Presentasi Kasus Ikterus Neonatorum
-
Upload
imron-rosyadi -
Category
Documents
-
view
39 -
download
0
description
Transcript of Presentasi Kasus Ikterus Neonatorum
O L E H :I M R O N R O S YA D I
2 0 1 4 2 0 4 0 1 0 1 1 1 7K E L O M P O K - A 2 3
Presentasi KasusIkterus Neonatorum
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SMF ILMU KESEHATAN ANAKRUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
2015
Pembimbing :dr. Retno Wulandari, Sp.A
Identitas Pasien
Nama : By. Ny. Ifa NurainiTgl lahir : 17-10-2015 jam 04.00Umur : 1 hari Jenis kelamin : Laki-lakiTgl MRS : 18-10-2015 Jam : 16.10Register : 28-80-62
Identitas Orang Tua Nama Ayah : Tn. Joko
Prayitno Umur : 32 tahun Pendidikan : SD Pekerjaan : Wiraswasta Suku : Jawa Bangsa : Indonesia Alamat : Dsn. Garu RT 5 Ds.
Podoroto Kesamben, Jombang
Nama Ibu : Ny. Ifa Nuraini
Umur : 32 tahun Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Suku : Jawa Bangsa : Indonesia Alamat : Dsn. Garu RT 5 Ds.
Podoroto Kesamben, Jombang
Anamnesis
Keluhan Utama : Badan kuning.RPS :
Pasien baru kiriman IGD dengan ikterus neonatorum. Pasien rujukan dari Puskesmas Kesamben. Bayi kuning awalnya hanya dibagian kepala kemudian bertambah sampai ke kaki, bayi aktif menyusu tetapi ASI ibu hanya keluar sedikit. Panas badan (+), muntah (-), kejang (-), BAK (+), BAB (+) warna kuning dan ada ampas, diare (-).
Karena terlihat kuning bayi diperiksakan ke Puskesmas Kesamben, di puskesmas bayi tidak diberi obat dan disarankan rujuk RSUD Jombang.
Anamnesis
Riwayat Kehamilan Ibu : GII P2002 39/40 minggu THIU Aktifitas selama kehamilan hanya sebagai ibu rumah
tangga. Selama kehamilan,trimester I sebanyak 3x kontrol ke
bidan, trimester II 4x kontrol ke bidan dan pada trimester III kontrol 4x ke bidan.
USG dilakukan pada trimester II sebanyak 1x selama kehamilan.
Tidak ada penyulit kehamilan seperti darah tinggi, proteinuri dan KPD.
Riwayat sakit ibu pernah terkena TBC pada tahun 2000. Sudah berobat dan dinyatakan sembuh oleh dokter
Anamnesis
Riwayat Persalinan• Ibu melahirkan di Puskesmas Kesamben ditolong
bidan• Usia kehamilan 39-40 minggu • Bayi lahir pada tgl 17 Oktober 2015 pukul 04.00
WIB • Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung
menangis (AS 7-8), sisa ketuban mekonial. • BBL : 2700 gram, Panjang badan : 50 cm, lingkar
kepala: 31 cm, Lingkar dada : 28 cm, Lingkar Abdomen : 26 cm.
Pemeriksaan Fisik
KU : aktif, menangis kuatTanda-tanda vital :
HR : 136 x/menit RR : 52 x/menit Suhu : 38,4⁰ C CRT : <2 detik
Antropometri : BBL : 2700 gram BBM : 2350gram Panjang badan : 50 cm Lingkar kepala : 31 cm Lingkar abdomen : 26 cm
Pemeriksaan Fisik
Status neurologis :KU : Tangis kuat (+), gerak aktif (+)Menangis : spontan, kuatAktifitas : bangun/sadarPergerakan : spontanTonus : NormalKejang : (-)Refleks : moro (+), rooting (+), sucking
(+), telan (+), palmar dan grasp (+)
Pemeriksaan Fisik
Kepala : anemis (-), ikterus (+), cyanosis (-), dyspneu (-)Leher : perbesaran KGB leher (-)Thorax :
Pulmo Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : simetris Perkusi : sonor Auskultasi : suara vesikuler di kedua lapAng paru, Rh (-), Wh (-)
Cor Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat Palpasi : kuat angkat iktus (-) Perkusi : dalam batas normal Auskultasi : suara jantung S1/S2 tunggal reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Inspeksi : flat, tali pusat terbungkus kassa, tanda-tanda infeksi (-) Palpasi : soefl, turgor kulit (+) baik, perbesaran organ (-) Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, kering, merah, Edem (-) CRT <3 detik
Genetalia : Scrotum sudah terisi testis dengan rugae yang cukup jelas dan dalam.
Pemeriksaan Krammer : Didapatkan ikterus sampai tangan dan kaki. Krammer 5
Darah Lengkap Kimia Klinik
Hb : 13,4 Leukosit : 29.590 Hct : 38,5 Eritrosit : 3.800.000 Trombosit : 237.000 Hitung Jenis :
Eosinofil : 1 Basofil : - Batang : - Segmen : 58 Limfosit : 35 Monosit : 6
Bilirubin total : 23,65
Bilirubin direct : 1,46
CRP : 42
Pemeriksaan Penunjang
Clue and cue
Bayi ♂ usia 1 hari• GII P1001 39/40 minggu THIU• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir
langsung menangis (AS 7-8), ketuban jernih• Keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu (pada usia 0
hari) • Bayi mau menyusui, ASI ibu sedikit.• Ikterus (+), krammer 5 • Hasil lab :
Bilirubin Total : 23,65Bilirubin Direk : 1,46
Diagnosis
Diagnosis :Ikterus non-fisiologis
Diagnosis Banding : Breast Feeding Jaundice Ikterus e.c inkompatibilitas ABO
Initial Diagnosis :Hiperbilirubinemia
Planning Diagnosis Planning Terapi
Cek golongan darah bayi dan ibu
Uji Coombs
MRS Thermoregulasi 36,5-
37,50C Fototerapi 2x24 jam Inj. Viccilin SX 2x150mg Inj. Gentamicin 1x15mg Latihan menyusui
Planning
Planning
Planning monitoring KU bayi Vital sign (HR, RR, Tax) Asupan nutrisi (ASI) Keberhasilan terapi (ikterus berkurang, krammer) Bila perlu cek ulang bilirubin T/D setelah terapi
Planning Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan bayi.
Menjelaskan mengenai diagnosis sementara penyakit bayi.
Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang diderita bayi.
Menjelaskan tentang tindakan dan pengobatan yang akan diberikan kepada bayi.
Menjelaskan kepada ibu pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi terutama dalam pemberian ASI. Pemberian ASI minimal 2 jam sekali atau diberikan semau bayi.
Progres Note(SOAP Harian)
Tanggal : 18/10/2015 (hari rawat ke 1)
S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-), BAK (+), BAB (+)
O : KU: aktif, gerak tangis kuat TTV : HR : 136x/menit, Tax : 38,4⁰C RR:52x/menit Kepala : a/i/c/d : -/+/-/- Thorax : simetris, retraksi (-) Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-). Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-). Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik Krammer 5
A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia
P : Termoregulasi 36,5-37,50C Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg Injeksi Gentamicin 15mg/36jam Fototerapi 2x24 jam Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 19/10/2015 (hari rawat ke 2)
S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-), BAK (+), BAB (+)
O : KU: aktif, gerak tangis kuat TTV : HR : 150x/menit, Tax : 36,7⁰C RR:48x/menit Kepala : a/i/c/d : -/+/-/- Thorax : simetris, retraksi (-) Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-). Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-). Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik Ikterus berkurang
A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia
P : Termoregulasi 36,5-37,50C Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg Injeksi Gentamicin 15mg/36jam Fototerapi 2x24 jam Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 20/10/2015 (hari rawat ke 3)
S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-), BAK (+), BAB (+)
O : KU: aktif, gerak tangis kuat TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,9 RR:44x/menit Kepala : a/i/c/d : -/+/-/- Thorax : simetris, retraksi (-) Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-). Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-). Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik Ikterus berkurang
A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia
P : Termoregulasi 36,5-37,50C Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg Injeksi Gentamicin 15mg/36jam Fototerapi 2x24 jam Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 21/10/2015 (hari rawat ke 4)
S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-), BAK (+), BAB (+)
O : KU: aktif, gerak tangis kuat TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,5 RR:52x/menit Kepala : a/i/c/d : -/+/-/- Thorax : simetris, retraksi (-) Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-). Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-). Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik Ikterus berkurang
A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia
P : Termoregulasi 36,5-37,50C Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg Injeksi Gentamicin 15mg/36jam Fototerapi 2x24 jam Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 22/10/2015 (hari rawat ke 5)
S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-), BAK (+), BAB (+)
O : KU: aktif, gerak tangis kuat TTV : HR : 152x/menit, Tax : 37,2 RR:49x/menit Kepala : a/i/c/d : -/+/-/- Thorax : simetris, retraksi (-) Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-). Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-). Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik Ikterus membaik
A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia
P : Termoregulasi 36,5-37,50C Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg Injeksi Gentamicin 15mg/36jam Fototerapi 2x24 jam Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari
Tanggal : 23/10/2015 (hari rawat ke 6)
S : menangis spontan (+), kuning (+), pucat (-), minum (+), kembung (-), tumpah (-), BAK (+), BAB (+)
O : KU: aktif, gerak tangis kuat TTV : HR : 148x/menit, Tax : 36,9 RR:52x/menit Kepala : a/i/c/d : -/+/-/- Thorax : simetris, retraksi (-) Pulmo: sonor, vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-). Cor : S1 S2 tunggal reguler, mur-mur (-), gallop (-). Abdomen : soefl, Bising usus (+) normal Extremitas : akral hangat (+/+), edem (-/-), CRT <2 detik Ikterus membaik
A : BCB + SMK + Hiperbilirubinemia
P : Termoregulasi 36,5-37,50C Injeksi Vicccilin Sx 3x150mg Injeksi Gentamicin 15mg/36jam Fototerapi 2x24 jam Minum ASI sesuai dengan keinginan bayi, minimal 8x/hari KRS Sore
Tinjauan Pustaka
Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa ok adanya bilirubin pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Harga normal : bilirubin dalam darah Direk (D) < 1,0 mg% Indirek (I) < 2 mg%
Harga patologi : bilirubin dalam darah I : bayi aterm > 12 mg% I : bayi prematur > 10 mg% Atau peningkatan kadar 0,2 mg/jam atau 4 mg/hari
Ikterus fisiologi : Tampak pada hari ke 3 ke 4 Bayi tampak sehat dan normal Kadar kurang 12 mg% Menghilang paling lambat 10 – 14 hari Tidak ada resiko menjadi kern icterus Sebab proses fisiologi
Ikterus patologi : Tampak umur kurang 36 jam. Cepat berkembang. Bisa disertai anemi. Menghilang lebih lama dari 2 minggu Ada faktor resiko. Dasar proses patologi.
Faktor Resiko
Hemolisis/produksi meningkat : Golongan darah ibu – bayi tak serasi (Rh, ABO) Hematoma Spherositosis konginetal Enzim G6PD rendah
Gangguan Transport : Albumin rendah (prematur, kurang gizi) Ikatan kompetitif dengan albumin (obat-obat atau
bahan lain) Kemampuan mengikat albumin rendah (asidosis)
Faktor Resiko
Gangguan konjugasi : Enzim glukoronil transferase belum adekuat
(prematur, konginital)Gangguan ekskresi :
Obstruksi saluran empedu (cholestasis) Gangguan obstruksi (sirkulasi enterohepatik
meningkat)
Metabolisme Bilirubin
Penilaian Kadar Bilirubin menurut Kramer
KRAMER
16Daerah 1, 2, 3, 4
(+)Tangan dan kaki
5
12Daerah 1, 2, 3
(+)Lengan dan kaki di bawah
dengkul
4
11Daerah 1, 2
(+)Badan bagian bawah dan
tungkai
3
9Daerah 1
(+)Badan bagian atas
2
5Kepala dan leher1KADAR BILIRUBIN (mg%)LUAS IKTERUSDAERAH (LIHAT GAMBAR)
Prinsip : Menghilangkan penyebab Pencegahan peningkatan kadar bilirubin cara :
Meningkatkan kerja enzim : fenobarbital 1 – 2 ml/kg/dosis 2 – 3 x/hari selama 3 hari
Mengubah bilirubin tidak larut dalam air menjadi larut : fototerapi sehingga diharapkan ekskresi bertambah
Biliruin darah dibuang dengan cara transfusi tukar
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan Hiperbilirubinemia pada Bayi Sehat menurut AAP
Kadar Bilirubin Total Serum (mg/dL)
Usia Pertimbangkan Fototerapi Fototerapi
Transfusi Tukar Jika Fototerapi
Gagal
Tranfusi Tukar & Fototerapi
Intensif25-48 >12 >15 >20 >25
49-72 >15 >18 >25 >30
>72 >17 >20 >25 >30
PEMBAHASAN
Bayi ♂ usia 6 hari• GII P1001 39/40 minggu THIU• Bayi lahir spontan per vaginam, bayi lahir langsung menangis (AS
7-8), ketuban jernih• Keluhan kuning sejak 1 hari yang lalu (pada usia 1 hari) • Bayi mau menyusui tetapi ASI ibu sedikit.• Ikterus (+), krammer 5 • Hasil lab :
Bilirubin Total : 23,65Bilirubin Direk : 1,46
• Bayi di diagnosis sebagai hiperbilirubinemia et causa ikterus non-fisiologis.
• Dengan bilirubin total 23,65 dan umur 1 hari, bayi harus dilakukan fototerapi. Karena kadar bilirubin dan usia tidak berisiko tinggi tetapi garis berada di atas nilai normal. Tetapi jika fototerapi intensif gagal bisa dilakukan tranfusi tukar.
Terima Kasih