Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

download Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

of 16

Transcript of Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    1/16

    LAPORAN REFRESHING

    MORFOLOGI KELAINAN KULIT DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

    DERMATOLOGI

    Disusun Oleh :

    Nuri Amelia Rahmah

    2!"#$!

    Pem%im%in& :

    Dr' H' Din(in )u(hi Raha*u+ S,'KK

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU PEN-AKIT KULIT DAN KELAMIN

    RSUD .IANJUR/UNI0ERSITAS MUHAMMADI-AH JAKARTA

    21#

    TINJAUAN PUSTAKA

    1

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    2/16

    Mr3l&i 4elainan 4uli56E3lresensi

    Efloresensi kulit dapat berubah pada waktu berlangsungnya penyakit. Proses tersebutdapat merupakan akibat biasa dalam perjalanan proses patologik. Kadang-kadang perubahan ini

    dapat dipengaruhi keadaan dari luar, misalnya trauma garukan dan pengobatan yang diberikan,

    sehingga perubahan tersebut tidak biasa lagi. Dalam hal ini, gambaran klinis morfologik penyakit

    menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali. Untuk mempermudah dalam pembuatan diagnosis,

    ruam kulit dibagi menjadi beberapa kelompok :

    Ruam 4uli5 ,rimer

    a. Ma4ulaadalah efloresensi primer yang berbatas tegas, hanya berupa perubahan warna

    kulit tanpa perubahan bentuk, seperti pada tinea ersikolor, morbus !ansen,

    melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis

    b. Eri5emaadalah kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh kapiler yang

    reversible.

    ". Pa,ulaadalah penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumsrip, berukuran diameter lebih

    ke"il dari # "m, dan berisikan $at padat. %entuk papul dapat berma"am-ma"am, misalnya

    setengah bola, "ontohnya pada eksem atau dermatitis, keru"ut pada keratosis folikularis,

    datar pada eruka plana juenilis, datar dan berdasar polygonal pada liken planus, berduri

    2

    A. Hiperpigmentasi,

    pigmen melanin

    B. Biru, bayanganmelanosit

    C. Eritema, vasodilatasi

    kapiler

    D. Purpura, ekstravasai

    eritrosit

    http://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/a2.jpg
  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    3/16

    pada eruka ulgaris, bertangkai pada fibroma pendulans dan pada eruka filiformis.

    &arna papul dapat merah akibat peradangan, pu"at, hiperkrom, putih, atau seperti kulit di

    sekitarnya. %eberapa infiltrat mempunyai warna sendiri yang biasanya baru terlihat

    setelah eritema yang timbul bersamaan ditekan dan hilang 'lupus, sifilis(. )etak papul

    dapat epidermal atau kutan.

    d. N(usadalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol.

    'jika diameter * + "m disebut nodulus(.

    e. 0esi4ula adalah gelembung yang berisi "airan serum, beratap, berukuran kurang dari

    +"m garis tengah, dan mempunyai dasar esikel berisi darah disebut esikel

    hemoragik. 'misalnya pada arisela, herpes $oster(

    3

    http://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/c.jpghttp://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/b1.jpg
  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    4/16

    f. )ulaadalah esikel dengan diameter / + "m, misal pada pemfigus, luka bakar. 0ika

    esikelbula berisi darah disebut esikelbula hemaragik . 0ika bula berisi nanah disebut

    bula purulen.

    g. Pus5ulaadalah esikel berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah esikel

    disebut esikel hipopion. 'seperti pada ariola, arisela, psoriasis pustulosa(.

    http://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/e.jpghttp://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/d.jpg
  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    5/16

    h. Ur5i4aadalah penonjolan di atas kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-

    lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa dan gigitan serangga.

    i. Tumradalah istilah umum untuk benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun

    jaringan.

    j. Kis5aadalah ruangan berdinding dan berisi "airan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk

    bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang. Dinding kista merupakan

    selaput yang terdiri atas jaringan ikat dan biasanya dilapisi sel epitel atau endotel. Kista

    terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah,

    saluran getah bening, atau lapisan epidermis,. 1si kista terdiri atas hasil dindingnya, yaitu

    serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel eitel, lapisan tanduk, dan rambut. 'seperti

    pada kista epidermoid(

    k. Pla4 7plaque8 adalah peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi

    $at padat 'biasanya infiltrate(, diameternya "m atau lebih. 2ontonya papul yang

    melebar atau papul-papul yang berkonfluensi pada psoriasis.

    l. A%ses merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam

    kutis atau subkutis. %atas antara ruangan yang berisikan nanah dan jaringan di sekitarnya

    !

    http://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/f.jpg
  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    6/16

    tidak jelas. 3bses biasanya terbentuk dari infiltrate radang. 4el dan jaringan han"ur

    membentuk nanah. Dinding abses terdiri atas jaringan sakit, yang belum menjadi nanah.

    Ruam 4uli5 se4un(er

    a. S4uamaadalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. 4kuama dapat halus

    sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembaran kertas. Dapat

    dibedakan, misalnya pitiriasiformis 'halus(, psoriasiformis 'berlapis-lapis(, iktiosiformis

    'seperti ikan(, kutikular 'tipis(, lamelar 'berlapis(, membranosa atau eksfoliatia

    'lembaran-lembaran(, dan keratolitik 'terdiri atas $at tanduk(.

    b. Krus5aadalah onggokan "airan darah, kotoran, nanah, dan obat yang sudah mongering di

    atas permukaan kulit, misalnya pada impetigo krustosa, dermatitis kontak. Krusta dapat

    berwarna hitam 'pada jaringan nekrosis(, merah 'asal darah(, atau "okelat 'asal darah,

    nanah, serum(.

    "

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    7/16

    ". Ersi adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh kehilangan jaringan yang tidak

    melampui stratum basal. 2ontoh bila kulit digaruk sampai stratum spinosum akan keluar

    "airan serous dari bekas garukan.

    d. E4s4riasibila garukan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai ujung pap5il, maka

    akan terlihat darah yang keluar selain serum. Kelainan kulit yang disebabkan oleh

    hilangnya jaringan sampai ujung stratum papilaris sehingga kulit tampak merah disertai

    bintik-bintik perdarahan. Ditemukan pada dermatitis kontak dan eksima.

    e. Ul4us adalah hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus dengan

    demikian mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi. 6ermasuk erosi dan ekskoriasi dengan

    bentuk linier ialah fisura atau rhagades, yakni belahan kulit yang terjadi oleh tarikan

    jaringan di sekitarnya, terutama terlihat pada sendi dan batas kulit dengan selaput dasar.

    #

    http://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/h.jpghttp://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/g.jpg
  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    8/16

    Kerusakan kulit 'epidermis dan dermis( yang memiliki dasar, dinding, tepi dan isi. 7isal

    ulkus tropikum, ulkus durum.

    f. Rha&a(en adalah belahan-belahan kulit dengan dasar yang sangat ke"ildalam misal

    pada keratoskisis, keratodermia.

    g. Paru5 7si4a5ri4s8adalah jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang

    sudah hilang. 0aringan ikat ii dapat "ekung dari kulit sekitarnya 'sikatriks atrofi(, dapat

    lebih menonjol 'sikatriks hipertrofi(, dan dapat normal 'eutrofiluka sayat(. 4ikatriks

    tampak li"in, garis kulit dan adneksa hilang.

    h. Keli( adalah hipertrofi yang pertumbuhannya melampaui batas.

    i. A%ses adalah efloresensi sekunder berupa kantong berisi nanah di dalam jaringan.

    7isalnya abses bartholini dan abses anal.

    $

    http://belumdokter.files.wordpress.com/2011/04/i1.jpg
  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    9/16

    j. Li4eni3i4asiadalah penebalan kulit sehingga garis-garis lipatanrelief kulit tampak lebih

    jelas, seperti pada prurigo, neurodermatitis.

    k. Guma adalah efloresensi sekunder berupa kerusakan kulit yang destruktif, kronik,

    dengan penyebaran pertiginosa. 7isal pasa sifilis gumosa.

    l. Hi,er,i&men5asi adalah penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih

    hitam dari sekitarnya. 7isal pada melasma, dan pas"a inflamasi.

    m. Hi,,i&men5asi adalah kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih putih dari

    sekitarnya, misalnya pada skleroderma dan itiligo.

    Ruam 4uli5 4husus

    a. Kanali4uli adalah ruam kulit berupa saluran-saluran pad stratum korneum, yang timbul

    sejajar denga permukaan kulit, seperti yang terdapat pada skabies.

    b. Milia 79 hi5e hea(8adalah penonjolan di atas permukaan kulit yang berwarna putih,

    yang ditimbulkan oleh penyumbatan saluran kelenjar sebasea, seperti pada akne sistika.

    ". Kme( 79)la;4 hea(8adalah ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yang timbul akibat

    proses oksidasi udara terhadap sekresi kelenjar sebasea dipermukaan kulit, seperti agne.

    d. E4san5ema adalah ruam permukaan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan

    tidak berlangsung lama, biasanya didahului demam, seperti pada demam berdarah.

    e. Rsela ialah eksantema lentikuler berwarna merah tembaga seperti pada sifilis dan

    frambusia.

    f. Pur,urayaitu perdarahan di dalamdi bawah kulit yang tampak medikamentosa

    g. Lesi 5ar&e5' 6erdiri dari 8 $ona yang berbentuk lingkaran, lingkaran pertama

    mengandung purpura atau esikel di bagian tengah yang dikelilingi oleh lingkaran pu"at

    'lingkaran kedua(, lingkaran ketiga adalah lingkaran eritema. )esi target biasanya

    dijumpai di telapak tangan penderita eritema multiforme 'gambaran seperti mata sapi(.

    %

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    10/16

    h. )urr< adalah terowongan yang berkelok-kelok yang meninggi di epidermis superfi"ial

    yang ditimbulkan oleh parasit.

    i. Telan&ie45asis adalah pelebaran pembuluh darah ke"il superfi"ial 'kapiler, arteriol, dan

    enul( yang menetap pada kulit.

    j. 0e&e5asi adalah pertumbuhan berupa penonjolan-penonjolan bulat atau run"ing menjadi

    satu. 9egetasi dapat di bawah permukaan kulit, misalnya pada tub uh. Dalam hal ini

    disebut granulasi, sperti pada tukak.

    2'2 Pemeri4saan ,enun=an& (erma5l&i

    6ak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan saja tidak

    selalu dapat memberikan informasi yang "ukup. 3da beberapa kelainan kulit yang hampir selalu

    membutuhkan pemeriksaan penunjang lebih lanjut baik untuk memastikan suatu diagnosis

    dengan prognosisnya yang penting atau yang menyangkut terapi 'misalnya, kelainan-kelainan

    dengan lepuhan(, atau untuk men"ari kelainan sistemik yang mendasarinya 'misalnya gatal-gatal

    yang menyeluruh(. Kemajuan di bidang genetika modern memungkinkan darah 'atau juga

    jaringan yang lain( dapat dianalisis untuk men"ari adanya kelainan yang spesifik. Kadang-kadang penemuan klinis saja tidak bisa menentukan diagnosis kerja yang memuaskan, sehingga

    diperlukan keterangan lain untuk bisa meren"anakan penanganan yang optimal.

    4ejumlah teknik pemeriksaan yang penting diperlukan untuk mendapatkan informasi

    lebih lanjut. %eberapa di antaranya, seperti pemeriksaan darah dan apusan 'swab( yang memadai

    untuk pemeriksaan bakteriologi dan irologi. 3kan tetapi, sejumlah teknik lain merupakan hal

    yang lebih spesifik bagi pemeriksan penunjang dermatologis. Pemeriksaan penunjang khusus

    yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut:

    Pemeriksaan darah - dilakukan untuk kelainan sistemik yang melatarbelakanginya, dan

    dikembangkan untuk analisis genetik.

    Swab dan sampel-sampel yang lain ditujukan untuk pemeriksaan apakah terdapat infeksi

    )ampu &ood 'Woods Light( beberapa kelainan menjadi lebih mudah untuk dilihat.

    Kerokan kulit atau guntingan kuku mikroskopi dan kultur mikologis.

    1&

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    11/16

    %iopsi kulit- histopatologi, mikroskopi ele"tron, imunopatologi, sidik D;3.

    6es tempel 'patch test( untuk membuktikan alergi akibat kontak dengan alergen.

    2'2'1 Lam,u (

    )ampu &ood, yang merupakan sumber sinar ultraiolet yang difilter dengan nikel oksida,

    digunakan untuk memperjelas tiga gambaran penyakit kulit:

    a.

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    12/16

    melarutkan membrane sel epidermis, sediaan siap diperiksa. Pemeriksaan ini bisa dibantu dengan

    menambahkan tinta Parker @uink apabila di"urigai adanya infeksi oleh Malassezia 'penyebab

    pitiriasis ersikolor(. 6erhadap guntingan kuku bisa juga dilakukan hal yang sama, tetapi

    diperlukan larutan K

    Pemeriksaan mikroskopis pada rambut bisa juga memberikan informasi tentang adanya

    infeksi jamur, abnormalitas struktur batang rambut pada kelainan genetik tertentu, dan juga bisa

    bermanfaat untuk menentukan berbagai penyebab terjadinya kerontokan rambut yang berlebihan.

    Preparat dari kerokanapusan juga digunakan sebagai alat bantu diagnosti" oleh beberapa

    dermatology untuk sitodiagnostik pada lepuhan-lepuhan yang di"urigai disebabkan oleh irus

    dan pemfigus, dengan menggunakan Apreparat 6$ankB, yang bisa diperiksa langsung di klinik.

    )i,si Kuli5

    %iopsi kulit merupakan teknik pemeriksaan yang sangta penting untuk menentukan

    diagnosis pada banyak kelainan kulit. Kadang-kadang hal ini sangat diperlukan untuk

    mendapatkan kepastian diagnosis klinis sebelum memulai pengobatan. 2ontoh yang baik untuk

    hal ini adalah kanker, kelainan bulosa, dan infeksi-infeksi seperti tuber"ulosis dan lepra. 4elain

    itu biopsi juga perlu dilakukan bila informasi klinis saja belum bisa memberikan seluruh

    jawaban.

    3da dua "ara yang biasa digunakan untuk memperoleh sampel kulit untuk pemeriksaan

    laboratorium:

    +. %iopsi insisieksisi

    2. Punch biopsy

    4ediaan yang didapatkan melalui kedua "ara tersebut bisa dikirim untuk pemeriksaan

    histopatologi yang konensional- biasanya segera difiksasi dalam larutan salin-danatau

    pemeriksaan khusus lainnya, misalnya untuk mengetahui fenotipe D;3 dari sel-sel spesifik atau

    untuk D;3 irus. Untuk imunopatologi, kulit biasanya dibekukan dengan "epat, sedangkan

    untuk mikroskopi elektron, kulit paling baik difiksasi dalam glutaraldehida.

    Selalu ,eri4sa ,erin;iann*a (en&an la%ra5rium se%elum memulai %i,si

    12

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    13/16

    a. )i,si insisi6e4sisi

    6indakan ini membutuhkan sampel pemeriksaan yang "ukup besar ukurannya 'bila dibutuhkan

    bisa dibagi-bagi untuk tujuan yang berbeda( dan dapat juga dipakai untuk mengangkat lesi yang

    sangat besar.

    +. Pem%erian anes5esi l4al' %iasanya lidokain 'lignokain( +-?, penambahan adrenalin

    'epinefrin( +:+>.>>> membantu mengurangi perdarahan, tetapi =an&an se4ali/se4ali

    digunakan pada jari tangan dan jari kaki.

    . Un5u4 %i,si insisi 7(ia&ns5i48' %uat dua sayatan yang berbentuk elips, pastikan

    bahwa sediaan tadi diambil melewati tepi lesi, beserta tepi dari kulit yang normal sekitar

    lesi. Un5u4 e4sisi *an& men*eluruh' Perluas elips mengelilingi keseluruhan lesi

    pastikan tepi eksisi memotong erti"al dan tidak miringke arah tumornya, karena dapat

    menghasilkan eksisi yang tidak "ukup dalam.

    8. Per%ai4i 4erusa4an *an& (i5im%ul4an' Kedua tepi, baik karena biopsi insisi maupun

    eksisi, dirapatkan satu sama lain dengan jahitan pemilihan benang jahitan tidaklah terlalu

    penting, tetapi agar memberikan hasil kosmetik yang terbaik, pakailah benang yang

    sehalus mungkin, dianjurkan benang yang sehalus mungkin, dianjurkan benang

    monofilament sintetis 'misalnya prolen(.

    13

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    14/16

    b. Pun;hbiopsy

    2ara ini jauh lebih "epat, namun hanya memperoleh sampel yang ke"il dan hanya "o"ok

    untuk biopsi diagnostik atau angkat lesi yang ke"il:

    +. )akukan anestesi lo"al

    . 6usukkan pisau biopsy ke dalam lesi dan lakukan gerakan melingkar

    8. 6arik ke atas jaringan di tengah irisan tadi, dan pisahkan dengan menggunakan

    gunting atau pisau s"alpel.

    C. 3tasi perdarahan dengan perak nitrat atau dengan jahitan ke"il.

    1

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    15/16

    Tes 5em,el

    %ila di"urigai terjadi dermatitis kontak alergi, lakukan tes tempel. Pada pemeriksaan ini

    allergen yang kemungkinan menjadi penyebab dilarutkan dalam media yang sesuai. %ahan-bahan

    tes ditempatkan pada lempengan-lempengan tipis yang ditempelkan pada kulit 'biasanya di

    daerah punggung( selama Cjam. eaksi positif 'sesudah Cjam, atau kadang-kadang lebih

    lambat( memastikan adanya reaksi hipersentiitas tipe lambat 'tipe 19( terhadap bahan penyebab

    alergi tadi.

    6eknik pemeriksaan ini dapat diperluas, antara lain untuk pemeriksaan foto alergi.

    DAFTAR PUSTAKA

    1!

  • 7/24/2019 Refreshing Morfologi Dan Pem.penunjang Dermatologi

    16/16

    3ndrew. >>>. iral !iseases " !iseases o# the skin. $th edition. Philadelphia : &%

    4aunders 2ompany.

    3nonim. >++. Dermatology 6erm. Diakses dari:

    http:www.kum".edu.fammeddermtermshtm.

    %udimulja, Unandar. >>F. Mor#ologi dan %ara Membuat !iagnosis " &lmu 'ulit

    'elamin. (d. ).0akarta: GKU1.

    Hraham, obin dkk. >>I.Pemeriksaan Penun*ang: Lectures +otes !ermatologi. Ed. .

    0akarta: Erlangga

    1"