radiologi traktus urinarius

28
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEMERIKSAAN RADIOLOGI TRAKTUS URINARIUS TRAKTUS URINARIUS OLEH : OLEH : Syaziliasnur Syaziliasnur Qudrat Qudrat

description

ini tentang cara radiologi traktus urinarius

Transcript of radiologi traktus urinarius

Page 1: radiologi traktus urinarius

PEMERIKSAAN RADIOLOGIPEMERIKSAAN RADIOLOGITRAKTUS URINARIUSTRAKTUS URINARIUS

OLEH :OLEH :

Syaziliasnur Syaziliasnur QudratQudrat

Page 2: radiologi traktus urinarius

TRAKTUS URINARIUSTRAKTUS URINARIUS

► Beberapa cara pemeriksaan antara lain:Beberapa cara pemeriksaan antara lain: Foto Polos Abdomen Pielografi Intravena (IVP) Pielografi Retrograd Cystogram USG

Page 3: radiologi traktus urinarius

ANATOMI GINJALANATOMI GINJAL

► Ginjal berjumlah 2 buah, berat Ginjal berjumlah 2 buah, berat ++ 150 gr (125 – 170 gr pada Laki-laki, 150 gr (125 – 170 gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr pada perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.115 – 155 gr pada perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.

► Letak Letak retroperitonealretroperitoneal sebelah sebelah dorsal cavumdorsal cavum abdominaleabdominale, ginjal , ginjal kiri bagian atas kiri bagian atas V.Lumbal IV.Lumbal I, bagian bawah , bagian bawah V.Lumbal IVV.Lumbal IV pada posisi pada posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendahberdiri letak ginjal kanan lebih rendah

► Ginjal dilapisi :Ginjal dilapisi : Luar : Capsula AdiposaLuar : Capsula Adiposa DalamDalam : Capsula Renalis: Capsula Renalis

► Struktur ginjal : Struktur ginjal :

Bila dibuat irisan memanjang dari medial ke lateral tampak dua Bila dibuat irisan memanjang dari medial ke lateral tampak dua bagian Cortex sebelah luar dan medulla sebelah dalambagian Cortex sebelah luar dan medulla sebelah dalam

Page 4: radiologi traktus urinarius

► CortexCortex Tampak agak pucatTampak agak pucat Terdapat :Terdapat :

► Corpusculi RenalisCorpusculi Renalis► Tubuli ContortiTubuli Contorti► Permulaan Tubulus CollectusPermulaan Tubulus Collectus

► Medulla :Medulla :Terdiri bangunan berbentuk piramid disebut Terdiri bangunan berbentuk piramid disebut Piramid RenalisPiramid Renalis, ujung , ujung piramid akan menjadi piramid akan menjadi CCaalix Minorlix Minor, beberapa Colix Minor bergabung , beberapa Colix Minor bergabung menjadi menjadi CCaalix Majorlix Major, beberapa Colix Major bergabung menjadi , beberapa Colix Major bergabung menjadi Pelvis RenalisPelvis Renalis dan berlanjut sebagari dan berlanjut sebagari ureterureter..

Page 5: radiologi traktus urinarius
Page 6: radiologi traktus urinarius

Vaskulerisasi GinjalVaskulerisasi Ginjal

► Mendapat darah dari Mendapat darah dari A.RenalisA.Renalis merupakan cabang dari Aorta merupakan cabang dari Aorta Abdominalis.Abdominalis.

► Sebelum memasuki ginjal A.Renalis bercabang dua yaitu :Sebelum memasuki ginjal A.Renalis bercabang dua yaitu : Ramus Anterior danRamus Anterior dan Ramus PasteriorRamus Pasterior

► Ramus ini bercabang 5 :Ramus ini bercabang 5 : A. SegmentalisA. Segmentalis yang memvasculerisasi satu segmen ginjal. yang memvasculerisasi satu segmen ginjal. A. Segmentalis memberi cabang A. Segmentalis memberi cabang A.Interlobaris A.Interlobaris dan memberi dan memberi

cabang cabang A. ArcuataA. Arcuata A. Arcuata memberi cabang dalam cortex ginjal disebut A. Arcuata memberi cabang dalam cortex ginjal disebut A. A.

InterlobularisInterlobularis.. A. Interlobularis bercabang-cabang menjadi A. Interlobularis bercabang-cabang menjadi Arteriole AfferentArteriole Afferent

Page 7: radiologi traktus urinarius

1.1. Foto polos abdomen (BNO)Foto polos abdomen (BNO)o Setiap pemeriksaano Hal-hal yang diperhatikan:

- Bayangan & besar (ukuran)- Posisi ke 2 ginjal- Kalsifikasi- Batu radio opaq- Batu radio opaq di daerah ureter,

buli-buli & ke 2 ginjalo Foto BNO/ polos abdomen persiapan:

- Pencahar ( Dulcolax, Garam Inggris)- Makan bubur / lembek- Minum dikurangi (dehidrasi ringan)

Page 8: radiologi traktus urinarius

Prinsipnya : Prinsipnya : Dalam keadaan dehidrasi ringan Usus bersih (dari: udara >> & fecal mass)

2. 2. IVPIVPPemeriksaan radiografi dari tractus Urinarius dengan Pemeriksaan radiografi dari tractus Urinarius dengan

pemberian zat kontras yang dimasukan melalui Vena pemberian zat kontras yang dimasukan melalui Vena sehingga dapat menunjukan fungsi Ginjal dan dapat sehingga dapat menunjukan fungsi Ginjal dan dapat mengetahui apabila terdapat kelainan kelainan secara mengetahui apabila terdapat kelainan kelainan secara radiologis.radiologis.

• Lanjutan persiapan BNO• Disuntikkan zat kontras

zat kontrasnya yaitu iodiumDosis dewasa; 20 ml - 40 ml

• Pengambilan foto: 5’ , 15’ , 30’• Pada kasus-kasus tertentu : 1 jam, 2 jam 24 jam

Page 9: radiologi traktus urinarius

Indikasi IVP :Indikasi IVP :► Renal agenesis Renal agenesis ► Polyuria  Polyuria  ► BPH (benign prostatic BPH (benign prostatic

hyperplasia) hyperplasia) ► Congenital anomali :  anomali : 

duplication of ureter n renal duplication of ureter n renal pelvis pelvis

ectopia kidney ectopia kidney horseshoe kidney  horseshoe kidney  malroration malroration

► Hydroneprosis  Hydroneprosis  ► Pyelonepritis  Pyelonepritis 

► Renal hypertentionRenal hypertention

KontraindikasiKontraindikasi IVP : IVP :► Alergi terhadap media kontras Alergi terhadap media kontras ► Pasien yang mempunyai Pasien yang mempunyai

kelainan atau penyakit jantung kelainan atau penyakit jantung ► Pasien dengan riwayat atau Pasien dengan riwayat atau

dalam serangan jantung  dalam serangan jantung  ► Multi myeloma Multi myeloma ► Neonatus  Neonatus  ► Diabetes mellitus tidak Diabetes mellitus tidak

terkontrol/parah terkontrol/parah ► Pasien yang sedang dalam Pasien yang sedang dalam

keadaan kolik keadaan kolik ► Hasil ureum dan creatinin tidak Hasil ureum dan creatinin tidak

normal normal

Page 10: radiologi traktus urinarius

Gambaran IVP normalGambaran IVP normal:: Kedua ginjal kacang Lokasi ± Thorakal 11 – Lumbal 3 Ginjal kanan rendah dari kiri (± 2cm))

GinjalGinjal• Calix Mayor• Calix Minor • Pelvis Renalis• Ureter• Vesika Urinaria

Page 11: radiologi traktus urinarius

Cara Pemeriksaan IVP :

1.1. Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien pasien

2.2. Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis. intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.

3.3. Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri. kanan dan kiri.

4.4. Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi dan anak-anak. hypertensi dan anak-anak.

5.5. Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal terisi media kontras. dan ureter proximal terisi media kontras.

6.6. Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras bladder mulai terisi media kontras

Page 12: radiologi traktus urinarius

7.7. Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang digunakan ukuran 30 x 40. digunakan ukuran 30 x 40.

8.8. Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia).  melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia). 

9.9. Yang terakhir lakukan foto Yang terakhir lakukan foto post voidpost void dengan posisi AP supine dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri.pada kasus pos hematuri.

Page 13: radiologi traktus urinarius

Kelebihan IVP :1. Bersifat invasif. 2. IVP memberikan gambaran

dan informasi yang jelas, sehingga dokter dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan pembedahan

3. Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal dapat dilakukan.

4. Radiasi relative rendah 5. relative aman

Kekurangan IVP :1.1. Selalu ada kemungkinan Selalu ada kemungkinan

terjadinya kanker akibat terjadinya kanker akibat paparan radiasi yang paparan radiasi yang diperoleh. diperoleh.

2.2. Dosis efektif pemeriksaan Dosis efektif pemeriksaan IVP adalah IVP adalah 3 mSv, sama , sama dengan rata-rata radiasi dengan rata-rata radiasi yang diterima dari alam yang diterima dari alam dalam satu tahun. dalam satu tahun.

3.3. Penggunaan media kontras Penggunaan media kontras dalam IVP dapat dalam IVP dapat menyebabkan efek alergi menyebabkan efek alergi pada pasien, yang pada pasien, yang menyebabkan pasien harus menyebabkan pasien harus mendapatkan pengobatan mendapatkan pengobatan lanjut.  lanjut. 

4.4. Tidak dapat dilakukan pada Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil. wanita hamil.

Page 14: radiologi traktus urinarius

3. Pielografi Retrograd

Dilakukan bila dgn IVP dalam 24 jam PCS ginjal belum Dilakukan bila dgn IVP dalam 24 jam PCS ginjal belum tampak tampak

Caranya :Caranya :

a.a. Memasukan cateter melalui uretrae -> VU -> Ureter Memasukan cateter melalui uretrae -> VU -> Ureter kanan atau kiri (tergantung kelainannya) -> ujung kanan atau kiri (tergantung kelainannya) -> ujung kranial cateter di dorong sampai ke PCS ginjal.kranial cateter di dorong sampai ke PCS ginjal.

b.b. Posisi trendenbergt -> kontras di masukan -> Posisi trendenbergt -> kontras di masukan -> sampai mengisi ke PCS ginjal.sampai mengisi ke PCS ginjal.

c.c. Posisi foto supine AP.Posisi foto supine AP.

Page 15: radiologi traktus urinarius

4. CystogramAdalah teknik atau prosedur pemeriksaan urinary bladder (blass) setelah Adalah teknik atau prosedur pemeriksaan urinary bladder (blass) setelah

memasukkan media kontras melalui kateter dengan menggunakan sinar-x memasukkan media kontras melalui kateter dengan menggunakan sinar-x untuk menegakkan diagnosa.untuk menegakkan diagnosa.

Indikasi (Klinis)Indikasi (Klinis) : :• TraumaTrauma• CalculiCalculi• TumorTumor• Inflamantory urinary bladderInflamantory urinary bladder• kecurigaan (BPH , massa intra vesika urinaria , batu VU, divertikel dinding kecurigaan (BPH , massa intra vesika urinaria , batu VU, divertikel dinding

VU, refluks ureter, radang  mukosa ruptur dinding VU)VU, refluks ureter, radang  mukosa ruptur dinding VU)

Persiapan Alat dan BahanPersiapan Alat dan Bahan• Media kontras iodium 50 ccMedia kontras iodium 50 cc• Aqua steril 100 ccAqua steril 100 cc• Poly cateter 16 GPoly cateter 16 G• Spuit 50 cc (spuit kaca 200cc)Spuit 50 cc (spuit kaca 200cc)• Needle 19 GNeedle 19 G• Pesawat sinar-X, kaset dan film 24x30 cmPesawat sinar-X, kaset dan film 24x30 cm

Page 16: radiologi traktus urinarius

Prosedur PemeriksaanProsedur Pemeriksaan  • Bahan kontras dicampur dengan aqua steril dengan perbandingan 1 : Bahan kontras dicampur dengan aqua steril dengan perbandingan 1 :

3 atau 1 : 4 (1 kontras dan ¾ aqua steril).3 atau 1 : 4 (1 kontras dan ¾ aqua steril).• Plain foto khusus daerah blass (setelah pasien kencing). Plain foto khusus daerah blass (setelah pasien kencing). • Pasang kateter , menuju blass melalui uretraPasang kateter , menuju blass melalui uretra• Masukkan kontras yang telah dicampur aqua 150 – 500 cc Masukkan kontras yang telah dicampur aqua 150 – 500 cc

Teknik PemotretanTeknik Pemotretan

a. Proyeksi Foto APa. Proyeksi Foto AP• Posisi pasien : Supine, kedua kaki lurus, MSP // pertengahan Posisi pasien : Supine, kedua kaki lurus, MSP // pertengahan

bucky (meja pemeriksaan)bucky (meja pemeriksaan)• Central Ray : 10 - 15° ke caudal (agar blass tdk superposisi Central Ray : 10 - 15° ke caudal (agar blass tdk superposisi

symphisis pubis)symphisis pubis)• CP : 2 inchi (5 cm) superior symphisis pubis.CP : 2 inchi (5 cm) superior symphisis pubis.• Eksposi : ekspirasi tahan nafas.Eksposi : ekspirasi tahan nafas.• Kriteria gambar : Urinary blader tidak superimposisi dengan Kriteria gambar : Urinary blader tidak superimposisi dengan

symphisis pubissymphisis pubis

Page 17: radiologi traktus urinarius
Page 18: radiologi traktus urinarius

b.b. Proyeksi Oblique bilateral (kanan dan kiri)Proyeksi Oblique bilateral (kanan dan kiri)

• Semi supine (bagian posterior menempel meja)Semi supine (bagian posterior menempel meja)

• Rotasikan tubuh 45°- 60°Rotasikan tubuh 45°- 60°

• Tekuk lutut yang jauh dari ET,luruskan kaki yang dekat dengan Tekuk lutut yang jauh dari ET,luruskan kaki yang dekat dengan ET, tangan yang dekat dengan ET gunakan sebagai ganjalan ET, tangan yang dekat dengan ET gunakan sebagai ganjalan kepala, yang jauh dari ET diletakkan di depan tubuh.kepala, yang jauh dari ET diletakkan di depan tubuh.

• CR : tegak lurus IR CR : tegak lurus IR 

• CP : 2 inchi superior symphisis pubis dan 2 inchi medial SIASCP : 2 inchi superior symphisis pubis dan 2 inchi medial SIAS

• Eksposi : ekspirasi tahan nafasEksposi : ekspirasi tahan nafas

• CATATAN : digunakan untuk menunjukkan bagian posterolateral CATATAN : digunakan untuk menunjukkan bagian posterolateral blass, khususnya UV junction.blass, khususnya UV junction.

• Kriteria gambar : Urinari blader tidak superimposisi dengan Kriteria gambar : Urinari blader tidak superimposisi dengan bagian kaki yang ditekukbagian kaki yang ditekuk

Page 19: radiologi traktus urinarius
Page 20: radiologi traktus urinarius

c.c. Proyeksi LateralProyeksi Lateral• Proyeksi ini tidak umum dilakukan.Proyeksi ini tidak umum dilakukan.• Proyeksi ini umumnya dilakukan dengan klinis : fistel vesicorectal Proyeksi ini umumnya dilakukan dengan klinis : fistel vesicorectal

atau vesicouteral .atau vesicouteral .• Posisi pasien : True lateral (lateral recumbent), kedua tangan Posisi pasien : True lateral (lateral recumbent), kedua tangan

digunakan sebagai bantalan kepala, kedua lutut ditekuk, dan digunakan sebagai bantalan kepala, kedua lutut ditekuk, dan letakkan bantal diantara lutut.letakkan bantal diantara lutut.

• CR : tegak lurus IRCR : tegak lurus IR• CP : 2 inchi superior dan posterior symphisis pubis.CP : 2 inchi superior dan posterior symphisis pubis.• Eksposi : ekspirasi tahan nafas.Eksposi : ekspirasi tahan nafas.• Kriteria gambar : Hip dan femur superimposisi.Kriteria gambar : Hip dan femur superimposisi.

Page 21: radiologi traktus urinarius
Page 22: radiologi traktus urinarius

5. USG5. USG-  -  Praktis, mudah dilakukan, cepat akurat, tanpa Praktis, mudah dilakukan, cepat akurat, tanpa

kontra indikasi, tanpa persiapan, tanpa sinar kontra indikasi, tanpa persiapan, tanpa sinar pengion, menggunakan  gelombang suara pengion, menggunakan  gelombang suara

-  Organ2 tractus urinarius yang bisa di periksa : ginjal -  Organ2 tractus urinarius yang bisa di periksa : ginjal kanan kiri , VU / buli 2  , prostat kanan kiri , VU / buli 2  , prostat

-  sangat spesifiks  sekali  membedakan  massa  -  sangat spesifiks  sekali  membedakan  massa  kistik  atau solid kistik  atau solid

-  Bila  tdp batu maka  tanda khas  Acoustic shadow     -  Bila  tdp batu maka  tanda khas  Acoustic shadow    

-  Bila tdp cairan , maka tanda khas  yaitu posterior -  Bila tdp cairan , maka tanda khas  yaitu posterior enhancheenhanche

Page 23: radiologi traktus urinarius

Gambar 3. Penilaian hasil IVP menunjukkan adanya filling defect pada vesica urinaria kiri yang disertai dengan hidronefrosis ginjal kiri

Page 24: radiologi traktus urinarius

Gambar 4. Ekskretori urogram menunjukkan Gambar 4. Ekskretori urogram menunjukkan filling defect filling defect yang persisten pada dinding kiri yang persisten pada dinding kiri

superior vesika urinaria (arah panah)superior vesika urinaria (arah panah)

Page 25: radiologi traktus urinarius

Gambar 6 Gambar 6

Penampakan karsinoma vesika urinariaPenampakan karsinoma vesika urinaria dapat berupa defek dapat berupa defek pengisian pada vesika urinaria yang terisi kontras atau pola pengisian pada vesika urinaria yang terisi kontras atau pola mukosa yang tidak teratur pada film kandung kemih pascamiksimukosa yang tidak teratur pada film kandung kemih pascamiksi

Page 26: radiologi traktus urinarius

GGambar 7.Longitudinal USG menunjukkan ambar 7.Longitudinal USG menunjukkan pembesaran vesica urinaria,hipoechoid karsinoma pembesaran vesica urinaria,hipoechoid karsinoma

urotelial didalam v.urinaria(9) ct axial urotelial didalam v.urinaria(9) ct axial menampakkan pembesaran berupa massa lobular menampakkan pembesaran berupa massa lobular

didalam v.urinaria(10) axial ct menunjukkan didalam v.urinaria(10) axial ct menunjukkan gambar karsinoma yang besar di v.urinaria(11) gambar karsinoma yang besar di v.urinaria(11)

Terdapat penyebaran jaringan lunak karena Terdapat penyebaran jaringan lunak karena metastasis dari kanker menuju perivesical fat(12)metastasis dari kanker menuju perivesical fat(12)

Page 27: radiologi traktus urinarius

Gambar 8. Squamous cell carcinoma Gambar 8. Squamous cell carcinoma Axial T1-Axial T1-weighted MRweighted MRI menunjukkan penebalan lobular I menunjukkan penebalan lobular pada dinding samping vesica urinaria (panah)pada dinding samping vesica urinaria (panah). .

Pemeriksaan patologi anatomi menunjukkan Pemeriksaan patologi anatomi menunjukkan inflamasi kronik yang telah berdiferensiasi inflamasi kronik yang telah berdiferensiasi

menjadi squamous cell carcinoma yang menjadi squamous cell carcinoma yang menyebar dengan invasivemenyebar dengan invasive

Page 28: radiologi traktus urinarius

TERIMA KASIH…TERIMA KASIH…