Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

86
Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis Web LAPORAN SKRIPSI Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan SHIDDIQ ASY SYUHADA 4616010017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2020

Transcript of Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

Page 1: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni

Berbasis Web

LAPORAN SKRIPSI

Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan

SHIDDIQ ASY SYUHADA

4616010017

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020

Page 2: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

ii

2HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang

dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Shiddiq Asy Syuhada

NIM : 4616010017

Tanggal : 8 Juli 2020

Tanda Tangan :

Page 3: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi diajukan oleh :

Nama : Shiddiq Asy Syuhada

NIM : 4616010017

Program Studi : Teknik Informatika

Judul Skripsi : Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak

Huni Berbasis Web

Telah diuji oleh penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Selasa, Tanggal 14, Bulan

Juli Dan dinyatakan LULUS.

Disahkan oleh

Pembimbing I : Asep Taufik Muharram, S.Kom, M.Kom ( )

Penguji I : Iklima Ermis Ismail, S.Kom., M.Kom. ( )

Penguji II : Euis Oktavianti, S.Si., M.Ti. ( )

Penguji III : Dewi Kurniawati, S.S., M.Pd. ( )

Page 4: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-

Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem

Informasi Rumah Layak Huni Berbasis Web. Penulis menyadari bahwa, tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak masa perkuliahan sampai pada

penyusunan Skripsi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

a. Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki berupa

kesehatan dan waktu yang memungkinkan untuk menyelesaikan penulisan

laporan skripsi ini.

b. Asep Taufik, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk memberi arahan penulis dalam penyusunan laporan

Proposal.

c. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dan dukungan

material dan moral.

d. Sahabat penulis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

Skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Depok, 8 Juli 2020

Shiddiq Asy Syuhada

Page 5: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Shiddiq Asy Syuhada

NIM : 4616010017

Program Studi : Teknik Informatika

Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis Web.

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,

mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok Pada tanggal : 8 Juli 2020

Yang menyatakan

(Shiddiq Asy Syuhada)

*Karya Ilmiah: karya akhir, makalah non seminar, laporan kerja praktek, laporan

magang, karya profesi dan karya spesialis.

Page 6: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

vi

Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak

Huni Berbasis Web

3Abstrak

Tingkat kelayakan huni dari suatu properti dapat dihitung dari berbagai faktor, salah

satuya adalah kesehatan. World Health Organization menyatakan bahwa rumah yang

layak huni adalah rumah dengan fasilitas esensial seperti air bersih, listrik, dan sanitasi

yang bagus. Terdapat banyak property rumah yang belum dinilai tingkat kelayakan

huninya oleh pihak pemerintah di kota Depok. Usaha pemerintah dalam menangani

masalah ini sudah dilakukan, namun karena jumlah dan proses penilaian yang belum

sepenuhnya terdigitalisasi, dibutuhkan waktu yang lama untuk menilai semua property

rumah. Sudah terdapat sistem dan aplikasi yang berfungsi dalam bidang pelayanan

masyarakat, namun pada saat penulisan jurnal ini, belum ada sistem yang memberikan

solusi untuk masalah ini. Untuk mengatasi masalah ini, PT Mitra Edu Teknologi bekerja

sama untuk mengembangkan sistem untuk mendigitalisasi penilaian kesehatan suatu

property rumah yang dilakukan oleh petugas pemerintah dan relawan menggunakan

formulir yang terhubung dengan basis data untuk diproses. Penelitian ini bekerja sama

dengan PT Mitra Edu Teknologi untuk memvisualisasikan data rumah menggunakan

pemetaan dengan Google Maps API dan metode pengembangan Waterfall. Sistem

bertujuan untuk menunjukkan wilayah dengan perbandingan rumah layak dan tidak layak

huni. Modul peta juga dapat menampilkan nilai layak huni suatu daerah serta persebaran

rumah yang layak dan tak layak huni menggunakan heat map. Penelitian ini diharapkan

untuk membantu petugas pengguna dari PT. Mitra Edu Teknologi dengan

memvisualisasikan data kelayakan huni rumah pada suatu wilayah. Sistem yang

dikembangkan juga dapat digunakan oleh pengguna untuk mengetahui tingkat kelayakan

huni rumah mereka.

Kata kunci: Kesehatan rumah, pemetaan, layanan masyarakat, visualisasi data

Page 7: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah................................................................................................ 2

1.4 Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 2

1.5 Metode Penyelesaian Masalah .......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

2.1 Penelitian Sejenis .............................................................................................. 5

2.2 Pengertian Rancang Bangun ............................................................................. 6

2.3 Metode Pengembangan Waterfall ..................................................................... 6

2.3.1 Analisis Kebutuhan ........................................................................................ 6

2.3.2 Desain Sistem ................................................................................................. 7

2.3.3 Implementasi .................................................................................................. 7

2.3.4 Pengujian ........................................................................................................ 7

2.4 Pengertian Aplikasi ........................................................................................... 7

2.5 Website .............................................................................................................. 8

2.6 API .................................................................................................................... 8

2.7 Google Maps API .............................................................................................. 8

2.8 Pemetaan ........................................................................................................... 8

2.9 Heatmap ............................................................................................................ 8

2.10 Black Box Testing ........................................................................................... 9

2.11 User Acceptance Test ...................................................................................... 9

2.12 Rumah Sehat ................................................................................................... 9

Page 8: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

viii

2.13 Kriteria Rumah Sehat ...................................................................................... 9

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI .................................................. 12

3.1 Perancangan Program Aplikasi ....................................................................... 12

3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi ......................................................................... 12

3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi ....................................................................... 13

3.1.3 Analisis Kebutuhan ...................................................................................... 15

3.1.4 Desain Sistem ............................................................................................... 18

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 51

4.1 Pengujian ......................................................................................................... 51

4.1.1 Deskripsi Pengujian ..................................................................................... 51

4.1.2 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 51

4.1.3 Data Hasil Pengujian .................................................................................... 53

4.2 Analisis Data ................................................................................................... 61

4.2.1 Pengujian Black Box .................................................................................... 61

4.2.2 Pengujian UAT ............................................................................................. 61

4.2.3 Uji Validitas Pengujian UAT ....................................................................... 62

4.2.4 Uji Reliabilitas Pengujian UAT ................................................................... 65

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xiv

Page 9: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Waterfall Diagram ............................................................................. 6

Gambar 3. 1 Flowchart aplikasi ............................................................................ 14

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Aplikasi ............................................................. 18

Gambar 3. 3 Activity Diagram - mengisi form ...................................................... 19

Gambar 3. 4 Activity Diagram - Pemetaan ........................................................... 20

Gambar 3. 5 Activity Diagram - menu Heatmap .................................................. 21

Gambar 3. 6 Activity Diagram - Menu Wilayah ................................................... 22

Gambar 3. 7 Activity Diagram - Menu Marker .................................................... 23

Gambar 3. 8 Halaman Utama ................................................................................ 24

Gambar 3. 9 Halaman Utama - bagian bawah ...................................................... 25

Gambar 3. 10 Kode Halaman Utama .................................................................... 26

Gambar 3. 11 kode tampilan form ........................................................................ 27

Gambar 3. 12 Halaman Form - Bagian 1 no. 1-2 .................................................. 28

Gambar 3. 13 Halaman Form - Bagian 1 no. 2-6 .................................................. 28

Gambar 3. 14 Halaman Form - Bagian 1 no. 7-8 .................................................. 28

Gambar 3. 15 Kode nilai pertanyaan bagian komponen rumah ............................ 29

Gambar 3. 16 Halaman Form - Bagian 2 no. 1-2 .................................................. 30

Gambar 3. 17 Halaman Form - Bagian 2 no. 3-4 .................................................. 30

Gambar 3. 18 kode pilihan jawaban bagian sarana sanitasi .................................. 31

Gambar 3. 19 Halaman Form - Bagian 3 no.1-2 ................................................... 31

Gambar 3. 20 Halaman Form - Bagian 3 no.3-5 ................................................... 32

Gambar 3. 21 kode pilihan bagian perilaku penghuni .......................................... 33

Gambar 3. 22 Halaman Form - Bagian 4 No. 1 .................................................... 33

Gambar 3. 23 Halaman Form - Bagian 4 No. 2 .................................................... 34

Gambar 3. 24 kode pilihan bagian informasi tambahan ....................................... 35

Gambar 3. 25 Halaman Form - penilaian (tidak layak huni) ................................ 36

Gambar 3. 26 Halaman Form - penilaian (layak huni) ......................................... 36

Gambar 3. 27 kode modal penilaian ..................................................................... 37

Gambar 3. 28 kode penilaian form ........................................................................ 37

Gambar 3. 29 kode validasi bagian pertanyaan form' ........................................... 38

Gambar 3. 30 Halaman Pemetaan ......................................................................... 38

Gambar 3. 31 kode tampilan peta ......................................................................... 39

Gambar 3. 32 kode pembuatan peta ...................................................................... 39

Gambar 3. 33 kode pengambilan data ................................................................... 40

Gambar 3. 34 query GraphQL GET_OTHER dan GET_MARKER .................... 41

Gambar 3. 35 Fungsi query ................................................................................... 42

Gambar 3. 36 query rumahs .................................................................................. 43

Gambar 3. 37 model query Rumah ....................................................................... 44

Gambar 3. 38 filter data ........................................................................................ 45

Gambar 3. 39 Halaman Pemetaan - menu marker ................................................ 45

Gambar 3. 40 fungsi pembuatan marker ............................................................... 46

Gambar 3. 41 fungsi query marker ....................................................................... 47

Gambar 3. 42 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kecamatan) ........................... 47

Gambar 3. 43 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kelurahan) ............................ 48

Page 10: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

x

Gambar 3. 44 pewarnaan polygon ........................................................................ 48

Gambar 3. 45 fungsi batasan wilayah ................................................................... 49

Gambar 3. 46 Halaman Pemetaan - menu Heatmap ............................................. 50

Gambar 3. 47 fungsi batas wilayah ....................................................................... 50

Page 11: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembingkaian Permasalahan 1................................................................. 15

Tabel 2 Pembingkaian Permasalahan 2................................................................. 16

Tabel 3 Pembingkaian Permasalahan 3................................................................. 16

Tabel 4 Pembingkaian Permasalahan 4................................................................. 16

Tabel 5 rencana pengujian ................................................................................... 51

Tabel 6 Pilihan jawaban UAT ............................................................................... 52

Tabel 7 Pertanyaan ................................................................................................ 52

Tabel 8 Pengujian navigasi ................................................................................... 54

Tabel 9 Pengujian Form ........................................................................................ 55

Tabel 10 Pengujian Pemetaan ............................................................................... 56

Tabel 11 jawaban .................................................................................................. 57

Tabel 12 Skor ........................................................................................................ 59

Tabel 13 Pengujian validitas ................................................................................. 63

Tabel 14 Nilai r dan t hitung ................................................................................. 63

Tabel 15 hasil uji validitas .................................................................................... 64

Tabel 16 uji reliabilitas.......................................................................................... 65

Page 12: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... xvii

Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... xvii

Lampiran 3 Surat Tanda Terima ...................................................................... xviii

Page 13: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

1

4BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi yang positif beberapa tahun terakhir menambah daya beli

masyarakat di Depok (Aini, Harianto, & Puspitawati, 2016). Dengan meningkatnya

daya beli, bisnis properti rumah tinggal lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Jumlah properti rumah yang meningkat pesat dalam waktu relatif singkat

dikhawatirkan tidak memenuhi standar kelayakan rumah. Kelayakan huni suatu

properti rumah dapat dilihat melalui nilai kesehatan rumah tersebut. Standar

kesehatan rumah telah ditentukan menggunakan pedoman yang telah disusun oleh

Dinas Kesehatan. Dalam pendataan kelayakan properti di Kota Depok, pihak dinas

bekerja sama dengan PT. Mitra Edu Teknologi. PT. Mitra Edu Teknologi

mengembangkan aplikasi pendataan yang digunakan oleh relawan dalam

mensurvei kelayakan rumah di Depok. Dari data yang sudah dikumpulkan, PT.

Mitra Edu Teknologi membutuhkan visualisasi yang dapat membantu penyampaian

informasi kelayakan rumah. Sebelumnya informasi dapat ditampilkan berupa tabel

dan diagram grafik, namun cara ini tidak dapat menggambarkan informasi dengan

menggunakan data koordinat letak yang terekam. Dengan keterbatasan inilah

aplikasi untuk memvisualisasikan informasi dengan data geografis berupa

koordinat lokasi dikembangkan.

Sistem informasi rumah layak huni ini yang dikembangkan ini bermaksud untuk

membantu PT. Mitra Edu Teknologi untuk dapat menampilkan informasi pada

pengguna untuk dapat menggunakan pedoman penilaian kesehatan rumah dan

informasi kelayakan rumah di Kota Depok. Sistem dapat menampilkan nilai dari

banyak rumah yang sudah terdaftar dan pengguna dapat melihat wilayah layak huni

dengan visualisasi data menggunakan pemetaan. Kelayakan huni suatu wilayah

didapatkan dari klasifikasi yang dilakukan oleh sistem dimana jumlah nilai layak

huni per rumah dikalkulasi untuk menentukan nilai layak huni suatu daerah

kecamatan atau kelurahan.

Page 14: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

2

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Dalam visualisasi data, digunakan teknologi pemetaan data. Pengembangan modul

pemetaan menggunakan Google Maps API dipilih setelah pertimbangan seperti

kelengkapan dokumentasi, fitur, dukungan yang luas dalam penggunaan, dan

kemudahan dalam pengembangan. Penelitian ini berfokus pada tingkat layak huni

wilayah di 63 kelurahan dan 11 kecamatan yang ada di Kota Depok.

Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi permintaan PT. Mitra Edu Teknologi

untuk mengembangkan visualisasi data kelayakan huni rumah di Kota Depok dan

sosialisai mengenai kriteria rumah yang layak huni. Modul form penilaian

diharapkan dapat berperan sebagai alat sosialisasi masyarakat mengenai kelayakan

rumah, dan modul pemetaan dapat mempermudah pengguna untuk melihat wilayah

dan rumah yang dinilai layak huni dalam batasan kelurahan dan kecamatan.

Informasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk membuat keputusan

untuk mengatur prioritas dan mengirimkan bantuan ke wilayah yang dianggap

belum layak huni.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang didasari oleh latar belakang diatas dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Bagaimana memvisualisasikan data rumah layak huni dengan menggunakan

data koordinat lokasi dan pemetaan?

b. Apakah pemetaan data rumah layak huni dapat menyampaikan informasi

sesuai dengan kebutuhan PT. Mitra Edu Teknologi?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pengembangan sistem ini adalah:

a. Aplikasi yang dibangun berbasis website.

b. Wilayah terbatas pada 11 kecamatan dan 63 kelurahan di kota Depok.

c. Modul yang dikembangkan terbatas pada pemetaan data wilayah kecamatan

dan kelurahan.

d. Pemetaan dikembangkan dengan Google Maps API.

e. Sumber data yang digunakan terbatas pada data yang diperoleh dari PT. MET.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini yaitu:

Page 15: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

3

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

a. Membuat Sistem Informasi Rumah Layak Huni yang dapat memvisualisasikan

data rumah layak huni menggunakan data koordinat lokasi.

b. Mengetahui apakah pemetaan dapat menyampaikan informasi rumah layak

huni sesuai dengan kebutuhan PT. Mitra Edu Teknologi.

1.5 Metode Penyelesaian Masalah

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menyelesaikan masalah terdiri

dari langkah-langkah berikut:

a. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak dari PT. Mitra Edu Teknologi untuk

menentukan kebutuhan sistem, kriteria pengguna sistem, dan desain sistem.

2. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk membantu peneliti sebagai pembelajaran teori dan

penelitian yang mendukung dengan mengumpulkan buku, jurnal, dan artikel yang

terkait. Untuk pedoman penilaian tingkat kesehatan rumah diperoleh dengan

melakukan kerja sama dengan PT. Mitra Edu Teknologi.

3. Pengambilan data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan PT. Mitra Edu

Teknologi yang memiliki data tingkat kesehatan rumah di kota Depok. Untuk data

koordinat batasan wilayah kecamatan dan kelurahan diambil dari situs pemerintah

kota Depok.

b. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode waterfall. Alasan

dari penggunaan metode ini adalah pendekatan secara sistematis dan berurutan

dalam pengembangan sistem. Pendekatan menggunakan metode waterfall

melingkupi fase-fase sebagai berikut:

1) Analisis Kebutuhan

Page 16: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

4

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tahap pertama dimana dilakukan analisa kebutuhan pengguna, analisa perangkat

lunak dan perangkat keras yang diperlukan dalam pengembangan sistem serta

kebutuhan lain dalam pengembangan sistem.

2) Desain Sistem

Tahap ini merupakan tahap dimana sistem mulai dirancang. Pada tahap ini

pengguna dan pengembang bekerja sama untuk memastikan semua kebutuhan

terpenuhi pada setiap langkah. Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap ini adalah

perancangan use case diagram, flow chart pengguanaan sistem, dan diagram UML

lainnya yang diperlukan

3) Implementasi

Pengkodean sistem mulai dilakukan. Pengkodean merupakan tahap penerjemahan

dari desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah yang dapat dibaca

oleh komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman. Dalam pengembangan

sistem berbasis web ini, digunakan bahasa pemrograman PHP dan Javascript.

Pengembangan modul pemetaan dilakukan dengan menggunakan Google Maps

API

4) Pengujian

Tahap pengujian dilakukan untuk menemukan dan mencatat kekurangan dan

kesalahan yang terdapat dalam sistem. Kekurangan dan kesalahan yang ada

kemudian dapat diperbaiki kembali dalam tahap pengkodean.

5) Perawatan

Tahap terakhir dari metode waterfall yaitu implementasi dan perawatan dari sistem.

Pemeliharaan mencakup mengatasi kendala yang ditemukan selama implementasi,

melakukan pembaharuan, dan juga pemeliharaan sistem

Page 17: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

5

5BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sejenis

Penelitian sejenis dilakukan oleh Siti Suryani, Priyo Sidik Sasongko, dan Edy

Suharto yang merupakan mahasiswa fakultas MIPA universitas Diponegoro,

dengan judul Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sekolah Tingkat Pendidikan

Dasar dan Menengah di Kota Serang. Penelitian tersebut melakukan penelitian

terhadap persebaran sekolah tingkat dasar dan menengah di kota Serang. Penelitian

tersebut telah dapat menampilkan peta persebaran sekolah dan informasi detail

sekolah, melakukan pencarian sekolah, dan menampilkan indikator pemerataan

kesempatan belajar dan Angka Partisipasi Kasar (APK) di kota Serang. Penelitian

tersebut telah menyimpulkan kegunaan pemetaan dalam melihat persebaran dari

data dan pengaruhnya terhadap informasi yang diberikan (Suryani, Sasongko, &

Suharto, 2012).

Dalam penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Berbasis Web

Pemetaan Lokasi Toko Oleh-Oleh Khas Samarinda” oleh Adyatama Anugrah,

Pemetaan digunakan untuk membuat sistem informasi berbasis web yang

memetakan lokasi toko oleh-oleh di daerah Samarinda. Dari pemetaan tersebut,

pengguna dapat mendapatkan lokasi dan arahan ke toko yang terdaftar serta

mengetahui info lebih lengkap mengenai toko yang dipilih (Annugerah, Astuti, &

Kridalaksana, 2016).

Pemanfaatan teknologi pemetaan pernah digunakan dalam penelitian oleh Arief

Susanto, Ahmad Kharis, dan Tutik Khotimah yang berjudul “Sistem Informasi

Geografis Pemetaan Lahan Pertanian Dan Komoditi Hasil Panen Kabupaten

Kudus”. Pemetaan digunakan untuk menghasilkan informasi geografis secara

online. Sistem dapat memuat data pertanian berupa peta lahan, komoditi panen, dan

lainnya. Selain itu sistem juga dapat menampilkan informasi penanaman dan

tahapan per lahan pertanian di Kabupaten Kudus (Susanto, Khari, & Khotimah,

2016).

Page 18: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

6

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.2 Pengertian Rancang Bangun

Perancangan adalah memberikan gambaran yang jelas dari sistem kepada

pemrogram dan pihak ahli yang terlibat. Sementara pembangunan atau bangun

sistem adalah tindakan menciptakan suatu sistem baru atau pengganti dari sistem

yang ada secara keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah

penggambaran, perancanaan, dan pembuatan pengaturan dari beberapa komponen

yang terpisah menjadi satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. (Syukroni, 2017)

2.3 Metode Pengembangan Waterfall

Metode waterfall adalah model pengembangan sistem informasi yang bersifat

sistematik dan berurutan (Sasmito, 2017). Metode ini digunakan untuk

mengembangkan sistem secara berurutan dimana jika ada suatu kesalahan pada satu

fase maka pengembangan akan dikembalikan ke fase sebelumnya. Fase yang

terdapat pada metode ini adalah: analisa kebutuhan, desain sistem, pembangunan

dengan kode, pengujian, dan perawatan.

Gambar 2. 1 Waterfall Diagram

2.3.1 Analisis Kebutuhan

Langkah ini merupakan tahap analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak dengan

melakukan pertemuan bersama klien atau pengumpulan data pada jurnal, artikel,

atau internet (Kusyadi, 2018). Pada tahap ini klien harus dapat menjelaskan dan

Page 19: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

7

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

mendefinisikan tujuan dari aplikasi yang ingin dibuat. Pengembang harus dapat

menangkap maksud dari klien dan dapat memberikan saran mengenai system dan

kendala yang mungkin dihadapi selama masa pengembangan.

2.3.2 Desain Sistem

Perencanaan system dibuat untuk menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan, tugas

teknis yang dkerjakan, resiko yang dapat dihadapi, sumber daya yang digunakan,

hasil yang ingin dituju, penjadwalan kerja, dan pencatatan proses pengembangan

sistem (Mailasari, 2019). Developer pada tahap ini merancang arsitektur system

berdasarkan tahap pertama.

2.3.3 Implementasi

Desain sistem yang telah dibuat diterapkan dengan menggunakan bahasa

pemrograman (Taufik, Christian, & Asra, 2019). Kode-kode program dan modul

yang telah dibuat diintegrasikan menjadi system yang lengkap.

2.3.4 Pengujian

Pada tahap ini program diuji untuk memastikan semua logika, fungsi, dan proses

berjalan dengan benar (Irnawati, 2018). Pengembang program juga memastikan

bahwa program bekerja sesuai kontrak yang telah disetujui.

2.3.5 Perawatan

Tahap perawatan dilakukan setelah implementasi sistem. Tahap ini biasanya berupa

perbaikan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya, meningkatkan

versi implementasi sistem, dan meningkatkan layanan sistem (Mukrodin &

Sugiyamta, 2020).

2.4 Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk melaksanakan

perintah yang dimasukkan pengguna untuk mendapatkan hasil yang sesuai

dengan tujuan dari program tersebut. (Winarna, 2018)

Aplikasi adalah penerapan, lamaran, atau penggunaan yang secara istilah berarti

program siap pakai yang bertujuan untuk melaksanakan suatu fungsi yang

diperintahkan oleh pengguna atau aplikasi lain untuk satu tujuan. (Sallaby, 2015)

Page 20: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

8

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.5 Website

Website atau situs adalah kumpulan dari halaman yang digunakan untuk

menampilkan informasi teks, gambar, animasi, video, suara, atau gabungan

semuanya dan bersifat statis atau dinamis. Kumpulan halaman ini membentuk

rangkaian yang saling terkait yang dihubungkan dengan 8arring-jaring halamann.

(Nurmi, 2016)

2.6 API

Application programming interface (API) merupakan antarmuka perangkat lunak

yang terdiri dari kumpulan instruksi yang disimpan dalam bentuk library yang

menjelaskan bagaimana suatu perangkat lunak dapat berinteraksi. (Arianto, 2016)

Dengan adanya API ini, maka memudahkan programmer untuk menkostumisasi

suatu software yang kemudian dapat dikembangkan atau diintegrasikan dengan

perangkat lunak yang lain.

2.7 Google Maps API

Google Maps adalah layanan dari Google untuk mengakses peta melalui browser.

Dengan menggunakan API dari Google Maps, pengembang dapat menambah fitur

peta pada situs yang dikembangkan dengan memafaatkan library yang berupa

javascript. (Ariyanti, 2015)

2.8 Pemetaan

Pemetaan adalah ilmu yang mempelajari muka bumi dengan menggunakan suatu

alat untuk menghasilkan informasi yang akurat dalam membahas sesuatu yang

berada didalam atau diatas bumi dan mempengaruhi permukaan bumi. (Ambarwati

& Johan, 2016)

2.9 Heatmap

Heatmap adalah representasi grafik dari data berisikan matriks yang digambarkan

dengan warna (Tulus & Hendry, 2018). Heatmap memudahkan pengguna untuk

melihat distribusi dan intensitas relatif dari data yang dipetakan. Distribusi dan

intesitas pada Heatmap diwakilkan dengan warna.

Page 21: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

9

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.10 Black Box Testing

Black box testing merupakan teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus

kepada segi fungsional dari perangkat lunak tersebut (Sandhika Jaya, 2018).

Keuntungan dari metode pengujian ini adalah: (1) penguji tidak perlu memiliki

pengetahuan mengenai pemrograman; (2) pengujian dilakukan dari sudut pandang

pengguna yang berguna dalam menemukan ambiguitas atau inkonsistensi dalam

persyaratan spesifikasi; (3) programmer dan tester saling bergantung.

Kekurangan dari metode ini adalah: (1) uji kasus sulit didesain tanpa spesifikasi

yang jelas; (2) ada kemungkinan terjadi pengulangan pengujian yang telah

dilakukan oleh programmer; (3) kemungkinan terdapat bagian program yang tidak

teruji.

2.11 User Acceptance Test

User Acceptance Test adalah salah satu jenis pengujian yang merupakan pengujian

oleh pengguna dimana pengguna tersebut adalah karyawan atau staff yang

berinteraksi langsung dengan sistem (Dwi Putra Utama & Usino, 2018).

2.12 Rumah Sehat

Rumah sehat merupakan tempat untuk berlindung/bernaung dan beristirahat untuk

mendapatkan kehidupan yang sempurna secara fisik, rohani, dan sosial (Nur

Rahmah, 2015).

2.13 Kriteria Rumah Sehat

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes

No.829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :

a. Bahan bangunan

1) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain: debu total kurang dari 150 µg/m2,

asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300

mg/kg bahan.

2) Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

Page 22: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

10

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

b. Komponen dan penataan ruangan

1) Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

2) Dinding rumah memiliki ventilasi, kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan

mudah dibersihkan.

3) Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.

4) Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir.

5) Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.

6) Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

c. Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak

menyilaukan mata.

d. Kualitas udara

1) Suhu udara nyaman antara 18–30oC.

2) Kelembaban udara 40–70%.

3) Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam.

4) Pertukaran udara 5 kaki3/menit/penghuni.

5) Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam.

6) Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3.

e. Ventilasi

Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

f. Vektor penyakit

Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

g. Penyediaan air

Page 23: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

11

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

1) Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60

liter/orang/hari;

2) Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air

minum menurut Permenkes no. 416 tahun 1990 dan Kepmenkes no. 907 tahun

2002.

h. Sarana penyimpanan makanan

Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.

i. Pembuangan Limbah

1) Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah.

2) Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak

mencemari permukaan tanah dan air tanah.

j. Kepadatan hunian

Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.

Page 24: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

12

6BAB III

PERENCANAAN DAN REALISASI

3.1 Perancangan Program Aplikasi

Perencanaan dan realisasi dari sistem informasi rumah layak huni berbasis web ini

dilakukan menggunakan HTML, Bootstrap, dan framework Javascript Vue.js untuk

bagian front-end serta PostgreSQL, PHP, dan GraphQL untuk back-end. Modul

pemetaan dari sistem informasi rumah layak huni ini dikembangkan dengan

menggunakan Google Maps API. Proses penilaian rumah layak huni dilakukan

mengikuti pedoman penilaian yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok.

3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi

Sistem informasi rumah layak huni berbasis web ini merupakan aplikasi yang

menyediakan informasi mengenai rumah layak huni di Kota Depok. Pada aplikasi

ini teradapat tiga halaman: halaman utama, form rumah layak huni, dan pemetaan.

Pada halaman utama pengguna dapat melihat informasi mengenai aplikasi dan

mengenai rumah layak huni yang sesuai dengan panduan Dinas Kesehatan Kota

Depok. Pada halaman ini juga terdapat navigasi yang dapat digunakan untuk

membuka halaman lain.

Pada halaman form rumah layak huni pengguna dapat menggunakan form yang

tersedia untuk mengetahui nilai layak huni suatu rumah. Pertanyaan pada form

berupa pilihan ganda yang tidak disimpan ke database dan hasil penilaian dapat

langsung dilihat oleh pengguna.

Pertanyaan pada halaman form dibuat berdasarkan pedoman kesehatan rumah yang

diterbitkan oleh pihak dinas kesehatan kota Depok. Pada pedoman ini terdapat tiga

bagian utama yang menjadi indikator penilaian kelayakan rumah yaitu: komponen

rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni.

Pada bagian komponen rumah, dilakukan penilaian terhadap bagian-bagian yang

ada pada rumah yang dinilai seperti: langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar

tidur, jendela ruang keluarga, ventilasi, lubang asap dapur, dan pencahayaan rumah.

Page 25: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

13

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Pada bagian sarana sanitasi, dilakukan penilaian pada bagian kebersihan dan

sanitasi rumah. Adapun bagian yang dinilai berupa: sarana air bersih, sarana

pembuangan kotoran, sarana pembuangan air limbah, dan sarana pembuangan

tempat sampah.

Pada bagian perilaku penghuni dilakukan penilaian terhadap perilaku sehari-hari

dari penghuni rumah yang dinilai. Penilaian ini mencakup: membuka jendela kamar

tidur, membuka jendela ruang keluarga, membersihkan rumah dan halaman,

membuang kotoran bayi/balita, dan membuang sampah.

Halaman form dapat melakukan penilaian pada rumah yang didata oleh pengguna

dengan sistem poin yang sudah ditentukan dan menentukan status kelayakan huni

rumah tersebut.

Halaman pemetaan dapat digunakan untuk melihat informasi mengenai rumah

layak dan tidak layak huni di Kota Depok. Dalam halaman ini, pengguna dapat

melihat pemetaan data dari rumah layak huni yang berupa:

1. Heatmap

Heatmap merupakan visualisasi konsentrasi data pada suatu pemetaan. Dengan

heatmap, pengguna dapat melihat lokasi mana yang terdapat konsentrasi dari rumah

yang layak dan tidak layak huni yang dibedakan dengan gradien warna pada peta

2. Filter batasan wilayah

Filter batasan wilayah menampilkan informasi mengenai suatu wilayah kelurahan

atau kecamatan dan informasi mengenai nilai layak huni dari dari daerah tersebut.

3. Marker

Marker menampilkan data individual dari rumah layak huni yang dapat dipilih

untuk menampilkan informasi lebih lanjut mengenai objek rumah tersebut.

3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi

Alur dari sistem dapat digambarkan melalui Flowchart berikut:

Page 26: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

14

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 1 Flowchart aplikasi

Flowchart diatas menggambarkan aksi yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam

aplikasi sistem informasi rumah layak huni. Pada halaman utama, pengguna dapat

menggunakan menu untuk navigasi dalam aplikasi.

Jika pengguna memilih menu form rumah, aplikasi akan membuka halaman form

penilaian rumah. Pengguna dapat memasukkan input berupa pilihan pada sejumlah

pertanyaan. Pertanyaan pada form dibuat sesuai dengan dokumen panduan dari

Dinas Kesehatan Kota Depok. Setelah pengguna selesai memasukkan input dan

memilih selesai, sistem akan menghitung nilai dari rumah dan menampilkan nilai

serta status rumah pada layar.

Jika pengguna memilih menu pemetaan, aplikasi akan membuka halaman

pemetaan. Dalam menggunakan halaman pemetaan, pengguna dapat memilih menu

yang ada pada halaman pemetaan.

Page 27: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

15

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Menu wilayah menampilkan polygon yang menggambarkan batasan wilayah

kecamatan atau kelurahan sesuai dengan pilihan pengguna, serta menampilkan

warna serta informasi mengenai warna tersebut. Indikator warna berfungsi untuk

menggambarkan nilai layak huni dari daerah tersebut.

Menu Heatmap menampilkan konsentrasi dan persebaran dari data rumah layak

huni pada pemetaan dengan gradasi warna. Warna yang lebih pekat

menggambarkan konsentrasi yang tinggi dan sebaliknya.

Menu marker menampilkan marker berdasarkan koordinat lokasi dari rumah layak

huni yang bila dipilih akan menampilkan jendela berisikan informasi lebih lanjut

mengenai objek rumah tersebut.

3.1.3 Analisis Kebutuhan

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak PT. Mitra Edu Teknologi untuk merancang

sistem. Sistem dirancang berdasarkan permintaan PT. Mitra Edu Teknologi untuk

memenuhi kebutuhan. Hal ini dilakukan dikarenakan pengembangan sistem yang

merupakan kerja sama dengan pihak PT. Mitra Edu Teknologi dan kebutuhan

sistem yang harus disesuaikan dengan target pengguna. Berdasarkan hasil dari

wawancara, didapatkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh pengguna.

Tabel 1 Pembingkaian Permasalahan 1

Needs/ Kebutuhan 1. Dapat mengetahui kelayakan rumah

tertentu.

2. Mengetahui pedoman yang dapat

digunakan untuk memastikan kelayakan

rumah.

3. Dapat menggunakan pedoman dengan

tanpa pelatihan atau pelatihan yang sedikit.

D1 Insight Kesulitan mengetahui kelayakan suatu properti

rumah

Mendefiniskan

Masalah

Pengguna membutuhkan cara untuk

mengetahui kelayakan suatu rumah tetapi

kesulitan dalam mengetahui pedoman standar

kelayakan rumah dan menggunakannya.

Page 28: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

16

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tabel 2 Pembingkaian Permasalahan 2

Needs/ Kebutuhan 1. Dapat mengetahui rumah-rumah yang sudah

tersimpan dalam sistem.

2. Melihat informasi mengenai rumah-rumah

tersebut

3. Dapat menggunakan informasi koordinat

yang didapat dari proses pengambilan data

D2 Insight Kesulitan mengetahui informasi rumah dan

kondisinya secara geografis

Mendefiniskan

Masalah

Pengguna membutuhkan cara untuk

mengetahui informasi kelayakan rumah yang

sudah terdaftar tetapi kesulitan dalam

mengetahui informasi berdasarkan kondisi

geografis dari data koordinat yang ada.

Tabel 3 Pembingkaian Permasalahan 3

Needs/ Kebutuhan Dapat mengetahui tingkat kelayakan rumah

suatu wilayah.

D3 Insight Kesulitan mengetahui informasi kelayakan

rumah pada suatu batasan wilayah.

Mendefiniskan

Masalah

Responden membutuhkan informasi kelayakan

rumah pada suatu wilayah tetapi kesulitan

dalam mengetahui informasi berdasarkan letak

geografis

Tabel 4 Pembingkaian Permasalahan 4

Needs/ Kebutuhan Dapat mengetahui persebaran data rumah yang

terdaftar

D4 Insight Kesulitan mengetahui informasi persebaran

rumah pada suatu batasan wilayah.

Mendefiniskan

Masalah

Responden membutuhkan informasi persebaran

rumah berdasarkan status pada suatu wilayah

tetapi kesulitan dalam mengetahui informasi

berdasarkan letak geografis

Page 29: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

17

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pengguna, kebutuhan yang didapat dapat

dijadikan acuan dalam mengembangkan sistem.

b. Analisa

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat didefinisikan kebutuhan pengguna dalam

uraian fitur sebagai berikut:

1. Dibuat modul untuk sosialisasi mengenai kelayakan rumah huni dan modul

juga dapat berfungsi sebagai alat penilaian mandiri yang dapat digunakan

masyarakat umum.

2. Menggunakan teknologi pemetaan untuk visualisasi data dari survey yang telah

dilakukan oleh pihak PT. Mitra Edu Teknologi dan para relawan.

3. Menampilkan data rumah yang terdaftar pada pemetaan.

4. Menampilkan informasi mengenai kelayakan huni rumah pada suatu batasan

wilayah.

5. Menampilkan informasi persebaran dari rumah yang sudah terdaftar

berdasarkan status menggunakan heatmap untuk menggambarkan persebaran

data pada pemetaan.

c. Analisa kebutuhan fungsional dan non-fungsional

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui spesifikasi yang akan dimiliki oleh sistem

dengan memepertimbangkan kebutuhan pengguna.

1. Kebutuhan Fungsional

• Sistem dapat menyimpan data survey.

• Sistem tidak memerlukan login.

• Sistem dapat memperihatkan peta.

• Sistem dapat memperlihatkan rumah pada peta sebagai marker.

• Sistem dapat menampilkan informasi kelayakan rumah pada suatu wilayah.

• Sistem dapat menilai kelayakan rumah.

• Sistem dapat menampilkan informasi persebaran rumah berdasarkan status

2. Kebutuhan Non-Fungsional

• Sistem dapat dijalankan pada browser .

Page 30: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

18

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

• Sistem membutuhkan koneksi internet untuk diakses.

3.1.4 Desain Sistem

a. Use Case Diagram Aplikasi

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Aplikasi

Diagram Use Case pada gambar 3.2 melibatkan pengguna aplikasi sebagai aktor.

Pengguna dapat mengisi form pada halaman form penilaian rumah dan melihat

pemetaan pada halaman pemetaan. Pada halaman pemetaan pengguna dapat

melihat informasi heatmap, wilayah, dan marker.

b. Activity Diagram

Terdapat lima activity diagram yang dibuat sesuai dengan use case diagram yang

telah ditentukan.

2. Mengisi Form

Page 31: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

19

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 3 Activity Diagram - mengisi form

Gambar 3.3 merupakan proses dalam menggunakan form pada aplikasi. Pengguna

memilih menu form penilaian rumah dan sistem akan membuka halaman form

penilaian rumah. Pengguna kemudian mengisi pertanyaan dengan pilihan jawaban

yang sudah disediakan. Setelah semua pertanyaan dijawab, sistem akan menghitung

nilai berdasarkan jawaban yang dipilih. Sistem kemudian menentukan status dari

rumah yang dinilai sebagai layak huni atau tidak layak huni. Sistem menampilkan

Page 32: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

20

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

nilai akhir dan status rumah pada layar untuk dilihat oleh pengguna. Pengguna dapat

melihat nilai dan status dan dapat memilih untuk menutup jendela penilaian.

3. Melihat Pemetaan

Gambar 3. 4 Activity Diagram - Pemetaan

Gambar 3.4 merupakan proses dalam mengakses halaman pemetaan pada aplikasi.

Pengguna memilih menu pemetaan dan sistem akan membuka halaman pemetaan.

Sistem akan menampilkan peta dengan menggunakan API dari Google Maps API.

Pengguna dapat melihat peta dan dapat memilih menu yang ada pada halaman

pemetaan.

Page 33: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

21

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4. Melihat Heatmap

Gambar 3. 5 Activity Diagram - menu Heatmap

Gambar 3.5 merupakan proses dalam menampilkan heatmap pada halaman

pemetaan pada aplikasi. Pengguna membuka halaman pemetaan dan memilih menu

heatmap. Pengguna dapat memilih jenis heatmap yang ingin ditampilkan: rumah

layak huni atau rumah tidak layak huni. Sistem mengambil data koordinat rumah

dari database dan mengubahnya menjadi data yang dapat dibaca oleh fungsi. Data

yang sudah diproses kemudian diubah menjadi objek data heatmap layer. Objek

heatmap kemudian ditampilkan pada jendela peta.

4. Melihat Wilayah

Page 34: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

22

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 6 Activity Diagram - Menu Wilayah

Gambar 3.6 merupakan proses dalam menampilkan wilayah pada halaman

pemetaan pada aplikasi. Pengguna membuka halaman pemetaan dan memilih menu

Page 35: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

23

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

wilayah. Pengguna dapat memilih batasan wilayah yang ingin ditampilkan: batas

kecamatan atau batas kelurahan. Sistem mengambil data koordinat batasan wilayah

dan mengubahnya menjadi data yang dapat digunakan oleh fungsi. Sistem

mengambil data rumah layak huni dan tidak layak huni dari database dan

memprosesnya menjadi jumlah rumah layak huni dan tidak layak huni yang ada di

setiap batasan wilayah. Sistem membuat objek polygon sebagai gambaran batasan

wilayah. Sistem menggunakan jumlah data rumah layak huni dan tidak layak huni

untuk menentukan warna dari objek polygon. Sistem kemudian menampilkan objek

polygon pada jendela peta. Keterangan dari setiap polygon dapat dilihat pada

halaman pemetaan.

5. Melihat Marker

Gambar 3. 7 Activity Diagram - Menu Marker

Page 36: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

24

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3.7 merupakan proses dalam menampilkan marker pada halaman pemetaan

pada aplikasi. Pengguna membuka halaman pemetaan dan memilih menu marker.

Sistem mengambil data koordinat rumah dari database dan mengubahnya menjadi

data yang dapat dibaca oleh fungsi. Data yang sudah diproses kemudian diproses

lagi menjadi objek marker. Objek marker kemudian ditampilkan pada jendela peta.

Marker yang sudah ditampilkan pada peta dapat dipilih oleh pengguna untuk

menampilkan informasi tambahan mengenai rumah yang digambarkan pada lokasi

tersebut.

c. Realisasi

Bagian ini menjelaskan antarmuka dari aplikasi sistem informasi rumah layak huni.

1. Halaman Utama

Gambar 3. 8 Halaman Utama

Page 37: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

25

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 9 Halaman Utama - bagian bawah

Gambar 3.8 dan 3.9 merupakan halaman utama dari aplikasi. Pengguna akan

melihat halaman ini pada saat pertama kali menggunakan aplikasi sistem informasi

rumah layak huni. Pada bagian atas halaman terdapat navigasi berupa tombol link

yang jika dipilih aka membuka halaman lain. Tombol “Home” akan mengarah ke

halaman utama, tombol “Form” akan mengarah ke halaman form penilaian rumah,

dan tombol “Map” akan mengarah ke halaman pemetaan. Pada halaman utama

terdapat pula ilustrasi dan tombol yang menggambarkan fitur yang ada pada

aplikasi. Jika tombol disamping ilustrasi dipilih, maka pengguna akan membuka

halaman yang sesuai. Tampilan dibuat dengan menggunakan navigasi link berupa

tulisan untuk mempermudah pemahaman pengguna akan fungsi dari navigasi.

Gambar digunakan untuk memberikan petunjuk mengenai halaman yang akan

dibuka. Warna navigasi dipilih untuk membedakan area navigasi dengan konten.

Warna tombol digunakan untuk menggambarkan aksi yang dapat dilakukan.

Page 38: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

26

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3.10 merupakan kode dari halaman utama dari aplikasi. Navigasi pada

bagian atas halaman dibuat dengan tag “b-navbar” dan “b-nav-item” sebagai isi.

“Router-link” digunakan untuk meletakkan link yang mengarah pada halaman yang

ada pada “v-bind:to”. Tag “style” digunakan untuk menentukan desain CSS pada

<template> <div class="hello"> <b-navbar variant="dark"> <b-nav-item><router-link v-bind:to="'/'">Home</router-link></b-nav-item> <b-nav-item><router-link v-bind:to="'/form'">Form Penilaian Rumah</router-link></b-nav-item> <b-nav-item><router-link v-bind:to="'/map'">Pemetaan</router-link></b-nav-item> </b-navbar> <router-view></router-view> </div> </template> <script> export default { name: 'HelloWorld', props: {msg: String} } </script> <style scoped> .hello{ height: 50px; } h3 { margin: 40px 0 0; } ul { list-style-type: none; padding: 0; } li { display: inline-block; margin: 0 10px; } a { color: #42b983; } </style>

Gambar 3. 10 Kode Halaman Utama

Page 39: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

27

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

halaman. Tag “router-view” digunakan untuk menampung halaman yang dipilih

pada navigasi.

2. Form Penilaian Rumah

Gambar 3. 11 kode tampilan form

Gambar 3.11 merupakan potongan kode dari halaman form dari aplikasi, pada

contoh ini adalah bagian sarana sanitasi. Form dibuat dengan vue-form-wizard dari

Vue.js. Tag “tab-content” digunakan untuk membuat bagian seperti komponen

rumah, sarana sanitasi, perilaku penghuni, dan informasi tambahan. Tag “b-form-

group” digunakan untuk membuat grup radio button yang pilihannya dibuat dengan

“v-model”. Tag “required” pada “b-form-radio-group” digunakan untuk validasi

bagian form untuk memastikan semua pertanyaan diisi.

Page 40: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

28

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 12 Halaman Form - Bagian 1 no. 1-2

Gambar 3. 13 Halaman Form - Bagian 1 no. 2-6

Gambar 3. 14 Halaman Form - Bagian 1 no. 7-8

Gambar 3.12, 3.13, dan 3.14 merupakan halaman awal form penilaian rumah.

Pengguna akan melihat halaman ini saat memilih menu Form. Form penilaian

dibagi menjadi empat bagian yang menilai informasi yang terdapat dalam rumah

Page 41: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

29

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

yang ingin dinilai. Bagian pertama mencakup komponen yang ada dalam rumah.

Tombol “Next” dapat digunakan untuk membuka bagian pertanyaan berikutnya.

Penentuan nilai skor yang ada pada halaman form ditentukan sesuai dengan

pedoman penilaian rumah dari PT Mitra Edu Teknologi yang disesuaikan dengan

pedoman dari Dinas Kesehatan kota Depok yang disusun berdasarkan Kepmenkes

No.829/Menkes/SK/VII/1999.

Gambar 3. 15 Kode nilai pertanyaan bagian komponen rumah

Gambar 3.15 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban

pada bagian komponen rumah. Variabel “options1” sampai dengan “options8”

merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 8 pada bagian komponen rumah, dengan

“text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan “value” sebagai nilai dari pilihan

tersebut.

Page 42: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

30

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 16 Halaman Form - Bagian 2 no. 1-2

Gambar 3. 17 Halaman Form - Bagian 2 no. 3-4

Gambar 3.16 dan 3.17 merupakan bagian kedua dari form penilaian rumah. Bagian

ini akan menilai sarana sanitasi dari rumah. Tombol “Back” dapat digunakan untuk

kembali ke bagian form sebelumnya, dan tombol “Next” dapat digunakan untuk

membuka bagian form berikutnya. Pengguna juga dapat menggunakan tombol

angka pada bagian atas form untuk mengakses bagian form yang telah diisi

sebelumnya.

Page 43: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

31

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 18 kode pilihan jawaban bagian sarana sanitasi

Gambar 3.18 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban

pada bagian komponen rumah. Variabel “options9” sampai dengan “options12”

merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 4 pada bagian sarana sanitasi, dengan

properti “text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan properti “value” sebagai nilai

dari pilihan tersebut.

Gambar 3. 19 Halaman Form - Bagian 3 no.1-2

Page 44: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

32

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 20 Halaman Form - Bagian 3 no.3-5

Gambar 3.19 dam 3.20 merupakan bagian ketiga dari form penilaian rumah. Bagian

ini akan menilai perilaku penghuni dari rumah. Tombol “Back” dapat digunakan

untuk kembali ke bagian form sebelumnya, dan tombol “Next” dapat digunakan

untuk membuka bagian form berikutnya. Pengguna juga dapat menggunakan

tombol angka pada bagian atas form untuk mengakses bagian form yang telah diisi

sebelumnya.

Page 45: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

33

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 21 kode pilihan bagian perilaku penghuni

Gambar 3.21 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban

pada bagian komponen rumah. Variabel “options13” sampai dengan “options17”

merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 5 pada bagian perilaku penghuni, dengan

“text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan “value” sebagai nilai dari pilihan

tersebut.

Gambar 3. 22 Halaman Form - Bagian 4 No. 1

Page 46: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

34

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 23 Halaman Form - Bagian 4 No. 2

Gambar 3.22 dam 3.23 merupakan bagian terakhir dari form penilaian rumah.

Bagian ini akan mencatat informasi tambahan lainnya. Tombol “Back” dapat

digunakan untuk kembali ke bagian form sebelumnya, dan tombol “Finish” dapat

digunakan untuk menyimpan jawaban untuk dinilai jika pengguna sudah selesai

mengisi form penilaian. Pengguna juga dapat menggunakan tombol angka pada

bagian atas form untuk mengakses bagian form yang telah diisi sebelumnya.

Page 47: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

35

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 24 kode pilihan bagian informasi tambahan

Gambar 3.24 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban

pada bagian komponen rumah. Variabel “options13” sampai dengan “options17“

merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 5 pada bagian perilaku penghuni, dengan

“text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan “value” sebagai nilai dari pilihan

tersebut.

Page 48: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

36

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 25 Halaman Form - penilaian (tidak layak huni)

Gambar 3. 26 Halaman Form - penilaian (layak huni)

Gambar 3.19 dan 3.20 merupakan jendela penilaian dari halaman form. jendela

penilaian ini akan ditampilkan saat pengguna menekan tombol “Finish” dari form

penilaian rumah. Bagian ini akan menampilkan nilai layak huni dan status layak

huni dari rumah. Pengguna dapat melihat nilai dan status dari rumah yang telah

dimasukkan dalam form. gambar 3.19 adalah tampilan yang didapat apabila nilai

tidak melewati batas nilai layak huni, status rumah akan ditampilkan sebagai rumah

tidak layak huni. Gambar 3.20 adalah tampilan yang didapat apabila nilai melewati

batas nilai layak huni, status rumah akan ditampilkan sebagai rumah layak huni.

Page 49: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

37

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 27 kode modal penilaian

Gambar 3.27 merupakan kode dari tampilan modal pop-up penilaian rumah. Tag

“b-modal” digunakan membuat modal pop-up dengan Vue-Bootstrap. Variabel

“total” digunakan untuk menampilkan total nilai setelah diproses, dan variabel

“layak” digunakan untuk menampilkan status rumah.

Gambar 3. 28 kode penilaian form

Gambar 3.28 merupakan kode penilaian dan penentuan status dari halaman form.

variabel “total” menampung penjumlahan dari variabel “s1” sampai “s17” yang

merupakan nilai dari setiap jawaban pada form. “1068” merupakan batasan untuk

status rumah layak huni yang ditentukan oleh pedoman penilaian rumah dari PT

Mitra Edu Teknologi yang disesuaikan dengan Dinas Kesehatan kota Depok

berdasarkan Kepmenkes No.829/Menkes/SK/VII/1999.

Page 50: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

38

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 29 kode validasi bagian pertanyaan form'

Gambar 3.29 merupakan kode validasi tiap bagian pada halaman form. Variabel

“s1” sampai “s8” dicek isi nya, jika “null” berarti pertanyaan belum dijawab sesuai

dengan variabelnya. Digunakan simbol “||” untuk logika “or” sehingga form tidak

akan valid jika ada salah satu pertanyaan yang tidak dijawab. Jika kondisi terpenuhi,

maka akan dilakukan “reject”. Jika kondisi tidak terpenuhi maka akan dibuka

bagian selanjutnya dan jendela browser akan di-scroll ke bagian atas dengan fungsi

“window.scrollTo()”.

3. Pemetaan

Gambar 3. 30 Halaman Pemetaan

Page 51: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

39

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3.30 merupakan halaman pemetaan. Pengguna akan melihat halaman ini

saat membuka halaman pemetaan pada aplikasi. Pada sisi kiri atas pada jendela

peta, terdapat tombol “Menu” untuk melihat menu yang ada pada halaman

pemetaan. Letak tombol dibuat agar tidak menutupi tombol dari Google Maps.

Gambar 3. 31 kode tampilan peta

Gambar 3.31 merupakan kode untuk memanggil API Google Maps dan

meletakkannya pada halaman. Tag “div” dengan properti “id=map” digunakan

untuk menampung jendela peta. Properti “ref” digunakan sebagai referensi untuk

fungsi pemanggilan pada script fungsi dibawah. Tag “script” digunakan untuk

memanggil API Google Maps. Properti “asnyc” digunakan untuk menandakan

proses asnychronous yang berarti tidak sinkron dimana proses tidak perlu dilakukan

secara bergiliran. Pada link dalam properti “src” terdapat API key yang didapat

dengan mendaftar pada Google Developer Platform dan membeli produk Google

Maps API. Pada link juga terdapat “libraries=visualization” untuk memuat fungsi

visualisasi yang digunakan pada menu heatmap.

Gambar 3. 32 kode pembuatan peta

Page 52: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

40

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3.31 merupakan kode untuk memanggil API Google Maps dan

meletakkannya pada tag “div” dengan “ref=map”. Objek “map” dibuat dan

merupakan objek Map dari Google Maps. Properti “center” digunakan untuk

menentukan koordinat tengah awal peta, dan properti “zoom” digunakan untuk

perbesaran awal peta.

Pada saat halaman pemetaan pertama dibuka dilakukan pengambilan data dari

database menggunakan fungsi apollo pada gambar dibawah.

Gambar 3. 33 kode pengambilan data

Variabel “rumahs” dan “marker” menampung hasil dari query GraphQL

GET_OTHER dan GET_MARKER dengan jeda pemanggilan setiap 5000

milisekon untuk memeriksa perubahan yang mungkin terjadi pada database.

Page 53: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

41

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 34 query GraphQL GET_OTHER dan GET_MARKER

Query “GET_OTHER” dan “GET_MARKER” merupakan query GraphQL yang

ditandakan dengan “gql”. Dengan query tersebut, data akan diambil dengan format

sesuai dengan query.

Page 54: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

42

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 35 Fungsi query

Query “GET_OTHER” dan “GET_MARKER” dijalankan dan hasil pemanggilan

disimpan dengan format yang ditentukan pada gambar 3.35. “GraphQLString”

berarti tipe data berupa String dan “GraphQLInt” merupakan tipe data integer.

Page 55: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

43

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 36 query rumahs

Dimana fungsi “rumahs” akan menggunakan tipe yang sudah dibuat pada gambar

3.35 sebelumnya dan menggunakan model “RumahModel” pada gambar 3.37.

properti “order” digunakan untuk mewakili query “ORDER BY” seperti pada SQL.

Data diurutkan berdasarkan “id” yang berupa angka dan diurutkan menurun yang

ditentukan dengan “DESC”

Page 56: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

44

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 37 model query Rumah

Gambar 3.37 merupakan model yang digunakan pada fungsi pada gambar 3.36

sebagai “RumahModel”.

Page 57: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

45

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 38 filter data

Gambar 3.38 merupakan fungsi yang digunakan untuk memisahkan data sesuai

status, kecamatan, dan kelurahan yang akan digunakan pada menu marker, wilayah,

dan heatmap.

Gambar 3. 39 Halaman Pemetaan - menu marker

Gambar 3.22 merupakan tampilan dari menu marker. Setiap marker pada peta

menggambarkan data rumah yang ada sesuai dengan letaknya. Warna marker hijau

Page 58: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

46

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

mengartikan status rumah layak huni, dan merah menggambarkan status rumah

tidak layak huni.

Gambar 3. 40 fungsi pembuatan marker

Gambar 3.40 fungsi untuk membuat marker. Variabel “contentString” digunakan

untuk menampung informasi pada “infoWindow” pada marker yang di-klik.

Variabel “cus” digunakan untuk menentukan gambar yang digunakan untuk marker

sesuai dengan status. Fungsi “addListener()” digunakan untuk membuat “listener”

untuk setiap marker jika di-klik. Untuk data marker digunakan data yang dipanggil

menggunakan query “GET_OTHER”.

Page 59: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

47

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 41 fungsi query marker

Gambar 3.41 merupakan fungsi untuk memanggil data untuk pembuatan marker.

Hasil dari query tersebut adalah 100 data untuk setiap kecamatan. Dipilih 100 untuk

11 kecamatan karena data cleansing yang telah dilakukan, tidak semua kecamatan

memiliki jumlah data yang cukup dengan sebagian kecamatan memiliki ratusan

data sementara kecamatan lainnya memiliki ribuan data. Menurut pihak PT. Mitra

Edu Teknologi, total 1100 data dianggap cukup ringan untuk ditampilkan pada

browser dengan jeda pemanggilan yang singkat (±5 detik) jika dibandingkan

dengan menampilkan seluruh data rumah yang mencapai lebih dari 55000 data

(±250 detik).

Gambar 3. 42 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kecamatan)

Page 60: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

48

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 43 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kelurahan)

Gambar 3.42 dan gambar 3.43 merupakan tampilan dari menu wilayah. Polygon

pada gambar 3.42 menggambarkan batasan wilayah kecamatan, sedangkan gambar

3.43 menggambarkan batasan wilayah kelurahan. Warna pada polygon

menggambarkan status layak huni dari batasan wilayah tersebut. Jika polygon di-

klik maka informasi tambahan pada jendela di samping kiri.

Gambar 3. 44 pewarnaan polygon

Page 61: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

49

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3.44 merupakan fungsi yang menentukan warna pada polygon kecamatan

dan kelurahan sesuai dengan jumlah rumah layak huni dibandingkan dengan total

jumlah data rumah.

Gambar 3. 45 fungsi batasan wilayah

Gambar 3.45 fungsi untuk membuat polygon batasan wilayah. Variabel

“boundKec” digunakan untuk membuat polygon. Variabel “tulisan” menampung

informasi tambahan untuk setiap batasan wilayah. Fungsi “addListener()”

digunakan untuk membuat “listener” untuk setiap marker jika di-klik.

Page 62: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

50

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 46 Halaman Pemetaan - menu Heatmap

Gambar 3.46 merupakan tampilan dari menu heatmap. Heatmap pada peta

menggambarkan persebaran data lokasi rumah. Warna merah menggambarkan

jumlah atau konsentrasi rumah yang tinggi, sementara warna hijau menggambarkan

jumlah atau konsentrasi rumah yang rendah.

Gambar 3. 47 fungsi batas wilayah

Gambar 3.47 merupakan fungsi untuk menampilkan menu heatmap. Variabel “ha”

merupakan objek “HeatmapLayer” dari Library Visualization Google Maps.

Properti “maxIntesity” digunakan untuk mengatur initensitas poin data dari

heatmap. Properti “radius” digunakan untuk menentukan radius dari tiap titik data

pada heatmap.

Page 63: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

51

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengujian

Pada metode waterfall, pengujian merupakan tahap keempat dari metode tersebut.

Adapun fungsi pengujian adalah sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui

kekurangan yang terdapat dalam sistem. Pada Penelitian ini dilakukan pengujian

black box dengan functional testing sebagai alpha test, dan user acceptance test

sebgai beta test. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut pada tahap ini.

4.1.1 Deskripsi Pengujian

Aplikasi sistem yang telah selesai diuji untuk memastikan semua fungsi berjalan

dengan benar. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menilai apakah sistem telah

sesuai dengan rancangan serta mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem.

Untuk prosedur pengujian, dilakukan black box testing sebagai pengujian pertama

dan user acceptance test sebagai pengujian kedua.

4.1.2 Prosedur Pengujian

Pengujian pertama adalah pengujian fungsi sistem yang dilakukan dengan metode

pengujian black box dengan tipe functional testing.

Tabel 5 rencana pengujian

No. Item Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Pengguna

Navigasi Aplikasi

1. Menavigasi

aplikasi

Akses link navigasi Aplikasi Pengguna

Form Penilaian Rumah Layak huni

2. Pengisian form

penilaian rumah

Mengisi jawaban,

mengganti jawaban,

men-submit form,

menerima hasil

penilaian

Modul Pengguna

Pemetaan

Page 64: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

52

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

3. Menggunakan

modul pemetaan

Membuka modul

pemetaan, menu

heatmap, menu

wilayah, menu marker

Modul Pengguna

Tabel 4.1 merupakan daftar rencana pengujian yang dilakukan terhadap fungsi yang

ada dalam sistem yang telah dibagi menjadi beberapa kelas uji. Kelas uji tersebut

adalah navigasi aplikasi, form penilaian rumah layak huni, dan pemetaan. Dari

masing-masing kelas uji terdapat item uji.

Pengujian selanjutnya adalah user acceptance test dengan rencana pengujian

sebagai berikut.

Tabel 6 Pilihan jawaban UAT

Bobot Jawaban

1 Sangat tidak setuju (STS)

2 Tidak setuju (TS)

3 Ragu-ragu (RR)

4 Setuju (S)

5 Sangat setuju (SS)

Dari pilihan jawaban diatas, pertanyaan dibawah dapat diisi sesuai dengan

tanggapan responden.

Tabel 7 Pertanyaan

No Pertanyaan STS TS RR S SS

1 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini

mudah untuk digunakan

2 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini

mudah untuk dipelajari

3 saya merasa tampilan aplikasi

SIRUHYAN ini mudah dipahami

Page 65: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

53

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4 saya merasa halaman Form Penilaian

Rumah Layak Huni ini mudah

digunakan

5 saya merasa tampilan halaman Form

Penilaian Rumah Layak Huni ini

mudah dipahami

6 saya merasa pertanyaan pada

halaman Form Penilaian Rumah

Layak Huni ini mudah dikerjakan

7 saya merasa hasil penilaian rumah

pada halaman Form Penilaian

Rumah Layak Huni ini mudah

dipahami

8 saya merasa halaman Pemetaan

mudah untuk digunakan

9 saya merasa tampilan halaman

Pemetaan mudah untuk dipahami

10 saya merasa halaman Pemetaan

mudah untuk dipelajari cara

menggunakannya

11 saya merasa halaman Pemetaan dapat

menyampaikan informasi mengenai

rumah layak huni pada suatu wilayah

dengan jelas

Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada data hasil pengujian.

4.1.3 Data Hasil Pengujian

A. Pengujian black box

Data hasil pengujian fungsional sistem berupa tabel pengujian per item uji. Tabel

terdiri dari dua jenis hasil uji, data normal dan data salah. Pengujian dilakukan

terhadap input dari pengguna sehingga dapat dilihat hasil keluarannya. Hasil

Page 66: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

54

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

keluaran akan dinilai dan diamati untuk mengetahui apakah hasil tersebut sesuai

dengan yang diharapkan. Pada kolom kesimpulan pada tabel pengujian akan

dituliskan hasil dari pengamatan dan penilaian pengujian.

1. Menavigasi aplikasi

Dalam menggunakan aplikasi, pengguna diharapkan dapat mengakses halaman-

halaman yang ada pada aplikasi menggunakan menu navigasi yang ada. Pada tabel

4.2 dapat dilihat hasil dari pengujian.

Tabel 8 Pengujian navigasi

No. Hasil Pengujian (Data Normal)

Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

A.1 Klik menu

navigasi menuju

halaman lain

Halaman berubah

sesuai dengan menu

navigasi yang dipilih

Halaman

berubah sesuai

dengan menu

navigasi yang

dipilih

[√] diterima

[] ditolak

Hasil Pengujian (Data Salah)

Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

A.2 Klik menu

navigasi

halaman yang

sedang terbuka

Tidak membuka

ulang halaman yang

sedang terbuka

Tidak membuka

ulang halaman

yang sedang

terbuka

[√] diterima

[] ditolak

Tabel 4.2 merupakan hasil dari pengujian terhadap navigasi aplikasi. Navigasi

aplikasi berupa Navbar yang terletak diatas pada setiap halaman dan tombol

navigasi yang terdapat pada halaman utama. Apabila menu navigasi dipilih untuk

membuka halaman lainnya, maka aplikasi akan membuka halaman lain tersebut.

Apabila menu navigasi halaman yang sedang dibuka pada saat itu dipilih, maka

aplikasi tidak memuat ulang halaman tersebut untuk mengurangi penggunaan data.

2. Form Penilaian Rumah Layak Huni

Page 67: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

55

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Pengguna dapat menggunakan halaman form penilaian rumah untuk mengetahui

nilai layak huni suatu rumah dan status kelayakannya dengan mengisi pertanyaan

yang disediakan. Pada tabel 4.3 dapat dilihat hasil dari pengujian halaman form.

Tabel 9 Pengujian Form

No. Hasil Pengujian (Data Normal)

Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

B.1 Mengisi

jawaban dengan

memilih radio

button yang ada

Radio button terpilih Radio button

terpilih

[√] diterima

[] ditolak

B.2 Mengisi semua

jawaban dan

memilih

“finish”

Menampilkan modal

pop-up yang

berisikan nilai dan

status rumah

Menampilkan

modal pop-up

yang berisikan

nilai dan status

rumah

[√] diterima

[] ditolak

Hasil Pengujian (Data Salah)

Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

B.3 Tidak memilih

pilihan selain

yang sudah

dipilihkan di

radio button

pada pertanyaan

Pilihan pertama

tetap terpilih

Pilihan pertama

tetap terpilih

[√] diterima

[] ditolak

B.4 Tidak memilih

pilihan lain pada

semua

pertanyaan

Pilihan pertama

tetap terpilih pada

semua pertanyaan,

nilai akhir 0, dan

status rumah tidak

layak huni

Pilihan pertama

tetap terpilih

pada semua

pertanyaan, nilai

akhir 0, dan

status rumah

tidak layak huni

[√] diterima

[] ditolak

Page 68: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

56

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tabel 4.3 merupakan hasil pengujian dari halaman form penilaian rumah. Pada

setiap pertanyaan diberikan pilihan jawaban berupa radio button yang secara

default sudah diisi dengan pilihan pertama. Bila pengguna tidak mengganti pilihan

jawaban maka nilai yang dihitung sesuai dengan nilai dari pilihan pertama.

Pertanyaan pada form dibagi menjadi empat bagian dan jika pengguna selesai

menjawab satu bagian maka dapat membuka bagian selanjutnya. Pada bagian

terakhir akan muncul tombol “finish” yang jika dipilih akan menyelesaikan form

dan menghitung nilai dari form sesuai dengan jawaban pengguna pada form.

3. Pemetaan

Dalam menggunakan modul pemetaan pada halaman pemetaan, pengguna dapat

melihat peta dan memilih menu heatmap, wilayah, dan marker. Tabel 4.4

merupakan hasil pengujian dari halaman pemetaan.

Tabel 10 Pengujian Pemetaan

No. Hasil Pengujian (Data Normal)

Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

C.1 Membuka

halaman

pemetaan

Peta ditampilkan Peta ditampilkan [√] diterima

[] ditolak

C.2 Memilih

menu

heatmap

Menampilkan

heatmap

Menampilkan

heatmap

[√] diterima

[] ditolak

C.3 Memilih

menu

wilayah

Menampilkan

polygon

kecamatan/kelurahan

Menampilkan

polygon

kecamatan/kelurahan

[√] diterima

[] ditolak

C.4 Memilih

menu

marker

Menampilkan menu

marker

Menampilkan menu

marker

[√] diterima

[] ditolak

Hasil Pengujian (Data Salah)

Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

C.5 Memilih

menu lain

Menutup menu yang

sudah dibuka

Menu baru yang

dipilih diletakkan

[] diterima

[√] ditolak

Page 69: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

57

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

sebelum

menutup

menu yang

sudah

terbuka

diatas/bersamaan

dengan menu yang

sudah terbuka

Tabel 4.4 merupakan hasil pengujian dari halaman pemetaan. Tahap ini akan

menghasilkan pemetaan data yang berupa heatmap, polygon batas wilayah, dan

marker rumah layak dan tidak layak huni.

B. User Acceptance Test

Untuk mengetahui tanggapan dari pihak PT. Mitra Edu Teknologi, dilakukan UAT

dengan karyawan PT. Mitra Edu Teknologi. Berikut adalah hasil dari 7 responden

karyawan PT. Mitra Edu Teknologi

Tabel 11 jawaban

No Pertanyaan Jawaban Persentase

STS TS RR S SS STS TS RR S SS

1 saya merasa

aplikasi

SIRUHYAN ini

mudah untuk

digunakan

0 0 1 3 3 0,0 0,0 14,3 42,9 42,9

2 saya merasa

aplikasi

SIRUHYAN ini

mudah untuk

dipelajari

0 0 1 5 1 0,0 0,0 14,3 71,4 14,3

3 saya merasa

tampilan

aplikasi

SIRUHYAN ini

mudah dipahami

0 0 0 5 2 0,0 0,0 0,0 71,4 28,6

Page 70: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

58

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4 saya merasa

halaman Form

Penilaian

Rumah Layak

Huni ini mudah

digunakan

0 1 0 6 0 0,0 14,3 0,0 85,7 0,0

5 saya merasa

tampilan

halaman Form

Penilaian

Rumah Layak

Huni ini mudah

dipahami

0 0 0 6 1 0,0 0,0 0,0 85,7 14,3

6 saya merasa

pertanyaan pada

halaman Form

Penilaian

Rumah Layak

Huni ini mudah

dikerjakan

0 1 1 3 2 0,0 14,3 14,3 42,9 28,6

7 saya merasa

hasil penilaian

rumah pada

halaman Form

Penilaian

Rumah Layak

Huni ini mudah

dipahami

0 2 1 3 1 0,0 28,6 14,3 42,9 14,3

8 saya merasa

halaman

Pemetaan

0 0 0 6 1 0,0 0,0 0,0 85,7 14,3

Page 71: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

59

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

mudah untuk

digunakan

9 saya merasa

tampilan

halaman

Pemetaan

mudah untuk

dipahami

0 0 2 4 1 0,0 0,0 28,6 57,1 14,3

10 saya merasa

halaman

Pemetaan

mudah untuk

dipelajari cara

menggunakanny

a

0 0 1 5 1 0,0 0,0 14,3 71,4 14,3

11 saya merasa

halaman

Pemetaan dapat

menyampaikan

informasi

mengenai rumah

layak huni pada

suatu wilayah

dengan jelas

0 0 0 5 2 0,0 0,0 0,0 71,4 28,6

Selanjutnya adalah penghitungan skor dari semua jawaban dari semua responden.

Tabel 12 Skor

No Pertanyaan Nilai

Jumlah STS TS RR S SS

1 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini

mudah untuk digunakan 0 0 3 12 15 30

Page 72: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

60

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini

mudah untuk dipelajari 0 0 3 20 5 28

3 saya merasa tampilan aplikasi

SIRUHYAN ini mudah dipahami 0 0 0 20 10 30

4 saya merasa halaman Form Penilaian

Rumah Layak Huni ini mudah

digunakan

0 2 0 24 0 26

5 saya merasa tampilan halaman Form

Penilaian Rumah Layak Huni ini

mudah dipahami

0 0 0 24 5 29

6 saya merasa pertanyaan pada

halaman Form Penilaian Rumah

Layak Huni ini mudah dikerjakan

0 2 3 12 10 27

7 saya merasa hasil penilaian rumah

pada halaman Form Penilaian

Rumah Layak Huni ini mudah

dipahami

0 4 3 12 5 24

8 saya merasa halaman Pemetaan

mudah untuk digunakan 0 0 0 24 5 29

9 saya merasa tampilan halaman

Pemetaan mudah untuk dipahami 0 0 6 16 5 27

10 saya merasa halaman Pemetaan

mudah untuk dipelajari cara

menggunakannya

0 0 3 20 5 28

11 saya merasa halaman Pemetaan dapat

menyampaikan informasi mengenai

rumah layak huni pada suatu wilayah

dengan jelas

0 0 0 20 10 30

Page 73: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

61

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4.2 Analisis Data

4.2.1 Pengujian Black Box

Berdasarkan hasil pengujian black box, dengan 11 item yang diuji menghasilkan 10

kasus uji berhasil atau sesuai dengan yang diharapkan, dan 1 kasus uji ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi rumah layak huni

berbasis web ini berjalan dengan baik.

4.2.2 Pengujian UAT

a. Analisa pertanyaan pertama

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 30. Nilai rata-

ratanya adalah 30 /7 = 4,29. Persentase nilainya adalah 4,29 /5*100 = 85,71 %.

b. Analisa pertanyaan kedua

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 28. Nilai rata-

ratanya adalah 28 /7 = 4,00. Persentase nilainya adalah 4,00 /5*100 = 80,00 %.

c. Analisa pertanyaan ketiga

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 30. Nilai rata-

ratanya adalah 30 /7 = 4,29. Persentase nilainya adalah 4,29 /5*100 = 85,71 %.

d. Analisa pertanyaan keempat

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 26. Nilai rata-

ratanya adalah 26 /7 = 3,71. Persentase nilainya adalah 3,71 /5*100 = 74,29 %.

e. Analisa pertanyaan kelima

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 29. Nilai rata-

ratanya adalah 29 /7 = 4,14. Persentase nilainya adalah 4,14 /5*100 = 82,86 %.

f. Analisa pertanyaan keenam

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 27. Nilai rata-

ratanya adalah 27 /7 = 3,86. Persentase nilainya adalah 3,86 /5*100 = 77,14 %.

g. Analisa pertanyaan ketujuh

Page 74: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

62

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 24. Nilai rata-

ratanya adalah 24 /7 = 3,43. Persentase nilainya adalah 3,43 /5*100 = 68,57 %.

h. Analisa pertanyaan kedelapan

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 29. Nilai rata-

ratanya adalah 29 /7 = 4,14. Persentase nilainya adalah 4,14 /5*100 = 82,86 %.

i. Analisa pertanyaan kesembilan

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 27. Nilai rata-

ratanya adalah 27 /7 = 3,86. Persentase nilainya adalah 3,86 /5*100 = 77,14 %.

j. Analisa pertanyaan kesepuluh

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 28. Nilai rata-

ratanya adalah 28 /7 = 4,00. Persentase nilainya adalah 4,00 /5*100 = 80,00 %.

k. Analisa pertanyaan kesebelas

Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 30. Nilai rata-

ratanya adalah 30 /7 = 4,29. Persentase nilainya adalah 4,29 /5*100 = 85,71 %.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Sumah Layak Huni

tersebut mudah digunakan, dipelajari, dan dipahami; halaman form mudah

dipahami, digunakan, dan dikerjakan; halaman pemetaan mudah digunakan,

dipahami, dan dipelajari; dan informasi rumah layak huni dapat disampaikan

dengan baik.

4.2.3 Uji Validitas Pengujian UAT

Untuk memastikan bahwa pengujian bernilai valid, dilakukan uji validitas.

Perhitungan validitas instrument pengujian dilakukan dengan korelasi Pearson

dengan rumus

r = n ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)

√(n ∑(X)2 − ∑(X)2)(n ∑(Y)2 − ∑(Y)2)

dimana “r” adalah koefisien korelasi, “N” adalah jumlah responden uji coba, “X”

adalah skor tiap item, dan “Y” adalah skor seluruh item responden uji coba. Setelah

harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, hasilnya dibandingkan dengan

Page 75: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

63

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

nilai r dari tabel pada tingkat signifikan 5% dan tingkat signifikansi 1% dengan

degree of freedom= n-2.

Tabel 13 Pengujian validitas

Responden Pertanyaan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 5 4 5 4 4 5 2 5 5 5 5 49

2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 46

3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 48

4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 42

5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 41

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

7 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 5 38

Selanjutnya adalah menghitung korelasi pearson dengan rumus r pada Microsoft

excel dengan PEARSON(kolom pertanyaan; kolom jumlah) untuk setiap kolom

pertanyaan, dan menhitung t-hitung dengan rumus

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟𝑥𝑦√(𝑛 − 2)

√(1 − 𝑟𝑥𝑦2)

Tabel 14 Nilai r dan t hitung

Resp

onde

n

Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 5 4 5 4 4 5 2 5 5 5 5

2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4

5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 5

Page 76: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

64

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

r 0,72

414

0,51

052

7

0,77

665

4

0,66

843

7

0,44

562

5

0,86

653

7

0,22

281

2

0,55

703

1

0,61

019

7

0,51

052

7

-

0,0

862

9

thitung

2,34

788

9

1,32

762

6

2,75

690

7

2,00

959

2

1,11

307

6

3,88

216

1

0,51

107

1

1,49

978

6

1,72

223

7

1,32

762

6

-

0,1

936

8

Selanjutnya adalah menghitung nilai t tabel dengan tingkat signifikansi alpha 0,05

dan degree of freedom sebesar n-2. Perhitungan dilakukan dengan rumus excel

TINV(2*0,05; 7-2) dan didapatkan nilai 2,015. Jika nilai t tabel lebih dari

dibandingkan dengan t hitung, maka item dianggap tidak valid. Jika nilai t tabel

kurang dari nilai t hitung, maka item dianggap valid.

Tabel 15 hasil uji validitas

R t tabel t hitung Keterangan

R1 2,015 2,347889 VALID

R2 2,015 1,327626 TIDAK VALID

R3 2,015 2,756907 VALID

R4 2,015 2,009592 TIDAK VALID

R5 2,015 1,113076 TIDAK VALID

R6 2,015 3,882161 VALID

R7 2,015 0,511071 TIDAK VALID

R8 2,015 1,499786 TIDAK VALID

R9 2,015 1,722237 TIDAK VALID

R10 2,015 1,327626 TIDAK VALID

R11 2,015 -0,19368 TIDAK VALID

Dari uji validitas tersebut didapat bahwa item uji yang dianngap valid berjumlah

tiga item.

Page 77: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

65

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4.2.4 Uji Reliabilitas Pengujian UAT

Selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas tes tunggal dari pengujian UAT.

Langkah pertama adalah menghitung total nilai dari pertanyaan ganjil dan

pertanyaan genap.

Hitung nilai t hitung dengan menggunakan rumus excel CORREL(total ganjil; total

genap). Hitung nilai t tabel dengan tingkat signifikansi alpha 0,05 dan degree of

freedom bernilai n-2. Perhitungan dilakukan dengan rumus excel

TINV(probabilitas;dof)/SQRT(dof+(TINV(probabilitas;dof))^2).

Tabel 16 uji reliabilitas

Responden Pertanyaan

Ganjil Genap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 5 4 5 4 4 5 2 5 5 5 5 26 23

2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 25 21

3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 27 21

4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 23 19

5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 23 18

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 20

7 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 5 22 16

R hitung 0,872964

R tabel 0,754492

Berdasarkan tabel tersebut, nilai r hitung lebih dari nilai r tabel, maka variable yang

digunakan pada pengujian bersifat reliabel.

Page 78: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

66

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengujian black box testing dan Uset Acceptance Testing, dapat

dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:

4. Visualisasi data rumah layak huni dengan menggunakan pemetaan berbasis

website dinyatakan dapat diterima.

5. Pemetaan berhasil menyampaikan informasi mengenai kelayakan huni suatu

wilayah dan kelayakan huni rumah dengan baik.

5.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan dan pengembangan sistem informasi yang telah

dilakukan, terdapat saran untuk menghasilkan sistem yang lebih baik. Berikut

adalah saran yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya:

1. Mengembangkan proses data cleansing untuk mengurangi jumlah data yang

tidak dapat digunakan.

2. Mengembangkan fungsi menampilkan marker untuk mengurangi beban pada

browser computer untuk jumlah data yang besar.

3. Mengembangkan sistem untuk dapat mencakup daerah yang lebih besar dari satu

kota.

Page 79: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Aini, D. N., Harianto, & Puspitawati, H. (2016). Ketimpangan dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Kualitas Pembangunan Manusia di Kota Depok.

Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, 84.

Ambarwati, W., & Johan, Y. (2016). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

ILMU PEMETAAN. Jurnal Enggano, 81.

Annugerah, A., Astuti, I. F., & Kridalaksana, A. H. (2016). SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PEMETAAN LOKASI

TOKO OLEH-OLEH KHAS SAMARINDA. Jurnal Informatika

Mulawarman, 47.

Arianto, A. M. (2016). ANALISIS DAN PERANCANGAN

REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER (REST) WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI AKADEMIK STT TERPADU NURUL FIKRI

MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK. Jurnal Teknologi Terpadu, 3.

Ariyanti, R. (2015). PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API PADA SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS DIREKTORI PERGURUAN TINGGI DI

KOTA BENGKULU. Jurnal Media Infotama, 121.

Dwi Putra Utama, G., & Usino, W. (2018). E_CRM dengan Metodologi FAST

Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan dan Loyallitas Pelanggan: Studi

Kasus UKM U-ME Online. jurnal TELEMATIKA MKOM , 35.

Irnawati, O. (2018). Implementasi Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Stock

Opname. Indonesian Journal on Software Engineering , 80.

Kusyadi, I. (2018). Penerapan Metode Waterfall Untuk Sistem Informasi BCF

1.5. Jurnal Universitas Pamulang, 15.

Mailasari, M. (2019). SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

MENGGUNAKAN METODE WATERFALL. Jurnal SISFOKOM, 208.

Page 80: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

xv

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Mukrodin, M., & Sugiyamta, S. (2020). MPLEMENTASI METODE

WATERFALL DALAM MEMBANGUN TRACER STUDY DAN

PENDAFTARAN SISWA BARU DENGAN PENGUJIAN BLACK BOX

TESTING. Jurnal DINAMIK, 41.

Nurmi. (2016). Membangun Website Sistem Informasi Dinas Pariwisata. Jurnal

Edik Informatika, 2.

Sallaby, A. F. (2015). APLIKASI WIDGET BERBASIS JAVA. Jurnal Media

Infotama, 172.

Sandhika Jaya, T. (2018). Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing

Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Kantor Digital Politeknik Negeri

Lampung). Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT (JPIT), , 45.

Sasmito, G. W. (2017). Penerapan Metode Waterfall Pada Desain Sistem

Informasi Geografis Industri Kabupaten Tegal. Jurnal Informatika:Jurnal

Pengembangan IT (JPIT) ,, 8.

Suryani, S., Sasongko, P. S., & Suharto, E. (2012). SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS PEMETAAN SEKOLAH TINGKAT PENDIDIKAN

DASAR DAN MENENGAH DI KOTA SERANG. Jurnal Masyarakat

Informatika, 49.

Susanto, A., Khari, A., & Khotimah, T. (2016). SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS PEMETAAN LAHAN PERTANIAN DAN KOMODITI

HASIL PANEN KABUPATEN KUDUS. JURNAL INFORMATIKA,

1242.

Syukroni, M. (2017). Pengertian Rancang Bangun. Eprints

UniversitasMuhammadiyah Ponorogo, 7.

Taufik, A., Christian, A., & Asra, T. (2019). Perancangan Sistem Informasi

Peralatan Kesehatan Dengan Metode Waterfall. Jurnal Teknik Komputer,

60.

Page 81: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

xvi

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tulus, S. P., & Hendry. (2018). 101Perancangan Clustering Data Menggunakan

Algortima K-Means Berbasis Heatmap (Studi Kasus : Provinsi Papua

Barat). Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, , 104.

Winarna, A. (2018). PERANCANGAN APLIKASI GAJI KARYAWAN PADA

PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Osf Journal, 2.

Page 82: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

PENULIS

Shiddiq Asy Syuhada lahir di Jakarta, 8

Desember 1997. Penulis merupaka anak pertama

dari pasangan M. Arif Harsanto dan Irawati Diah

yang bertempat itnggal di komplek Timah Blok

CC V No. 102 05/12, Tugu, Cimanggis, Depok.

Pendidikan yang telah ditempuh yaitu bersekolah

di SD Islam Terpadu Rafflesia (2004-2010), SMP

Negeri 8 Depok (2010-2013), SMA Negeri 2

Kota Depok tahun (2013-2016) dan lulus dari

Politeknik Negeri Jakarta (2016-2020).

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Page 83: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Lampiran 2 Surat Tanda Terima

Page 84: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

(Lanjutan)

Page 85: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Lampiran 3 Transkrip Wawancara

Page 86: Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

(Lanjutan)