Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam
-
Upload
cahya-daris-triwibowo -
Category
Documents
-
view
61 -
download
7
Transcript of Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam
REFLEKSI KASUS
ENDOMETRIOSIS
Di susun Oleh
Cahya Daris Tri Wibowo
H2A008008
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
BAB I
KASUS
1) IDENTITAS PASIEN
Nama Ny R
Umur 42 tahun
Alamat Tambak Aji RT 08 I
Pekerjaan Pedagang
Suku bangsa Jawa
Agama Islam
Masuk RS 19 - 9 - 2012
NoCM 395313
2) DATA DASAR
1) Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal
19092012 jam plusmn 0800 WIB
1) Keluhan utama nyeri perut saat haid
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien
mengaku nyeri perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang
lalu setelah steril Nyeri dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama
haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan ini nyeri dirasakan
semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini nyeri
semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari
Pasien juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
pasien haid 1 kali dengan interval 2 bulan lama haid 1 minggu
darah yang keluar banyak kadang berupa flek berwarna coklat
kehitaman plusmn 1 bulan yang lalu pasien memeriksakan diri ke dokter
SpOG dan di USG dari hasil USG di dapatkan kista ovarii dengan
ukuran plusmn8 cm
3) Riwayat Haid menarche ndash 14 tahun
Siklus haid teratur
Lamanya 4 ndash 6 hari
Banyaknya 2-3 X ganti
pembalut hari
Dismenorea (-)
4) Riwayat Pernikahan 1x ~ 25 tahun
5) Riwayat Obstetri P3A0
1 Perempuan 3500 gr aterm RS Kalimantan Normal usia
saat ini 24 tahun sehat
2 Laki - laki 3200 gr aterm Bidan Kalimantan Normal usia
saat ini 18 tahun sehat
3 Laki - laki 3800 gr aterm Bidan Indramayu Normal usia
saat ini 14 tahun sehat
6) Riwayat KB
Implan 5 tahun lepas ganti Suntik 3 bulan lepas ganti steril tahun
2000
7) Riwayat Penyakit Dahulu
1 Hipertensi (-)
2 Diabetes Melitus (-)
3 Asma (+) saat usia 10 tahun
4 penyakit Jantung (-)
5 riwayat operasi (+) MOW
8) Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum Tampak sakit composmentis
Tanda Vital Tekanan darah 11070 mmHg
Nadi 84xmenit
Frekuensi napas 20xmenit
Suhu badan 370 C
Tinggi badan 153 Cm
2) Status Internus
Kepala mesosephal
Mata cunjungtiva palpebra anemis --
Telinga discharge --
Hidung discharge --
Mulut sianosis (-) gigi caries (-)
Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)
Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)
Thoraks
Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak
Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea
midclavicularis sinistra
Perkusi konfigurasi jantung dalam batas
normal
Auskultasi suara jantung I dan II normal
bising (-) gallop (-)
Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)
Palpasi stem fremitus kanan = kiri
Perkusi sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara
tambahan --
Abdomen inspeksi datar
Auskultasi peristaltic (+) N
Perkusi timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)
Ekstremitas Superior Inferior
Edema -- --
Akral dingin -- --
Refleks fisiologis +N+N +N+N
Refleks patologis -- --
3) Status Gynekologi
Inspekulo
1 Vulva radang (-) tumor(-)
2 Vagina massa (-) laserasi (-)
3 Fluktus (-)
Vaginal Touche
1 Vagina massa (-)
2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan
pembukaan (-)
3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak
4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)
5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)
6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)
4) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Darah Hb 1340 gr
Leukosit 823 10 ^ 3microl
Trombosit 382 10 ^ 3microl
Eritrosit 449 10 ^ 6microl
Hematokrit 3980
GDS 109 mgdl
PPT 1160 detik
APPT 2890 detik
HbsAg non reaktif (-)
Imun (serum) T4 9037 mmolL
T3 143 mmolL
TSH 231
2) Pemeriksaan USG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil
Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan
kistoma ovarii
3) Diagnosis
Kistoma ovarii
4) Penatalaksanaan
1 Rencana diagnostik
2 Observasi tanda vital
3 EKG
4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi
1 Rencana Terapi
1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam
2) Rencana tindakan operatif
Laporan Operasi
Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium
Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi
dekstra dan ooferektomi sinistra)
Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012
Waktu operasi jam 0900-1000 WIB
Laporan operasi
1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis
2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi
3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan
dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril
4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam
Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar
cairan coklat kehijauan kental
Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan
dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis
pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental
6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan
ooforektomi sinistra
7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA
8) Kontrol perdarahan
9) Pasang drain
10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis
11) Operasi selesai
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
BAB I
KASUS
1) IDENTITAS PASIEN
Nama Ny R
Umur 42 tahun
Alamat Tambak Aji RT 08 I
Pekerjaan Pedagang
Suku bangsa Jawa
Agama Islam
Masuk RS 19 - 9 - 2012
NoCM 395313
2) DATA DASAR
1) Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal
19092012 jam plusmn 0800 WIB
1) Keluhan utama nyeri perut saat haid
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien
mengaku nyeri perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang
lalu setelah steril Nyeri dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama
haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan ini nyeri dirasakan
semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini nyeri
semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari
Pasien juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
pasien haid 1 kali dengan interval 2 bulan lama haid 1 minggu
darah yang keluar banyak kadang berupa flek berwarna coklat
kehitaman plusmn 1 bulan yang lalu pasien memeriksakan diri ke dokter
SpOG dan di USG dari hasil USG di dapatkan kista ovarii dengan
ukuran plusmn8 cm
3) Riwayat Haid menarche ndash 14 tahun
Siklus haid teratur
Lamanya 4 ndash 6 hari
Banyaknya 2-3 X ganti
pembalut hari
Dismenorea (-)
4) Riwayat Pernikahan 1x ~ 25 tahun
5) Riwayat Obstetri P3A0
1 Perempuan 3500 gr aterm RS Kalimantan Normal usia
saat ini 24 tahun sehat
2 Laki - laki 3200 gr aterm Bidan Kalimantan Normal usia
saat ini 18 tahun sehat
3 Laki - laki 3800 gr aterm Bidan Indramayu Normal usia
saat ini 14 tahun sehat
6) Riwayat KB
Implan 5 tahun lepas ganti Suntik 3 bulan lepas ganti steril tahun
2000
7) Riwayat Penyakit Dahulu
1 Hipertensi (-)
2 Diabetes Melitus (-)
3 Asma (+) saat usia 10 tahun
4 penyakit Jantung (-)
5 riwayat operasi (+) MOW
8) Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum Tampak sakit composmentis
Tanda Vital Tekanan darah 11070 mmHg
Nadi 84xmenit
Frekuensi napas 20xmenit
Suhu badan 370 C
Tinggi badan 153 Cm
2) Status Internus
Kepala mesosephal
Mata cunjungtiva palpebra anemis --
Telinga discharge --
Hidung discharge --
Mulut sianosis (-) gigi caries (-)
Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)
Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)
Thoraks
Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak
Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea
midclavicularis sinistra
Perkusi konfigurasi jantung dalam batas
normal
Auskultasi suara jantung I dan II normal
bising (-) gallop (-)
Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)
Palpasi stem fremitus kanan = kiri
Perkusi sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara
tambahan --
Abdomen inspeksi datar
Auskultasi peristaltic (+) N
Perkusi timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)
Ekstremitas Superior Inferior
Edema -- --
Akral dingin -- --
Refleks fisiologis +N+N +N+N
Refleks patologis -- --
3) Status Gynekologi
Inspekulo
1 Vulva radang (-) tumor(-)
2 Vagina massa (-) laserasi (-)
3 Fluktus (-)
Vaginal Touche
1 Vagina massa (-)
2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan
pembukaan (-)
3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak
4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)
5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)
6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)
4) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Darah Hb 1340 gr
Leukosit 823 10 ^ 3microl
Trombosit 382 10 ^ 3microl
Eritrosit 449 10 ^ 6microl
Hematokrit 3980
GDS 109 mgdl
PPT 1160 detik
APPT 2890 detik
HbsAg non reaktif (-)
Imun (serum) T4 9037 mmolL
T3 143 mmolL
TSH 231
2) Pemeriksaan USG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil
Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan
kistoma ovarii
3) Diagnosis
Kistoma ovarii
4) Penatalaksanaan
1 Rencana diagnostik
2 Observasi tanda vital
3 EKG
4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi
1 Rencana Terapi
1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam
2) Rencana tindakan operatif
Laporan Operasi
Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium
Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi
dekstra dan ooferektomi sinistra)
Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012
Waktu operasi jam 0900-1000 WIB
Laporan operasi
1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis
2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi
3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan
dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril
4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam
Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar
cairan coklat kehijauan kental
Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan
dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis
pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental
6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan
ooforektomi sinistra
7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA
8) Kontrol perdarahan
9) Pasang drain
10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis
11) Operasi selesai
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
3) Riwayat Haid menarche ndash 14 tahun
Siklus haid teratur
Lamanya 4 ndash 6 hari
Banyaknya 2-3 X ganti
pembalut hari
Dismenorea (-)
4) Riwayat Pernikahan 1x ~ 25 tahun
5) Riwayat Obstetri P3A0
1 Perempuan 3500 gr aterm RS Kalimantan Normal usia
saat ini 24 tahun sehat
2 Laki - laki 3200 gr aterm Bidan Kalimantan Normal usia
saat ini 18 tahun sehat
3 Laki - laki 3800 gr aterm Bidan Indramayu Normal usia
saat ini 14 tahun sehat
6) Riwayat KB
Implan 5 tahun lepas ganti Suntik 3 bulan lepas ganti steril tahun
2000
7) Riwayat Penyakit Dahulu
1 Hipertensi (-)
2 Diabetes Melitus (-)
3 Asma (+) saat usia 10 tahun
4 penyakit Jantung (-)
5 riwayat operasi (+) MOW
8) Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum Tampak sakit composmentis
Tanda Vital Tekanan darah 11070 mmHg
Nadi 84xmenit
Frekuensi napas 20xmenit
Suhu badan 370 C
Tinggi badan 153 Cm
2) Status Internus
Kepala mesosephal
Mata cunjungtiva palpebra anemis --
Telinga discharge --
Hidung discharge --
Mulut sianosis (-) gigi caries (-)
Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)
Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)
Thoraks
Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak
Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea
midclavicularis sinistra
Perkusi konfigurasi jantung dalam batas
normal
Auskultasi suara jantung I dan II normal
bising (-) gallop (-)
Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)
Palpasi stem fremitus kanan = kiri
Perkusi sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara
tambahan --
Abdomen inspeksi datar
Auskultasi peristaltic (+) N
Perkusi timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)
Ekstremitas Superior Inferior
Edema -- --
Akral dingin -- --
Refleks fisiologis +N+N +N+N
Refleks patologis -- --
3) Status Gynekologi
Inspekulo
1 Vulva radang (-) tumor(-)
2 Vagina massa (-) laserasi (-)
3 Fluktus (-)
Vaginal Touche
1 Vagina massa (-)
2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan
pembukaan (-)
3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak
4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)
5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)
6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)
4) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Darah Hb 1340 gr
Leukosit 823 10 ^ 3microl
Trombosit 382 10 ^ 3microl
Eritrosit 449 10 ^ 6microl
Hematokrit 3980
GDS 109 mgdl
PPT 1160 detik
APPT 2890 detik
HbsAg non reaktif (-)
Imun (serum) T4 9037 mmolL
T3 143 mmolL
TSH 231
2) Pemeriksaan USG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil
Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan
kistoma ovarii
3) Diagnosis
Kistoma ovarii
4) Penatalaksanaan
1 Rencana diagnostik
2 Observasi tanda vital
3 EKG
4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi
1 Rencana Terapi
1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam
2) Rencana tindakan operatif
Laporan Operasi
Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium
Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi
dekstra dan ooferektomi sinistra)
Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012
Waktu operasi jam 0900-1000 WIB
Laporan operasi
1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis
2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi
3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan
dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril
4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam
Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar
cairan coklat kehijauan kental
Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan
dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis
pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental
6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan
ooforektomi sinistra
7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA
8) Kontrol perdarahan
9) Pasang drain
10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis
11) Operasi selesai
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
2) Status Internus
Kepala mesosephal
Mata cunjungtiva palpebra anemis --
Telinga discharge --
Hidung discharge --
Mulut sianosis (-) gigi caries (-)
Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)
Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)
Thoraks
Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak
Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea
midclavicularis sinistra
Perkusi konfigurasi jantung dalam batas
normal
Auskultasi suara jantung I dan II normal
bising (-) gallop (-)
Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)
Palpasi stem fremitus kanan = kiri
Perkusi sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara
tambahan --
Abdomen inspeksi datar
Auskultasi peristaltic (+) N
Perkusi timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)
Ekstremitas Superior Inferior
Edema -- --
Akral dingin -- --
Refleks fisiologis +N+N +N+N
Refleks patologis -- --
3) Status Gynekologi
Inspekulo
1 Vulva radang (-) tumor(-)
2 Vagina massa (-) laserasi (-)
3 Fluktus (-)
Vaginal Touche
1 Vagina massa (-)
2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan
pembukaan (-)
3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak
4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)
5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)
6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)
4) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Darah Hb 1340 gr
Leukosit 823 10 ^ 3microl
Trombosit 382 10 ^ 3microl
Eritrosit 449 10 ^ 6microl
Hematokrit 3980
GDS 109 mgdl
PPT 1160 detik
APPT 2890 detik
HbsAg non reaktif (-)
Imun (serum) T4 9037 mmolL
T3 143 mmolL
TSH 231
2) Pemeriksaan USG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil
Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan
kistoma ovarii
3) Diagnosis
Kistoma ovarii
4) Penatalaksanaan
1 Rencana diagnostik
2 Observasi tanda vital
3 EKG
4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi
1 Rencana Terapi
1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam
2) Rencana tindakan operatif
Laporan Operasi
Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium
Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi
dekstra dan ooferektomi sinistra)
Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012
Waktu operasi jam 0900-1000 WIB
Laporan operasi
1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis
2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi
3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan
dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril
4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam
Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar
cairan coklat kehijauan kental
Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan
dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis
pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental
6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan
ooforektomi sinistra
7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA
8) Kontrol perdarahan
9) Pasang drain
10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis
11) Operasi selesai
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
3) Status Gynekologi
Inspekulo
1 Vulva radang (-) tumor(-)
2 Vagina massa (-) laserasi (-)
3 Fluktus (-)
Vaginal Touche
1 Vagina massa (-)
2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan
pembukaan (-)
3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak
4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)
5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)
6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)
4) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Darah Hb 1340 gr
Leukosit 823 10 ^ 3microl
Trombosit 382 10 ^ 3microl
Eritrosit 449 10 ^ 6microl
Hematokrit 3980
GDS 109 mgdl
PPT 1160 detik
APPT 2890 detik
HbsAg non reaktif (-)
Imun (serum) T4 9037 mmolL
T3 143 mmolL
TSH 231
2) Pemeriksaan USG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil
Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan
kistoma ovarii
3) Diagnosis
Kistoma ovarii
4) Penatalaksanaan
1 Rencana diagnostik
2 Observasi tanda vital
3 EKG
4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi
1 Rencana Terapi
1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam
2) Rencana tindakan operatif
Laporan Operasi
Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium
Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi
dekstra dan ooferektomi sinistra)
Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012
Waktu operasi jam 0900-1000 WIB
Laporan operasi
1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis
2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi
3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan
dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril
4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam
Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar
cairan coklat kehijauan kental
Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan
dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis
pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental
6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan
ooforektomi sinistra
7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA
8) Kontrol perdarahan
9) Pasang drain
10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis
11) Operasi selesai
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
2) Pemeriksaan USG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil
Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan
kistoma ovarii
3) Diagnosis
Kistoma ovarii
4) Penatalaksanaan
1 Rencana diagnostik
2 Observasi tanda vital
3 EKG
4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi
1 Rencana Terapi
1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam
2) Rencana tindakan operatif
Laporan Operasi
Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium
Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi
dekstra dan ooferektomi sinistra)
Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012
Waktu operasi jam 0900-1000 WIB
Laporan operasi
1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis
2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi
3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan
dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril
4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam
Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar
cairan coklat kehijauan kental
Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan
dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis
pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental
6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan
ooforektomi sinistra
7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA
8) Kontrol perdarahan
9) Pasang drain
10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis
11) Operasi selesai
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
Laporan operasi
1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis
2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi
3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan
dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril
4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam
Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar
cairan coklat kehijauan kental
Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan
dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis
pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental
6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan
ooforektomi sinistra
7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA
8) Kontrol perdarahan
9) Pasang drain
10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis
11) Operasi selesai
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
Diagnosis post operasi
Endometriosis
Terapi pasca operasi
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg
Injeksi kalnex 3x50 mg
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi vit c 200 mg
DC balance cairan
Mobilisasi
Pengawasan TV KU PPV
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri
perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri
dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan
ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini
nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum
yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan
terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat
dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental
berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit
Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan
dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul
onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik
Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan
tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi
buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia
Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan
stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering
ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh
Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium
tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal
Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura
paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis
ditemukan adalah di ovarium
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin
lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita
kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista
sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa
nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang
terjadi di dalam kista
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan
dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak
dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri
konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa
nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya
kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada
parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak
terasa nyeri
Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik
berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang
berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal
adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten
dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista
sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa
vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma
serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin
juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan
pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak
memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari
endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain
seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh
Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul
menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik
1 Menstruasi retrogad
Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa
dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel
endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di
pelvis
2 Faktor imunologis
Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis
seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory
factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami
peningkatan pada situs endometriosis
3 Faktor hormonal
Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada
implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase
juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan
sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis
4 Metaplasia selomik
Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum
bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan
paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa
endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom
yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan
endometrium
5 Penyebaran limfatis
Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan
dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan
mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru
6 Faktor genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko
tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada
endometriosis
Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk
ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang
dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi
hormonal pembedahan
Terapi hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid
Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone
dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang
menghambat pertumbuhan endometriosis
Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan
hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya
haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal
sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport
retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum
a Androgen
Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-
10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen
adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat
menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri
dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat
endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan
b Estrogen-progestogen
Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan
progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi
standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per
hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05
mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per
hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun
c Progestogen
Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per
hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat
menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg
setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan
d Danazol
Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol
menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol
mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat
Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH
dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga
estrogen turun
Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan
Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara
pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi
berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal
Terapi Pembedahan
Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
laparotomi dan laparoskopi operatif
Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan
laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih
cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi
operatif lebih sedikit
Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang
umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas
diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi
total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang
endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun
dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang
sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause
dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)
DAFTAR PUSTAKA
1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom
KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-
7
2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65
3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta
4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at
httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)
5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor
Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p
388-9
6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at
httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September
2012)