BAB IPENDAHULUANCerebral palsy (CP) merupakan sekumpulan gejala dengan karakteristik kelainan gerak dan postur yang disebabkan oleh lesi yang tidak progresif pada otak yang belum matang (imatur).1 Karakteristik yang khas dari sindrom ini adalah terdapat perubahan pada tonus otot dan postur, baik saat istirahat maupun saat adanya aktivitas volunteer. Cerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak saat periode prenatal, natal dan post natal. Sekitar 70-80% terjadi akibat kerusakan otak saat prenatal. Bayi lahir prematur dan gangguan pertumbuhan saat kehamilan baik pada bayi prematur maupun yang cukup bulan sebagai penyebab yang sering didapatkan saat prenatal. 2,3 Menurut data di USA, sekitar 10-20% penyebab CP adalah karena penyakit setelah lahir.4 Resiko terjadinya CP 25-31 kali lebih tinggi pada bayi berat lahir kurang dari 1500 gram dan didapatkan 1/3 bayi dengan gejala CP dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Bayi lahir prematur merupakan faktor tersering dan secara konsisten berhubungan dengan CP. Bayi kecil menurut usia kehamilan (intra uterine growth retardation) yang lahir setelah 32 minggu meningkatkan resiko menderita CP.2,3American Academy for Cerebral Palsy mengklasifikasikan gambaran klinis CP sebagai berikut: klasifikasi neuromotorik yaitu spastic, athetoid, rigiditas, ataxia, tremor dan mixed. Klasifikasi distribusi topografi keterlibatan neuromotorik: diplegia, hemiplegia, triplegia dan quadriplegia yang pada masing-masing dengan tipe spastik. 5 CP tipe spastik ini merupakan jenis yang paling umum, terjadi pada 70% sampai 80% dari semua kasus. Pada penderita CP dengan tipe ini hipertonik dan memiliki kondisi neuromuskuler yang berasal dari kerusakan saluran kortikospinalis atau korteks motor yang mempengaruhi kemampuan sistem saraf untuk menerima asam gamma amino butirat oleh kecacatan.