Referat Fraktur Radiologis Edit

download Referat Fraktur Radiologis Edit

of 26

Transcript of Referat Fraktur Radiologis Edit

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    1/26

    REFERAT

    Gambaran Radiologi

    Pada Fraktur TulangDiajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat dalam Menjalani

    Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran

    Universitas Syiah Kuala Rumah Sakit Umum dr. Zainol Abidin Banda Aceh

    Oleh

    Arya Utama Timur Galang Adil

    Reni Anggraini

    Siti Aminah

    BAGIAN RADIOLOGI

    RUMAH SAKIT DAERAH ZAINAL ABIDIN

    2014

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    2/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Trauma merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera

    oleh salah satu sebab. Penyebab yang paling sering adalah kecelakaan lalu lintas,

    kecelakaan kerja, olah raga dan rumah tangga. Setiap tahun 60 juta penduduk

    Amerika Serikat mengalami trauma dan 50% memerlukan tindakan medis. 3,6

    juta membutuhkan perawatan di Rumah Sakit. Banyak dari korban trauma

    tersebut mengalami cedera musculoskeletal berupa fraktur, dislokasi, dan cedera

    jaringan lunak. Cedera sistem musculoskeletal cenderung meningkat dan terus

    meningkat dan akan mengancam kehidupan kita (Rasjad C,2003).

    Salah satu cedera musculoskeletal yang sering terjadi adalah fraktur.

    Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan Penelitian

    dan Pengembangan Depkes RI tahun 2007 di Indonesia terjadi kasus fraktur yang

    disebabkan oleh cedera antara lain karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma

    benda tajam/ tumpul. Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur

    sebanyak 1.775 orang(3,8%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, yang

    mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5%), dari 14.127 trauma benda tajam/

    tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7%).

    Gejala klasik fraktur adalah adanya riwayat trauma, rasa nyeri dan

    bengkak di bagian tulang yang patah, deformitas, gangguan fungsi

    muskuloskeletal, putusnya kontinuitas tulang, dan gangguan neurovaskuler

    (Sjamsuhidajat, De Jong, 2011). Namun tidak semua tanda dan gejala tersebut

    terdapat pada setiap fraktur kebanyakan justru tidak ada pada fraktur linear, fisur

    atau fraktur impaksi (permukaan patahan saling terdesak satu sama lain)

    sedangkan diagnosis fraktur bergantung pada gejala, tanda fisik dan pemeriksaan

    sinar-x (radiologis) pasien. Maka dari itu penting bagi seorang klinisi untuk

    mengetahui bagaimana gambaran radiologi pada fraktur untuk menentukan suatu

    diagnosis.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    3/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.DEFINISI

    Menurut Mansjoer (2000), fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan

    tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan rudapaksa. Rusaknya

    kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot,

    kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang seperti osteoporosis. Menurut

    Sjamsuhidayat (2011), fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas

    jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total

    maupun sebagian (Chairudin Rasjad, 1998). Fraktur dikenal dengan istilah patah

    tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan, sudut,

    tenaga, keadaan tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan

    apakah fraktur yang terjadi disebut lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap

    terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan fraktur tidak lengkap tidak

    melibatkan seluruh ketebalan tulang (Sylvia, 2005).

    2.2.ANATOMI DAN FISIOLOGI

    Tulang terbagi dalam 4 kategori yaitu tulang panjang, tulang pendek, tulang

    pipih dan tulang tidak teratur. Tulang tersusun oleh jaringan tulang konselus

    (trabekular/spongius) atau kortikel, tulang panjang. Ujung tulang panjang ditutupi

    oleh kartilago artikular pada sendi-sendinya. Tulang panjang disusun untuk

    menyangga berat badan dan gerakan.

    Tulang pendek terdiri dari tulang konselus ditutupi selapis tulang kortikel.

    Tulang pipih merupakan tempat penting untuk hematopoiesis dan sering

    memberikan perlindungan bagi oragan vital. Tulang tak teratur mempunyai

    bentuk yang unik sesuai dengan fungsinya.

    Ositeoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan

    matrik tulang. Osteosis adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi

    tulang dan terletak dalam osteon. Osteoklas adalah sel multinuklea (berinti

    banyak) yang berperan dalam penghancuran dan resorbsi tulang. Endosteum

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    4/26

    adalah membran vaskuler tipis yang menutupi rongga sum-sum tulang panjang

    dan rongga-rongga tulang konselus (Rasjad, 2003).

    2.3.

    ETIOLOGI

    Penyebab fraktur adalah trauma yang mengenai tulang, dimana trauma

    tersebut kekuatannya melebihi kekuatan tulang, dan mayoritas fraktur akibat

    kecelakaan lalu lintas. Trauma-trauma lain adalah jatuh dari ketinggian,

    kecelakaan kerja, cidera olah raga. Trauma bisa terjadi secara langsung dan tidak

    langsung. Dikatakan langsung apabila terjadi benturan pada tulang dan

    mengakibatkan fraktur di tempat itu, dan secara tidak langsung apabila titik tumpu

    benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan (Rahmad, 1996).

    Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang

    berlebihan pada tulang. Fraktur lebih sering terjadi pada orang laki-laki daripada

    orang perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan

    olahraga, pekerjaan, atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan

    bermotor. Sedangkan pada orang tua, wanita lebih sering mengalami fraktur

    daripada laki-laki yang berhubungan dengan meningkatnya insidensi osteoporosis

    yang terkait dengan perubahan hormon pada menopause (Setyono, 2001)

    Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan

    puntir mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem. Fraktur terjadi jika tulang

    dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya (Brunner & Suddart,

    2002).

    Jadi penyebab fraktur adalah:

    a. Trauma tulang dikenai tekanan/ stress yang lebih besar

    b.

    Kecelakaan kendaraan bermotorc. Kecelakaan karena pekerjaan olahraga

    d. Osteoporosis

    e. Pukulan langsung

    f.

    Gaya meremuk

    g. Gerakan puntir mendadak

    h. Kontraksi otot ekstrem

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    5/26

    2.4.KLASIFIKASI FRAKTUR

    Macam-macam klasifikasi jenis fraktur perlu untuk diketahui dan dipahami,

    untuk menentukan treatment dan juga mempermudah evaluasi perbaikan yang

    terjadi setelah treatment. Berdasarkan Orthopaedic Trauma Association (OTA)

    fraktur dapat diklasifikasikan menjadi

    1.

    Fraktur Linear

    a. Transversal yaitu fraktur sepanjang garis tengah tulang

    b. Obliq yaitu fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang

    c.

    Spiral yaitu fraktur memuntir sepanjang batang tulang

    d.

    2. Fraktur Communited yaitu terdapat lebih dari dua fragmen fraktur yang

    biasanya terpecah belah.

    a. Communited 50%

    c. Butterfly 50%

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    6/26

    3. Fraktur Segmental

    a. Two level

    b.

    Three or more level

    c.

    Longitudinal split

    d. Communited

    4. FrakturBone Loss

    a. Bone loss 50%

    c. Complete bone loss

    Terdapat juga fraktur yang dimana tulang tidak benar-benar patah

    terbelah yang mana sering disebut fraktur inkomplit. Jenis fraktur inkomplit

    adalah

    1.

    Greenstick. Jenis fraktur ini sering ditemukan pada anak-anak, tulang

    melengkung disebabkan oleh konsistensinya yang elastis. Periosteumnya

    tetap utuh. Fraktur ini biasanya mudah diatasi dan sembuh dengan baik.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    7/26

    Gambar greenstick fraktur pada radius distal seorang anak. Fraktur tidakkomplit dan tidak meluas ke korteks dorsal

    2. Fraktur kompresi. Fraktur ini biasanya terjadi pada orang dewasa dan

    secara khas mengenai korpus vertebra atau kalkaneus. Reduksi secara

    sempurna jarang terjadi dan pasien mungkin akan mengalami deformitas.

    Gambar kompresi baji anterior korpus vertebra T12

    Menurut hubungan dengan keadaan sekitarnya fraktur dapat dibagi menjadi:

    a.

    Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang

    dengan dunia luar.

    b. Fraktur terbuka (open/ compound), bila terdapat hubungan antara fragmen

    tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan dikulit.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    8/26

    Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat (menurut R. Gustillo), yaitu :

    Derajat I : Luka 1 cm Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap / avulsi

    Fraktur kominutif sedangKontaminasi sedang

    2. Derajat III :Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit,

    otot, dan neurovaskular serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat III

    terbagi atas :

    a)

    Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat

    laserasi luas / flap / avulsi, atau fraktur segmental / sangat kominutif yang

    disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran

    luka.

    b) Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar

    ataukontaminasi massif.

    c)

    Luka pada pembuluh arteri / saraf perifer yang harus diperbaiki

    tanpamelihat kerusakan jaringan lunak. (Mansjoer, Arif, 2000).

    Berdasarkan letak anatomis tubuh, fraktur dibagi menjadi beberapa bagian :

    1. Ekstremitas atas

    a. Regio gelang bahu

    1)

    Fraktur klavikula

    2) Fraktur skapula

    3) Fraktur humerus subkapital

    b.

    Regio humerus

    1) Fraktur suprakondiler humerus

    2) Fraktur humerus kondiler

    3)

    Fraktur olecranon

    4) Fraktur kapitulum radius

    c. Regio siku

    1)

    Fraktur suprakondiler humerus

    2)

    Fraktur humerus kondiler

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    9/26

    3) Fraktur olecranon

    4) Fraktur kapitulum radius

    d.

    Regio lengan bawah

    1)

    Fraktur radius

    2) Fraktur ulna

    3)

    Fraktur antebrakii

    4) Fraktur monteggia

    5) Fraktur galeazzi

    e.

    Regio pergelangan bawah

    1) Fraktur radius distal

    2)

    Fraktur tulang karpal

    f. Regio tangan

    1. Tulang belakang

    a. Regio vertebra servikal

    1)

    Fraktur tulang atlas

    2) Fraktur tulang odontoid

    3) Fraktur tulang vertebra servikal bawah

    b.

    Regio vertebra torakolumbal

    2. Ekstremitas bawah

    a. Regio tulang panggul

    b. Regio sendi panggul

    1) Fraktur leher femur

    2) Fraktur tulang trokanter femur

    c. Regio femur

    1)

    Fraktur batang femur pada anak2) Fraktur batang femur pada dewasa

    d. Regio lutut

    1) Fraktur emur interkondiler

    2)

    Fraktur patella

    3) Fraktur plato tibia

    e. Regio tungkai bawah

    1)

    Fraktur batang tibia dan fibula

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    10/26

    2) Fraktur tibia

    3) Fraktur fibula

    f.

    Regio pergelangan kaki

    1)

    Fraktur pergelangan kaki

    2) Fraktur malleolus medialis

    3)

    Fraktur malleolus lateral

    4) Fraktur bimaleolaris

    5) Fraktur kompresi pada tibia

    g.

    Regio pedis

    1) Fraktur talus

    2)

    Fraktur kalkaneus

    3) Fraktur metatarsal

    4) Fraktur jari kaki

    FRAKTUR INTRA-ARTIKULAR

    Fraktur Bennett

    Gambar fraktur Bennet pada tulang metakarpal I

    Fraktur ini disebabkan oleh abduksi ibu jari yang dipaksakan dan tampak

    sebagai fraktur oblik yang mengenai permukaan artikulasi proksimal pada tulang

    metakarpal I. Fragmen kecil tulang metakarpal I tetap berartikulasi dengan

    trapezium, sementara bagian tulang yang lain mengalami dislokasi ke arah dorsal

    dan radial akibat tarikan muskulus abduktor policis longus. Kegagalan

    mendiagnosis dan mengobati fraktur intraartikular pada metakarpal dapat

    menimbulkan rasa nyeri yang lama,kekakuan, dan atritis pascatrauma akibat

    permukaan artikular yang tidak rata.

    Fraktur Barton

    Fraktur ini akibat terjatuh dengan tangan terentang. Fraktur oblik

    intraartikular mengenai tepi dorsal radius bagian distal. Terkadang hal ini juga ada

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    11/26

    kaitannya dengan dislokasi persendian pergelangan tangan. Bila fraktur mengenai

    permukaan volar radius bagian distal, fraktur ini disebut sebagai kebalikan fraktur

    Barton. Kedua bentuk fraktur ini paling baik dilihat pada proyeksi lateral oleh

    karena orientasi koronal dari garis fraktur.

    Fraktur plato tibia

    Gambar fraktur depresi pada plato tibia lateral

    Kebanyakan fraktur ini mengenai plato tibial lateral. Mekanisme cederanya

    karena terpelintir. Kadang-kadang fraktur tidak terlihat jelas pada proyeksi AP

    dan lateral yang standar. Oleh karena itu, kemungkinan dibutuhkan pandangan

    oblik, atau tomografi unutk mengenali dan menilai derajat beratnya fraktur.

    Sekitar 10% fraktur ini disebabkan oleh cedera ligamentum sendi lutut.

    Fraktur pergelangan kaki

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    12/26

    Gambar fraktur maleolus medialis dengan sebuah fragmen yang terlepas

    Gambar fraktur dislokasi pada pergelangan kaki

    Fraktur ini disebabkan oleh cedera inversi atau eversi, atau kombinasi kedua

    meknisme tersebut. Macam-macam fraktur dapat diklasifikasikan berdasarkan

    pada jenis cedera atau jenis fraktur yang terlibat. Jenis fraktur dapat berupa fraktur

    unimaleolar (maleolus medial atau lateral), fraktur bimaleolar, fraktur trimaleolar

    bila tuberkulum posterior tibia distal terkena, atau fraktur kompleks bila terjadi

    fraktur komunitif pada bagian distal dan fibula. Fraktur dislokasi dapat terjadi bila

    sendi pergelangan kaki (ankle mortse) terganggu akibat cendera tulang dan

    ligamentum.

    Fraktur kalkaneus

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    13/26

    Gambar fraktur kominutif pada kalkaneus

    Fraktur ini merupakan fraktur tulang tarsus yang paling sering terjadi.

    Fraktur terjadi akibat jatuh dari ketinggian dan biasanya bilateral. Kemungkinan

    disertai dengan fraktur tulang belakang, terutama pada vertebra lumbal

    kedua.fraktur dapat diklasifikasikan sebagai eksrta-artikular atau intraartikular

    bila fraktur mengenai sendi susbtarsal atau kalkaneokuboid. Pada fraktur intra

    artikular, penting untuk menilai derajat depresi pada permukaan posterior sendi

    subtalar. Mengukur sudut Bohler dari foto lateral membantu untuk menilai

    depresi. Walaupun demikian, CT scan dapatmemperlihatkan posisi fragmen

    tulang secara tepat dan luas depresi permukaan posterior sendi subtalar.

    FRAKTUR NON ARTI-KULAR

    Fraktur Colles

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    14/26

    Gambar fraktur colles pada pergelangan tangan dalam foto AP dan lateral

    Fraktur ini akibat terjatuh dengan tangan terentang. Fraktur radius terjadi

    dikorpus distal, biasanya sekitar 2cm dari permukan artikular. Fragmen distal

    bergeser ke arah dorsal dan proksimal, memperlihatkan gambaran deformitas

    garpu-makan malam. Kemungkinan dapat disertai dengan fraktur pada proses

    stiloideus ulna.

    Fraktur Smith

    Pandangan lateral pergelangan tangan memperlihatkan fraktur smith (kebalikan

    fraktur colles)

    Fraktur ini biasanya akibat terjatuh pada punggung tangan atau pukulan

    keras secara langsung pada punggung tangan. Fragmen distal bergeser ke arah

    ventral dengan deviasi radius tangan yang memberikan gambaran deformitas

    sekop kebun.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    15/26

    Fraktur Suprakondiler

    Gambar fraktur suprakondiler pada humerus distal seorang anak

    Fraktur ini merupakan jenis fraktur siku yang paling sering terjadi pada

    anak-anak berusia 3-10 tahun. Sebgian besar fraktur akibat terjatuh pada tangan

    terentang dengan hiperekstensi siku. Fragmen distal bergeser ke posterior.

    Fraktur Jones

    Fraktur ini dapat mengenai basis tulang metatarsal V. Garis fraktur berjalan

    secara transversal bila dibandingkan dengan pusat osifikasi, yang berjalan secara

    oblik.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    16/26

    FRAKTUR YANG BERKAITAN DENGAN PENINGKATAN RISIKO

    NEKROSIS AVASKULAR (AVN)

    Tulang skafoid

    Gambar fraktur skafoid dengan pergeseran yang disertai dengan fraktur pada

    radius distal

    Tulang ini adalah tulang karpal yang paling sering mengalami fraktur.

    Kebanyakan terjadi dibagian pinggang tulang diikuti dipolus proksimal dan

    tuberositas. Cedera yang berkaitan dengan tulang ini antara lain dislokasi

    perilunatum dan fraktur radius. Komplikasi terjadinya penyatuan yang lambat

    (delayed union) atau tidak terjadinya penyatuan (non union) meningkatkan resiko

    osteonekrosis, yang sering mengenai fragmen proksimal.

    Kolum femoris

    Gambar fraktur dengan pergeseran kolum femoris kiri

    Fraktur pada daerah ini termasuk fraktur intrakapsular, yang terjadi

    subkapital, trans-servikal atau basiservikal. Tidak terjadinya penyatuan tulang

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    17/26

    (non-union) merupakan komplikasi yang sering terjadi pada cedera tersebut, yang

    dapat menyebabkan osteonekrosis.

    FRAKTUR/DISLOKASIGaleazzi

    Gambar fraktur Galleazi pada radius dengan dislokasi sendi radioulnar distal

    Fraktur ini akibat terjatuh dengan terentang dan lengan bawah dalam

    keadaan pronasi, atau terjadi karena pukulan langsung pada pergelangan tangan

    bagian dorsolateral. Fraktur ini merupakan fraktur sepertiga distal radius dengan

    dislokasi sendi radioulna distal. Fragmen distal mengalami pergeseran dang

    angulasi ke arah dorsal. Dislokasi mengenai ulna ke arah dorsal dan medial.

    Monteggia

    Fraktur jenis ini disebabkan oleh pronasi lengan bawah yang dipaksakan

    saat jatuh atau pukulan secara langsung pada bagian dorsal sepertiga proksimal

    lengan bawah. Fraktur ini terdiri dari fraktur ulna proksimal dengan angulasi

    anterior yang disertai dengan dislokasi anterior kaput radius.

    Dislokasi perilunatum transkafoid

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    18/26

    Foto AP dan lateral pergelangan tangan menunjukkan fraktur transkafoid yang

    bergeser dengan dislokasi periunatum

    Fraktur ini merupakan fraktur yang paling sering disebabkan oleh dislokasikarpal. Proyeksi frontal (AP) memperlihatkan fraktur skafoid dengan jelas, namun

    pandangan lateral menunjukan pergeseran tulang kapitatum ke arah dorsal yang

    berhubung dengan tulang lunatum, yang tetap berartikulasi dengan radius distal,

    oleh karena itu, disebut dislokasi periulnar.

    Fraktur Maisonneuve

    Terjadi fraktur fibula proksimal yang disebabkan oleh robekan pada

    membrana interoseus dan sindesmosis tibiofibularis distal. Kemungkinan juga

    disertai dengan robek ligamentum deltoid atau fraktur maleolus medialis yang

    menyebabkan pelebaran kompartemen sendi medial.

    Fraktur Lisfranc

    Gambar dislokasi fraktur lisfranc kaki

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    19/26

    Fraktur ini biasanya terjadi sesudah jatuh dari ketinggian atau saat menuruni

    tangga pesawat terbang. Ligamentum Lisfranc yang terletak antara tulang

    kuneiform I dan basis tulang metatarsal II terputus atau mengalami avulsi pada

    tempat insersinya. Terdapat 2 variasi cedera, yaitu dislokasi homolateral

    metatarsal I sampai V dan perpindahan lateral divergen metatarsal II sampai V

    dengan pergeseran tulang metatarsal I ke medial atau dorsal. Fraktur yang terkait

    antara lain fraktur yang terjadi pada basis metatarsal II dan yang lebih jarang,

    pada tulang metatarsal III, Kuneiform I atau tulang kuboid.

    TRAUMA PADA TULANG BELAKANG

    Tulang belakang servikal

    Pemeriksaan radiologis bergantung pada keadaan pasien. Pada pasien

    dengan trauma berat (tidak sadar, fraktur multipel, dan sebagainya) pemeriksaan

    harus dilakukan dengan hati-hati dan semua foto harus dibuat dengan pasien

    berbaring terlentang dan manipulasi sedikit mungkin. Foto yang terpenting adalah

    foto lateral dengan pasien berbaring dan sinar horizontal.

    Biasanya segmen bawah tulang leher (CVI-VII) tertutup oleh bahu. Untuk

    mengatasi hal ini bahu direndahkan dengan cara menarik lengan penderita ke

    bawah. Proyeksi oblik dapat menambah informasi tentang pedikel, foramina

    intervertebra dan sendi apofiseal.

    Bila pasien dalam keadaan baik, sebaiknya dibuat foto AP, termasuk dengan

    mulut terbuka untuk melihat CI dan CII, foto lateral dan foto oblik kiri dan kanan.

    Trauma servikal diklasifikasikan berdasarkan mekanisme trauma dan derajat

    kestabilan (stabil dan tidak stabil).

    Berdasarkan mekanisme trauma adalah

    a.

    Hiperfleksi

    Subluksasi anterior: terjadi robekan pada sebagian ligamen di posterior tulang

    leher, ligamen longitudinal anterior utuh. Termasuk lesi stabil. Tanda penting

    pada subluksasi anterior adalah adanya angulasi ke posterior (kifosis) lokal

    pada tempat kerusakan ligamen. Tanda-tanda lainnya, jarak melebar antara

    prosesus spinosus, subluksasi sendi apofiseal.

    Bilateral interfacetal dislocation: terjadi robekan pada ligamen longitudinal

    anterior dan kumpulan ligamen diposterior tulang leher. Lesi tidak stabil.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    20/26

    Tampak dislokasi sekunder anterior korpus vertebra. Dislokasi total sendi

    apofiseal.

    Flexion tear drop fracture dislocation: tenaga fleksi murni ditambah

    komponen kompresi menyebabkan robekan pada ligamen longitudinal anterior

    dan kumpulan ligamen posterior disertai fraktur avulsi pada bagian antero-

    inferior korpus vertebra. Lesi tidak stabil. Tampak tulang servikal dalam fleksi,

    fragmen tulang berbentuk segitiga pada bagian antero-inferior korpus vertebra,

    pembengkakan jaringan lunak pravertebral.

    Gambar fraktur teardrop fleksi pada vertebra C5

    Wedge fracture: vertebra terjepit sehingga berbentuk baji. Ligamen

    longitudinal anterior dan kumpulan ligamen posterior utuh sehingga lesi ini

    bersifat stabil.

    Clay shoveles fracture: fleksi tulang leher dimana terdapat kontraksi ligamen

    posterior tulang leher mengakibatkan terjadinya fraktur oblik pada prosesus

    spinosus, biasanya pada CVI-CVII atau ThI

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    21/26

    b. Fleksi-rotasi

    Terjadinya dislokasi interfacetal pada satu sisi. Lesi ini stabil

    walaupunterjadi kerusakan pada ligamen posterior termasuk kapsul sendi

    apofiseal yang bersangkutan. Tampak dislokasi anterior korpus vertebra. Vertebra

    yang bersangkutan dan vertebrae proksimalnya dalam posisi oblik, sedangkan

    vertebrae distalnya tetap dalam posisi lateral.

    c. Hiperekstensi

    Fraktur dislokasi hiperekstensi: dapat terjadi fraktur pedikel, prosesus

    artikularis, lamina dm prosesus spinosus. Fraktur avulsi korpus vertebrae

    bagian postero-inferior. Lesi tidak stabil karena terdapat kerusakan pada

    elemen posterior tulang leher dan ligamen bersangkutan.

    Hangmans fracture: terjadi fraktur arkus bilateral dan dislokasi anterior CII

    terhadap CIII

    Gambar foto lateral vertebra memperlihatkan fraktur hangman

    d. Ekstensi-rotasi

    Terjadi fraktur pada prsosesu artikularis satu sisi.

    e.

    Kompresi vertikal

    Terjadinya fraktur akibat diteruskannya tenaga trauma melalu kepala,

    kondilus oksipital, ke tulang leher.

    Bursting fracturedari atlas (Jeffersons fracture)

    Bursting fracturevertebrae servikal tengah dan bawah.

    Tulang belakang Torakal dan Lumbal

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    22/26

    Pemeriksaan radiologik rutin untuk trauma tulang belakang torakal dan

    lumbal adalah proyeksi AP dan lateral.

    Fraktur vertebra torakal bagian atas dan tengah jarang terjadi kecuali

    kondisi berat osteoporosis. Karena kanalis spinal di daerah ini sempit, maka

    sering ada kelainan neurologik. Mekanisme trauma biasanya bersifat kompresi

    atau trauma langsung. Pada kompresi terjadi fraktur kompresi dapat timbul dari

    fraktur elemen posterior vertebra, korpus dan iga didekatnya. Pada fraktur

    kompresi tampak korpus berbentuk baji pada foto lateral.

    Pada foto AP adanya pelebaran bayangan mediastinum di daerah yang

    bersangkutan menunjukan adanya hematom paravetebral. Pada daerah

    torakolumbal dan lumbal, mekanisme trauma dapat bersifat fleksi, rotasi dan

    kompresi. Trauma fleksi paling sering dan menimbulkan fraktur kompresi.

    Trauma rotasi paling sering terjadi pada torakolumbal (TI-LI) dan dapat

    menimbulkan fraktur dislokasi disebabkan kerusakan pada elemen psoterior

    vertebra.

    Makna klinis klasifikasi fraktur

    Penting untuk melakukan klasifikasi fraktur secara tepat. Hal ini membantu

    dalam menentukan kemungkinan prognosis dan memilih penanganan yang tepat.

    Fraktur dapat ditangani secara konservatif dengan gips atau pembedahan

    menggunakan fiksasi internal atau eksternal. Fiksasi pembedahan biasanya

    dilakukan bila terjadi kegagalan reduksi, pada fraktur terbuka dan fraktur intra

    artikular. Fiksasi eksternal biasanya dilakukan untuk fraktur terbuka dengan

    kontaminasi yang luas.

    Bila fraktur bersifat inkomplit seperti pada fraktur greenstick, reduksi

    biasanya mudah dan anak dapat diyakinkan bahwa penyembuhan biasanya terjadidengan cepat. Sebaliknya fraktur kompresi jarang sekali dapat direduksi dengan

    sempurna.

    Ada fraktur-fraktur tertentu yang juga kurang stabil, dan klasifikasi yang

    tepat dapat membuat klinisi waspada terhadap fraktur yang memiliki resiko

    komplikasi saat penyatuan dilakukan reduksi, tidak seperti fraktur oblik dan spiral

    yang mempunyai kecenderungan untuk bergeser. Pergeseran sesudah reduksi

    dapat menyebabkan penyatuan yang lambat (delayed union), penyatuan posisi

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    23/26

    yang salah (malunion) atau bahkan tidak terjadinya penyatuan (nonunion). Hal

    yang sama, fraktur kominutif biasanya bersifat tidak stabil dan kemungkinan

    untuk sembuh dalam posisi yang kurang optimal karena reduksi fragmen fraktur

    sering sulit dipertahankan. Yang terakhir, waktu penyembuhan cenderung lebih

    lama pada fraktur-fraktur tertentu walaupun sebagian besar fraktur seharusnya

    menyatu dalam 16-18 minggu.

    Waktu penyembuhan tulang tubulus pada orang dewasa

    Ekstremitas atas Ekstremitas bawah

    Kalus awal 2-3 minggu 2-3 minggu

    Konsolidasi lanjut 6-8 minggu 12-16 minggu

    Penyatuan

    Penyatuan tualang terjadi akibat proses perbaikan tulang yang kompleks

    dan terlihat pada foto seperti pembentukan kalus.

    Pembentukan Kalus awal

    Pada tahap awal, kalus hanya mengandung jaringan fibrosa radiolusen dan

    garis fraktur akan terlihat pada foto. Pada tahap yang sedikit lebih lanjut,

    terbentuk kalus imatur. Kasus ini membentuk gambaran khas seperti kapas yang

    lembut. Kalus mungkin terlihat menghubungi fraktur walaupun garis fraktur

    tetap terlihat bahkan ketika penyatuan klinis telah terjadi. Pada tahap ini, tidak ada

    gerakan pada tempat fraktur bila diberikan stres.

    Konsolidasi lanjut

    Kalus lunak secara bertahap diubah menjadi tulang matur yang keras.

    Keadaan ini adalah tahap konsolidasi lanjut dan dikatakan telah terjadi konsolidasi

    jika pada foto terlihat kalus tulang menghubungi fraktur dan tidak tampak garis

    fraktur. Kemudian terjadi pembentukan ulang (remodelling) tulang. Rongga

    sumsum akhirnya terbentuk dan terbentuklah korteks.

    Komplikasi

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    24/26

    Komplikasi yang disebabkan oleh fraktur dapat bersifat sistemik atau lokal

    terhadap tulang yang fraktur, jaringan lunak atau persendian yang berdekatan.

    Komplikasi lokal yang mengenai tulang antara lain: komplikasi penyatuan,

    infeksi, nekrosis avaskular.distrofi refleks simpatik dan gangguan pertumbuhan

    pada anak-anak bila yang terkena adalah lempeng pertumbuhan.

    Komplikasi lokal nontulang dapat mengenai jaringan lunak dan persendian

    yang berdekatan. Diantara cedera jaringan lunak, kondisi yang sering terjadi

    adalah trauma terhadap pembuluh darah yang berdekatan dengan tempat fraktur,

    sindrom kompartemen dan juga cedera pada saraf dan visera yang berdekatan.

    Komplikasi yang mengenai persendian antara lain hemartrosis dan

    kekakuan sendi akibat edema dan fibrosis. Osteoartritis pascatrauma dapat

    disebabkan oleh kerusakan pada kartilago artikular dan permukaan sendi atau

    stres abnormal yang terjadi karena malunion fraktur korpus.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    25/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Arif, Mansjoer, dkk., 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3, Medica.

    Aesculpalus, FKUI, Jakarta.

    Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

    EGC

    Buckwalter, J. A.,et al. 2000. Orthopaedic Basic Science Biology and

    Biomechanics of The Musculoskeletal System, Second Edition, American

    Academy of Orthopaedic Surgeons, United States of America.

    Buckley, R. 2004. General Principle of Fracture Care, Department of Surgery,

    Division of Orthopaedi, University of Calgary, Canada.

    Canale, S. T. 2003 Fracture Healing ( Bone Regeneration ), In: Campbells

    Operative Orthopaedic, Tenth Edition, Vol : 3, Mosby, United States of

    America.

    Chapman, M. 2001. W.Chapman orthopedic surgery 3rd ,Lippincott wiliams &

    Walkins United States of America, California.

    David I. P. 2008. Orthopedic Traumathology A Residents Guide 2nd editon,

    Leipzig, Germany.

    Miller, M. D. 2000.Review of orthopedic third edition, Phidelphia: Saunders.

    Carpenito, 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Penerjemah Monica Ester,

    Jakarta:EGC.

    Doenges Marlyn E, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Unuk Perencanaan dan

    Pendokumentasian Perawatan Pasien, (Edisi 3). (Alih Bahasa 1 Made

    Kriase), Jakarta: EGC

    Rasjad C, 2003.Pengantar Ilmu Bedah Orthopaedi, Trauma, 12 Edition. Bintang

    Lamupatue. Makasar.

    Sjamsuhidayat, De Jong. 2011.Buku Ajar Ilmu Bedah (Edisi 3). Jakarta:EGC.

  • 8/10/2019 Referat Fraktur Radiologis Edit

    26/26