Presentasi PSAK 46

37
PAJAK PENGHASILAN (Income Tax) Disusun Oleh: -Adi Nurhidayat (0106208) -Aulia Beatrice B (0110A014) -Lena rosliana (0110A006)

Transcript of Presentasi PSAK 46

Page 1: Presentasi PSAK 46

PAJAK PENGHASILAN

(Income Tax)

Disusun Oleh:-Adi Nurhidayat (0106208)-Aulia Beatrice B (0110A014)-Lena rosliana (0110A006)

Page 2: Presentasi PSAK 46

AGENDA PEMBAHASAN

Perpajakan dan Akuntansi Konsep Akuntansi Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Dalam Laporan

Keuangan Tanya Jawab

Page 3: Presentasi PSAK 46

Perbedaan Pajak dan Akuntansi

Perbedaan antara pajak dan akuntansi diklasifikasikan menjadi dua : Perbedaan permanen : perbedaan secara subtantif sehingga

perbedaan ini selamanya akan muncul○ Sumbangan○ Pemberian natura kepada karyawan○ Beban yang tidak terkait dengan kegiatan memperoleh,

menagih dan memelihara pendapatan○ Penghasilan yang telah dikenakan pajak final, dll

Perbedaan temporer : perbedaan waktu pengakuan, sehingga secara total tidak terjadi perbedaan namun pengakuan pendapatan / beban dalam satu periode terdapat perbedaan.○ Beban depresiasi / amortisasi○ Beban garansi.○ Piutang dagang○ Pendapatan diterima dimuka

Page 4: Presentasi PSAK 46

Prinsip-prinsip Dasar PSAK No.46

Pajak penghasilan tahun berjalan yang kurang dibayar atau terutang diakui sebagai Kewajiban Pajak-Kini, sedang pajak penghasilan tahun berjalan yang lebih dibayar diakui sebagai Aktiva Pajak-Kini

Konsekuensi pajak periode mendatang yang dapat diatribusikan dengan perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai Kewajiban Pajak-Tangguhan, sedang efek perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kerugian yang boleh dikompensasikan diakui sebagai Aktiva Pajak- Tangguhan

Page 5: Presentasi PSAK 46

Prinsip-prinsip Dasar PSAK No.46

Pengukuran kewajiban dan aktiva pajak didasarkan pada peraturan perpajakan yang berlaku

Penilaian (kembali) Aktiva Pajak-Tangguhan harus dilakukan pada setiap tanggal neraca, terkait dengan kemungkinan dapat atau tidaknya pemulihan aktiva pajak-tangguhan direalisasikan dalam periode mendatang

Page 6: Presentasi PSAK 46

TUJUAN PSAK 46 Apabila besar kemungkinan bahwa pemulihan aktiva

atau pelunasan kewajiban tersebut akan mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan pembayaran pajak sebagai akibat pemulihan aktiva atau pelunasan kewajiban yang tidak memiliki konsekuensi pajak, maka Pernyataan ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui kewajiban pajak tangguhan atau aktiva pajak tangguhan, dengan beberapa pengecualian.

Konsekuensi pajak dari suatu transaksi dan kejadian lain sama dengan cara perusahaan memperlakukan transaksi dan kejadian tersebut.

Pernyataan ini juga mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut

Page 7: Presentasi PSAK 46

DEFINISI Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung

berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan.

Pajak Penghasilan Final adalah PPh yang dipotong oleh pihak lain yang tidak dapat dikreditkan terhadap PPh yang terutang.

Laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.

Penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable profit) atau rugi pajak (tax loss) adalah laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan yang menjadi dasar penghitungan pajak penghasilan.

Page 8: Presentasi PSAK 46

DEFINISI Beban pajak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax

income) adalah jumlah agregat pajak kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode.

Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas penghasilan kena pajak pada satu periode.

Page 9: Presentasi PSAK 46

DPP (Dasar Pengenaan Pajak)

Apabila manfaat ekonomi (penghasilan) tersebut tidak dikenakan pajak maka DPP aktiva adalah sama dengan nilai tercatat aktiva. Contoh:

Tanah yang diperoleh dari sumbangan atau hibah mempunyai nilai tercatat Rp 125 jt pada tanggal 31 des 2000. DPP aktiva berupa tanah tgl 31 des 2000 adalah Rp 125 juta.

Piutang dagang mempunyai nilai tercatat Rp 10 juta . untuk tujuan fiskal, hasil penjualan atau penghasilan usaha terkait sudah seluruhnya diakui dalam tahun 2001. DPP aktiva berupa piutang dagang pada akhir tahun 2001 adalah Rp 10 juta.

DPP kewajiban adalah nilai tercatat kewajiban dikurangi dengan setiap jumlah yang dapat dikurangkan pada masa mendatang. Contoh :

Beban yang masih harus dibayar (accured expenses)mempunyai nilai tercatat pada tanggal 31 des 2002 sebesar Rp 25 juta. Untuk tujuan fiskal, beban bunga diakui berdasar stelsel kas, yang berarti akan diakui sebagai biaya fiskal dalam tahun pajak 2003. DPP kewajiban berupa beban yang masih harus dibayar pada tanggal 31 des 2002 adalah nihil.

Pendapatan Diterima Dimuka berupa hasil penjualan tiket mempunyai nilai tercatat tanggal 31 des 2001 sebesar Rp 75 juta. Untuk tujuan fiskal, hasil penjualan tiket diakui sebagai penghasilan bruto berdasar stelsel kas, yang berarti sudah seluruhnya diakui sebagai elemen penghasilan kena pajak (PKP) dalam tahun 2001. DPP kewajiban berupa Pendapat Diterima Dimuka pada tanggal 31 des 2001 adalah Rp 75 juta.

Page 10: Presentasi PSAK 46

Pengakuan Pajak Kini

Jumlah pajak kini yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban.

Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya, diakui sebagai aktiva.

Page 11: Presentasi PSAK 46

Perbedaan Temporer Perbedaan temporer (temporary differences) adalah

perbedaan antara jumlah tercatat aktiva atau kewajiban dengan DPP-nya, yang akan berakibat pada kenaikan atau bertambahnya laba fiskal periode mendatang atau berkurangnya laba fiskal periode mendatang, pada saat nilai tercatat aktiva dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban diselesaikan atau di lunasi. perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences)

adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak (taxable amounts) dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan (deductible amounts) dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang

Page 12: Presentasi PSAK 46

Perbedaan Temporer Secara lebih spesifik, perbedaan temporer yang timbul sebagai akibat

dari perbedaan saat atau periode pengakuan penghasilan & keuntungan atau beban & kerugian dapat dibedakan dalam 4 kategori.

1. Kewajiban pajak tangguhan timbul sebagai akibat dari terpulihkannya suatu aktiva yang terkait dengan penghasilan dan keuntungan yang akan dikenakan pajak dalam periode setelah pengakuannnya sebagai elemen laba-rugi akuntansi (perbedaan temporer kena pajak). contoh : piutang penjualan.jurnal mencatat kewajiban pajak tangguhanbeban pajak tangguhan XXX

kewajiban pajak tangguhan XXX

2. kewajiban pajak tangguhan terkait dengan setiap biaya atau kerugian yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk perhitungan laba-rugi fiskal dalam periode sebelum pengakuannya sebagai elemen laba-rugi akuntansi..contoh: penyusutan aktiva tetap

Page 13: Presentasi PSAK 46

Next..3. Aktiva pajak tangguhan timbul dari pembayaran atau

penyelesaian suatu kewajiban terkait dengan biaya atau kerugian, yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk laba-rugi fiskal dalam periode sebelum pengakuannya sebagai elemen biaya dalam laporan keuangan komersial,. Contoh: kewajiban atau utang garansi pada transaksi penjualan barang.jurnal mencatat aktiva pajak tangguhanaktiva pajak tangguhan XXX

pendapatan pajak tangguhan XXX

3. Aktiva pajak tangguhan timbul sebagai akibat dari pembayaran atau penyelesaian kewajiban terkait dengan penghasilan atau keuntungan yang diakui sebagai elemen laba rugi fiskal sebelum pengakuannya sebagai elemen laba-rugi akuntansi. Contoh : pendapatan diterima di muka

Page 14: Presentasi PSAK 46

Kewajiban Pajak Tangguhan

Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai kewajiban pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer dari :Dari goodwill yang amortisasinya tidak

dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal.Pada saat pengakuan awal aktiva atau

kewajiban dari suatu transaksi yang :○ Bukan transaksi penggabungan usaha○ Pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba

akuntansi dan laba fiskal

Page 15: Presentasi PSAK 46

Penggabungan Usaha Biaya pemerolehan akuisisi dialokasi pada aktiva dan

kewajiban teridentifikasi dengan dasar nilai wajar aktiva dan kewajiban pada tanggal transaksi pertukaran.

Perbedaan temporer muncul apabila DPP aktiva dan kewajiban teridentifikasi tidak dipengaruhi oleh penggabungan usaha.

Apabila nilai tercatat suatu aktiva disesuaikan ke nilai wajarnya tetapi DPP aktiva tersebut tetap sebesar harga pemerolehan sebelumnya, maka timbul perbedaan temporer yang mengakibatkan timbulnya kewajiban pajak tangguhan.

Kewajiban pajak tangguhan tersebut mempengaruhi goodwill

Kewajiban (aktiva) pajak tangguhan tidak diakui atas goodwill (goodwill negatif ) yang diakui sesuai dengan PSAK 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha.

Page 16: Presentasi PSAK 46

PENGAKUAN AWAL TRANSAKSI

Perbedaan temporer mungkin timbul pada saat pengakuan awal suatu aktiva atau kewajiban, sebagai contoh apabila sebagian atau seluruh harga pemerolehan suatu aktiva tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal.

apabila sifat transaksi: (1) bukan transaksi penggabungan usaha, (2) tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba fiskal, (3) tidak dikecualikan dalam paragraf 15 dan 21,

maka perusahaan tidak diperkenankan mengakui kewajiban atau aktiva pajak tangguhan pada pengakuan awal ataupun pada periode selanjutnya

Contoh aktiva diperoleh dari sumbangan

Page 17: Presentasi PSAK 46

Aktiva Pajak Tangguhan

Aktiva pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang (kecuali goodwill negatif dan pengakuan awal aktiva lihat kewajiban)

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan laba fiskal pada masa yang akan datang memadai untuk dikompensasi.

Page 18: Presentasi PSAK 46

Kompensasi Kerugian Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan

apakah penghasilan kena pajak akan tersedia dalam jumlah memadai untuk dikompensasikan apakah perusahaan mempunyai perbedaan temporer kena pajak

dalam jumlah yang memadai yang memungkinkan sisa kompensasi dapat digunakan sebelum masa berlakunya kadaluwarsa;

apakah perusahaan mungkin memperoleh laba fiskal agar saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi kerugian dapat digunakan sebelum masa berlakunya daluwarsa;

apakah saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi timbul dari kasus-kasus tertentu yang hampir tidak mungkin berulang.

Apabila laba fiskal tidak mungkin tersedia dalam jumlah yang memadai untuk dapat dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, maka aktiva pajak tangguhan tidak diakui.

Page 19: Presentasi PSAK 46

Penilaian Kembali Aktiva Pajak Tangguhan

Pada setiap tanggal neraca, perusahaan menilai kembali aktiva pajak tangguhan yang tidak diakui.

Perusahaan mengakui aktiva pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

Sebagai contoh, perbaikan dalam kondisi perekonomian mengingkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba fiskal dalam jumlah yang memadai pada periode mendatang aktiva pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan.

Page 20: Presentasi PSAK 46

PENGUKURAN Kewajiban (aktiva) pajak kini untuk periode

berjalan dan periode sebelumnya, diakui sebesar jumlah pajak terhutang (restitusi pajak), yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.

Page 21: Presentasi PSAK 46

PENGUKURAN Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus

mencerminkan konsekuensi pajak untuk pemulihan nilai tercatat aktiva atau penyelesaian kewajiban yang diharapkan perusahaan pada tanggal neraca.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tidak boleh didiskonto (discounted).

Nilai tercatat aktiva pajak tangguhan harus ditinjau kembali (pada tanggal neraca).

Perusahaan harus menurunkan nilai tercatat tersebut apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan. Penurunan tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai.

Page 22: Presentasi PSAK 46

Laporan Laba Rugi Pajak kini dan pajak tangguhan diakui

sebagai penghasilan atau beban pada laporan laba rugi periode berjalan, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal daritransaksi atau kejadian yang langsung

dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas pada periode yang sama atau periode yang berbeda

penggabungan usaha yang secara substansi adalah akuisisi

Page 23: Presentasi PSAK 46

PENYAJIAN Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisah

dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan

harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak kini.

Apabila dalam laporan keuangan suatu perusahaan, aktiva dan kewajiban lancar disajikan terpisah dari aktiva dan kewajiban tidak lancar maka aktiva (kewajiban) pajak tangguhan tidak boleh disajikan sebagai aktiva (kewajiban) lancar.

Aktiva pajak kini harus dikompensasi (offset) dengan kewajiban pajak kini dan jumlah netonya harus disajikan pada neraca.

Beban (penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba atau rugi dari aktivitas normal harus disajikan tersendiri pada laporan laba rugi.

Page 24: Presentasi PSAK 46

Pajak Penghasilan Final

Apabila nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari DPP-nya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan.

Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh Final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

Selisih antara jumlah PPh Final yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar Dimuka dan Pajak yang Masih Harus Dibayar.

Akun Pajak penghasilan final dibayar di muka harus disajikan terpisah dari pajak penghasilan final yang masih harus dibayar.

Page 25: Presentasi PSAK 46

Pengungkapan Unsur-unsur utama beban (penghasilan) pajak; Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang berasal dari

transaksi-transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas;

Beban (penghasilan) pajak yang berasal dari pos-pos luar biasa;

Hubungan mengenai beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;

Penjelasan mengenai perubahan tarif pajak; Jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan

temporer; Jumlah aktiva dan beban pajak tangguhan yang diakui dan

beban atau penghasilan pajak tangguhan yang diakui; Beban pajak yang berasal dari operasi yang tidak

dilanjutkan

Page 26: Presentasi PSAK 46

Kebijakan AkuntansiPerusahaan dan anak perusahaan mengakui aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer aktiva dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Perusahaan dan anak perusahaan juga mengakui aktiva pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak pada masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa depan cukup besar (probable). Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada setiap tanggal pelaporan yang diharapkan tetap berlaku terhadap laba kena pajak untuk tahun-tahun dimana perbedaan temporer tersebut terpulihkan atau direalisasi.

Pajak penghasilan dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali pajak tersebut berkaitan dengan pos-pos yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, misalnya selisih nilai transaksi restrukturisasi dan transaksi lainnya entitas sepengendali (catatan 28,ii) dan efek penyesuaian penjabaran mata uang asing untuk penyertaan tertentu di perusahaan asosiasi, dalam hal mana pajak penghasilannya juga dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

Page 27: Presentasi PSAK 46

Pajak Dalam Laporan Keuangan

Aktiva

Kewajiban

Beban Pajak

Arus kas

Page 28: Presentasi PSAK 46

Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 29: Presentasi PSAK 46

Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 30: Presentasi PSAK 46

Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 31: Presentasi PSAK 46

Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 32: Presentasi PSAK 46

Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 33: Presentasi PSAK 46

Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 34: Presentasi PSAK 46

Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 35: Presentasi PSAK 46

FASB & PSAK Perbedaan perlakukan Net Operating Loss

NOL for each tax year is computed. The NOL of one year can be applied to offset taxable income

of other years, possibly resulting in tax refunds NOLs can be:

carried back 2 years and carried forward 20 years (carryback option), or carried forward 20 years (carryforward only)

Penyajian The deferred tax classification relates to its underlying asset

or liability. Classify the deferred tax amounts as current or non-current. Sum the various deferred tax assets and liabilities classified

as current. Sum the various deferred tax assets and liabilities classified

as non-current.

Page 36: Presentasi PSAK 46

IFRS & PSAK Tidak ada perbedaan spesifik kecuali untuk

beberapa aturan perpajakan lokal seperti :Pajak finalEntitas konsolidasi

Tax atas investment A deferred tax asset or liability arising on such taxable

temporary differences should be recognized, except where two conditions are met:

○ the investor is able to control the timing of the reversal of the temporary differences

○ it is probable that the amounts will not reverse in the foreseeable future.

Page 37: Presentasi PSAK 46

Terima Kasih