Proposal Terapi Bermain

download Proposal Terapi Bermain

If you can't read please download the document

Transcript of Proposal Terapi Bermain

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

Proposal

PENERAPAN TERAPI BERMAIN"DOKTER-DOKTERAN"PADA ANAK USIA PRA SEKOLAHYANG DI RAWAT DI RUANGDAHLIARSUDdr.h.SOemarno sostroadmodjokuala kapuas

Oleh :kelompok x

akademi keperawatan kesdam vi/mulawarmanbanjarmasin2014

PENERAPAN TERAPI BERMAIN "DOKTER-DOKTERAN"PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG DI RAWATDI RUANGdahliarsuddr.h.soemarno sostroadmodjo kuala kapuas

LATAR BELAKANG

Anak yang masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik pada anak, yakni ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol dan perlakuan tubuh akibat tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibat perpisahan pada anak usia pra sekolah akan menimbulkan berbagai reaksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, emnyepak, tidak kooperatif terhadap aktifitas sehari-hari serta menolak tindakan keperawatan yang diberikan.Pada usia pra sekolah anak merasa takut bila mengalami perlukaan, karena ia menganggap bahwa tindakan dan prosedur yang dilakukan di rumah sakit semuanya dapat mengancam integritas tubuhnya. Anak masuk rumah sakit akan bereaksi dengan agresif, ekspresi verbal dan dependensi. Maka sulit bagi anak untuk percaya bahwa mengukur suhu, mengukur tekanan darah, mendengarkan suara napas dan prosedur lainnya tidak akan menimbulkan perlukaan. Jika hal ini berlanjut maka tindakan keperwatan dan pengobatan tidak akan berhasil sehingga masalah anak tidak teratasi.Manfaat play Therapy Program dalam penanganan anak yang dirawat ri rumah sakit maka akan memudahkan anak menyatakan rasa kecemasan dan ketakutan lewat permainan, mempercepat proses adaptasi di rumah sakit, anak dapat berkumpul dengan teman sebayanya di rumah sakit sehingga tidak merasa terisolir, anak mudah diajak bekerja sama dengan metode pendekatan proses keperawatan di rumah sakit.Karena pentingnya mamfaat play Therapy Program dalam penanganan anak sakit dan perawat harus mampu melaksanakan hal ini maka rencana penerapan terapi bermain terhadap anak usia pra sekolah yang dirawat di ruang Sedap Malam RSUD ULIN ini perlu segera dilaksanakan

TUJUAN

Tujuan Umum:

Dengan bermain dokter-dokteran anak merasa aman dan mau mengikuti program pengobatan dan keperawatan yang diberikan di rumah sakit.

Tujuan Khusus:

Dapat menerapkan sarana permainan dokter-dokteran yang tepat sehingga anak dan orang tua secara pro aktif dapat menerima program pemeriksaan kesehatannya.

Dapat menerapkan tempat yang tepat untuk bermain di rumah sakit, sehingga anak tidak merasa takut dengan lingkungannya.

Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga anak tidak kehilangan waktu bermain.

Dapat menerapkan sosialisasi yang tepat sehingga anak butuh terhadap program terapi di rumah sakit dan tidak merasa terisolir.

LANDASAN TEORITIS

Aktifitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dengan aktifitas bermain anak juga akan memperoleh stimulasi mental yang merupakan cikal bakal dari proses belajar pada anak untuk pengembangan, kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreatifitas, agama, kepribadian, moral, etika dan sebagainya.Bermain secara garis besar dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu : aktif dan pasif (hiburan). Bermain harus seimbang artinya : harus ada keseimbangan antara bermain aktif dan yang pasif yang biasa disebut hiburan. Adapun bermain aktif kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat mereka sendiri sedangkan bermain pasif kesenangan didapat dari orang lain.Bermain Aktif

a. Bermain mengamati/menyelidikiPerhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut. Anak memperhatikan alat, mengocok-ngocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.b. Bermain KonstruksiPada anak umur 3 tahun misalnya dengan menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.

c. Bermain DramaMisalnya main sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan saudara-saudaranya atau teman-temannya.d. Bermain bola, tali dan sebagainya.

Bermain Pasif

Dalam hal ini anak berperan pasif antara lain dengan melihat dan mendengar bermain pasif adalah ideal, apabila anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.

Pada anak terdapat tingkat perkembangan motorik dan sensorik anak sesuai dengan usianya adalah :Umur 0 - 1 bulanMotorik :

1). Mengangkat kepala dibantu.2). Ditengkurapkan kepala menoleh kanan - kiri.3). Reflek primitif; sucking, rooting, morrow, menelan dan menggengam.Sensorik :

Mengikuti sinar ketengah.

2. Umur 2 - 3 bulanMotorik :

1). Dada ditahan dengan tangan angkat kepala.2). Memasukkan tangan kemulut.3). Meraih benda menarik.4). Dapat didudukkan dengan punggung disokong.5). Mulai bermain dengan jari dan tangannya.Sensorik :

1). Dapat mengikuti sinar ketepi.2). Koordinasi vertikal - horizontal.3). Mendengarkan suara.

3. Umur 4 - 5 bulana. Motorik :1). Bila didudukkan kepala sudah mulai seimbang dan punggung sudah kuat.2). Bila ditengkurapkan sudah bisa miring,kepala sudah bisa tegak lurus.3). Refleks primitif mulai hilang.4). Meraih benda dengan tangan.b. Sensorik :1). Sudah mengenal orang.2). Akomodasi mata positif.

4. Umur 6 - 7 bulana. Motorik :1). Membalikkan badan.2). Memindahkan benda dari tangan satu ketangan lain.3). Mengambil mainan dengan tangan.4). Senang memasukkan kaki & mulut.5). Sudah mulai memasukkan makanan kemulut.b. Sensorik :1). Sudah dapat membedakan orang yang dikenal / tidak dikenal.2). Dapat menyebut m.....m....m.....m...........3). Dapat menangis & cepat tertawa.

5. Umur 8 - 9 bulana. Motorik :1). Sudah bisa duduk sendiri.2). Koordinasi tangan kemulut lebih sering.3). Bayi mulai tengkurap sendiri & belajar merangkak.b. Sensorik :1). Bayi tertarik dengan benda yang kecil.

6. Umur 10 - 12 bulana. Motorik :1). Sudah mulai berdiri tapi tidak lama.2). Belajar berjalan tanpa bantu.3). Sudah bisa berdiri & duduk sendiri.4). Bisa bermain ci........luk.......ba..........5). Mulai senang mencoret kertas.b. Sensorik :1). Sudah dapat membedakan bentuk.