Referat Alopesia Kelompok (Edit)

download Referat Alopesia Kelompok (Edit)

of 26

description

alopesia

Transcript of Referat Alopesia Kelompok (Edit)

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    1/26

    1. PendahuluanRambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali

    telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir. 1

    Kerontokan rambut adalah hal yang pernah dialami hampir semua orang, tetapi bila

    kerontokan rambut tersebut berlangsung lama dan menyebabkan alopesia atau kebotakan

    akan menimbulkan masalah. Banyak hal yang dapat menyebabkan kerontokan rambut, pada

    umumnya rambut rontok berhubungan dengan penyakit sistemik atau internal, diet yang

    buruk, penyakit tiroid, atau konsumsi obat-obatan tertentu.

    Kata alopecia berasal dari Yunani alopex, artinya rubah yang menderita penyakit

    kulit sehingga kehilangan sebagian bulunya.

    Menurut mekanisme terjadinya, alopesia dapat terjadi dengan atau tanpa disertai

    pembentukan parut (sikatrikal dan non sikatrikal). Kelompok alopesia non sikatrikal antara

    lain meluputi alopesia androgenik, alopesia areata, alopesia yang berhubungan dengan proses

    sistemik, serta alopesia traumatik.2 Diantara alopesia-alopesia tersebut, alopesia areata

    merupakan jenis yang sering dijumpai. 3

    Alopesia areata adalah peradangan yang kronis, berulang dari rambut terminal, yang

    ditandai oleh timbulnya satu atau lebih bercak kerontokan rambut pada scalp dan atau kulit

    yang berambut terminal lainnya. Lesi pada umumnya berbentuk bulat atau lonjong dengan

    batas tegas, permukaan licin tanpa adanya tanda-tanda atropi, skuamasi maupun sikatriks.2

    Alopesia androgenik (male pattern alopecia) adalah kebotakan progresif umum yang

    terjadi akibat pengaruh faktor predisposisi genetik dan androgen terhadap folikel rambut.

    Meskipun pola kebotakan pada perempuan berbeda dengan laki-laki, namun female pattern

    alopecia juga sering disebut alopesia androgenik karena karakteristik kebotakan yang samapada kedua kelompok gender yaitu ditandai dengan pemendekan fase anagen, pemanjangan

    fase telogen, dan pengecilan folikel rambut yang mengakibatkan batang rambut tumbuh

    semakin menipis pada setiap siklus. Kebotakan biasa dimulai pada usia 20-an atau awal usia

    30-an dengan pola yang khas yaitu dimulai dari rambut bagian frontal dan vertex sehingga

    garis rambut tampak mundur, menyisakan rambut di bagian parietal saja. Sedangkan pada

    perempuan, pola kebotakan lebih diffuse dan dimulai dari puncak kepala.2

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    2/26

    Alopesia androgenik pada perempuan lebih sedikit terjadi dibandingkan pada laki-

    lakitetapi menunjukkan memiliki kesamaan pada usia terjadinya. Sama halnya dengan laki

    laki alopesia muncul setelah masa pubertas dan akan terus berlanjut seiring dengan

    bertambahnya usia. Alopesia androgenik dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita

    meskipun sebenarnya merupakan hal yang lazim terjadi dan bukan merupakan penyakit

    serius bila dilihat dari sudut pandang medis. Penderita alopesia androgenik sering mengalami

    psikologis seperti frustasi dan kehilangan rasa percaya diri terutama pada perempuan. Tidak

    ada terapi yang efektif untuk menghambat progesivitas dari alopesia andogenik, meskipun

    pengobatan tetap bisa dilakukan, batang rambut tidak dapat tumbuh selebat dan setebal dulu.2

    2. EpidemiologiDari epidemiologi bahwa prevalensi alopesia androgenik mencapai 25 % pada usia 25

    tahun. Persentase meingkat sejalan dengan kenaikan usia. Angka kejadian pada perempuan

    dibandingkan dengan laki-laki adalah 1:3. Alopesia biasanya dimulai setelah memasuki

    masa puberitas dan meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 80 % laki-laki mengalami

    alopesia pada usia 70 tahun, dan 50 % diantaranya menunjukkan alopesia Norwood-hamilton

    tipe VI/VII. Dari studi epidemiologi alopesia androgenik lebih sering terjadi pada orang asia

    dibandingkan kaukasia, dan jarang juga ditemukan pada orang afrika.2

    Pada alopesia androgenik, kebotakan biasa dimulai pada usia 20-an atau awal usia 30-

    an dengan pola yang khas yaitu dimulai dari rambut bagian frontal dan vertex sehingga garis

    rambut tampak mundur, menyisakan rambut di bagian parietal saja. Sedangkan pada

    perempuan, pola kebotakan lebih diffuse dan dimulai dari puncak kepala.2

    Pada usia sekitar 30 tahun sekitar 2-5% perempuan Kaukasia mengalami penipisan

    rambut dan mencapai 40 % pada usia 70 tahun. Pada beberapa literatur menyebutkan hal ini

    berhubungan dengan terjadinya perubahan post menopause.2

    Pada alopesia areata, laporan perbandingan insidens alopesia areata sama banyak

    antara pria dan wanita. Pada usia dewasa muda (< 25 tahun) ; anak-anak lebih sering terkena

    alopesia areata, tetapi dapat juga terjadi pada semua usia.2,3 Di Unit Penyakit Kulit dan

    Kelamin RSCM Jakarta,dalam pengamatan selama 3 tahun (1983 1985) penderita rata-

    ratasebanyak 20 orang pertahun dengan perbandingan pria dan wanita 6 : 4.Umur termuda

    yang pernah dicatat adalah 6 tahun, dan yang tertua 59 tahun. Resiko untuk terkena alopesia

    areata selama masa hidup adalah 1,7%.

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    3/26

    3. EtiopatogenesisSiklus rambut normal

    Rambut manusia normal dapat diklasifikasikan dalam siklus fase pertumbuhan

    rambut. Anagen merupakan fase pertumbuhan rambut, catagen merupakan fase transisi dari

    tumbuh ke tahap istirahat, dan telogen merupakan fase rambut istirahat. Periode antara

    hilangnya rambut telogen dan pertumbuhan rambut anagen baru telah disebut sebagai

    kenogen.4

    Gambar 1. Siklus rambut normal

    Fase anagen rambut tumbuh selama sekitar 3 tahun (1000 hari) dengan berkisar antara2 dan 6 tahun. Sel-sel matriks folikel tumbuh, berproliferasi dan menjadi keratin membentuk

    rambut. Matriks menghasilkan batang rambut, menggabungkan zat yang mungkin berguna

    dalam analisis medis atau forensik. Fase katagen rambut berada dalam fase transisi,

    berlangsung 1 atau 2 minggu, di mana semua aktivitas pertumbuhan berhenti dengan formasi

    akhir dari fase telogen. Banyak sel apoptosis yang hadir dalam selubung akar luar rambut

    dalam fase katagen akibat proses involusi. Fase telogen adalah rambut istirahat , fase ini

    berlangsung selama 3-5 bulan (sekitar 100 hari) sebelum rambut rontok.4

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    4/26

    Kerontokan rambut difus

    Sebuah gangguan siklus rambut normal mengarah ke kebotakan. Hal ini mungkin

    karena perubahan sirkulasi hormon, obat-obatan, penyakit kulit inflamasi dan "stres" dari

    berbagai jenis.4

    Telogen effluvium terjadi jika semua rambut masuk ke dalam peristirahatan fasesecara bersama-sama, paling sering setelah melahirkan atau penyakit berat. Dua atau

    tiga bulan kemudian rambut anagen baru menggantikan fase istirahat (telogen)

    sehingga membuat kerontokan rambut dari kulit kepala tetapi sementara. Stres jenis

    apa pun seperti penyakit akut atau operasi menyebabkan kerontokan rambut yang

    sejenis.4

    Postfebrile alopecia terjadi ketika demam melebihi 39 oC terutama dengan episodeberulang. Telah dilaporkan dalam berbagai penyakit menular, termasuk influenza,

    malaria, dan brucellosis.

    Faktor makanan seperti kekurangan zat besi dan hypoproteinaemia mungkinmemainkan peran , tapi jarang menyebabkan alopecia difus. Gizi buruk dengan

    kekurangan protein menyebabkan dystrophi dengan penurunan laju pertumbuhan

    rambut. Dalam malnutrisi atau kwashiorkor kronis, menyebabkan warna merah /

    coklat penasaran yang mungkin karena defisiensi zat besi.4

    Kongenital alopecia mungkin terjadi pada beberapa sindrom keturunan.

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    5/26

    Anagen effluvium terjadi ketika perkembangan normal rambut dan folikel yangterganggu menyebabkan pertumbuhan rambut yang tidak adekuat. Akibatnya rambut

    akan rontok lebih awal dari biasanya sementara masih dalam fase anagen.4

    Endokrin merupakan faktor penyebab terjadinya difus alopecia mencakuphypotiroidisme dan hipertiroidisme, hypopituitarism, dan diabetes mellitus. Dalam

    hipotiroidisme rambut yang menipis dan rapuh, sedangkan di hypopituitarism rambut

    lebih halus dan lembut tapi tidak tumbuh memadai.4

    Obat sistemik seperti obat sitotoksik, antikoagulan, imunosupresan , dan beberapaobat-obat antitiroid mungkin menyebabkan alopecia difus, biasanya seperti proses

    "anagen effluvium" seperti yang disebutkan atas.4

    Penyakit inflamasi pada kulit yang luas dapat dikaitkan dengan rambut rontok ,misalnya dalam eritroderma karena psoriasis atau dermatitis yang berat.4

    Focal Alopecia

    Tidak adanya folikel rambut adalah tanda fisik yang penting karena menunjukkan :

    Adanya suatu proses inflamasi yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Bahwa ada atau tidak ada pemulihan yang besar rambut pertumbuhan. Adanya peradangan tidak selalu menghasilkan ditandai eritema dalam penyakit lichen

    planus dan lupus erythematosus, perubahan inflamasi sering kronis. Sistemik lupus

    eritematosus mempunyai daerah peradangan yang lama dan meninggalkan sisa

    jaringan parut. Scleroderma terlokalisasi (morphoea) juga menyebabkan alopecia,

    sering dengan linear atropi lesi "en coup de sabre".4

    Tinea capitis dapat dikaitkan dengan alopecia dengan adanya kerak dan rambut rapuh.Trauma juga dapat menyebabkan jaringan parut alopecia.4

    Pola kebotakan

    Pola Kebotakan Pria

    Pola alopesia pada pria atau pola alopesia androgenik pada pria muncul saat remaja,

    dekade 20, atau pada awal umur 30 dengan kerontokan rambut yang bertahap, umumnya dari

    vertex dan regio frontotemporal. Proses ini mulai kapan saja setelah pubertas, dan muncul

    kumis atau rambut keriting dapat merupakan tanda awal dari munculnya pola kebotakan pria.

    Pada garis rambut anterior akan rontok pada setiap sisi, ini disebut Geheimratswinkeln

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    6/26

    ("gambaran profesor"), dan akhirnya dahi akan semakin tinggi. Akhirnya, seluruh kepala

    bagian atas akan menjadi botak.5

    Beberapa pola dari kerontokan rambut ini akan terjadi, tetapi kebanyakan pola akan

    mengacu pada kerontokan pada sisi biparietal dengan disertai kerontokan rambut bagian

    vertex. Kerontokan rambut pada setiap orang berbeda-beda. kerontokan rambut secara tiba-

    tiba dapat terjadi pada dekade 20 tahun dan berjalan sangat lambat. Folikel rambut akan

    memproduksi rambut yang lebih halus dan lebih tipis di setiap siklus sel sampai fase terminal

    dan akan digantikan dengan rambut vellus (miniaturiasasi). Selama evolusi dari proses,

    batang rambut akan bervariasi diameternya. Regio parietal dan oksipital biasanya terhindar

    dari miniaturisasi.5

    Pola kebotakan wanita

    Perempuan umumnya memiliki rambut rontok menyebar di seluruh apikal kulit kepala

    dengan bagian yang lebih luas di daerah anterior.

    Penyebabnya diyakini menjadi predisposisi genetik dengan respon berlebihan

    terhadap androgen . Kedua wanita dan pria dengan pola alopecia memiliki tingkat lebih tinggi

    dari 5 - -reduktase dan reseptor androgen dalam folikel rambut frontal dibandingkan dengan

    tingkat dalam folikel oksipital. Ada juga bukti yang menunjukkan hirarki sensitivitas

    androgen dalam unit folikel.5

    4. Klasifikasi

    Alopesia nonsikatrikal: tidak tampak peradangan jaringan, scarring, ataupun atrofipada kulit secara klinis

    Alopesia sikatrikal: tampak tanda-tanda kerusakan jaringan seperti inflamasi, atrofi,dan scarring yang jelas.2

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    7/26

    Tipe-tipe alopesia:

    Alopesia universalis: kebotakan yang mengenai seluruh rambut yang ada pada tubuh Alopesia totalis: kebotakan yang mengenai seluruh rambut kepala Alopesia areata: kebotakan yang terjadi setempat-setempat dan berbatas tegas,

    umumnya terdapat pada kulit kepala, tetapi dapat juga mengenai daerah berambut

    lainnya.1

    Klasifikasi alopecia (ICD 10)

    Alopesia: kehilangan rambut global Kegagalan pertumbuhan folikel rambur: contoh, hypohidrotic ectodermal dysplasia Kelainan batang rambut:

    o Kelainan batang rambut dengan kerusakan rambut: trichorrhrxis nodosa,trichoschisis, pili torti, trichorrhexis invaginata (rambut bamboo), monilethrix.

    o Kelainan batang rambut dengan rambut yang tidak bias diatur: uncombablehair syndrome, wolly hair.

    Kelainan pada siklus folikel rambut: sindrom anagen pendek, effluvium telogen akut,effluvium telogen kronik, effluvium anagen.

    Alopecia areata kebotakan nonscarring, penurunan produksi: kebotakan berpola Kebotakan traumatic: pressure alopecia, trichotilomania, traction alopecia, tinea

    capitis.

    Kelainan batang rambut primer atau didapat: kelainan apada siklus )alopecia areata,sifilis); kelainan kulit kepala dengan kerontokan rambut fokal (pithyriasis amiantaea,

    psoriasis kulit kepala atau dermatitis seboroik yang berat)

    Alopecia sikatrikal (penghancuran pada folikel rambut):o Alopesia sikatrikal primer (SLE, lichen planopilaris.o Alopesia sikatrikal sekunder (kelainan pertumbuhan atau herediter)o Alopesia sikatrikal congenital.2

    5. DiagnosisALOPESIA NONSIKATRIKAL

    Pattern hair loss (kebotakan berpola).

    Kebotakan berpola merupakan tipe kebotakan yang paling umum dan progresif.

    Kebotakan ini timbul akibat kombinasi antara predisposisi genetic dan kerja androgen

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    8/26

    pada folikel rambut di kulit kepala. Kebotakan berpola ini diklasifikasikan oleh

    Hamilton (laki-laki)

    - Tipe I : rambut masih penuh- Tipe II : tampak pengurangan rambut pada kedua bagian temporal; pada tipe I

    dan II belum terlihat alopesia

    - Tipe III : border line- Tipe IV : pengurangan rambut daerah frontotemporal, disertai pengurangan

    rambut bagian midfrontal.

    - Tipe V : tipe IV yang menjadi lebih berat.- Tipe VI : seluruh kelainan menjadi satu.- Tipe VII : alopesia luas dibatasi pita rambut jarang.- Tipe VIII : alopesia frontotemporal menjadi satu dengan bagian vertex.1

    Sedangkan kebotakan pada wanita diklasifikasikan oleh Ludwig.

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    9/26

    Gejala Klinis :

    Kebanyakan pasien mengeluhkan penipisan rambut secara perlahan-lahan atau

    kebotakan. Pada laki-laki, terdapat kemunduran dari batas rambut anterior, terutama

    di daerah parietal, yang menghasilkan resesi berbentuk huruf M. kemudian, bercak-

    bercak kebotakan mungkin dapat timbul di vertex. Sedangkan pada wanita, kebotakan

    di daerah parietal dan temporal umumnya bukan merupakan keluhan utama, dan

    kebotakan mengikuti gambar di atas.2

    Tampilan kosmetik dari kebotakan sangat mengganggu pada beberapa individu. Pada

    wanita, manifestasi dari kelebihan androgen dapat tampak mengakibatkan jerawat,

    hirsutism, menstruasi yang ireguler, dan virilisasi. Akan tetapi kebanyakan wanita

    dengan kebotakan berpola ini memiliki endrokin yang normal.2

    Pada kulit kepala tampak normal. Pada kebotakan berpola yang lanjut, kulit kepala

    tampak mulus dan berkilau; orifisium dari folikel rambut sukar dilihat dengan mata

    telanjang.2

    Rambut pada kebotakan berpola menjadi lebih tipis secara tekstur. Seiring dengan

    waktu rambut menjadi rambut vellus dan atrofi menjadi sempurna. Pada laki-laki

    tampak kebotakan di bagian frontotemporal dan vertex. Kebalikan dengan rambut di

    kepala, laki-laki dengan kebotakan berpola yang parah mungkin memiliki

    pertumbuhan yang berlebih pada rambut di daerah pubis, axilla, dada, dan janggut. 2

    Diagnosis

    Diagnosis dapat dibuat berdasarkan anamnesis, pola dari kebotakan, dan insidensi

    kebotakan berpola dalam keluarga. Biopsy kulit mungkin diperlukan pada beberapa

    kasus.2

    Alopecia Areata (AA).

    Kebotakan setempat dengan bentuk bulat atau oval tanpa tanda inflamasi yang jelas.

    Paling sering terjadi di kulit kepala.2

    Gejala Klinis :

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    10/26

    Durasi dari kebotakan dapat berkisar antara minggu sampai bulan. Bercak AA dapat

    stabil dan sering menunjukkan pertumbuhan kembali secara spomtan dalam periode

    beberapa bulan; bercak AA baru dapat timbul di saat bercak yang lain mulai hilang.

    Bercak AA ini dapat soliter maupun multiple. Individu biasanya khawatir dengan

    kebotakan dan dapat berlanjut. AA dapat disertai dengan autoimun tiroiditis, sindrom

    Down.

    Kulit kepala biasanya normal, mungkin juga dapat ditemukan sedikit eritema pada

    daerah kebotakan.

    Pada rambut ditemukan bercak kebotakan berbentuk bulat, dapat soliter dapat juga

    multiple. Bercak-bercak yang multiple dapat saling tumpang tindih. Pada kulit kepala

    masih tampak orifisium dari folikel rambut. Tampak rambut berbentuk tanda seru

    (exclamation mark hair) yaitu rambut dengan bagian distal lebih lebar dibandingkan

    dengan rambut bagian proksimal, terlihat pada batak bercak kebotakan. AA yang

    difus dapat sulit dibedakan dengan kebotakan berpola, effluvium telogen, dan

    kebotakan yang dikarenakan penyakit tiroid. Rambut yang tumbuh kembali biasanya

    tipis, dan sering berwarna putih atau abu-abu.2

    Tempat yang paling sering terkena adalah kulit kepala, tetapi AA dapat muncul pada

    semua tempat yang berambut (janggut, alis, bulu mata, maupun pubis). AA dibagi

    menjadi:

    - Alopecia Areata (AA): area kebotakan soliter maupun multiple- AA totalis (AAT): kebotakan total dari rambut terminal di kepala- AA universalis (AAU): kebotakan total dari semua rambut terminal di tubuh dan

    kepala.

    - Ophiasis: kebotakan berbentuk seperti pita pada perifer kulit kepala.Lekukan pada bagian distal kuku (hammered brass) dapat terlhat pada pasien dengan

    AA.

    Remisi spontan dapat terjadi pada AA, namun jarang terjadi pada AAT atau AAU.2

    Effluvium Telogen.

    Effluvium telogen (ET) adalah peningkatan kerontokan rambut normal sementara dari

    folikel rambut kepala. ET mengakibatkan peningkatan jumlah rambut yang rontok per

    hari dan apabila parah dapat menimbulkan penipisan rambut kepala secara difus. 2

    Gejala Klinis:

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    11/26

    Pasien datang dengan keluhan bertambahnya jumlah rambut yang rontok dan dapat

    disertai dengan penipisan rambut pada berbagai derajat. Kebanyakan individu

    khawatir dan takut menjadi botak.

    Pada kulit kepala tidak ditemukan adanya kelainan. Kerontokan pada rambut bersifat

    difus, dan penarikan rambut secara perlahan dapat mencabut beberapa helai rambut.

    Apabila kerontokan rambut sangat parah sampai dapat mengakibatkan penipisan

    rambut, maka penipisan terjadi secara merata.

    Stimulus yang menyebabkan ET juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dari kuku,

    menghasilkan garis Beau. 2

    Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, tes penarikan rambut, dan biopsy bila

    memungkinkan untuk menyingkirkan penyebab-penyebab lainnya.2

    Effluvium Anagen (EA).

    Effluvium anagen (EA) adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh radiasi

    ataupun chemoterapi.

    Gejala Klinis :

    Bagian kulit lain tampak normal. Kebotakan rambut kepala tampak merata dan

    ekstensif. Kebotakan juga terjadi di alis mata, janggut, rambut tubuh. Rambut dapat

    tumbuh kembali apabil chemotherapy dan radiasi dihentikan. Pertumbuhan rambut

    kembali ini tergantung dari jenis obat dan dosis yang digunakan; dapat menghasilkan

    kerusakan folikel rambut sehinggan kebotakan menjadi irreversible.2

    ALOPESIA SIKATRIKAL

    Alopesia sikatrikal primer timbul akibat kerusakan pada stem sel folikel rambut oleh

    karena:

    - Imflamasi (biasanya noninfeksius)- Infeksi: contoh: kerion tinea kapitis, necrotizing herpes zoster. - Proses patologi lainnya: bekas operasi, neoplasma primer maupun metastasis.

    Manifestasinya berupa penddataran dari folikel rambut dengan distribusi fokal

    ataupun merata, biasanya di kulit kepala atau di daerah janggut. Hasil akhirnya adalah

    penggantian orifisium dari folikel rambut dengan jaringan fibrosa. Bekas luka (scar)

    bersifat irreversible, dan terapi tidaklah efektif.2

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    12/26

    Chronic Cutaneous (Discoid) Lupus Erythematosus (CCLE)

    CCLE dapatmuncul tanpa manifestasi atau serologi lain dari lupus erythematosus

    (LE). Gejala klinisnya berupa plak eritematous, dapat bervariasi dalam jumlah, dan

    dapat berkonfluensi. Tampak atrofi pada pasien lanjut usia. Sedangkan pada pasienLE tampak kulit kepala eritematous difus dengan penipisan rambut. Pada

    dermatopathology sama dengan LE.2

    Lichen Planopilaris (LPP)

    LPP dapat timbul tanpa atau bersama dengan lichen planus (LP) di kulit ataupun

    mukosa. Paling sering mengenai wanita usia pertengahan. Manifestasi pada kulit

    kepala berupa eritema perifolikuler dengan atau tanpa hyperkeratosis. Terjadiperubahan warna keunguan pada kulit kepala. Scarring timbul akibat inflamasi yang

    berkelanjutan. Pada beberapa kasus, tidak ditemukan inflamasi folikuler dan skuama,

    hanya ditemukan daerah dengan alopesia sikatrikal, yang disebut sebagai tapak kaki

    di salju, atau pseudopelade. Distribusi tersering adalah di kulit kepala bagian parietal;

    namun juga dapat menyerang bagian lain yang berambut seperti axilla. Gejala klinis

    lainnya adalah nyeri di bagian kulit kepala. Variasinya berupa

    - Sindrom Graham-like: lesi mirip LP ditambah dengan lesi keratosis folikularis didaerah alopesia.

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    13/26

    - Frontal fibrosing alopecia: terjadi kemunduran batas rambut di daerahfrontotemporal dan kebotakan pada alis pada wanita postmenopause dengan

    eritema folikuler.

    - Perifollicular erythema dan folicullar keratosis: alopesia sikatrikal progresif yangterbatas pada daerah dengan kebotakan berpola (pattern hair loss). 2

    Pseudopelade Brocq

    Merupakan stage terakhir dari semua alopesia sikatrikal noninflamasi dan beberapa

    kelainan inflamasi. Pelade adalah istilah yang digunakan untuk alopesia areata.

    Pseudopelade mengisyaratkan bahwa kelainan yang ditemukan mirip dengan AA.

    Gambaran lesi pada awalnya samar, licin, berwarna kulit atau pink, berbentuk

    irregular tanpa adanya hyperkeratosis folikuler atau inflamasi perifolikel.

    Dermatopathologynya mirip dengan LPP.2

    Central Centrifugal Scarring Alopecia (CCSA)

    Biasanya terjadi pada wanita berkulit hitam. Hubungan CCSA dengan penggunaan

    bahan kimia, pemanasan rambut, atau tekanan kronik pada rambut masih belum jelas,

    tetapi sebaiknya dihindarkan. CCSA merupakan alopesia progresif lambat yang

    dimulai dari vertex dan berkembang secara sentrifugal. Pada dermatopathologynya

    ditemukan deskuamasi premature dari selubung akar dalam yang akan menyebar ke

    selubung akar luar rambut, infiltrate mononuclear terutama pada bagian isthmus, dan

    kehilangan epitel folikuler dan digantikan oleh jaringan ikat.2

    Alopecia Mucinosa (Follicular Mucinosis)

    Alopesia musinosa berupa alopesia dengan lesi eritematous (papul, plak, atau

    skuama), timbul terutama pada kulit kepala dan/atau wajah. Dermatopathologynya

    tampak musin yang berlebih, infiltrasi lymphohistiocytic perifolicullar tanpa fibrosis

    lamellar.2

    Folliculitis Decalvans

    Folicullitis decalvans ditandai dengan folikulitis pustule yang berujung kebotakan.

    Rambut yang tersisa berkumpul, berasal dari satu orifisium folikel. Sering terjadi

    infeksi dari S. aureus. Entah S. aureus merupakan penyebab atau merupakan infeksi

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    14/26

    sekunder masih belum jelas. Dermatopathologynya tampak acute supurative

    folliculitis. 2

    Dissecting Folliculitis

    Dissectisng folliculitis paling sering terjadi pada laki-laki berkulit hitam. Pada

    awalnya terdapat nodul-nodul inflamasi, terutama pada daerah occiput, yang

    berkembang ke daerah lain. Dermatopathologynya berupa penyumbatan folikel atau

    suppurative follicular/perifollicular abscess dengan infiltrate campuran sel-sel

    inflamasi. Pada tahap lanjut dapat terbentuk granulasi, dan terbentuk scarring.2

    Folliculitis Keloidalis Nuchae

    Folliculitis keloidalis nuchae paling sering terjadi pada pria kulit hitam. Biasanya

    muncul pada kulit kepala bagian occipital dan bagian belakang leher, dimulai dengan

    erupsi popular kronik atau erupsi pustular. Dapat berbentuk hanya papul-papul

    fibrotic kecil sampai keloid hipertrofi.2

    Pseudofolliculitis Barbae

    Penyakit ini biasanya terjadi pada pria berkulit hitam yang bercukur. Psudofulliculitis

    Barbae behubungan dengan folikel rambut yang melengkung. Rambut yang tercukur

    beretraksi ke dalam, tumbuh, dan menembus dinding folikel (tipe transfollicular) atau

    menembus kulit sekitarnya (tipe extrafollicular) yang mengakibatkan reaksi benda

    asing. 2

    Acne Necrotica

    Acne Necrotica berupa papul dengan dasar folikel eritematous yang gatal atau nyeri

    dengan nekrosis di tengahnya, berkrusta, dan sesudah sembuh tampak bekas luka

    yang mencekung ke bawah. Lesi biasanya mucul pada kulit kepala anterior, dahi,

    hidung, dan kadang-kadang badan. Dermatopatholgynya berbentuk lymphocytic

    necrotizing folliculitis.2

    Erosive Pustular Dermatosis dari kulit kepala

    Penyakit ini biasanya menyerang orang tua, terutama wanita, walaupun dilaporkan

    ada juga kasus yang menyerang anak-anak. Manifestasinya berupa plak-plak krusta

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    15/26

    basah di kulit kepala di atas erosi eksudatif dan pustule, yang berakibat pada alopesia

    sikatrikal. Dapat diakibatkan oleh trauma pada awalnya.2

    6. Pemeriksaan Laboratorium.Trichogram. Untuk menentukan jumlah rambut anagen dan telogen dan dibuat

    dengan menarik 50 helai rambut atau lebih dari kulit kepala dengan menggunakan

    neddleholder dan menghitung jumlah rambut

    - Anagen: rambut yang sedang tumbuh dengan selubung rambut yangpanjang

    - Telogen: rambut pada fase istirahat dengan selubung dalam rambut danmemiliki bagian terbesar di bagian akarnya

    Normalnya, sekitar 80-90% rambut berada dalam fase anagen.2

    Dermatopathology. Digunakan untuk melihat jaringan kulit dan adneksanya baikyang normal maupun yang abnormal pada level mikroskopik. Dermatopathology

    sering dilakukan untuk menentukan diagosis pasti dari berbegai macam penyakit

    kulit.

    Pemeriksaan hormone. Pada wanita dengan kebotakan dan bukti peningkatanandrogen (menstruasi ireguler, infertilitas, hiesutism, jerawat kistik yang parah,

    virilisasi), tentukan kadar testosterone (total dan bebas), dehydroepiandrosterone

    (DHEA) dan prolaktin.2Normalnya kadar testosterone pada laki-laki adalah 300-

    1.000 ng/dL, sedangkan pada wanita sekitar 15-70 ng/dL.

    Pemeriksaan lain. Penyebab lain penipisan rambut yang dapat diobati harusdisingkirkan dengan pemeriksaan TSH, T4, kadar besi serum, kadar feritin serum,

    dan/atau TIBC, darah rutin, RPR, dan ANA.

    - ANA. Dilakukan untuk menyingkirkan SLE- Rapid Plasma Reagin (RPR) untuk menyingkirkan sifilis sekunder- TSH dan T4. Dilakukan untuk menyingkirkan penyakit tiroid (hipertiroid

    dan hipotiroid).

    - Serum Fe, Feritin, dan TIBC. Dilakukan untuk menyingkirkan anemiasebagai penyebab alopesia.

    Preparat KOH. Untuk menyingkirkan tinea kapitis.

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    16/26

    Penarikan rambut (hair pull). Dilakukan penarikan pada rambut kulit kepala,normalnya tiga sampai lima rambut dapat tercabut, lebih dari itu menandakan

    adanya patologi.

    7. Diagnosis Banding Alopesian Areata

    Kebotakan setempat dengan bentuk bulat atau oval tanpa tanda inflamasi yang

    jelas. Paling sering terjadi di kulit kepala.

    Gejala Klinis :

    Durasi dari kebotakan dapat berkisar antara minggu sampai bulan. Bercak AA

    dapat stabil dan sering menunjukkan pertumbuhan kembali secara spomtan dalam

    periode beberapa bulan; bercak AA baru dapat timbul di saat bercak yang lain mulai

    hilang. Bercak AA ini dapat soliter maupun multiple. Individu biasanya khawatir

    dengan kebotakan dan dapat berlanjut. AA dapat disertai dengan autoimun tiroiditis,

    sindrom Down.

    Kulit kepala biasanya normal, mungkin juga dapat ditemukan sedikit eritema

    pada daerah kebotakan. Pada rambut ditemukan bercak kebotakan berbentuk bulat,

    dapat soliter dapat juga multiple. Bercak-bercak yang multiple dapat saling tumpang

    tindih. Pada kulit kepala masih tampak orifisium dari folikel rambut. Tampak rambut

    berbentuk tanda seru (exclamation mark hair) yaitu rambut dengan bagian distal lebih

    lebar dibandingkan dengan rambut bagian proksimal, terlihat pada batak bercak

    kebotakan. AA yang difus dapat sulit dibedakan dengan kebotakan berpola, effluvium

    telogen, dan kebotakan yang dikarenakan penyakit tiroid. Rambut yang tumbuh

    kembali biasanya tipis, dan sering berwarna putih atau abu-abu.

    Tinea KapitisTinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis mata dan bulu mata yang

    disebabkan oleh spesies dari genus Microsporum dan Trichophyton. Sinonim : Ringworm of the

    scalp and hair, tinea tonsurans, herpes tonsurans.

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    17/26

    Grey patch ringworm.

    Gambar 5. Grey patch ringworm

    Grey patch ringworm merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh

    genus Microsporum dan sering ditemukan pada anakanak. Penyakit mulai dengan

    papul merah yang kecil di sekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak

    yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhan penderita adalah rasa gatal. Warna

    rambut menjadi abuabu dan tidak berkilat lagi. Rambut mudah patah dan terlepas

    dari akarnya, sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri. Semua rambut

    di daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia

    setempat.4,6

    Tempat tempat ini terlihat sebagai grey patch. Grey patch yang di lihat

    dalam klinik tidak menunjukkan batas batas daerah sakit dengan pasti. Pada

    pemeriksaan dengan lampu wood dapat di lihat flouresensi hijau kekuningan pada

    rambut yang sakit melampaui batasbatas grey tersebut. Pada kasuskasus tanpa

    keluahan pemeriksaan dengan lampu wood ini banyak membantu diagnosis (

    RIPPON, 1974 ). Tinea kapitis yang disebabkan oleh Microsporum audouinii

    biasanya disertai tanda peradangan ringan, hanya sekali sekali dapat terbentuk

    kerion.5,6

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    18/26

    Telogen Effluvium

    Gambar 8. Telogen effluvium

    Telogen effluvium adalah bentuk alopesia yang ditandai dengan kerontokan

    rambut secara difus yang dapat terjadi secara akut maupun kronis. Kondisi ini

    mengenai 35-50% rambut dan menyebabkan 300 rambut telogen rontok tiap harinya.

    Telogen effluvium dapat disebabkan oleh proses metabolik, stress hormonal atau

    karena obat. Secara umum, kondisi ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 6 bulan.

    Tanda dan gejala Telogen Effluvium yang mungkin timbul:

    Kerontokan rambut pada kulit kepala yang tiba-tiba Penipisan rambut Rasa sakit pada kulit kepala

    Gejala dari telogen effluvium akut mapupun kronis adalah kerotokan rambut

    yang lebih banyak dari biasanya. Pasien biasa mengeluh rambut nya rontok dengan

    cepat dan banyak selain itu pasien juga biasa mengeluh rambut yang masih ada

    semakin menipis.

    Telogen effluvium akut adalah kerontokan rambut yang terjadi kurang dari 6

    bulan. Pasien datang dengan keluhan tiba tiba kehilangan banyak rambut dalam waktu

    yang cepat. Dari anamnesis didapatkan stress metabolik maupun sres fisiologis 1-6

    bulan sebelum keluhan rambut rontok muncul. Stress fisiologis yang dapat memicutrejadi nya telogen effluvium antara lain sakit demam, luka berat, perubahan pada

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    19/26

    diet, hamil dan persalinan, penggunaan obat baru, imunisasi. Dermatitis seboroik,

    psoriasis dan penyakit papulosquamous lain pada kulit kepala dapat menyebakan

    telogen effluvium.

    Telogen effluvium kronis adalah kerontokan rambut yang terjadi lebih dari 6

    bulan. Dengan onset yang pelan pelan sehingga sulit diketahui kapan mulainya

    muncul gejala. Karena kerontokan rambut yang terjadi lama biasa nya pasien

    mengeluh rambut menipis , berkurang ketebalannya dan umur rambut nya memendek.

    Tricotilomania

    Gambar 9. Kepala pasien Tricotilomania

    Rambut merupakan suatu struktur solid yang terdiri atas sel yang memiliki

    keratinisasi padat, berasal dari folikel epidermal yang tumbuh ke dalam dermis.

    Salah satu dari bentuk kelainan rambut adalah alopesia, yakni hilangnya rambut dari

    kulit.1,2

    Trichotillomania (trichotillosis) adalah suatu bentuk alopesia neurosis yang

    ditandai oleh dorongan abnormal untuk mencabut rambut. Bagian yang terlibat

    umumnya regio frontal kulit kepala, alis, bulu mata, dan jenggot.Area rambut yang

    hilang bisa berbentuk linier ataupun berupa bentuk yang aneh. Prevalensinya

    berkisar antara 0,5-3,5 % dengan onset usia rata-rata 10 sampai 13 tahun. Penyakit

    ini tujuh kali lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa dan

    anak perempuan 2,5 kali lebih sering daripada anak laki-laki. Penyakit ini biasanya

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    20/26

    dilatarbelakangi oleh stres psikososial baik dalam keluarga maupun

    lingkungannya.3,5

    Gejala Trikotilomania :

    Orang dengan trikotilomania biasanya senang menarik-narik rambutnya, tetapi tidak

    menggunakan jari melainkan alat seperti pinset, kuas dan sisir. Perilaku mereka ini

    menyebabkan kebotakan di kepala atau area lain dari tubuhnya. Alis atau bulu mata

    mereka juga terlihat jarang atau tidak ada sama sekali. Selain itu, pada kasus

    tertentu ada yang menjadi senang memainkan rambut dan mengunyah rambut

    sambil menggosok-gosokkan rambut ke bibir atau wajahnya.

    Pada rambut penderita trikotilomania, kita bisa menemukan helai-helai rambut lama

    yang rusak dengan ujung tumpul dan pertumbuhan-pertumbuhan rambut baru

    dengan ujung runcing. Helai-helai rambut terlihat patah atau sangat tidak rata

    (biasanya di poros kepala). Individu dengan trikotilomania juga biasanya merasa

    kelainan mereka ini memalukan sehingga sangat privat dan cenderung menutup-

    nutupi hal ini. Inilah yang menyebabkan orang-orang dengan trikotilomania

    menggunakan topi, bulu mata palsu, pensil alis, juga rambut palsu untuk

    mengurangi perhatian pada bagian tubuh mereka yang mengalami kebotakan.

    8. PenatalaksanaanRambut rontok atau alopecia merupaka penyakit yang tidak mengancam jiwa dan

    lebih bersifat kosmetik sehingga kebanyak penderita tidak mencari solusi atau berobat

    untuk penyakit ini. Terdapat berbagai macam terapi yang efektif untuk mengurangi atau

    menghentikan masalah rambut rontok atau alopecia. Terapi alopecia hingga kini hanya

    menstimulasi separa pertumbuhan rambut dan terapi untuk pertumbuhan penuh masih

    belum ditemukan hingga saat ini. Alopecia bersifat progresif tanpa terapi dengan derajat

    progesif yang bervariasi.1

    Non Medika Mentosa

    Camouflage dan Rambut Palsu (Wig)

    Bagi Alopecia sedang, dianjurkan terapi Camouflage yaitu dengan cara

    mewarnakan kulit epala dengan warna yang sama dengan rambut atau meletakkan fiber

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    21/26

    kecil ke bagian yang rontok yang melekat dengan cara elektrostatik pada kulit kepala.

    Selain itu, penatalaksanaan alopecia sedang yang murah adalah dengan penggunaan Wig

    (rambut palsu). Terdapat 2 macam wig yaitu yang diperbuat dari fiber sintetik atau natural

    yang diperbuat dari rambut asli. Wig yang natural tampak lebih asli dan mudah dirawat

    namun lebih mahal berbanding fiber sintetik.7

    Medika Mentosa

    Obat yang digunakan untuk terapi alopecia antaranya adalah Finasteride oral,

    Minoxidil topikal dan Antiandrogens. Terapi alopecia pada wanita adalah pemberial oral

    antiandrogen, topikal minoxidil atau kombinasi keduanya. Pemberian antiandrogen tidak

    dianjurkan pada laki-laki dan bersifat teratigen sehingga tidak dianjurkan juga pada

    wanita hamil.

    Finasteride

    Peningkatan dehydrotestosteron(DHT) atau folikel rambut yang kecil antara

    penyebab alopecia dan ini dapat dicegah dengan pemberian Finasteride secara oral

    dengan dosis 1mg/hari. Cara kerja Finasteride adalah menginhibisi enzim 5-reduktase

    tipe II yang mana enzim ini ditemukan banyak di folikel rambut.8 Finasterid tidak

    dianjurkan untuk wanita hamil karena bersifat teratogenik. Kesannya biasanya sudah

    terlihat setelah 3 bulan pemakaian dengan berkurangnya rambut yang rontok, setelah 6

    bulan akan terjadi proses pertumbuhan semula terminal hair. Jika obat diberhentikan,

    rambut yang baru tumbuh itu akan jatuh lagi dalam waktu 12 bulan sehingga Finasterid

    harus di makan berterusan untuk hasil yang baik. Ada di laporkan 2% pasien laki-laki

    yang mengambil Finasteride mengalami gangguan ereksi dan libido berkurang namun

    bersifat reversibile apabila obat diberhentikan.9

    Minoxidil

    Minoxidil adalah obat topikal yang meningkatkan size folikuler,menebalkan hair

    shaft dan menstimulasi dan perpanjang fase anagen rambut dan ini membantu

    mengurangkan rmabut rontok dan membantu pertumbuhan rambut baru. Minoxidil dapat

    digunakan pada laki-laki dan perempuan dan sama seperti Finasteride, Minoxidil harus

    digunakan berterusan dan jika berhenti, rambut yang tumbuh dengan bantuan obat ini

    akan rontok. Minoxidil ada dalam dua sediaan yaitu Minoxidil 2% solution dan Minoxidil

    5% solution. Penggunaan obat topikal ini harus berhati-hati karena ditakutkan terjadinya

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    22/26

    dermatitis kontak iritan maupun allergi atau pertumbuhan rambut ditempat-tempat lain

    sehingga harus diedukasikan ke pasien untuk mencuci tangan setelah menggunakan obat

    ini.9

    Antiandrogens

    Antiandrogen hanya dianjurkan untuk pasien wanita, antara yang digunakan

    adalah cyproterone acetate, spironolactone dan flutamide.

    Spironolakton adalah steroid sintetik dan secara struktur berhubung dengan

    aldosteron yang menghambat kompetitif pada reseptor androgen. Dosis anjuran adalah

    100-300mg/hari. Efek samping dari obati ni adalah gangguan menstruasi, perdarahan post

    menopausal dan pembesaran payudara. Spironolaktone tidak dianjurkan pemberian pada

    wanita hamil.7

    Cyproteron asetat adalah androgen receptor bloker dan mempunyai efek

    antigonadotrophic. Dosis anjuran tidak ada yang pasti namun biasanya diberikan 50-

    100mg/hari untuk 10 hari pertama siklus mentruasi. Bagi pasien yang sudah menopause

    dapat digunakan berterusan dan dapat digabungkan dengan estrogen. Efek sampingnya

    merupakan peningkatan berat badan, berkurangnya libido, depresi dan nausea.7

    Flutamide adala non-steroid antiandrogen yang bekerja menginhibit uptake

    androgen dengan menghambat binding site androgen pada jaringan. Terdapat studi

    membuktikan penggunaan Flutamide lebih superior dari cyproterone acetate dan

    finasteride pada androgenic alopecia, namun efeknya yang hepatotoxic menhalang

    penggunaan luas obat ini.7

    Terapi Bedah

    Prinsip terapi bedah pada alopecia adalah redistribusi folikel rambut dari bagian

    berambut ke bagian yang tidak berambut pada kulit kepala. Redistribusi ini dapat

    dilakukan dengan menggunakan tehnik autograf atau flaps atau gabungan keduanya.

    Tehnik implantasi fiber artifisial tidak dianjurkan malah tidak diterima pada setengah

    negara karena resiko infeksi dan reaksi benda asing. 1Selain tehnik graf ini, terapi bedah

    yang lain adalah Hair Transplantation yang semakin berkembang sekarang dengan cara

    mengambil folikel rambut pada bagian yang kurang peka terhadap androgen seperti

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    23/26

    perifer occipital dan bagian parietal yang berambut dan di transplant kan ke bagian yang

    tidak berambut.8

    Alopecia Arata biasanya di biarkan tanpa sebarang terapi karena remisi spontan

    penyakit ini berlaku pada 80% penderita dalam jangka waktu yang singkat yaitu 1 tahun.

    Terapi lain dengan obatan gagal pada pasien alopecia arata sehingga penderita

    kebanyakan memilih untuk tidak di terapi dengan obatan atau bedah tapi lebih memilih

    terapi non-medika mentosa yaitu dengan pemakaian wig.10

    Selain itu, terdapat berbagai obatan diluar yang dapat memberikan efek alopecia

    pada penderita sehingga obat ini dapat dielakan penggunaanya. Obat yang dapat

    memberikan efek alopecia ada seperti di Tabel 4.

    Tabel 4. Obat-obat yang dapat menyebabkan alopesia

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    24/26

    9. Pencegahan Menghindari penggunaan bahan kimia pada rambut Menghindari pemanasan rambut

    Menjaga kebersihan rambut Teratur menggunakan shampo Hindari stress Hindari kebiasaan mencabut-cabut rambut

    10.PrognosisPrognosis alopecia secara garis besarnya adalah baik karena tidak tidak

    mengancam jiwa namun berbeda mengikut tipe alopecia. Alopecia areata prognosisnyakurang baik jika awitannya pada usia dini dan biasanya ditandai dengan timbul penyakit

    atopik lain juga. Prognosis pada kelainan alopecia bawaan sangat bervariasi dan tidak

    dapat dijangka dan berbeda pada tiap penderita. Pada lichen planus, jika ditemukan lesi

    berbentuk bulla atau planopilaris biasanya penderita akan mengalami alopecia permanent.

  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    25/26

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Lily. Soepardiman. Kelainan rambut. Dalam : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Jakarta; FKUI. h.301-308. 2009.

    2. Wolff,K., Johnson,R.A. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of ClinicalDermatology. 6th ed. New York: McGraw-Hill Company, 2009.

    3. Putra Imam Budi. Alopesia Areata. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2008.

    4. Buxton, P.K. Abc of dermatology. 4th ed. London: BMJ Publishing Group,2003.p.51.

    5. James,W.D., Berger,T.G., Elston,D.M., editors. Andrews Disease of The SkinClinical Dermatology. 10th ed. Canada: WB Saunders Company, 2006.

    6. Wan C. Trichotillomania. Chonbuk National University. Korea. 2009. Availablefrom http://emedicine.medscape.com/article/117365 .Access : Aug 31, 2009

    7. Chamberlain SR, Odlaug BL, Boulougouris V, Fineberg NA, GrantJE. Trichotillomania: neurobiology and treatment. Neurosci Biobehav Rev. Jun 2009;

    33(6):831-42.

    8. Tony B, Stephen B, Neil C, Christopher G, Rooks Textbook of Dermatology 8th ed,Wiley-Blackwell; 2010 ; chapter 66.

    9. Klaus F, Richard A.J, Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology6th ed, McGraw Hill, 2009; hal 970.

    10.Laurence B, Keith P, Donald B, Iain B, Gooman & Gilmans, Manual ofPharmacology and Therapeutic, Mc Graw Hill, 2008 ; hal. 1093-94

    11. A.G Messenger, J.McKillp et all, British Association of Dermatologist Guidelines forthe management of alopecia 2012, British Journal of Dermatology, Department ofDermatology, Royal Hallamshire Hospital, Sheffield s10JF,UK, 2012.

    http://emedicine.medscape.com/article/117365http://emedicine.medscape.com/article/117365
  • 5/22/2018 Referat Alopesia Kelompok (Edit)

    26/26

    12.Rebora, A. Pathogenesis of Androgenetic Alopecia. Available from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ 15097964, University of Genoa Italy, 2004

    May; 50(5):777-9.

    13.Burns,T. Rooks Textbook of Dermatology, 7 th edition. Chapter 56. London:Blackwell Publishing. 2008.