Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...
Transcript of Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis ...
Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni
Berbasis Web
LAPORAN SKRIPSI
Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan
SHIDDIQ ASY SYUHADA
4616010017
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
ii
2HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Shiddiq Asy Syuhada
NIM : 4616010017
Tanggal : 8 Juli 2020
Tanda Tangan :
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi diajukan oleh :
Nama : Shiddiq Asy Syuhada
NIM : 4616010017
Program Studi : Teknik Informatika
Judul Skripsi : Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak
Huni Berbasis Web
Telah diuji oleh penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Selasa, Tanggal 14, Bulan
Juli Dan dinyatakan LULUS.
Disahkan oleh
Pembimbing I : Asep Taufik Muharram, S.Kom, M.Kom ( )
Penguji I : Iklima Ermis Ismail, S.Kom., M.Kom. ( )
Penguji II : Euis Oktavianti, S.Si., M.Ti. ( )
Penguji III : Dewi Kurniawati, S.S., M.Pd. ( )
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem
Informasi Rumah Layak Huni Berbasis Web. Penulis menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak masa perkuliahan sampai pada
penyusunan Skripsi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
a. Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki berupa
kesehatan dan waktu yang memungkinkan untuk menyelesaikan penulisan
laporan skripsi ini.
b. Asep Taufik, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk memberi arahan penulis dalam penyusunan laporan
Proposal.
c. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dan dukungan
material dan moral.
d. Sahabat penulis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Depok, 8 Juli 2020
Shiddiq Asy Syuhada
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Shiddiq Asy Syuhada
NIM : 4616010017
Program Studi : Teknik Informatika
Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak Huni Berbasis Web.
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok Pada tanggal : 8 Juli 2020
Yang menyatakan
(Shiddiq Asy Syuhada)
*Karya Ilmiah: karya akhir, makalah non seminar, laporan kerja praktek, laporan
magang, karya profesi dan karya spesialis.
vi
Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Layak
Huni Berbasis Web
3Abstrak
Tingkat kelayakan huni dari suatu properti dapat dihitung dari berbagai faktor, salah
satuya adalah kesehatan. World Health Organization menyatakan bahwa rumah yang
layak huni adalah rumah dengan fasilitas esensial seperti air bersih, listrik, dan sanitasi
yang bagus. Terdapat banyak property rumah yang belum dinilai tingkat kelayakan
huninya oleh pihak pemerintah di kota Depok. Usaha pemerintah dalam menangani
masalah ini sudah dilakukan, namun karena jumlah dan proses penilaian yang belum
sepenuhnya terdigitalisasi, dibutuhkan waktu yang lama untuk menilai semua property
rumah. Sudah terdapat sistem dan aplikasi yang berfungsi dalam bidang pelayanan
masyarakat, namun pada saat penulisan jurnal ini, belum ada sistem yang memberikan
solusi untuk masalah ini. Untuk mengatasi masalah ini, PT Mitra Edu Teknologi bekerja
sama untuk mengembangkan sistem untuk mendigitalisasi penilaian kesehatan suatu
property rumah yang dilakukan oleh petugas pemerintah dan relawan menggunakan
formulir yang terhubung dengan basis data untuk diproses. Penelitian ini bekerja sama
dengan PT Mitra Edu Teknologi untuk memvisualisasikan data rumah menggunakan
pemetaan dengan Google Maps API dan metode pengembangan Waterfall. Sistem
bertujuan untuk menunjukkan wilayah dengan perbandingan rumah layak dan tidak layak
huni. Modul peta juga dapat menampilkan nilai layak huni suatu daerah serta persebaran
rumah yang layak dan tak layak huni menggunakan heat map. Penelitian ini diharapkan
untuk membantu petugas pengguna dari PT. Mitra Edu Teknologi dengan
memvisualisasikan data kelayakan huni rumah pada suatu wilayah. Sistem yang
dikembangkan juga dapat digunakan oleh pengguna untuk mengetahui tingkat kelayakan
huni rumah mereka.
Kata kunci: Kesehatan rumah, pemetaan, layanan masyarakat, visualisasi data
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah................................................................................................ 2
1.4 Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 2
1.5 Metode Penyelesaian Masalah .......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
2.1 Penelitian Sejenis .............................................................................................. 5
2.2 Pengertian Rancang Bangun ............................................................................. 6
2.3 Metode Pengembangan Waterfall ..................................................................... 6
2.3.1 Analisis Kebutuhan ........................................................................................ 6
2.3.2 Desain Sistem ................................................................................................. 7
2.3.3 Implementasi .................................................................................................. 7
2.3.4 Pengujian ........................................................................................................ 7
2.4 Pengertian Aplikasi ........................................................................................... 7
2.5 Website .............................................................................................................. 8
2.6 API .................................................................................................................... 8
2.7 Google Maps API .............................................................................................. 8
2.8 Pemetaan ........................................................................................................... 8
2.9 Heatmap ............................................................................................................ 8
2.10 Black Box Testing ........................................................................................... 9
2.11 User Acceptance Test ...................................................................................... 9
2.12 Rumah Sehat ................................................................................................... 9
viii
2.13 Kriteria Rumah Sehat ...................................................................................... 9
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI .................................................. 12
3.1 Perancangan Program Aplikasi ....................................................................... 12
3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi ......................................................................... 12
3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi ....................................................................... 13
3.1.3 Analisis Kebutuhan ...................................................................................... 15
3.1.4 Desain Sistem ............................................................................................... 18
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 51
4.1 Pengujian ......................................................................................................... 51
4.1.1 Deskripsi Pengujian ..................................................................................... 51
4.1.2 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 51
4.1.3 Data Hasil Pengujian .................................................................................... 53
4.2 Analisis Data ................................................................................................... 61
4.2.1 Pengujian Black Box .................................................................................... 61
4.2.2 Pengujian UAT ............................................................................................. 61
4.2.3 Uji Validitas Pengujian UAT ....................................................................... 62
4.2.4 Uji Reliabilitas Pengujian UAT ................................................................... 65
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xiv
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Waterfall Diagram ............................................................................. 6
Gambar 3. 1 Flowchart aplikasi ............................................................................ 14
Gambar 3. 2 Use Case Diagram Aplikasi ............................................................. 18
Gambar 3. 3 Activity Diagram - mengisi form ...................................................... 19
Gambar 3. 4 Activity Diagram - Pemetaan ........................................................... 20
Gambar 3. 5 Activity Diagram - menu Heatmap .................................................. 21
Gambar 3. 6 Activity Diagram - Menu Wilayah ................................................... 22
Gambar 3. 7 Activity Diagram - Menu Marker .................................................... 23
Gambar 3. 8 Halaman Utama ................................................................................ 24
Gambar 3. 9 Halaman Utama - bagian bawah ...................................................... 25
Gambar 3. 10 Kode Halaman Utama .................................................................... 26
Gambar 3. 11 kode tampilan form ........................................................................ 27
Gambar 3. 12 Halaman Form - Bagian 1 no. 1-2 .................................................. 28
Gambar 3. 13 Halaman Form - Bagian 1 no. 2-6 .................................................. 28
Gambar 3. 14 Halaman Form - Bagian 1 no. 7-8 .................................................. 28
Gambar 3. 15 Kode nilai pertanyaan bagian komponen rumah ............................ 29
Gambar 3. 16 Halaman Form - Bagian 2 no. 1-2 .................................................. 30
Gambar 3. 17 Halaman Form - Bagian 2 no. 3-4 .................................................. 30
Gambar 3. 18 kode pilihan jawaban bagian sarana sanitasi .................................. 31
Gambar 3. 19 Halaman Form - Bagian 3 no.1-2 ................................................... 31
Gambar 3. 20 Halaman Form - Bagian 3 no.3-5 ................................................... 32
Gambar 3. 21 kode pilihan bagian perilaku penghuni .......................................... 33
Gambar 3. 22 Halaman Form - Bagian 4 No. 1 .................................................... 33
Gambar 3. 23 Halaman Form - Bagian 4 No. 2 .................................................... 34
Gambar 3. 24 kode pilihan bagian informasi tambahan ....................................... 35
Gambar 3. 25 Halaman Form - penilaian (tidak layak huni) ................................ 36
Gambar 3. 26 Halaman Form - penilaian (layak huni) ......................................... 36
Gambar 3. 27 kode modal penilaian ..................................................................... 37
Gambar 3. 28 kode penilaian form ........................................................................ 37
Gambar 3. 29 kode validasi bagian pertanyaan form' ........................................... 38
Gambar 3. 30 Halaman Pemetaan ......................................................................... 38
Gambar 3. 31 kode tampilan peta ......................................................................... 39
Gambar 3. 32 kode pembuatan peta ...................................................................... 39
Gambar 3. 33 kode pengambilan data ................................................................... 40
Gambar 3. 34 query GraphQL GET_OTHER dan GET_MARKER .................... 41
Gambar 3. 35 Fungsi query ................................................................................... 42
Gambar 3. 36 query rumahs .................................................................................. 43
Gambar 3. 37 model query Rumah ....................................................................... 44
Gambar 3. 38 filter data ........................................................................................ 45
Gambar 3. 39 Halaman Pemetaan - menu marker ................................................ 45
Gambar 3. 40 fungsi pembuatan marker ............................................................... 46
Gambar 3. 41 fungsi query marker ....................................................................... 47
Gambar 3. 42 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kecamatan) ........................... 47
Gambar 3. 43 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kelurahan) ............................ 48
x
Gambar 3. 44 pewarnaan polygon ........................................................................ 48
Gambar 3. 45 fungsi batasan wilayah ................................................................... 49
Gambar 3. 46 Halaman Pemetaan - menu Heatmap ............................................. 50
Gambar 3. 47 fungsi batas wilayah ....................................................................... 50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pembingkaian Permasalahan 1................................................................. 15
Tabel 2 Pembingkaian Permasalahan 2................................................................. 16
Tabel 3 Pembingkaian Permasalahan 3................................................................. 16
Tabel 4 Pembingkaian Permasalahan 4................................................................. 16
Tabel 5 rencana pengujian ................................................................................... 51
Tabel 6 Pilihan jawaban UAT ............................................................................... 52
Tabel 7 Pertanyaan ................................................................................................ 52
Tabel 8 Pengujian navigasi ................................................................................... 54
Tabel 9 Pengujian Form ........................................................................................ 55
Tabel 10 Pengujian Pemetaan ............................................................................... 56
Tabel 11 jawaban .................................................................................................. 57
Tabel 12 Skor ........................................................................................................ 59
Tabel 13 Pengujian validitas ................................................................................. 63
Tabel 14 Nilai r dan t hitung ................................................................................. 63
Tabel 15 hasil uji validitas .................................................................................... 64
Tabel 16 uji reliabilitas.......................................................................................... 65
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... xvii
Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... xvii
Lampiran 3 Surat Tanda Terima ...................................................................... xviii
1
4BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi yang positif beberapa tahun terakhir menambah daya beli
masyarakat di Depok (Aini, Harianto, & Puspitawati, 2016). Dengan meningkatnya
daya beli, bisnis properti rumah tinggal lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Jumlah properti rumah yang meningkat pesat dalam waktu relatif singkat
dikhawatirkan tidak memenuhi standar kelayakan rumah. Kelayakan huni suatu
properti rumah dapat dilihat melalui nilai kesehatan rumah tersebut. Standar
kesehatan rumah telah ditentukan menggunakan pedoman yang telah disusun oleh
Dinas Kesehatan. Dalam pendataan kelayakan properti di Kota Depok, pihak dinas
bekerja sama dengan PT. Mitra Edu Teknologi. PT. Mitra Edu Teknologi
mengembangkan aplikasi pendataan yang digunakan oleh relawan dalam
mensurvei kelayakan rumah di Depok. Dari data yang sudah dikumpulkan, PT.
Mitra Edu Teknologi membutuhkan visualisasi yang dapat membantu penyampaian
informasi kelayakan rumah. Sebelumnya informasi dapat ditampilkan berupa tabel
dan diagram grafik, namun cara ini tidak dapat menggambarkan informasi dengan
menggunakan data koordinat letak yang terekam. Dengan keterbatasan inilah
aplikasi untuk memvisualisasikan informasi dengan data geografis berupa
koordinat lokasi dikembangkan.
Sistem informasi rumah layak huni ini yang dikembangkan ini bermaksud untuk
membantu PT. Mitra Edu Teknologi untuk dapat menampilkan informasi pada
pengguna untuk dapat menggunakan pedoman penilaian kesehatan rumah dan
informasi kelayakan rumah di Kota Depok. Sistem dapat menampilkan nilai dari
banyak rumah yang sudah terdaftar dan pengguna dapat melihat wilayah layak huni
dengan visualisasi data menggunakan pemetaan. Kelayakan huni suatu wilayah
didapatkan dari klasifikasi yang dilakukan oleh sistem dimana jumlah nilai layak
huni per rumah dikalkulasi untuk menentukan nilai layak huni suatu daerah
kecamatan atau kelurahan.
2
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Dalam visualisasi data, digunakan teknologi pemetaan data. Pengembangan modul
pemetaan menggunakan Google Maps API dipilih setelah pertimbangan seperti
kelengkapan dokumentasi, fitur, dukungan yang luas dalam penggunaan, dan
kemudahan dalam pengembangan. Penelitian ini berfokus pada tingkat layak huni
wilayah di 63 kelurahan dan 11 kecamatan yang ada di Kota Depok.
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi permintaan PT. Mitra Edu Teknologi
untuk mengembangkan visualisasi data kelayakan huni rumah di Kota Depok dan
sosialisai mengenai kriteria rumah yang layak huni. Modul form penilaian
diharapkan dapat berperan sebagai alat sosialisasi masyarakat mengenai kelayakan
rumah, dan modul pemetaan dapat mempermudah pengguna untuk melihat wilayah
dan rumah yang dinilai layak huni dalam batasan kelurahan dan kecamatan.
Informasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk membuat keputusan
untuk mengatur prioritas dan mengirimkan bantuan ke wilayah yang dianggap
belum layak huni.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang didasari oleh latar belakang diatas dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Bagaimana memvisualisasikan data rumah layak huni dengan menggunakan
data koordinat lokasi dan pemetaan?
b. Apakah pemetaan data rumah layak huni dapat menyampaikan informasi
sesuai dengan kebutuhan PT. Mitra Edu Teknologi?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pengembangan sistem ini adalah:
a. Aplikasi yang dibangun berbasis website.
b. Wilayah terbatas pada 11 kecamatan dan 63 kelurahan di kota Depok.
c. Modul yang dikembangkan terbatas pada pemetaan data wilayah kecamatan
dan kelurahan.
d. Pemetaan dikembangkan dengan Google Maps API.
e. Sumber data yang digunakan terbatas pada data yang diperoleh dari PT. MET.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penelitian ini yaitu:
3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
a. Membuat Sistem Informasi Rumah Layak Huni yang dapat memvisualisasikan
data rumah layak huni menggunakan data koordinat lokasi.
b. Mengetahui apakah pemetaan dapat menyampaikan informasi rumah layak
huni sesuai dengan kebutuhan PT. Mitra Edu Teknologi.
1.5 Metode Penyelesaian Masalah
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menyelesaikan masalah terdiri
dari langkah-langkah berikut:
a. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak dari PT. Mitra Edu Teknologi untuk
menentukan kebutuhan sistem, kriteria pengguna sistem, dan desain sistem.
2. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk membantu peneliti sebagai pembelajaran teori dan
penelitian yang mendukung dengan mengumpulkan buku, jurnal, dan artikel yang
terkait. Untuk pedoman penilaian tingkat kesehatan rumah diperoleh dengan
melakukan kerja sama dengan PT. Mitra Edu Teknologi.
3. Pengambilan data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan PT. Mitra Edu
Teknologi yang memiliki data tingkat kesehatan rumah di kota Depok. Untuk data
koordinat batasan wilayah kecamatan dan kelurahan diambil dari situs pemerintah
kota Depok.
b. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode waterfall. Alasan
dari penggunaan metode ini adalah pendekatan secara sistematis dan berurutan
dalam pengembangan sistem. Pendekatan menggunakan metode waterfall
melingkupi fase-fase sebagai berikut:
1) Analisis Kebutuhan
4
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tahap pertama dimana dilakukan analisa kebutuhan pengguna, analisa perangkat
lunak dan perangkat keras yang diperlukan dalam pengembangan sistem serta
kebutuhan lain dalam pengembangan sistem.
2) Desain Sistem
Tahap ini merupakan tahap dimana sistem mulai dirancang. Pada tahap ini
pengguna dan pengembang bekerja sama untuk memastikan semua kebutuhan
terpenuhi pada setiap langkah. Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap ini adalah
perancangan use case diagram, flow chart pengguanaan sistem, dan diagram UML
lainnya yang diperlukan
3) Implementasi
Pengkodean sistem mulai dilakukan. Pengkodean merupakan tahap penerjemahan
dari desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah yang dapat dibaca
oleh komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman. Dalam pengembangan
sistem berbasis web ini, digunakan bahasa pemrograman PHP dan Javascript.
Pengembangan modul pemetaan dilakukan dengan menggunakan Google Maps
API
4) Pengujian
Tahap pengujian dilakukan untuk menemukan dan mencatat kekurangan dan
kesalahan yang terdapat dalam sistem. Kekurangan dan kesalahan yang ada
kemudian dapat diperbaiki kembali dalam tahap pengkodean.
5) Perawatan
Tahap terakhir dari metode waterfall yaitu implementasi dan perawatan dari sistem.
Pemeliharaan mencakup mengatasi kendala yang ditemukan selama implementasi,
melakukan pembaharuan, dan juga pemeliharaan sistem
5
5BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sejenis
Penelitian sejenis dilakukan oleh Siti Suryani, Priyo Sidik Sasongko, dan Edy
Suharto yang merupakan mahasiswa fakultas MIPA universitas Diponegoro,
dengan judul Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sekolah Tingkat Pendidikan
Dasar dan Menengah di Kota Serang. Penelitian tersebut melakukan penelitian
terhadap persebaran sekolah tingkat dasar dan menengah di kota Serang. Penelitian
tersebut telah dapat menampilkan peta persebaran sekolah dan informasi detail
sekolah, melakukan pencarian sekolah, dan menampilkan indikator pemerataan
kesempatan belajar dan Angka Partisipasi Kasar (APK) di kota Serang. Penelitian
tersebut telah menyimpulkan kegunaan pemetaan dalam melihat persebaran dari
data dan pengaruhnya terhadap informasi yang diberikan (Suryani, Sasongko, &
Suharto, 2012).
Dalam penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Pemetaan Lokasi Toko Oleh-Oleh Khas Samarinda” oleh Adyatama Anugrah,
Pemetaan digunakan untuk membuat sistem informasi berbasis web yang
memetakan lokasi toko oleh-oleh di daerah Samarinda. Dari pemetaan tersebut,
pengguna dapat mendapatkan lokasi dan arahan ke toko yang terdaftar serta
mengetahui info lebih lengkap mengenai toko yang dipilih (Annugerah, Astuti, &
Kridalaksana, 2016).
Pemanfaatan teknologi pemetaan pernah digunakan dalam penelitian oleh Arief
Susanto, Ahmad Kharis, dan Tutik Khotimah yang berjudul “Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Lahan Pertanian Dan Komoditi Hasil Panen Kabupaten
Kudus”. Pemetaan digunakan untuk menghasilkan informasi geografis secara
online. Sistem dapat memuat data pertanian berupa peta lahan, komoditi panen, dan
lainnya. Selain itu sistem juga dapat menampilkan informasi penanaman dan
tahapan per lahan pertanian di Kabupaten Kudus (Susanto, Khari, & Khotimah,
2016).
6
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.2 Pengertian Rancang Bangun
Perancangan adalah memberikan gambaran yang jelas dari sistem kepada
pemrogram dan pihak ahli yang terlibat. Sementara pembangunan atau bangun
sistem adalah tindakan menciptakan suatu sistem baru atau pengganti dari sistem
yang ada secara keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah
penggambaran, perancanaan, dan pembuatan pengaturan dari beberapa komponen
yang terpisah menjadi satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. (Syukroni, 2017)
2.3 Metode Pengembangan Waterfall
Metode waterfall adalah model pengembangan sistem informasi yang bersifat
sistematik dan berurutan (Sasmito, 2017). Metode ini digunakan untuk
mengembangkan sistem secara berurutan dimana jika ada suatu kesalahan pada satu
fase maka pengembangan akan dikembalikan ke fase sebelumnya. Fase yang
terdapat pada metode ini adalah: analisa kebutuhan, desain sistem, pembangunan
dengan kode, pengujian, dan perawatan.
Gambar 2. 1 Waterfall Diagram
2.3.1 Analisis Kebutuhan
Langkah ini merupakan tahap analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak dengan
melakukan pertemuan bersama klien atau pengumpulan data pada jurnal, artikel,
atau internet (Kusyadi, 2018). Pada tahap ini klien harus dapat menjelaskan dan
7
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
mendefinisikan tujuan dari aplikasi yang ingin dibuat. Pengembang harus dapat
menangkap maksud dari klien dan dapat memberikan saran mengenai system dan
kendala yang mungkin dihadapi selama masa pengembangan.
2.3.2 Desain Sistem
Perencanaan system dibuat untuk menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan, tugas
teknis yang dkerjakan, resiko yang dapat dihadapi, sumber daya yang digunakan,
hasil yang ingin dituju, penjadwalan kerja, dan pencatatan proses pengembangan
sistem (Mailasari, 2019). Developer pada tahap ini merancang arsitektur system
berdasarkan tahap pertama.
2.3.3 Implementasi
Desain sistem yang telah dibuat diterapkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman (Taufik, Christian, & Asra, 2019). Kode-kode program dan modul
yang telah dibuat diintegrasikan menjadi system yang lengkap.
2.3.4 Pengujian
Pada tahap ini program diuji untuk memastikan semua logika, fungsi, dan proses
berjalan dengan benar (Irnawati, 2018). Pengembang program juga memastikan
bahwa program bekerja sesuai kontrak yang telah disetujui.
2.3.5 Perawatan
Tahap perawatan dilakukan setelah implementasi sistem. Tahap ini biasanya berupa
perbaikan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya, meningkatkan
versi implementasi sistem, dan meningkatkan layanan sistem (Mukrodin &
Sugiyamta, 2020).
2.4 Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk melaksanakan
perintah yang dimasukkan pengguna untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan tujuan dari program tersebut. (Winarna, 2018)
Aplikasi adalah penerapan, lamaran, atau penggunaan yang secara istilah berarti
program siap pakai yang bertujuan untuk melaksanakan suatu fungsi yang
diperintahkan oleh pengguna atau aplikasi lain untuk satu tujuan. (Sallaby, 2015)
8
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.5 Website
Website atau situs adalah kumpulan dari halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi teks, gambar, animasi, video, suara, atau gabungan
semuanya dan bersifat statis atau dinamis. Kumpulan halaman ini membentuk
rangkaian yang saling terkait yang dihubungkan dengan 8arring-jaring halamann.
(Nurmi, 2016)
2.6 API
Application programming interface (API) merupakan antarmuka perangkat lunak
yang terdiri dari kumpulan instruksi yang disimpan dalam bentuk library yang
menjelaskan bagaimana suatu perangkat lunak dapat berinteraksi. (Arianto, 2016)
Dengan adanya API ini, maka memudahkan programmer untuk menkostumisasi
suatu software yang kemudian dapat dikembangkan atau diintegrasikan dengan
perangkat lunak yang lain.
2.7 Google Maps API
Google Maps adalah layanan dari Google untuk mengakses peta melalui browser.
Dengan menggunakan API dari Google Maps, pengembang dapat menambah fitur
peta pada situs yang dikembangkan dengan memafaatkan library yang berupa
javascript. (Ariyanti, 2015)
2.8 Pemetaan
Pemetaan adalah ilmu yang mempelajari muka bumi dengan menggunakan suatu
alat untuk menghasilkan informasi yang akurat dalam membahas sesuatu yang
berada didalam atau diatas bumi dan mempengaruhi permukaan bumi. (Ambarwati
& Johan, 2016)
2.9 Heatmap
Heatmap adalah representasi grafik dari data berisikan matriks yang digambarkan
dengan warna (Tulus & Hendry, 2018). Heatmap memudahkan pengguna untuk
melihat distribusi dan intensitas relatif dari data yang dipetakan. Distribusi dan
intesitas pada Heatmap diwakilkan dengan warna.
9
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.10 Black Box Testing
Black box testing merupakan teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus
kepada segi fungsional dari perangkat lunak tersebut (Sandhika Jaya, 2018).
Keuntungan dari metode pengujian ini adalah: (1) penguji tidak perlu memiliki
pengetahuan mengenai pemrograman; (2) pengujian dilakukan dari sudut pandang
pengguna yang berguna dalam menemukan ambiguitas atau inkonsistensi dalam
persyaratan spesifikasi; (3) programmer dan tester saling bergantung.
Kekurangan dari metode ini adalah: (1) uji kasus sulit didesain tanpa spesifikasi
yang jelas; (2) ada kemungkinan terjadi pengulangan pengujian yang telah
dilakukan oleh programmer; (3) kemungkinan terdapat bagian program yang tidak
teruji.
2.11 User Acceptance Test
User Acceptance Test adalah salah satu jenis pengujian yang merupakan pengujian
oleh pengguna dimana pengguna tersebut adalah karyawan atau staff yang
berinteraksi langsung dengan sistem (Dwi Putra Utama & Usino, 2018).
2.12 Rumah Sehat
Rumah sehat merupakan tempat untuk berlindung/bernaung dan beristirahat untuk
mendapatkan kehidupan yang sempurna secara fisik, rohani, dan sosial (Nur
Rahmah, 2015).
2.13 Kriteria Rumah Sehat
Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes
No.829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :
a. Bahan bangunan
1) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain: debu total kurang dari 150 µg/m2,
asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300
mg/kg bahan.
2) Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
10
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
b. Komponen dan penataan ruangan
1) Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.
2) Dinding rumah memiliki ventilasi, kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan
mudah dibersihkan.
3) Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
4) Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir.
5) Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.
6) Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.
c. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak
menyilaukan mata.
d. Kualitas udara
1) Suhu udara nyaman antara 18–30oC.
2) Kelembaban udara 40–70%.
3) Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam.
4) Pertukaran udara 5 kaki3/menit/penghuni.
5) Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam.
6) Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3.
e. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.
f. Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.
g. Penyediaan air
11
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
1) Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60
liter/orang/hari;
2) Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air
minum menurut Permenkes no. 416 tahun 1990 dan Kepmenkes no. 907 tahun
2002.
h. Sarana penyimpanan makanan
Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.
i. Pembuangan Limbah
1) Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah.
2) Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak
mencemari permukaan tanah dan air tanah.
j. Kepadatan hunian
Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.
12
6BAB III
PERENCANAAN DAN REALISASI
3.1 Perancangan Program Aplikasi
Perencanaan dan realisasi dari sistem informasi rumah layak huni berbasis web ini
dilakukan menggunakan HTML, Bootstrap, dan framework Javascript Vue.js untuk
bagian front-end serta PostgreSQL, PHP, dan GraphQL untuk back-end. Modul
pemetaan dari sistem informasi rumah layak huni ini dikembangkan dengan
menggunakan Google Maps API. Proses penilaian rumah layak huni dilakukan
mengikuti pedoman penilaian yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok.
3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi
Sistem informasi rumah layak huni berbasis web ini merupakan aplikasi yang
menyediakan informasi mengenai rumah layak huni di Kota Depok. Pada aplikasi
ini teradapat tiga halaman: halaman utama, form rumah layak huni, dan pemetaan.
Pada halaman utama pengguna dapat melihat informasi mengenai aplikasi dan
mengenai rumah layak huni yang sesuai dengan panduan Dinas Kesehatan Kota
Depok. Pada halaman ini juga terdapat navigasi yang dapat digunakan untuk
membuka halaman lain.
Pada halaman form rumah layak huni pengguna dapat menggunakan form yang
tersedia untuk mengetahui nilai layak huni suatu rumah. Pertanyaan pada form
berupa pilihan ganda yang tidak disimpan ke database dan hasil penilaian dapat
langsung dilihat oleh pengguna.
Pertanyaan pada halaman form dibuat berdasarkan pedoman kesehatan rumah yang
diterbitkan oleh pihak dinas kesehatan kota Depok. Pada pedoman ini terdapat tiga
bagian utama yang menjadi indikator penilaian kelayakan rumah yaitu: komponen
rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni.
Pada bagian komponen rumah, dilakukan penilaian terhadap bagian-bagian yang
ada pada rumah yang dinilai seperti: langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar
tidur, jendela ruang keluarga, ventilasi, lubang asap dapur, dan pencahayaan rumah.
13
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pada bagian sarana sanitasi, dilakukan penilaian pada bagian kebersihan dan
sanitasi rumah. Adapun bagian yang dinilai berupa: sarana air bersih, sarana
pembuangan kotoran, sarana pembuangan air limbah, dan sarana pembuangan
tempat sampah.
Pada bagian perilaku penghuni dilakukan penilaian terhadap perilaku sehari-hari
dari penghuni rumah yang dinilai. Penilaian ini mencakup: membuka jendela kamar
tidur, membuka jendela ruang keluarga, membersihkan rumah dan halaman,
membuang kotoran bayi/balita, dan membuang sampah.
Halaman form dapat melakukan penilaian pada rumah yang didata oleh pengguna
dengan sistem poin yang sudah ditentukan dan menentukan status kelayakan huni
rumah tersebut.
Halaman pemetaan dapat digunakan untuk melihat informasi mengenai rumah
layak dan tidak layak huni di Kota Depok. Dalam halaman ini, pengguna dapat
melihat pemetaan data dari rumah layak huni yang berupa:
1. Heatmap
Heatmap merupakan visualisasi konsentrasi data pada suatu pemetaan. Dengan
heatmap, pengguna dapat melihat lokasi mana yang terdapat konsentrasi dari rumah
yang layak dan tidak layak huni yang dibedakan dengan gradien warna pada peta
2. Filter batasan wilayah
Filter batasan wilayah menampilkan informasi mengenai suatu wilayah kelurahan
atau kecamatan dan informasi mengenai nilai layak huni dari dari daerah tersebut.
3. Marker
Marker menampilkan data individual dari rumah layak huni yang dapat dipilih
untuk menampilkan informasi lebih lanjut mengenai objek rumah tersebut.
3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi
Alur dari sistem dapat digambarkan melalui Flowchart berikut:
14
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 1 Flowchart aplikasi
Flowchart diatas menggambarkan aksi yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam
aplikasi sistem informasi rumah layak huni. Pada halaman utama, pengguna dapat
menggunakan menu untuk navigasi dalam aplikasi.
Jika pengguna memilih menu form rumah, aplikasi akan membuka halaman form
penilaian rumah. Pengguna dapat memasukkan input berupa pilihan pada sejumlah
pertanyaan. Pertanyaan pada form dibuat sesuai dengan dokumen panduan dari
Dinas Kesehatan Kota Depok. Setelah pengguna selesai memasukkan input dan
memilih selesai, sistem akan menghitung nilai dari rumah dan menampilkan nilai
serta status rumah pada layar.
Jika pengguna memilih menu pemetaan, aplikasi akan membuka halaman
pemetaan. Dalam menggunakan halaman pemetaan, pengguna dapat memilih menu
yang ada pada halaman pemetaan.
15
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Menu wilayah menampilkan polygon yang menggambarkan batasan wilayah
kecamatan atau kelurahan sesuai dengan pilihan pengguna, serta menampilkan
warna serta informasi mengenai warna tersebut. Indikator warna berfungsi untuk
menggambarkan nilai layak huni dari daerah tersebut.
Menu Heatmap menampilkan konsentrasi dan persebaran dari data rumah layak
huni pada pemetaan dengan gradasi warna. Warna yang lebih pekat
menggambarkan konsentrasi yang tinggi dan sebaliknya.
Menu marker menampilkan marker berdasarkan koordinat lokasi dari rumah layak
huni yang bila dipilih akan menampilkan jendela berisikan informasi lebih lanjut
mengenai objek rumah tersebut.
3.1.3 Analisis Kebutuhan
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak PT. Mitra Edu Teknologi untuk merancang
sistem. Sistem dirancang berdasarkan permintaan PT. Mitra Edu Teknologi untuk
memenuhi kebutuhan. Hal ini dilakukan dikarenakan pengembangan sistem yang
merupakan kerja sama dengan pihak PT. Mitra Edu Teknologi dan kebutuhan
sistem yang harus disesuaikan dengan target pengguna. Berdasarkan hasil dari
wawancara, didapatkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh pengguna.
Tabel 1 Pembingkaian Permasalahan 1
Needs/ Kebutuhan 1. Dapat mengetahui kelayakan rumah
tertentu.
2. Mengetahui pedoman yang dapat
digunakan untuk memastikan kelayakan
rumah.
3. Dapat menggunakan pedoman dengan
tanpa pelatihan atau pelatihan yang sedikit.
D1 Insight Kesulitan mengetahui kelayakan suatu properti
rumah
Mendefiniskan
Masalah
Pengguna membutuhkan cara untuk
mengetahui kelayakan suatu rumah tetapi
kesulitan dalam mengetahui pedoman standar
kelayakan rumah dan menggunakannya.
16
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 2 Pembingkaian Permasalahan 2
Needs/ Kebutuhan 1. Dapat mengetahui rumah-rumah yang sudah
tersimpan dalam sistem.
2. Melihat informasi mengenai rumah-rumah
tersebut
3. Dapat menggunakan informasi koordinat
yang didapat dari proses pengambilan data
D2 Insight Kesulitan mengetahui informasi rumah dan
kondisinya secara geografis
Mendefiniskan
Masalah
Pengguna membutuhkan cara untuk
mengetahui informasi kelayakan rumah yang
sudah terdaftar tetapi kesulitan dalam
mengetahui informasi berdasarkan kondisi
geografis dari data koordinat yang ada.
Tabel 3 Pembingkaian Permasalahan 3
Needs/ Kebutuhan Dapat mengetahui tingkat kelayakan rumah
suatu wilayah.
D3 Insight Kesulitan mengetahui informasi kelayakan
rumah pada suatu batasan wilayah.
Mendefiniskan
Masalah
Responden membutuhkan informasi kelayakan
rumah pada suatu wilayah tetapi kesulitan
dalam mengetahui informasi berdasarkan letak
geografis
Tabel 4 Pembingkaian Permasalahan 4
Needs/ Kebutuhan Dapat mengetahui persebaran data rumah yang
terdaftar
D4 Insight Kesulitan mengetahui informasi persebaran
rumah pada suatu batasan wilayah.
Mendefiniskan
Masalah
Responden membutuhkan informasi persebaran
rumah berdasarkan status pada suatu wilayah
tetapi kesulitan dalam mengetahui informasi
berdasarkan letak geografis
17
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pengguna, kebutuhan yang didapat dapat
dijadikan acuan dalam mengembangkan sistem.
b. Analisa
Berdasarkan hasil wawancara maka dapat didefinisikan kebutuhan pengguna dalam
uraian fitur sebagai berikut:
1. Dibuat modul untuk sosialisasi mengenai kelayakan rumah huni dan modul
juga dapat berfungsi sebagai alat penilaian mandiri yang dapat digunakan
masyarakat umum.
2. Menggunakan teknologi pemetaan untuk visualisasi data dari survey yang telah
dilakukan oleh pihak PT. Mitra Edu Teknologi dan para relawan.
3. Menampilkan data rumah yang terdaftar pada pemetaan.
4. Menampilkan informasi mengenai kelayakan huni rumah pada suatu batasan
wilayah.
5. Menampilkan informasi persebaran dari rumah yang sudah terdaftar
berdasarkan status menggunakan heatmap untuk menggambarkan persebaran
data pada pemetaan.
c. Analisa kebutuhan fungsional dan non-fungsional
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui spesifikasi yang akan dimiliki oleh sistem
dengan memepertimbangkan kebutuhan pengguna.
1. Kebutuhan Fungsional
• Sistem dapat menyimpan data survey.
• Sistem tidak memerlukan login.
• Sistem dapat memperihatkan peta.
• Sistem dapat memperlihatkan rumah pada peta sebagai marker.
• Sistem dapat menampilkan informasi kelayakan rumah pada suatu wilayah.
• Sistem dapat menilai kelayakan rumah.
• Sistem dapat menampilkan informasi persebaran rumah berdasarkan status
2. Kebutuhan Non-Fungsional
• Sistem dapat dijalankan pada browser .
18
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
• Sistem membutuhkan koneksi internet untuk diakses.
3.1.4 Desain Sistem
a. Use Case Diagram Aplikasi
Gambar 3. 2 Use Case Diagram Aplikasi
Diagram Use Case pada gambar 3.2 melibatkan pengguna aplikasi sebagai aktor.
Pengguna dapat mengisi form pada halaman form penilaian rumah dan melihat
pemetaan pada halaman pemetaan. Pada halaman pemetaan pengguna dapat
melihat informasi heatmap, wilayah, dan marker.
b. Activity Diagram
Terdapat lima activity diagram yang dibuat sesuai dengan use case diagram yang
telah ditentukan.
2. Mengisi Form
19
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 3 Activity Diagram - mengisi form
Gambar 3.3 merupakan proses dalam menggunakan form pada aplikasi. Pengguna
memilih menu form penilaian rumah dan sistem akan membuka halaman form
penilaian rumah. Pengguna kemudian mengisi pertanyaan dengan pilihan jawaban
yang sudah disediakan. Setelah semua pertanyaan dijawab, sistem akan menghitung
nilai berdasarkan jawaban yang dipilih. Sistem kemudian menentukan status dari
rumah yang dinilai sebagai layak huni atau tidak layak huni. Sistem menampilkan
20
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
nilai akhir dan status rumah pada layar untuk dilihat oleh pengguna. Pengguna dapat
melihat nilai dan status dan dapat memilih untuk menutup jendela penilaian.
3. Melihat Pemetaan
Gambar 3. 4 Activity Diagram - Pemetaan
Gambar 3.4 merupakan proses dalam mengakses halaman pemetaan pada aplikasi.
Pengguna memilih menu pemetaan dan sistem akan membuka halaman pemetaan.
Sistem akan menampilkan peta dengan menggunakan API dari Google Maps API.
Pengguna dapat melihat peta dan dapat memilih menu yang ada pada halaman
pemetaan.
21
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4. Melihat Heatmap
Gambar 3. 5 Activity Diagram - menu Heatmap
Gambar 3.5 merupakan proses dalam menampilkan heatmap pada halaman
pemetaan pada aplikasi. Pengguna membuka halaman pemetaan dan memilih menu
heatmap. Pengguna dapat memilih jenis heatmap yang ingin ditampilkan: rumah
layak huni atau rumah tidak layak huni. Sistem mengambil data koordinat rumah
dari database dan mengubahnya menjadi data yang dapat dibaca oleh fungsi. Data
yang sudah diproses kemudian diubah menjadi objek data heatmap layer. Objek
heatmap kemudian ditampilkan pada jendela peta.
4. Melihat Wilayah
22
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 6 Activity Diagram - Menu Wilayah
Gambar 3.6 merupakan proses dalam menampilkan wilayah pada halaman
pemetaan pada aplikasi. Pengguna membuka halaman pemetaan dan memilih menu
23
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
wilayah. Pengguna dapat memilih batasan wilayah yang ingin ditampilkan: batas
kecamatan atau batas kelurahan. Sistem mengambil data koordinat batasan wilayah
dan mengubahnya menjadi data yang dapat digunakan oleh fungsi. Sistem
mengambil data rumah layak huni dan tidak layak huni dari database dan
memprosesnya menjadi jumlah rumah layak huni dan tidak layak huni yang ada di
setiap batasan wilayah. Sistem membuat objek polygon sebagai gambaran batasan
wilayah. Sistem menggunakan jumlah data rumah layak huni dan tidak layak huni
untuk menentukan warna dari objek polygon. Sistem kemudian menampilkan objek
polygon pada jendela peta. Keterangan dari setiap polygon dapat dilihat pada
halaman pemetaan.
5. Melihat Marker
Gambar 3. 7 Activity Diagram - Menu Marker
24
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.7 merupakan proses dalam menampilkan marker pada halaman pemetaan
pada aplikasi. Pengguna membuka halaman pemetaan dan memilih menu marker.
Sistem mengambil data koordinat rumah dari database dan mengubahnya menjadi
data yang dapat dibaca oleh fungsi. Data yang sudah diproses kemudian diproses
lagi menjadi objek marker. Objek marker kemudian ditampilkan pada jendela peta.
Marker yang sudah ditampilkan pada peta dapat dipilih oleh pengguna untuk
menampilkan informasi tambahan mengenai rumah yang digambarkan pada lokasi
tersebut.
c. Realisasi
Bagian ini menjelaskan antarmuka dari aplikasi sistem informasi rumah layak huni.
1. Halaman Utama
Gambar 3. 8 Halaman Utama
25
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 9 Halaman Utama - bagian bawah
Gambar 3.8 dan 3.9 merupakan halaman utama dari aplikasi. Pengguna akan
melihat halaman ini pada saat pertama kali menggunakan aplikasi sistem informasi
rumah layak huni. Pada bagian atas halaman terdapat navigasi berupa tombol link
yang jika dipilih aka membuka halaman lain. Tombol “Home” akan mengarah ke
halaman utama, tombol “Form” akan mengarah ke halaman form penilaian rumah,
dan tombol “Map” akan mengarah ke halaman pemetaan. Pada halaman utama
terdapat pula ilustrasi dan tombol yang menggambarkan fitur yang ada pada
aplikasi. Jika tombol disamping ilustrasi dipilih, maka pengguna akan membuka
halaman yang sesuai. Tampilan dibuat dengan menggunakan navigasi link berupa
tulisan untuk mempermudah pemahaman pengguna akan fungsi dari navigasi.
Gambar digunakan untuk memberikan petunjuk mengenai halaman yang akan
dibuka. Warna navigasi dipilih untuk membedakan area navigasi dengan konten.
Warna tombol digunakan untuk menggambarkan aksi yang dapat dilakukan.
26
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.10 merupakan kode dari halaman utama dari aplikasi. Navigasi pada
bagian atas halaman dibuat dengan tag “b-navbar” dan “b-nav-item” sebagai isi.
“Router-link” digunakan untuk meletakkan link yang mengarah pada halaman yang
ada pada “v-bind:to”. Tag “style” digunakan untuk menentukan desain CSS pada
<template> <div class="hello"> <b-navbar variant="dark"> <b-nav-item><router-link v-bind:to="'/'">Home</router-link></b-nav-item> <b-nav-item><router-link v-bind:to="'/form'">Form Penilaian Rumah</router-link></b-nav-item> <b-nav-item><router-link v-bind:to="'/map'">Pemetaan</router-link></b-nav-item> </b-navbar> <router-view></router-view> </div> </template> <script> export default { name: 'HelloWorld', props: {msg: String} } </script> <style scoped> .hello{ height: 50px; } h3 { margin: 40px 0 0; } ul { list-style-type: none; padding: 0; } li { display: inline-block; margin: 0 10px; } a { color: #42b983; } </style>
Gambar 3. 10 Kode Halaman Utama
27
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
halaman. Tag “router-view” digunakan untuk menampung halaman yang dipilih
pada navigasi.
2. Form Penilaian Rumah
Gambar 3. 11 kode tampilan form
Gambar 3.11 merupakan potongan kode dari halaman form dari aplikasi, pada
contoh ini adalah bagian sarana sanitasi. Form dibuat dengan vue-form-wizard dari
Vue.js. Tag “tab-content” digunakan untuk membuat bagian seperti komponen
rumah, sarana sanitasi, perilaku penghuni, dan informasi tambahan. Tag “b-form-
group” digunakan untuk membuat grup radio button yang pilihannya dibuat dengan
“v-model”. Tag “required” pada “b-form-radio-group” digunakan untuk validasi
bagian form untuk memastikan semua pertanyaan diisi.
28
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 12 Halaman Form - Bagian 1 no. 1-2
Gambar 3. 13 Halaman Form - Bagian 1 no. 2-6
Gambar 3. 14 Halaman Form - Bagian 1 no. 7-8
Gambar 3.12, 3.13, dan 3.14 merupakan halaman awal form penilaian rumah.
Pengguna akan melihat halaman ini saat memilih menu Form. Form penilaian
dibagi menjadi empat bagian yang menilai informasi yang terdapat dalam rumah
29
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
yang ingin dinilai. Bagian pertama mencakup komponen yang ada dalam rumah.
Tombol “Next” dapat digunakan untuk membuka bagian pertanyaan berikutnya.
Penentuan nilai skor yang ada pada halaman form ditentukan sesuai dengan
pedoman penilaian rumah dari PT Mitra Edu Teknologi yang disesuaikan dengan
pedoman dari Dinas Kesehatan kota Depok yang disusun berdasarkan Kepmenkes
No.829/Menkes/SK/VII/1999.
Gambar 3. 15 Kode nilai pertanyaan bagian komponen rumah
Gambar 3.15 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban
pada bagian komponen rumah. Variabel “options1” sampai dengan “options8”
merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 8 pada bagian komponen rumah, dengan
“text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan “value” sebagai nilai dari pilihan
tersebut.
30
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 16 Halaman Form - Bagian 2 no. 1-2
Gambar 3. 17 Halaman Form - Bagian 2 no. 3-4
Gambar 3.16 dan 3.17 merupakan bagian kedua dari form penilaian rumah. Bagian
ini akan menilai sarana sanitasi dari rumah. Tombol “Back” dapat digunakan untuk
kembali ke bagian form sebelumnya, dan tombol “Next” dapat digunakan untuk
membuka bagian form berikutnya. Pengguna juga dapat menggunakan tombol
angka pada bagian atas form untuk mengakses bagian form yang telah diisi
sebelumnya.
31
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 18 kode pilihan jawaban bagian sarana sanitasi
Gambar 3.18 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban
pada bagian komponen rumah. Variabel “options9” sampai dengan “options12”
merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 4 pada bagian sarana sanitasi, dengan
properti “text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan properti “value” sebagai nilai
dari pilihan tersebut.
Gambar 3. 19 Halaman Form - Bagian 3 no.1-2
32
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 20 Halaman Form - Bagian 3 no.3-5
Gambar 3.19 dam 3.20 merupakan bagian ketiga dari form penilaian rumah. Bagian
ini akan menilai perilaku penghuni dari rumah. Tombol “Back” dapat digunakan
untuk kembali ke bagian form sebelumnya, dan tombol “Next” dapat digunakan
untuk membuka bagian form berikutnya. Pengguna juga dapat menggunakan
tombol angka pada bagian atas form untuk mengakses bagian form yang telah diisi
sebelumnya.
33
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 21 kode pilihan bagian perilaku penghuni
Gambar 3.21 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban
pada bagian komponen rumah. Variabel “options13” sampai dengan “options17”
merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 5 pada bagian perilaku penghuni, dengan
“text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan “value” sebagai nilai dari pilihan
tersebut.
Gambar 3. 22 Halaman Form - Bagian 4 No. 1
34
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 23 Halaman Form - Bagian 4 No. 2
Gambar 3.22 dam 3.23 merupakan bagian terakhir dari form penilaian rumah.
Bagian ini akan mencatat informasi tambahan lainnya. Tombol “Back” dapat
digunakan untuk kembali ke bagian form sebelumnya, dan tombol “Finish” dapat
digunakan untuk menyimpan jawaban untuk dinilai jika pengguna sudah selesai
mengisi form penilaian. Pengguna juga dapat menggunakan tombol angka pada
bagian atas form untuk mengakses bagian form yang telah diisi sebelumnya.
35
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 24 kode pilihan bagian informasi tambahan
Gambar 3.24 merupakan bagian kode yang menentukan nilai dari setiap jawaban
pada bagian komponen rumah. Variabel “options13” sampai dengan “options17“
merupakan isi dari pertanyaan 1 sampai 5 pada bagian perilaku penghuni, dengan
“text” sebagai tulisan dari setiap pilihan dan “value” sebagai nilai dari pilihan
tersebut.
36
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 25 Halaman Form - penilaian (tidak layak huni)
Gambar 3. 26 Halaman Form - penilaian (layak huni)
Gambar 3.19 dan 3.20 merupakan jendela penilaian dari halaman form. jendela
penilaian ini akan ditampilkan saat pengguna menekan tombol “Finish” dari form
penilaian rumah. Bagian ini akan menampilkan nilai layak huni dan status layak
huni dari rumah. Pengguna dapat melihat nilai dan status dari rumah yang telah
dimasukkan dalam form. gambar 3.19 adalah tampilan yang didapat apabila nilai
tidak melewati batas nilai layak huni, status rumah akan ditampilkan sebagai rumah
tidak layak huni. Gambar 3.20 adalah tampilan yang didapat apabila nilai melewati
batas nilai layak huni, status rumah akan ditampilkan sebagai rumah layak huni.
37
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 27 kode modal penilaian
Gambar 3.27 merupakan kode dari tampilan modal pop-up penilaian rumah. Tag
“b-modal” digunakan membuat modal pop-up dengan Vue-Bootstrap. Variabel
“total” digunakan untuk menampilkan total nilai setelah diproses, dan variabel
“layak” digunakan untuk menampilkan status rumah.
Gambar 3. 28 kode penilaian form
Gambar 3.28 merupakan kode penilaian dan penentuan status dari halaman form.
variabel “total” menampung penjumlahan dari variabel “s1” sampai “s17” yang
merupakan nilai dari setiap jawaban pada form. “1068” merupakan batasan untuk
status rumah layak huni yang ditentukan oleh pedoman penilaian rumah dari PT
Mitra Edu Teknologi yang disesuaikan dengan Dinas Kesehatan kota Depok
berdasarkan Kepmenkes No.829/Menkes/SK/VII/1999.
38
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 29 kode validasi bagian pertanyaan form'
Gambar 3.29 merupakan kode validasi tiap bagian pada halaman form. Variabel
“s1” sampai “s8” dicek isi nya, jika “null” berarti pertanyaan belum dijawab sesuai
dengan variabelnya. Digunakan simbol “||” untuk logika “or” sehingga form tidak
akan valid jika ada salah satu pertanyaan yang tidak dijawab. Jika kondisi terpenuhi,
maka akan dilakukan “reject”. Jika kondisi tidak terpenuhi maka akan dibuka
bagian selanjutnya dan jendela browser akan di-scroll ke bagian atas dengan fungsi
“window.scrollTo()”.
3. Pemetaan
Gambar 3. 30 Halaman Pemetaan
39
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.30 merupakan halaman pemetaan. Pengguna akan melihat halaman ini
saat membuka halaman pemetaan pada aplikasi. Pada sisi kiri atas pada jendela
peta, terdapat tombol “Menu” untuk melihat menu yang ada pada halaman
pemetaan. Letak tombol dibuat agar tidak menutupi tombol dari Google Maps.
Gambar 3. 31 kode tampilan peta
Gambar 3.31 merupakan kode untuk memanggil API Google Maps dan
meletakkannya pada halaman. Tag “div” dengan properti “id=map” digunakan
untuk menampung jendela peta. Properti “ref” digunakan sebagai referensi untuk
fungsi pemanggilan pada script fungsi dibawah. Tag “script” digunakan untuk
memanggil API Google Maps. Properti “asnyc” digunakan untuk menandakan
proses asnychronous yang berarti tidak sinkron dimana proses tidak perlu dilakukan
secara bergiliran. Pada link dalam properti “src” terdapat API key yang didapat
dengan mendaftar pada Google Developer Platform dan membeli produk Google
Maps API. Pada link juga terdapat “libraries=visualization” untuk memuat fungsi
visualisasi yang digunakan pada menu heatmap.
Gambar 3. 32 kode pembuatan peta
40
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.31 merupakan kode untuk memanggil API Google Maps dan
meletakkannya pada tag “div” dengan “ref=map”. Objek “map” dibuat dan
merupakan objek Map dari Google Maps. Properti “center” digunakan untuk
menentukan koordinat tengah awal peta, dan properti “zoom” digunakan untuk
perbesaran awal peta.
Pada saat halaman pemetaan pertama dibuka dilakukan pengambilan data dari
database menggunakan fungsi apollo pada gambar dibawah.
Gambar 3. 33 kode pengambilan data
Variabel “rumahs” dan “marker” menampung hasil dari query GraphQL
GET_OTHER dan GET_MARKER dengan jeda pemanggilan setiap 5000
milisekon untuk memeriksa perubahan yang mungkin terjadi pada database.
41
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 34 query GraphQL GET_OTHER dan GET_MARKER
Query “GET_OTHER” dan “GET_MARKER” merupakan query GraphQL yang
ditandakan dengan “gql”. Dengan query tersebut, data akan diambil dengan format
sesuai dengan query.
42
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 35 Fungsi query
Query “GET_OTHER” dan “GET_MARKER” dijalankan dan hasil pemanggilan
disimpan dengan format yang ditentukan pada gambar 3.35. “GraphQLString”
berarti tipe data berupa String dan “GraphQLInt” merupakan tipe data integer.
43
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 36 query rumahs
Dimana fungsi “rumahs” akan menggunakan tipe yang sudah dibuat pada gambar
3.35 sebelumnya dan menggunakan model “RumahModel” pada gambar 3.37.
properti “order” digunakan untuk mewakili query “ORDER BY” seperti pada SQL.
Data diurutkan berdasarkan “id” yang berupa angka dan diurutkan menurun yang
ditentukan dengan “DESC”
44
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 37 model query Rumah
Gambar 3.37 merupakan model yang digunakan pada fungsi pada gambar 3.36
sebagai “RumahModel”.
45
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 38 filter data
Gambar 3.38 merupakan fungsi yang digunakan untuk memisahkan data sesuai
status, kecamatan, dan kelurahan yang akan digunakan pada menu marker, wilayah,
dan heatmap.
Gambar 3. 39 Halaman Pemetaan - menu marker
Gambar 3.22 merupakan tampilan dari menu marker. Setiap marker pada peta
menggambarkan data rumah yang ada sesuai dengan letaknya. Warna marker hijau
46
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
mengartikan status rumah layak huni, dan merah menggambarkan status rumah
tidak layak huni.
Gambar 3. 40 fungsi pembuatan marker
Gambar 3.40 fungsi untuk membuat marker. Variabel “contentString” digunakan
untuk menampung informasi pada “infoWindow” pada marker yang di-klik.
Variabel “cus” digunakan untuk menentukan gambar yang digunakan untuk marker
sesuai dengan status. Fungsi “addListener()” digunakan untuk membuat “listener”
untuk setiap marker jika di-klik. Untuk data marker digunakan data yang dipanggil
menggunakan query “GET_OTHER”.
47
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 41 fungsi query marker
Gambar 3.41 merupakan fungsi untuk memanggil data untuk pembuatan marker.
Hasil dari query tersebut adalah 100 data untuk setiap kecamatan. Dipilih 100 untuk
11 kecamatan karena data cleansing yang telah dilakukan, tidak semua kecamatan
memiliki jumlah data yang cukup dengan sebagian kecamatan memiliki ratusan
data sementara kecamatan lainnya memiliki ribuan data. Menurut pihak PT. Mitra
Edu Teknologi, total 1100 data dianggap cukup ringan untuk ditampilkan pada
browser dengan jeda pemanggilan yang singkat (±5 detik) jika dibandingkan
dengan menampilkan seluruh data rumah yang mencapai lebih dari 55000 data
(±250 detik).
Gambar 3. 42 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kecamatan)
48
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 43 Halaman Pemetaan - batas wilayah (kelurahan)
Gambar 3.42 dan gambar 3.43 merupakan tampilan dari menu wilayah. Polygon
pada gambar 3.42 menggambarkan batasan wilayah kecamatan, sedangkan gambar
3.43 menggambarkan batasan wilayah kelurahan. Warna pada polygon
menggambarkan status layak huni dari batasan wilayah tersebut. Jika polygon di-
klik maka informasi tambahan pada jendela di samping kiri.
Gambar 3. 44 pewarnaan polygon
49
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.44 merupakan fungsi yang menentukan warna pada polygon kecamatan
dan kelurahan sesuai dengan jumlah rumah layak huni dibandingkan dengan total
jumlah data rumah.
Gambar 3. 45 fungsi batasan wilayah
Gambar 3.45 fungsi untuk membuat polygon batasan wilayah. Variabel
“boundKec” digunakan untuk membuat polygon. Variabel “tulisan” menampung
informasi tambahan untuk setiap batasan wilayah. Fungsi “addListener()”
digunakan untuk membuat “listener” untuk setiap marker jika di-klik.
50
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 46 Halaman Pemetaan - menu Heatmap
Gambar 3.46 merupakan tampilan dari menu heatmap. Heatmap pada peta
menggambarkan persebaran data lokasi rumah. Warna merah menggambarkan
jumlah atau konsentrasi rumah yang tinggi, sementara warna hijau menggambarkan
jumlah atau konsentrasi rumah yang rendah.
Gambar 3. 47 fungsi batas wilayah
Gambar 3.47 merupakan fungsi untuk menampilkan menu heatmap. Variabel “ha”
merupakan objek “HeatmapLayer” dari Library Visualization Google Maps.
Properti “maxIntesity” digunakan untuk mengatur initensitas poin data dari
heatmap. Properti “radius” digunakan untuk menentukan radius dari tiap titik data
pada heatmap.
51
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengujian
Pada metode waterfall, pengujian merupakan tahap keempat dari metode tersebut.
Adapun fungsi pengujian adalah sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui
kekurangan yang terdapat dalam sistem. Pada Penelitian ini dilakukan pengujian
black box dengan functional testing sebagai alpha test, dan user acceptance test
sebgai beta test. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut pada tahap ini.
4.1.1 Deskripsi Pengujian
Aplikasi sistem yang telah selesai diuji untuk memastikan semua fungsi berjalan
dengan benar. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menilai apakah sistem telah
sesuai dengan rancangan serta mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem.
Untuk prosedur pengujian, dilakukan black box testing sebagai pengujian pertama
dan user acceptance test sebagai pengujian kedua.
4.1.2 Prosedur Pengujian
Pengujian pertama adalah pengujian fungsi sistem yang dilakukan dengan metode
pengujian black box dengan tipe functional testing.
Tabel 5 rencana pengujian
No. Item Uji Butir Uji Tingkat
Pengujian
Pengguna
Navigasi Aplikasi
1. Menavigasi
aplikasi
Akses link navigasi Aplikasi Pengguna
Form Penilaian Rumah Layak huni
2. Pengisian form
penilaian rumah
Mengisi jawaban,
mengganti jawaban,
men-submit form,
menerima hasil
penilaian
Modul Pengguna
Pemetaan
52
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3. Menggunakan
modul pemetaan
Membuka modul
pemetaan, menu
heatmap, menu
wilayah, menu marker
Modul Pengguna
Tabel 4.1 merupakan daftar rencana pengujian yang dilakukan terhadap fungsi yang
ada dalam sistem yang telah dibagi menjadi beberapa kelas uji. Kelas uji tersebut
adalah navigasi aplikasi, form penilaian rumah layak huni, dan pemetaan. Dari
masing-masing kelas uji terdapat item uji.
Pengujian selanjutnya adalah user acceptance test dengan rencana pengujian
sebagai berikut.
Tabel 6 Pilihan jawaban UAT
Bobot Jawaban
1 Sangat tidak setuju (STS)
2 Tidak setuju (TS)
3 Ragu-ragu (RR)
4 Setuju (S)
5 Sangat setuju (SS)
Dari pilihan jawaban diatas, pertanyaan dibawah dapat diisi sesuai dengan
tanggapan responden.
Tabel 7 Pertanyaan
No Pertanyaan STS TS RR S SS
1 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini
mudah untuk digunakan
2 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini
mudah untuk dipelajari
3 saya merasa tampilan aplikasi
SIRUHYAN ini mudah dipahami
53
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4 saya merasa halaman Form Penilaian
Rumah Layak Huni ini mudah
digunakan
5 saya merasa tampilan halaman Form
Penilaian Rumah Layak Huni ini
mudah dipahami
6 saya merasa pertanyaan pada
halaman Form Penilaian Rumah
Layak Huni ini mudah dikerjakan
7 saya merasa hasil penilaian rumah
pada halaman Form Penilaian
Rumah Layak Huni ini mudah
dipahami
8 saya merasa halaman Pemetaan
mudah untuk digunakan
9 saya merasa tampilan halaman
Pemetaan mudah untuk dipahami
10 saya merasa halaman Pemetaan
mudah untuk dipelajari cara
menggunakannya
11 saya merasa halaman Pemetaan dapat
menyampaikan informasi mengenai
rumah layak huni pada suatu wilayah
dengan jelas
Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada data hasil pengujian.
4.1.3 Data Hasil Pengujian
A. Pengujian black box
Data hasil pengujian fungsional sistem berupa tabel pengujian per item uji. Tabel
terdiri dari dua jenis hasil uji, data normal dan data salah. Pengujian dilakukan
terhadap input dari pengguna sehingga dapat dilihat hasil keluarannya. Hasil
54
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
keluaran akan dinilai dan diamati untuk mengetahui apakah hasil tersebut sesuai
dengan yang diharapkan. Pada kolom kesimpulan pada tabel pengujian akan
dituliskan hasil dari pengamatan dan penilaian pengujian.
1. Menavigasi aplikasi
Dalam menggunakan aplikasi, pengguna diharapkan dapat mengakses halaman-
halaman yang ada pada aplikasi menggunakan menu navigasi yang ada. Pada tabel
4.2 dapat dilihat hasil dari pengujian.
Tabel 8 Pengujian navigasi
No. Hasil Pengujian (Data Normal)
Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan
A.1 Klik menu
navigasi menuju
halaman lain
Halaman berubah
sesuai dengan menu
navigasi yang dipilih
Halaman
berubah sesuai
dengan menu
navigasi yang
dipilih
[√] diterima
[] ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan
A.2 Klik menu
navigasi
halaman yang
sedang terbuka
Tidak membuka
ulang halaman yang
sedang terbuka
Tidak membuka
ulang halaman
yang sedang
terbuka
[√] diterima
[] ditolak
Tabel 4.2 merupakan hasil dari pengujian terhadap navigasi aplikasi. Navigasi
aplikasi berupa Navbar yang terletak diatas pada setiap halaman dan tombol
navigasi yang terdapat pada halaman utama. Apabila menu navigasi dipilih untuk
membuka halaman lainnya, maka aplikasi akan membuka halaman lain tersebut.
Apabila menu navigasi halaman yang sedang dibuka pada saat itu dipilih, maka
aplikasi tidak memuat ulang halaman tersebut untuk mengurangi penggunaan data.
2. Form Penilaian Rumah Layak Huni
55
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pengguna dapat menggunakan halaman form penilaian rumah untuk mengetahui
nilai layak huni suatu rumah dan status kelayakannya dengan mengisi pertanyaan
yang disediakan. Pada tabel 4.3 dapat dilihat hasil dari pengujian halaman form.
Tabel 9 Pengujian Form
No. Hasil Pengujian (Data Normal)
Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan
B.1 Mengisi
jawaban dengan
memilih radio
button yang ada
Radio button terpilih Radio button
terpilih
[√] diterima
[] ditolak
B.2 Mengisi semua
jawaban dan
memilih
“finish”
Menampilkan modal
pop-up yang
berisikan nilai dan
status rumah
Menampilkan
modal pop-up
yang berisikan
nilai dan status
rumah
[√] diterima
[] ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan
B.3 Tidak memilih
pilihan selain
yang sudah
dipilihkan di
radio button
pada pertanyaan
Pilihan pertama
tetap terpilih
Pilihan pertama
tetap terpilih
[√] diterima
[] ditolak
B.4 Tidak memilih
pilihan lain pada
semua
pertanyaan
Pilihan pertama
tetap terpilih pada
semua pertanyaan,
nilai akhir 0, dan
status rumah tidak
layak huni
Pilihan pertama
tetap terpilih
pada semua
pertanyaan, nilai
akhir 0, dan
status rumah
tidak layak huni
[√] diterima
[] ditolak
56
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 4.3 merupakan hasil pengujian dari halaman form penilaian rumah. Pada
setiap pertanyaan diberikan pilihan jawaban berupa radio button yang secara
default sudah diisi dengan pilihan pertama. Bila pengguna tidak mengganti pilihan
jawaban maka nilai yang dihitung sesuai dengan nilai dari pilihan pertama.
Pertanyaan pada form dibagi menjadi empat bagian dan jika pengguna selesai
menjawab satu bagian maka dapat membuka bagian selanjutnya. Pada bagian
terakhir akan muncul tombol “finish” yang jika dipilih akan menyelesaikan form
dan menghitung nilai dari form sesuai dengan jawaban pengguna pada form.
3. Pemetaan
Dalam menggunakan modul pemetaan pada halaman pemetaan, pengguna dapat
melihat peta dan memilih menu heatmap, wilayah, dan marker. Tabel 4.4
merupakan hasil pengujian dari halaman pemetaan.
Tabel 10 Pengujian Pemetaan
No. Hasil Pengujian (Data Normal)
Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan
C.1 Membuka
halaman
pemetaan
Peta ditampilkan Peta ditampilkan [√] diterima
[] ditolak
C.2 Memilih
menu
heatmap
Menampilkan
heatmap
Menampilkan
heatmap
[√] diterima
[] ditolak
C.3 Memilih
menu
wilayah
Menampilkan
polygon
kecamatan/kelurahan
Menampilkan
polygon
kecamatan/kelurahan
[√] diterima
[] ditolak
C.4 Memilih
menu
marker
Menampilkan menu
marker
Menampilkan menu
marker
[√] diterima
[] ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan
C.5 Memilih
menu lain
Menutup menu yang
sudah dibuka
Menu baru yang
dipilih diletakkan
[] diterima
[√] ditolak
57
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
sebelum
menutup
menu yang
sudah
terbuka
diatas/bersamaan
dengan menu yang
sudah terbuka
Tabel 4.4 merupakan hasil pengujian dari halaman pemetaan. Tahap ini akan
menghasilkan pemetaan data yang berupa heatmap, polygon batas wilayah, dan
marker rumah layak dan tidak layak huni.
B. User Acceptance Test
Untuk mengetahui tanggapan dari pihak PT. Mitra Edu Teknologi, dilakukan UAT
dengan karyawan PT. Mitra Edu Teknologi. Berikut adalah hasil dari 7 responden
karyawan PT. Mitra Edu Teknologi
Tabel 11 jawaban
No Pertanyaan Jawaban Persentase
STS TS RR S SS STS TS RR S SS
1 saya merasa
aplikasi
SIRUHYAN ini
mudah untuk
digunakan
0 0 1 3 3 0,0 0,0 14,3 42,9 42,9
2 saya merasa
aplikasi
SIRUHYAN ini
mudah untuk
dipelajari
0 0 1 5 1 0,0 0,0 14,3 71,4 14,3
3 saya merasa
tampilan
aplikasi
SIRUHYAN ini
mudah dipahami
0 0 0 5 2 0,0 0,0 0,0 71,4 28,6
58
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4 saya merasa
halaman Form
Penilaian
Rumah Layak
Huni ini mudah
digunakan
0 1 0 6 0 0,0 14,3 0,0 85,7 0,0
5 saya merasa
tampilan
halaman Form
Penilaian
Rumah Layak
Huni ini mudah
dipahami
0 0 0 6 1 0,0 0,0 0,0 85,7 14,3
6 saya merasa
pertanyaan pada
halaman Form
Penilaian
Rumah Layak
Huni ini mudah
dikerjakan
0 1 1 3 2 0,0 14,3 14,3 42,9 28,6
7 saya merasa
hasil penilaian
rumah pada
halaman Form
Penilaian
Rumah Layak
Huni ini mudah
dipahami
0 2 1 3 1 0,0 28,6 14,3 42,9 14,3
8 saya merasa
halaman
Pemetaan
0 0 0 6 1 0,0 0,0 0,0 85,7 14,3
59
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
mudah untuk
digunakan
9 saya merasa
tampilan
halaman
Pemetaan
mudah untuk
dipahami
0 0 2 4 1 0,0 0,0 28,6 57,1 14,3
10 saya merasa
halaman
Pemetaan
mudah untuk
dipelajari cara
menggunakanny
a
0 0 1 5 1 0,0 0,0 14,3 71,4 14,3
11 saya merasa
halaman
Pemetaan dapat
menyampaikan
informasi
mengenai rumah
layak huni pada
suatu wilayah
dengan jelas
0 0 0 5 2 0,0 0,0 0,0 71,4 28,6
Selanjutnya adalah penghitungan skor dari semua jawaban dari semua responden.
Tabel 12 Skor
No Pertanyaan Nilai
Jumlah STS TS RR S SS
1 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini
mudah untuk digunakan 0 0 3 12 15 30
60
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2 saya merasa aplikasi SIRUHYAN ini
mudah untuk dipelajari 0 0 3 20 5 28
3 saya merasa tampilan aplikasi
SIRUHYAN ini mudah dipahami 0 0 0 20 10 30
4 saya merasa halaman Form Penilaian
Rumah Layak Huni ini mudah
digunakan
0 2 0 24 0 26
5 saya merasa tampilan halaman Form
Penilaian Rumah Layak Huni ini
mudah dipahami
0 0 0 24 5 29
6 saya merasa pertanyaan pada
halaman Form Penilaian Rumah
Layak Huni ini mudah dikerjakan
0 2 3 12 10 27
7 saya merasa hasil penilaian rumah
pada halaman Form Penilaian
Rumah Layak Huni ini mudah
dipahami
0 4 3 12 5 24
8 saya merasa halaman Pemetaan
mudah untuk digunakan 0 0 0 24 5 29
9 saya merasa tampilan halaman
Pemetaan mudah untuk dipahami 0 0 6 16 5 27
10 saya merasa halaman Pemetaan
mudah untuk dipelajari cara
menggunakannya
0 0 3 20 5 28
11 saya merasa halaman Pemetaan dapat
menyampaikan informasi mengenai
rumah layak huni pada suatu wilayah
dengan jelas
0 0 0 20 10 30
61
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.2 Analisis Data
4.2.1 Pengujian Black Box
Berdasarkan hasil pengujian black box, dengan 11 item yang diuji menghasilkan 10
kasus uji berhasil atau sesuai dengan yang diharapkan, dan 1 kasus uji ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi rumah layak huni
berbasis web ini berjalan dengan baik.
4.2.2 Pengujian UAT
a. Analisa pertanyaan pertama
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 30. Nilai rata-
ratanya adalah 30 /7 = 4,29. Persentase nilainya adalah 4,29 /5*100 = 85,71 %.
b. Analisa pertanyaan kedua
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 28. Nilai rata-
ratanya adalah 28 /7 = 4,00. Persentase nilainya adalah 4,00 /5*100 = 80,00 %.
c. Analisa pertanyaan ketiga
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 30. Nilai rata-
ratanya adalah 30 /7 = 4,29. Persentase nilainya adalah 4,29 /5*100 = 85,71 %.
d. Analisa pertanyaan keempat
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 26. Nilai rata-
ratanya adalah 26 /7 = 3,71. Persentase nilainya adalah 3,71 /5*100 = 74,29 %.
e. Analisa pertanyaan kelima
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 29. Nilai rata-
ratanya adalah 29 /7 = 4,14. Persentase nilainya adalah 4,14 /5*100 = 82,86 %.
f. Analisa pertanyaan keenam
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 27. Nilai rata-
ratanya adalah 27 /7 = 3,86. Persentase nilainya adalah 3,86 /5*100 = 77,14 %.
g. Analisa pertanyaan ketujuh
62
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 24. Nilai rata-
ratanya adalah 24 /7 = 3,43. Persentase nilainya adalah 3,43 /5*100 = 68,57 %.
h. Analisa pertanyaan kedelapan
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 29. Nilai rata-
ratanya adalah 29 /7 = 4,14. Persentase nilainya adalah 4,14 /5*100 = 82,86 %.
i. Analisa pertanyaan kesembilan
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 27. Nilai rata-
ratanya adalah 27 /7 = 3,86. Persentase nilainya adalah 3,86 /5*100 = 77,14 %.
j. Analisa pertanyaan kesepuluh
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 28. Nilai rata-
ratanya adalah 28 /7 = 4,00. Persentase nilainya adalah 4,00 /5*100 = 80,00 %.
k. Analisa pertanyaan kesebelas
Jumlah nilai dari 7 responden untuk pertanyaan pertama adalah 30. Nilai rata-
ratanya adalah 30 /7 = 4,29. Persentase nilainya adalah 4,29 /5*100 = 85,71 %.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Sumah Layak Huni
tersebut mudah digunakan, dipelajari, dan dipahami; halaman form mudah
dipahami, digunakan, dan dikerjakan; halaman pemetaan mudah digunakan,
dipahami, dan dipelajari; dan informasi rumah layak huni dapat disampaikan
dengan baik.
4.2.3 Uji Validitas Pengujian UAT
Untuk memastikan bahwa pengujian bernilai valid, dilakukan uji validitas.
Perhitungan validitas instrument pengujian dilakukan dengan korelasi Pearson
dengan rumus
r = n ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
√(n ∑(X)2 − ∑(X)2)(n ∑(Y)2 − ∑(Y)2)
dimana “r” adalah koefisien korelasi, “N” adalah jumlah responden uji coba, “X”
adalah skor tiap item, dan “Y” adalah skor seluruh item responden uji coba. Setelah
harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, hasilnya dibandingkan dengan
63
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
nilai r dari tabel pada tingkat signifikan 5% dan tingkat signifikansi 1% dengan
degree of freedom= n-2.
Tabel 13 Pengujian validitas
Responden Pertanyaan
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 4 5 4 4 5 2 5 5 5 5 49
2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 46
3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 48
4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 42
5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 41
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
7 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 5 38
Selanjutnya adalah menghitung korelasi pearson dengan rumus r pada Microsoft
excel dengan PEARSON(kolom pertanyaan; kolom jumlah) untuk setiap kolom
pertanyaan, dan menhitung t-hitung dengan rumus
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟𝑥𝑦√(𝑛 − 2)
√(1 − 𝑟𝑥𝑦2)
Tabel 14 Nilai r dan t hitung
Resp
onde
n
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 4 5 4 4 5 2 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 5
64
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
r 0,72
414
0,51
052
7
0,77
665
4
0,66
843
7
0,44
562
5
0,86
653
7
0,22
281
2
0,55
703
1
0,61
019
7
0,51
052
7
-
0,0
862
9
thitung
2,34
788
9
1,32
762
6
2,75
690
7
2,00
959
2
1,11
307
6
3,88
216
1
0,51
107
1
1,49
978
6
1,72
223
7
1,32
762
6
-
0,1
936
8
Selanjutnya adalah menghitung nilai t tabel dengan tingkat signifikansi alpha 0,05
dan degree of freedom sebesar n-2. Perhitungan dilakukan dengan rumus excel
TINV(2*0,05; 7-2) dan didapatkan nilai 2,015. Jika nilai t tabel lebih dari
dibandingkan dengan t hitung, maka item dianggap tidak valid. Jika nilai t tabel
kurang dari nilai t hitung, maka item dianggap valid.
Tabel 15 hasil uji validitas
R t tabel t hitung Keterangan
R1 2,015 2,347889 VALID
R2 2,015 1,327626 TIDAK VALID
R3 2,015 2,756907 VALID
R4 2,015 2,009592 TIDAK VALID
R5 2,015 1,113076 TIDAK VALID
R6 2,015 3,882161 VALID
R7 2,015 0,511071 TIDAK VALID
R8 2,015 1,499786 TIDAK VALID
R9 2,015 1,722237 TIDAK VALID
R10 2,015 1,327626 TIDAK VALID
R11 2,015 -0,19368 TIDAK VALID
Dari uji validitas tersebut didapat bahwa item uji yang dianngap valid berjumlah
tiga item.
65
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.2.4 Uji Reliabilitas Pengujian UAT
Selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas tes tunggal dari pengujian UAT.
Langkah pertama adalah menghitung total nilai dari pertanyaan ganjil dan
pertanyaan genap.
Hitung nilai t hitung dengan menggunakan rumus excel CORREL(total ganjil; total
genap). Hitung nilai t tabel dengan tingkat signifikansi alpha 0,05 dan degree of
freedom bernilai n-2. Perhitungan dilakukan dengan rumus excel
TINV(probabilitas;dof)/SQRT(dof+(TINV(probabilitas;dof))^2).
Tabel 16 uji reliabilitas
Responden Pertanyaan
Ganjil Genap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 4 5 4 4 5 2 5 5 5 5 26 23
2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 25 21
3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 27 21
4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 23 19
5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 23 18
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 20
7 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 5 22 16
R hitung 0,872964
R tabel 0,754492
Berdasarkan tabel tersebut, nilai r hitung lebih dari nilai r tabel, maka variable yang
digunakan pada pengujian bersifat reliabel.
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian black box testing dan Uset Acceptance Testing, dapat
dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
4. Visualisasi data rumah layak huni dengan menggunakan pemetaan berbasis
website dinyatakan dapat diterima.
5. Pemetaan berhasil menyampaikan informasi mengenai kelayakan huni suatu
wilayah dan kelayakan huni rumah dengan baik.
5.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan dan pengembangan sistem informasi yang telah
dilakukan, terdapat saran untuk menghasilkan sistem yang lebih baik. Berikut
adalah saran yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya:
1. Mengembangkan proses data cleansing untuk mengurangi jumlah data yang
tidak dapat digunakan.
2. Mengembangkan fungsi menampilkan marker untuk mengurangi beban pada
browser computer untuk jumlah data yang besar.
3. Mengembangkan sistem untuk dapat mencakup daerah yang lebih besar dari satu
kota.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Aini, D. N., Harianto, & Puspitawati, H. (2016). Ketimpangan dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kualitas Pembangunan Manusia di Kota Depok.
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, 84.
Ambarwati, W., & Johan, Y. (2016). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
ILMU PEMETAAN. Jurnal Enggano, 81.
Annugerah, A., Astuti, I. F., & Kridalaksana, A. H. (2016). SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PEMETAAN LOKASI
TOKO OLEH-OLEH KHAS SAMARINDA. Jurnal Informatika
Mulawarman, 47.
Arianto, A. M. (2016). ANALISIS DAN PERANCANGAN
REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER (REST) WEB SERVICE
SISTEM INFORMASI AKADEMIK STT TERPADU NURUL FIKRI
MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK. Jurnal Teknologi Terpadu, 3.
Ariyanti, R. (2015). PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API PADA SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS DIREKTORI PERGURUAN TINGGI DI
KOTA BENGKULU. Jurnal Media Infotama, 121.
Dwi Putra Utama, G., & Usino, W. (2018). E_CRM dengan Metodologi FAST
Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan dan Loyallitas Pelanggan: Studi
Kasus UKM U-ME Online. jurnal TELEMATIKA MKOM , 35.
Irnawati, O. (2018). Implementasi Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Stock
Opname. Indonesian Journal on Software Engineering , 80.
Kusyadi, I. (2018). Penerapan Metode Waterfall Untuk Sistem Informasi BCF
1.5. Jurnal Universitas Pamulang, 15.
Mailasari, M. (2019). SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
MENGGUNAKAN METODE WATERFALL. Jurnal SISFOKOM, 208.
xv
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Mukrodin, M., & Sugiyamta, S. (2020). MPLEMENTASI METODE
WATERFALL DALAM MEMBANGUN TRACER STUDY DAN
PENDAFTARAN SISWA BARU DENGAN PENGUJIAN BLACK BOX
TESTING. Jurnal DINAMIK, 41.
Nurmi. (2016). Membangun Website Sistem Informasi Dinas Pariwisata. Jurnal
Edik Informatika, 2.
Sallaby, A. F. (2015). APLIKASI WIDGET BERBASIS JAVA. Jurnal Media
Infotama, 172.
Sandhika Jaya, T. (2018). Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing
Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Kantor Digital Politeknik Negeri
Lampung). Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT (JPIT), , 45.
Sasmito, G. W. (2017). Penerapan Metode Waterfall Pada Desain Sistem
Informasi Geografis Industri Kabupaten Tegal. Jurnal Informatika:Jurnal
Pengembangan IT (JPIT) ,, 8.
Suryani, S., Sasongko, P. S., & Suharto, E. (2012). SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS PEMETAAN SEKOLAH TINGKAT PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DI KOTA SERANG. Jurnal Masyarakat
Informatika, 49.
Susanto, A., Khari, A., & Khotimah, T. (2016). SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS PEMETAAN LAHAN PERTANIAN DAN KOMODITI
HASIL PANEN KABUPATEN KUDUS. JURNAL INFORMATIKA,
1242.
Syukroni, M. (2017). Pengertian Rancang Bangun. Eprints
UniversitasMuhammadiyah Ponorogo, 7.
Taufik, A., Christian, A., & Asra, T. (2019). Perancangan Sistem Informasi
Peralatan Kesehatan Dengan Metode Waterfall. Jurnal Teknik Komputer,
60.
xvi
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tulus, S. P., & Hendry. (2018). 101Perancangan Clustering Data Menggunakan
Algortima K-Means Berbasis Heatmap (Studi Kasus : Provinsi Papua
Barat). Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, , 104.
Winarna, A. (2018). PERANCANGAN APLIKASI GAJI KARYAWAN PADA
PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Osf Journal, 2.
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
PENULIS
Shiddiq Asy Syuhada lahir di Jakarta, 8
Desember 1997. Penulis merupaka anak pertama
dari pasangan M. Arif Harsanto dan Irawati Diah
yang bertempat itnggal di komplek Timah Blok
CC V No. 102 05/12, Tugu, Cimanggis, Depok.
Pendidikan yang telah ditempuh yaitu bersekolah
di SD Islam Terpadu Rafflesia (2004-2010), SMP
Negeri 8 Depok (2010-2013), SMA Negeri 2
Kota Depok tahun (2013-2016) dan lulus dari
Politeknik Negeri Jakarta (2016-2020).
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Lampiran 2 Surat Tanda Terima
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
(Lanjutan)
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Lampiran 3 Transkrip Wawancara
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
(Lanjutan)