Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah...

12
Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. 6 MARET 2019 RABU ABU Nyatakan pada umat-Ku akan pelanggaran mereka. Yesaya 58:1-12 Kesalehan yang palsu dan yang sejati. 1 Serukanlah kuat-kuat , janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! 2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum- hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya: 3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya j juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. 4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. 5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? 6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki , ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya t dan mematahkan setiap kuk, 7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! 8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. 9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan

Transcript of Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah...

Page 1: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

6 MARET 2019 ● RABU ABU

Nyatakan pada umat-Ku akan pelanggaran mereka.

Yesaya 58:1-12

Kesalehan yang palsu dan yang sejati.

1 “Serukanlah kuat-kuat , janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu

bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku

pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! 2Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala

jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak

meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-

hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya: 3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga?

Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak

mengindahkannya j juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau

masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua

buruhmu. 4Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta

memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu

berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat

tinggi. 5Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan

hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti

gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur?

Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari

yang berkenan pada TUHAN? 6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki , ialah supaya engkau membuka

belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau

memerdekakan orang yang teraniaya t dan mematahkan setiap kuk, 7supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan

membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila

engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan

tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! 8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan

pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan

TUHAN barisan belakangmu. 9Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan

Page 2: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!

Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak

lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari f dan memfitnah, 10apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan

sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas h maka terangmu i akan

terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah j hari. 11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan

hatimu l di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau

akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak

pernah mengecewakan. 12Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan

akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau

akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus ", "yang

membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".

Renungan

Beberapa jenis puasa dan ketaatan keagamaan mungkin dikagumi di dunia,

tetapi tidak di surga (lihat ajaran-ajaran Kristus dalam Mat 6: 1-18). Orang

Israel bertanya-tanya mengapa praktek kesalehan mereka gagal

membuahkan hasil yang signifikan. Tuhan memberi jawaban melalui nabi

Yesaya. Hanya melalui ritual keagamaan tanpa perubahan batiniah dan

perilaku tidak ada artinya. Misalnya, orang-orang Yahudi, meskipun mereka

berpuasa, mereka berdosa karena masih mengejar kesenangan mereka

sendiri dan menindas yang lemah (ay 3). Bagaimanapun tangan yang

berdoa dan tangan yang memukul dengan tinju (atau tangan yang serakah)

tidak bisa sejalan (ay 4)!

Jenis puasa yang akan diperhatikan oleh Allah dan menyenangkan hati-Nya

adalah yang melampaui ritual dan jebakan agama. Ini melibatkan tindakan-

tindakan yang mencerminkan kebenaran Allah dan kekudusan, dan

tindakan-tindakan belas kasih seperti memberi makan yang lapar, memberi

orang miskin tempat tinggal dan memberikan pakaian bagi yang telanjang

(ay 6-7, lih. Apa yang Yesus katakan tentang bagaimana “domba” dan

“kambing” akan dipisahkan , Matius 25: 31-46). Dengan kata lain, Tuhan tidak

tertarik dengan permainan bayangan keagamaan tetapi dalam

transformasi batin dan sosial yang nyata. Praktek doa dan puasa kita harus

tulus dan melibatkan pengorbanan dan perhatian pribadi.

Hasil kesalehan seperti itu akan menjadi pembuka pintu surga untuk

menuangkan berkat rohani. Kekudusan kita akan tumbuh, doa-doa kita

Page 3: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

akan didengar, rasa lapar dan dahaga rohani kita terpuaskan, dan jiwa

serta bumi kita dipulihkan. Kita kemudian akan benar-benar menjadi ahli

memperbaiki yang rusak dan memulihkan apa yang hilang (ay 12). Kita akan

dapat mengamankan iman dan masa depan generasi yang akan datang.

Pra Paskah adalah masa doa tahunan, puasa dan member I sedekah

(berbuat baik dalam nama Kristus). Kita harus ingat apa yang Allah cari di

dalam kita selagi kita mengamati masa Pra Paskah. Mari kita melampaui

praktek keagamaan yang berpura-pura dan pastikan bahwa hati kita penuh

dengan kekudusan dari Allah dan tangan kita penuh dengan kasih-Nya.

Doa

O Tuhan yang menilik semua hati, tolonglah-ku untuk melewati masa Pra

Paskah yang suci ini dengan penuh kerendahan hati, pertobatan dan haus

akan kehadiran-Mu dan kebenaran, dan hati yang penuh dengan belas

kasihan bagi mereka yang kekurangan di sekitarku. Tolonglah-ku untuk

berpuasa dari segala sesuatu yang menghalangiku untuk berbuat demikian.

Tindakan

Buatlah 1 daftar hal-hal yang engkau harus fokus selama masa Pra Paskah.

Bagaimana engkau dapat melepaskan keinginanmu untuk merangkul

kehendak Tuhan? Bagaimana ini akan mengubah hati dan caramu melihat

tetanggamu yang kekurangan?

Oleh

Bishop Emeritus Dr Robert Solomon

The Methodist Church in Singapore

Page 4: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

7 MARET 2019 ● KAMIS SETELAH RABU ABU

Jika ada yang datang padaku, setelah Aku.

Lukas 9:22-25

Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat

mengikut Dia.

22Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak

penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli

Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. " 23Kata-Nya

kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus

menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena

barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan

nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan

menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,

tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?

Renungan

“Ketika Kristus memanggil seorang manusia, dia menawarkan diri dia datang

dan mati. ” Ini adalah kata-kata yang mengejutkan dari seorang pendeta-

teolog Jerman, Dietrich Bonhoeffer. Apakah kata-katanya melebih-lebihkan

harga mengikut Yesus? Bagian kita hari ini menunjukkan bahwa itu jauh dari

melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus

untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi oleh kepentingan melayani

diri sendiri, panggilan Yesus untuk menyangkal diri dan salib tidak populer,

kontra-budaya, dan sulit untuk dirangkul.

Ambil contoh para murid misalnya. Setelah menyaksikan mujizat Yesus

memberi makan orang banyak dengan lima roti dan dua ikan, Petrus cepat

mengaku Yesus sebagai Kristus (ayat 20). Tetapi pengakuannya, meski benar

dalam bentuk, cacat dalam isinya. Lukas mengungkapkan dalam ayat 45,

pemahaman bahwa Kristus harus menderita mati belum membangunkan

para murid, mungkin termasuk Petrus. Ini seharusnya tidak mengejutkan kita.

Kematian karena penyaliban bertentangan dengan harapan manusia akan

seorang Juruselamat dan Kristus. Kristus yang disalibkan adalah orang yang

telah dipermalukan sebagai seorang kriminal dan dikutuk oleh Tuhan.

Mengapa ada orang yang mau mengikuti Kristus seperti itu? Namun ini

Page 5: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

adalah jalan yang harus dijalani Yesus jika Ia ingin menjadi Mesias yang

“akan dibangkitkan pada hari yang ketiga” (ayat 22).

Titik awal dimana kita harus memahami ke-Mesias-an Yesus bukanlah dari

kemuliaan kebangkitan-Nya, tetapi pentingnya kematian-Nya. Demikian

juga, panggilan untuk mengikuti Yesus dimulai dengan pentingnya akan

kematian Yesus, baik itu kematian atas kemauan diri sendiri, atau dalam

beberapa kasus penganiayaan, kematian fisik. Apapun kasusnya, inti dari

doa kita sebagai pengikut Yesus adalah, "bukan kehendak saya, tetapi

jadilah kehendak-Mu." Penyangkalan diri demi Kristus adalah cara untuk

menemukan jati diri kita (ku) dikosongkan. Biarkanku memiliki segalanya,

biarkanku tidak memiliki apa-apa. Aku bebas dan sepenuhnya

menyerahkan segala sesuatu untuk kesenangan Engkau dan menyangkal

sebagaimana yang Allah maksudkan.

Doa

Ya Allah yang berdaulat, aku bukan lagi milikku, melainkan milik-Mu.

Tempatkan diriku pada apa yang Engkau inginkan, tempatkanku pada

siapa Engkau inginkan. Tempatkanku untuk bekerja, tempatkanku untuk

menderita. Biarkanku bekerja untuk-Mu atau dikesampingkan tersingkir

untuk-Mu, ditinggikan untuk-Mu atau direndahkan untuk-Mu. Biarkan ku

dipenuhkan, biarkan diriku tidak memiliki apapun. Diriku secara bebas dan

menyerahkan segalanya demi perkenan dari Mu. Amin. (Kata-kata

diadaptasi dari Layanan Perjanjian John Wesley)

Tindakan

Identifikasi satu atau dua bagian dari kehidupanmu yang engkau anggap

paling sulit untuk “disalibkan” dan serahkan pada kuasa kedaulatan Tuhan.

Berikan area itu kepada Tuhan saat engkau berdoa doa di atas. Tutup saat

teduhmu dengan lagu, "t’lah kuputuskan mengikut Yesus ... ku tak ingkar."

Oleh

Rev Dr Edwin Tay

Wakil Kepala Sekolah

Trinity Theological College

Page 6: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

8 MARET 2019 ● JUMAT SETELAH RABU ABU

Korban syukur yang berkenan pada Allah.

Mazmur 51:1-5, 17-18.

Pengakuan dosa. 1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud , 2 ketika nabi Natan datang

kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. 3 Kasihanilah aku ya Allah,

menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-

Mu yang besar! 4 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari

dosaku! 5 Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa

bergumul dengan dosaku. 17 Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian

kepada-Mu ! 18 Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya

kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.

Renungan

Ini dianggap sebagai salah satu yang paling mendalam dari tujuh mazmur

'pertobatan', yaitu. Mazmur 6, 32, 38, 102, 130, 143. Ditulis pada saat-saat

paling gelap dalam pencarian diri dan penyesalan. Kemungkinan besar,

dosa yang diingat adalah dosa perzinaan Daud sebagaimana diceritakan

dalam 2 Samuel 11 dan 12.

Teriakan pembuka pemazmur 'Kasihani daku, ya Tuhan ...' (ay. 1) adalah

pengakuan bahwa dia, sebagai orang yang bersalah, sama sekali tidak

layak atas pengampunan yang dia minta. Dengan demikian, ia hanya bisa

memohon kepada ‘kasih yang teguh’ dari Allah.

Apa yang ditekankan dalam pengakuannya adalah bahwa dosa lebih dari

pelanggaran terhadap manusia lainnya. Dalam skema yang lebih besar,

ketika satu orang berdosa, seseorang berdosa terhadap Tuhan juga:

'Terhadap kamu, kamu saja, aku telah berdosa' (ayat 4; lihat juga 2 Samuel

12:13). Alasan mengapa hal ini bisa terjadi adalah karena kebenaran ilahi

disakiti. Terlebih lagi, rasa terluka tersebut dilakukan terhadap seseorang

yang berdosa, 'dirasakan' oleh Tuhan Sendiri.

Walaupun tidak disebutkan, Daud dipastikan telah menawarkan korban

bakaran untuk dosa, seperti yang dituntut oleh ritual di zamannya. Di sini, ia

Page 7: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

memberi tahu kita bahwa Allah tidak akan merendahkan korban 'roh yang

hancur' dan 'hati yang patah dan menyesal' (ayat 17). Saya kira, maksudnya

bagi kita adalah bahwa mendapatkan yang benar dengan Allah dan

dengan mereka yang telah kita sakiti adalah masalah hati, bahkan jika

tindakan nyata telah diambil sebagai ganti rugi.

Doa

Kasihanilah kami, ya Tuhan! Kasihanilah kami! Kami membutuhkan

pengampunan Anda untuk dosa-dosa yang telah kami lakukan — secara

sadar atau tidak sadar. Bersihkan setiap bagian dari kita dan buat kita utuh.

Bantu kami untuk melakukan apa yang selalu benar. Amen.

Tindakan

Luangkan waktu sejenak untuk mengingat bagaimana kita telah menyakiti

orang lain dengan tindakan egois dan ketidakpedulian kita. Mintalah

kepada Tuhan untuk pengampunan, mengingat bahwa dosa kita adalah

dosa terhadap Dia juga.

Oleh

Mr Lim K Tham

Dia telah melayani sebagai Sekretaris Jenderal Bible Society of Singapore

dan Sekretaris Jenderal National Counsel Gereja-Gereja di Singapura. Beliau

juga melayani di Care Corner Singapore dan Singapore Anglican

Community Services sebagai chief executive mereka. Saat ini beliau sedang

melakukan riset di University of Edinburgh, Scotlandia.

Page 8: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

9 MARET 2019 ● SABTU SETELAH RABU ABU

Aku datang untuk memanggil orang berdosa agar bertobat.

Lukas 5:27-32

Lewi pemungut cukai mengikut Yesus. 27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai,

yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata

kepadanya: "Ikutlah Aku!”. 28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala

sesuatu, lalu mengikut Dia. 29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan

sejumlah besar pemungut cukai r dan orang-orang lain turut makan

bersama-sama dengan Dia. 30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli

Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa

kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan

orang berdosa ? " 31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan

orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; 32 Aku datang bukan

untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka

bertobat. "

Renungan

Apakah Anda merasa direndahkan oleh komunitasmu ? Apakah Anda

terjebak dalam jalan hidup yang buruk dan rusak, namun Anda tak mampu

menolong diri sendiri melainkan mencoba untuk bertahan untuk hidup dan

meraih apa yang dibawanya? Apakah Anda putus asa karena Anda tidak

memiliki harapan lagi?

Ini hampir sama dengan yang dirasakan oleh orang Lewi. Diberikan nama

mengikuti nama Kesatria Lewi, dia diharapkan menjadi tokoh besar di antara

rakyatnya. Sebaliknya, ia bersekutu dengan orang-orang Romawi dan

mengumpulkan pajak untuk mereka dari sesama orang Yahudi. Dari luar, ia

menikmati kekayaan dan hak istimewa dari aparat pemerintah. Di lubuk

hatinya, dia sengsara — ditolak, sebagai seorang pengkhianat dan terbuang.

Namun Yesus datang dan memanggil orang Lewi ini untuk mengikut Dia.

Pertimbangkan bagaimana hal ini mempengaruhi opini publik tentang Yesus.

Pada waktu itu, Dia sangat dihormati oleh orang banyak sebagai seorang

yang saleh dan nabi yang suci. Namun, orang-orang segera

Page 9: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

mencemoohnya sebagai "si rakus dan pemabuk, teman pemungut cukai

dan orang berdosa" (Luk 7:34), tidak diragukan lagi sebagian disebabkan

oleh hubungan-Nya dengan Lewi dan rekan-rekannya. Namun hal ini tidak

menghentikan Yesus dari melakukan hal itu, karena — seperti Dia menjawab

mereka yang mempertanyakan tindakan-Nya — adalah untuk orang sakit

dan orang-orang berdosa, Dia datang untuk menyembuhkan yang sakit dan

memanggil yang berdosa untuk bertobat.

Ketika kita menemukan diri kita dalam lumpur keputusasaan, kita sering

dapat merasa bahwa kita tidak layak mendapatkan perhatian dan kasih

Allah. Namun Yesus, Anak Allah yang tidak berdosa, telah datang secara

pribadi untuk menyelamatkan kita dari dosa dan dukacita kita, dan

menawarkan kepada kita suatu perubahan tentunya. Ketika kita bertobat,

kita dapat keluar dari lumpur kita dan mengikuti Dia di sepanjang jalan

kehidupan kita yang sempit namun diberkati.

Sebagai tanggapan terhadap tuduhan-tuduhan jahat dan label-label yang

merendahkan yang telah dibebankan publik terhadap Yesus dalam Lukas

7:34, kita melihat bahwa sungguh, “hikmat dibenarkan oleh anak-anaknya”

(Luk 7:35). Hari ini, kita mengenal Lewi sebagai pemungut pajak yang

direndahkan, seperti Matius, yang juga memberikan pada kita salah satu

kisah Injil yang diilhami. Segala puji bagi Allah untuk kekuatan-Nya untuk

menyelamatkan dan mengubah, dan semoga kita juga mengalami hal

yang sama hari ini.

Doa

Terima kasih, Tuhan Yesus, atas inisiatif-Mu yang besar dan sikap

merendahkan diri dalam menyelamatkan orang berdosa seperti diriku. Aku

tidak perlu menjadi baik dan utuh sebelum datang kepada-Mu dan

mengalami kasih karunia dan kekuatan-Mu yang menyelamatkan. Tolonglah

diriku untuk mengenal dan merengkuh Engkau dengan cara yang lebih

dalam dan lebih pribadi, dan menuntun-ku untuk menanggapi dengan tulus,

hati yang penuh pertobatan dan ketaatan yang tulus. Amin. Tindakan

Tatkala engkau merenungkan kehidupanmu, renungkanlah selaku pribadi di

dalam Kristus dan lakukan apa yang dinyatakan di dalam perikop ini. Lalu

datanglah kepada-Nya apa adanya dirimu, dan alamilah transformasi

Page 10: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

pikiran, hati, keinginan, dan kehidupanmu selagi engkau bertobat dan

mengikuti-Nya.

Oleh

Rev Ezekiel Tan

General Secretary

The Bible Society of Singapore

Page 11: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

10 MARET 2019 ● HARI MINGGU PERTAMA PRA PASKAH

Mengakui Yesuslah Tuhan

Roma 10:8b-13

8b "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam

hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. 9 Sebab jika kamu

mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya

dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang

mati, maka kamu akan diselamatkan. 10 Karena dengan hati orang percaya

dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. 11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak

akan dipermalukan." 12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi

dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua

orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. 13 Sebab,

barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Renungan

Disini Paul menghubungkan hati dengan mulut, benar adanya Yesus telah

mengatakan bahwa yang penting keluar dari seseorang, bukan apa yang

masuk ke dalam seseorang. Hati adalah pusat dari pikiran, roh, dan tubuh

dan untuk mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan adalah menyatakan

bahwa Yesus adalah tuhan atas seluruh pikiran, emosi, dan kekuatan. Kita

harus mengasihi Allah dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu

dan dengan segenap akal budimu.

Pengakuan ini datang dari seseorang yang telah tersesat, yang menangisi

Yesus sebagai Tuhan dan Allah, untuk mengembalikan hidup kita dan hak

istimewa kita untuk dapat dilahirkan kembali sebagai anak Allah. Allah

menjawab seruan kita dan tidak seorangpun yang ingin masuk ke dalam

kerajaan Allah yang akan ditolak. Tidak ada seorangpun yang terlalu jahat

sehingga dia tidak dapat diselamatkan, atau tidak ada seorangpun yang

terlalu baik sehingga dia tidak membutuhkan Allah.

Sebagai anak yang telah dilahirkan kembali, kita dapat mengangkat kepala

kita tinggi-tinggi, karena Allah-lah yang telah meninggikan kita. Semua yang

telah jatuh kekurangan kemuliaan Allah dan Tuhan yang sama adalah

Tuhan dari segala tuan, yang mengaruniakan pada kita yang tidak layak ini

Page 12: Renungan Harian Pra Paskah 2019. Harapan dalam Kesengsaraan. · melebih-lebihkan, Bonhoeffer telah memahami esensi dari panggilan Kristus untuk murid-murid-Nya. Di dunia yang didominasi

Renungan Harian Pra Paskah 2019.

Harapan dalam Kesengsaraan.

segala kekayaan. Jika kita ingin bermegah, kita bermegah di dalam nama

Tuhan dan bukan yang lainnya.

Pada awal periode Pra Paskah, kita mengikuti Yesus selagi Ia menuju ke salib

yang memampukan kita untuk ditinggikan. Sebaliknya kita dapat

meninggikan orang lain, karena benar adanya setiap orang yang

memanggil nama Tuhan akan diselamatkan. Terpujilah Allah dari pada-

Nyalah semua berkat mengalir!

Doa

Allah yang Maha Kuasa, kami berterima kasih atas kasih-Mu yang besar

sehingga Engkau mengirim anak-Mu Yesus untuk disalibkan sehingga kami

dapat ditinggikan. Mampukan kami untuk mengikuti langkah kaki Yesus,

mengetahui bahwa Yesus telah pergi mendahului kami dan telah meraih

kemenangan setelah Dia memenuhi – kehendak-Mu bagi kami. Kami memuji

Engkau untuk kebesaran kuasa-Mu yang telah membangkitkan Yesus setelah

ketekunan-Nya mematuhi Engkau hingga akhir. Kiranya kami juga bertekun.

Tindakan

Lakukan sesuatu setiap hari dalam empat puluh hari berikutnya untuk meniru

cara Yesus mati untuk diri sendiri dan hidup bagi Allah. Lihatlah betapa Allah

yang Maha Kuasa menopang dan meninggikan engkau.

Oleh

Dr Lee Soo Ann

President

The Bible Society of Singapore