Rangkaian Arus Bolak Balik

18
112 Rangkaian Arus Bolak Balik 7 RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK Overview Dalam bab sebelumnya kita telah mempelajari mengenai arus searah (DC). Pada bab ini akan dibahas jenis arus listrik lainnya yaitu arus bolak balik (Alternating Current-AC). Sumber arus ini justru yang banyak digunakan sehari-hari, karena kebutuhan listrik yang disalurkan Perusahaan Listrik Negera (PLN) ke rumah-rumah warga berupa arus AC. Tujuan 8. Memahami arus bolak-balik (Sinusoidal) 9. Memahami rangkaian seri RC dan RL 10. Memahami rangkaian seri RLC 11. Mengetahui parameter impedansi 12. Memahani rangkaian paralel RLC

description

Rangkaian Arus Bolak Balik

Transcript of Rangkaian Arus Bolak Balik

  • 112 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    7 RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

    Overview

    Dalam bab sebelumnya kita telah mempelajari mengenai arus searah

    (DC). Pada bab ini akan dibahas jenis arus listrik lainnya yaitu arus bolak

    balik (Alternating Current-AC). Sumber arus ini justru yang banyak digunakan

    sehari-hari, karena kebutuhan listrik yang disalurkan Perusahaan Listrik

    Negera (PLN) ke rumah-rumah warga berupa arus AC.

    Tujuan

    8. Memahami arus bolak-balik (Sinusoidal) 9. Memahami rangkaian seri RC dan RL 10. Memahami rangkaian seri RLC 11. Mengetahui parameter impedansi 12. Memahani rangkaian paralel RLC

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 113 PAGE 10

    7.1 Tegangan Sinusoidal

    Sumber tegangan listrik yang dipakai dalam arus bolak-balik adalah

    sumber tegangan yang berbentuk sinusoidal, yang dapat dinyatakan dalam

    fungsi harmonik sinus maupun cosines. Hukum Faraday menyatakan apabila

    fluks magnetik berubah maka dapat dihasilkan suatu gaya gerak listrik (GGL)

    induksi. Jika suatu koil diputar pada ruang yang terdapat medan magnet, maka

    dihasilkan gaya gerak listrik induksi yang berubah dengan waktu secara

    sinusoida, yang dikenal sebagai arus bolak balik (ac). Prinsip kerja putaran koil

    inilah yang digunakan dalam sumber tegangan arus bolak balik (ac) atau

    dikenal dengan istilah generator arus bolak balik (ac).

    Gambar 7. 1 Simbol tegangan bolak balik

    Sebagai contoh tegangan sinusoidal dapat dituliskan sebagai berikut:

    dengan

    adalah nilai maksimum dari tegangan sinusoidal

    adalah frekuensi sudut yang dipakai

    adalah tetapan fase awal

    Tegangan sinusoidal dapat pula dituliskan dalam bentuk cosinus karena sinus

    dan cosinus hanya berbeda tetapan fase awal sebesar 90o. Tegangan sinusoidal

    selalu berulang dalam waktu satu perioda (T). Banyaknya perulangan dalam

    satu satuan waktu disebut sebagai frekuensi (f) atau f=1/T. Satuan frekuensi

    adalah seperdetik atau Hertz (Hz). Frekuensi dan frekuensi sudut

    dihubungkan menurut . Satuan frekuensi sudut adalah radian

    per/detik.

    Gambar 7. 2 Gelombang sinusoidal

    Dalam tegangan bolak-balik, ada beberapa besaran yang digunakan

    untuk menyatakan harga dari tegangan, antara lain:

  • 114 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    Tegangan sesaat, yaitu tegangan listrik bolak-balik yang hitung pada waktu t tertentu.

    Tegangan maksimum (Vm), yaitu nilai maksimum yang dapat dicapai oleh suatu tegangan bolak-balik.

    Tegangan puncak ke puncak (Vpp), yaitu beda tegangan antara tegangan maksimum dan minimum dari suatu tegangan bolak balik (Vpp=2Vm)

    Tegangan rata-rata (Vrt), yaitu harga rata-rata tegangan pada selang waktu tertentu. Tegangan rata-rata ini definsikan sebagai :

    Tegangan akar kuadrat rata-rata atau tegangan root mean square (Vrms) adalah tegangan yang didefinsikan sebagai :

    7.2 Induktansi Diri

    Sebuah kumparan dapat menimbulkan gaya gerak listrik (ggl,

    electromotive force, emf) induksi di dalam kumparan itu sendiri. Jika arus dalam

    kumparan berubah, fluks yang melalui kumparan akibat arus juga berubah.

    Sebagai akibatnya, arus yang berubah dalam kumparan menimbulkan ggl dalam

    kumparan yang sama tersebut.

    Karena ggl induksi sebanding dengan / t dan karena

    sebanding dengan , dimana adalah arus yang menyebabkan fluks,

    Di sini adalah arus yang melalui kumparan yang sama di mana diinduksikan.

    (Kita akan menyatakan arus yang berubah terhadap waktu sebagai dan

    bukan .) Tanda minus menunjukan bahwa ggl induksi diri adalah ggl balik dan berlawanan dengan perubahan arus.

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 115 PAGE 10

    Konstanta perbandingan tergantung pada bentuk geometri kumparan. Kita

    menyatakan dengan dan menyebutnya induksi diri ( self inductance) dari kumparan. Maka

    Untuk dalam satuan V, dalam satuan A, t dalam satuan det, dalam henry

    ( ).

    7.3 Induksi Silang

    Induksi silang ( ) adalah ketika fluks dari suatu kumparan yang lain,

    sebuah ggl dapat diinduksikan oleh salah satu kumparan terhadap yang lainnya.

    Kumparan yang mengandung sumber daya disebut kumparan primer.

    Kumparan lainnya, di mana ggl diinduksikan oleh arus yang berubah dalam

    kumparan primer, disebut kumparan sekunder. Gaya gerak listrik (ggl) induksi

    sekunder sebanding dengan laju perubahan arus primer terhadap

    waktu, /

    Di mana adalah konstanta yang disebut indukstans silang (matual

    inductance) dari sistem dua kumparan.

    Energi yang tersimpan dalam induktor karena ggl balik yang terinduksi

    sendiri, dibutuhkan usaha untuk meningkatkan arus yang melalui induktor dari

    nol menjadi . Energi yang diberikan kepada kumparan dalam proses tersebut

    disimpan di dalam kumparan dan dapat diperoleh kembali ketika arus

    kumparan kembali menurun ke nol. Jika suatu arus mengalir dalam sebuah

    induktor yang merupakan induktans diri , maka energy yang tersimpan di

    dalam induktor adalah

    Energi yang tersimpan =

    Untuk dalam satuan dan dalam satuan A, maka energy dalam

    balik di dalam induktornya, dapat diabaikan. Maka

  • 116 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    7.4 Fungsi Eksponensial

    Berikut ini persamaan yang berlaku pada rangkaian RC dan RL

    Pengisian dan pengosongan kapasitor

    Pengisian kapasitor Pengosongan Kapasitor

    Peningkatan arus induktor

    7.5 Rangkaian Seri RC Bolak Balik

    Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai rangkaian seri

    hambatan (R) dan kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan

    searah. Hasilnya adalah mengalir arus transien dalam rangkaian seri RC. Pada

    bagian ini akan dilihat bagaimana jika sumber tegangan yang digunakan dalam

    rangkaian seri RC adalah sumber tegangan bolak-balik. Berikut rangkaian seri

    RC dengan tegangan bolak-balik :

    Vs(t)

    R

    C

    Gambar 7. 3 Sirkuit seri RC

    Sumber tegangan bolak-balik pada rangkaian di atas memiliki bentuk

    Dengan menggunakan hukum Kirchoff, maka didapatkan persamaan :

    Persamaan ini dapat dianalisis lebih mudah jika didiferensiasi satu kali

    terhadap waktu menjadi

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 117 PAGE 10

    Untuk mempermudah penyelesaian, kita perluas tegangan yang sebenarnya

    dipakai dalam bentuk tegangan kompleks. Tegangan sebenarnya adalah begian

    real dari tegangan kompleks berikut ini:

    Dalam bentuk kompleks arus listrik adalah :

    Substitusikan nilai tegangan dan arus ini ke persamaan diferensial sebelumnya,

    sehingga mendapatkan :

    Contoh soal

    Kapasitor dengan C=10 mikrofarad (mula-mula kosong) dan resistor dengan

    R=200 ohm dihubungkan dengan baterai 12 V secara seri. Tentukanlah:

    a. Konstanta waktu kapasitif b. Muatan maksimum kapasitor yang diharapkan c. Waktu yang diperlukan agar muatan mencapai 50% muatan

    maksimum

    d. Arus listrik pada saat muatan kapasitor sama dengan muatan maksimum

    Jawab :

    a. Konstanta waktu kapasitif

    b. Muatan maksimum Q

    c. Muatan mencapai 50% dari muatan maksimum

    d. Arus saat muatan kapasitor=muatan maksimum

  • 118 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    7.6 Rangkaian seri RL Bolak Balik

    Di bagian ini rangkaian terdiri dari resistor (R) dan Induktor (L) dengan sumber tegangan AC. Perhatikan rangkaian seri RL di bawah ini:

    R

    LVs(t)

    Gambar 7. 4 Sirkuit Seri RL

    Dengan menggunakan hukum Kirchoff pada rangkaian ini akan berlaku :

    Dalam bentuk kompleks tegangan listrik dan arus listrik dapat dituliskan

    sebagai :

    Masukkan kedua nilai ini ke persamaan tegangan di atas, maka akan dihasilkan:

    7.7 Rangkaian seri RLC Bolak-Balik

    Rangkaian yang lebih kompleks terdiri dari resistor (R), Induktor (L)

    dan kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan sinusoidal.

    Dengan asumsi bahwa kapasitor dalam keadaan awal tidak bermuatan dan

    tegangan sumber dihubungkan pada saat t=0.

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 119 PAGE 10

    R

    LVs(t)

    C Gambar 7. 5 Sirkuit seri RLC

    Adapun persamaan tegangan untuk gambar di atas adalah :

    Jika persamaan di atas diturunkan terhadap waktu, maka:

    Persamaan di atas merupakan persamaan diferensial orde 2. Tegangan listrik

    yang diambil dari sumber tegangan bolak-balik pada rangkaian RLC seri

    berbentuk:

    Dengan adalah frekuensi sudut yang diberikan. Seperti dua kasus

    sebelumnya tegangan dan arus bolak balik ini dapat dituliskan dalam bentuk

    kompleks

    Maka persamaan tegangan kompleks yang lengkap adalah:

    7.8 Impedansi (Z)

    Impedansi merupakan parameter resultan hambatan pada rangkaian

    RLC. Pada setiap sub bab di atas untuk berbagai rangkaian, maka impedansi

  • 120 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    ada pada setiap persamaan tegangan kompleks yang lengkap (yang di dalam

    kurung persegi. Sehingga dapat kita simpulkan impedansi kompleks dan polar

    untuk masing-masing rangkaian di atas sebagai berikut :

    Rangkaian Seri RC

    Rangkaian Seri RL

    Rangkaian Seri RLC

    7.9 Fase Impedansi

    Ketika sebuah tegangan arus bolak-balik diberikan pada hambatan

    murni, tegangan dan arus yang mengalir mencapai nilai-nilai maksimumnya

    pada saat yang sama dan nilai-nilai nol-nya pada saat yang sama pula; tegangan

    dan arus dikatakan sefase.

    Jika tegangan arus bolak-balik diberikan pada induktans murni,

    tegangan pada induktansi mencapai nilai maksimumnya yaitu seperempat

    siklus di depan arus, yaitu ketika arusnya adalah nol. Ggl balik induktansi

    menyebabkan arus yang melalui indukstansi tertinggal di belakang tegangan

    sebesar seperempat siklus (90o) dan keduanya berbeda fase.

    Ketika tegangan arus bolak-balik diberikan pada kapasitor murni,

    tegangan berada 90o di belakang arus yang mengalir melaluinya. Arus harus

    mengalir sebelum tegangan (dan muatan pada) kapasitor meningkat.

    Persamaan impedansi dalam bentuk polar akan mengandung sudut

    yang dikenal dengan fase impedansi. Fase impedansi masing-masing rangkaian

    di atas adalah :

    Rangkaian Seri RC

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 121 PAGE 10

    Rangkaian Seri RL

    Rangkaian Seri RLC

    7.10 Rangkaian paralel RLC Bolak-Balik

    Rangkaian ini terdiri dari resistor (R), Induktor (L) dan Kapasitor (C)

    yang disusun secara paralel. Konfigurasi ini dapat murni semua paralel atau

    kombinasi seri dan paralel. Berikut gambar salah satu contoh rangkaian

    paralel RLC yang dikombinasi :

    Vs(t)

    R

    L C

    Gambar 7. 6 Sirkuit RLC (modifikasi)

    Tegangan dan arus dalam bentuk kompleks adalah:

    Maka persamaan tegangan kompleks yang lengkap adalah:

    7.11 Aplikasi Rangkaian Resonansi Pada Jaringan Komunikasi

    Dalam penggunaannya (misalnya sebuah jaringan komunikasi) sering

    kali harus memilih suatu band frekuensi tertentu, dan menolak band frekuensi

  • 122 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    yang lain. Rangkaian penyeleksi frekuensi tersebut sering kali

    diimplementasikan dalam bentuk rangkaian resonani seri atau parallel yang

    ditala (tuned).

    Kita membatasi masalah resonansi ini pada rangkaian seri RLC. Pada

    frekuensi yang sangat rendah, sinyal yang lewat akan di-blok oleh kapasitor C,

    dan sinyal pada frekuensi yang sangat tinggi akan di-blok oleh induktor L. Dan

    pada suatu frekuensi tertentu akan didapat kondisi impedansi dari induktor

    sama besar dengan impedansi kapasitor (saling menghilangkan). Kondisi ini

    dinamakan rangkaian dalam keadaan beresonansi.

    Jika melihat persamaan untuk Z pada rangkaian seri RLC, maka terlihat

    adanya kemungkinan, bahwa pada suatu frekuensi tertentu Z menjadi riil, atau

    Frekuensi yang menyebabkan kondisi di atas disebut frekuensi resonansi,

    karena pada keadaan di atas rangkaian ini sedang ber-resonansi, atau energi

    yang dimiliki oleh L (energi magnetik) sama besar dengan energi yang dimiliki

    oleh C (energi elektrik). Frekuensi ini bisa dihitung, jika nilai L dan C diberikan:

    Sebaliknya jika diinginkan, rangkaian tersebut ber-resonansi pada suatu

    frekuensi tertentu, maka kita harus mengubah nilai L atau C atau keduanya.

    Proses ini disebut juga dengan proses tuning. Arus yang mengalir pada rangkaian RLC serial ini, akan menghasilkan

    tegangan pada setiap komponennya. Tegangan yang terbebani pada L selalu

    mempunyai perbedaan phase sebesar 180o terhadap tegangan yang berada

    pada C. Sehingga pada saat resonansi kedua tegangan itu sama besar, maka

    akan saling menghilangi dan tegangan total pada rangkaian RLC ini sama

    dengan tegangan pada R.

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 123 PAGE 10

    Perbandingan tegangan pada L dan tegangan pada R saat resonansi,

    didefinisikan sebagai faktor Q (quality factor) dari rangkaian RLC serial:

    Gambar 7. 7 Kurva Kualitas

    Jika faktor Q dari rangkaian ini membesar, maka kurva impedansinya makin

    melengkung (menguncup), dan dikatakan selektivitas dari rangkaian RLC serial

    ini membaik (makin selektif). Lebar pita (bandwidth) dari rangkaian RLC

    serial di atas mengikuti persamaan :

    Jadi jika faktor Q dari rangkaian RLC serial besar, maka rangkaian itu makin

    selektif, artinya bandwidthnya B menyempit. Dan sebaliknya, jika faktor Q

    kecil, maka bandwidthnya besar.

  • 124 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    Rangkuman

    1. Sumber tegangan listrik yang dipakai dalam arus bolak-balik adalah sumber tegangan yang berbentuk sinusoidal, yang dapat dinyatakan

    dalam fungsi harmonik sinus maupun cosines.

    2. .Jika suatu koil diputar pada ruang yang terdapat medan magnet, maka dihasilkan gaya gerak listrik induksi yang berubah dengan waktu secara

    sinusoida, yang dikenal sebagai arus bolak balik (ac).

    3. Tegangan sesaat, yaitu tegangan listrik bolak-balik yang hitung pada waktu t tertentu.

    4. Tegangan maksimum (Vm), yaitu nilai maksimum yang dapat dicapai oleh suatu tegangan bolak-balik.

    5. Tegangan puncak ke puncak (Vpp), yaitu beda tegangan antara tegangan maksimum dan minimum dari suatu tegangan bolak balik (Vpp=2Vm)

    6. Tegangan rata-rata (Vrt), yaitu harga rata-rata tegangan pada selang waktu tertentu.

    7. Jika tegangan arus bolak-balik diberikan pada induktansi murni, tegangan pada induktansi mencapai nilai maksimumnya seperempat

    siklus di depan arus, yaitu ketika arusnya adalah nol.

    8. Ketika tegangan arus bolak-balik diberikan pada kapasitor murni, tegangan berada 90o di belakang arus yang mengalir melaluinya.

    9. Rangkaian penyeleksi frekuensi sering kali diimplementasikan dalam bentuk rangkaian resonani seri atau parallel yang ditala (tuned).

    10. Pada frekuensi yang sangat rendah, sinyal yang lewat akan di-blok oleh kapasitor C, dan sinyal pada frekuensi yang sangat tinggi akan di-blok

    oleh induktor L.

    11. Perbandingan tegangan pada L dan tegangan pada R saat resonansi, didefinisikan sebagai faktor Q (quality factor)

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 125 PAGE 10

    Kuis Benar Salah

    1. Tegangan listrik bolak-balik yang diberikan oleh PLN ke rumah-rumah merupakan tegangan rata-rata.

    2. Tegangan AC selalu berubah fasanya tiap waktu. 3. Ggl induksi sebanding dengan perubahan arus listrik. 4. Tegangan rata-rata selalu lebih besar dari tegangan peak to peak. 5. Impedansi lebih merepresentasikan tegangan daripada arus. 6. Dalam rangkaian RC, fasa tegangan lebih cepat 90o atau mendahului arus. 7. Ketika kapasitor penuh, maka listrik mulai mengalir. 8. Kapasitor cenderung memblok frekuensi rendah 9. Resonansi terjadi ketika nilai L dan R sama 10. Frekuensi resonansi berbanding terbalik dengan akar L*C

  • 126 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    Pilihan Ganda

    Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat!

    1. Tegangan arus bolak balik 60 Hz terbaca oleh 120 V oleh

    voltmeter bolak-balik. Berapakah nilai tegangan maksimum?

    a. 160 V b. 170 V c. 180 V

    d. 190 V e. 200 V

    2. Tegangan diberikan pada sebuah resistor 20

    ohm. Berapakah pembacaan ammeter?

    a. 1,11 A b. 1,20 A c. 2,12 A

    d. 1,21 A e. 1,00 A

    3. Sebuah arus tetap 2A di dalam kumparan dengan 400 putaran

    menyebabkan fluks 10-4 Wb menghubungkan (melewati) lilitan-

    lilitan kumparan. Hitung Induktans kumparan!

    a. 0,1 V b. 0,2 V c. 0,3 V

    d. 0,4 V e. 0,5 V

    4. Berapa tegangan rata-rata dari jaringan PLN 220 V

    a. 220 V b. 308 V c. 616 V

    d. 200 V e. 440 V

    5. Berapa tegangan puncak ke puncak dari jaringan PLN 220 V

    a. 220 V b. 308 V c. 616 V

    d. 200 V e. 440 V

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 127 PAGE 10

    Latihan

    1. Berapakah kapasitas ekuivalen dari rangkaian berikut?

    2. Berapakah nilai induktans ekuivalen pada rangkaian ini:

  • 128 Rangkaian Arus Bolak Balik PAGE 10

    3. Berapa nilai impedansi (Zeq)?

    4. Diketahui R=2 ohm, C=1 mikroFarad (mula-mula kosong), dan V=3 Volt. Jika pada t=0 detik saklar S ditutup, tentukanlah:

    a. Muatan maksimum kapasitor b. Waktu yang diperlukan untuk mengisi kapasitor hingga

    maksimum

    c. Waktu yang diperlukan agar beda potensial antara titik A dan B 3 volt?

    R

    C

    S

    a b

    6. Sebuah rangkaian seri dihubungkan dengan rangkaian 200V, 60 Hz yang terdiri dari sebuah kapasitor dengan reaktans kapasitif

    30 ohm, sebuah resistor non induktif 44 ohm dan sebuah

    kumparan dengan reaktans induktif 90 ohm dan resistor 36 ohm.

    Tentukan:

    a. Arus di dalam rangkaian tersebut. b. Perbedaan tegangan pada masing-masing elemen. c. Faktor daya rangkaian tersebut. d. Daya yang diserap oleh rangkaian

  • Rangkaian Arus Bolak Balik 129 PAGE 10

    200V

    60 Hz

    R

    C

    L

    7. Rangkaian seri RLC dengan L=0,5 H mempunyai tegangan sesaat v = 70,7sin(500t + 30o) V dan arus yang dihasilkan I = 1,5sin(500t)

    A. Tentukan frekuensi resonansinya ?

    8. Resistor 30 ohm dan kapasitor 39,8 mikroFarad dihubungkan dengan tegangan sumber (tegangan rms 100V) berbentuk fungsi

    kosinus dengan frekuensi 100 Hz dan fasa nol, sehingga

    membentuk rangkaian seri RC. Tentukanlah :

    a. Besar impedansi b. Arus listrik c. Tegangan sesaat pada resistor d. Tegangan sesaat pada kapasitor

    9. Sebuah arus 30 mA disuplai ke kapasitor 4 mikroFarad yang dihubungkan dengan rangkaian arus bolak-balik yang memiliki 500

    Hz. Hitunglah reaktans kapasitor dan tegangan pada kapasitor.

    10. Sebuah rangkaian memiliki sebuah hambatan, induktans, dan kapasitas dalam rangkaian seri dihubungkan dengan arus bolak-balik

    110 V. Untuk rangkaian tersebut R= 9 ohm, XL=28 ohm dan

    Xc=16 ohm. Hitunglah :

    a. Impedans rangkaian b. Arus c. Sudut fase antara arus dan tegangan suplai d. faktor daya