Referat Hiv Aids Dikurangin
-
Upload
nita-juliana-anggraini -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Referat Hiv Aids Dikurangin
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
1/37
BAB I
PENDAHULUAN
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) pertama kali diidentifikasi
pada tahun 1981 setelah muncul kasus-kasus pneumonia Pneumocystis carinii
dan sarcoma Kaposi pada laki-laki muda homoseks di berbagai ila!ah Amerika
Serikat" Sebelumn!a kasus tersebut sangat #arang ter#adi$ apabila ter#adi biasan!a
disertai penurunan kekebalan imunitas tubuh" %ada tahun 198& 'uc ontagnier
mengidentifikasi irus pen!ebab AIDS$ !ang telah diisolasi dari pasien dengan
limfadenopati dan pada aktu itu diberi nama 'A* ( '!mphadenopath! irus )"
Sedangkan +obet ,allo menemukan irus pen!ebab AIDS pada tahun 198 !ang
saat itu dinamakan ./'*-III" (D#oerban 0 dkk$ 223)
Kasus pertama di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Departemen
Kesehatan pada tahun 1984$ !aitu pada seorang arga 5egara 6elanda !ang
sedang berlibur ke 6ali" Sebenarn!a sebelum itu$ !aitu pada tahun 1987 telah
ditemukan kasus !ang ge#alan!a sangat sesuai dengan .I*AIDS dan hasil tes
'ISA tiga kali diulang din!atakan positif" /etapi tes :estern 6lot hasiln!a
negatif$ sehingga tidak dilaporkan" Kasus kedua ditemukan pada bulan aret
1983 di +S ;ipto angunkusumo$ pada pasien hemofilia" (D#oerban 0 dkk$ 223)
asalah .I*AIDS adalah masalah besar !ang mengancam Indonesia dan
ban!ak 5egara di seluruh dunia" /idak ada satupun negara di dunia ini !ang
terbebas dari .I*" (D#oerban 0 dkk$ 223)
enurut dari 5egara berpenghasilan
rendah dan menengah" %enderitan!a sebagian besar adalah anita sekitar 71>$
usia produktif 1> (17- th) dan anak-anak (:.=$ 212)" .I* dan AIDS
men!ebabkan krisis secara bersamaan$ men!ebabkan krisis kesehatan$ krisis
pembangunan 5egara$ krisis ekonomi$ pendidikan$ dan #uga krisis kemanusiaan"
(D#oerban 0 dkk$ 223)
1
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
2/37
Di Indonesia sendiri$ #umlah odha terus meningkat" Data terakhir pada
tahun 228 menun#ukkan baha #umlah odha di Indonesia telah mencapai "33
orang (Depkes +I$ 228)" enurut
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
3/37
BAB II
HIV AIDS
2.1 DEFINISI
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan ge#ala
atau pen!akit !ang diakibatkan karena penurunan kekebalan tubuh akibat adan!a
infeksi oleh Human Imunodeficiency Virus (.I*) !ang termasuk famili
retroiridae" AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi .I*" (D#oerban 0 dkk$
223)
2.2 EPIDEMIOLOGI
'aporan
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
4/37
populasi berisiko tinggi (dengan prealensi @ 7>) seperti pengguna narkotika
suntik (penasun)$ anita pen#a#a seks (:%S)$ dan aria" Di beberapa propinsi
seperti DKI akarta$ +iau$ 6ali$ aa 6arat dan aa /imur telah tergolong
sebagai daerah dengan tingkat epidemi terkonsentrasi (concentrated level of
epidemic)" Sedang tanah %apua sudah memasuki tingkat epidemi meluas
(generalized epidemic)" ( ustikaati D dkk$ 229)
Dari #umlah kumulatif 13"112 kasus AIDS !ang dilaporkan pada
Desember 228$ sekitar 4$9> adalah laki-laki dan $3> adalah perempuan"
6erdasarkan cara penularan$ dilaporkan 8> pada heteroseksualB $&> pada
pengguna narkotika suntikB &$8> pada homoseksual dan $> pada transmisi
perinatal" .al ini menun#ukkan adan!a pergeseran dari dominasi kelompok
homoseksual ke kelompok heteroseksual dan penasun" umlah kasus pada
kelompok penasun hingga akhir tahun 228 mencapai 1"77 orang" Kumulatif
kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok usia 2C9 tahun (72$8>)$
disusul kelompok usia &2C&9 tahun" (Depkes +I$ 228)
Dari && propinsi seluruh Indonesia !ang melaporkan$ peringkat pertama
#umlah kumulatif kasus AIDS berasal dari propinsi aa 6arat sebesar "888
kasus$ disusul DKI akarta dengan "481 kasus$ kemudian diikuti oleh aa
/imur$ %apua$ dan 6ali dengan masing-masing #umlah kasus secara berurutan
sebesar "791 kasus$ "&8 kasus$ dan 1"144 kasus AIDS" (Depkes +I$228)
2.3 ETIOLOGI
AIDS disebabkan oleh infeksi .I*" .I* adalah suatu irus +5A
berbentuk sferis !ang termasuk retroirus dari famili 'entiirus" (,ambar 1)"
Strukturn!a tersusun atas beberapa lapisan dimana lapisan terluar (enelop)
berupa glikoprotein gp12 !ang melekat pada glikoprotein gp1" Selubung
glikoprotein ini berafinitas tinggi terhadap molekul ;D pada permukaan T-
helper lymphositdan monosit atau makrofag" 'apisan kedua di bagian dalam
terdiri dari protein p14" Inti .I* dibentuk oleh protein p" Di dalam inti ini
terdapat dua rantai +5A dan en?im transkriptase reerse (reverse transcriptase
enzyme). ( erati /% dkk$223)
4
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
5/37
Gambar 1 struktur irus .I*-1
Sumber Eauci AS at al$ 227
Ada dua tipe .I* !ang dikenal !akni .I*-1 dan .I*-" pidemi .I*
global terutama disebabkan oleh .I*-1 sedangkan tipe .I*- tidak terlalu luas
pen!ebarann!a" /ipe !ang terakhir ini han!a terdapat di Afrika 6arat dan
beberapa negara ropa !ang berhubungan erat dengan Afrika 6arat" (erati /%
dkk$223)
2.4 CARA PENULARAN
Infeksi .I* ter#adi melalui tiga #alur transmisi utama !akni transmisi
melalui mukosa genital (hubungan seksual) transmisi langsung ke peredaran darah
melalui #arum suntik !ang terkontaminasi atau melalui komponen darah !ang
terkontaminasi$ dan transmisi ertikal dari ibu ke #anin" ;D; pernah melaporkan
adan!a penularan .I* pada petugas kesehatan"
5
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
6/37
Tabe 1 ! +isiko penularan .I* dari cairan tubuh
"
R"#"$% &"'((" R"#"$% ma#") #*"&+"&e'&*$a'
R"#"$% re'+a) #eama&"+a$ &er$%'&am"'a#"
+ara)
Darah$ serum
Semen
Sputum
Sekresi agina
;airan amnion
;airan
serebrospinal
;airan pleura
;airan peritoneal
;airan perikardial
;airan s!noial
ukosa seriks
untah
Eeses
Salia
Keringat
Air mata
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
7/37
nonintegrin (D;-SI,5)" Akhir-akhir ini diketahui baha selain molekul ;D dan
ko-reseptor kemokin$ terdapat integrin 4 sebagai reseptor penting lainn!a
untuk .I*" Antigen gp12 !ang berada pada permukaan .I* akan berikatan
dengan ;D serta ko-reseptor kemokin ;G;+ dan ;;+7$ dan dengan mediasi
antigen gp1 irus$ akan ter#adi fusi dan internalisasi .I*" Di dalam sel ;D$
sampul .I* akan terbuka dan +5A !ang muncul akan membuat salinan D5A
dengan bantuan en?im transkriptase reersi" Selan#utn!a salinan D5A ini akan
berintegrasi dengan D5A pe#amu dengan bantuan en?im integrase" D5A irus
!ang terintegrasi disebut sebagai proirus" Setelah ter#adi integrasi$ proirus akan
melakukan transkripsi dengan bantuan en?im polimerasi sel host men#adi m+5A
untuk selan#utn!a mengadakan transkripsi dengan protein-protein struktur sampai
terbentuk protein" m+5A akan memproduksi semua protein irus" ,enomik +5A
dan protein irus ini akan membentuk partikel irus !ang nantin!a akan
menempel pada bagian luar sel" elalui proses udding pada permukaan
membran sel$ irion akan dikeluarkan dari sel inang dalam keadaan matang"
Sebagian besar replikasi .I* ter#adi di kelen#ar getah bening$ bukan di peredaran
darah tepi" (D#oerban 0 dkk$ 223)
%ada pemeriksaan laboratorium !ang umum dilakukan untuk melihat
defisiensi imun$ akan terlihat gambaran penurunan hitung sel ;D$ inerse rasio
;D-;D8 dan hipergammaglobulinemia" +espon imun humoral terhadap irus
.I* dibentuk terhadap berbagai antigen .I* seperti antigen inti (p) dan sampul
irus (gp1$ gp1)"Antibodi muncul di sirkulasi dalam beberapa minggu setelah
infeksi" Secara umum dapat dideteksi pertama kali se#ak minggu hingga & bulan
setelah terinfeksi .I*" asa tersebut disebut masa #endela" Antigen gp12 dan
bagian eksternal gp1 akan dikenal oleh sistem imun !ang dapat membentuk
antibodi netralisasi terhadap .I*" 5amun$ aktiitas netralisasi antibodi tersebut
tidak dapat mematikan irus dan han!a berlangsung dalam masa !ang pendek"
Sedangkan respon imun selular !ang ter#adi berupa reaksi cepat sel ;/' (sel /
sitolitik !ang sebagian besar adalah sel / ;D8)" :alaupun #umlah dan aktiitas
sel / ;D8 ini tinggi tapi tern!ata tidak dapat menahan la#u replikasi .I*"
(D#oerban 0 dkk$ 223)
7
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
8/37
Gambar 2 ! *isualisasi siklus .I*
%er#alanan pen!akit infeksi .I* disebabkan adan!a gangguan fungsi dan
kerusakan progresif populasi sel / ;D" .al ini me!ebabkan ter#adin!a deplesi
sel / ;D" Selain itu$ ter#adi #uga disregulasi repsons imun sel / ;D dan
proliferasi ;D #arang terlihat pada pasien .I* !ang tidak mendapat pengobatan
antiretroirus" (D#oerban 0 dkk$ 223)
8
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
9/37
2.- PERALANAN PEN/A0IT
Dalam tubuh odha$ partikel irus bergabung dengan D5A sel pasien$
sehingga satu kali seseorang terinfeksi .I*$ seumur hidup ia akan tetap terinfeksi"
Sebagian berkembang masuk tahap AIDS pada & tahun pertama$ 72> berkembang
men#adi pasien AIDS sesudah 12 tahun$ dan sesudah 1& tahun hampir semua
orang !ang terinfeksi .I* menun#ukkan ge#ala AIDS$ dan kemudian meninggal"
%er#alanan pen!akit tersebut menun#ukkan gambaran pen!akit !ang kronis$ sesuai
dengan perusakan sistem kekebalan tubuh !ang #uga bertahap" (D#oerban 0 dkk$
223)
Dari semua orang !ang terinfeksi .I*$ lebih dari separuh akan
menun#ukkan ge#ala infeksi primer !ang timbul beberapa hari setelah infeksi dan
berlangsung selama -3 minggu" ,e#ala !ang ter#adi adalah demam$ n!eri
menelan$ pembengkakan kelen#ar getah bening$ ruam$ diare$ atau batuk dan
ge#ala-ge#ala ini akan membaik dengan atau tanpa pengobatan" (D#oerban 0 dkk$
223)
Setelah infeksi akut$ dimulailah infeksi .I* asimtomatik (tanpa ge#ala)
!ang berlangsung selama 8-12 tahun" /etapi ada sekelompok kecil orang !ang
per#alanan pen!akitn!a amat cepat$ dapat han!a sekitar tahun$ dan ada pula
per#alanann!a lambat (non-progessor)" Se#alan dengan memburukn!a kekebalan
tubuh$ odha mulai menampakkan ge#ala-ge#ala akibat infeksi oportunistik seperti
berat badan menurun$ demam lama$ rasa lemah$ pembesaran kelen#ar getah
bening$ diare$ tuberkulosis$ infeksi #amur$ herpes dan lain-lainn!a"
/anpa pengobatan A+*$ sistem kekebalan tubuh orang !ang terinfeksi .I*
akan memburuk bertahap meski selama beberapa tahun tidak berge#ala" %ada
akhirn!a$ odha akan menun#ukkan ge#ala klinik !ang makin berat" .al ini berarti
telah masuk ke tahap AIDS" /er#adin!a ge#ala-ge#ala AIDS biasan!a didahului
oleh akselerasi penurunan #umlah limfosit ;D" %erubahan ini diikuti oleh ge#ala
klinis menghilangn!a ge#ala limfadenopati generalisata !ang disebabkan
hilangn!a kemampuan respon imun seluler untuk melaan turnover .I* dalam
kelen#ar limfe Karena manifestasi aal kerusakan dari sistem imun tubuh adalah
kerusakan mikroarsitektur folikel kelen#ar getah bening dan infeksi .I* meluas
9
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
10/37
ke #aringan limfoid$ !ang dapat diketahui dari pemeriksaan hibridasi insitu"
Sebagian replikasi .I* ter#adi di kelen#ar getah bening$ bukan di peredaran darah
tepi" (D#oerban 0 dkk$ 223)
%ada aktu orang dengan infeksi .I* masih merasa sehat$ klinis tidak
menun#ukkan ge#ala$ pada aktu itu ter#adi replikasi .I* !ang tinggi$ 12 partikel
setiap hari" +eplikasi !ang cepat ini disertai dengan mutasi .I* dan seleksi$
muncul .I* !ang resisten" 6ersamaan dengan replikasi .I*$ ter#adi kehancuran
limfosit ;D !ang tinggi$ untungn!a tubuh masih bisa mengkompensasi dengan
memproduksi limfosit ;D sekitar 12 miliar sel setiap hari" (D#oerban 0 dkk$
223)
Secara ringkas$ per#alanan alamiah pen!akit .I*AIDS dikaitkan dengan
hubungan antara #umlah +5A irus dalam plasma dan #umlah limfosit ;DF
ditampilkan dalam gambar &"
,ambaran per#alanan alamiah infeksi .I*" Dalam periode infeksi primer$
.I* men!ebar luas di dalam tubuhB men!ebabkan deplesi sel / ;D !ang terlihat
pada pemeriksaan darah tepi" +eaksi imun ter#adi sebagai respon terhadap .I*$
ditandai dengan penurunan iremia"
2. ME0ANISME IMUNITAS PADA 0EADAAN NORMAL
Aktiasi sel /h dalam keadaan normal ter#adi pada aal ter#adin!a respon
imunitas" /h dapat teraktiasi melalui dua sin!al$ !aitu pertama terikatn!a
reseptor Ag -/;+ (/ ;ell +eceptor) dengan kompleks Antigen- molekul .;
;las II !ang dipresentasikan oleh makrofag sebagai antigen presenting
cells(A%;s) !ang teraktiasi oleh antigen" Sin!al kedua berasal dari Sitokin I'-1
!ang dihasilkan oleh A%; !ang teraktiasi tadi" Kedua sin!al tadi akan
merangsang /h mengekspresikan reseptor I'- dan produksi I'- dan sitokin lain
!ang dapat mengaktiasi makrofag$ ;/'s (cytoto!ic T "ymphocyteatau /;) dan
sel limfosit 6" I'- #uga akan berfungsi autoaktiasi terhadap sel /h semula dan
sel /h lainn!a !ang belum memproduksi I'- untuk berproliferasi" adi dengan
demikian akan ter#adi amplifikasi respon !ang diaali oleh kontak A%;s dengan
sel /h semula"
10
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
11/37
Aktiasi sel /c !ang berfungsi untuk membunuh benda asing atau nonself-
antigen$ dan /c dapat dibedakan dengan /h karena /c mempun!ai molekul ;D8
dan akan mengenal antigen asing melalui molekul .; class I" Seperti sel /h$
sel /c #uga teraktiasi melalui dua sin!al$ !aitu sin!al pertama adalah interaksi
reseptor Ag-/;+ dengan kompleks epitope benda asing dan molekul .; ;lass
I" Sel tersebut bisa berupa sel tumor atau #aringan asing" Sin!al kedua adalah
rangsangan dari sitokin I'- !ang diproduksi oleh sel /h tersebut"
/angan ke tiga dari imunitas seluler di lakukan oleh sel 5K (natural
killer)$ !aitu sel limfosit dengan granula kasar dengan petanda ;D13 dan ;D73"
Eungsin!a secara non spesifik menghancurkan langsung sel-sel asing$ sel tumor
atau sel terinfeksi irus" Atau #uga dengan cara spesifik untuk sel-sel !ang di lapisi
olehantiody dependent cell mediated cytoto!icity (AD;;)"
Aktiasi sel limfosit 6 memerlukan paling sedikit tiga sin!al$ !aitu
pertama oleh imunogen !ang terikat pada reseptor antigen$ dan dua sin!al lainn!a
adalah limfokin 6;DE (# cell differentiaton factor) dan 6;,E (# cell gro$th
factor) !ang di produksi oleh sel /. !ang teraktiasi" Dengan aktiasi sel limfosit
6$ maka akan ter#adi pertumbuhan dan differensiasi sel limfosit 6 men#adi sel
plasma sebagai sel !ang akan memproduksi antibodi"
2..1 Pe'(ar*) HIV Ter)a+a S"#&em Im*'
.I* terutama menginfeksi limfosit ;D atau / helper (/h)$ sehingga dari
aktu ke aktu #umlahn!a akan menurun$ demikian #uga fungsin!a akan semakin
menurun" /h mempun!ai peranan sentral dalam mengatur sistem imunitas tubuh"
6ila teraktiasi oleh antigen$ /h akan merangsang baik respon imun seluler
maupun respon imun humoral$ sehingga seluruh sistem imun akan terpengaruh"
5amun !ang terutama sekali mengalami kerusakan adalah sistem imun seluler"
adi akibat .I* akan ter#adi gangguan #umlah maupun fungsi /h !ang
men!ebabkan hampir keseluruhan respon imunitas tubuh tidak berlangsung
normal"
11
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
12/37
2..2 Ab'%rma"&a# a+a Im*'"&a# #e*er
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
13/37
meningkatkan da!a fagositosis dan da!a bunuh sel makrofag dan neutrofil melalui
proses opsonisasi"
.I* men!ebabkan ter#adi stimulasi limfosit 6 secara poliklonal dan non-
spesifik$ sehingga ter#adi hipergammaglobulinaemia terutama IgA dan Ig,"
Disamping memproduksi lebih ban!ak immunoglobulin$ limfosit 6 pada odha
(orang dengan infeksi .I*AIDS) tidak memberi respon !ang tepat"/er#adi
perubahan dari pembentukan antibodi Ig ke antibodi IgA dan Ig," Infeksi
bakteri dan parasit intrasel men#adi masalah berat karena respons !ang tidak tepat$
misaln!a reaktiasi /oHoplasma gondii atau ;* tidak direspons dengan
pembentukan immunoglobulin (Ig)" +espons antibodi pasca aksinasi
dengan antigen protein atau polisaccharide sangat lemah$ misaln!a aksinasi
.epatitis 6$ Influen?a$ pneumokokus$ dll" Eungsi neutrofil #uga terganggu$
karena itu sering ter#adi infeksi oleh stafilokokus aureus !ang men!ebabkan
infeksi kulit dan pneumonia" Apalagi pemakaian obat antiretroirus (A+*) seperti
?idoudine atau anti irus sitomegalo !aitu gancicloir dapat menimbulkan
ter#adin!a neutropenia"
6an!ak !ang belum diketahui tentang antibodi terhadap .I*" Apakah
antibodi bisa mencegah meluasn!a infeksi .I* didalam tubuh$ atau paling tidak
berperan untuk menetralkan .I*" %roduksi antibodi terutamaneutralizing
antiodi kasus AIDS stadium lan#ut (dimana limfosit ;D 22u') bila
dibandingkan dengan orang tanpa .I*$ tern!ata sangat berbeda" Sedangkan pada
stadium sebelumn!a dimana sel /h masih diatas 22-722 u'$ produksi anitibodi
tidak begitu berbeda" Antibodi spesifik terutama neutralizing antiodybaru
mulai muncul pada minggu kedua atau ketiga$ bahkan bisa mundur beberapa
bulan setelah infeksi"
Secara umum dapat dikatakan respon antibodi terhadap .I* sangat lemah$
dan han!a sebagian kecil sa#a dari fraksi antibodi ini !ang dapat menetralisasi
.I*" Karena itu .I* dapat meleati respon antibodi sehingga dapat bertahan
hidup dan menginfeksi sel lainn!a"
13
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
14/37
2..4 Fa#e I'e$#" A$*&
Setelah transmisi .I* melalui mukosa genital !ang merupakan transmisi
utama$ sel dendritic (D;) !ang ada di lamina propria mukosa agina akan
menangkap .I*" D; bertindak sebagai antigen presenting cell (A%;) dan
mempresentasikan .I* ke sel limfosit ;D sehingga dapat merangsang limfosit
/ naJe" .al ini ter#adi karena D; mengekpresikan molekul ma,or
histocompatiility comple!(.;) klas I$ .; klas II dan molekul kostimulator
lain pada permukaann!a" Setelah .I* tertangkap D; akan menu#u kelen#ar
limfoid dan mempresentasikann!a kepada sel limfosit / naie" Disamping
mengangkut .I* kekelen#ar limfe$ D; #uga mengaktiasi sel limfosit ;D$
dengan demikian akan meningkatkan infeksi dan replikasi .I* pada sel limfosit
/h"
%erlu diketahui terikatn!a .I* ke D; melalui pengikatan protein enelop
gp 12 pada sekelompok molekul !ang disebut %-type lectin receptor" /ermasuk
dalam %-type lectin receptoradalah dendritic celspecific I%A&--graing non-
integrin(D;-SI,5)$ mannose receptordan"angerin.asing-masing molekul ini
dapat mengikat gp 12 dan ini lalu dipresentasikan pada sel D; !ang berbeda" D;
sel mengekspresikan molekul ;D dan molekul ;;+7 tapi tidak mempun!ai
;G;+" ungkin ini berpengaruh dan dapat men#elaskan mengapa hampir 97>
strain .I* !ang ditemukan pada infeksi primer adalah strain - tropik atau +7
.I*strain.Sama seperti transmisi mukosa$ transmisi .I* secara ertikal #uga
terutama Strain +7" %ada manusia aktu lama dari infeksi mukosa sampai ter#adi
iremia$ berkisar antara -11 hari" .al ini #uga tergantung dari apakah ada hal-hal
lain !ang merusak barier mukosa$ seperti misaln!a inflamasi dan infeksi
(cerisitis$ urethritis$ ulkus genitalis$ dsb)"
.I* baik sebagai irus bebas ataupun !ang berada dalam sel !ang
terinfeksi akan menu#u kelen#ar limfe regional dan merangsang respon imun
seluler maupun humoral" obilisasi limfosit ke kelen#ar ini #ustru men!ebabkan
makin ban!ak sel limfosit !ang terinfeksi" Dalam beberapa hari akan ter#adi
limfopenia dan menurunn!a limfosit ;D dalam sirkulasi" Dalam fase ini didalam
darah akan ditemukan .I* bebas titer tinggi dan komponen inti p$ !ang
14
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
15/37
menun#ukkan tinggin!a replikasi .I* !ang tidak dapat dikontrol oleh sistim
imun" Dalam - minggu akan ter#adi peningkatan #umlah sel limfosit total !ang
disebabkan karena tinggin!a subset limfosit ;D8 sebagai bagian dari respon
imunitas seluler terhadap .I*" Diperkirakan paling sedikit 12 mil!ard .I*
diproduksi dan dihancurkan setiap harin!a$ karena aktu paruh irus dalam
plasma adalah sekitar 3 #am" /api ada !ang mengatakan turnover HIVadalah
H12 mil!ard perhari$ sedangkan sebagai bandingan$ estimasi penurunan ;D
limfosit adalah 2-22 H 1 #uta perhari dengan klirens aktu paruhn!a sekitar
dua hari"
Setelah fase akut$ akan ter#adi penurunan #umlah .I* bebas dalam plasma
maupun dalam sel" asih belum #elas$ mengapa bisa demikian$ akan tetapi
analogi dengan infeksi irus pada umumn!a" Sel limfosit / sitotoksik ;D8 !ang
sebagai efektor sel dapat mengontrol infeksi akut oleh irus$ karena dia bisa
mengenal dan menghancurkan sel !ang telah terinfeksi (ini kadang-kadang dapat
merugikan #uga)$ sehingga dapat mencegah replikasi dan pembantukan irus baru"
%ada infeksi .I* se#ak aal ditemukan tinggin!a #umlah sel / limfosit sitotoksik
(/;'s atau /c)" Sel limfosit sitotoksik !ang mempun!ai petanda ;D8$ akan
teraktiasi oleh .I* dan akan mengeluarkan se#umlah solubel sitokin (termasuk
;AE)$ !ang dapat menghambat replikasi .I* dalam limfosit ;D" Keadaan
seperti ini #uga ter#adi pada infeksi .I* akut$ bahkan sebelum serokonersi"
Disamping #umlahn!a menurun$ maka fungsi limfosit ;D #uga terganggu$
bahkan pada stadium dimana #umlahn!a masih diatas 722ml" /ern!ata
kemampuann!a untuk proliferasi karena rangsangan berbagai macam antigen dan
kemampuann!a untuk memproduksi sitokin untuk fungsi helper #uga
menurun"/er#adi penurunan respon pengenalann!a terhadap antigen bakteri$ irus
atau toksin !ang pernah dikenal$ lalu hilangn!a respon terhadap sel asing
(allogeneic response)$ terakhir #uga kehilangan kemampuan untuk respon
mitogen non-spesifik seperti fitohaemaglutinin"
+isiko infeksi oportunistik dipengaruhi oleh #umlah ;D" %ada #umlah
;D dibaah 122 dapat ter#adi infeksi toksoplasma sedangkan pada #umlah ;D
dibaah 72 dapat ter#adi infeksi Sitomegal"
15
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
16/37
2. DIAGNOSIS
2..1. A'am'e#"#
Anamnesis !ang lengkap termasuk risiko pa#anan .I* $ pemeriksaan fisik$
pemeriksaan laboratorium$ dan konseling perlu dilakukan pada setiap odha saat
kun#ungan pertama kali ke sarana kesehatan" .al ini dimaksudkan untuk
menegakkan diagnosis$ diperolehn!a data dasar mengenai pemeriksaan fisik dan
laboratorium$ memastikan pasien memahami tentang infeksi .I*$ dan untuk
menentukan tata laksana selan#utn!a"
Dari Anamnesis$ perlu digali faktor resiko .I* AIDS$ 6erikut ini
mencantumkan$ daftar tilik ria!at pen!akit pasien dengan tersangaka =D.A
(table & dan table )"
Tabe 3. Eaktor risiko infeksi .I*
- %en#a#a seks laki-laki atau perempuan
- %engguna nap?a suntik (dahulu atau sekarang)
- 'aki-laki !ang berhubungan seks dengan sesama laki-laki ('S') dan
transgender (aria)
- %ernah berhubungan seks tanpa pelindung dengan pen#a#a seks komersial
- %ernah atau sedang mengidap pen!akit infeksi menular seksual (IS)
- %ernah mendapatkan transfusi darah atau resipient produk darah
- Suntikan$ tato$ tindik$ dengan menggunakan alat non steril"
Sumber Depkes +I 224
Tabe 4! Daftar tilik ria!at pasien
16
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
17/37
Sumber Depkes +I 224
2..2 Pemer"$#aa' "#"$
Daftar tilik pemeriksaan fisik pada pasien dengan kecurigaan infeksi .I*
dapat dilihat pada tabel 3
17
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
18/37
Tabe - ! Daftar tilik pemeriksaan fisik
Sumber Depkes +I 224
,ambaran klinis !ang ter#adi" umumn!a akibat adan!a infeksi oportunistik
atau kanker !ang terkait dengan AIDS seperti sarkoma Kaposi$ limfoma
malignum dan karsinoma seriks inasif"
18
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
19/37
2..3 Pemer"$#aa' e'*'5a'(
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
20/37
sering dilakukan saat ini adalah dengan teknik :estern 6lot (:6)" .asil tes
positif palsu dapat disebabkan adan!a otoantibodi$ penerima aksin .I*$ dan
kesalahan teknik pemeriksaan" .asil tes positif pada ba!i !ang lahir dari ibu .I*
positif belum tentu berarti tertular mengingat adan!a Ig, terhadap .I* !ang
berasal dari darah ibu" Ig, ini dapat bertahan selama 18 bulan sehingga pada
kondisi ini$ tes perlu diulang pada usia anak @ 18 bulan" (D#oerban 0 dkk$223)
.asil tes din!atakan positif bila tes pen!aring dua kali positif ditambah
dengan tes konfirmasi dengan :6 positif" Di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia$ pemeriksaan :6 masih relatif mahal sehingga tidak mungkin
dilakukan secara rutin" :.= mengan#urkan strategi pemeriksaan dengan
kombinasi dari pemeriksaan pen!aring !ang tidak melibatkan pemeriksaan :6
sebagai konfirmasi" Di Indonesia$ kombinasi !ang digunakan adalah tiga kali
positif pemeriksaan pen!aring dengan menggunakan strategi &" 6ila hasil tes tidak
sama missal hasil tes pertama reaktif$ tes kedua reaktif$ dan !ang ketiga non-
reaktif atau apabila hasil tes pertama reaktif$ kedua dan ketiga non-reaktif$ maka
keadaan ini disebut sebagai indeterminate dengan catatan orang tersebut memiliki
ria!at pa#anan atau berisiko tinggi tertular .I*" 6ila orang tersebut tanpa
ria!at pa#anan atau tidak memiliki risiko tertular$ maka hasil pemeriksaan
dilaporkan sebagai non-reaktif" (D#oerban 0 dkk$223)"
2..4 Pe'"a"a' 0"'"#
%enilaian klinis !ang perlu dilakukan setelah diagnosis .I* ditegakkan
meliputi penentuan stadium klinis infeksi .I*$ mengidentifikasi pen!akit !ang
berhubungan dengan .I* di masa lalu$ mengidentifikasi pen!akit !ang terkait
dengan .I* saat ini !ang membutuhkan pengobatan$ mengidentifikasi kebutuhan
terapi A+* dan infeksi oportunistik$ serta mengidentifikasi pengobatan lain !ang
sedang di#alani !ang dapat mempengaruhi pemilihan terapi" (D#au?i S dkk$22)
2.., S&a+"*m 0"'"#
20
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
21/37
:.= membagi .I*AIDS men#adi empat stadium klinis !akni stadium I
(asimtomatik)$ stadium II (sakit ringan)$ stadium III (sakit sedang)$ dan stadium
I* (sakit berat atau AIDS)$ lihat table 9" 6ersama dengan hasil pemeriksaan
#umlah sel / ;D$ stadium klinis ini dapat di#adikan sebagai panduan untuk
memulai terapi profilaksis infeksi oportunistik dan memulai atau mengubah terapi
A+*"
AIDS merupakan manifestasi lan#utan .I*" Selama stadium indiidu bisa
sa#a merasa sehat dan tidak curiga baha mereka penderita pen!akit" %ada
stadium lan#ut$ s!stem imun indiidu tidak mampu lagi menghadapi infeksi
=pportunistik dan mereka terus menerus menderita pen!akit minor dan ma!or
Karen tubuhn!a tidak mampu memberikan pela!anan"
Angka infeksi pada ba!i sekitar 1 dalam 3 ba!i" %ada aal terinfeksi$
memang tidak memperlihatkan ge#ala-ge#ala khusus" 5amun beberapa minggu
kemudian orang tua !ang terinfeksi .I* akan terserang pen!akit ringan sehari-
hari seperti flu dan diare" %enderita AIDS dari luar tampak sehat" %ada tahun ke &-
penderita tidak memperlihatkan ge#ala !ang khas" Sesudah tahun ke 7-3 mulai
timbul diare berulang$ penurunan berat badan secara mendadak$ sering sariaan
di mulut dan ter#adi pembengkakan didaerah kelen#ar getah bening" ika diuraikan
tanpa penanganan medis$ ge#ala %S akan berakibat fatal" %er#alanan pen!akit
lambat dan ge#ala-ge#ala AIDS rata-rata baru timbul 12 tahun sesudah infeksi$
bahkan dapat lebih lama lagi"
Eaktor-faktor !ang mempengaruhi berkembangn!a .I* men#adi AIDS
belum diketahui #elas" Diperkirakan infeksi .I* !ang berulangCulang dan
pemaparan terhadap infeksi-infeksi lain mempengaruhi perkembangan kearah
AIDS" enurunn!a hitungan sel ;DA di baah 22ml menun#ukkan
perkembangan !ang semakin buruk" Keadaan !ang buruk #uga ditun#ukkan oleh
peningkatan 6 mikro globulin dan #uga peningkatan I9A"
%er#alan klinik infeksi .I* telah ditemukan beberapa klasifikasi !aitu
21
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
22/37
a" Infeksi Akut ;D 472 C 1222
,e#ala infeksi akut biasan!a timbul sedudah masa inkubasi selama 1-&
bulan" ,e#ala !ang timbul umumn!a seperti influen?a$ demam$ atralgia$ anereksia$
malaise$ ge#ala kulit (bercak-bercak merah$ urtikarta)$ ge#ala s!araf (sakit kepada$
n!eri retrobulber$ gangguan kognitif danapektif)$ gangguan gas trointestinal
(nausea$ diare)" %ada fase ini pen!akit tersebut sangat menular karena ter#adi
iremia" ,e#ala tersebut diatas merupakan reaksi tubuh terhadap masukn!a unis
!ang berlangsung kira-kira 1- minggu"
b" Infeksi Kronis Asimtomatik ;D @ 722ml
Setelah infeksi akut berlalu maka selama bertahun-tahun kemudian$
umumn!a sekitar 7 tahun$ keadaan penderita tampak baik sa#a$ meskipun
sebenarn!a ter#adi replikasi irus secara lambat di dalam tubuh" 6eberapa
penderita mengalami pembengkakan kelen#ar lomfe men!eluruh$ disebut limfa
denopatio ('%)$ meskipun ini bukanlah hal !ang bersifat prognostic dan tidak
terpengaruh bagi hidup penderita" Saat ini sudah mulai ter#adi penurunan #umlah
sel ;D sebagai petun#uk menurunn!a kekebalan tubuh penderita$ tetapi masih
pada tingkat 722ml"
c" Infeksi Kronis Simtomatik
Ease ini dimulai rata-rata sesudah 7 tahun terkena infeksi .I*" 6erbagai
ge#ala pen!akit ringan atau lebih berat timbul pada fase ini$ tergantung pada
tingkat imunitas penderita"
1+ %enurunan Imunitas sedang ;D 22 C 722
%ada aal sub-fase ini timbul pen!akit-pen!akit !ang lebih ringan
misaln!a reaktiasi dari herpes ?oster atau herpes simpleks" 5amun dapat sembuh
total atau han!a dengan pengobatan biasa" Keganasan #uga dapat timbul pada fase
!ang lebih lan#ut dari sub-fase ini dan dapat berlan#ut ke sub fase berikutn!a$
demikian #uga !ang disebut AIDS-+elated (A+;)"
2+ %enurunan Imunitas berat ;D 22
22
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
23/37
%ada sub fase ini ter#adi infeksi oportunistik berat !ang sering mengancam
#ia penderita" Keganasan #uga timbul pada sub fase ini$ meskipun sering pada
fase !ang lebih aal" *iremia ter#adi untuk kedua kalin!a dan telah dikatakan
tubuh sudah dalam kehilangan kekebalann!a"
Adapun ge#ala-ge#ala !ang biasa nampak pada penderita AIDS adalah bila
ada paling sedikit dua ge#ala ma!or dan satu ge#ala minor dan tidak ada sebab-
sebab imunosupresi !ang lain seperti kanker$malnutrisi berat atau pemakaian
kortikosteroid !ang lama pada orang deasa"
1" ,e#ala a!or
%enurunan berat badan lebih dari 12>
Diare kronik lebih dari satu bulan
Demam lebih dari satu bulan
" ,e#ala inor
6atuk lebih dari satu bulan
Dermatitis preuritik umum
.erpes ?oster recurrens
Kandidias orofaring
'imfadenopati generalisata
.erpes simplek diseminata !ang kronik progresif
Dicurigai AIDS pada anak" 6ila terdapat paling sedikit dua ge#ala ma!or
dan dua ge#ala minor$ dan tidak terdapat sebab-sebab imunosupresi !ang lain
seperti kanker$ malnutrisi berat$ pemakaian kortikosteroid !ang lama atau etiologi
lain"
1" ,e#ala a!or
%enurunan berat badan atau pertmbuhan !ang lambat dan abnormal
Diare kronik lebih dari 1 bulan
Demam lebih dari 1 bulan
23
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
24/37
" ,e#ala minor
'imfadenopati generalisata Kandidiasis oro-faring
Infeksi umum !ang berulang
6atuk parsisten
Dermatitis
2..- Pe'"a"a' Im*'%%("
/es hitung #umlah sel / ;D merupakan cara !ang terperca!a dalam
menilai status imunitas odha dan memudahkan kita untuk mengambil keputusan
dalam memberikan pengobatan A+*" /es ;D ini #uga digunakan sebagai
pemantau respon terapi A+*" 5amun !ang penting diingat baha meski tes ;D
dian#urkan$ bilamana tidak tersedia$ hal ini tidak boleh men#adi penghalang atau
menunda pemberian terapi A+*" ;D #uga digunakan sebagai pemantau respon
terapi A+*" %emeriksaan #umlah limfosit total (Total "ymphocyte %ountC /';)
dapat digunakan sebagai indikator fungsi imunitas #ika tes ;D tidak tersedia
namun /'; tidak dian#urkan untuk menilai respon terapi A+* atau sebagai dasar
menentukan kegagalan terapi A+*" (Depkes +I$ 224)
Tabe 6. Stadium klinis .I*
S&a+"*m 1 Asimptomatik
/idak ada penurunan berat badan
/idak ada ge#ala atau han!a 'imfadenopati ,eneralisata %ersisten
S&a+"*m 2 Sakit ringan
%enurunan 66 7-12>
IS%A berulang$ misaln!a sinusitis atau otitis
.erpes ?oster dalam 7 tahun terakhir
'uka di sekitar bibir (keilitis angularis)
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
25/37
%enurunan berat badan @ 12>
Diare$ Demam !ang tidak diketahui pen!ebabn!a$ lebih dari 1 bulan
Kandidosis oral atau aginal=ral hair! leukoplakia
/6 %aru dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakterial !ang berat (pneumoni$ piomiositis$ dll)
/6 limfadenopati
,ingiitis%eriodontitis ulseratif nekrotikan akut
Anemia (.b 8 g>)$ netropenia (7222ml)$ trombositopeni kronis
(72"222ml)
S&a+"*m 4 Sakit berat (AIDS)
Sindroma asting .I*
%neumonia pnemosistisL$ %nemoni bakterial !ang berat berulang
.erpes Simpleks ulseratif lebih dari satu bulan"
Kandidosis esophageal
/6 HtraparuL
Sarkoma kaposi
+etinitis ;*L
Abses otak /oksoplasmosisL
ncefalopati .I*
eningitis KriptokokusL
Infeksi mikobakteria non-/6 meluas
Sumber Depkes +I$ 224
2.6 PENATALA0SANAAN
.I*AIDS sampai saat ini memang belum dapat disembuhkan secara total"
5amun data selam 8 tahun terakhir menun#ukkan bukti !ang amat me!akinkan
baha pegobatan dengan menggunakan kombinasi beberapa obat anti .I*
bermanfaat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas dini akibat infeksi .I*" "
(D#oerban 0 dkk$223)
Secara umum$ penatalaksanaan odha terdiri atas beberapa #enis$ !aitu
a) %engobatan untuk menekan replikasi irus .I* dengan obat
antiretroiral (A+*)"
b) %engobatan untuk mengatasi berbagai pen!akit infeksi dan kanker
!ang men!ertai infeksi .I*AIDS$ seperti #amur$ tuberkulosis$
hepatitis$ toksoplasmosis$ sarkoma kaposi$ limfoma$ kanker seriks"
25
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
26/37
c) %engobatan suportif$ !aitu makanan !ang mempun!ai nilai gi?i !ang
lebih baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan
psikososial dan dukungan agama serta #uga tidur !ang cukup dan perlu
men#aga kebersihan" Dengan pengobatan !ang lengkap tersebut$ angka
kematian dapat ditekan$ harapan hidup lebih baik dan ke#adian infeksi
oportunistik amat berkurang"
2.6.1 Tera" A'&"re&r%7"ra 8ARV9
Secara umum$ obat A+* dapat dibagi dalam & kelompok besar !akni
(D#au?i S dkk$22)
Kelompok nucleoside reverse transcriptase inhiitors (5+/I) seperti
?idoudin$ ?alsitabin$ staudin$ lamiudin$ didanosin$ abakair
Kelompok non-nucleoside reverse transcriptase inhiitors (55+/I) seperti
eafirens dan neirapin
Kelompok protease inhiitors (%I) seperti sakuinair$ ritonair$ nelinair$
amprenair"
:aktu memulai terapi A+* harus dipertimbangkan dengan seksama
karena obat antiretroiral akan diberikan dalam #angka pan#ang" %roses memulai
terapi A+* meliputi penilaian terhadap kesiapan pasien untuk memulai terapi
A+* dan pemahaman tentang tanggung #aab selan#utn!a (terapi seumur hidup$
adherence$ toksisitas)" angkauan pada dukungan gi?i dan psikososial$ dukungan
keluarga atau seba!a #uga men#adi hal penting !ang tidak boleh dilupakan ketika
membuat keputusan untuk memulai terapi A+*" ( Depkes +I$ 224)
Dalam hal tidak tersedia tes ;D$ semua pasien dengan stadium & dan
harus memulai terapi A+*" %asien dengan stadium klinis 1 dan harus dipantau
secara seksama$ setidakn!a setiap & bulan sekali untuk pemeriksaan medis
lengkap atau manakala timbul ge#ala atau tanda klinis !ang baru"Adapun terapi
.I*-AIDS berdasarkan stadiumn!a seperti pada tabel 12" (Depkes +I$ 224)
Tabe 1:./erapi pada =D.A deasa
26
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
27/37
S&a+"*m
0"'"#B"a &er#e+"a emer"$#aa' CD4
"$a &"+a$ &er#e+"a
emer"$#aa' CD4
1/erapi antiretroiral dimulai bila ;D
22
/erapi A+* tidak diberikan
6ila #umlah total limfosit
122
&
umlah ;D 22 C &72mm&$
pertimbangkan terapi sebelum ;D
22mm&"
%ada kehamilan atau /6
ulai terapi A+* pada semua ibu
hamil dengan ;D &72
ulai terapi A+* pada semua =D.Adengan ;D &72 dengan /6 paru
atau infeksi bakterial berat
/erapi A+* dimulai
tanpa memandang #umlah
limfosit total
/erapi A+* dimulai tanpa memandang
#umlah ;D
Sumber Depkes +I$ 224
1" ;D dian#urkan digunakan untuk membantu menentukan mulain!a terapi"
;ontoh$ /6 paru dapat muncul kapan sa#a pada nilai ;D berapapun dan
kondisi lain !ang men!erupai pen!akit !ang bukan disebabkan oleh .I*
(misal$ diare kronis$ demam berkepan#angan)"
" 5ilai !ang tepat dari ;D di atas 22mm&di mana terapi A+* harus dimulai
belum dapat ditentukan"
&" umlah limfosit total M122mm& dapat dipakai sebagai pengganti bila
pemeriksaan ;D tidak dapat dilaksanakan dan terdapat ge#ala !ang berkaitan
dengan .I* (Stadium II atau III)" .al ini tidak dapat dimanfaatkan pada
=D.A asimtomatik" aka$ bila tidak ada pemeriksaan ;D$ =D.A
asimtomatik (Stadium I) tidak boleh diterapi karena pada saat ini belum ada
petanda lain !ang terperca!a di daerah dengan sumber da!a terbatas"
6ila terdapat tes untuk hitung ;D$ saat !ang paling tepat untuk memulai
terapi A+* adalah sebelum pasien #atuh sakit atau munculn!a I= !ang pertama"
%erkembangan pen!akit akan lebih cepat apabila terapi Ar dimulai pada saat
;D 22mm& dibandingkan bila terapi dimulai pada ;D di atas #umlah
tersebut" Apabila tersedia sarana tes ;D maka terapi A+* sebaikn!a dimulai
sebelum ;D kurang dari 22mm&" :aktu !ang paling optimum untuk memulai
27
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
28/37
terapi A+* pada tingkat ;D antara 22- &72mm& masih belum diketahui$ dan
pasien dengan #umlah ;D tersebut perlu pemantauan teratur secara klinis
maupun imunologis" /erapi A+* dian#urkan pada pasien dengan /6 paru atau
infeksi bakterial berat dan ;D &72mm&" uga pada ibu hamil stadium klinis
manapun dengan ;D &72 mm&" Keputusan untuk memulai terapi A+* pada
=D.A deasa danrema#a didasarkan pada pemeriksaan klinis dan imunologis"
5amun %ada keadaan tertentu maka penilaian klinis sa#a dapat memandu
keputusan memulai terapi A+*" engukur kadar irus dalam darah (iral load)
tidak dian#urkan sebagai pemandu keputusan memulai terapi" (Depkes +I$ 224)
/erapi A+* sebaikn!a #angan dimulai bila terdapat keadaan infeksi
oportunistik !ang aktif" %ada prinsipn!a$ I= harus diobati atau diredakan dulu"
5amun pada kondisi-kondisi dimana tidak ada lagi terapi !ang efektif
selain perbaikan fungsi kekebalan dengan A+* maka pemberian A+* sebaikn!a
diberikan sesegera mungkin (AIII)" ;ontohn!a pada kriptosporidiosis$
mikrosporidiosis$ demensia terkait .I*" Keadaan lainn!a$ misal pada infeksi
&.tuerculosis0penundaan pemberian A+* hingga 8 minggu setelah terapi /6
dian#urkan untuk menghindari bias dalam menilai efek samping obat dan #uga
untuk mencegah atau meminimalisir sindrom restorasi imun atau I+IS" (Depkes
+I$ 224)
2.6.2 Pa'+*a' 0%mb"'a#" Oba& ARV
Kombinasi tiga obat antiretroiral merupakan regimen pengobatan A+*
!ang dian#urkan oleh :.=$ !ang dikenal sebagai Highly Active Anti3etroviral
Therapyatau .AA+/" Kombinasi ini din!atakan bermanfaat dalam terapi infeksi
.I*" Semula$ terapi .I* menggunakan monoterapi dengan A0/ dan duo (A0/
dan &/;) namun han!a memberikan manfaat sementara !ang akan segera diikuti
oleh resistensi" (unihastuti $ 227)
:.= merekomendasikan penggunaan obat A+* lini pertama berupa
kombinasi 5+/I dan 1 55+/I" =bat A+* lini pertama di Indonesia !ang
termasuk 5+/I adalah A0/$ lamiudin (&/;) dan staudin (d/)" Sedangkan
28
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
29/37
!ang termasuk 55+/I adalah neirapin (5*%) dan efairen? (E0)" ( Depkes +I$
224) Adapun terapi kombinasi untuk .I*AIDS seperti pada tabel 11"
Tabe 11 ! /erapi A+*
Sumber Depkes +I$ 224
Di Indonesia$ pilihan utama kombinasi obat A+* lini pertama adalah A0/
F &/; F 5*%" %emantauan hemoglobin dian#urkan pada pemberian A0/ karena
dapat menimbulkan anemia" %ada kondisi ini$ kombinasi alternatif !ang bisa
digunakan adalah d/ F &/; F 5*%" 5amun A0/ lebih disukai daripada
staudin (d/) oleh karena adan!a efek toksik d/ seperti lipodistrofi$ asidosis
laktat$ dan neuropati perifer" Kombinasi A0/ F &/; F E0 dapat digunakan bila
5*% tidak dapat digunakan" 5amun$ perlu kehati-hatian pada perempuan hamil
karena E0 tidak boleh diberikan (Depkes +I$ 224)" %emilihan A+* golongan
5+/I tentun!a dengan mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan masing
29
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
30/37
masing obat" Adapun kombinasi terapi A+* !ang tidak dian#urkan seperti pada
tabel 1"
Tabe 12. %ilihan obat A+* golongan 5+
Sumber Depkes +I$ 224
/abel 1& mencoba menampilkan ringkasan mengenai keuntungan dan
kerugian obat A+* golongan ini"
30
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
31/37
Tabe 13 ! Kombinasi A+*
Sumber Depkes +I$ 224
%I tidak direkomendasikan sebagai paduan lini pertama karena penggunaa
%I pada aal terapi akan menghilangkan kesempatan pilihan lini kedua di
Indoneesia di mana sumber da!an!a masih sangat terbatas" %I han!a dapat
digunakan sebagai paduan lini pertama (bersama kombinasi standar 5+/I) pada
terapi infeksi .I*-$ pada perempuan dengan ;D@72 mm& !ang mendapat
A+/ dan tidak bisa menerima E*$ atau pasien dengan intoleransi 55+/I"
31
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
32/37
2.6.3 S"'+r%m Pem*")a' Im*'"&a# 8"mm*' re;%'#&"&*&"%' #
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
33/37
2.6.4 Pe'a&aa$#a'aa' I'e$#" O*r&*'"#&"$
Infeksi oportunistik (I=) adalah infeksi !ang timbul akibat penurunan
kekebalan tubuh" Infeksi ini dapat timbul karena mikroba (bakteri$ #amur$ irus)
!ang berasal dari luar tubuh$ maupun !ang sudah ada dalam tubuh manusia
namun dalam keadaan normal terkendali oleh kekebalan tubuh" (unihastuti $
227)
Infeksi oportunistik dapat dihubungkan dengan tingkat kekebalan tubuh
!ang ditandai dengan #umlah ;D dan dapat ter#adi pada #umlah ;D 22
sel ' ataupun @ 22 sel '" Sebagian besar infeksi oportunistik dapat diobati
namun apabila kekebalan tubuh tetap rendah maka infeksi oportunistik mudah
kambuh kembali atau #uga dapat timbul oportunistik !ang lain" %ada umumn!a
kematian pada odha disebabkan oleh infeksi oportunistik sehingga infeksi ini
perlu dikenal dan diobati" Dengan penggunaan A+* peningkatan kekebalan tubuh
( ;D ) dapat dicapai sehingga risiko infeksi oportunistik dapat dikurangi"
2.6., Pe';e(a)a' I'e$#" O%r&*'"#&"$
%encegahan infeksi oportunistik atau profilaksis dapat dibagi dalam dua
kelompok besar !akni (D#au?i S dkk$ 22)
1" %encegahan primer$ !akni upa!a untuk mencegah infeksi sebelum infeksi
ter#adi" isaln!a pemberian kotrimoksa?ol pada penderita !ang ;D
22mm& untuk mencegah Pneumocystis carinii pneumonia (%;%)"
%encegahan ini dapat mengurangi risiko %;%"
" %encegahan sekunder$ !aitu pemberian obat pencegahan setelah infeksi
ter#adi" ;ontohn!a setelah terapi %;% dengan kotrimoksa?ol diperlukan obat
pencegahan (dalam dosis !ang lebih rendah) untuk mencegahan kekambuhan
%;% !ang telah sembuh"
ika kekebalan tubuh dengan indikator nilai ;D meningkat maka risiko
terkena infeksi oportunistik berkurang sehingga obat pencegahan infeksi
oportunistik dapat dihentikan" 5amun bila kekebalan menurun kembali obat
infeksi oportunistik harus diberikan lagi" /abel berikut menampilkan secara
ringkas pencegahan terhadap beberapa bentuk infeksi oportunistik" 6eberapa
33
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
34/37
upa!a profilaksis han!a dian#urkan bila penderita mampu seperti aksinasi
pneumokok$ hepatitis 6 dan hepatitis A" (D#au?i S dkk$ 22)
Tabe 1. %encegahan infeksi oportunistik
Pe'
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
35/37
BAB III
0ESIMPULAN
AIDS adalah kumpulan ge#ala atau pen!akit !ang diakibatkan karena
penurunan kekebalan tubuh akibat adan!a infeksi oleh Human
Imunodeficiency Virus (.I*) !ang termasuk famili retroiridae" AIDS
merupakan tahap akhir dari infeksi .I*"
asalah .I*AIDS adalah masalah besar !ang mengancam Indonesia
dan ban!ak 5egara di seluruh dunia" /idak ada satupun negara di dunia
ini !ang terbebas dari .I*"
%ada tahun 229$ #umlah odha diperkirakan mencapai &&$& #uta orang$
dengan sebangian besar penderitan!a adalah usia produktif $ 17$9 #uta
penderita adalah perempuan dan $7 #uta adalah anak-anak" perkembangan
epidemi .I* di Indonesia termasuk !ang tercepat di Asia"
Infeksi .I* ter#adi melalui tiga #alur transmisi utama !akni transmisi
melalui mukosa genital (hubungan seksual) transmisi langsung ke
peredaran darah melalui #arum suntik !ang terkontaminasi atau melalui
komponen darah !ang terkontaminasi$ dan transmisi ertikal dari ibu ke
#anin"
'imfosit ;DF (sel / helperatau /h) merupakan target utama infeksi .I*
karena irus mempun!ai afinitas terhadap molekul permukaan ;D"
'imfosit ;DF berfungsi mengkoordinasikan se#umlah fungsi imunologis
!ang penting sehingga bila ter#adi kehilangan fungsi tersebut maka dapat
men!ebabkan gangguan imun !ang progresif"
Dalam tubuh odha$ partikel irus bergabung dengan D5A sel pasien$
sehingga satu kali seseorang terinfeksi .I*$ seumur hidup ia akan tetap
terinfeksi" Sebagian berkembang masuk tahap AIDS pada & tahun pertama$
72> berkembang men#adi pasien AIDS sesudah 12 tahun$ dan sesudah 1&
tahun hampir semua orang !ang terinfeksi .I* menun#ukkan ge#ala AIDS$
dan kemudian meninggal
Diagnosis ditegakkan dengan Anamnesis !ang lengkap termasuk risiko
pa#anan .I* $ pemeriksaan fisik$ pemeriksaan laboratorium$ dan konseling
perlu dilakukan pada setiap odha saat kun#ungan pertama kali ke sarana
35
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
36/37
kesehatan" .al ini dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis$
diperolehn!a data dasar mengenai pemeriksaan fisik dan laboratorium$
memastikan pasien memahami tentang infeksi .I*$ dan untuk menentukan
tata laksana selan#utn!a"
Secara umum$ penatalaksanaan odha terdiri atas beberapa #enis$ !aitu
a) %engobatan untuk menekan replikasi irus .I* dengan obat
antiretroiral (A+*)"
b) %engobatan untuk mengatasi berbagai pen!akit infeksi dan kanker
!ang men!ertai infeksi .I*AIDS$ seperti #amur$ tuberkulosis$
hepatitis$ toksoplasmosis$ sarkoma kaposi$ limfoma$ kanker seriks"
c) %engobatan suportif$ !aitu makanan !ang mempun!ai nilai gi?i !ang
lebih baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan
psikososial dan dukungan agama serta #uga tidur !ang cukup dan perlu
men#aga kebersihan"
Secara umum$ obat A+* dapat dibagi dalam & kelompok besar !akni
nucleoside reverse transcriptase inhiitors (5+/I) $ non-nucleoside
reverse transcriptase inhiitors (55+/I)$ danprotease inhiitors(%I)"
Di Indonesia$ pilihan utama kombinasi obat A+* lini pertama adalah A0/
F &/; F 5*%
36
-
7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin
37/37
DAFTAR PUSTA0A
1" D#oerban 0$ D#au?i S" .I*AIDS di Indonesia" In Sudo!o A:$ Seti!ohadi
6$ Ali I$ Simadibrata K$ Setiati S$ eds"#u/u a,ar ilmu penya/it dalam"
th ed" akarta %usat %enerbitan Departemen Ilmu %en!akit Dalam EK