Print Maju Refrat

7
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyulit medik yang sering terjadi selama kehamilan.Angka kejadian 3-5% dari semua kehamilan. Sebelum tahun 1922, tidak ada bayi dari ibu yang menderita DM dalam kehamilan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.Dalam dua dekade terakhir ini angka kematian perinatal pada DMG (Diabetes Mellitus Gestational) telah dapat ditekan, sejak ditemukan insulin oleh Banting dan Best tahun 1921. pengaruh yang buruk terhadap ibu, antara lain berupa: kehamilan dengan poilihidramnion, toksemiagravidarum, infeksi serta ketoasidosis. Pengaruhnya terhadap anak, adalah kelainankongenital, sindroma kegagalan pernapasan, kematian janin dalam kandungan,hiperbilirubinemia, makrosomia, hipoglikemia serta hipokalsemia. Sedangkan pada persalinan dapat terjadi: atonia uteri, inersia uteri, distosia bahu serta kelahiran mati,pengakhiran persalinan dengan tindakan. -diabetes gestasi (DMG) atau intoleransi karbohidrat yang ditemukan pertama kali saat hamil, ini terjadi pada 90% kasus, - Diabetes Pragestasi (DMpG) yang meliputi DM tipe 1 dan tipe 2, terjadi pada 10% kasus. Epidemio;ogi Penelitian Prof. John M.F Adam di Ujung Pandang dalam dua periode yang berbeda, memperoleh insidens Diabetes Mellitus Gestational yang jauh lebih tinggi pada mereka dengan resiko tinggi (4,35%) dan 1,67%

description

awfawfawfawfwfawfawfaw

Transcript of Print Maju Refrat

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyulit medik yang sering terjadi selama kehamilan.Angka kejadian 3-5% dari semua kehamilan.

Sebelum tahun 1922, tidak ada bayi dari ibu yang menderita DM dalam kehamilan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.Dalam dua dekade terakhir ini angka kematian perinatal pada DMG (Diabetes Mellitus Gestational) telah dapat ditekan, sejak ditemukan insulin oleh Banting dan Best tahun 1921.

pengaruh yang buruk terhadap ibu, antara lain berupa: kehamilan dengan poilihidramnion, toksemiagravidarum, infeksi serta ketoasidosis. Pengaruhnya terhadap anak, adalah kelainankongenital, sindroma kegagalan pernapasan, kematian janin dalam kandungan,hiperbilirubinemia, makrosomia, hipoglikemia serta hipokalsemia. Sedangkan pada persalinan dapat terjadi: atonia uteri, inersia uteri, distosia bahu serta kelahiran mati,pengakhiran persalinan dengan tindakan.

-diabetes gestasi (DMG) atau intoleransi karbohidrat yang ditemukan pertama kali saat hamil, ini terjadi pada 90% kasus, - Diabetes Pragestasi (DMpG) yang meliputi DM tipe 1 dan tipe 2, terjadi pada 10% kasus.

Epidemio;ogiPenelitian Prof. John M.F Adam di Ujung Pandang dalam dua periode yang berbeda, memperoleh insidens Diabetes Mellitus Gestational yang jauh lebih tinggi pada mereka dengan resiko tinggi (4,35%) dan 1,67% dari seluruh populasi wanita hamil. Sedangkan, pada penelitian kedua beliau ditemukan 3% pada kelompok resiko tinggi dan 1,2% dari seluruh wanita hamil.American Diabetes Association (ADA) tahun 2010 = suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.Bukti ilmiah mulai menunjukkan bahwa mengendalikan kadar glukosa dapat mengurangi risiko komplikasi janin (sepertimakrosomia) dan peningkatankualitas hidupibuMenelan lebih banyak serat dalam makanan dengan biji-bijian, atau buah-buahan dan sayuran juga dapat mengurangi risiko gestational diabetes.[8][13][41]

Latihan fisik secara teratur dan intens disarankan, meskipun tidak ada konsensus tentang struktur spesifik dari program latihan untuk GDM.[8][42]1. Multiple insulin injection Prandial insulin (regular): bersamaan makan Basal insulin :diberikan sebelum makan pagi (2/3 dosis) dan sebelum tidur (1/3 dosis) 2) Continuous subcutaneous Insulin Infusion (Insulin pump) Insulin lispro diberikan secara continuous basal rate dan boluspada pasien dengan kepatuhan tinggi

DATA SUBJEKTIFKeluhan yang biasa di keluhkan oleh ibu yaitu: polifagia, mata kabur, poliuria, penambahan berat badan berlebihan, polidipsi, mual dan muntah, lemas dan sering kesemutan. Ibu mengatakan pernah melahirkan anak dengan berat > 4000 gr, dengan cacat bawaan dan atau bayi meninggal dalam kandungan. Ibu mengatakan ada riwayat penyakit diabetes milletus. Ibu mengatakan ada riwayat Abortus, partus prematurus, pre eklamsia dan kembar air (hidramnion) pada kehamilan sebelumnya.

DATA OBJEKTIFPemeriksaan Fisik - Edema pada pergelangan kaki atau tungkai - Peningkatan tekanan darah - Nadi cepat, pucat, diaforesis atau hipoglikemi Nutrisi dan Cairan - Polidipsi - Poliuri - Obesitas - Ketonuria - Nyeri tekan abdomen - Kulit : Sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat berubah karena ada bekas injeksi insulin yang sering - Mata : Kerusakan penglihatan atau retinopati - Uterus : tinggi fundus uteri mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari normal terhadap usia gestasi. Hasil pemeriksaan laboratorium darah : kadar glukosanya > 130 mg/dL dan 140 mg/dL.

PLANING Beritahu hasil pemeriksaan Rasional ibu mengetahui kondisi yang dialaminya sekarang. Timbang berat badan setiap kunjungan prenatal. Rasional: Penambahan berat badan adalah kunci petunjuk untuk memutuskan penyesuaian kebutuhan kalori. Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam. Rasional : Membantu dalam mengevaluasi pemahaman pasien tentang aturan diet. Tinjau ulang tentang pentingnya makanan yang teratur bila memakai insulin.Rasional : Makan sedikit dan sering menghindari hiperglikemia , sesudah makan dan kelaparan. Perhatikan adanya mual dan muntah khususnya pada trimester pertama.Rasional : Mual dan muntah dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat yang dapat mengakibatkan metabolisme lemak dan terjadinya ketosis. Kaji pemahaman stress pada diabetic. Rasional : Stress dapat mengakibatkan peningkatan kadar glukosa, menciptakan fluktuasi kebutuhan insulin.

Ajarkan pasien tentang metode finger stick untuk memantau glukosa sendiri.Rasional : Kebutuhan insulin dapat dinilai berdasarkan temuan glukosa darah serum secara periodik. Tinjau ulang dan diskusikan tanda gejala serta kepentingan hipo atau hiperglikemia.Rasional : Hipoglikemia dapat terjadi secara cepat dan berat pada trimester pertama karena peningkatan penggunaan glukosa dan glikogen oleh ibu dan perkembangan janin. Hiperglikemia berefek terjadinya hidramnion. Pemantauan keton urine. Rasional : Ketidakcukupan masukan kalori ditunjukkan dengan ketonuria, menandakan kebutuhan terhadap peningkatan karbohidrat. Kolaborasi dengan team medis: Diskusikan tentang dosis , jadwal dan tipe insulin. Rasional : Pembagian dosis insulin mempertimbangkan kebutuhan basal maternal dan rasio waktu makan. Rujuk pada ahli gizi. Rasional : Diet secara spesifik pada individu perlu untuk mempertahankan normoglikemi. Observasi kadar Glukosa darah. Rasional : Insiden abnormalitas janin dan bayi baru lahir menurun bila kadar glukosa darah antara 60 100 mg/dl, sebelum makan antara 60 -105 mg/dl, 1 jam sesudah makan dibawah 140 mg/dl dan 2 jam sesudah makan kurang dari 200 mg/dl. Tentukan hasil HbA1c setiap 2 4 minggu. Rasional : Memberikan keakuratan gambaran rata rata control glukosa serum selama 60 hari . Kontrol glukosa serum memerlukan waktu 6 minggu untuk stabil.

Kaji gerakan janin dan denyut janin setiap kunjungan. Rasional : Terjadi insufisiensi plasenta dan ketosis maternal mungkin secara negatif mempengaruhi gerakan janin dan denyut jantung janin. Observasi tinggi fundus uteri setiap kunjungan. Rasional : Untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan abnormal Pantauan adanya tanda tanda edema, proteinuria, peningkatan tekanan darah. Rasional : sekitar 12% 13% dari diabetes akan berkembang menjadi gangguan hipertensi karena perubahan kardiovaskuler berkenaan dengan diabetes. Tinjau ulang prosedur dan rasional untuk Non stress Test setiap minggu.Rasional : Aktifitas dan pergerakan janin merupakan petanda baik dari kesehatan janin. Siapkan untuk ultrsonografi pada gestasi minggu ke 8, 12, 18, 28, 36 sampai minggu ke 38.Rasional : Ultrasonografi bermanfaat dalam memastikan tanggal gestasi dan membantu dalam evaluasi retardasi pertumbuhan intra uterin. Bantu untuk belajar memantau glukosa darah di rumah yang dilakukan 6 kali sehari.Rasional: Memungkinkan keakuratan tes urin yang lebih besar karena ambang ginjal terhadap glukosa menurun selama kehamilan whoUntuk mendeteksi diabetes mellitus dilakukan tes toleransi glukosa oral dengan beban 75 gram glukosa setelah berpuasa selama 8-14 jam. Dinyatakan diabetes mellitus bila kadar glukosa darah puasa 126 mg/dL dan atau 2 jam setelah pembebanan >200 mg/dL

Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)TTGOharus dilakukan pada pagi hari setelah puasa semalam antara 8 dan 14 jam.Selama tiga hari sebelumnya pasien harus memiliki pola makan terbatas (yang mengandung setidaknya 150 gram karbohidrat per hari) dan aktivitas fisik terbatas.Subjek harus tetap duduk selama tes dan tidak boleh merokok selama tes.[30]

Berikut ini adalah nilai-nilai yangAmerican Diabetes Associationanggap abnormal dari TTGO glukosa. Tingkat glukosa darah puasa 95 mg / dl (5,33 mmol / L) Glukosa darah 1 jam 180 mg / dl (10 mmol / L) Glukosa darah 2 jam 155 mg / dl (8,6 mmol / L) Glukosa darah 3 jam 140 mg / dl (7,8 mmol / L)

II. 1O. MEDIKASI Jika dnengan cara monitoring gagal mengontrol kadar glukosa, atau jika ada bukti komplikasi seperti pertumbuhan janin berlebihan, pengobatan dengan insulin mungkin menjadi perlu.Regimen terapi yang paling umum melibatkan insulin kerja cepat sebelum makan untuk menurunkan glukosa yang meningkat tajam setelah makan. Perawatan harus dilakukan untuk menghindari kadar gula darah rendah (hipoglikemia) akibat suntikan insulin yang berlebihan.Terapi insulin bisa normal atau sangat ketat. [8][16][45][46] Ada beberapa bukti bahwa beberapa agen glikemik oral mungkin tidak aman pada kehamilan.Namun, glyburide, generasi keduasulfonilurea, telah terbukti menjadi alternatif yang efektif selain terapi insulin. Dalam satu studi, 4% perempuan membutuhkan insulin tambahan yang untuk mencapai target gula darah normal.Metforminjuga telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan format oral yang jauh lebih populer daripada suntikan insulin.Pengobatan sindrom ovarium polikistik dengan metformin selama kehamilan telah tercatat untuk mengurangi tingkat GDM. Sebuahuji coba secara acakmetformin vs insulin menunjukkan bahwa perempuan lebih suka tablet metformin dibandingkan dengan suntikan insulin, dan metformin lebih aman dan sama efektifnya dengan insulin.[50] Hipoglikemia neonatal yang parah jarang terjadi pada wanita yang diobati dengan insulin, tetapi kelahiran prematur lebih sering terjadi.Hampir setengah dari pasien tidak mencapai hasil yang cukup dengan metformin saja dan membutuhkan terapi tambahan dengan insulin, dibandingkan dengan mereka yang diobati dengan insulin saja, berat badan mereka tidak bertambah banyak.Dengan tidak adanya studi jangka panjang pada anak-anak dari wanita yang diobati dengan obat antidiabetes, namun tetap mempunyai kemungkinan komplikasi jangka panjang dari terapi metformin,namun pada anak-anak usia 18 bulan yang lahir dari ibu dengansindrom ovarium polikistikdan diterapi dengan metformin mengungkapkan tidak ada kelainan perkembangan. [3][47][48] [49][50][51]