Print Orto
-
Upload
putriarifiana -
Category
Documents
-
view
230 -
download
1
Transcript of Print Orto
-
8/18/2019 Print Orto
1/68
SKENARIO
Pasien perempuan usia 8 tahun datang dengan keluhan adanya gigi renggang pada rahang atas, berjejal rahang bawah dan gigi terlihat miring ke sebelah kanan
bawah. Dari pemeriksaan klinis menunjukkan terdapat berdesakan pada anterior serta
pergeseran garis median pada rahang bawah 1,5 mm ke kanan. Relasi molar kanan
dan kiri gigitan tonjol. Guna pemeriksaan dokter melakukan pencetakan model studi.
Pemeriksaan ekstraoral, intra oral dan ungsional.untuk membantu menegakkan
diagnose dan rencana perawatan penderita dirujuk untuk melakukan oto panoramic
dan se alometri. !elanjutnya dokter melakukan analisa untuk menentukan diagnose
dan rencana perawatan.
1
-
8/18/2019 Print Orto
2/68
STEP 1(Klarifikasi Istilah)
1. Gigitan tonjol "Pada bagian posterior, keadaan tonjol mesiobukal m1 rahangatas oklusi dengan tonjol mesiobukal m1 rahang bawah .sedangkan pada bagian anterior #1 rahang atas bertemu denganincisal #1 rahang bawah.
$. Pergeseran garis median "Garis median ditarik dari garis lurus glabela% lip kontur%symphisis, garis median bergeser apabila keadaan gigi tidak
segaris lurus dengan garis median wajah.&. Pemeriksaan ungsional "
Pemeriksaan melibatkan ungsi dari organ, contohnya pada pemeriksaan '(), Part o closure, *ree way space dan polaatrisi pada gigi sulung maupun permanen.
+. !e alometri "(etode pengambilan rontgenogra i dari tulang tengkorak yangdigunakan untuk rencana perawatan pemeriksaan pada pasiendalam perawatan ortodontik. !elain itu ungsinya untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan maupun kelainan
serta hubungan antara rahang atas dan rahang bawah terhadapkranio asial.
5. Gigi berjejal "Posisi gigi dalam lengkung rahang tidak beraturan.Penyebabnya karena gigi berukuran besar dan lengkung rahangkecil ataupun sebaliknya, gigi berukuran kecil dan lengkungrahang besar.
-. (odel studi "(erupakan cetakan rahang atas dan rahang bawah untuk merencanakan rencana perawatan dan mengidenti ikasi kasus
maloklusi pada pasien. (isalnya penghitungan diskrepansi pada model yaitu selisih tempat yang tersedia dengan tempatyang dibutuhkan.
STEP 2
2
-
8/18/2019 Print Orto
3/68
(Menetapkan Permasalahan)
1. agaimana prosedur pemeriksaan pada kasus orthodonsia /$. agaimana gigitan tonjol terjadi pada pasien /&. 0pa etiologi penyebab kasus maloklusi pada skenario serta mengapa terjadi
pergeseran garis median /+. agaimana interpretasi dari oto panoramik/
STEP 3
(Menganalisis Masalah)
1. agaimana prosedur pemeriksaan pada kasus orthodonsia /Prosedur diagnosis diperlukan untuk mendapatkan memperoleh diagnose yang
tepat dari suatu maloklusi gigi serta menentukan rencana perawatan di bidang
ortodonsia yaitu "a 0nalisa umum
b 0nalisa lokalc 0nalisa ungsionald 0nalisa model
a Analisis !m"m0nalisis umum bisa didapat dari pasien langsung maupun pada wali
pasien tersebut. iasanya bagian awal status dimulai dengan nama, jeniskelamin, umur, dan alamat pasien. )enis kelamin dan umur pasien selainsebagai identitas pasien juga sebagai data yang berkaitan dengan
pertumbuhkembangan perawatan pasien. Perbedaan pertumbuhkembangan pada umur tertentu pada jenis kelamin yang sama.
1) I#entitas Pasiena. 2ama " mengetahui nama pasien agar lebih akrab dan mudah
melakukan pendekatan b. 3mur " (engetahui apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan
atau sudah berhenti
4 Pertumbuhan gigi%geligi masih termasuk periode gigi susu decidui ,
3
-
8/18/2019 Print Orto
4/68
campuran mixed atau tetap permanent.
4 Gigi yang sudah erupsi sudah sesuai dengan umur pasien
menurutumur erupsi gigi .
4 (enetapkan jenis alat ortodontik yang tepat untuk digunakan alat
cekat atau lepasan, alat akti atau ungsional
4 3ntuk memperkirakan waktu lama perawatan yang diperlukan.
0pakahperawatan bisa segera dilaksanakan atau harus ditunda, berapa
lama
c. )enis kelamin " untuk mengetahui yang berkaitan dengan segi psikologi
d. 0lamat " Pencatatan alamat dan nomer telepon diperlukan agar operator dapat menghubungi pasien dengan cepat bila diperlukan.
!ebaliknya pasien juga diberialamat dan nomer telepon operator untuk
mempermudah komunikasi.e. !uku bangsa " Pencatatan suku bangsa diperlukan karena suatu kelompok
sukubangsa atau ras tertentu akan mempunyai ciri%ciri spesi ik yang
masih termasuknormal untuk kelompok tersebut misalnya suku bangsa
2egroid sedikit protrusi masih termasuk normal .. 2ama 6rang 'ua
g. 0lamat 6rang 'uah. #dentitas orang tua diperlukan jika sewaktu%waktu operator perlu
konsultasi dengan orang tua pasien.i. Pekerjaan 6rang tua
menentukan jenis perawatan yang sesuai dengan kemampuan orangtua
dan perawatan dapat disesuaikan dengan kesempatan orangtua mengantar
anaknya.
2) Kel"han !tama
7eluhan utama adalah alasan moti asi yang menyebabkan pasien datanguntukdirawat. Dari keluhan yang telah dikemukakan itu akan dapat diketahui"
% 0pa sebenarnya yang pasien inginkan untuk mendapat perbaikan dari
operator dokter gigi% 0pakah keluhan itu memungkinkan untuk ditanggulangi dengan
perawatan ortodontik
4
-
8/18/2019 Print Orto
5/68
% 0pakah keluhan itu menyangkut aktor esteik atau ungsional bicara ,
mengunyah
3) Ri$a%at Kas"s ( Case History )
Disini dimaksudkan agar operator dapat menelusuri riwayat pertumbuhan dan
perkembangan pasien yang melibatkan komponen dento asial sampai terjadinya
kasusmaloklusi seperti yang diderita pasien saat ini. Rawayat kasus dapat
ditelusuri daribeberapa aspek "
a. Riwayat Gigi%geligi Dental 9istory "
0namnesis riwayat gigi%geligi dimaksudkan untuk mengetahui proses
pertumbuhandan perkembangan gigi%geligi pasien sampai keadaan sekarang
sehingga dapat diketahui mulai sejak kapan dan bagai mana proses
perkembangan terbentuknya maloklusi pasien.(eliputi riwayat pada "
: % Pernah mengalami sakit gigi atau tidak sebelumnya: % Pernah cabut gigi atau tidak/, sudah berapa kali/ 7apan terakhir kali
cabut gigi/: % Pernah jatuh atau tidak sehingga menimbulkan gigi tanggal atau lepas/
b. Riwayat Penyakit Desease 9istory "
0namnesis Riwayat penyakit tujuannya untuk mengetahui "
% 0dakah penyakit yang pernah sedang diderita pasien dapat menggangu
prosespertumbuhan, perkembangan rahang dan erupsi normal gigi%geligi,
sehingga didugasebagai penyebab maloklusi.
% 0dakah penyakit yang diderita pasien dapat mengganggu menghambat
prosesperawatan ortodontik yang akan dilakukan.
% 0dakah penyakit yang kemungkinan dapat menular kepada operator
% Perlu diketahui pada umur berapa dan berapa lama penyakit itu diderita pasien dan
apakah sekarang masih dalam perawatan dokter
c. Riwayat keluarga *amily 9istory "
'ujuan dari anamnesis riwayat keluarga adalah untuk mengetahui apakah
5
-
8/18/2019 Print Orto
6/68
maloklusi pasien merupakan aktor herediter keturunan yang diwariskan dari
orangtua. 3ntuk iru perlu ditanyakan keadaan gigi%geligi kedua orang tua dan
saudarakandung pasien.
&) Ke'iasaan '"r"k ( Bad habit )
0namnesis bad habit dinamaksudkan untuk mengetahui etiologi maloklusi
pasienapakah berasal dari suatu kebiasaan buruk yang telah sedang dilakukan
pasien.3ntuk itu tanyakan kepada pasien atau orang tuanya tentang "
% )enis " ad habit apa yang telah dilakukan /
% 7apan " 3mur berapa bad habit dilakukan, apakah sekarang masih dilakukan
/% Durasi " Dari sejak kapan sampai kapan dilakukan /
% *rekuensi " erapa kali per jam perhari dilakukan /
% #ntensitas " !eberapa kuat keras dilakukan /
% Posisi " agaimana dan di bagian mana dilakukan /
% 0pakah ada hubungan anatara bad habit yang dilakukan dengan keadaan
maloklusi
' Analisis *kal1 Pemeriksaan ekstra*ral
• +ent"k kepalaentuk kepala perlu dipelajari karena bentuk kepala ada hubungannya
dengan bentuk muka, palatum, maupun bentuk lengkung gigi. entuk
kepala ada &, yaitu "a Dolikose alik panjang dan sempit
entuk kepala ini akan membentuk muka yang sempit dan panjang' (esose alik bentuk rata%rata, rakise alik lebar dan pendek
entuk kepala ini akan membentuk muka yang lebih besar.
3ntuk menentukan tipe kepala dilakukan pengukuran untuk menetapkan
indeks se alik, yang bisa dihitung dengan rumus "#ndeks se alik " lebar kepala ; 1
-
8/18/2019 Print Orto
7/68
Panjang kepala
7lasi ikasi indeks kepala "% Dolikosepali kepala panjang sempit " = =+,?% (esosepali kepala sedang " =5,< > =?,?% rahisepali kepala lebar persegi " 8 8+,?)ika indeks " @ =
-
8/18/2019 Print Orto
8/68
2 Pemeriksaan Intra*ralA Ke'ersihan m"l"t
7ebersihan mulut oral hygiene 69 "#ni dapat ditetapkan dengan #ndeks 69#!, pasien yang kebersihan
mulutnya jelek kemungkinan besar kebersihan mulutnya akan lebih jelek lagi
selama perawatan dilakukan.
+ Kea#aan li#ah
7eadaan lidah " normal macroglossia microglossia
- Pemeriksaan Palat"m
Palatum " normal tinggi rendah serta normal lebar sempit
. Pemeriksaan /ingi0a
Gingi a " 2ormal hypertophy hypotropy
Gingi a diperiksa untuk mengetahui ada atau tidaknya in lamasi, resesi
dan lesi mucogingi al lainnya. iasanya temuan gingi itis marginal pada region
anterior disebabkan oleh postur open lip. 0danya oklusi traumatic diindikasikan
dengan resesi gingi al terlokalisir.
E Pemeriksaan M",*sa(ucosa " normal in lamasi kelainan lainnya
Pasien dengan oral hygiene yang jelek biasanya mempunyai gingi a dan
mucosa yang in lamasi dan hypertropy.
Pemeriksaan Perlekatan ren"l"m
Pemeriksaan renulum dilakukan untuk mengetahui posisi perlekatannya insersio
pada marginal gingi a serta ketebalannya, apakah akan mengganggu pengucapan
kata%kata tertentu dan apakah akan mengganggu pemakaian plat ortodontik yang akan
dipasang.
, Analisis "ngsi*nal1) Path of closure
0dalah arah gerakan mandibula dari posisi istirahat ke oklusi sentrik. 0da $
macam path o closure yang bisa dilihat adalah de iasi mandibula dan
displacement mandibula.
8
-
8/18/2019 Print Orto
9/68
2) Freeway space
0dalah jarak antara oklusal pada saat mandibula dalam posisi istirahat. 2ilai normal freeway space adalah $%& mm.
3) Temp*r* man#i'"lar (TM )0dalah gerakan mandibula saat membuka dan menutup mulut. 'anda%tanda
adanya masalah pada '() adalah adanya rasa sakit pada sendi, suara, dan
keterbatasan pembukaan.# Analisis M*#el
- Diskrepansi model
0dalah selisih antara tempat yang tersedia dengan tempat yangdibutuhkan. 'ujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan adanya
kekurangan atau kelebihan tempat dari gigi geligi berdasarkan model studi
yang akhirnya untuk menentukan macam perawatan yang dilakukan pada
maloklusi yang ada.- 7ur e spee
7ur a ini berkontak di + lokasi, yaitu permukaan anterior kondili,
daerah kontak distoklusal molar ketiga, daerah kontak mesioklusal molar
pertama, dan tepi insisal. Cengkung yang menghubungkan insisal insisi
dengan bidang oklusal molar terakhir pada rahang bawah. Pada kur e spee
yang positi bentuk kur anya cekung .- Diastema
Ruang antara dua gigi yang berdekatan, gingi a diantara gigi%gigi
kelihatan.- Gigi%gigi yang terletak salah
7elainan letak gigi misalnya "• Fersi " mahkota gigi miring ke arah tertentu tetapi akar gigi tidak
misalnya mesio ersi, disto ersi, labio ersi, linguo ersi .• Rotasi " gigi berputar pada sumbu panjang gigi, bisa sentris atau
eksentris.• Eksostema " gigi yang terletak di luar lengkung geligi misalnya kaninus
atas .
9
-
8/18/2019 Print Orto
10/68
- Pergeseran garis medianara melihat pergeseran garis median adalah dengan melihat apakah
garis median muka melewati titik kontak insisi i sentral masing%masing
rahang. ila titik kontak terletak pada garis median berarti tidak terdapat
pergeseran akan tetapi bila titik kontak terletak di sebelah kiri atau kanan garis
median muka maka terdapat pergeseran ke kiri atau ke kanan.e Pemeriksaan pen"n ang
Ra#i*grafi ata" f*t* R*ntgen diperlukan apabila dibutuhkan diagnosis tentangkeadaan jaringan dentoskeletal pasien yang tidak dapat diamati langsung secaraklinis, seperti"
♦ *oto periapikal " 3ntuk menentukan gigi yang tida ada, apakah karena telah
dicabut, impaksi atau agenese. 3ntuk menentukan posisi gigi yang belum
erupsi terhadap permukaan rongga mulut berguna untuk menetapkan waktu
erupsi, untuk membandingkan ruang yang ada dengan lebar mesiodistal gigi
permanen yang belum erupsi.
♦ Panoramik " 3ntuk menentukan keadaan gigi dan jaringan pendukungnya
secara keseluruhan dalam satu Ro oto, untuk menentukan urutan erupsi gigi,
dan lain%lain.♦ ite wing " 3ntuk menentukan posisi gigi dari proyeksi oklusal.
$. agaimana gigitan tonjol terjadi pada pasien /0danya gigi miring disebelah kanan menyebabkan bergesernya garis
median.Pasien masih berusia = tahun sehingga pertumbuhan rahang atas dan rahang
bawah masih dalam tahap berkembang. )adi semua anak mengalami gigitan
tonjol.&. 0pa etiologi penyebab kasus maloklusi pada skenario serta mengapa terjadi
pergeseran garis median /Gigi 8$ pesisten sehingga gigi +$ tumbuh linguo ersi, sedangkan diastema
pada rahang atas karena gigi insisi lateral belum tumbuh.
10
-
8/18/2019 Print Orto
11/68
Pergeseran garis median terjadi karena gigi +1 mengalami rotasi lalu menyisakan
celah kosong sehingga gigi &1 bergeser kearah kanan.+. agaimana interpretasi dari oto panoramic /
'ujuan dari oto panoramik adalah "0. (engetahui pola erupsi gigi permanen
. (elihat jika ada kelainan pada jumlah gigi
. (engetahui ada tidaknya kelainan pada jaringan sekitar gigiD. (engetahui letak benih gigi permanen
Dari interpretasi oto panoramik didapatkan hasil "a. Pola erupsi dari gigi permanen "
b. enih gigi permanen lengkapc. 'idak ada impaksi gigid. 'idak ada kelainan periapikale. 'idak terdapat gigi tambahan supernumerary teeth
11
-
8/18/2019 Print Orto
12/68
STEP &
(Mapping)
12
Keluhan
Pemeriksa
AnalisisRadiogra
Analisisodel
Analisis
Analisis!okal
Analisis"ungsion
Ren#ana
&iagno
'%iolog
Prognos
-
8/18/2019 Print Orto
13/68
STEP 4
( earning O' e,ti0e)Cearning 6bjecti e pada skenario oral diagnosis ortodonsia ini yaitu mahasiswa
mampu mengetahui dan menganalisa "
1. Etiologi dan diagnosa kasus$. Rencana perawatan&. Prognosis kasus maloklusi+. Pemeriksaan penunjang untuk kasus orthodonsi
STEP 5
(+ela ar Man#iri)
13
-
8/18/2019 Print Orto
14/68
STEP 6(Mem'ahas earning *' e,ti0e)
1 Eti*l*gi #an #iagn*sa kas"s
A Pengertian .iagn*sis
Diagnosis berasal dari bahasa Hunani " IDiaJ berarti melalui dan
IGnosisJ berarti #lmu pengetahuan. )adi diagnosis berarti " penetapan suatu
keadaan yang menyimpang dari keadaan normal melalui dasar pemikiran dan
pertimbangan ilmu pengetahuan. !etiap penyimpangan dari keadaan normalini dikatakan sebagai suatu keadaan abnormal atau anomali atau kelainan.3ntuk dapat menetapkan suatu diagnosis secara tepat diperlukan ilmu
pengetahuan atau pengalaman empirik yang luas mengenai "
• 7eadaan normal atau standar normal, beserta ariasi% ariasinya
yang masih ditetapkan sebagai keadaan normal.• ermacam%macam bentuk penyimpangan dari keadaan normal yang
dikatakan sebagai keadaan abnormal.erdasar ilmu pengetahuan tersebut di atas kemudian in ormasi
dikumpulkan melalui prosedur pemeriksaan secara teliti dan sistematis agar
didapatkan seperangkat data yang lengkap dan tepat. (elalui data yang telah
dikumpulkan ini kemudian diagnosis ditetapkan. (akin lengkap dan akurat
data yang dikumpulkan akan makin mudah dan tepat diagnosis ditetapkan,
kemudian penyusunan rencana perawatan dan tindakan perawatan selanjutnya
diharapkan dapat dilakukan secara benar.(enurut !al mann 1?5< K diagnosis dibedakan atas "
1. .iagn*sis Me#is Medical diagnosis yaitu suatu diagnosis yang
menetapkan penyimpangan dari keadaan normal yang disebabkan
oleh suatu penyakit yang membutuhkan tindakan medis atau
pengobatan.
14
-
8/18/2019 Print Orto
15/68
$. .iagn*sis Ort*#*ntik ( Orthodontic diagnosis ) yaitu diagnosis
yang menetapkan suatu kelainan atau anomali oklusi gigi%gigi
bukan penyakit yang membutuhkan tindakan rehabilitasi.
+ Pengertian .iagn*sis Ort*#*nti
Diagnosis ortodonti" suatu studi dan interpretasi data klinik untuk menetapkan ada
tidaknya maloklusi dalam perawatan ortodonti. (enurut (oyers 1?88 , diagnosis
ortodonti adalah perkiraan yang sistematis, bersi at sementara,akurat yang ditujukan
untuk penentuan problema klinis dan perencanaan perawatan. (enurut 9ouston dkk 1??$ , tujuan pemeriksaan pasien adalah untuk merekam in ormasi yang berkaitan
dengan keadaan maloklusi sebagai dasar untuk menentukan penyebabnya.
(enurut !chwar diagnosis ortodontik dibagi menjadi "
1. Diagnosis iogenetik Biogenetic diagnosis
(erupakan diagnosis terhadap kelainan oklusi gigi%geligi maloklusi
berdasarkan atas aktor% aktor genetik atau si at%si at yang diturunkan herediter
dari orang tua terhadap anak%anaknya.
(isalnya " 6rang tua yang mempunyai dagu maju atau prognatik dengan
maloklusi 7las ### 0ngle tipe skeletal oleh karena aktor keturunan cenderung
akan mempunyai anak%anak prognatik dengan ciri%ciri yang khas atau dengan
kemiripan yang sangat tinggi dengan keadaan orang tuanya.
$. Diagnosis !e alometrik Cephalometric diagnosis
(erupakan diagnosis mengenai oklusi gigi%geligi yang ditetapkan
berdasarkan atas data%data pemeriksaan dan pengukuran pada se alogram
Rontgen kepala , misalnya " maloklusi klas ## 0ngle tipe skeletal ditandai olehrelasi gigi molar pertama atas dan bawah klas ## distoklusi yang disebabkan oleh
karena posisi rahang atas lebih ke anterior atau rahang bawah lebih ke posterior
dalam hubungannya terhadap basis kranium. Pada se alogram dengan analisis
15
-
8/18/2019 Print Orto
16/68
se alometrik !teiner 1?5& hasil pengukuran sudut 02 A $ ° standar normal
$°
L 'itik 0. " titik sub spinale yaitu titik terdepan basis
al eolaris maksila
L 'itik 2 2a. " titik 2asion yaitu titik terdepan sutura
rontonasalis
L 'itik " t itik supra mentale yaitu titik terdepan basis
al eolaris mandibularis
&. Diagnosis Gigi geligi Dental diagnosis "
Diagnosis yang ditetapkan berdasarkan atas hubungan gigi%geligi hasil
pemeriksaan secara klinis atau intra oral atau pemeriksaan pada model studi.
Dengan mengamati posisi gigi terhadap masing%masing rahangnya kita akan dapat
menetapkan malposisi gigi yang ada yaitu setiap gigi yang menyimpang atau
keluar dari lengkung normalnya. Dengan mengamati hubungan gigi%gigi rahang
atas terhadap gigi%gigi rahang bawah kita akan dapat menetapkan malrelasi dari
gigi%gigi tersebut.
+ .asar Penetapan .iagn*sis Ort*#*ntiDignosis ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan data hasil pemeriksaan
secara sistematis, Data diagnostik yang paling utama harus dipunyai untuk dapat
menetapkan diagnosis adalah data pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan
subyekti dan obyekti serta data pemeriksaan dan pengukuran pada model studi,
sedangkan Graber 1?=$ mengelompokkan menjadi "1 Kriteria .ign*stik Esensial ( Essential iagnostic Criteria )
a. 0namnesis dan Riwayat kasus case history b. Pemeriksaan atau 0nalisis klinis "
♦ 3mum atau general " )asmani, (ental♦ 7husus atau lokal " #ntra oral, E;tra oral
c. 0nalisis model studi " Pemeriksaan dan pengukuran pada model studi"
♦ Cebar mesiodistal gigi%gigi
16
-
8/18/2019 Print Orto
17/68
♦ Cebar lengkung gigi♦ Panjang atau 'inggi lengkung gigi
♦ Panjang perimeter lengkung gigi
d. 0nalisis *otometri Photometric Analysis "Pemeriksaan dan pengukuran pada oto pro il dan oto asial pasien,
meliputi "
♦ 'ipe pro il♦ entuk muka♦ entuk kepalae. 0nalisis *oto Rontgen Radiographic Analysis):
♦ *oto periapikal♦ Panoramik ♦ ite wing♦ Dan lain%lain
ila dianggap perlu bisa dilengkapi dengan data hasil pemeriksaan tambahan
yang disebut sebagai "2 Kriteria .igan*stik Tam'ahan ( !upple"ent iagnostic Criteria )
a. 0nalisis !e alometrik Cephalometric Analysis "♦ *oto lateral ateral pro!ection untuk anlisis pro il♦ *oto rontal Antero"posierior pro!ection untuk anlisis asialDan lain%lain
b. 0nalisis Elektromyogra i E(G " 3ntuk mengetahui abnormalitas tonus dan
akti itas otot%otot muka dan mastikasi.c. Radiogra i pergelangan tangan #and"wrist Radiografi " 3ntuk menetapkan
indeks karpal yaitu untuk menentukan umur penulangan.d. Pemeriksaan Caboratorium " 3ntuk menetapkan basal metabolic rate (R ,
'es indokrinologi, dan lain%lain.
7asil pemeriksaan %ang #i#apat a#alah se'agai 'erik"t
1 0nalisis umumerdasarkan anamnesa pada pasien, didapatkan data berikut "
- Pasien anak perempuan berusia = tahun- Gigi depan bagian bawah pasien berdesakan, pasien dalam masa gigi geligi
pergantian
17
-
8/18/2019 Print Orto
18/68
- !elain gigi berdesakan, gigi belakang pasien juga berlubang namun tidak
pernah dirawat- Riwayat medis pasien tidak memiliki alergi maupun penyakit sistemik - Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk - Riwayat kesehatan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
7eadaan gigi ibu tidak rapi yaitu lebih maju, sedangkan gigi ayah dan
kakaknya rapi$ 0nalisis local
7ondisi ekstra oral "- 7ondisi isik pasien baik - 'ipe skeletal pasien yaitu ektomor ik - entuk wajah pasien simetris- 'ipe pro il pasien cembung- 'ipe muka pasien mesomorpic
7ondisi intraoral "- 7ebersihan rongga mulut tergolong sedang- 7eadaan bibir competent- 7eadaan mukosa, lidah serta palatum normal& 0nalisis ungsional
a. reeway spacereeway space B jarak rest position > jarak oklusi sentris
B 5,& mm > 5 mmB & mm
b. path o closure " normalc. sendi temporomandibular " normald. pola atrisi " normal
+ 0nalisis modela. entuk lengkung gigi " normal parabola
b. )umlah lebar + insisi e rahang atasGigi 11 B 8 mm, Gigi 1$ B 8,5 mm, Gigi $1 B 8mm, Gigi $$ B 8mm)umlah B &$,5 mm
c. Diskrepansi modelL (oyers " Rahang atas B % -,= mm M Rahang bawah B % 1,+ mmL !itepu " Rahang atas B % =,$ mm M Rahang bawah B
-
8/18/2019 Print Orto
19/68
L Rahang atas " 11 lebih ke mesial daripada $1 1- lebih ke mesial daripada $-
L Rahang bawah " &1 lebih ke mesial daripada +1 &$ lebih ke mesial daripada +$ &- lebih ke mesial daripada +-
Gigi yang terletak salah
L Rahang atas " 11 palato ersi $1 palato ersi
L Rahang bawah " &$ dan +$ linguo ersi
+1 distolingual rotasi eksentris
Pergeseran garis median terhadap muka
L Rahang atas " %L Rahang bawah " $,5 mm ke kanan
g. 7elainan kelompok gigiL Cetak berdesakan" anterior rahang bawahL !upraposisi " %L #n raposisi " %L Retrusi anterior " %L Protrusi anterior " %
- -ara Mer"m"skan .iagn*sis Ort*#*nti
Diagnosis dirumuskan dalam suatu kalimat yang khas yaitu dalam bentuk kalimat
pernyataan. Dalam merumuskan diagnosis itu secara sistematis ada beberapa tahapan
yang harus diingat dan dicarikan datanya dari hasil pemeriksaan terdahulu "
1 2yatakan (aloklusi 0ngle klas "NNN.. lihat relasi gigi molar pertama atas
dan bawah "• 7las #, ## atau klas ###• Di isi 1, $• !ub di isi
• 'ipe dental, skeletal atau dentoskeletal dengan melihat analisis pro il!imon
$ 2yatakan keluhan pasien. (isal" gigi berdesakan, adanya gangguan saat
mengunyah dan lain%lain.
19
-
8/18/2019 Print Orto
20/68
& 2yatakan kelaian relasi malrelasi gigi lainnya yang ada pada data hasil
pemeriksaan.• Relasi gigi dalam arah ertikal "
L openbiteL edge to edge biteL shalowbiteL o erbiteL deepbiteL palatalbiteL supraklusiL in raklusi
• Relasi gigi dalam arah anteroposterior dan lateral asiolingual "% 6 erjet besar berlebihan A + mm% 6 erjet normal $ > + mm% 6 erjet kecil @ $ mm% 6edge to edge bite < mm% rossbite gigi anterior atau posterior% !cissor bite
+ 2yatakan kelainan atau anomali posisi atau malposisi gigi indi idual yang
ada "
• labio ersi atau buko ersi• linguo ersi atau palato ersi• torsi ersi atau rotasi• disto ersi• mesio eri• supra ersi• in ra ersi• trans ersi• aksi ersi• mesiolabio ersi kombinasi
5 2yatakan kelainan%kelainan lainnya yang masih ada seperti "
• Diastemata• (edian line gigi tidak segaris, bergeser dari posisi normal• 'idak ada gigi " telah dicabut, impaksi, agenese
20
-
8/18/2019 Print Orto
21/68
• 7elainan mor ologi " gigi berbentuk kerucut, berbentuk pasak, atau
mesiodens.• Prolonged retention atau persistensi• Premature extractie pencabutan dini• 0danya sisa akar yang tertinggal• Dan lain%lain.
.ari hasil serangkaian pemeriksaan %ang telah #ilak"kan8 #i#apat #iagn*sis
*rt*#*ntik pa#a pasien %ait"
7elas # 0ngle dengan diastema sentral rahang atas, disertai gigi berdesakananterior rahang bawah dan pergeseran garis median rahang bawah ke kanan serta
palato ersi gigi 11 dan 1$.
Eti*l*gi
0nalisis etiologi berdasarkan diagnosis pasien pada skenario, yaitu"
1 7elas # 0ngleRelasi molar pada geligi regio kiri pasien adalah kelas # 0ngle dimana
cups mesiobukal molar 1 rahang atas terletak pada bukal groo e molar 1
rahang bawah sedangkan relasi caninus tidak ada karena kaninus rahang
bawah belum erupsi. 0kan tetapi pada regio kanan, relasi molarnya adala
gigitan tonjol dimana cups mesiobukal molar 1 rahang atas bertemu dengan
cups mesiobukal molar1 rahang bawah. 0danya relasi molar gigitan tonjol
pada pasien merupakan proses isiologis karena pasien masih berada dalam
ase pertumbuhan dimana masih terjadi pertumbuhan mandibula sehingga
nantinya mencapai relasi molar neutroklusi cups mesiobukal molar 1 rahang
atas terletak pada bukal groo e molar 1 rahang bawah .!elain itu, etiologi dari relasi molar gigitan tonjol juga berkaitan dengan
penyesuaian oklusi normal gigi susu ke periode gigi permanen. (enurut
!al mann 1?-- terdapat & mekanisme yang berbeda pada penyesuaian
21
-
8/18/2019 Print Orto
22/68
oklusi normal gigi susu keperiode gigi bercampur sampai tercapai stabilisasi
pada periode gigi permanen "• )ika bidang ertikal dari permukaan distal molar kedua susu atas terletak
distal molar kedua susu bawah maka molar prtama permanen akan
menempati sesuai dengan oklusi pada gigi susu.• )ika terdapat primate space dan bidang ertikal molar kedua susu segaris,
maka terjadi oklusi normal pada molar pertama permanen, karena adanya
pergeseran molar susu kemesial sehingga ruangan tersebut tertutup.• )ika bidang ertikal sama dan molar pertama permanen hubungannya cusp,
maka oklusi normal terjadi karena adanya pergeseran kemesial yang terjadi
kemudian setelah molar kedua susu tanggal.$ Diastema sentral rahang atas
Diastema sentral rahang atas pada anak dalam masa gigi%geligi
pergantian merupakan kondisi isiologis proses erupsi insisi e permanen
*oster, 1?8$ . Pada usia 8%? tahun terlihat insisi us sentralis permanen bawah
yang biasanya dalam keadaan berkontak satu dengan lainnya sedangkan
insisi us sentralis atas sering erupsi dalam keadaan condong ke distal
sehingga terdapat diastema di antara kedua insisi us sentralis dan ini disebut
the "gl% #",kling stage . 7ondisi ini akan terkoreksi sendiri dimana benih
kaninus permanen dalam erupsinya mempengaruhi akar insisi us lateralis
permanen atas dan mendorong insisi us lateralis ke mesial. ila kaninus
permanen telah erupsi, insisi us lateralis dapat menegakkan diri dan diastema
akan tertutup.& Gigi berdesakan anterior rahang bawah
Gigi berdesakan anterior rahang bawah dikarenakan terdapat malposisi gigi
geligi berikut"
L &$ linguo ersiL +$ linguo ersiL +1 distolingual rotasi eksentris
(alposisi pada gigi tersebut karena adanya persistensi dari gigi 8$ dan =$.
Persistensi gigi sulung adalah suatu keadaan gigi sulung masih berada di rongga
mulut belum lepas, tetapi gigi tetap yang akan menggantikannya sudah tumbuh.
22
-
8/18/2019 Print Orto
23/68
Pada keadaan persistensi, terkadang gigi sulung juga tidak goyang. 9al ini bisa
kita temukan pada gigi mana saja, tetapi seringkali orang tua menemukan gigi
depan rahang bawah yang terlihat bertumpuk. eberapa aktor penyebab
persistensi pada gigi susu yaitu"
0. Resorpsi akar gigi susu yang lambat. 9al ini bisa dikarekanakan gangguan
nutrisi,hormonal atau gigi berlubang besar dengan indikasi perawatan sara yang
tidak dirawat.. Posisi abnormal benih gigi tetap arah tumbuh gigi tetap tidak searah
denganarahtumbuh gigi susu yang akan digantikannya.
. 7etidakcukupan tempat bagi gigi tetap yang akan tumbuh menggantikan
gigi susu.Dengan demikian gigi tetap mengarah kepada tempat yang
kosong, bisa di depan atau belakang gigi susunya.D. *aktor hormonal dan gen, aktor pertumbuhan gigi yang tidak normal atau
kalsi ikasi gigiDalam kasus diskenario gigi &1,&$,+1 dan +$ telah erupsi namun masih
terlihat gigi 8$ dan space pada gigi =$. 9al tersebut kemungkinan terjadi
7arena adanya persistensi gigi 8$ terjadi karena gigi +1 tidak mampu
meresopsinya sehingga, gigi +1 salah benih.+ Pergeseran garis median rahang bawah ke kanan dikarenakan adanya
pergeseran gigi &1 lebih ke mesial daripada +1, gigi &$ lebih ke mesial
daripada +$. Pergeseran gigi ini dikarenakan gigi persistensi gigi 8$ yang
mengakibatkan gigi +$ tumbuh linguo ersi dan terdapat space pada lengkung
rahang. !pace ini kemudian menyebabkan gigi +1 bergeser ke kanan dan
menyebabkan pergeseran garis median.5 Palato ersi 11 dan $1
Palato ersi gigi 11 dan $1 kemungkinan disebabkan oleh persistensi gigi 51
dan -1.- DD(
Disharmony dento ma$siler %DD&) adalah suatu keadaan disproporsi antara
besar gigi dan rahang dalam hal ini lengkung gigi. (enurut 0nggraini 1?5=
23
-
8/18/2019 Print Orto
24/68
etiologi disharmoni dentomaksiler adalah aktor herediter. 7arena tidak adanya
harmoni antara besar gigi dan lengkung gigi, misalnya seorang anak mewarisi
ukuran gigi ibunya yang cenderung berukuran kecil dan anak tersebut mewarisi
ukuran lengkung geligi ayahnya yang berukuran relati besar. 7eadaan yang
sering dijumpai gigi%gigi yang besar pada lengkung gigi%gigi yang normal atau
gigi yang normal pada lengkung geligi yang kecil sehingga menyebabkan letak
gigi berdesakan.
Pada DD( tidak harus terjadi pada kedua rahang ataupun pada kedua
sisi, DD( bisa terjadi hanya pada salah satu sisi ataupun pada salah satu
rahang. 2amun pada umumnya DD( lebih sering terlihat pada rahang atas,karena lengkung rahang untuk tempat erupsi gigi permanen pada rahang atas
hanya terbatas pada tuberositas maksila saja, sedangkan pada rahang bawah
sampai pada ramus ascenden. DD( dibagi menjadi tiga tipe, yaitu"
a 'ipe berdesa$an , merupakan keadaan yang sering dijumpai yaitu ukuran
gigi%gigi yang berukuran besar pada lengkung geligi yang normal, atau
ukuran gigi normal pada lengkung geligi yang kecil sehingga menyebabkan
letak gigi berdesakan. b Diastema menyeluruh , tidak adanya harmoni antara besar gigi dan lengkung
gigi yaitu ukuran gigi kecil dengan lengkung geligi normal ataupun ukuran
gigi normal dengan lengkung geligi yang besar.c 'ipe transitoir , ketidakharmonisan erupsi gigi dengan pertumbuhan tulang,
yang menyebabkan gigi berdesakan. DD( tipe transitoir ini bisa terkoreksi
seiring bertambahnya usia karena pertumbuhan tulang rahang dan ukuran
gigi tetap, sehingga keterlambatan pertumbuhan, maka tidak dianjurkan
melakukan pencabutan karena dapat menyebabkan diastema. 3ntuk
mendiagnosa DD( tipe transitoir bias dilakukan perbandingan antara
gambaran normal gigi geligi saat itu dengan gambaran dari gigi pasien.
2 Ren,ana pera$atan
24
-
8/18/2019 Print Orto
25/68
Perencanaan perawatan treatment planning adalah langkah kedua dalam
suatu rangkaian perawatan ortodonsi setelah penentuan diagnosis. 'reatment
planning dapat dilakukan segera setelah diagnosis ditetapkan dan menjabarkan
mengenai da tar masalah secara detail, menentukan tujuan perawatan dan
menentukan perawatan tersebut setelah mendiskusikan dengan pasien. Pada
langkah treatment planning juga ditentukan kebutuhan ruang, pemilihan alat dan
sistem penjangkaran untuk mencapai tujuan perawatan ortodonsi yang optimal
!ingh, $
-
8/18/2019 Print Orto
26/68
• 7oreksi gigi crowding " untuk setiap millimeter decrowding , diperlukan
ruang yang sama besar untuk meluruskan alignment gigi.• (eluruskan gigi anterior yang berotasi " untuk setiap millimeter derotasi,
diperlukan ruang yang sama besar untuk meluruskan alignment gigi• (eluruskan gigi posterior yang berotasi " ruang didapatkan ketika gigi
dikoreksi, dan ber ariasi tergantung pada gigi dan rotasi yang ada• 7oreksi relasi molar " Ruang yang dibutuhkan untuk pergerakan distal atau
mesial molar sesuai dengan besar gerak yang direncanakan.• Ce elling kur a on spee " untuk setiap 1 mm le eling, kurang lebih 1 mm
ruang dibutuhkan.
• 0nchorage " anchorage loss pada gigi retensi diperkirakan kurang lebihsebesar &
-
8/18/2019 Print Orto
27/68
• 9arapan Pasien " Pasien dengan ekspektasi yang tinggi akan mengharapkan
hasil yang ideal sehingga sulit dicapai dengan menggunakan alat ortodontik
lepasan. !angat penting mengkomunikasikan harapan pasien dan disesuaikan
dengan pemilihan alat agar mendapatkan hasil yang diinginkan pasien.• Potensi pertumbuhan pada pasien " 9asil yang didapatkan pada masa
pertumbuhan lebih stabil akan tetapi terkadang pola pertumbuhan yang
berlanjut akan menyebabkan relapsnya hasil pertumbuhan.• 7emampuan pasien untuk menjaga oral hygiene• iaya perawatan• 7emampuan dokter gigi
8 Diskusi dan persetujuan dengan pasien
erdasarkan hasil diagnosis dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, rencana
perawatan yang akan diberikan ke pasien adalah"
1 .7E Dental 9elth Education untuk meningkatkan kesadaran pasien akan
pentingnya kebersihan gigi dan mulut dan tindakan pre enti
menghindari terjadinya suatu kelainan rongga mulut yang diakibatkan
oeh oral hygine yang buruk sedini mungkin2 Ekstraksi gigi 92 #an 63 - 'ujuan ekstraksi gigi 8$ untuk mengkoreksi maloklusi pada gigi anterior
rahang bawah yang berdesakan- 'ujuan ekstraksi gigi =& untuk menyediakan tempat gigi permanen yang
akan erupsi dan koreksi pergeseran garis median menggeser gigi &1 ke
kiri3 K*reksi 'er#esakan rahang 'a$ah
Gigi berdesakan disebabkan ketidaksesuaian ukuran gigi dan lengkunggeligi. 0pakah gigi yang berdesakan bisa diterima atau perlu dilakukan perawatan
untuk menghilangkan berdesakan perlu dipertimbangkan hal%hal berikut"
27
-
8/18/2019 Print Orto
28/68
• Derajat berdesakan yang bisa dinyatakan dalam ukuran milimeter setiap
kuadran• 7eadaan gigi permanen lainnya• Pro il pasien
3ntuk mengoreksi gigi berdesakan diperlukan tempat yang bisa didapat
dari enamel stripping, ekspansi lengkung gigi, memproklinasikan insisi e,
distalasi molar, dan pencabutan gigi. 0da satu prosedur perawatan yang disebut
pencabutan serial untuk mengoreksi letak gigi yang berdesakan sebagai perawatan
awal untuk terapi komprehensi .
Penyedian tempat untuk koreksi letak gigi gigi yang berdesakan dapat diperoleh dari
enamel stripping dan ekspansi lengkung geligi
a. Enamel strippingPengurangan enamel dapat dilakukan pada sisi distal mesial gigi
sulung atau permanen. Enamel stripping selain menyediakan ruangan
juga dapat membentuk gigi permanen ke bentuk yang lebih baik atau
memperbaiki titik kontak. Enamel stripping dilakukan dengan
menggunakan metal abrasi e strip atau dengan menggunakan bur yang
dipasang pada high speed air%turbine handpiece. 3ntuk memudahkan
pengurangan enamel didaerah posterior dapat dipasang separator diantara
molar dan premolar selama &%5 hari sehingga didapatkan diastema
diantara gigi%gigi tersebut. anyaknya enamel yang dibuang tanpa
membahayakan gigi tersebut adalah
-
8/18/2019 Print Orto
29/68
gigi yang dikurangi enamelnya. ila enamel stripping dilakukan pada
semua gigi insisi us maka akan didapat ruangan $ mm di regio anterior
sedangkan bila dilakukan pada seluruh rahang akan didapat ruagan
sebesar 5%- mm di rahang tersebut. Perlu diupayakan bahwa enamel
stripping juga tetap mempertahankan bentuk gigi dan kontak dengan gigi
yang berdekatan. 9arus diingat bahwa sesudah dilakukan enamel
stripping gigi harus diulas dengan bahan aplikasi topikal yag mengandung
lour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi tersebut. b. Ekspansi
Ekspansi adalah suatu prosedur untuk melebarkan lengkung gigi, dan
dapat dilakukan baik dalam arah sagital protraksi maupun trans ersal.
Gejala klinis yang terlihat pada de isiensi lengkung gigi adalah kontraksi
lengkung gigi, gigitan silang anterior maupun posterior , gigi yang
berjejal serta koridor bukal yang lebar. 9al ini dapat diatasi dengan
melakukan ekspansi pada lengkung giginya. Ekspansi dapat mengatasi
kekuarangan ruang &%8 mm dengan melebarkan jarak intermolar lengkung
gigi atas sekitar +%1< mm dan lebar intermolar lengkung gigi bawah
sekitar +%- mm. 0dkins dkk menyatakan bahwa tiap penambahan 1 mm
lebih intermolar, akan menambah panjang lengkung gigi sebesar
-
8/18/2019 Print Orto
30/68
alat ekspansi yang digunakan dapat berupa Quad heli;, w%spring 'P0 atau
arc%wire. ila ekspansi diperlukan sekitar 5%1$ mm diindikasikan alat
ekspansi cekat. Pada kasus skeletal ekstrem, bila diperlukan ekspansi
lebih dari 1$ mm diindikasikan alat ekspansi cekat dikombinasi dengan
bedah.& K*reksi palat*0ersi rahang atas4 ase E0al"asi
E aluasi pasca perawatan akti dilakukan pada model cetakan dan rontgen
oto untukmemastikan"• 0pakah posisi dan relasi gigi%gigi sudah sesuai dengan tujuan perawatan/• 0pakah gigi%gigi sudah tertanam di dalam tulang dengan posisi yang
diharapkan/
)ika semuanya tidak ada masalah dilakukan pembuatan alat retainer
5 ase Retensi " Perlu perencanaan masa retensi pada akhir perawatan untuk
kasus yang dirawat ortodontik. *ase retensi bertujuan untuk mempertahankan
gigi pada posisi yang baru dan membantu stabilisasi dari perawatan.Pada ase
ini perawatan akti sudah selesai dilakukan. *ase ini penting untuk dilakukan,
karena"- Disorganisasi jaringan gingi a dan periodontal membutuhkan waktu untuk
reorganisasi pada saat alat dilepas- Posisi gigi tidak stabil post ortodontik, so t tissue pressure yang konstan
sebabkan relaps- Perubahan akibat kekuatan pertumbuhan dapat merubah hasil perawatan
3 Pr*gn*sis kas"s mal*kl"siPenent"an Pr*gn*sis
Prognosis adalah prediksi dari kemungkinan perawatan, durasi dan hasil akhir
suatu penyakit berdasarkan pengetahuan umum dari patogenesis dan kehadiran aktor
30
-
8/18/2019 Print Orto
31/68
risiko penyakit. Prognosis muncul setelah diagnosis dibuat dan sebelum rencana
perawatan dilakukan.
Prognosis berdasarkan pada in ormasi yang spesi ik tentang penyakit dan cara
penyakit tersebut dapat dilakukan perawatan, tetapi hal ini dapat dipengaruhi oleh
pengalaman dokter sebelumnya terhadap hasil perawatan sukses atau gagal yang
berhubungan dengan kasus tersebut.
Dalam menentukan prognosis ditentukan berdasarkan aktor% aktor
berikut.*aktor% aktor prognosis adalah karakteristik yang memprediksi hasil akhir
suatu penyakit begitu penyakit itu muncul sedangkan aktor% aktor risiko adalahkarakteristik indi idu yang membuatnya berisiko tinggi menderita suatu penyakit.
• *aktor% aktor yang harus diperhatikan saat menentukan prognosis0. *aktor klinis keseluruhan
1. 3mur pasien!aat pemeriksaan anamnesis pada pasien anak%anak dan pasien dewasa
sangatlah berbeda. Pada pasien anak%anak saat dilakukan anamnesis
kurang bisa menjelaskan kondisinya secara detail dikarenakan pada usia
anak%anak belum bisa mendeskkripsikan rasa sakit. !edangkan pada orang
dewasa sudah mampu menjelaskan kondisinya secara detail.$. 'ingkat keparahan penyakit periodontal sebelumnya
erdasarkan tingkat keparahan penyakit periodontal yang diderita
sebelumnya, hal yang harus diperhatikan antara lain kedalaman poket,
tingkat perlekatan, tingkat kehilangan tulang, dan tipe de ek tulang.&. 7ontrol plak
Plak merupakan aktor etiologi utama dari penyakit periodontal.+. 7ooperati pasien
Prognosis pasien bergantung dari sikap pasien antara lain keinginanuntuk mempertahankan kesehatan gigi, kemauan dan kemampuan untuk
merawat 69 yang baik.. *aktor sistemik lingkungan
1. Penyakit kondisi sistemik
31
-
8/18/2019 Print Orto
32/68
Pasien yang memiliki gangguan sistemik berpengaruh pada keadaan di
rongga mulutnya. (isalnya pada pasien yang menderita diabetes tipe 1 dan
$, kondisi yang membatasi pasien untuk menerima prosedur oral seperti
penyakit Parkinson s.
$. *aktor genetik Pasien yang menderita kelainan genetik misalnya alergi memiliki
tingkat keberhasilan perawatan yang lebih rendah daripada pasien yang tidak
memiliki alergi. ontohnya alergi terhadap suatu obat tertentu maka dari itu
kita harus memberikan obat alternati lain yang tidak memicu alergi pasien
tersebut.&. !tress
. *aktor lokal1. Plak kalkulus
Pada kondisi rongga mulut pasien bila dijumpai plak atau kalkulus
dapat menjadi suatu indikator kebersihan oral hygient di rongga mulut
pasien. )umlah plak dan kalkulus yang berlebih dapat menyebabkan
kerusakan periodontal.$. 7aries
Gigi dengan karies sudah sampai terbukanya ruang pulpa harus
direstorasi dan dirawat endodontic dahulu sebelum dilakukan perawatan
periodontal.&. Gigi non% ital
Gigi ital dan non% ital memiliki prognosis periodontal yang sama
karena perlekatan baru dapat muncul pada sementum baik di gigi ital
maupun non ital.
*aktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan prognosis dari gigigeligi secara keseluruhan dan indi idual telah dijelaskan di atas. Dari hasil analisis
mengenai aktor% aktor tersebut diatas, dapat ditentukan kategori prognosis secara
klinis sebagai berikut "
32
-
8/18/2019 Print Orto
33/68
a. (xcellent prognosis prognosis sempurna sangat baik
0pabila terjadi satu atau lebih hal%hal sebagai berikut"
- 'idak ada kehilangan tulang bone loss- kondisi gingi al yang sangat baik - Pasien sangat kooperati - 'idak ada aktor sistemik lingkungan.
b. ood prognosis prognosis baik
Prognosis dikatakan baik good prognosis jika memenuhi satu atau beberapa
ketentuan yaitu"
- Dari hasil anamnesis pasien tidak memiliki kebiasaan buruk yang dapat
mengakibatkan maloklusi- !okongan tulang yang tersisa cukup, kemungkinan untuk mengontrol aktor
etiologi dan merawat gigi geligi cukup- Pasien cukup kooperati - 'idak ada aktor sistemik lingkungan atau jika ada terkontrol baik.- 7elainan maloklusi pada pasien disebabkan karena actor dental, bukan actor
skeletal
- 7ebersihan rongga mulut pasien bisa dikatakan cukup baik - 7eadaaan rongga mulut normal, tidak ditemukan lesi
c. *air prognosis prognosis sedang
0pabila terjadi satu atau lebih hal%hal sebagai berikut"
- Dukungan tulang yang sedikit adeQuate- eberapa gigi goyang- furcation in+ol+olment grade , - kerja sama pasien diterima- %terdapat aktor sistemik lingkungan yang terbatas.
d. Poor prognosis prognosis buruk
0pabila terjadi satu atau lebih hal%hal sebagai berikut"
33
-
8/18/2019 Print Orto
34/68
- kehilangan tulang yang moderat%cepat- 'erdapat kegoyangan gigi,-
furcation in+ol+olment grade , dan ,,-- 7esulitan dalam pemeliharaan dan atau kerja sama pasien yang ragu%ragu,- 'erdapat aktor sistemik lingkungan.
e. uestionable prognosis prognosis yang dipertanyakan
0pabila terjadi satu atau lebih hal%hal sebagai berikut"
- 7ehilangan tulang yang cepat- furcation in+ol+olment grade ,, dan ,,, - kegoyangan gigi
- daerahnya sulit dijangkau- terdapat aktor sistemik lingkungan
. #opeless prognosis prognosis tanpa harapan
0pabila terjadi satu atau lebih hal%hal sebagai berikut"
% 7ehilangan tulang yang cepat,
% Daerahnya tidak dapat dilaukan pemeliharaan,
% #ndikai pencabutan
% 'erdapat aktor sistemik lingkungan yang tidak terkontrol
& Pemeriksaan pen"n ang "nt"k kas"s *rt*#*nsia0. 020C#!#! *6'6GR0*#
*otogra i pro il pandangan samping dan rontal pandangan depan dilakukan untuk
menganalisa hubungan antara jaringan keras di sekitar wajah dengan kontur jaringan lunak..
0nalisa rontal memberikan in ormasi wajah yang simetris atau tidak. Pada keadaan wajah
yang tidak simetris, akan menjadi bahan pertimbangan apakah akan dikoreksi hanya secara
ortodonti, atau perlu kombinasi dengan pembedahan. Eka, $
-
8/18/2019 Print Orto
35/68
0nalisis oto muka pasien dilakukan untuk mendiagnosis adanya abnormalitas
mengenai bentuk pro il dan tipe muka pasien"
% 'ipe pro il " cembung, lurus, cekung.
% entuk muka" rahi asial, (eso asial, 6ligo asial.
% entuk kepala" rahise ali, (esose ali, 6ligose ali
Gambar 5. 0 dan menunjukkan oto dan sketsa wajah yang tidak simetris. Gambar
menunjukkan titik%titik yang digunakan dalam melakukan analisa pro il.
. PE(ER#7!002 R0D#6GR0*# *6'6 R62!E2
Pemeriksaan oto ronsen yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan pada oto
ronsen panoramik. 7egunaan pemeriksaan oto ronsen panoramik adalah"
a. (elihat hubungan antara gigi%gigi pada satu rahang dan hubungan gigi%gigi rahang
atas dengan rahang bawah b. (elihat tahap perkembangan gigi tetap dan resorbsi akar gigi sulung. #n ormasi
perkembangan gigi diperlukan untuk memberikan in ormasi mengenai
perkembangan oklusi gigi dan waktu yang tepat untuk perawatan.c. (elihat ada tidaknya kelainan patologis
35
-
8/18/2019 Print Orto
36/68
*oto panoramik dari seorang pasien anak berusia = tahun. 2ampak beberapa gigi permanen sudah tumbuh erupsi, tidak ada kelainan jumlah gigi, tidak teredapatkelainan patologis.
Pemeriksaan panoramik sangat membantu untuk menilai apakah suatu
prosedur dental diperlukan sebagai langkah awal sebelum melakukan perawatan
ortodontik.
!elain pemeriksaan oto panoramik dapat juga dilakukan "
% *oto periapikal " 3ntuk menentukan gigi yang tida ada, apakah karena telah
dicabut, impaksi atau agenese. 3ntuk menentukan posisi gigi yang belum erupsi
terhadap permukaan rongga mulut berguna untuk menetapkan waktu erupsi,
untuk membandingkan ruang yang ada dengan lebar mesiodistal gigi permanen
yang belum erupsi.
% ite wing " 3ntuk menentukan posisi gigi dari proyeksi oklusal.
. 020C#!#! !E*0C6(E'R# "
!e alometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran kuantitati bagian%bagian
tertentu kepala untuk mendapatkan in ormasi tentang pola kranio asial.!e alometri
lebih banyak digunakan untuk mempelajari tumbuh kembang kompleks
36
-
8/18/2019 Print Orto
37/68
-
8/18/2019 Print Orto
38/68
h. !ebagai alat bantu dalam riset yang melibatkan regio kranio%dento% asial.
enis Sefal*metri
!e alometri dibagi menjadi dua menurut analisisnya "
1. !e alogram rontal yaitu gambaran rontal atau posteroanterior dari tengkorak
kepala. !e alogram rontal dapat dilihat pada Gambar 1 0 .
$. !e alogram lateral yaitu gambaran lateral dari tengkorak kepala. Dari se alogram
lateral dapat dilakukan analisa pro il jaringan lunak aspek lateral. !e alogram
lateral dapat dilihat pada Gambar 1 .
Gambar 1. 0 !e alogram *rontal, !e alogram Cateral
38
-
8/18/2019 Print Orto
39/68
Pemeriksaan Ra#i*grafi Pergelangan Tangan
(aturasi skeletal adalah bagian yang menyeluruh dari pola pertumbuhan dan
perkembangan indi idu. Proses tumbuh kembang manusia dikontrol oleh sistem
endokrin. !ekresi hormon pertumbuhan oleh kelenjar pituitari akan mengontrol
pertumbuhan isiologis dan perkembangan tubuh manusia. Pada keadaan dimana
terjadi gangguan atau ketidakseimbangan hormonal maka dapat terjadi keterlambatan
atau percepatan pertumbuhan. Pada keadaan seperti ini maka umur kronologis tidak
dapat memberikan in ormasi yang cukup tentang pertumbuhan seseorang secara
tepat, sehingga perlu ditentukan umur biologisnya.
3mur biologis atau umur isiologis ada tiga macam, yaitu berdasarkan
pertumbuhan tulang, gigi geligi, dan perkembangan sistem genitalia dengan si at
seksual sekunder. Penentuan umur skeletal seringkali dilakukan dengan bantuan
radiogra i pergelangan tangan yang dapat dianggap sebagai /biological cloc$0 .
Penelitian mengenai radiogrra i pergelangan tangan menunjukkan adanya korelasi
antara pertumbuhan tubuh dengan tulang%tulang wajah. 0nalisa radiogra i
pergelangan tangan juga digunakan untuk membantu memberikan petunjuk mengenai
status pertumbuhan seseorang, dengan demikian dapat membantu untuk menangani
kasus%kasus ortodonti tertentu.
'anda%tanda maturasi dapat dilihat dari osi ikasi pada tulang%tulang
pergelangan tangan. Radiogra i pergelangan tangan mengguanakan ilm dengan
39
-
8/18/2019 Print Orto
40/68
ukuran 5 ; = inci atau 8 ; 1< inci. *ilm dalam kaset ditempatkan dalam meja dengan
aksis panjangnya sejajar dengan aksis panjang tangan. Pasien duduk dengan posisi
nyaman sehingga dapat menempatkan tangannya diatas ilm dengan posisi dengan
posisi yang baik telapak tangan posisi telungkup dan jari jemari dalam posisi lurus .
Pusat sinar diarahakan tegak lurus terhadap pusat pergelangan tangan, yaitu dengan
mengarahkan pusat sinar tegak lurus pada artikulasi metakarpophalangeal ke tiga.
(enurut Peter Coh 1??? analisa radiogra i pergelangan tangan dapat digunakan
untuk "
• (enentukan umur pertumbuhan skeletal pasien pada saat itu• (engetahui tingkat ossi ikasi• (enentukan status pertumbuhan pasien• (engetahui saat yang tepat melepaskan retainer • (enentukan tingkat tumbuh kembang pasien terutama pada perawatan
ortodonti dengan menggunakan alat ungsional• (engetahui tinggi badan pasien pada akhir pertumbuhan• (enentukan tingkat pubertas
40
-
8/18/2019 Print Orto
41/68
PEM+A7ASAN
7asil pemeriksaan skill la' kas"s *rt*#*nsia
Analisis "m"m
A I.ENTITAS PASIEN
#dentitas yang didapatkan pada waktu skill lab ortodonsia adalah sebagai
berikut"
1. 2ama Penderita " Rika Dwi Putri Cestari$. )enis kelamin " Perempuan
)enis kelamin ini berkaitan dengan perawatan
yang akan dilakukan nantinya. 0nak perempuan
cenderung lebih rajin dan penurut dibandingkan dengan
anak laki%laki. 9al ini akan berpengaruh terhadap
keberhasilan dari suatu perawatan ortodonsia.&. 3mur " = tahun
3sia berkaitan dengan berlangsungnya
pertumbuhan gigi, apakah pasien sedang dalam ase
gigi sulung, ase gigi pergantian ataupun ase gigi
permanen. Dari hasil yang didapatkan bahwa pasien
berumur = tahun yang berarti masih dalam masa
pertumbuhan dan ase gigi pergantian.+. 'empat tinggal " gang delima, patrang
'empat tinggal ber ungsi untuk memudahkan
operator ketika akan mengunjungi pasien agar pasien
melakukan kontrol.5. 2ama orang tua wali " 9usniyah
41
-
8/18/2019 Print Orto
42/68
!etelah mengetahui identitas pasien dilanjutkan dengan melakukan analisis.
Di dalam melakukan analisis terdapat + macam analisis yaitu analisis umum, analisis
lokal, analisis ungsional dan analisis model.
+ Analisa !m"m1. 9asil anamnesa "
Pasien mengeluhkan gigi terasa tidak enak pada saat
digunakan untuk makan karena sisa makanan sering tersangkut
pada gigi. Gigi depan atas terdapat celah antar gigi. !elain itu
juga gigi belakang pasien berlubang dan tidak dilakukan
perawatan apapun. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik maupun alergi, keluarganyapun tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik. 7ondisi gigi bapak dan kakak
pasien rapi sedangkan kondisi gigi ibu pasien berantakan dan
maju. Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk.$. 7ondisi isik " aik &. erat badan " $1,5 kg+. 'inggi badan " 1$1 cm
(# ¿ Beratbadan(Tinngibadan )2 B
21,5
(1,21 )2 B 1+,=8
42
-
8/18/2019 Print Orto
43/68
7eluhan utama pasien ialah penguyahan terasa kurang nyaman dan sisa
makanan sering tersangkut pada gigi, hal ini disebabkan gigi anterior pasien yang
crowded. Pasien mengatakan bahwa ibunya memiliki gigi yang maju sedangkan
bapak dan kakaknya mempunyai gigi yang rapi. Pasien tidak memiliki penyakit
sistemik ,alergi dan kebiasaan buruk sehingga prognosis pasien lebih baik.
Pasien datang dengan kondisi isik baik. 2amun pasien memiliki tubuh yang
kurus dengan nilai ody (ass #ndeks B1+,=8 , dimana menurut S96 pasien
dikategorikan Isangat kurusJ atau dapat dikatakan berat badannya kurang.
erdasarkan hasil pemeriksaan pasien juga memiliki tipe skeletal ektomor ik. erat
badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai untuk memeriksa
kesehatan anak pada setiap kelompok umur. erat badan merupakan indikator tunggal
yang terbaik pada waktu ini untuk keadaan gi i, keadaan tumbuh kembang. erat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang.
Pasien memiliki status gi i yang kurang baik, hal ini dapat mempengaruhi
erupsi gigi . (enurut !teggerda dan 9ill 1?+$ mengemukakan bahwa tidak hanya
tekanan biologi yang ada, tetapi juga aktor% aktor lokal, seperti gi i dan lingkungan
43
-
8/18/2019 Print Orto
44/68
yang mempengaruhi waktu erupsi dari masing%masing gigi. *aktor% aktor biologi
dapat berperan pada pertumbuhan keseluruhan dari gigi termasuk aktor% aktor
genetik dan reaksi endokrin. 'ambahan pula, jenis kelamin dan keturunan merupakan
aktor penting yang dapat mempengaruhi erupsi gigi.
Pemeriksaan Kh"s"s : *kal
a "ar m"l"t : Ekstra Oral "
• entuk muka " simetris asimetris
!etelah dilakukan pemeriksaan pada bentuk muka pasien ditemukan
bahwa bentuk muka pasien simetris tidak ditemukan adanya pembengkakan
pada bagian wajah.
• 'ipe pro il muka " cekung lurus cembung
9asil pemeriksaan pada pasien ditemukan bahwa tipe pro il wajah pasien
sedikit cembung dimana upper lip contour lebih anterior dari pada symphysis.
9al tersebut karena #ndonesia termasuk dalam ras kaukosoid yang memiliki
pro il muka cenderung sedikit cembung.
• 'ipe kepala dan tipe muka "Pada pasien yang telah dilakukan pemeriksaan indeks muka tanpa
menggunakan alat dan indeks ditemukan bahwa bentuk kepala pasien adalah
tipe kepala (esosepali bentuk kepala lonjong. !edangkan untuk hasil
pemeriksaan tipe muka adalah mesoproscopik yaitu bentuk muka sedang
' .alam m"l"t :Intra *ral Pemeriksaan intraoral dilakukan dengan mengamati "
4 7ebersihan rongga mulut oral hygiene 69 " baik sedang buruk
44
-
8/18/2019 Print Orto
45/68
7ebersihan rongga mulut dapat ditetapkan dengan #ndeks 69#!, pasien yang
kebersihan mulutnya buruk kemungkinan besar kebersihan mulutnya akan lebih
buruk lagi selama perawatan dilakukan , oleh karena itu moti asi kebersihan mulut
perlu diberikan sebelum perawatan ortodontik dilakukan.
Pada pasien setelah dilakukan pemeriksaan kebersihan mulut diketahui bahwa
kebersihan rongga mulut pasien sedang hal tersebut dapat dilihat dari kondisi rongga
mulut yang cukup baik dan terdapat karies pada gigi posterior rahang atas dan bawah.
4 7eadaan lidah " normal macroglossia microglossiaPasien yang mempunyai lidah besar ditandai oleh "
% 3kuran lidah tampak besar dibandingkan ukuran lengkung giginya
% Dalam keadaan rela; membuka mulut, lidah tampak luber menutupi permukaan
oklusal gigi%gigi bawah.
% Pada tepi lidah tampak bercak%bercak akibat tekanan permukaan lingual
mahkota gigi tongue of identation
% Gigi%gigi tampak renggang%renggang general diastema
Pada pasien setelah dilakukan pemeriksaan keadaan lidah ditemukan bahwa
lidah pasien normal tidak mengalami makroglosia maupun mikroglosia.
4 Palatum " normal tinggi rendah serta normal lebar sempit
Pasien dengan pertumbuhan rahang rahang atas kelateral kurang kontraksi biasanya
palatumnya tinggi sempit, sedangkan yang pertumbuhan berlebihan distraksi
biasanya mempunyai palatum rendah lebar.
)ika ada kelainan lainnya seperti adanya peradangan, tumor, torus, palatoschisis,dll.
45
-
8/18/2019 Print Orto
46/68
Pada pasien setelah dilakukan pemeriksaan keadaan palatum ditemukan
bahwa palatum pasien normal, tidak terdapat pertumbuhan yang abnormal,
peradangan tumor, maupun torus.
4 Gingi a " 2ormal hypertophy hypotropy
Pada pasien setelah dilakukan pemeriksaan keadaan gingi al ditemukan
bahwa gingi al normal dengan warna coral pink, tidak terdapat peradangan,
pembengkakan, maupun resesi gingi a.
4 (ucosa " normal in lamasi kelainan lainnya
Pasien dengan oral hygiene yang jelek biasanya mempunyai gingi a dan mucosa
yang in lamasi dan hypertropy.
Pada pasien setelah dilakukan pemeriksaan keadaan mukosa rongga mulut
diantaranya adalah mukosa bukal, mukosa labial, dan gingi al dimana mukosa
rongga mulut pasien normal, tidak ditemukan adanya lesi, indurasi, mapun
peradangan.
4 bibir " kompeten imkompeten kompeten potensial
Pada hasil pemeriksaan pasien memiliki bibir kompeten yaitu bibir yang
menutup sempurna saat otot%otot dalam keadaan istirahat.
Analisa f"ngsi*nal
1 ree ;a% Spa,e
(erupakan jarak inter%oklusal pada saat mandibula dalam posisi istirahat.
ara pengukuran"
1. Penderita didudukkan dalam posisi istirahat, kemudian digambarkan suatu titik
pada kertas kemudian ditempelkan dengan selotip pada ujung hidung dan ujung
46
-
8/18/2019 Print Orto
47/68
dagu paling anterior sebagain tanda dan dihitung berapa jarak dari titik ke
titiknya.
$. Penderita dalam oklusi sentris, kemudian ditarik garis dari titik ujung hidung ke
titik ujung dagu paling anterior dan dihitung jaraknya
&. 2ilai *S! B jarak pada saat posisi istirahat dikurangi jarak pada saat oklusi
sentris
2ilai normal menurut 9ouston 1?8? B $ % & mm
7asil
)arak posisi istirahatB 5,& cm
)arak oklusi sentris B 5 cm
*ree Say !pace B 5,& cm % 5 cm B
-
8/18/2019 Print Orto
48/68
7asil
'idak ada pergeseran sliding saat membuka dan menutup mulut path o closurenormal
3 Sen#i Temp*r* Man#i'"lar
0dalah gerakan mandibula saat membuka dan menutup mulut.
ara pemeriksaan"
1 Penderita didudukkan dalam posisi istirahat
2 Diletakkan kedua jari telunjuk operator di bagian luar meatus acusticus e;terna
kiri dan kanan penderita
3 Penderita diinstruksikan untuk membuka dan menutup mulutnya, operator
mendekatkan telinga pada sendi temporomandibular agar bila terjadi clicking
bisa terdengar
0pabila tidak terasa krepitasi saat palpasi di bagian luar meatus acusticus e;terna atau
bunyi clicking pada saat membuka dan menutup mulut berarti pola pergerakan '()
normal.
7asil
'idak ada krepitasi dan bunyi clicking saat membuka dan menutup mulut '()
normal
Analisa M*#el
1 +ent"k engk"ng /eligi
!etelah dilakukan analisa model pasien bentuk lengkung rahang atas dan
rahang bawah normal , yaitu berbentuk Parabola. 7arena tidak ada penyempitan pada
daerah premolar maupun molar.
48
-
8/18/2019 Print Orto
49/68
2 "mlah le'ar & insisif Rahang Atas
Pengukuran lebar mesial distal insisi permanen Rahang atas diukur menggunakan jangjka. 3kuran gigi 11B 8 mm,gigi 1$B 8,5 mm, gigi $1B 8 mm , dan
gigi $$B 8 mm dengan jumlah total &$ mm yang berarti ukuran gigi normal.
3 .iskrepansi (m*#el #is,repan,%)
Diskrepansi ruang adalah selisih antara ruang yang tersedia dengan ruang
yang dibutuhkan pada lengkung gigi pada masa gigi bercampur. Ruang yang
dibutuhkan adalah jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus, premolar satu dan premolar
kedua yang belum erupsi serta keempat gigi insisi us. Ruang yang tersedia adalah
ruang di sebelah mesial molar pertama permanen kiri sampai mesial molar pertama
permanen kanan yang akan ditempati oleh gigi%gigi permanen pada kedudukan yang
benar yang dapat diukur pada model studi.
Analisis M*%ers
0nalisis (oyers menggunakan jumlah lebar mesiodistal insisi us mandibula
dalam memprediksi jumlah lebar kaninus dan premolar maksila dan mandibula pada
berbagai tingkat kepercayaan yaitu 5 % ?5 dan membentuk tabel probabilitas
menggunakan perhitungan regresi. Pada awalnya tabel prediksi tersebut digunakan
untuk laki%laki dan perempuan secara bersamaan 1?=& . 2amun kemudian tabel
tersebut disempurnakan dengan membedakan antara laki%laki dan perempuan 1?88 .
'ingkat kepercayaan 5< adalah tingkat kepercayaan untuk perhitungan yang lebih
akurat. 2amun, (oyers merekomendasikan tingkat kepercayaan =5 digunakan
untuk kebutuhan klinis karena pada le el ini ada kecenderungan nilai lebar mesiodistal yang diprediksi setara atau lebih kecil dari lebar mesiodistal yang
sebenarnya. *ormat tabel ini sebenarnya ber ungsi untuk mencegah para klinisi
memperoleh nilai yang tidak sesuai dengan nilai lebar mesiodistal yang sebenarnya.
ara menggunakan analisis moyers adalah sebagai berikut "
49
-
8/18/2019 Print Orto
50/68
1. Cebar mesiodistal keempat gigi insisi us permanen mandibula diukur dan
dijumlahkan.
$. )ika terdapat gigi insisi us yang berjejal, tandai jarak antar insisi us dalam
lengkung gigi tiap kuadran dimulai dari titik kontak gigi insisi us sentralis
mandibula.
&. 3kur jarak tanda di bagian anterior bagian distal gigi insisi us lateralis
permanen ke tanda di permukaan mesial dari gigi molar pertama permanen space
a ailable . Dapat dilakukan menggunakan kawat atau dengan kaliper.
+. )umlah lebar mesiodistal keempat gigi insisi us mandibula dibandingkan
dengan nilai pada tabel proporsional dengan tingkat kepercayaan =5 untuk
memprediksi lebar gigi kaninus dan premolar maksila dan mandibula yang akan
erupsi pada satu kuadran.
5. andingkan jumlah ruang yang tersedia dengan ruang yang diprediksi dari
tabel pada kedua rahang. )ika diperoleh nilai negati , maka dapat disimpulkan
adanya kekurangan ruang.
Analisis Sitep"
Rahardjo $
-
8/18/2019 Print Orto
51/68
menemukan rumus yang sesuia dengan ras Deutero%(elayu. Penelitian yang ia
lakukan mencakup $15 anak dengan presentasi keberhasilan rumus sebesar
?? . Rumus tersebut adalah lebar mesiodistal gigi kaninus , premolar pertama
P1 , dan premolar kedua P$ pada satu sisi H berdasar jumlah lebar mesiodistal
gigi insisi us rahang bawah T dengan persamaan "
H rahang atas B
-
8/18/2019 Print Orto
52/68
-ara meng"k"r tempat %ang terse#ia (a0aila'le spa,e )
0da $ cara pengukuran"
1. Pengukuran dengan menggunakan brasswire lihat metode 2ance
$. Pengukuran dengan cara segmental, yaitu sbb"
% agi lengkung rahang menjadi + segmen yaitu segmen #1%#$ kanan, segmen #1%#$
kiri, segmen distal #$%mesial (1 kanan dan segmen distal #$%mesial (1 kiri.
% 9itung masing%masing segmen dengan menggunakan kawat atau kaliper.
% )umlahkan hasil pengukuran lebar segmen #1%#$ kananUlebar segmen #1%#$ kiriU
lebar segmen distal #$%mesial (1 kananU segmen distal #$%mesial (1 kiri.
% atat hasil pengukuran yang didapat sebagai sebagai reQuired space tempat yang
dibutuhkan untuk rahang atas dan rahang bawah.
-ara meng"k"r tempat %ang #i'"t"hkan (re
-
8/18/2019 Print Orto
53/68
Perkiraan 3kuran Gigi dengan 'abel !itepu
ara pengukuran diskrepansi pada ase geligi campuran dengan menggunakan'abel !itepu sama dengan cara pengukuran diskrepansi menggunakan 'abel (oyers,
hanya berbeda pada
'abel yang digunakan saja.
53
-
8/18/2019 Print Orto
54/68
7asil Pemeriksaan
1.Rahang atas
0 ailable space B =1
tempat yang tersedia
Cebar + insisi rahang atas B 8U8,5U8U8
; B &$ mm
Met*#e sitep" dilihat jumlah + insisi rahang bawah untuk menentukan lebar
perkiraan gigi yang belum erupsi ; R B $& mmK y R0 B $$,85
ReQuired space B ; U $y
tempat yang dibutuhkan B &$ U $. $$,85
B =8,=$ mm
)umlah kekurangan tempat B =1 > =8,=$ mm
B % =,$ mm
Met*#e m*%ers dilihat jumlah + insisi rahang bawah untuk menentukan lebar
perkiraan gigi yang belum erupsi ; R B $& mmK y R0 B $$,-
ReQuired space B ; U $y
tempat yang dibutuhkan B &$ U $. $$,-
B ==,= mm
)umlah kekurangan tempat B =1 > ==,= mm
B % -,= mm
54
-
8/18/2019 Print Orto
55/68
(etode oto panoramik, menghitung + ukuran insisi yang terdapat dalam oto.
)umlah + insisi rahang atas " 8<
)umlah kekurangan tempat B =1 > 8< mm
B % ? mm
$.Rahang bawah
0 aiable space tempat yang tersedia B $ -=,+
55
-
8/18/2019 Print Orto
56/68
B % 1,+ mm
(etode oto panoramik, menghitung + ukuran insisi yang terdapat dalam oto.)umlah + insisi rahang atas " -8,5
)umlah kekurangan tempat B -- > -8,5 mm
B % $,5 mm
& K"r0a Spee
0dalah lengkung yg menghubungkan antara insisal insisi e dengan bidang
oklusal molar terakhir pada rahang bawah. erikut beberapa tahap penentuan kur e
spee "
% 'empatkan suatu penggaris pada posisi hori ontal mulai dari puncak tonjol
gigi insisi us permanen rahang bawah sampai ke cusp mesiobukal gigi molar pertama
permanen rahang bawah.
% !etelah itu gunakan kaliper urich untuk mengukur kedalaman kur e !pee,dengan menempatkan kaliper tersebut pada cusp gigi premolar rahang bawah secara
tegak lurus terhadap penggaris.
% 7emudian catat hasilnya dalam satuan milimeter. Pencatatan pengukuran
tersebut merupakan prediksi besarnya ruangan yang dibutuhkan untuk mensejajarkan
gigi premolar bawah dalam dataran oklusal yang sama.
7ur a o spee normal " kedalaman tdk lebih 1.5 mm
7ur a spee positi " kedalaman A 1.5 mm V bentuk kur e cekung V gigi insisi i
supra posisi gigi posterior in ra posisi
56
-
8/18/2019 Print Orto
57/68
Pada pasien tidak bisa diamati karena pasien masih dalam masa gigi geligi
pergantian.
4 .iastema
Diastema !entral adalah diastema antara gigi #nsisi pertama atas sering
ditemukan pada periode gigi sulung dan bercampur. *aktor penyebabnya antara lain
adalah de isiensi struktur gigi, migrasi gigi pada regio anterior, kebiasaan buruk,
kelainan struktur pada daerah garis tengah, o erbite yang dalam, aktor genetika,
penyakit periodontal, dan perlekatan renulum yang tidak normal yang berhubungan
dengan sutura intermaksilaris.
7ail pemeriksaan
L Rahang atas " diastema sentral isiologis ugly dugling stageL Rahang bawah " %
5 Pergeseran gigi=gigi
Pada pemeriksaan yang dilakukan pada model dengan menggunakan alat
simetroskop yang ber ungsi untuk menentukan apakah terdapat pergeseran garis
median pada gigi pasien, didapatkan hasil bahwa "
L Rahang atas " 11 lebih ke mesial daripada $1 1- lebih ke mesial daripada $-
L Rahang bawah " &1 lebih ke mesial daripada +1 &$ lebih ke mesial daripada +$ &- lebih ke mesial daripada +-
)adi terdapat pergeseran garis median pada rahang bawah, dimana gigi &1
lebih ke mesial dari gigi +1.
6 /igi=gigi %ang terletak salah
Rahang atas " 11 palato ersi
$1 palato ersi
Rahang bawah " &$ dan +$ linguo ersi
57
-
8/18/2019 Print Orto
58/68
+1 distolingual rotasi eksentris
9 Pergeseran garis me#ian terha#ap m"ka
Pada pemeriksaan yang dilakukan pada model, pergeseran garis median gigi
terhadap garis median muka hanya terjadi pada rahang bawah yakni sebesar $,5 mm
ke kanan.
> Kelainan Kel*mp*k /igi
7elainan letak gigi dapat juga merupakan kelainan sekelompok gigi
• Protusi " kelainan kelompok gigi anterior atas yang sudut inklinasinya
terhadap garis maksila A 11< o, 3ntuk rahang bawah sudutnya A ?< oterhadap
garis mandibula.
• Retrusi " kelainan kelompok gigi anterior atas yang sudut inklinasinya
terhadap garis maksila @ 11< o, 3ntuk rahang bawah @ ?< o
• erdesakan " merupakan keadaan dimana letak gigi berdesak%desakan
dalam rongga mulut karena rahang yang kecil sehingga tidak cukup
menampung gigi, atau sebaliknya ukuran gigi yang terlalu besar sehingga
posisi gigi menjadi berdesakan atau berjejal.
• Diastema " terdapat ruang di antara dua gigi berdekatan
• !upraposisi " gigi yang letaknya melebihi garis oklusi superior terhadap
garis oklusi
• #n raposisi " gigi yang letaknya tidak mecapai garis oklusi in erior
terhadap garis oklusi
eberapa contoh gambar malposisi kelompok gigi
58
-
8/18/2019 Print Orto
59/68
7asil pemeriksaan
L Cetak berdesakan" anterior rahang bawahL !upraposisi " %L #n raposisi " %L Retrusi anterior " %L Protrusi anterior " %
1? Relasi gigi p*steri*rRelasi gigi adalah hubungan gigi atas dan bawah dalam keadaan oklusi. Gigi
yang diperiksa adalah molar pertama permanen, dan kaninus pertama
permanen. Pemeriksaan arah sagital, trans ersal, dan ertical.
Relasi arah sagital7emungkinan relasi molar yang dapat terjadi adalah "a. 2eutroklusi " tonjol mesiobukal molar pertama permanen atas terletak
pada lekukan bukal molar pertama permanen bawah. b. Distoklusi " tonjol distobukal molar pertama permanen atas terletak
pada lekukan bukal molar pertama permanen bawah.c. (esioklusi " tonjol mesiobukal molar pertama permanen atas terletak
pada tonjol distal molar pertama permanen bawah.d. Gigitan tonjol " tonjol mesiobukal molar pertama permanen atas
beroklusi dengan tonjol mesiobukal molar pertama permanen bawah.e. 'idak ada relasi " bila salah satu molar pertama permanen tidak ada
misalnya oleh karena telah dicabut, atau bila kaninus permanen belum
erupsi.
59
-
8/18/2019 Print Orto
60/68
7eterangan " Relasi molar pertama permanen jurusan sagital, 0.
neutroklusi, . distoklusi, . mesioklusi, D. gigitan tonjol
7asil pemeriksaan
- Relasi molar " gigitan tonjol- Relasi caninus " tidak ada relasi
Relasi arah trans0ersalPada keadaan normal relasi trans ersal gigi posterior adalah gigitan isura
luar rahang atas, oleh karena rahang atas lebih lebar daripada rahang
bawah. 0pabila rahang atas terlalu sempit atau terlalu lebar dapat
menyebabkan terjadinya perubahan relasi gigi posterior dalam jurusan
trans ersal. Perubahan yang dapat terjadi adalah " gigitan tonjol, gigitan
isura dalam atas, dan gigitan isura luar atas.
7eterangan " 0. gigitan isura luar rahang atas, . gigitan silang total luar
rahang atas, . gigitan isura dalam rahang atas, D. gigitan silang total
dalam rahang atas9asil pemeriksaan " gigitan issure dalam rahng atas
Relasi #alam arah 0erti,ala Relasi gigi anteri*r rahang atas #an rahang 'a$ah
Relasi gigi anterior diperiksa dalam sagital dan ertical. Relasi yang
normal dalam bidang sagital adalah adanya jarak jarak gigit o erjet. Pada
keadaan normal gigi insisi i akan berkontak, insisi i atas di depan insisi i
60
-
8/18/2019 Print Orto
61/68
bawah dengan jarak selebar ketebalan tepi insisal insisi i atas, kurang lebih $%
& mm dianggap normal. ila insisi i bawah lebih anterior daripada atas
disebut jarak gigit terbalik atau gigitan silang anterior atau gigitan terbalik.
7eterangan ")arak gigit dan tumpang gigit normal
3ntuk mendapatkan pengukuran yang sama maka di klinik digunakan
pengertian jarak gigit adalah jarak hori ontal antara insisal atas dengan bidang
labial insisi i bawah. )arak gigit pada gigitan silang anterior diberi tanda
negati e, misalnya %& mm. Pada relasi gigitan edge to edge jarak gigitnya <
mm.
7eterangan "
0. Gigitan terbalik . Edge to edge
Pada bidang ertical dikenal adanya tumpang gigit o+er bite yang
merupakan +ertical o+erlap of the incisors . Di klinik tumpang gigit diukur
dari jarak ertical insisal insisi i atas dengan insisal insisi i bawah, yang
normal ukurannya $ mm. 'umpang gigit yang bertambah menunjukkan
61
-
8/18/2019 Print Orto
62/68
adanya gigitan dalam. Pada gigitan terbuka tidak ada o erlap dalam jurusan
ertical, tumpang gigit ditulis dengan tanda negati e, misalnya %5 mm. Pada
relasi edge to edge tumpang gigitnya < mm.
7eterangan "0. Gigitan dalam
. Edge to edge
. Gigitan terbuka
7asil pemeriksaan
- 'umpang gigit " antara insisal gigi $1 > &1 B 1mm M insisal gigi 11%+1 B$mm- )arak gigit " antara gigi $1%&1 dengan gigi 11%+1 B
-
8/18/2019 Print Orto
63/68
& Gigi berdesakan anterior rahang bawah dikarenakan terdapat malposisi
gigi geligi Hng disebabkan persistensi gigi 8$ dan =$
(alposisi pada gigi tersebut karena adanya persistensi dari gigi 8$ dan =$.
+ Persistensi gigi sulung adalah suatu keadaan gigi sulung masih berada di
rongga mulut belum lepas, tetapi gigi tetap yang akan menggantikannya
sudah tumbuh. Pada keadaan persistensi, terkadang gigi sulung juga tidak
goyang. 9al ini bisa kita temukan pada gigi mana saja, tetapi seringkali
orang tua menemukan gigi depan rahang bawah yang terlihat bertumpuk.5 Pergeseran garis median rahang bawah ke kanan dikarenakan adanya
pergeseran gigi &1 lebih ke mesial daripada +1, gigi &$ lebih ke mesialdaripada +$. Pergeseran gigi ini dikarenakan gigi persistensi gigi 8$ yang
mengakibatkan gigi +$ tumbuh linguo ersi dan terdapat space pada
lengkung rahang. !pace ini kemudian menyebabkan gigi +1 bergeser ke
kanan dan menyebabkan pergeseran garis median.- Palato ersi 11 dan $1Palato ersi gigi 11 dan $1 kemungkinan disebabkan oleh persistensi gigi 51
dan -1.
Ren,ana Pera$atan
Dari hasil diagnosis pada pasien, rencana perawatan yang akan dilakukan yaitu "
1. Dilakukan D9E Dental 9ealth EducationPasien diberikan edukasi tentang perawatan yang akan dilakukan, selain itu
pasien diin ormasikan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan selama perawatan berlangsung.$. Ekstraksi gigi =& dan 8$
Pencabutan gigi sulung yang dilakukan bertujuan untuk mengkoreksi gigi
anterior yang berdesakan. Gigi =& di ekstraksi untuk memberikan ruang untuk
gigi &$ dan +$ yang mengalami linguo ersi&. 7oreksi berdesakan anterior rahang bawah+. 7oreksi pergeseran garis median ke kanan
63
-
8/18/2019 Print Orto
64/68
5. 7oreksi palato ersi gigi $1 dan 11-. *ase e aluasi
E aluasi pasca perawatan akti dilakukan pada model cetakan dan rontgenoto untukmemastikan"
• 0pakah posisi dan relasi gigi%gigi sudah sesuai dengan tujuan
perawatan/• 0pakah gigi%gigi sudah tertanam di dalam tulang dengan posisi yang
diharapkan/=. *ase retensi
*ase retensi bertujuan untuk mempertahankan gigi pada posisi yang baru dan
membantu stabilisasi dari perawatan.Pada ase ini perawatan akti sudah
selesai dilakukan.
Pr*gn*sis
Prognosis pada kasus pasien ini bisa dikatakan baik, karena"
- 3sia pasien masih pada tahap tumbuh kembang yaitu = tahun- Pasien juga kooperati - Dari hasil anamnesis pasien tidak memiliki kebiasaan buruk yang dapat
mengakibatkan terjadinya maloklusi- Pasien tidak memiliki kelainan sistemik dan alergi- 7elainan maloklusi pada pasien disebabkan karena adanya actor dental,
bukan actor skeletal. 7arena penyembuhan pada maloklusi actor dental lebih
mudah daripada maloklusi yang disebabkan actor skeletal- Dari jenis kelamin pasien yaitu perempuan, biasanya perempuan itu lebih
telaten untuk menggunakan alat lepasan daripada pasien laki%laki- 7ebersihan rongga mulut pasien juga bisa dikatakan cukup baik - keadaan jaringan lunak rongga mulutnya normal, tidak ditemukan lesi- jaringan kerasnya seperti '() normal
64
-
8/18/2019 Print Orto
65/68
KESIMP! AN
1 Pr*se#"r penegakan #iagn*sa Ort*#*nsia "% 0nalisa umum " keadaan social, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, berat
dan tinggi pasien, ras, bentuk skelet, ciri keluarga, penyakit anak, alergi,
kelainan endokrin, tonsil, kebiasaan berna as.
%0nalisa lokal " pemeriksaan ekstraoral terdiri dari bentuk
kepala dolikse alik, meso alik, brakise alik , tipe pro il cekung, lurus,
cembung . Pemeriksaan intraoral terdiri dari jaringan mukosa mulut, mulut,
lidah, palatum, kebersihan ronggamulut, rekuensi karies, ase geligi, oklusi.
%0nalisa ungsional " part o closure, reeway space, sendi
temporomandibula,pola atrisi.
%0nalisa model " diskrepansi model, kur e spee, diastema, gigi yang terletak
salah, pergeseran garis median, relasi gigi posterior relasi jurusan sagital,
relasi jurusan trans ersal, relasi dalam jurusan ertical , relasi gigi anterior
rahang atas dan rahang bawah klasi ikasi maloklusi menurut 0ngle .2 Ren,ana Pera$atan "
1 Dilakukan D9E Dental 9ealth Education$ Ekstraksi gigi =& dan 8$& 7oreksi berdesakan anterior rahang bawah+ 7oreksi pergeseran garis median ke kanan5 7oreksi palato ersi gigi $1 dan 11- *ase e aluasi= *ase retensi
3 Pr*gn*sis mengguntungkan& Ringkasan
0. Diagnosa " 7elas # 0ngle dengan diastema sentral
rahang atas, disertai gigi berdesakan anterior rahang bawah dan
pergeseran garis median rahang bawah ke kanan serta palato ersi gigi
11 dan 1$.. Diskrepansi "
65
-
8/18/2019 Print Orto
66/68
. 'umpang gigit " $mmD. )arak gigit " < edge to edge
E. Etiologi "- Relasi molar pada geligi regio kiri pasien adalah kelas
# 0ngle dimana cups mesiobukal molar 1 rahang atas
terletak pada bukal groo e molar 1 rahang bawah- the ugly duckling stage " insisi us sentralis atas sering
erupsi dalam keadaan condong ke distal sehingga
terdapat diastema di antara kedua insisi us sentralis.- Persistensi gigi =$ dan 8$ sehingga gigi penggantinya
yaitu &$ M +$ linguo ersi- Persistensi gigi 51 dan -1 sehingga gigi penggantinya
erupsi lebih kearah palatal yaitu gigi 11 dan $1
66
-
8/18/2019 Print Orto
67/68
.A TAR P!STAKA
CARRA12A Chapter 33 %456"473)- /Determination of Prognosis0- 8tephen *.oodman and 9aren *. 1o+a$
Eka, E. $
-
8/18/2019 Print Orto
68/68