PTM Alat Ripper

8
RIPPER. Bulldozer sulit untuk menggusur dan meratakan tanah yang keras jika terdapat dilokasi proyek. Pelaksanaan pembersihan dengan Bulldozer akan menurunkan produksi Bulldozer bahkan akan mudah rusak. Untuk keadaan tersebut diper lukan alat bajak (ripper). Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yangdipasangkan dibelakang traktor. Fungsi dari alat ini untuk menggemburkan tanahkeras, jumlah cakar ripper antara 1 - 5 buah. Bentuk shank ada yang lurus danlengkung, shank lurus dipakai untuk material padat dan batuan berlapis sedangyang lengkung dipakai untuk batuan yang retak Perhitungan produksi Ripper sangat sulit untuk diperkirakan, salah satu fak tor adalah karena pekerjaan itu tidak dilakukan terus menerus. Biasanya pekerja-an ini bersamaan dengan pemuatan material, hingga sering dijumpai dilapangansebuah traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan. Perhitungan produksi Ripper ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan mengukur potongan topografi dilapangan dan waktu yang dibutuhkan untuk menggemburkan tanah. Cara ini memberi hasil yang aku-rat. Cara lain dengan mengasumsikan kecepatan rata-rata Ripper yang bekerja disuatu area, dengan mengetahui jarak tempuh setiap pass maka waktu berangkatdapat dicari. Total waktu siklus merupakan penambahan waktu berangkat denganwaktu yang dibutuhkan Ripper untuk mengangkat /menurunkan cakarnya

description

Perhitungan Produktivitas Ripper

Transcript of PTM Alat Ripper

Page 1: PTM Alat Ripper

RIPPER. 

Bulldozer sulit untuk menggusur dan meratakan tanah yang keras jika terdapat dilokasi

proyek. Pelaksanaan pembersihan dengan Bulldozer akan menurunkan produksi Bulldozer

bahkan akan mudah rusak. Untuk keadaan tersebut diper lukan alat bajak (ripper). Ripper adalah

alat yang menyerupai cakar (shank) yangdipasangkan dibelakang traktor. Fungsi dari alat ini

untuk menggemburkan tanahkeras, jumlah cakar ripper antara 1 - 5 buah. Bentuk shank ada yang

lurus danlengkung, shank lurus dipakai untuk material padat dan batuan berlapis sedangyang

lengkung dipakai untuk batuan yang retak Perhitungan produksi Ripper sangat sulit untuk

diperkirakan, salah satu fak tor adalah karena pekerjaan itu tidak dilakukan terus menerus.

Biasanya pekerja-an ini bersamaan dengan pemuatan material, hingga sering dijumpai

dilapangansebuah traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan.

Perhitungan produksi Ripper ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama

adalah dengan mengukur potongan topografi dilapangan dan waktu yang dibutuhkan untuk

menggemburkan tanah. Cara ini memberi hasil yang aku-rat. Cara lain dengan mengasumsikan

kecepatan rata-rata Ripper yang bekerja disuatu area, dengan mengetahui jarak tempuh setiap

pass maka waktu berangkatdapat dicari. Total waktu siklus merupakan penambahan waktu

berangkat denganwaktu yang dibutuhkan Ripper untuk mengangkat /menurunkan cakarnya

Ripper merupakan traktor dengan fungsi utama sebagai alat bajak. Ripper memiliki

batang baja berujung lancip (blade) yang dipasang di bagian belakang bulldozer (traktor) untuk

memecahkan (membajak) lapisan batuan atau material yang keras.

Untuk tanah yang keras dimana blade buldozer ridak mampu memotong tanah, maka digunakan

ripper untuk menggemburkan tanah.

Jenis-jenis Ripper

1. Ripper yang berupa alat tersendiri

2. Ripper yang ditarik oleh traktor

- Kendali kabel

- Kendali hidrolis

3. Ripper yang berupa alat tamabahan, dipasang pada traktor

a. Adjustable parallelogram

- Single shank

Page 2: PTM Alat Ripper

- Multi shank

b. Parallelogram

- Single shank

- Multi shank

c. Hinge (piringan)

Untuk estimasi/taksiran produksi hasil ripping, disarankan mendapatkan hasil Test Seismic

Wave Velocity sebab produktivitas Ripping sangat dipengaruhi oleh jenis Ripper maupun type

unitnya. Setelah mendapatkan hasil test Seismic Wave Velocity, bisa dibuaa tabel pada hal : I

10/12, 11/12 yang terdapat pada spesifikasi dan aplikasi Hand Book sehingga produksi Ripping

bisa di Estimasikan. Tetapi jika Test Seismic Velocity belum dilakukan, maka pertimbangan

produksi dibawah ini bisa dilakukan lebih dahulu.

Cara menghitung taksiran produksi Ripping oleh Bulldozer bisa dibedakan menjadi dua macam

yaitu :

- Multi Shank Ripper

- Giant Ripper

Taksiran Produksi Ripping dengan Multi Shank Ripper

TP=LK×P×J×60×FKJ/F+J/R+Z

M3 /Jam

Keterangan :

TP = Taksiran produksi ripping

LK = Lebar kerja (meter)

P = Kedalaman penetrasi (meter)

J = Jarak ripping (meter)

Page 3: PTM Alat Ripper

FK = Faktor koreksi

F = Kecepatan maju (m/menit)

R = Kecepatan mundur (m/menit)

Z = Waktu tetap

Contoh :

Sebuah ripper r 300 HP digunakan untuk pekerjaan ripping. Jarak ripping rata-rata 30 m. Data-

data tekhnis ripper dan ripping adalah sebagai berikut :

Lebar kerja = 3,2 m

Kedalaman penetrasi = 0,3 m

Kecepatan maju = 2,5 Km/Jam

Kecepatan mundur = 3 Km/jam

Waktu tetap = 0,10 menit

Faktor ketersediaan mesin = 0,9

Effisiensi waktu = 0,83

Effisiensi kerja = 0,8

Page 4: PTM Alat Ripper

Effisiensi operator = 0,85

Konversi material dari bank ke gembur ditaksir 1,2. Berapakah produktivitas ripping dari ripper

tersebut ?

Jawab :

TP=LK×P×J×60×FKJ/F+J/R+Z

=3,2×0,3×30×60×0,530/41,66 +30/50 +0,10

=8641,42

=608,45M3 /Jam bank atau

=608,45×1,2=730,14M3 /Jam loose dibulatkan =730M3 /Jam

Taksiran Produksi Ripping dengan Giant Ripper

TP=P2×J×60×FK

J/F+J/R+Z M3 /Jam

Keterangan :

TP = Taksiran produksi ripping (M3/Jam)

J = Jarak ripping (meter)

FK = Faktor koreksi

F = Kecepatan maju (m/menit)

R = Kecepatan mundur (m/menit)

z = Waktu tetap

Page 5: PTM Alat Ripper

Taksiran Produksi Gabungan Ripping - Doz ing

Pada prakteknya pekerjaan ripping merupakan pekerjaan bantu terhadap dozing. Jadi setelah

material itu diripping selanjutnya didozing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ripping

tidak berdiri sendiri melainkan selalu berpasangan dengan dozing. Untuk mengetahui taksiran

produksi gabungan ripping dozing, digunakan rumus sebagai berikut :

TP=TD×TRTD+TR

M3 /Jamdimana :

TD = Taksiran produksi dozing (M3/Jam)

TR = Taksiran produksi ripping (M3/Jam)

Contoh :

Sebuah ripper digunakan untuk pekerjaan ripping dozing. Bila produksi dozing = 20 M 3/Jam dan

produksi ripping = 703 M3/Jam, berapakah produksi gabungan ripping dozing ?

Jawab :

TP=TD×TRTD+TR

=20×70320+703

=19,46 M3 /Jam

Contoh :

Tentukan produksi ripper dengan data single shank riiper ditari tractor type D9h. CAT

Data sebagai berikut

Jarak ripping : 0.915m

Page 6: PTM Alat Ripper

Kedalaman ripping : 0.610 m

Panjang ripping : 91 m

Kecepatan ripping : 1.6 km/jam=26.6m/mnt

Waktu balik : 0.25 menit

Asumsi waktu : 60 menit / jam

Jawab

Total Cycle Time = 91m

26.6m /mnt+ 0.25 menit = 3.6 menit (waktu siklus total)

Jumlah Trip per jam = 603.6

= 16.6 trip/jam

Produksi per trip = 91 x 0.915 x 0.61 = 50.7 Bm3/trip

Produksi per jam = 50.7 Bm3/trip x 16.6 trip/jam = 841.62 Bm3/jam

Hasil tersebut 10% sd 20 % lebih tinggi dari produksi sebenarnya

Jadi produksi actual = 80% x 841.62 bm3/jam

= 673.2 Bm3/jam

Atau

= 90 % x 841.62 bm3/jam

= 757.4 Bm3/jam