Referat Jhohansyah Romadona

27
REFERAT FRAKTUR FIBULA Oleh : Jhohansyah Romadona 1010221049

Transcript of Referat Jhohansyah Romadona

Page 1: Referat Jhohansyah Romadona

REFERAT FRAKTUR FIBULA

Oleh :Jhohansyah Romadona

1010221049

Page 2: Referat Jhohansyah Romadona

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Fraktur : terputusnya kontinuitas struktur jaringan

tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh trauma,trauma langsung dan trauma tidak langsung.

Fraktur dibagi menjadi dua : Fraktur tertutup Dan fraktur terbuka u/ fraktur terbuka memerlukan ketepatan dan kecepatan

diagnosis pada penanganan agar terhindar dari kematian

Appley, A. Graham, Louis Solomon, 1995; Terjemahan Ortopedi, dan Fraktur Sistem Appley; Edisi Ketujuh, Widya Medika, Jakarta

Page 3: Referat Jhohansyah Romadona

LATAR BELAKANG

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi,Chairuddin Rasjad,Universitas Hasanuddin,Makasar : Yarsif Watampone Jakarta. 2007

Penatalaksanaan fraktur

terbuka dan tertutup berbeda

Tetapi tujuan terapi pada intinya sama,yaitu mengembalikan kembali fungsi dari bagian

tulang yang mengalami fraktur

Mengembalikan kembali fungsi dan

menghindari kecacatan

Page 4: Referat Jhohansyah Romadona

TUJUAN PENULISAN

Mengetahui tentang anatomi dan struktur tulang Mengetahui tentang fraktur secara keselurahan Mengetahui mekanisme terjadinya fraktur Mengatahui penegakan diagnosis untuk fraktur Mengetahui pengobatan untuk fraktur

Tujuan Penulisan

Page 5: Referat Jhohansyah Romadona

MANFAAT PENULISAN

Melalui penulisan ini dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama mengikuti pembelajaran.

Memberikan informasi kepada instansi yang terkait,dan akan lebih memperhatikan tentang terapi yang lebih akurat untuk penyembuhan/pemulihan fraktur .

Untuk kepentingan masyarakat ilmiah, sebagai data dasar bagi penelitian selanjutnya

Page 6: Referat Jhohansyah Romadona

BAB IILANDASAN TEORI

Anatomi dan fisiologi tulang Perbedaan anatomi tulang pada anak terdapat

lempeng epifisis yang merupakan tulang rawan pertumbuhan,periostium sangat tebal dan kuat dan mengahsilkan kalus yang lebih cepat dan lebih besar dibandingkan pada orang dewasa.

Moore Keith L. Anatomi Klinis Dasar. Cet. Ke-1 ,Jakarta: Hipokrates. 2002.Snell, Richard. S, 1998. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 2.Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Page 7: Referat Jhohansyah Romadona

TINJAUAN PUSTAKA

• Struktur tulang – Lapisan paling luar disebut periosteum dimana

terdapat pembuluh darah dan saraf.– Lapisan dibawah periosteum mengikat tulang

dengan benang kolagen yang masuk ke tulang disebut korteks.

– Tiap sistem terdiri dari atas kanal utama yang disebut kanal haversian

– Lapisan melingkar dari matriks tulang disebut lamellae,ruangan sempit antara lamellae disebut lakuenae(terdapat osteosit) dan kanalikuli.

Moore Keith L. Anatomi Klinis Dasar. Cet. Ke-1 ,Jakarta: Hipokrates. 2002.Snell, Richard. S, 1998. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 2.Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Page 8: Referat Jhohansyah Romadona

Moore Keith L. Anatomi Klinis Dasar. Cet. Ke-1 ,Jakarta: Hipokrates. 2002.Snell, Richard. S, 1998. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 2.Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Page 9: Referat Jhohansyah Romadona

Osteoblast sel pembentuk tulang yang berada di bawah tulang baru

Osteosit adalah ostoblast yang ada pada matriks

Sedangkan osteoklast sel penghancur tulang dengan menyerap kembali sel tulang yang rusak

Moore Keith L. Anatomi Klinis Dasar. Cet. Ke-1 ,Jakarta: Hipokrates. 2002.Snell, Richard. S, 1998. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 2.Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Page 10: Referat Jhohansyah Romadona

TINJAUAN PUSTAKAPatofisiolog

i fraktur

tekanan eksternal yang datang lebih

besar dari yang dapat diserap tulang

Trauma

Terputusnya kontinuitas struktur jaringan tulang atau

tulang rawan

Page 11: Referat Jhohansyah Romadona

TINJAUAN PUSTAKA

Appley, A. Graham, Louis Solomon, 1995; Terjemahan Ortopedi, dan Fraktur Sistem Appley; Edisi Ketujuh, Widya Medika, Jakarta

Klasifikasi fraktur

Klasifikasi berdasarkan

etiologi

klasifikasi berdasarkan

Klinis

Fraktur traumatik

Fraktur patologi

sFraktur tertutup

Fraktur dengan

komplikasi

Fraktur terbuka

Page 12: Referat Jhohansyah Romadona

TINJAUAN PUSTAKA

Appley, A. Graham, Louis Solomon, 1995; Terjemahan Ortopedi, dan Fraktur Sistem Appley; Edisi Ketujuh, Widya Medika, Jakarta

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi,Chairuddin Rasjad,Universitas Hasanuddin,Makasar : Yarsif Watampone Jakarta. 2007

Etiologi fraktur

Kekerasan langsung

Kekerasan tidak langsung

Kekerasan akibat tarikan

otot

fraktur pada titik

t’jadinya kekerasan

Fraktur ditempat yg jauh dari

tempat terjadinya kekerasan

Page 13: Referat Jhohansyah Romadona

Appley, A. Graham, Louis Solomon, 1995; Terjemahan Ortopedi, dan Fraktur Sistem Appley; Edisi Ketujuh, Widya Medika, Jakarta

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi,Chairuddin Rasjad,Universitas Hasanuddin,Makasar : Yarsif Watampone Jakarta. 2007

Gambaran Klinis

Penderita datang dengan suatu trauma

Ketidakmampuan U/ menggunakan anggota

gerak dan adanya kelainan gerak

Nyeri Pembengkakan

Deformitas,krepitasi atau datang dengan gejala-gejala lain

Page 14: Referat Jhohansyah Romadona

Appley, A. Graham, Louis Solomon, 1995; Terjemahan Ortopedi, dan Fraktur Sistem Appley; Edisi Ketujuh, Widya Medika, Jakarta

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi,Chairuddin Rasjad,Universitas Hasanuddin,Makasar : Yarsif Watampone Jakarta. 2007

Diagnosis

Riwayat :Riwayat trauma yang menyebabkan penderita mengalami fraktur

Pemeriksaan fisikPemeriksaan lokal

Pergerakan bag.Fraktur

Inspeksi aktif dan pasifPalpasi

Pemeriksaan Radiologik

Page 15: Referat Jhohansyah Romadona

Penatalaksanaan Untuk fraktur

terbukaPertolongan pertama mengurangi/ menghilangkan nyeri dan mencegah gerakan-gerakan fragmen yang dapat merusak jaringan sekitarnya.

Resusitasijika dicurigai adanya syok hipovelemik

Terapi antibiotik dan ATS

Debridmen Penanganan jaringan lunakPenutupan LukaStabilitas frakturImobilisasi GipsORIFPemasangan plate dan screws

Page 16: Referat Jhohansyah Romadona

TINJAUAN PUSTAKA

Konservatif : Proteksi fraktur

mencegah trauma lebih lanjut, (ex :sling/mitela)

– Imobilisasi dengan bidai eksterna mempertahankan posisi

– Reduksi tertutup dengan manipulasi dan mobilisasi eksterna menggunakan gips

Reduksi tertutup dengan fikasasi eksterna atau fiksasi perkutaneus dengan k-wire Reduksi terbuka dan fiksasi interna atau fiksasi eksterna tulang

Page 17: Referat Jhohansyah Romadona

TINJAUAN PUSTAKA

Proses penyembuhan fraktur : Fase hematoma Fase proliferatif Fase pembentukan callus Fase konsolidasi Fase remodeling

Appley, A. Graham, Louis Solomon, 1995; Terjemahan Ortopedi, dan Fraktur Sistem Appley; Edisi Ketujuh, Widya Medika, Jakarta

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi,Chairuddin Rasjad,Universitas Hasanuddin,Makasar : Yarsif Watampone Jakarta. 2007

Page 18: Referat Jhohansyah Romadona

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi,Chairuddin Rasjad,Universitas Hasanuddin,Makasar : Yarsif Watampone Jakarta. 2007

Umur penderit

a

Waktu Penyembuhan

Fraktur

Lokalisasi dan konfigurasi fraktur

Pergeseran awal fraktur

Reduksi serta imobilisasi

Waktu imobilisasi

Page 19: Referat Jhohansyah Romadona

BAB IIIPEMBAHASAN

Fraktur fibula

Fraktur pada batang tibia dan fibula merupakan fraktur yang lebih sering terjadi dibandingkan dengan batang tulang panjang yang lain, Klasifikasi sesuai topografi, caput fibula, shaft fibula 1/3 proximal, 1/3 tengah, 1/3 distal

Page 20: Referat Jhohansyah Romadona
Page 21: Referat Jhohansyah Romadona
Page 22: Referat Jhohansyah Romadona

GAMBARAN KLINIS

Daerah yang patah tampak bengkak, tampak deformitas angulasi, ditemukan nyeri gerak dan nyeri tekan pada daerah yang patah. Sering ditemukan penonjolan tulang keluar kulit.

Page 23: Referat Jhohansyah Romadona

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Dibuat 2 proyeksi, anterior posterior dan lateral

lokalisasi fraktur jenis fraktur lokalisasi fraktur

Page 24: Referat Jhohansyah Romadona

PENATALAKSANAAN

Fraktur tertutup

Pengobatan standar dengan cara konservatif berupa reposisi tertutup dan dilakukan imobilisasi dengan gips

Jika setelah dilakukan reposisi tertutup ternyata

hasilnya kurang baik dan masih terjadi angulasi,

perpendekan lebih dari 2 cm, tidak ada kontak antara

kedua ujung fragmen tulang, maka dapat dianjurkan

untuk dilakukan open reduksi dengan operasi dan

pemasangan internal fiksasi setelah 3 minggu

Page 25: Referat Jhohansyah Romadona

Fraktur terbuka

Dilakukan debridement lukanya, keudian dilakukan patah dilakukan reposisi secara terbuka. Setelah itu dilakukan imobilisasi; macam-macam mobilisasi : Cara TruetaCara long leg plasterFiksasi eksterna

Page 26: Referat Jhohansyah Romadona

KOMPLIKASI

Dini Compartment syndrome terutama pada fraktur proksimal

tibia tertutup, penanganannya dalam waktu kurang dari 12 jam harus dilakukan fasiotomi.

Lanjut : Malunion pada fraktur yang komunitif sedang

imobilisasinya longgar, sehingga terjadi angulasi dan rotasi.

Delayed unionTerutama terjadi pada fraktur terbuka yang diikuti dengan infeksi atau pada fraktur yang komunitif

Non unionDisebabkan karena terjadi kehilangan segmen tulang tibia disertai dengan infeksi

Kekakuan sendi

Page 27: Referat Jhohansyah Romadona