Project Assignment

39
PROJECT ASSIGNMENT PENAMBAHAN LINE SUPPLY SEA WATER PADA HEADER SWS DARI LINE INLET SEA WATER CCCW Diajukan oleh : Vincentius Leo Andika NOSIS : DME- PROGRAM ON THE JOB TRAINING DIKLAT PRAJABATAN ANGKATAN XVII TAHUN 2016 SEMARANG 1

Transcript of Project Assignment

Page 1: Project Assignment

PROJECT ASSIGNMENT

PENAMBAHAN LINE SUPPLY SEA WATER PADA HEADER SWS DARI LINE INLET SEA WATER CCCW

Diajukan oleh :

Vincentius Leo Andika

NOSIS : DME-

PROGRAM ON THE JOB TRAINING

DIKLAT PRAJABATAN ANGKATAN XVII

TAHUN 2016

SEMARANG

1

Page 2: Project Assignment

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Vincentius Leo Andika

NIS : DME-

Judul Telahaan Staf : Penambahan Line Supply Sea Water Pada Header SWS( Sea Water Supply ) Dari Line Inlet Sea Water CCCW

Semarang, 11 Mei 2016

Mentee

( Vincentius Leo Andika )

Menyetujui,

Mentor

( Doni Bakar )

Mengetahui,

General Manager Manager Keuangan

( Tarwaji ) ( Agus Dwi Koriadi )

2

Page 3: Project Assignment

ABSTRAK

Tujuan dari pembuatan project assignment ini adalah, penulis berharap agar dapat dikaji ulang,

karena pada saat sekarang, penulis mendapat pembelajaran dilapangan setelah melalui observasi yang

dilakukan penulis mengenai masalah pompa SWS ( Sea Water Supply ) yang sedang bermasalah, jadi

pada saat ini, system pendingin pada komponen-komponen di pembangkitan yang menggunakan media air

laut, sangat rentan kekurangan pasokannya. Untuk itu, penulis mencoba memberikan masukkan kepada

manajemen melalui project assignment ini. Tujuan dari penulisan project assignment ini adalah, membuat

sebuah penambahan line emergency ketika pompa SWS sedang tidak bisa beroperasi secara optimal dan

benar-benar tidak memberikan pasokkan air laut sebagai media pendinginan pada komponen-komponen

yang ada di pembangkit, khususnya penulis membahas tentang pendinginan heat exchanger pada vaccum

pump.

Keyword : Fiber Piping, Check Valve, Butterfly Valve, Sea Water

3

Page 4: Project Assignment

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan nikmat kesehatan

dan petunjuk, sehingga project assignment yang berjudul “ PENAMBAHAN LINE SUPPLY SEA WATER

PADA HEADER SWS DARI INLET SEA WATER CCCW“ ini dapat terselesaikan. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada ;

1. Pak Tarwaji selaku General manager UP Semarang

2. Pak Doni Bakar selaku mentor

3. Pak Handi Cahyono selaku tutor

4. Rekan-rekan Operator Shift D PLTGU

5. Seluruh Insan PT. Indonesia Power yang belum sempat penulis sebutkan, yang telah memberikan

dukungan, sehingga project assignment ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam project assignment ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun untuk pengembangan

project assignment ini kedepannya.

Hormat saya,

Vincentius Leo Andika

DAFTAR ISI

4

Page 5: Project Assignment

HALAMAN SAMPUL

JUDUL 1

LEMBAR PENGESAHAN 2

ABSTRAK 3

KATAPENGHANTAR 4

DAFTARISI 5

BABIPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 6

1.2 Rumusan Masalah 7

1.3 Maksud Dan Tujuan 7

1.4 Ruang Lingkup 8

1.5 Metodologi 9

BAB II TEORI DASAR

2.1 SEA WATER SUPPLY UNTUK HEAT EXCHANGER VACUUM PUMP 10

2.1.1 Cara kerja Sea Water Supply PLTGU Tambak Lorok 11

2.2Peralatan Utama Sea Water Supply 11-13

BAB III PEMBAHASAN

5

Page 6: Project Assignment

3.1Line Emergency Supply Sea Water Pada Heat Exchanger Vacuum Pump 15-17

3.2Standar Operasional Prosedur 17

3.2.1 Contoh SOP Yang Dibuat 17-18

3.3Penyelesaian Masalah 18

3.4Penambahan Alat 19-23

BAB IV MANFAAT PROJECT ASSIGNMENT 24

4.1 Manfaat Financial 24-25

4.2 Manfaat NON Financial 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 27

5.1 Kesimpulan 27

5.2 Saran 27

6

Page 7: Project Assignment

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PLTGU Tambak Lorok merupakan salah satu unit pembangkitan yang terdiri dari 2 blok,

yang masing-masing blok terdiri dari 3 unit Gas Turbine Generator, 3 Heat Recovery Steam

Generator dan 1 unit Steam Turbine Generator. Dalam pengoperasiannya PLTGU Tambak Lorok

membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak, antara lain untuk keperluan air pendingin

pada komponen-komponen seperti proses cooling Heat exchanger, vaccum pump, vaccum

priming, dan juga seperti desaltination plant, dan juga pasokkan untuk Chlorination plant.

Pada kesempatan project assignment ini, penulis akan membahas tentang bagaimana

ketika pompa supply air laut sedang mengalamai masalah, dan tidak dapat memasok air laut

untuk keperluan keberlangsungan proses pada komponen-komponen yang penulis sebutkan

seperti paragraph diatas. Hal ini pernah terjadi, data-data yang penulis dapat, diambil dari

refrensi alpha op. alpha adalah aplikasi logsheet yang berbasis digital. Penulis mendapatkan data,

bahwa pernah terjadi pada “SUCTION SWSP” terjadi penyumbatan, dikarenakan, saringan luar

pada area intake tertabrak oleh kapal, jadi kotoran yang ada pada air laut menyumbat laju aliran

pada SWS pump, sehingga, SWS pump tidak dapat bekerja optimal, dan pasokkan air laut untuk

keberlangsungan proses pada unit menjadi kurang. Dari hal tersebut, penulis mencoba

memberikan sebuah gagasan, dimana gagasan tersebut sifatnya hanya sebagai emergensi untuk

menjaga vaccum pada kondensor, agar steam turbin generator tidak trip. Dengan cara membuat

““ PENAMBAHAN LINE SUPPLY SEA WATER PADA HEADER SWS DARI INLET SEA

7

Page 8: Project Assignment

WATER CCCW “. Hal ini dilakukan agar ketika suatu saat pompa supply sea water tidak dapat

bekerja optimal, hal yang dapat dilakukan terlebih dahulu adalah menjaga nilai vaccum pada

kondensor, dengan menjaga kerja pada vaccum pump tetap optimal. Pendinginan pada heat

exchanger vaccum pump juga berpengaruh pada kinerja vaccum pump, maka dari itu, penulis

mencoba membuat usulan tersebut. Ada pun data yang didapat dari penulis, yang memberikan

info tentang terjadinya penyumbatan pada suction sea water supply pump, yang terjadi pada

tanggal 26 Deseember 2015, yang menyatakan bahwa terjadi kerusakkan pada travelling screen

2A rusak( saringan bengkok ), travelling 2B macet, dan pressure SWSP rendah, serta ampere

motornya yang menjadi rendah. Data ini didapat pada catatan logsheet digital ALPHA OP.

1.2 Rumusan Masalah

Pada area intake pompa pemasok air laut ada 4 buah, tapi untuk saat ini, pompa yang

benar-benar efektif dapat bekerja hanya 2 pompa yang terpasang, pompa yang satunya(1) sedang

brmasalah, dan sering trip. Jadi penulis berniat untuk memberikan sebuah solusi pada suatu

ketika terjadi masalah seperti latar belakang di atas, maka penulis memberikan masukkan seperti

apa yang ditulis pada project assignment ini. Pernah terjadi suatu masalah, ketka SWS tidak

dapat bekerja optimal, sehingga pasokkan air laut yang dibutuhkan untuk kelangsungan system

pada PLTGU Tambak Lorok sempat terganggu.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibuatnya project assignment ini adalah untuk pemanfaatan air laut

dari inlet sea water pada CCCW yang di bypass menuju line header sws yang menuju ke Heat

Exchanger Vaccum Pump. Pembuatan atau penambahan line tersebut bersifat emergency, ketika

pada saat pompa supply air laut sedang mengalamai masalah, yang kita selamatkan terlebih

8

Page 9: Project Assignment

dahulu adalah pendinginan pada Heat Exchanger Vaccum Pump, hal ini diupayakan agar Steam

Turbin Generator tidak Trip Karena Vaccum kondensornya yang nilainyanya menjadi tinggi.

1.4 Ruang Lingkup

Project Assignment ini membahas tentang penambahan line yang sifatnya sebagai

emergency untuk memberikan pengaman pada temperatur di Heat Exchanger Vaccum pump,

agar vaccum di kondensor tetap terjaga. Hal ini diupayakan agar secara system pada kondensor

tetap dapat bekerja secara optimal, dan Steam Turbin Generator tidak trip karena nilai pada

vaccum kondensor tidak tinggi, karena kalo nilai vaccum pada kondensor tinggi, uap dari turbin

LP yang menuju kondensor tidak dapat terkondensasi dengan sempurna.

1.5 Metode Penelitian

DalampenulisanProjectAssignmentinipenulismenggunakanbeberapa metode, diantaranya:

1. Studi Pustaka

Studipustakadilakukandenganmencariinformasidariberbagaisumber sebagai landasan

teori dalam penulisan

2. Observasi

Observasiyaitumengamatikondisidilapangandanmengambildatayang diperlukan

dalam perhitungan dan analisa

3. Konsultasi

Konsultasi dilakukan dengan cara berdiskusi dengan teman-teman senior operator,

teman-teman pemeliharaan, tutor dan mentor serta staff lain demi kelancaran porject

assigment ini.

9

Page 10: Project Assignment

4. Perhitungan dan Analisa

Metode inidilakukan untuk mencari kerugian akibat ketika berhentinya pasokkan

air yang digunakan sebagai system pendinginan seal water vacuum pump berdasarkan

datayang didapat dan melakukan analisaberdasarkan data hasilperhitungan.

BAB II

10

Page 11: Project Assignment

TEORI DASAR

2.1 SEA WATER SUPPLY UNTUK HEAT EXCHANGER VACCUM PUMP

Di PLTGU TAMBAK LOROK SWS pump dengan spesifikasi pompa RPM ; 1485, Volt

380v, Frekuensi; 50 Hz, TYPE; JVC 4, KVAR; 31.3. dengan discharge diatas 5 bar. Output dari

SWS Pump ada banyak, salah satunya sebagai supply media pendingin dari air laut.

Output dari SWS antara lain; Chlorination Plant, pendingin CWP( Circulating Water

Pump ), CCCW Heat Exchanger, Vaccump Pump Heat Exchanger, Vaccum Priming Heat

Exchanger, Desaltination Plant, Seal Water Vaccum Pump dan Vaccum Priming.

Cara kerja dari penambahan line seperti yang diketik oleh penulis adalah, ketika pompa

sea water supply mengalami masalah dan hanya satu(1) pompa yang bias bekerja, maka debit air

laut yang disupply rentan mengalami kekurangan dengan konsumsi begitu banyak komponen

yang membutuhkan supply air laut,maka penulis membuat bypass line dari inlet CCCW menuju

line Header dari supply sea water, ketika terjadi masalah, maka operator local yang bersangkutan

di area kerja langsung membuat maneuver agar supply air laut terhadap heat exchanger pada

vaccum pump dapat terjaga temperaturnya. Operator melakukan maneuver dengan membuka

valve inlet yang ada di dekat inlet CCCW, lalu mengaktifkan breaker pompa yang memberikan

tekanan pada laju aliran yang menuju Heat Exchanger Vaccum Pump selama pompa Sea Water

Supply kembali normal.

2.1.1 Cara kerja sea water supply pada PLTGU TAMBAK LOROK antara lain :

11

Page 12: Project Assignment

Disuplay dengan empat pompa centrifugal dua tingkat yang masing-masing dilengkapi

dengan vertikal strainer ukuran mesh 6, yang bisa saling terkoneksi satu pompa dengan

yang lain

kapasitas tiap pompa 643 m3 /jam, dengan total head 55m

Perbedaan pressure indikator discharge (lokal intake) dengan pressure indikator di DCS

mengindikasikan tingkat kebersihan vertikal strainer

Konfigurasi sistem line dari intake ke steam building sangat mempengaruhi

terpenuhinya kebutuhan flow air laut yang dibutuhkan di desalination plant

Valve cross tie sea water di mezzanine floor untuk manuver system operasi desalination

plant ( desalination A dan B di suplay dari sea water system blok II, desalination C di

suplay dari sea water system blok I )

2.2 Peralatan Utama Sea Water Supply :

1. Sea Water Supply Pump / SWSP

Pompa SWS merupakan media yang berfungsi sebagai pemasok air laut yang di tujukan

untuk memasok seperti Desaltination plant, Chlorinite plant, Proses Cooling H/X, Vaccum

Pump, Dan Vaccum Primming.Jenis pompa ini adalah Sbb :

- Pompa Centrifugal dengan 2 tingkatan.

- kapasitas tiap pompa 643 m3 /jam, dengan total head 55m.

Untuk Supply Sea Water sendiri, tiap blok menyediakan 2 pompa, jadi 2 blok mempunyai 4

pompa yang khususnya pada PLTGU Tambak Lorok UP Semarang.

12

Page 13: Project Assignment

Gambar 2.1 Sea Water Supply Pump

2. Peralatan Vertikal Strainer

Peralatan vertical strainer ini digunakan untuk upaya penyaringan pada line

discharge SWSP yang berupa partikel-partikel padat. Ukuran vertical strainer tersebut

adalah Mesh 6 yang bisa saling terkoneksi dari satu pompa, ke pompa yang lain.

Gambar 2.2 peralatan vertical strainer

13

Page 14: Project Assignment

3. Cooling Heat Exchanger

Cooling Heat Exchanger ini berfungsi sebagai media pendingin atau heat transfer

dari objek yang yang ingin didinginkan, dan media pendinginannya adalah air laut yang

di supply dari sea water supply pump tersebut, begitu pun juga heat exchanger yang ada

pada CCCW( Circulation Closed Cooling Water ), Vaccum priming, vaccum pump.

Gambar 2.3 Heat Exchanger

14

Page 15: Project Assignment

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 LINE EMERGENCY SUPPLY SEA WATER PADA HEAT EXCHANGER VACCUM PUMP

Gambar ; 3.1.1 GAMBAR PERENCANAAN PENULIS

15

Page 16: Project Assignment

1. FUNGSI

Sebagai emergency ketika ada gangguan pada supply sea water pump, yang

diperuntukkan untuk memasok air laut sebagai media pendingin untuk heat exchanger

vacuum pump, yang bertujuan untuk menjaga kehandalan vacuum pump itu sendiri dan

menjaga proses vaccum pump tetap normal pada batasan kerjanya, agar steam flow yang

akan masuk ke kondensor, dapat terkondensasi dengan optimal.

2. DESKRIPSI

Jenis Pipa yang digunakan adalah Fiber, agar tidak terjadi korosi, serta valve

butterfly yang diperuntukkan untuk bermanuver pada saat operasional berlangsung, check

valve yang dipasang untuk upaya pencegahan adanya back pressure, serta penambahan

line vacuum priming, untuk menjaga tekanan agar line yang dituju dapat memaksimalkan

laju alirannya.

Gambar ; 3.1.2 line vacuum priming

16

Page 17: Project Assignment

3. SIKLUS UTAMA PADA SEA WATER SUPPLY

Gambar 3.1.3 P.I.D Siklus Utama Sea Water Supply

3.2 Standard Operasional Prosedur.

3.2.1 CONTOH SOP ( STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ) YANG BENAR.

1. Pakailah Alat Pengaman Diri ( APD ).

2. Pastikan operator sudah line up sebelum memulai maneuver.

3. Buka BV pada line emergency.

4. Buka BV pada line vacuum priming yang menuju line emergency.

5. pastikan kembali pekerjaan secara visual, bahwa pekerjaan sudah benar.

17

Page 18: Project Assignment

3.3 Penyelesaian Masalah

Penulis berharap dengan adanya Project Assignment yang ditulis oleh penulis, maka

masalah yang ada dapat terselesaikan walaupun sifatnya hanya sebagai emergency ( Kontingen

Plan ). Dengan adanya “ Emergency Supply Sea Water Untuk Heat Exchanger Vaccum Pump”

ini, kita tidak perlu khawatir ketika ada terjadi kerusakan pada SWS Pump. Pembuatan project

assignment ini, penulis melalu beberapa metode, sehingga penulis mendapatkan refrensi untuk

membuat tulisan ini. Penulis memberikan pendapat dalam bentuk tulisan tersebut, dengan

menelaah problem yang pernah terjadi di unit. Pada pembuatan line tersebut, aka nada beberapa

tambahan equipment yang akan di pasang seiring dengan pembuatan project tersebut. Pembuatan

ini diupayakan untuk membuat unit menjadi tetap handal dan dapat mencapai target walau dalam

situasi bermasalah. Pembuatan jalur emergensi tersebut dibuat mengambil dari sumber air

pendingin CCCW, lalu langsung di by pass atau di tambahkan line menuju jalur Heat Exchanger

pada vaccum pump. sistem ini dapat berjalan apabila pompa supply sea water tidak dapat

memberikan pasokan air lagi untuk keperluan pendinginan komponen-komponen yang

membutuhkan pendinginan dari air laut yang di khusus kan untuk pendinginan seal water pada

vaccum pump.

18

Page 19: Project Assignment

3.4 PENAMBAHAN ALAT

3.4.1 FIBER GLASS PIPPING

Gambar ; 3.4.1FIBER GLASS PIPPING

Definisi fiber glass adalah sebagai berikut :

Fiber glass juga disebut fiber glass dan serat gelas bahan yang terbuat dari sangat

halus serat kaca. Hal ini digunakan sebagai agen penguat untuk banyak polimer.Material

komposit yang dihasilkan, baik yang dikenal sebagai serat-diperkuatpolimer (FRP) atau

plastik yang diperkuat kaca (GRP), disebut "fiberglass". Pipa fiber yang akan digunakan untuk

penambahan jalur pipa tersebut sebesar 10”inc. dengan panjang ±10 meter.

19

Page 20: Project Assignment

3.4.2 BUTTERFLY VALVE

Gmbar 3.4.2 Konstruksi Butterfly Valve

Definisi Butterfly Valve adalah sebagai berikut : Butterfly valve adalah jenis valve yang

menggunakan sebuah disc yang bisa memutar dalam ruangnya untuk membuka dan menutup

aliran.Pada umumnya digunakan dalam system aplikasi low pressure/tekanan rendah dimana

kebocoran tidak begitu penting. Normalnya digunakan dalam ukuran yang besar. Diameter dari

valve bisa disesuaikan dengan pesanan agar mudah tersambung dengan pipa.

20

Page 21: Project Assignment

3.4.3 CHECK VALVE

Gambar 3.4.3 INSTALASI CHECK VALVE PADA FIBER GLASS PIPPING

Definisi Check Valve adalah sebagai berikut :

pengaliran satu arah, bisa pergi tidak bisa kembali lagi , fungsinya berdayung,

biasanya dipakai dengan spring check valve. Keuntungannya menggunakan check valve

adalah Klo sudah buka ringan, low pressure drop / kehilangan tekanan sangat rendah,

cost nya murah. Kerugian menggunakan Check Valve adalah Kebocoran amat tinggi dan

aliran rendah karena terganggu dengan adanya hambatan. Pemberian Check Valve pada

instalasi project assignment seperti apa yang di ketik oleh penulis adalah upaya untuk

pencegahan bila terjadi ada kemungkinan terjadi back pressure ( tekanan balik ).

3.4.4 REDUCER

21

Page 22: Project Assignment

Gambar 3.4.4 REDUCER

Definisi Reducer adalah sebagai berikut :

Reducer adalah media sebagai pipping fitting, dimana reducer diupayakan sebagai

media penambaha tekanan dalam suatu instalasi pemipaan. Reducer juga dapat

menambah laju aliran, hal itu dapat terjadi karena adanya perbedaan luas penampang

pada media reducer tersebut. Karena pada prinsip dasar fluida cair bergerak dari tekanan

tinggi, menuju ke tekanan rendah. Penulis memberikan reducer pada instalasi tersebut,

agar laju aliran dapat cepat membantu mengisi ruangan Heat Exchanger pada vacuum

pump tersebut.

22

Page 23: Project Assignment

Gambar visualisasi dilapangan yang akan di asumsikan oleh penulis adalah

sebagai berikut :

Garis Panah berwarna merah adalah ilustrasi penambahan line yang di ketik oleh

penulis untuk project assignment tersebut.

23

IN Sea Water From Circulating Water Pump

TO Heat Exchanger Vacuum

Page 24: Project Assignment

BAB IV

MANFAAT PROJECT ASSIGNMENT

4.1Manfaat Financial

Project assignment ini memiliki manfaat financial yaitu mengurangi atau

mencegah dampak terjadinya trip pada Steam Turbin Generator ( STG ) akibat peralatan

atau komponen vital pada STG mengalami kegagalan gas condensable yang terlalu

banyak, sehingga dapat menyebabkan kenaikkan nilai tekanan vacuum pada kondensor,

dan dapat mengakibatkan alarm pada kondensor, atau trip pada STG. Penulis

mengasumsikan beban maksimum pada STG dengan pola 3-3-1.

STEAM TURBIN

GENERATORBEBAN MAKSIMUM

HARGA JUAL

LISTRIK*

STG 1.0 140 MW Rp 883,84 KWh

STG 2.0 140 MW Rp 871,67 KWh

(*Sumber Anggaran Dari Niaga)

Tabel 4.1 Beban Maksimum dan Harga Jual Listrik STG

Besarnya Kerugian yang dapat dicegah adalah sebagai berikut :

24

Page 25: Project Assignment

1. ~ STG 1.0 = 140 MW = 140.000 KW

~ Harga Jual Listrik = 883.84 KWh

√ Kerugian Yang Dapat Dicegah : ( Beban STG * Harga

Jual STG 1.0 )

= ( 140.000 KW * Rp 883.84 KWh )

= Rp 123.737.600/Jam

2. ~ STG 2.0 = 140 MW = 140.000 KW

~ Harga Jual Listrik = 871.67 KWh

√ Kerugian Yang Dapat Dicegah : ( Beban STG * Harga Jual STG

2.0 )

= ( 140.000 KW * Rp. 871.67 KWh )

= Rp. 122.033.800/Jam

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, besarnya kerugian yang dapat dicegah pada

STG adalah tergantung pada banyaknya jam saat unit trip, semakin besar nominal jam

unit trip, semakin kecil pila harga jual yang didapat oleh pihak perusahaan. Maka dari

itu, sebagai penulis, ingin sekali rasanya membuat sebuah keuntungan pada produksi unit

lewat project assignment ini.

25

Page 26: Project Assignment

4.2 Manfaat NON Financial

Adapun Manfaat non financial dari project assignment ini yang dapat diperoleh

adalah :

1. Sebagai salah satu cara penunjang kehandalan unit, khususnya untuk

kehandalan kondensor.

2. Mencegah / mengurangi STG trip, dan kerugian dari produksi MW pada

Steam Turbin Generator.

3. Sebagai system proteksi ketika Sea Water Supply dari Intake Area

benar-benar tidak dapat memasok air laut sebagai system pendingin,

yang pada project assignment ini, penulis mengkhususkan pada

pendinginan Heat Exchanger vacuum pump.

26

Page 27: Project Assignment

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan adanya penambahan line emergency supply sea water dari inlet CCCW

menuju Heat Exchanger vacuum pump, operator local dapat dimudahkan dalam ber

maneuver ketika terjadi trouble, dan juga aman dalam operasional. Dapat disimpulkan

juga dari pengerjaan project assignment ini adalah sebagai system proteksi ketika terjadi

masalah dalam pasokkan air, dan dapat menyelamatkan Steam Turbin Generator dari

Trip.

5.2 Saran

1. Mencoba membuat observasi untuk antisipasi ketika terjadi krisis air laut dalam

proses.

2. Terus membuat inovasi, dan mempunyai rasa memiliki pada komponen-komponen di

unit pembangkitan tersebut.

3. Menjaga kehandalan unit dalam beroperasi.

27

Page 28: Project Assignment

28