Thesis Proposal VARUN GUPTA 1. Thesis Proposal VARUN GUPTA 2.
PROPOSAL Thesis Filologi
-
Upload
hartono-malon -
Category
Documents
-
view
307 -
download
0
Transcript of PROPOSAL Thesis Filologi
ii
ANALISIS PERBANDINGAN UNSUR BAHASA ANTARA BAHASA JAWA DENGAN BAHASA SUNDA(Analisis pada Novel Jawa dan Novel Sunda)
RANCANGAN PROPOSAL TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat mengikuti pendaftaran padaProgram Studi Ilmu Sastra Dengan Konsentrasi Filologi
Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Oleh :
Hartono
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah S.W.T. karena dengan izin-Nya penulis bisa menyelesaikan rancangan
proposal tesis ini sebagai salah satu syarat pendaftaran di Program Studi Ilmu
Sastra konsentrasi Filologi Fakultas Ilmu Budaya Pasacasarjana Universitas
Padjadjaran Bandung.
Penulis berharap rancangan proposal tesis ini nantinya bisa menjadi
sebuah penelitian yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya. Penulis sadar bahwa rancangan proposal tesis ini masih sangat
jauh dari ideal, untuk itu penulis memerlukan masukan dalam menyempurnakan
penulisan rancangan proposal tesis ini. Akhirnya semoga Allah memberikan
kelancaran terhadap segala aktivitas yang kita lakukan. Amin.
Bandung, Juni 2012
Penulis
Daftar Isi
ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................................. ii
1.Pendahuluan ..................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 3
1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3
2. Tinjauan Pustaka............................................................................................................. 4
2.1. Landasan Teori.................................................................................................... 4
2.2. Kerangka Pemikiran............................................................................................ 7
3. Metode Penelitian............................................................................................................. 9
3.1. Bahan Penelitian................................................................................................. 9
3.2. Langkah Penelitian ............................................................................................. 10
3.3. Metodologi.......................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 12
ii
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah suatu objek yang sangat menarik untuk diteliti karena
bahasa sifatnya tidak statis atau terus berkembang tergantung pada hal-hal yang
mempengaruhinya misalnya karena hal yang bersifat politis, soial, budaya, letak
geografis. Menurut Ethnologue, saat ini ada sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan
orang di seluruh dunia. Jumlah ini tentu saja masih diragukan keakuratannya
karena seiring berjalannya waktu ada bahasa baru yang mungkin muncul,
sebaliknya ada pula bahasa yang punah. Di Indonesia sendiri tidak ada yang tahu
persis bahasa yang ada. Namun berdasarkan hasil penelitian Kelompok SIL
(2001) di seluruh Indonesia terdapat 726 bahasa daerah (dengan catatan tidak
termasuk bahasa yang punah).
Tentu saja penulis tidak akan meneliti satu persatu dari ratusan bahasa
tersebut akan tetapi dalam proposal tesis ini penulis hanya akan menelaah dua
bahasa dari ratusan bahasa yang ada di Indonesia yaitu bahasa jawa dan bahasa
sunda. Dikarenakan persamaan akar, yakni Austronesia, maka sebagaimana
dengan bahasa-bahasa serumpun lainnya, kedua bahasa ini mempunyai banyak
kemiripan. Penulis sengaja memilih dua bahasa tersebut karena dua alasan. Alasan
pertama; bahasa jawa dan bahasa sunda adalah dua bahasa besar atau yang
banyak dituturkan di Indonesia, bahkan bahasa jawa adalah bahasa yang masuk
urutan ketiga dari 20 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia (Comrie
ii
2001). Alasan kedua karena sedikit banyak penulis menguasai kedua bahasa
tersebut. Sudah sejak lama penulis memperhatikan kemiripan antara kedua bahasa
tersebut tapi baru sekarang penulis mencoba meneliti perbandingan antara kedua
unsur bahasa tersebut mulalui proposal tesis ini.
Dalam meneliti perbandingan antara unsur bahasa jawa dan bahasa sunda
tentu saja tidak mudah karena begitu luasnya aspek bahasa yang harus diteliti.
Untuk mempermudah penelitian penulis akan memilih karya sastra berupa novel
yang mewakili kedua bahasa tersebut. Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah
karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan
mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan
tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya.
Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk
mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui
cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
Berdasarkan gambaran latar belakang di atas penulis nantinya mencoba
mengobservasi, mengklasifikasi, menganalisa, serta membandingkan unsur bahasa
antara bahasa jawa dan bahasa sunda melalui karya sastra berupa novel
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perbandingan unsur-unsur bahasa antara bahasa jawa dan
bahasa sunda?
ii
b. Seberapa dekat perbandingan unsur-unsur bahasa jawa dan bahasa sunda
dilihat dari perbandingan dua novel yang mewakili kedua bahasa
tersebut?
c. Faktor apa saja yang membuat kedekatan unsur bahasa antara bahasa
jawa dan bahasa sunda?
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini nantinya antara lain;
a. Manfaat secara teoritik yaitu menambah ilmu serta wawasan kepada
penulis pada hususnya dan kepada para pembaca pada umumnya mengenai
kebahasaan khususnya bahasa jawa dan bahasa sunda serta bisa
mengetahui aspek perbandingan kedua bahasa tersebut.
b. Manfaat secara praktisnya yaitu bisa lebih memahami tidak hanya secara
teoritis tetapi juga mengaplikasikan sekaligus melestarikan bahasa jawa
dan bahasa sunda.
1.4 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai, begitu juga
dengan penulisan proposal thesis ini yang nantinya menjadi sebuah penelitian
yang mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan unsur-unsur bahasa antara
bahasa jawa dan bahasa sunda.
ii
b. Untuk mengetahui seberapa dekat perbandingan antara unsur bahasa jawa
dan bahasa sunda dilihat dari perbandingan dua novel yang mewakili
kedua bahasa tersebut?
c. Untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat perbandingan antara
bahasa jawa dan bahasa sunda.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori
Kalau kita membahas bahasa maka sebenarnya ada beberapa macam
bahasa dilihat dari aspek cara berkomunikasinya antara lain, bahasa lisan, bahasa
tulis, dan bahasa isyarat. Untuk penelitian ini penulis nantinya akan menitik
beratkan pada bahasa tulis karena objek penelitian nantinya adalah karya sastra
berupa novel.
Ragam bahasa tulis merupakan ragam bahasa yang pemakaiannya melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur agar dapat dipahami dengan mudah dan benar. Ragam bahasa tulis memiliki kaidah yang baku dan teratur seperti tata cara penulisan (ejaan), tata bahasa, kosa kata, kalimat. Dapat dikatakan ragam bahasa tulis menuntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca (Atika Zulfah:2012).
Karena dengan lengkapnya struktur bahasa tersebut maka penulis bisa melakukan
penelitian dari mulai kata, frasa, maupun struktur kalimat dari bahasa yang akan
penulis teliti yaitu bahasa jawa dan bahasa sunda.
ii
2.1.1. Unsur-Unsur Dasar Bahasa
a. Fonem
Yaitu unsur terkecil dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk
membedakan arti dari satu kata. Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang
berbeda karena perbedaan pada fonem /er/ dan /es/. Setiap bahasa memiliki
jumlah dan jenis fonem yang berbeda-beda. Misalnya bahasa Jepang tidak
mengenal fonem /la/ sehingga perkataan yang menggunakan fonem /la/ diganti
dengan fonem /ra/.
b. Morfem
Yaitu unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan
suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya
kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan
kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata
duga.
c. Sintaksis
Yaitu penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis
yang berlaku pada bahasa tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan SPO
atau subjek-predikat-objek. Aturan ini berbeda pada bahasa yang berbeda,
misalnya pada bahasa Belanda dan Jerman aturan pembuatan kalimat adalah kata
kerja selalu menjadi kata kedua dalam setiap kalimat. Hal ini berbeda dengan
bahasa Inggris yang memperbolehkan kata kerja diletakkan bukan pada urutan
kedua dalam suatu kalimat.
ii
d. Semantik
Mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu
kalimat.
Agar penelitian tidak meluas, maka penulis hanya akan meneliti dua
bahasa yaitu bahasa jawa dan bahasa sunda melalui karya sastra berupa novel.
Penulis berencana mengambil satu sample novel berbahasa jawa dan satu novel
berbahasa sunda.
2.1.2. Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam
bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia
novella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita". Novel lebih panjang
(setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi
keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah
novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan
sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif
tersebut. Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau
definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena
sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi – definisi
itu antara lain adalah sebagai berikut :
a. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya
komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
ii
b. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai
budaya social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni
Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
c. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat
berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd,
Agus priantoro, S.Pd).
d. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-
unsur intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)
Berdasarkan beberapa definisi novel di atas maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa novel adalah bentuk karya sastra berupa prosa yang paling
popular yang mengandung dua unsur yaitu unsur intrinsik (tema, latar,
penokohan, alur, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat) dan unsur ekstrinsik
(kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang kehidupan pengarang, latar
belakang sosial pengarang, latar belakang penciptaan, sejarah, biografi
pengarang dan sebagainya).
Penulis berpendapat bahwa novel adalah karya sastra yang lengkap yang
bisa mewakili bahasa dan kebudayaan suatu daerah khususnya jawa dan sunda
karena isi novel akan mencerminkan kehidupan keseharian dari tokoh-tokoh
yang berperan di dalamnya.
2.2 Kerangka Pemikiran
Bahasa Jawa dan bahasa sunda adalah dua bahasa daerah yang memiliki
jumlah penutur yang sangat signifikan di Indonesia kalau dilihat dari segi jumlah
ii
penutururnya. Kalau dilihat dari letak geografisnya kedua bahasa tersebut
memiliki dituturkan oleh penduduk provinsi yang saling berdekatan bahkan bisa
dikatakan tetangga. Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku
bangsa Jawa di Jawa Tengah,Yogyakarta & Jawa Timur sedangkan bahasa sunda
dituturkan oleh penduduk suku Sunda di provinsi Jawa Barat dan Banten. Selain
letak geografis yang berdekatan, persamaan akar juga yakni Austronesia, maka
sebagaimana dengan bahasa-bahasa serumpun lainnya, kedua bahasa ini
mempunyai banyak kemiripan. Hal tersebutlah yang menggugah penulis untuk
melakukan penelitian mengenai unsur-unsur kedua bahasa tersebut.
Dalam melakukan penelitian penulis tidak langsung meneliti kepada
penutur kedua bahasa tersebut tetapi sebagai gantinya penulis akan menggunakan
karya sastra berupa novel yang mewakili kedua bahasa tersebut sebagai objek
penelitian. Penulis akan mencoba mengobservasi, mengklasifikasi serta
menganalisa perbandingan unsur-unsur bahasa dari kedua bahasa tersebut
menggunakan metode diskriptif dengan studi kepustakaan dan dokumenter
sehingga nantinya akan bisa ditemukan gambaran yang jelas mengenai
perbandingan unsur-unsur bahasa yang ada dalam novel dari kedua bahasa
tersebut. Untuk lebih jelasnya penulis menggambarkan kerangka pemikiran
seperti di bawah ini;
ii
Phonologis Morphologis Sintaksis Semantik
Karya sastra
Novel Bahasa Jawa Novel Bahasa Sunda
Perbandingan untuk mencari persamaan atau perbedaan unsur-unsur bahasa
Metode kualitatif deskriptif Dengan studi pustaka dan dokumenter
Hasil Penelitian
3. Metode Penelitian
3.1. Bahan Penelitian
Dalam penulisan penelitian penulis akan menggunakan studi kepustakaan dan
dokumen tentu saja bahan yang akan penulis gunakan berupa buku dan dokumen
ii
yang menunjang penelitian. dalam hal ini penulis membagi bahan penelitian
menjadi dua yaitu bahan primer dan bahan sekunder. Bahan primer yaitu objek
utama yang akan penulis teliti yaitu berupa novel berbahasa jawa dan sunda,
sedangkan bahan sekunder yaitu bahan atau sumber yang menunjang penelitian
contohnya berupa buku-buku tentang filologi, sastra, linguistik, dll. Selain itu
karena keterbatasan penulis mengenai penguasaan bahasa yang akan diteliti, tentu
saja penulis memerlukan kamus baik kamus bahasa jawa maupun bahasa sunda.
3.2. Metodologi Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, penulis berencana menggunakan metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, objek, kondisi, system pemikiran, dan peristiwa pada masa
sekarang. Pencarian fakta, dengan interpretasi yang tepat mengenai deskripsi,
gambaran, lukisan, tentang fakta-fakta, sifat, hubungan antara fenomena yang
diselidiki (Whitney,1960). Lebih spesifiknya Penulis akan menggunakan
penelitian perpustakaan dan dokumenter dimana tujuannya untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki melalui
studi pustaka dan dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian penulis.
Penelitian deskriptif merupakan salah satu dari penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif. Menurut Strauss
dan Corbin (2003) penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan
lainnya. Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitatif karena metode kualitatif
ii
dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit
diungkapkan oleh metode kuantitatif.
http://lubisgrafura.wordpress.com/2009/02/07/pendekatan-metode-dan-teknik/
http://id.wikipedia.org/wiki/novel
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/ragam-bahasa-tulis-dan-lisan/
http://azul-jellyfish.blogspot.com/2012/04/ragam-bahasa-lisan-dan-bahasa-
tulis.html
http://dheadjah.wordpress.com/2010/01/13/definisi-ragam-fungsi-dan-unsur-
unsur-bahasa