluaran toksin dari
tubuh. Kunyit bisa diolah menjadi bumbu berbagai masakan, seperti kari dan sup ayam
asam kuning. Sajikan bersama nasi merah agar detoksifikasi lebih maksimal.
2. Sawi Hijau
Sawi kaya akan vitamin, mineral, serat dan anti-oksidan. Sayuran renyah ini juga
mengandung kalsium dan asam lemak omega-3. Dilansir oleh iVillage, mengonsumsi
satu mangkuk sawi setiap hari akan membantu detoksifikasi tubuh, mencegah kanker,
penyakit jantung dan gangguan kesehatan serius lainnya. Ada banyak cara untuk
mengolahnya; dijadikan sup, tumis atau cukup direbus.
3. Mangga
Cukup makan satu cangkir mangga per hari, dan Anda sudah memenuhi 80%
kecukupan vitamin C, 25% vitamin A, 7% potassium dan 3 gram serat. Selain itu, buah
tropis ini juga mengandung phenol yang memiliki kemampuan menyembuhkan serta anti-
oksidan. Selain dimakan utuh, mangga juga bisa dikombinasikan dengan yoghurt, es batu
dan madu untuk menghasilkan smoothie lezat dan sehat.
3 Theresa Cheung, The Lemon Juice Diet, (Jakarta: Citra Pustaka, 2010), hml.76.
4. Air Kelapa Hijau
Seperti dikutip dari Times of India, air kelapa bisa mendetoks tubuh secara
natural dengan membersihkan saluran pencernaan. Air kelapa mampu melawan kuman,
virus dan bakteri. Minum air kelapa secara teratur juga bisa meningkatkan daya tahan
tubuh dan mencukupi asupan cairan dalam tubuh.
5. Jus Jeruk
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C, yang dipercaya meningkatkan daya
tahan tubuh. Jeruk juga kaya akan flavonoid, antioksidan penting yang melindungi sistem
imun manusia dengan cara melawan kuman dan bakteri penyebab penyakit.
6. Air Putih
Menurut pakar nutrisi Dr. Poonam Rathod, air putih yang berkualitas bisa
membersihkan sistem pencernaan. Air putih bekerja menghilangkan racun dan ampas
makanan yang mungkin masih tersisa dan menumpuk dalam usus. Minum sedikitnya dua
gelas air putih setiap pagi, setelah bangun tidur.
7. Salmon
Empat ons salmon bisa memenuhi kecukupan asam lemak omega-3 setiap hari.
Nutrisi ini membantu kurangi peradangan pada tubuh, serta mengurangi risiko penyakit
jantung dan kanker. Salmon juga mengandung vitamin D dan berbagai mineral penting.4
4.3.Apa saja keuntungan detoksifikasi?
Ada pun manfaat yang bisa kita dapatkan setelah melakukan detoksifikasi adalah
sebagai berikut:
Menurunkan berat badan, salah satu efek yang bisa dirasakan adalah turunnya berat
badan, jika detoksifikasi dan hidup sehat terus berlanjut berat badana akan relatif stabil.
Jika racun dalam tubuh berkurang maka selulit (lemak yang ada dalam permukaan kulit
biasa di paha, pinggul, pantat) juga akan berkurang.
4 Andang Gunawan, Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing dan Sehat,(Jakarta: Gramedia, 2006), hml.72.
Menormalkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Detoksifikasi bisa berarti mengurangi
lemak jenuh dan garam tetapi meningkatkan asupan buah dan sayuran serta asam lemak
esensial, dan akhirnya akan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah serta
menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah agar tetap normal.
Menghaluskan kulit. Banyaknya racun dalam tubuh bisa ditandai adanya masalah di kulit.
Ada jerawat, eksim, kulit kering dan lain-lain.
Menyehatkan pencernaan, pencernaan yang penuh racun tentu tidak efisien dalam
menyerap nutrisi karena banyaknya sumbatan. Racun di pencernaan bisa bocor dan
masuk ke aliran darah. Jika ini terjadi akan timbul gejala alergi, lemah dan sakit kepala.
Detoks dapat membantu membersihkan pencernaan dari racun sehingga saluran cerna
bersih. Salah satu tanda saluran bersih adalah kebiasaan BAB lancar dan rutin setiap hari.
Meningkatkan kesuburan. Detoks merupakan cara mudah untuk meningkatkan
kesuburan.
Menyembuhkan penyakit kronis. Jika kita mengalami migrain, sembelit, dan stress tanpa
sebab yang pasti, ada baiknya kita melakukan detoks, karena bisa menjadi penyebab
berbagai gangguan kesehatan.
Meningkatkan sistem imunitas tubuh (kekebalan). Detok membuat tubuh mendapatkan
asupan nutrisi berupa vitamin dan antiiksidan yang sangat berguna untuk menjaga dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.5
4.4.Bagaimana cara melakukan program detoksifikasi?
Menurut Katherine Zeratsky (2009: 85), “tubuh kita mampu melakukan sistem detoksifikasi
tanpa program yang spesifik. Menjalankan pola makan yang sehat dan membatasi paparan bahan
kimia juga bisa membantu tubuh mengeluarkan racun.”
Dalam melakukan detoksifikasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1
Periksa lemari penyimpanan makanan atau kulkas Anda. Singkirkan makanan beku,
camilan tinggi kalori dan manis, bermacam bumbu, kecap, mayonaise, makanan
kalengan, sereal, yogurt dengan pemanis, dan semua makanan kemasan siap santap
lainnya.
5 Michelle Schoffro Cook, Detoksifikasi Tubuh dalam 4 Minggu, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2009), hml.56.
Langkah 2
Mulailah menyiapkan menu detoks yang terdiri dari sayuran dan buah segar,
daging tanpa lemak atau daging putih. Untuk meminimalkan paparan pestisida, antibiotik
serta hormon, konsumsi produk organik. Pilihlah beras merah, kentang atau umbi-umbian
sebagai sumber pati.
Langkah 3
Berhentilah mengonsumsi minuman berkafein dan alkohol.
Langkah 4
Batasi konsumsi gula, termasuk madu dan pemanis buatan lain yang sering
dipakai dalam produk cake dan minuman lainnya.
Langkah 5
Beralihlah pada produk pembersih yang lebih ramah lingkungan. Anda bisa
memulainya dengan membatasi penggunaan produk pembersih di rumah. Tetapkan satu
hari dalam seminggu sebagai hari bersih-bersih dan selama proses tersebut biarkan anak-
anak berada di luar rumah.
Langkah 6
Tambahkan kegiatan olahraga ringan dalam masa detoksifikasi Anda. Lakukan
yoga, tai-chi atau jalan cepat. Anda mungkin akan merasakan tubuh tidak berenergi pada
hari-hari awal melakukan detoks. Karena itu program detoks sebaiknya dilakukan saat
aktivitas
Langkah 7
Program detoks sebaiknya dilakuakn saat kesibukan dan aktifitas Anda sedang
rendah. Hindari memulai program detoks saat Anda harus melakukan perjalanan atau
sedang mengerjakan tugas penting yang menuntut konsentrasi.
Langkah 8
Hindari melakukan program detoks yang sifatnya ekstrem seperti hanya minum jus saja. Menurut Zeratsky (2009: 93), program detoks yang seperti itu bisa menyebabkan dehidrasi, kelelahan, mual dan pusing. Ia juga tidak menyarankan konsumsi suplemen detoks yang bertujuan membersihkan usus. Ada baiknya jika Anda berkonsultasi pada dokter sebelum memulai program detoks.
Menurut Prof. Walujo Soerjodibroto(2007: 80),” proses detoksifikasi terjadi secara
alami. Bahwa kemudian ternyata tidak semua orang sadar bagaimana caranya hidup sehat,
detoksifikasi perlu dilakukan agar toksin yang menumpuk dapat dibersihkan.”
Berikut ragam detoks yang umum dilakukan:
1. PUASA
Detoks cara ini ringan dan efektif. Berpuasa, dijelaskan Dr. Barki, memberi
kesempatan kepada organ-organ yang terlibat dalam fungsi detoksifikasi seperti hati, usus
besar, ginjal, paru-paru, dan kulit dapat beristirahat. Dengan demikian, sel-sel tubuh
leluasa melakukan metabolisme zat-zat di dalam tubuh.
Puasa biasanya dilakukan dengan cara makan selepas magrib hingga sebelum
subuh. Bisa juga puasa dilakukan dengan cara tidak mengonsumsi garam dan gula sama
sekali (nganyep), atau hanya makan rebusan umbi-umbian (ngrowot), dan lain-lain
metode.
2. FOOD DETOX
Detoks cara ini dengan menghindari makanan berlemak, seperti daging merah
atau produk olahan susu atau makanan yang terlalu asin dan manis. Kenapa? Dinyatakan
Dr. Barki, bahan pangan jenis ini dapat memperberat kerja organ pendetoks.
Biasanya detoks cara ini dilakukan dengan mengonsumsi banyak buah seperti
pepaya, nanas, apel, semangka, melon, anggur, tomat, dan wortel, notabene merupakan
sumber antioksidan tinggi, yang selain memberi zat gizi, juga berguna membuang racun.
Konsumsi lainnya adalah sayuran seperti brokoli, selada air, kacang kedelai,
kacang tanah, dan buncis. Agar optimal, sebaiknya food detox dilakukan hanya
menggunakan buah dan sayuran organik yang bebas bahan kimia.
Food detox, menurut Dr. Barki (2009: 32), kadang digunakan sebagai cara
menjadi langsing dengan mengurangi berat badan. Kekurangannya, food detox cenderung
menjadi sangat rendah kalori, sehingga berat badan turun cukup drastis dalam waktu
singkat. Tentu saja ini membawa risiko, yaitu kekurangan nutrisi karena jumlah kalori
yang dikurangi terlalu dramatis.
3. COLON HYDROTHERAPY
Upaya pembersihan toksin dalam tubuh bisa dilakukan dengan melakukan terapi
cuci usus (colon therapy). Terapi ini, menurut Dr. Sukarliono (2010: 77), telah lama
digunakan untuk mereka yang mengalami gangguan pencernaan dan mereka yang ingin
langsing. Namun, dalam perjalanannya, terapi cuci usus terbukti mampu meluruhkan
toksin dalam tubuh, sehingga mengembangkan fungsi organ tubuh kembali bugar.
Dr. Sukarliono percaya bahwa kesehatan tubuh berawal dari usus besar (colon)
yang sehat. Pola makan dan pola hidup tak sehat akan menyisakan kerak yang menempel
di dinding usus besar. Selama kerak dalam usus tidak dibersihkan, proses penyerapan
toksin dan partikel protein akan berlangsung terus-menerus. Toksin dan partikel protein
itulah yang akan masuk ke pembuluh darah dan membebani kerja lever sebagai pusat
metabolisme yang bekerja membongkar semua sampah. .
4. VIVARI DETOX
Detoks ini dengan hanya minum cairan berenergi secara intensif, yang diproses
dengan teknologi VQS. Prinsipnya, kata Dr. Barki, membantu memulihkan energi organ
tubuh yang terlibat dalam detoksifikasi bersama-sama dengan hidrasi optimum di level
sel. Kondisi ini memungkinkan cairan energi bekerja, bukan lagi hanya sekadar
membersihkan isi usus, tetapi sekaligus mampu mengeluarkan racun sampai ke tingkat
sel.
Vivari detox mengeluarkan racun melalui 6 lubang, tergantung di mana proses
detoksnya terjadi. Bisa dalam bentuk kotoran mata atau keluar lendir dari hidung atau
keluarnya air liur, keringat, dan air seni berlebih, maupun kotoran dan gas.
5. LIVER CLEANSING
Detoks ini adalah program pembersihan hati. Menurut Dr. Lucky Kartadinata
(2011: 105), hati adalah organ penting yang mempunyai fungsi utama membersihkan
racun tubuh. Bila racun tidak disaring dengan bersih oleh lever, racun tersebut bisa
merusak sel dan jaringan tubuh.
Liver cleansing adalah sebuah program kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan fungsi kerja hati dan tubuh secara keseluruhan. Manfaatnya,
membersihkan parasit, memperkuat fungsi hati, mengurangi perlemakan hati, membantu
mengontrol berat badan, membersihkan hati dan kantong empedu dari batu empedu,
meningkatkann sistem pencernaan, serta meningkatkan sistem pembuangan racun tubuh.
Program pembersihan ini biasanya dilakukan dengan mengonsumsi sejumlah
herbal, ditambah makan kentang dan jus apel.
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil karya yang telah penulis buat, detoksifikasi (detoks) adalah
proses pengeluaran toksin atau racun yang ada dalam tubuh manusia. Toksin ini bukan
hanya ampas dari makanan yang masuk kedalam tubuh dan makanan makanan yang tidak
tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat makanan adtif, udara tercemar, bahan kimia
seperti pestisida, logam berat dalam makanan dan minuman yang tercemar, residu obat-
obatan farmasi, dll. Bahkan pikiran dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel-sel
tubuh.
Tanda orang yang harus melakukan detoksifikasi oran tersebut akan mengalami
selulit, mual setelah mengkonsumsi makanan berlemak, bertambah gemuk di perut atau
kelebihan berat badan, depresi, perubahan suasana hati, alergi, asma, sakit kepala,
tekanan darah tinggi,gangguan menstruasi/timbulnya menopause dini, gula darah rendah,
sindroma kelelahan kronis, ketidak seimbahan hormon, ketidak suburan, nyeri di
payudara, lendir kekuningan di pagi hari, sembelit, kembung, sering buang air besar
encer, susah buang air besar.
Kebanyakan orang-orang yang melakukan detoksifikasi awalnya mempunyai
gejala-gejal seperti demam atau flu, diare atau sebaliknya malah mengalami sembelit,
nyeri otot atau sendi, sakit kepala atau migraine, mual-mual atau kembung, lesu, banyak
mengeluarkan riak atau lender, gatal-gatal atau berjerawat, napas bau dan muncul lapisan
tebal pada lidah, mudah merasa kedinginan, dan gangguan emosional.
Manfaat yang kita dapatkan setelah kita melakukan detoksifikasi adalah berat
badan turun, selulit berkurangkadar kolesterol dan tekanan darah berkurang, kulit lebih
cantik, meningkatkan vitalitas, pencernaan sehat, kesuburan meningkat, sembuh dari
masalah kronis, sisteem kekebalan tubuh meningkat, dan dapat membersihkan pikiran.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil karya tulis yang telah penulis buat, penulis menyarankan
kepada pembaca untuk melakukan detoksifikasi untuk kesehatan tubuh, yang sudah kita
ketahui bahwa perubahan zaman ini memberikan dampak negatif bagi tubuh kita.
Detoksifikasi diperlukan untuk mencegah berbagai macam penyakit dari
penyakit ringan hingga penyakit berat, dengan cara menjaga pola makanan yang baik,
bergizi, dan tentunya baik untuk kesehatan tubuh. Hingga kegiatan-kegiatan penunjang
detoksifikasi seperti puasa, olahraga, dll.
Untuk pelaksanaannya dibutuhkan konsistensi dalam melakukan kegiatan ini
seperti keinginan yang kuat untuk hidup sehat hingga melakuan setiap kegiatan yang
menunjang untuk melakukan detoksifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Robin Graham dan Tony Burns. 2003. Lecture Notes Dermatologi. Jakarta: Erlangga
Cheung, Theresa. 2010. The Lemon Juice Diet. jakarta: Citra Pustaka.
Cook, Michelle Schofrro. 2009. Detoksifikasi Tubuh dalam 4 Minggu. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Dewi, Shakila. 2012. Sehat dengan Detoksifikasi. Yogyakarta: Citra Pustaka
Dorland, W.A. Newman. 2000. Kamus Kedokteran Dorland Ed.29. Jakarta: EGC.
Gunawan, Andang. 2006. Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing dan Sehat.
Jakarta: Gramedia
Junger, Alejandro. 2011. Clean. Jakarta: Qanita.
Kelly, Tracey. 2008. Rahasia Alami Detoks. Jakarta: Erlangga.
Selby, Anne. 2007. Makanan Berkhasiat. Jakarta: Erlangga.