Reaksi Ion Logam Transisi
Transcript of Reaksi Ion Logam Transisi
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
1/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
1
I. JUDUL PERCOBAAN : REAKSI-REAKSI ION LOGAM
TRANSISI
II. TANGGAL PERCOBAAN : 18 NOVEMBER 2014
III.
SELESAI PERCOBAAN : 18 NOVEMBER 2014
IV. TUJUAN:
- Mempelajari reaksi-reaksi garam logam transisi.
- Mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi.
- Mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi dari
senyawa logam transisi.
V.
DASAR TEORI
Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d atauf
yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur transisi terdiri atas 56 dari
103 unsur. Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari
unsur-unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y ke Ag, dan 5d dari Hf sampai Au, dan
blok f, yang terdiri dari unsur lantanoid dari La sampai Lu dan aktinoid dari Ac
sampai Lr. Unsur blok d dan blokf sangat berbeda.
Sifat Unsur Transisi
1. Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, berkaitan dengan semakin bertambahnya
elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya. Sehingga jarak
elektron pada kulit terluar ke inti semakin kecil.
2. Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi sedikit
fluktuatif, namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat dari Sc ke Zn.
Ada sesuatu hal yang unik pada pengisian elektron pada logam transisi. Setelah
pengisian elektron pada subkulit 3s dan 3p, pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tidaklangsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih dahulu dibanding Sc.
Sehingga pada grafik energi ionisasinya yang fluktuatif dan selisih nilai energi
ionisasi antar atom yang berurutan tidak terlalu besar. Karena ketika logam
menjadi ion, maka elektron pada kulit 4s lah yang terlebih dahulu terionisasi.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
2/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
2
3. Kecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi periode keempat mempunyai
elektron pada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu adalah 4s
1
4. Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi
lebih dari satu disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Sehingga,
energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih
kecil dibanding unsur golongan utama. Bilangan oksidasi tertinggi atom yang
memiliki lima elektron yakni jumlah orbital d berkaitan dengan keadaan saat
semua elektron d (selain elektron s) dikeluarkan. Pada skandium dengan
konfigurasi elektron (n-1)d1ns
2, bilangan oksidasinya 3. Mangan dengan
konfigurasi (n-1)d5ns
2, akan berbilangan oksidasi maksimum +7.
Bila jumlah elektron d melebihi 5, misalnya besi Fe dengan konfigurasi
elektron (n-1)d6ns
2, bilangan oksidasi utamanya adalah +2 dan +3. Sangat jarang
ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi tertinggi sejumlah logam transisi
penting seperti kobal Co, Nikel Ni, tembaga Cu dan zink Zn lebih rendah dari
bilangan oksidasi atom yang kehilangan semua elektron (n1)d dan ns-nya.
Logam-logam golongan transisi sifatnya berbeda dengan logam-logam
golongan utama. Logam transisi dapat membentuk senyawa koordinasi. Senyawa
kompleks dapat berwarna karena senyawa tersebut menyerap energi pada daerah
sinar tampak. Penyerapan energi tersebut digunaan untuk melakukan promosi atau
transisi elektronik pada atom pusat. Pada kompleks yang berkarakter d1-d9merupakan
kompleks yang memiliki warna dikarenakan adanya transisi elektronik pada orbital d.
Bila kedua orbital molekul yang memungkinkan transisi memiliki karakter utama d,
transisinya disebut transisi d-d.
Pada orbital d terjadi pembelahan atau splitting orbital yang akan
menghasilkan dua tingkat energi yaitu egdan t2gpada oktahedral. Pada kompleks d0
dan d10 memiliki keistimewaan karena terdapat senyawa dari kompleks ini yang
menghasilkan warna karena adanya transisi transfer muatan (Charge Transfer).
Transisi transfer muatan diklasifikasikan atas transfer muatan logam ke ligan (metal
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
3/58
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
4/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
4
1. Tembaga (Cu)
Tembaga adalah logam merah-muda yang lunak, dapat ditempa, tak larut
dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia
bisa larut sedikit.
Larutan Amonia
Bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit, akan dihasilkan endapan
biru yang merupakan garam basa yang larut dalam reagensia berlebih
menghasilkan warna biru tua yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks
teteraaminokuprat (II).
2Cu2+
+ SO42-
+ 2NH3+ 2H2OCu(OH)2.SO4+ 2NH4+
Cu(OH)2.CuSO
4+ 8NH
32[Cu(NH
3)4]2+
+ SO4
2-+ 2OH
-
Jika larutan mengandung garam amonium, pengendapan tidak terjadi sama
sekali, tetapi warna biru langsung terbentuk.
Natrium Hidroksida
endapan biru tembaga (II) hidroksida dimana endapan tersebut tidak larut dalam
reagen berlebih.
Cu2+
+ 2OH-Cu(OH)2
2. Besi (Fe)
Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak, yang kukuh dan liat.
Reaksi dengan asam
Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi,
Fe + 2H+Fe
2++ H2
Fe + 2HClFe2+
+ 2Cl-+ H2
Asam nitrat pekat yang panas melarutkan besi dengan membentuk gas nitrogen
oksida dan ion besi (III):
Fe + HNO3+ 3H+
Fe3+
+ NO + 2H2O
Besi (II)
Garam-garam besi (II) (atau fero) diturunkan dari besi (II) oksida, FeO.
Dalam larutan, berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan
menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
5/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
5
Larutan NaOH
menghasilkan endapan putih besi (II) hidroksida, Fe(OH)2, bila tidak terdapat di
udara sama sekali. Endapan ini tak larut dalam reagensia berlebih, tetapi larut
dalam asam.
Fe2+
+ 2OH-Fe(OH)2
Bila terkena udara, besi (II) hidroksida dengan cepat dioksidasikan, yang pada
akhirnya menghasilkan besi (III) hidroksida yang coklat-kemerahan. Pada
kondisi biasa, Fe(OH)2 nampak sebagai endapan hijau kotor dengan
penambahan hidrogen peroksida, ia segera dioksidasikan menjadi besi (III)
hidroksida.
4Fe(OH)2+2H
2O + O
24Fe(OH)
3
2Fe(OH)2+H2O22Fe(OH)3
Larutan Amonia
Terjadi endapan putih besi (II) hidroksida, Fe(OH)2, tetapi jika ada ion
amonium dalam jumlah lebih banyak, disosiasi amonium hidroksida tertekan
dan konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah sehingga hasil kali
kelarutan besei (II) hidroksida tidak tercapai sehingga tidak terjadi
pengendapan.
Larutan amonium tiosianat
Tak diperoleh pewarnaan dengan garam-garam besi (II) yang murni (perbedaan
dari ion-ion besi (III)).
Fe (III)
Garam-garam besi (III) (atau feri) diturunkan dari oksida besi (III), Fe2O3. Mereka
lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutan, berwarna kuning muda.
Larutan Amonia
endapan coklat merah seperti gelatin dari besi (III) hidroksida yang tak
larut dalam reagensia berlebih, tetapi larut dalam asam.
Fe3+
+ 3NH3+ 3H2OFe(OH)3+ 3NH4+
Hasil kali kelarutan besi (III) hidroksida sangat kecil sehingga terjadi
pengendapan sempurna. Pengendapan tak terjadi jika ada serta asam-asam
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
6/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
6
organik tertentu. Besi (III) hidroksida diubah pada pemanasan yang kuat
menjadi besi (III) oksida, oksida yang dipijarkan dapat larut namun sukar dalam
larutan asam encer, tetapi melarut setelah didinginkan dengan keras bersama
asam klorida pekat.
2Fe(OH)3Fe2O3+3H2O
Fe2O3+ 6H+2Fe3
++ 3H2O
Larutan Natrium Hidroksida
endapan coklat kemerahan besi (III) hidroksida yang tak larut dalam
reagensia berlebih.
Fe3+
+ 3OH-Fe(OH)3
Larutan amonium tiosianat
Dalam larutan yang sedikit asam, dihasilkan warna merah tua (perbedaan dari
ion besi (II)), yang disebabkan karena pembentukan suatu kompleks besi (III)
tiosianat yang tak berdisosiasi:
Fe3+
+ 3SCN-Fe(SCN)3
3. Kromium (Cr)
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan dapat ditempa
dengan berarti. Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Jika tak
terkena udara:
Cr + 2H+Cr
2++ H2
Cr + 2HClCr2+
+ 2Cl-+ H2
Dengan adanya oksigen dari atmosfer, kromium sebagian atau seluruhnya menjadi
teroksidasi ke keadaan trivalen:
4Cr2+
+ O2+ 4H+4Cr
3++ 2H2O
Larutan Amonia
endapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu hijau sampai abu-abu biru
yaitu kromium (III) hidroksida, Cr(OH)3 yang sedikit larut dalam zat
pengendap berlebih dalam keadaan dingin dengan membentuk larutan
lembayung atau merah jambu yang mengandung ion kompleks
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
7/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
7
heksaaminakromat (III) dengan mendidihkan larutan, kromium hidroksida
diendapkan.
Cr3+
+ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3+ 3NH4+
Cr(OH)3+ 6NH3[Cr(NH3)6]3++ 3OH-
Larutan Natrium Hidroksida
endapan kromium (III) hidroksida, Cr(OH)3
Cr3+
+ 3OH-Cr(OH)3
Reaksi ini reversibel dengan sedikit penambahan asam endapan melarut.
Dalam reagensia berlebih, endapan melarut dengan mudah dimana akan
terbentuk ion tetrahidroksokromat (III).
Cr(OH)3
+ OH- [Cr(OH)
4]
-
4. Nikel (Ni)
Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat ditempa dan
sangat kukuh dan besifat sedikit magnetis.
Larutan Natrium Hidroksida
endapan hijau nikel (II) hidroksida, Ni(OH)2.
Ni2+
+ 2OH-Ni(OH)2
Endapan tak larut dalam reagensian berlebih. Tak terjadi endapan jika serta
tartrat atu sitrat, karena terbentuk kompleks.
Larutan Amonia
endapan hijau nikel (II) hidroksida, Ni(OH)2
Ni2+
+ 2NH3+ 2OH
-Ni(OH)2+ 2NH4
+
yang larut dalam reagensia berlebih
Ni(OH)2+ 6NH3[Ni(NH3)6]2+
+ 2OH-
Larutan berubah menjadi biru tua. Jika ada serta garam amonium tak terjadi
pengendapan, tetapi kompleks tersebut langsung terbentuk dengan segera.
5. Mangan (Mn)
Mangan adalah logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi tuang. Ia
bereaksi dengan air membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen.
Larutan Natrium Hidroksida
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
8/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
8
endapan mangan (II) hidroksida, Mn(OH)2yang mula-mula berwarna putih.
Mn2+
+ 2OH-Mn(OH)2
Endapan tak larut dalam reagensia berlebih. Endapan dengan cepat teroksidasi
bila terkena udara, menjdai coklat, ketika terbentuk mengan dioksida berhidrat,
MnO(OH)2.
Mn(OH)2+ H2O2MnO(OH)2+ 2OH-
Larutan Amonia
endapan mangan (II) hidroksida, Mn(OH)2yang mula-mula berwarna putih.
Mn2+
+ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2+ 2NH4
+
Endapan larut dalam garam-garam amonium dimana reaksi berlangsung ke arah
kiri. Pengendapan tak terjadi jika serta garam-garam amonium, disebabkan oleh
turunnya ion hidroksil yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
menghasilkan Mn(OH)2.
6. Zink (Zn)
Zink adalah logam yang putih kebiruan, logam ini cukup mudah ditempa.
Larutan Natrium Hidroksida
endapan seperti gelatin putih, yaitu zink (II) hidroksida, Zn(OH)2.
Zn2+
+ 2OH-Zn(OH)2
Endapan larut dalam asam
Zn(OH)2+ 2H+Zn
2++ 2H2O
Dan juga dalam reagen berlebih
Zn(OH)2+ 2OH-[Zn(OH)4]
2-
Jadi, zink hidroksida adalah senyawa yang bersifat amfoter.
Larutan Amonia
endapan seperti gelatin putih, yaitu zink (II) hidroksida, yang mudah larut
dalam reagensia berlebih dan dalam larutan amonium karena menghasilkan
tetraaminzinkat (II). Tidak diendapkannya zink hidroksida oleh larutan amonia
jika ada amonium klorida disebabkan oleh menurunnya konsentrasi ion-
hidroksil sehingga hasil kali Zn(OH)2tak tercapai.
Zn2+
+ 2NH3+ 2H2OZn(OH)2+ 2NH4
+
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
9/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
9
Zn(OH)2+ 4NH3[Zn(NH3)4]2+
+ 2OH-
7. Kobalt (Co)
Kobalt adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, dan bersifat sedikit magnetik.
Logam ini mudah melarut dalam asam-asam mineral encer.
Larutan Natrium Hidroksida
dalam keaadaan dingin mengendap suatu garam basa berwarna biru.
Co2+
+ OH-+ NO3
-Co(OH)NO3
Pada pemanasan dengan alkali berlebih garam basa itu diubah menjadi endapan
kobalt (II) hidroksida yang berwarna merah jambu
Co(OH)NO3+ OH-Co(OH)2+ NO3
-
Larutan Amonia
Jika tak terdapat garam-garam amonium, sedikit amonia akan mengendapkan
garam basa.
Co2+
+ NH3+ H2O + NO3-Co(OH)NO3+ NH4
+
Kelebihan reagensia melarutkan endapan dimana ion-ion heksaaminakobaltat
(II) terbentuk.
Co(OH)NO3+ 6NH3[Co(NH3)6]2+
+ NO3-
+ OH-
Pengendapan garam basa tak terjadi sama sekali jika ada serta ion amonium
dalam jumlah yang lebih banyak, melainkan kompleks tersebut akan terbentuk
dalam satu tahap. Pada kondisi demikian, kesetimbangan menjadi sepert
berikut:
Co2+
+ 6NH4+[Co(NH3)6]
2++ H
+
Larutan amonium tiosianat
Dengan menambahkan beberapa butir kristal amonium tiosianat kepada kobalt
(II) yang netral atau asam, muncul warnan biru karena terbentuk ion
tetratiosianatokobaltat (II):
Co2+
+ 4SCN-
[Co(SCN)4]2-
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
10/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
10
Misalnya, jika garam nikel (II) dilarutkan di dalam air akan terbentuk ion
kompleks [Ni(H2O)6]2+
yang berwarna hijau. Pada penambahan NH3 pekat, warna
larutan berubah menjadi biru karena terbentuk ion kompleks [Ni(NH3)6]2+
.
VI. ALAT DAN BAHAN
- ALAT
1. Tabung Reaksi 30 buah
2. Pembakar Spirtus 1 buah
3. Spatula 1 buah
4. Pipet tetes secukupnya
5. Kaca Arloji 2 buah
6.
Penjepit kayu 1 buah
7. Pembakar spirtus 1 buah
8. Kakitiga dan kasa @1 buah
- BAHAN
Aquades
Ammonia pekat 2M
CoCl20,1 M
CrCl3.6H2O(s)0,1 M
FeCl3(s)0,1 M
FeSO4(s)0,1 M
NaOH 0.6M, 1M, 2M, 6M
CuSO4.5H2O(s)0,1 M
CuCl2.2H2O(s)
Fe(NH3)2SO40,1 M Fe(NO3) 0,1 M
HCl 2 M & 12 M
HNO32 M, pekat
Dimethilglioxime (DMG)
Ethylendiamin
Butiran Zn / serbuk ZnCl2
Larutan Na2C2O4
Larutan Na2EDTA
NiCl20,1 M
MnSO40,1 M
NH4CNS 0,1 M
1,10-phenantrolin
K2Cr2O7(s)0,1 M K4[Fe(CN)6] 0,1 M
KSCN jenuh
Ni(NO3)2
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
11/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
11
VII. ALUR PERCOBAAN
Percobaan I : Reaksi beberapa ion logam transisi
a. Reaksi dengan NaOH
CrCl3 Mn(SO4) Fe(NH3)2SO4 FeCl3 CoCl2 NiCl2 CuSO4 ZnCl2
-masing-masing sebanyak 1 ml dimasukkan
dalam tabung reaksi
-ditambah tetes demi tetes NaOH 1M,dan
ditambah juga NaOH berlebih
-dicatat warna endapan yang dihasilkan dan
diamati juga endapan-endapan yang larut
dalam NaOH berlebih
Perubahan warna
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
12/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
12
b. Reaksi dengan ammonia
c.Reaksi dengan Amonium Tio Sianat
CrCl3 Mn(SO4) Fe(NH3)2SO4 FeCl3 CoCl2 NiCl2 CuSO4 ZnCl2
-masing-masing sebanyak 1 ml dimasukkan
dalam tabung reaksi
-ditambah tetes demi tetes larutan amonia,dan
ditambah juga larutan amonia berlebih
-dicatat warna endapan yang dihasilkan dan
diamati juga endapan-endapan yang larut
dalam NaOH berlebih
Perubahan warna
CrCl3 Mn(SO4) Fe(NH3)2SO4 FeCl3 CoCl2 NiCl2 CuSO4 ZnCl2
-masing-masing sebanyak 1 ml dimasukkan
dalam tabung reaksi
-ditambah larutan Amonium Tio Sulfat dengan
volume yang sama
-dicatat perubahan warnanya dengan
dibandingkan dengan blanko(1ml garam logamtransisi dan 1 ml aquades untuk mengganti
ammonium tio sianat
Perubahan warna
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
13/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
13
Percobaan II : Pembentukan ion kompleks oleh ion logam transisi
a. Kompleks Cr (III)
b. Kompleks Fe(II) dan Fe (III)
1.
2 mL larutan encer CrCl3
-dimasukkan masing-masing kedalam
3 tabung reaksi
--pada tabung 1 ditambah sedikit
larutan Na2C2O4dan kocok campuran
yang dihasilkan
-dicatat perubahan warna larutan
Perubahan warna
1mL larutan Fe(II)
-dimasukkan dalam tabung reaksi
-ditambah 2-3 tetes PP
-diamati perubahan yang terjadi
Hasilpengamatan
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
14/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
14
2.
c. Kompleks kobal (II)
2mL larutan FeCl3
-dimasukkan dalam tabung reaksi
-ditambah 2 tetes larutan ammonium tiosianat
untuk membentuk warna gelap larutan
-ditambah sedikit natrium oksalat
-dikocok dan dicatat warna larutan terakhir
-jika ditambah ammonium tio sianat berlebih
apakah dihasilkan larutan yang berwarna merah
bata
Hasilpengamatan
-dimasukkan tabung
reaksi 1
-ditambah beberapa
tetes ethylendiamin
-dimasukkan tabung
reaksi 1
-ditambah beberapa
tetes ethylendiamin
1mL Larutan Ni(II)
Hasil
pengamatan
1mL Larutan Ni(II)
-dimasukkan tabung reaksi 2
-ditambah beberapa tetes
larutan DMG
Hasil
pengamatan
1mL Larutan Ni(II)
-dimasukkan tabung
reaksi3
Ditambah sedikit larutan
Na2EDTA
Hasil
pengamatan
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
15/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
15
d. Kompleks Cu(II)
1.
2.
Satu spatula kecil padatan
CuSO4.5H2O
Satu spatula kecil padatan
CuCl22H2O
-masing-masing tempatkan pada kaca
arloji
-diamati keadaan fisiknya
-dicatat perbedaannya
Perbedaan padatan
-dimasukkan tabung reaksi 1
-ditambah beberapa tetes
ethylene diamin
-dikocok dan diamati
perubahannya
Larutan tembaga sulfat 1mL
-dimasukkan tabung reaksi 1
-ditambah beberapa tetes ethylene
diamin
-dikocok dan diamati perubahannya
Hasil pengamatan
Larutan tembaga sulfat 1mL
-dimasukkan tabung reaksi2
-ditambah sedikit larutan Na2EDTA
-dikocok dan diamati perubahannya
Hasil pengamatan
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
16/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
16
Percobaan III : Perubahan tingkat Oksidasi
a. Perubahan Fe2+
menjadi Fe3+
b. Penentuan Cr6+
menjadi Cr3+
1mL larutan FeSO4
-dimasukkan tabung reaksi
-ditambah 3 tetes asam nitrat pekat
-dipanaskan sampai 1-2 menit
-larutan dibiarkan dingin
-ditambah NaOH 2M secara perlahan
sampai terbentuk endapan permanen
Hasil pengamatan
2ml larutan encer kalium dikromat
-dimasukkan tabung reaksi
-dipanaskan
--ditambah 1-2 butir seng dan 1,5 mL
HCl pekat
-diamati perubahan warnanya
Hasil
pengamatan
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
17/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
17
VIII. HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1a: Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi dengan Larutan NaOH 1 M
Larutan
Garam
Pengamatan
Sebelum reaksi
Setelah penambahan
tetes demi tetes
NaOH (3 tetes)
Rumus senyawa
yang terbentuk
Setelah penambahan
berlebih NaOH (10-15
tetes)
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
CrCl3
Larutan berwarna
biru jernih (++) Larutan biru kehijuan [Cr(H2O)3(OH)3](s)
Larutan biru kehijauan
(+) [Cr(OH)6]
3-
(aq)
Mn(SO4)Larutan tak
berwarna
Larutan coklat muda
+ endapan (+)[Mn(H2O)4(OH)2](s)
Larutan coklat tua +
endapan coklat (++)[Mn(H2O)3(OH)3](s)
Fe(NH3)2SO4Larutan berwarna
kuning jernih
Larutan hijau tua +
endapan[Fe(H2O)4(OH)2]
-(aq)
Larutan hijau +
endapan[Fe(H2O)3(OH)3](s)
FeCl3Larutan berwarna
kuning (++)
Larutan tak berwarna
+ endapan coklat[Fe(H2O)3(OH)3]
-(aq)
Larutan tak berwarna +
endapan coklatan (+)[Fe(H2O)2(OH)4](s)
CoCl2Larutan berwarna
merah muda jernihLarutan hijau keruh [Co(H2O)4(OH)2](s)
Larutan coklat +
endapan[Co(H2O)3(OH)3](s)
NiCl2Larutan berwarna
hijau toska jernihLarutan tak berwarna [Ni(H2O)4(OH)2](s) Larutan tak berwarna [Ni(OH)3(H2O)3](s)
CuSO4Larutan berwarna
biru jernih
Larutan biru (+) +
endapan[Cu(H2O)4(OH)2](s)
Larutan biru (++) +
endapan (++)[Cu(H2O)3(OH)3](s)
ZnCl2Larutan takberwarna
Larutan keruh +endapan
[Zn(H2O)4(OH)2](s) Larutan keruh [Zn(H2O)3(OH)3](s)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
18/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
18
Percobaan 1b: Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi dengan Larutan Amonia 2 M
Larutan
Garam
Pengamatan
Sebelum reaksi
Setelah penambahan
tetes demi tetes NH3
(3 tetes)
Rumus senyawa
yang terbentuk
Setelah penambahan
berlebih NH3(10-15
tetes)
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
CrCl3 Larutan biru jernihLarutan kehijauan
keruh[Cr(H2O)3(OH)3](s)
Larutan kehijauan
keruh (+)[Cr(NH3)6]
3+(aq)
Mn(SO4)Larutan takberwarna
Larutan kuningankeruh
[Mn(H2O)4(OH)2](s)Larutan kuning (++) +endapan
[Mn(NH3)4]2+
(aq)
Fe(NH3)2SO4Larutan jernih
kekuningan
Larutan biru
kehijauan (++)[Fe(H2O)(NH3)5]
2+(aq)
Larutan biru kehijauan
(+)[Fe(NH3)6]
2+(aq)
FeCl3Larutan berwarna
kuning jernih
Larutan tak berwarna,
endapan kecoklatan[Fe(H2O)(NH3)5]
3+(aq)
Larutan tak berwarna +
endapan coklat (++)[Fe(NH3)6]
3+(aq)
CoCl2Larutan berwarna
merah muda jernih
Larutan biru +
endapan (+)[Co(NH3)6]
2+(aq)
Larutan biru + endapan
(++)[Co(NH3)6]
2+(aq)
NiCl2Larutan berwarna
biru toska jernih
Larutan biru toska
jernih (+)[Ni(H2O)(NH3)5]
2+(aq)
Larutan biru toska
jernih[Ni(NH3)6]
2+(aq)
CuSO4Larutan berwarna
biru jernihBiru muda [Cu(H2O)(NH3)3]
2+(aq) Larutan biru tua [Cu(NH3)4]
2+(aq)
ZnCl2
Larutan tak
berwarna
Larutan keruh +
endapan (+) [Zn(NHs)(OH)2](s)
Larutan keruh +
endapan (++) [Zn(NH3)4]
2+
(aq)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
19/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
19
Percobaan 1c: Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi dengan Larutan Amonium tiosianat 0,1 M
Warna larutan Amonium tiosianat: tak berwarna
Larutan
Garam
Pengamatan
Sebelum reaksiSetelah penambahan NH4CNS
(3 tetes)Rumus ion kompleks
CrCl3 Larutan berwarna biru jernih (+) Larutan biru jernih -
Mn(SO4) Larutan tak berwarna Larutan kekuningan -
Fe(NH3)2SO4 Larutan berwarna jernih kekuningan Larutan jernih kekuningan (+) [Fe SCN]+
FeCl3 Larutan berwarna kuning jernih Larutan merah kehitaman [Fe(SCN)]
CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Larutan merah muda jernih -
NiCl2 Larutan berwarna biru toska jernih Larutan biru toska jernih -
CuSO4 Larutan berwarna biru jernih Larutan hijau muda jernih [Cu(SCN)]+
ZnCl2 Larutan tak berwarna Larutan jernih kekuningan -
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
20/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
20
d. Blanko
Garam Pengamatan
Sebelum reaksi Setelah penambahan 1 mL air
CrCl3 Larutan berwarna biru jernih Larutan berwarna biru jernih (+)
Mn(SO4) Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna
Fe(NH3)2SO4 Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna
FeCl3 Larutan berwarna kuning jernih Larutan berwarna kuning jernih
CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Larutan berwarna merah muda jernihNiCl2 Larutan berwarna biru toska jernih Larutan berwarna biru toska jernih
CuSO4 Larutan berwarna biru jernih Larutan berwarna biru jernih
ZnCl2 Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna
Percobaan 2: Pembentukan Ion Kompleks oleh Ion Logam Transisi
a.
Kompleks Cr(III)
Warna larutan CrCl3.6H2O: hijau jernih
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkan
Pengamatan setelah
bereaksi (3 tetes)
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
Na2C2O4(s) Larutan tak berwarna
Larutan berwarna hijau
muda [Cr(C2O4)3]3-
(aq)
Struktur ion kompleks:CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-
(aq)+ 2Na++ 3Cl-
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
21/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
21
b. Kompleks Fe(II)
Warna larutan Ferro sulfat: hijau jernih
Garam Pengamatan
FeSO4+ air
Setelah penambahan kristal
1,10-phenanthroline
Rumus ion kompleks yang
terbentuk
Larutan kuning [Fe(1,10-phenanthroline)6]+
(aq)
Struktur ion kompleks:
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
22/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
22
N N
Fe
N N
N
N
2+
[Fe (1,10 phenanthroline)3]2+
c. Kompleks Fe(III)
Warna larutan FeCl3: kuning (++)
Larutan Garam Pengamatan
FeCl3
Setelah penambahan
tetes demi tetes
NH4CNS
Rumus ion kompleks yang
terbentuk
Setelah
penambahan
Na2C2O4
Rumus Ion Kompleks
yang terbentuk
Larutan kuning
[Fe(1,10-
phenanthroline)6]2+(aq)
Jinggamerah [Fe(H2O)3(CNS)(C2O4)]
Setelah penambahan NH4CNS berlebih (4 tetes) warna larutan: jinggamerah
Struktur ion kompleks:
[Fe(H2O)4Cl2]Cl + NH4CNS[Fe(H2O)3(CNS)]2+
(aq)+ NH4Cl + 2Cl
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
23/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
23
[Fe(H2O)3(CNS)]2+ + Na2CaO4[Fe(H2O)3(CNS)(C2O4)]
+(aq)+ 2NaCl
d. Kompleks Co (II)
Warna larutan CoCl2: merah muda jernih
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkanPengamatan setelah bereaksi
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
Larutan Ethylendiamin Larutan tak berwarnaLarutan berwarna merah muda
(+)[Co(en)2]
2+
Larutan Na2EDTA Larutan tak berwarnaLarutan berwarna merah muda
(++)[Co(EDTA)]
Struktur ion kompleks:
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
24/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
24
e.
Kompleks Ni (II)
Warna larutan Ni(NO3)2: biru toska jernih
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkan
Pengamatan setelah
bereaksi
Rumus ion
kompleks yang
terbentuk
Ethylendiamin Larutan tak berwarna Larutan berwarna hijau (+) [Ni(NO3)(en)]+
Dimethylglioksim Larutan tak berwarnaLarutan berwarna merah
muda (+)[Ni(DMG)]2+
Larutan Na2EDTA Larutan tak berwarna Larutan berwarna biru (+) [Ni(EDTA)2]+
Struktur ion kompleks:
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
25/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
25
H2N
NH2
Ni
2+H2N
NH2H2N
NH2
[Ni(en)3]2+
[Ni(DMG)]2+
[Ni(EDTA)2]2+
f. Kompleks Cu (II)
Warna CuSO4.5H2O : kristal berwarna biru tua
Warna CuCl2.2H2O : kristal (seperti jarum) berwarna biru muda
Larutan CuSO4(aq) : biru muda jernih
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkanPengamatan setelah bereaksi
Rumus ion
kompleks yang
terbentuk
Ethylendiamin Larutan tak berwarna Larutan berwarna biru jernih (+) [Cu(en)2]+
Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna biru jernih(++) [Cu(EDTA)2]
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
26/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
26
Struktur ion kompleks:
H2N
NH2
Cu
2+H2N
NH2H2N
NH2
[Cu(en)3]2+
[Cu(EDTA)2]2+
Percobaan III: Perubahan tingkat oksidasi
a. Perubahan Fe2+
menjadi Fe3+
Warna larutan ferrosulfat : jernih kekuningan
Perlakuan Pengamatan Rumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi yang terjadi
Penambahan HNO3pekat 3 tetes Larutan berwarna kuning Fe+
(aq)+ HNO3(aq) + 3H
+Fe ++ NO(g)+ 2H2O(l)
Setelah dipanaskan 1-2 menit Larutan hijau (++) Fe +(aq)Fe+
(aq) + e-
Setelah didinginkan Larutan hijau (+)
Penambahan larutan NaOH 2M Larutan kuning + endapan coklat Fe ++ NaOHFe(OH)3(s)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
27/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
27
a. Perubahan Cr6+
menjadi Cr3+
Warna larutan K2Cr2O7: jingga (++)
Perlakuan PengamatanRumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi yang
terjadi
Pemanasan Larutan berwarna jingga (++) [Cr2O7-]
Penambahan bijih Zn
larutan berwarna jingga (++),
terbentuk endapan berwarnaabu-abu
Cr2O7-+ 3Zn + 14H+3Zn
+ + 2Cr++ 7H2O
Penambahan HCl pekatLarutan berwarna hijau tua
kebiruan
Cr++ 2HClCrCl2(aq)+ H2(g)
PemanasanHijau tua (++) ada gelembung
gas klor
[Cr(H2O)3(Cl)2]
Penambahan HNO3setelah
perubahan warna akhir (hijau
tua kebiruan (++))
Larutan berwarna hijau tua
jernih
K2Cr2O7(aq)+ 14HCl2Cr++ 3Cl2+ 2K
++ Cl-+ 7H2O(l)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
28/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
28
a. Perubahan Cr6+
menjadi Cr3+
Warna larutan K2Cr2O7: jingga
Perlakuan PengamatanRumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi yang
terjadi
Pemanasan Larutan berwarna jingga (+) [Cr2O7-]
Penambahan bijih Zn larutan jingga kehijauan Cr2O7-+ 3Zn + 14H+3Zn + + 2Cr++ 7H2O
Penambahan HCl pekat Larutan jingga kecoklatan Cr++ 2HClCrCl2(aq)+ H2(g)
Pemanasan Hijau tua kecoklatan [Cr(H2O)3(Cl)2]+
Penambahan HNO3setelah
perubahan warna akhir (hijau
tua )
Hijau tua K2Cr2O7(aq)+ 14HCl2Cr + 3Cl2+ 2K + Cl-+ 7H2O(l)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
29/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
29
IX. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Percobaan I: Reaksi beberapa Ion Logam Transisi
Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui beberapa reaksi
dari logam transisi. Logam yang digunakan dalam reaksi ini adalah Cr, Mn,
Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Logam-logam tersebut direaksikan dalam bentuk
garamnya dengan konsentrasi yang sama yaitu 0,1 M dan akan direaksikan
dengan NaOH, NH3, dan NH4CNS.
a. Reaksi dengan NaOH 1M
Pada dasarnya ion-ion logam transisi akan mengendap apabila direaksikan
dengan NaOH (tidak berwarna) membentuk endapan hidroksida.
Larutan CrCl30,1 MDalam larutan lembayung ion Cr3+ terdapat sebagai ion
[Cr(H2O)6]3+, berdasarkan pengamatan kami warna tersebut tampak
sebagai larutan biru jernih (++), 1 mL larutan CrCl3dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 tetes NaOH, dengan cara
ditambahkan setetes demi setetes. Pada pengamatan tidak terjadi
perubahan yang signifikan (endapan tidak terjadi) akan tetapi terjadi
perubahan warna pada larutan menjadi biru kehijauan. Berdasarkan
teori larutan ini akan membentuk endapan hidroksida saat direaksikan
dengan NaOH.
[Cr(H2O)6]3+
(aq)+ OH-(aq)[Cr(H2O)3(OH)3](s)
Saat ditambahkan NaOH, ligan OH masuk menggantikan beberapa
ligan H2O. Lalu ditambahkan NaOH lagi secara berlebih sebanyak 10
tetes membentuk larutan berwarna biru kehijauan (+), hal tersebut
menunjukkan bahwa terjadi pembentukan kompleks hidrokso dalam
bentuk ion tetrahidroksokromat(III). Sesuai dengan persamaan reaksi:
[Cr(H2O)3(OH)3](s) + OH-(aq)[Cr(H2O)2(OH)4]
-(aq)
Larutan Mn(SO)40,1 M
Garam-garam mangan (II) umumnya tidak berwarna dan terdapat
dalam larutan warnanya agak merah jambu, hal ini disebabkan oleh
adanya ion heksaakuomanganat(II) [Mn(H2O)6]
2+
. Akan tetapi dalam
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
30/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
30
pengamatan garam tersebut berupa larutan yang tidak berwarna.
Sebanyak 1 mL larutan Mn(SO)4dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan 3 tetes NaOH1M (larutan tidak berwarna)
ditambahkan tetes demi tetes, menghasilkan larutan coklat muda dan
terbentuk endapan coklat (+), endapan tersebut merupakan endapan
hidroksida kompleks. Warna coklat terbentuk karena endapan dengan
cepat teroksidasi bila terkena udara. Reaksi yang terjadi:
[Mn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)
Kemudian ditambahkan NaOH 1M secara berlebih yaitu 10 tetes,
terjadi perubahan yang signifikan yaitu endapan coklat semakin
bertambah banyak dan larutan menjadi tidak berwarna.Endapan tidak
larut dalam reagensia berlebih.Reaksi yang terjadi yaitu:
[Mn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Mn(H2O)3(OH)3](s)
Dari reaksi tersebut ligan OH-mendorong masuk dan mengantikan
beberapa ligan H2O.
Larutan Fe(NH3)SO40,1 M
Fe(NH3)2SO4 dalam larutan terbentuk kompleks [Fe(H2O)6]2+,
dimana ion Fe2+
membentuk akuo kompleks [Fe(H2O)6]2+
. Sebanyak 1
mL larutan Fe(NH3)2SO4 0,1 M yang berupa larutan kuning jernih
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan tetes demi tetes
NaOH 1M sebanyak 3 tetes menghasilkan larutan yang berwarna hijau
tua dan terbentuk endapan meskipun sedikit. Endapan tersebut
merupakan hidroksida amfoter yang belum sempurna yakni
membentuk kompleks [Fe(H2O)5(OH)]+. Reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)6]
2+
(aq)+ OH
-
(aq)
[Fe(H2O)5(OH)]
+
(aq)Kemudian ditambahkan lagi larutan NaOH 1M secara berlebih
sebanyak 10 tetes.Penambahan reagen berlebih menghasilkan larutan
hijau dan endapan hijau (+).Endapan tersebut juga merupakan
hidroksida amfoter yang sudah sempurna terbentuk. Reaksinya
sebagai berikut:
[Fe(H2O)5(OH)]+
(aq)+ OH-(aq)[Fe(H2O)4(OH)2](s)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
31/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
31
Dari reaksi tersebut, ligan OH- mendesak dan menggantikan
beberapa ligan H2O.
Larutan FeCl30,1 M
Garam-garam besi(III) lebih stabil daripada garam besi(II). Dalam
larutannya, terdapat kation-kation Fe3+yang berwarna kuning muda,
jika larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin
kuat.FeCl3dalam bentuk larutan akan membentuk kompleks, yaitu
[Fe(H2O)3Cl3], dimana ionFe3+membentuk akuokompleks
heksaakuoferrat(II) [Fe(H2O)6]2+. Sebanyak 1 mL larutan FeCl30,1 M
yang berupa larutan kuning (+++) dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1M sebanyak 3 tetes.
Penambahan larutan NaOH menghasilkan larutan yang tidak berwarna
dan endapan berwarna coklat.Endapan menandakan bahwa hidroksida
amfoter mulai terbentuk. Reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)6]3+
(aq)+ OH-(aq)[Fe(H2O)4(OH)2]
+(aq)
Kemudian larutan ditambahkan NaOH 1M secara berlebih
sebanyak 10 tetes.Penambahan reagen berlebih menghasilkan endapan
cokelat semakin bertambah dan larutannya tidak berwarna.Endapan
tersebut merupakan hidroksida amfoter yang sudah terbentuk
sempurna. Hal tersebut telah sesuai dengan teori bahwa endapan
cokelat kemerahan dari besi(III) klorida tidak akan larut dalam
eagensia berlebih. Reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)4(OH)2]+
(aq)+ OH-(aq)[Mn(H2O)3(OH)3](s)
Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa ligan OH -
menggantikan beberapa ligan H2O. Larutan CoCl20,1 M
Dalam larutan air dari senyawa-senyawa kobalt(II), terdapat ion
Co2+ yang berwarna merah. CoCl2 dalam larutan membentuk
kompleks [Co(H2O)4Cl2], dimana ionCo2+ membentuk kompleks
heksaakuokobaltat(II) [Co(H2O)6]2+. Sebanyak 1 mL larutan CoCl2
berwarna merah muda jernih dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 1 M (larutan tidak
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
32/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
32
berwarna) menghasilkan larutan hijau keruh. Hal tersebut
menunjukkan bahwa hidroksida amfoter mulai terbentuk, reaksinya
seperti berikut:
[Co(H2O)6]2+(aq)+ OH-(aq)[Cr(H2O)5(OH)]+(aq)
Lalu, dilakukan penambahan NaOH secara berlebih yaitu sebanyak
10 tetes, penambahan berlebih menghasilkan larutan cokelat disertai
dengan adanya endapan.Endapan tersebut merupakan hidroksida
amfoter yang belum sempurna. Reaksinya seperti berikut:
[Co(H2O)5(OH)]+
(aq)+ OH-(aq)[Co(H2O)4(OH)2]
+(aq)
Perubahan larutan menjadi cokelat disebabkan karena hidroksida
yang bereaksi dengan udara akan mengalami oksidasi.
Larutan NiCl20,1 M
Garam-garam nikel yang terlarut berwarna hijau, disebabkan oleh
warna dari kompleks heksaakuonikelat(II)[Ni(H2O)6]2+. Dalam
larutan, NiCl2membentuk kompleks [Ni(H2O)4Cl2]. Sebanyak 1 mL
larutan NiCl2yang berwarna toska dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan NaOH (larutan tidak berwarna) tetes demi tetes
sebanyak 3 tetes, saat penambahan NaOH larutan menjadi tidak
berwarna dan tidak terdapat endapan. Dan ketika ditambahkan NaOH
secara berlebih yaitu 10 tetes, tidak ada perubahan yang signifikan
terhadap larutan, larutan tetap tidak berwarna. Endapan tidak akan
terbentuk jika ada serta tartrat maupun sitrat. Dimungkinkan bahwa
dalam larutan terdapat tartrat maupun sitrat sehingga endapan tidak
terbentuk.
Berdasarkan teori endapan yang terbentuk merupakan suatuhidroksida amfoter. Reaksinya sebagai berikut:
[Ni(H2O)6]2+
(aq)+ OH-(aq)[Ni(H2O)5(OH)]
+(aq)
Dan ketika ditambahkan reagen secaraberlebih, endapan tidak
akanlarut. Sehingga membentuk endapan hidroksida amfoter yang
sempurna. Persamaan reaksinya:
[Ni(H2O)5(OH)]+
(aq)+ OH-(aq)[Ni(H2O)4(OH)2](s)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
33/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
33
Dari persamaan reaksi tersebut dapat dilihat bahwa ligan OH-
menggantikan beberapa ligan H2O.
Larutan CuSO40,1 M
Garam-garam tembaga(II) umumnya berwarna biru, baik dalam
bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan-air, warna ini benar-benar
khas hanya untuk ion tetraakuokuprat(II) [Cu(H2O)6]2+. Dalam larutan
membentuk kompleks [Cu(H2O)6SO4] berwarna biru. Sebanyak 1 mL
larutan CuSO40,1 M yang berupa larutan biru jernih dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH
0,1 M sebanyak 3 tetes, membentuk larutan berwarna biru (+) dan
disertai adanya endapanbiru yakni endapan hidroksida amfoter.
Reaksinya sebagai berikut:
[Cu(H2O)6]2+
(aq)+ OH-(aq)[Cu(H2O)5(OH)]
+(aq)
Ketika ditambahkan NaOH 0,1 M secara berlebih yaitu 10 tetes,
endapan yang dihasilkan semakin banyak dan larutan berwarna biru
(++). Hal menunjukkan bahwa endapan tidak larut saat ditambahkan
reagen secara berlebih dan endapat yang terbentuk merupakan
hidroksida kompleks.Reaksinya sebagai berikut:
[Cu(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Cu(H2O)3(OH)3](s)
Dari reaksi dapat dilihat bahwa, ligan OH- mendesak dan
menggantikan beberapa ligan H2O.
Larutan ZnCl20,1 M
Zink hanya membentuk sat seri garam; garam-garam ini
mengandung kation Zn2+. Dalam larutan, ZnCl2membentuk kompleks
[Zn(H2O)6Cl2], dimanaion Zn
2+
membentuk akuokompleks[Zn(H2O)6]
2+.Sebanyak 1 mL larutan ZnCl2 yang tidak berwarna
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan tetes demi tetes
larutan NaOH 1M sebanyak 3 tetes.Penambahan NaOH menghasilkan
larutan keruh dan endapan putih seperti hablur, endapan yang
terbentuk merupakan kompleks hidroksida. Reaksinya sebagai
berikut:
[Zn(H2O)5(OH)]+
(aq)+ OH-(aq)[Zn(H2O)4(OH)2](s)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
34/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
34
Lalu, ditambahkan larutan NaOH 1M sebanyak 10 tetes
b. Reaksi dengan ammonia 2M
Pada dasarnya ion logam transisi akan mengendap bila direaksikan dengan
ammonia, pada percobaan ini digunakan larutan NH4OH 2 M (tidak
berwarna). Reaksi ini merupakan jenis reaksi kompleks amina.
Larutan CrCl30,1 M
Dalam larutan lembayung ion Cr3+ terdapat sebagai ion
[Cr(H2O)6]3+, berdasarkan pengamatan kami warna tersebut tampak
sebagai larutan biru jernih (++), 1 mL larutan CrCl3(larutan biru jernih
++) dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 tetes
NH4OH 2 M, dengan cara ditambahkan setetes demi setetes. Pada
pengamatan tidak terjadi perubahan yang signifikan (endapan tidak
terjadi) akan tetapi terjadi perubahan warna pada larutan menjadi
larutan kehijauan keruh.Larutan yang keruh menandakan adanya
endapan hidroksida amfoter mulai terbentuk. Reaksinya sebagai
berikut:
[Cr(H2O)6]3+
(aq)+ OH-(aq)[Cr(H2O)3(OH)3](s)
Lalu, ditambahkan NH4OH 2 M lagi secara berlebih sebanyak 10
tetes membentuk larutan berwarna kehijauan keruh (++), hal tersebut
menunjukkan bahwa terjadi pembentukan kompleks hidrokso dalam
bentuk ion tetrahidroksokromat(III). Sesuai dengan persamaan reaksi:
[Cr(H2O)3(OH)3](s)+ 2NH3(aq)[Cr(H2O)2(OH)4]-(aq)
Larutan Mn(SO)40,1 M
Garam-garam mangan (II) umumnya tidak berwarna dan terdapat
dalam larutan warnya agak merah jambu, hal ini disebabkan olehadanya ion heksaakuomanganat(II) [Mn(H2O)6]
2+. Akan tetapi dalam
pengamatan garam tersebut berupa larutan yang tidak berwarna.
Sebanyak 1 mL larutan Mn(SO)4yang tidak berwarna dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan sebanyak 3 tetes NH4OH 2 M
(larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan kuning keruh yang
menunjukkan adanya endapan, hal tersebut menunjukkan bahwa
terbentuknya endapan hidroksida amfoter. Warna coklat terbentuk
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
35/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
35
karena endapan dengan cepat teroksidasi bila terkena udara. Reaksi
yang terjadi:
[Mn(H2O)6]2+
(aq) + NH3(aq)[Mn(H2O)5(OH)]+
(aq)+ NH4+
(aq)
Kemudian ditambahkan NH4OH 2 M secara berlebih yaitu 10 tetes,
terjadi perubahan yang signifikan yaitu endapan semakin bertambah
banyak dan larutan berwarna kuning kecoklatan (++). Reaksi yang
terjadi yaitu:
[Mn(H2O)5(OH)2]+
(aq)+ NH3(aq)[Mn(H2O)4(OH)2](s)
Dari reaksi tersebut ligan OH-mendorong masuk dan mengantikan
beberapa ligan H2O.
Larutan Fe(NH3)SO40,1 M
Fe(NH3)2SO4 dalam larutan terbentuk kompleks [Fe(H2O)6]2+,
dimana ion Fe2+membentuk akuo kompleks [Fe(H2O)6]2+. Sebanyak 1
mL larutan Fe(NH3)2SO4 0,1 M yang berupa larutan kuning jernih
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan tetes demi tetes
NH4OH 2M sebanyak 3 tetes menghasilkan larutan yang berwarna
biru kehijauan(++) keruh. Larutan yang keruh menunjukkan bahwa
endapan yang terbentuk merupakan hidroksida amfoter yang belum
sempurna. Reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)6]2+
(aq)+ NH3(aq)[Fe(H2O)5(OH)]++ NH4
+(aq)
Kemudian ditambahkan lagi larutan NH4OH 2M secara berlebih
sebanyak 10 tetes. Penambahan reagen berlebih menghasilkan larutan
biru kehijauan dan endapan hijau (++).Endapan tersebut juga
merupakan hidroksida amfoter yang sudah sempurna terbentuk.
Reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)5(OH)]+
(aq)+ NH3(aq)[Fe(H2O)4(OH)2](s)
Dari reaksi tersebut, ligan OH- mendesak dan menggantikan
beberapa ligan H2O.
Larutan FeCl30,1 M
Garam-garam besi(III) lebih stabil daripada garam besi(II). Dalam
larutannya, terdapat kation-kation Fe3+yang berwarna kuning muda,
jika larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
36/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
36
FeCl3dalam bentuk larutan akan membentuk kompleks, yaitu
[Fe(H2O)3Cl3], dimana ionFe3+ membentuk akuokompleks
heksaakuoferrat(II) [Fe(H2O)6]2+. Sebanyak 1 mL larutan FeCl30,1 M
yang berupa larutan kuning (+++) dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan tetes demi tetes NH4OH 2M(larutan tidak berwarna)
sebanyak 3 tetes. Penambahan larutan NH4OH 2M menghasilkan
larutan yang tidak berwarna dan endapan berwarna coklat (++).
Endapan menandakan bahwa hidroksida amfoter belum sempurna.
Reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)6]3+
(aq)+ NH3(aq)[Fe(H2O)4(OH)2]++ NH4
+(aq)
Kemudian larutan ditambahkan NH4OH 2Msecara berlebih
sebanyak 10 tetes. Penambahan reagen berlebih menghasilkan
endapan cokelat semakin bertambah (+++) dan larutannya tidak
berwarna. Endapan tersebut merupakan hidroksida amfoter yang
sudah terbentuk sempurna. Hal tersebut telah sesuai dengan teori
bahwa endapan cokelat kemerahan dari besi(III) klorida tidak akan
larut dalam reagensia berlebih. Reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)4(OH)2]+
(aq)+ NH3(aq)[Fe(H2O)3(OH)3](s)+ NH4+
Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa ligan OH -
menggantikan beberapa ligan H2O.
Larutan CoCl20,1 M
Dalam larutan air dari senyawa-senyawa kobalt(II), terdapat ion
Co2+ yang berwarna merah. CoCl2 dalam larutan membentuk
kompleks [Co(H2O)4Cl2], dimana ionCo2+ membentuk kompleks
heksaakuokobaltat(II) [Co(H2O)6]
2+
. Sebanyak 1 mL larutan CoCl2berwarna merah muda jernih dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan tetes demi tetes larutan NH4OH 2M (larutan tidak
berwarna) menghasilkan larutan biru (+) disertai adanya sedikit
endapan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hidroksida amfoter mulai
terbentuk, reaksinya seperti berikut:
[Co(H2O)6]2+
(aq)+ NH3(aq)[Co(H2O)5(OH)]+
(aq)+ NH4+
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
37/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
37
Lalu, dilakukan penambahan NH4OH 2M secara berlebih yaitu
sebanyak 10 tetes, penambahan berlebih menghasilkan larutan biru
disertai dengan adanya endapan (++). Endapan tersebut merupakan
hidroksida amfoter yang sempurna terbentuk. Reaksinya seperti
berikut:
[Co(H2O)5(OH)]+
(aq)+ NH3(aq)[Co(H2O)4(OH)2](s)+ NH4+
Perubahan larutan menjadi cokelat disebabkan karena hidroksida
yang bereaksi dengan udara akan mengalami oksidasi.
Larutan NiCl20,1 M
Garam-garam nikel yang terlarut berwarna hijau, disebabkan oleh
warna dari kompleks heksaakuonikelat(II) [Ni(H2O)6]2+. Dalam
pengamatan kami warna tersebut tampak sebagai warna
toska.Sebanyak 1 mL larutan NiCl20,1M dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan ditambahkan NH4OH 2 M (tidak berwarna) sebanyak 3
tetes terbentuk larutan biru toska yang sedikit keruh.Hal tersebut
menunjukkan adanya endapan hidroksida amfoter. Reaksinya sebagai
berikut:
[Ni(H2O)6]2+
(aq)+ NH3(aq)[Ni(NH3)5(OH)]+
(aq)+ NH4+
Dan saat ditambahkan NH4OH 2 M berlebih (10 tetes), warna
larutan menjadi biru toska sedikit jernih.Hal tersebut menunjukkan
bahwa endapan larut dalam ammonia berlebih. Reaksinya sebagai
berikut:
[Ni(H2O)5(OH)]+(aq) + OH-(aq)
[Ni(H2O)4(OH)2](s)[Ni(NH3)2(OH)4]2-
Larutan CuSO40,1 MGaram-garamtembaga(II) umumnya berwarna biru, baik dalam
bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan-air, warna ini benar-benar
khas hanya untuk ion tetraakuokuprat(II) [Cu(H2O)6]2+. Dalam larutan
membentuk kompleks [Cu(H2O)6SO4] berwarna biru. Sebanyak 1 mL
larutan CuSO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan tetes demi tetes larutan NH4OH 2M membentuk larutan
berwarna biru keruh yakni kompleks [Cu(H2O)(NH3)3]2+
(aq). Larutan
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
38/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
38
keruh menunjukkan terbentuknya hidroksida amfoter yang belum
sempurna.Reaksinya sebagai berikut:
Cu2+(aq)+ 3NH3+ H2O[Cu(H2O)(NH3)3]2+
(aq)
Kemudian ditambahkan NH4OH 2M secara berlebih yaitu 10 tetes
(setetes demi setetes), penambahan secara berlebih menghasilkan
larutan berwarna biru tua yaitu sebagai kompleks [Cu(NH3)4]2+.
Reaksinya sebagai berikut:
[Cu(H2O)(NH3)3]2+
(aq) + NH3[Cu(NH3)4]2+
(aq)
Larutan ZnCl20,1 M
Dalam bentuk larutanZnCl2 akan membentuk kompleks
[Zn(H2O)6Cl2] dimana ion Zn2+membentuk akuo kompleks
heksaaquozinkat(II) [Zn(H2O)6]2+. Larutan ini berupa larutan yang
tidak berwarna, sebanyak 1 mL larutan tersebut dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambahkan 3 tetes NH4OH 2 M menghasilkan
larutan keruh dan timbul endapan putih. Endapan tersebut merupakan
endapan hidroksida amfoter yang belum sempurna. Reaksi yang
terjadi:
[Zn(H2O)6]2+
(aq)+ NH3(aq)[Zn(H2O)5(OH)]+
(aq)+ NH4+
Kemudian ditambahkan NH4OH 2 M secara berlebih, yaitu 10 tetes
(diteteskan tetes demi tetes).Penambahan ini menghasilkan endapan
putih semakin bertambah banyak dan larutan tetap keruh.Endapan
tersebut merupakan endapan hidroksida amfoter yang sempurna.
Reaksi yang terjadi:
[Zn(H2O)5(OH)]+
(aq)+ NH3(aq)[Zn(H2O)4(OH)2](s)+ NH4+
c.
Reaksi dengan Amonium tiosianat 0,1M Larutan CrCl3
Larutan CrCl3 yang berwarna biru jernih (+) diambil 1 mL dan
dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL larutan
NH4CNS, larutan tetap berwarna biru jernih.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
39/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
39
Larutan Mn(SO4)
Larutan Mn(SO4) yang berupa larutan tak berwarna diambil 1 mL
dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL
larutan NH4CNS, larutan menjadi berwarna kekuningan.
Larutan Fe(NH3)2SO4
Larutan Fe(NH3)2SO4 yang berupa larutan jernih kekuningan
diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan 1 mL larutan NH4CNS, larutan menjadi berwarna
jernih kekuningan (+).
Larutan FeCl3
Larutan FeCl3yang berupa larutan kuning jernih diambil 1 mL dan
dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL larutan
NH4CNS, larutan menjadi berwarna merah kehitaman.
[Fe(H2O)6]3+
(aq)+ SCN
(aq)[Fe(H2O)5SCN]2+
(aq)+ H2O(l)
Larutan CoCl3
Larutan CoCl3 yang berwarna merah muda jernih diambil 1 mL
dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL
larutan NH4CNS, larutan tetap berwarna merah muda jernih.
Co2++ 4SCN-[Co(SCN)4]2-
Larutan NiCl2
Larutan NiCl2 yang berwarna biru toska jernih diambil 1 mL dan
dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL larutan
NH4CNS, larutan tetap berwarna biru toska jernih.
Larutan CuSO4
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
40/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
40
Larutan CuSO4 yang berwarna biru jernih diambil 1 mL dan
dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL larutan
NH4CNS, larutan menjadi berwarna hijau muda jernih.
Cu2++ 2SCN-Cu(SCN)2
Larutan ZnCl2
Larutan ZnCl2yang berupa larutan tak berwarna diambil 1 mL dan
dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL larutan
NH4CNS, larutan menjadi jernih kekuningan.
Warna yang dihasilkan pada pembentukan senyawa kompleks
yang terjadi pada kation Cu2+, Fe2+, dan Fe3+dengan anion CNS-dapat
dibandingkan dengan larutan blanko yang telah dibuat.
Kation dari garam logam transisi yang dapat membentuk ion
kompleks dengan ion CNS- adalah Cu2+, Fe2+, dan Fe3+. Hal ini
ditunjukkan dari perubahan warna yang terjadi pada larutan saat
ditambahkan amonium tiosianat. Meskipun belum tentu perubahan
warna tersebut mengindikasikan adanya pembentukan ion kompleks.
Namun, saat ion CNS- yang bertindak sebagai ligan terikat pada logam
akan menimbulkan suatu interaksi elektron yang terjadi disekitar ion
pusat. Interaksi tersebut membutuhkan energi dan energi tersebut
digunakan untuk melakukan eksitasi. Eksitasi yang terjadi seperti
gelombang cahaya dimana akan dihasilkan warna-warna tertentu.
Larutan garam logam transisi yang menunjukkan hasil positif
bereaksi dengan ion CNS-membentuk kompleks adalah kation Cu2+,
Fe2+, dan Fe3+. Sedangkan, untuk kelima larutan garam logam transisi
yang lain seperti Mn(SO)4 , ZnCl2 , CoCl2 , NiCl2 , CrCl3 tidak
mengalami perubahan warna saat direaksikan dengan NH4CNS.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
41/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
41
2. Percobaan II: Pembentukan Ion Kompleks
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan ion kompleks dari
logam-logam transisi. Pembentukan ion kompleks yang akan dipelajari antara lainion kompleks Cr (III), Fe (II) dan Fe (III), Co (II), Ni (II), dan Cu (II).
Pembentukan ion kompleks ini biasanya disertai dengan perubahan warna dari
larutan awal.
a. Kompleks Cr (III)
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan larutan yang
mengandung kation Cr3+, yaitu CrCl3sebanyak 1 mL lalu dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Warna awal larutan CrCl3adalah biru jernih. Kemudian
ditambahkan 3 tetes reagen Na2C2O4yang berupa larutan tidak berwarna dan
dikocok. Kemudian dihasilkan larutan berwarna hijau muda . Fungsi dari
penambahan reagen Na2C2O4yaitu sebagai penyedia ligan. Dimana 3 ion Cl-
digantikan oleh 3 ion C2O42- sehingga terbentuk kompleks [Cr(C2O4)3]
3-. Hal ini
dapat dilihat melalui reaksi sebagai berikut:
CrCl3+ 3Na2C2O4[Cr(C2O4)3]3-hijau muda (-)+ 6Na
++ 3Cl-
Kompleks yang terbentuk memiliki bilangan koordinasi sebanyak 6 dan
memiliki bentuk koordinasi oktahedral. Dengan struktur ion kompleks sebagai
berikut:
Ion trioksalatokromat (III)
b. Kompleks Fe (II)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
42/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
42
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan larutan yang
mengandung kation Fe2+, yaitu larutan FeSO4sebanyak 1 mL lalu dimasukkan ke
dalam tabung reaksi. Warna awal larutan FeSO4kuning muda jernih. Kemudian
ditambahkan dengan air menjadi warna kuning, hal ini karena ligan SO42-
digantikan oleh molekul air sebanyak 6 molekul, menjadi ion kompleks
[Fe(H2O)6]2+. Reaksi yang terjadi antara larutan FeSO4dengan air:
Kemudian larutan [Fe(H2O)6]2+ditambahkan 3 tetes 1,10-phenantrhroline
yang berupa larutan tidak berwarna dan dikocok. Setelah ditambah reagen 1,10
phenanthroline dihasilkan larutan berwarna kuning. Fungsi dari penambahan
reagen 1,10 phenanthroline yaitu sebagai penyedia ligan. Setelah penambahan
larutan 1,10 phenanthroline kompleks yang terbentuk memiliki bilangan
koordinasi sebanyak 6 dan memiliki bentuk koordinasi oktahedral. Denganstruktur ion kompleks sebagai berikut:
[Fe(1,10-phenanthroline)3]2+
kuning
Untuk larutan Fe (III), disiapkan sebanyak 2 mL larutan FeCl3dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Warna awal larutan FeCl3adalah kuning
jernih (++). Setelah itu ditambahkan 2 tetes larutan NH4CNS yang berupa larutan
tidak berwarna untuk memberi warna gelap larutan yang mengandung Fe(CNS)2+
dan dikocok. Secara teori penambahan reagen ini akan memberi warna merah bata
FeSO4+ H2O
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
43/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
43
pada larutan. Hasil percobaan kelompok kami, setelah penambahan NH4SCN
larutan berubah dari kuning jernih (++) menjadi berwarna jingga kemerahan
pekat. Perubahan warna ini terjadi karena adanya substitusi ligan CNS-
menggantikan Cl-. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
FeCl3+ NH4CNS[Fe(CNS)]2+
coklat kemerahan+ NH4
+ + 3Cl-
Struktur ion kompleks yang terbentuk sebagai berikut:
Kemudian larutan ditambahkan dengan 45 tetes Na2C2O4dan dikocok.
larutan berubah warna dari coklat kemerahan menjadi jingga. Reaksinya yang
terjadi sebagai berikut:
[Fe(CNS)]2+ + Na2C2O4[Fe(C2O4)]+jingga + CNS
- + 2Na+
Struktur ion kompleks yang terbentuk sebagai berikut:
Setelah penambahan NH4CNS berlebih (3 tetes) warna larutan menjadi jingga
kemerahan (+++).
c. Kompleks Co (II)
Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 1 mL CoCl2 yang
berwarna merah muda ke dalam dua tabung reaksi. Tabung reaksi pertama
ditambahkan dengan 3 tetes reagen etilendiamin yang berupa larutan tidak
berwarna dan dikocok. Setelah penambahan reagen, larutan menjadi berwarna
merah muda pudar. Berubahnya warna larutan menandakan bahwa terbentuk
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
44/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
44
kompleks dengan kobalt sebagai atom pusat dan etilendiamin sebagai ligan, dalam
hal ini etilendiamin merupakan ligan bidentat karena menyumbangkan 2 elektron
pada logam dan logam kobalt bermuatan +2. Kompleks yang terbentuk memiliki
bilangan koordinasi sebanyak 6 dan memiliki bentuk koordinasi oktahedral.
Dengan struktur ion kompleks sebagai berikut:
Selanjutnya pada tabung reaksi kedua dilakukan peambahan 3 tetes reagen
Na2EDTA yang berupa larutan tidak berwarna dan dikocok. Setelah penambahan
reagen larutan berubah menjadi pink pudar dan kompleks yang terbentuk adalah
[Co(EDTA)]2-. Dengan struktur ion kompleks sebagai berikut:
d. Kompleks Ni (II)
Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 1 mL larutan
Ni(NO3)2yang berwarna hijau muda jernih ke dalam masing-masing 3 tabung
reaksi. Tabung reaksi pertama dilakukan penambahan 3 tetes reagen etilendiamin
yang berupa larutan tidak berwarna dan dikocok. Setelah penambahan reagen,
larutan menjadi hijau muda (+) karena terbentuk ion kompleks [Ni(en)3]2+.
Dengan struktur ion kompleks sebagai berikut:
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
45/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
45
H2N
NH2
Ni
2+H2N
NH2H2N
NH2
[Ni(en)3]2+
Selanjutnya pada tabung reaksi kedua memasukkan 2 mL larutan
Ni(NO3)2dan ditambahkan 3 tetes reagen dimetilglioksim (C4H8N2O2)/DMG)
yang berupa larutan tidak berwarna dan dikocok. Setelah penambahan reagen,
larutan menjadi berwarna merah muda karena terbentuk ion kompleks
[Ni(C4H7N2O2)2]2-. Dengan struktur ion kompleks sebagai berikut:
Selanjutnya pada tabung reaksi ketiga memasukkan 1 mL larutan
Ni(NO3)2dan ditambahkan 3 tetes reagen Na2EDTA yang berupa larutan tidak
berwarna dan dikocok. Setelah penambahan reagen, larutan menjadi berwarna
kebiruan karena terbentuk ion kompleks [Ni(EDTA)]2-. Dengan struktur ion
kompleks sebagai berikut:
e.
Kompleks Cu (II)
Terdapat dua cara kerja pada percobaan ini, cara kerja pertama prosedur
yang dilakukan adalah membandingkan perbedaan antara padatan CuSO4.5H2O
yang berupa padatan biru tua seperti Kristal dan padatan CuCl2.2H2O berwarna
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
46/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
46
biru muda berbentuk jarum pada kaca arloji. Dan cara kerja kedua adalah
disediakan dua tabung reaksi, dimana masing-masing tabung reaksi dimasukkan 1
mL larutan CuSO4.5H2O yang berupa larutan berwarna biru jernih. Tabung reaksi
pertama ditambahkan 3 tetes reagen etilendiamin yang berupa larutan tidak
berwarna dan dikocok. Setelah penambahan reagen, larutan menjadi berwarna
biru jernih (+) karena terbentuk ion kompleks [Cu(en)3]2+. Dengan struktur ion
kompleks sebagai berikut:
H2NNH2
Cu
2+H2N
NH2H2N
NH2
[Cu(en)3]2+
Selanjutnya tabung reaksi kedua ditambahkan 3 tetes reagen Na2EDTA
yang berupa larutan tidak berwarna dan dikocok. Setelah penambahan reagen
terbentuk larutan berwarna biru jernih (++) karena terbentuk ion kompleks
[Cu(EDTA)]2-. Dengan struktur ion kompleks sebagai berikut:
Percobaan 3 : Perubahan Tingkat Oksidasi
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati perubahan
warna karena perubahan bilangan oksidasi dari ion logam transisi, larutan
FeSO4dan K2Cr2O7.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
47/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
47
a. Perubahan Fe2+
menjadi Fe3+
Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan 1 mL laruan
FeSO4 yang berwarna jernih kekuningan ke dalam tabung, kemudian
ditambahkan dengan HNO3 pekat (larutan tidak berwarna) sebanyak 3
tetes melalui dinding tabung menghasilkan larutan yang berwarna kuning.
Penambahan HNO3 bertujuan untuk mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+
karena HNO3 pekat merupakan oksidator kuat. Reaksi oksidasi Fe2+
menjadi Fe3+sebagai berikut:
3Fe2+(aq)+ 3H++ HNO3(aq)NO(g)+ 3Fe
3+(aq)+ 2H2O(l)
Kemudian larutan dipanaskan selama 1-2 menit yang bertujuan
untuk mempercepat reaksi yang terjadi antara FeSO4 dengan HNO3
sehingga oksidasi dapat berjalan dengan sempurna.Setelah dipanaskan,
terjadi perubahan warna menjadi larutan hijau (++), kemudian setelah
didinginkan larutan menjadi berwarna hijau kekuningan. Berdasarkan teori
garam-garam yang mengandung kation Fe2+ berwarna sedikit hijau
sedangkan garam-garam yang mengandung kation Fe3+berwarna kuning
muda.Warna hijau kekuningan dari larutan menunjukkan bahwa Fe2+telah
teroksidasi menjadi Fe3+
.
3Fe2++ 3H++ HNO3NO + 3Fe3++ 2H2O
Selanjutnya, untuk membuktikan apakah larutan tersebut telah
teroksidasi menjadi Fe3+ dilakukan pengujian dengan menambahkan
larutan NaOH 2M yang tidak berwana.Hasil dari penambahan larutan
NaOH yaitu menghasilkan larutan yang berwarna kuning dan terdapat
endapan cokelat. Berdasarkan teori apabila larutan yang mengandungkation Fe3+akan membentuk endapan berwarna cokelat. Dapat
disimpulkan bahwa Fe2+telah teroksidasi menjadiFe3+. Reaksi kation Fe3+
dengan NaOH dapat dituliskan sebagai berikut:
Fe3++ OH-Fe(H2O)5(OH)]2+
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu besi dengan tingkat oksidasi
(II) kurang stabil karena dapat dengan mudah dioksidasi menjadi besi(III).
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
48/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
48
b. Perubahan Cr6+
menjadi Cr3+
Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan 1 mL larutan
K2Cr2O7 yang berwarna jingga ke dalam tabung reaksi. Dipanaskan
sebentar dan ditambahkan 1-2 butir biji Zn yang berwarna abu-abu, serta
ditambahkan 1,5 mL HCl yang tidak berwarna. Kemudian dipanaskan
kembali larutan menjadi jingga kecoklatan dan terdapat sedikit warna
hijau, pemanasan kembali dimaksudkan agar biji Zn larut sempurna dalam
larutan. Penambahan biji Zn dan HCl berfungsi sebagai agen pereduksi,
dimana Cr6+akan direduksi menjadi Cr3+. Secara teori, pada pemanasan
suatu kromat atau dikromat dengan asam klorida pekat akan dihasilkan
suatu larutan yang mengandung ion Cr (III). Reaksi yang terjadi:
3Zn(s)+ Cr2O72-
(aq)+ 14H+
(aq)3Zn2+
(aq)+ 2Cr3+
(aq)+ 2H2O(l)
Setelah itu, ditambahkan beberapa tetes HNO3 pekat diteteskan
demi tetes sambil dikocok dan didiamkan selama beberapa menit, maka
larutan yang semula berwarna jingga kecoklatan menjadi berwarna larutan
hijau tua.Dimana hijau tua merupakan warna ion Cr3+, penambahan HNO3
pekatbertujuan untuk menunjukkan bahwa telah terjadi reduksi terhadap
Cr6+
menjadi Cr3+
. Sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut reaksi-reaksi
yang terjadi:
K2Cr2O7(aq)+ 14HCl2Cr3++ 3Cl2+ 2K
++ Cl-+ 7H2O(l)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
49/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
49
X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Mempelajari reaksi reaksi pada ion logam transisi dapat dilakukan
dengan mereaksikan garam logam transisi dengan NaOH, NH4OH, dan
NH4CNS sehingga didapatkan perubahan bentuk fisik larutan seperti
terjadinya perubahan warna dan perubahan pada endapan yang
menunjukkan adanya reaksi antara garam logam transisi dengan
pereaksinya dalam membentuk kompleks dengan ligan, warna-warna yang
khas dan terdapat endapan pada senyawa tersebut, endapan yang terbentuk
memiliki warna yang berbeda-beda sesuai dengan muatan logam pusat
senyawa kompleks tersebut. Jika senyawa kompleks tak bermuatan, fasa
dari senyawa kompleks merupakan fasa padat sedangkan apabila senyawa
kompleks bermuatan, fasa dari senyawa tersebut adalah larutan.
2.
Untuk mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi dapat
dilakukan dengan menambahkan ligan seperti ion oksalat, H2O, CNS-,
EDTA, dan DMG.
3.
Perubahan warna yang terjadi pada larutan dengan logam transisi di
dalamnya dapat dikarenakan terjadinya perubahan bilangan oksidasi
logam tersebut akibat adanya pengaruh ligan.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
50/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
50
DAFTAR PUSTAKA
Amaria, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III Unsur-unsur
Golongan Transisi. Surabaya: UNESA Press.
Bongolz. 2009 .Unsur Transisi. (http://wordpress.com). Diakses pada Jumat, 22
November 2014, Pukul : 20.00 WIB)
Day, R.A. JR & Underwood, A.L. 2001.Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph. H.1985. KIMIA DASAR: prinsip dan terapan modern jilid 3.
Jakarta : Erlangga
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Edisi Kelima. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.
Wilkinson. 1989.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
51/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
51
JAWABAN PERTANYAAN
1. Tuliskan seluruh reaksi yang ada pada percobaan 1 sampai IV serta berikan
perubahan warnanya.
Jawab:
Reaksi percobaan I : Reaksi beberapa ion logam transisi
a)Reaksi dengan NaOH
CrCl3
[Cr(H2O)6]3+
(aq)+ OH-[Cr(H2O)3(OH)3](aq)
biru jernih (++) kehijuan keruh
[Cr(H2O)3(OH)3](aq)+ OH-[Cr(H2O)3(Cl)2]
+(aq)
Kehijuan keruh kehijauan keruh (+)
Mn(SO4)
[Mn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Mn(H2O)3(OH)3](aq)
Tidak Berwarna larutan kuning keruh
[Mn(H2O)3(OH)3](aq)+ OH-[Mn(H2O)2(OH)3](aq)
larutan kuning keruh larutan kuning (++) + endapan
Fe(NH3)SO4
[Fe(H2O)6]2+
(aq)+ OH-Fe(H2O)4(OH)2](s)
kuning jernih biru kehijauan (++)
[Fe(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3]
-(s)
Biru kehijauan biru kehijauan (+)
FeCl3
[Fe(H2O)6]3+
(aq)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3](s)
Larutan kuning jernih tak berwarna + endapan coklat
[Fe(H2O)3(OH)3](s)+ OH-[Fe(H2O)2(OH)4]
-(s)
tak berwarna + endapan coklat tak berwarna + endapan coklat (+)
CoCl2
[Co(H2O)6]2+(aq)+ OH-[Co(H2O)3(OH)3](s)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
52/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
52
Merah muda jernih hijau keruh
[Co(H2O)3(OH)3](s)+ OH-[Co(H2O)3(OH)3]
-(s)
Hijau keruh larutan coklat+endapan
NiCl2
[Ni(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Ni(H2O)4(OH)2](s)
biru toska jernih tak berwarna
[Ni(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Ni(H2O)3(OH)3]
-(aq)
Tak berwarna tak berwarna
CuSO4
[Cu(H2O)6]2+
(aq)+ OH- [Cu(H2O)4(OH)2](s)
Biru jernih biru
[Cu(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Cu(H2O)3(OH)3]
-(aq)
biru biru (++)
ZnCl2
[Zn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-
[Zn(H2O)4(OH)2](s)
Tidak berwarna keruh + endapan
[Zn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Zn(H2O)3(OH)3]
-(aq)
keruh + endapan keruh
b)Reaksi dengan larutan ammonia 2M
CrCl3
[Cr(H2O)6]
3+
(aq)+ 3NH3[Cr(H2O)2(OH)3](s)+ 3NH4+
biru jernih kehijauan keruh
[Cr(H2O)3(OH)3](s)+ 6NH3[Cr(NH3)6]3+
(aq)
kehijauan keruh kehijauan keruh (+)
Mn(SO4)
[Mn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)
Tidak berwarna kuning keruh
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
53/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
53
[Mn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Mn(H2O)3(OH)3]
-(aq)
Kuning keruh kuning (++) + endapan
Fe(NH3)2SO4
[Fe(H2O)6]2+
(aq)+ 2NH3[Fe(H2O)4(OH)2](s)+ 2NH4+
Kuning jernih biru kehijauan (++)
[Fe(H2O)4(OH)2](s)+ 4NH3 [Fe(H2O)4(OH)2]2+
(s)
biru kehijauan (++) biru kehijauan (+)
FeCl3
[Fe(H2O)6]3+(aq)+ 3NH3[Fe(H2O)3(OH)3](s)+ 3NH4+
Kuning jernih tak berwarna, endapan kecoklatan
[Fe(H2O)3(OH)3](s)+ 6NH3[Fe(H2O)3(OH)3](s)
tak berwarna, endapan kecoklatan tak berwarna + endapan coklat (++)
CoCl2
[Co(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)
Merah muda jernih biru + endapan (+)
[Co(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)
biru + endapan (+) biru + endapan (++)
NiCl2
[Ni(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Ni(H2O)4(OH)2](s)
biru toska jernih biru toska jernih (+)
[Ni(H2O)4(OH)2](s)+ OH
-
[Ni(H2O)4(OH)2](s)biru toska jernih (+) biru toska jernih
Cu(SO4)
[Cu(H2O)6]2+
(aq)+ 2NH3[Cu(H2O)4(OH)2](s)+ 2NH4+
Biru jernih Biru muda
[Cu(H2O)4(OH)2](s)+ 4NH3[Cu(H2O)4(OH)2](s)
Biru muda biru tua
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
54/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
54
ZnCl2
[Zn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Zn(H2O)4(OH)2](s)
Tidak berwarna keruh + endapan (+)
[Zn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Zn(H2O)4(OH)2](aq)
keruh + endapan (+) keruh + endapan (++)
Percobaan II : Pembentukan Ion Kompleks Oleh Ion Logam Transisi
Kompleks Cr (III)
CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-
(aq)+ 2Na++ 3Cl-
Hijau jernih Tak berwarna hijau muda
Kompleks Fe(III)
FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq)Fe(CNS)3(aq) + 3NH4Cl
Kuning (++) kuning
Fe(CNS)3(aq)+ Na2C2O4(aq)Fe(C2O4)(aq)+ 2Na++ CNS-
kuning Jinggamerah
Kompleks Kobal(II)
Pada percobaan kobal (II) senyawa kompleks yang terbentuk
seperti di bawah ini:
Merah muda (+) merah muda (++)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
55/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
55
Kompleks Ni(II)
Struktur ion kompleks yang terbentuk pada percobaan Ni (II) seperti di
bawah ini:
Hijau (+) biru (+)
Kompleks Cu(II)
Struktur senyawa kompleks yang terbentuk sesuai pada gambar di bawah
ini:
Biru jernih (+) biru jernih (++)
Percobaan III : Perubahan Tingkat Oksidasi
a. Perubahan Fe2+menjadi Fe3+
Fe2+(aq)+ HNO3(aq) + 3H
+Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)
Fe3++ NaOH Fe(OH)3(s)
b. Perubahan Cr6+menjadi Cr3+
K2Cr2O7(aq)+ 14HCl 2Cr3++ 3Cl2+ 2K
++ Cl-+ 7H2O(l)
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
56/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
56
2. Kompleks [Cr(H2O)Cl2]+ memiliki isomer. Buatlah struktur molekulnya dan
berilah nama!
Jawab:
Isomer dari [Cr(H2O)4Cl2]+, adalah :
[Cr(H2O)6]Cl3berwarna ungu
[Cr(H2O)5Cl]Cl2H2O berwarna biru-hijau
[Cr(H2O)4Cl2]Cl2H2O berwarna hijau
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
57/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
57
-
8/10/2019 Reaksi Ion Logam Transisi
58/58
Praktikum Anorganik III
Reaksi Reaksi Ion Logam Transisi
58