PRAKTIKUM PK Urinalisa_indy

50
URINALISA Dr. Novindy F lubis

Transcript of PRAKTIKUM PK Urinalisa_indy

URINALISA

URINALISADr. Novindy F lubis1Urinalisis atau analisa urin merupakan pemeriksaan laboratorium atas spesimen urin.

Tujuan pemeriksaan :menunjang diagnosissebagai pemeriksaan penyaringmemantau perjalanan penyakitmemantau efeksivitas / komplikasi pengobatan

2Jenis pemeriksaan Urin Rutin :

Pemeriksaan makroskopis meliputi:pemeriksaan warna, kejernihan,jumlah/volume urine, berat jenis, bau dan pH, protein, keton,glukosa,urobilinogen,bilirubin.

Pemeriksaan mikroskopis meliputi : Pemeriksaan sedimen ( eritrosit, leukosit, epitel, jumur/hifa, parasit, kristal )

3Sampel urine :Urine ad Random ( Sewaktu )Mudah diperoleh, urin yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan, cukup untuk pemeriksaan urine rutin

Urine PagiUrine pertama yang dikeluarkan pagi hari setelah bangun tidur. Sifat urin lebih pekat, baik dipakai untuk pemeriksaan sedimen urine, proteinuria, tes kehamilan

Urine Post PrandialUrine setelah 2 jam makan. Untuk mengukur kadar glukosaUrine puasa urine yang dikeluarkan setelah pasien berpuasa minimal 8 jam.

4Urine 24 jamUrine dikumpulkan selama 24 jam. Misalnya urine yang ditampung pertama pada pagi hari jam 8 sampai jam 8 pagi esoknya dengan menggunakan wadah yang telah diberi pengawet

Urine KateterUrine yang diperoleh melalui pemasangan kateter.

Urine 3 gelas dan urine 2 gelas Urin yang ditampung secara bertahap sebanyak 3 gelas (20-30 ml) atau sebanyak 2 gelas (50-75ml)5Cara Pengambilan Sampel Urin Urine Porsi Tengah ( Midstream Urine )Urine aliran pertama kali keluar dibuang, tampung pertengahan & berhenti sebelum selesai berkemih. Sebelumnya gland penis atau meatus uretral dibersihkan dulu.

Kateterisasiurine diambil menggunakan kateter sterile dimasukkan ke uretra

Aspirasi Supra PubicPengambilan urine langsung ke kandung kemih melalui dinding abdomen menggunakan jarum steril. (saat kandung kemih dalam keadaan penuh)

6Pengawet urine Pemeriksaan urine sebaiknya dilakukan ketika urine masih segar, namun bila pemeriksaan harus ditunda, urine dapat disimpan dalam suhu 5C atau diberi pengawet.Jenis Jenis Pengawet UrinePengawet umum Toluene: 2 - 5 ml/L. Tymol: 2 butir/L

Pengawet khususHCl pekat Asam asetat Glasial 10 ml/L dan 25 ml/L FormaldehidaAs. Sulfat pekat, dll

7VOLUME URINVolume urine dewasa normal : 1000 - 1500 ml/24 jam volume urine siang lebih banyak dari pada volume urine malam dengan perbandingan (2-4) : 1 volume urine berkaitan dengan faal ginjal, keseimbangan cairan tubuh.Dipengaruhi : Pemasukan CairanPengeluaran KeringatAktivitas FisikSuhu TubuhUmurJenis Kelamin, dll8Poliuria: Volume urin lebih dari 2,5L/24 jamOligouri: Volume urin kurang dari 200 mL/24jam Anuria: Volume urin 24 jam tidak ada atau > diuresis BJ makin 150 mg akan memberikan hasil (+) pada pemeriksaaan urine rutin

Proteinuria dpt terjadi akibat kelainan permeabilitas glomerulus dan gangguan reabsorbsi tubuli ginjal

18Pemeriksaan protein dalam urine:

Semi kwantitatif Pemanasan dgn asam asetat (+1- +4)Asam sulfosalisilatCarik celup

KwantitatifTest Esbah atau asam sulfosalisilat dengan refraktometer19 Pemeriksaan Urin dengan Asam AsetatMasukkan urin kedalam tabung reaksi sampai 3/4 penuhLapisan atas urin dipanasi sampai mendidihPerhatikan terjadinya kekeruhan dilapisan atas urin bandingkn dengan jernihnya urin lapisan bwh yang tidak dipanasi Bila terjadi kekeruhan teteskan kedalam urin 3 - 5 tetes larutan asam asetat 6%.

- Jika kekeruhan masih tetap ada atau kembali keruh + protein - Kekeruhan menghilang urine (+) kalsium fosfat - Kekeruhan hilang disertai pembtkn gas kalsium karbonat

Panasi sekali lagi sampai mendidih kemudian Baca hasil.

20PEMBACAAN HASIL

FlokulasiHasilg / LiterSamar Samar, kekeruhan ringan tanpa endapan+ 1< 1 Sedikit dengan, berbutir-butir , Endapan Halus+ 21 3 Sedikit dengan, berkeping-keping,Endapan Jelas

+ 33 5Padat dengan Endapan Kasar, bergumpal maupun memadat+ 4521

22GlukosaGlukosuria kadar glukosa dalam urine.Normalnya tidak trdapat glukosa didalam urine, karena glukosa yg melewati filtrasi glomerulus akan di reabsorbsi kembali di tubulus proksimal ginjalReabsorbsi tubular ginjal terhadap glukosa memiliki ambang batas dengan kemampuan reabsorbsi 350 mg/mntBila kadar glukosa dlm darah melebihi batas reabsorbsi maka di jumpai glukosuria

23Pemeriksaan glukosa dalam urine :Paling sering dipakai dengan cara reduksiReagen benedict Reagen FehlingCarik celupTes BenedictMasukkan 2,5 ml reagen benedict dalam tabung reaksiTeteskan 4 tetes urinMasukkan tabung dalam air mendidih 1 menitAngkat tabung, kocok isinya,baca hasil reduksinya

24Menilai Hasil Tes Benedict

HasilWarnaKadar GlukosaNegatifBiru, Tidak ada perubahan warna< 0, 2 g/dl+ 1Hijau, Kuning Hijau< 0,5 g/dl+ 2Kuning0,5 1,0 g/dl+ 3Coklat Merah 1,0 2,0 g/dl+ 4Merah Batu Bata> 2 g/dl25

26Carik celup

27Glukosa urine meningkat :DMTirotoksikosisAnastesi dengan eterPeningkatan tekanan intrakranialSind.Cushing

Glukosa urine menurun:KehamilanSind.fanconiRenal glukosuria

28KETONNormalnya keton (-) dalam urine.

Keton (+) dalam urine gangguan metabolisme karbohidrat shgga tjd pningkatan metab.lemak akibatnya prod intermedier metab lemak akan trdpt dalam darah dan diekskresikan dlm urine

Prod intermedier lemak = keton ( asam beta hidroksi biturat, asam aseto asetat, aseton)

Ketonuria DM dg penyulit (ketoasidosis diabetes), restricted carbohydrate intake (muntah-muntah,anoreksia,dll)

Pemeriksaan keton :Tes RotheraTes GerhardtCarik celup

Sebaiknya diperiksa dengan menggunakan urin segar karena aseton mudah menguap.

Cara pemeriksaan Gerhardt langkah-langkah sebagai berikut:Masukkan 5 cc urin ke dalam tabung reaksi, lalu tetesi dengan feriklorida 10% sambil dikocokJika terbentuknya presipitat putih ferifosfat berhenti, saringlah cairan tersebutBerikan beberapa tetes feriklorida lagi, perhatikan warna merah coklat (benda keton +)

Cara carik celup

UROBILINOGENDerivat dari bilirubin, berasal dari bilirubin direk yang dsekresikan hepar ke dalam usus.

50% diproduksi di sal.cerna oleh kerja bakteri

Sebagian urobilinogen akan mengalami reabsorbsi kembali

Sebagian besar urobilinogen yg direabsorbsi akan mengalami proses ulang di hati

32UROBILINOGENKemudian re-eksresi di empedu Sisanya akan dieksresikan melalui urine.

Urobilinogen yg tidak di reabsorbsi akan teroksidasi di usus besar hingga memberikan warna khas untuk feses Pemeriksaan menggunakan cara EHRLICH Test

33UROBILINOGENPeningkatan Urobilinogen:Penyakit hati (hepatitis virus, sirosis hepatis)Intoksikasi obatCongestive heart failure

Penurunan Urobilinogen:Pemberian antibiotik dosis tinggi dan lamaDiareObstruktif sal.empeduAnemia berat

34BILIRUBINPigmen berwarna kuning-oranye dari hasil katabolisme heme dalam jumlah tertentu memberikan warna khas dalam plasma dan urineDalam kondisi patologis terdapat bilirubin didalam urine(+) bilirubin diurine pertanda penyakit hepatoseluler atau obstruksi empedu intra/ekstrahepatikBilirubin merupakan senyawa tidak stabil,menghilang bila dibiarkan terutama bila urine terkena sinar hendaknya pemeriksaan bilirubin dlakukan segera setelah sampel urine dikeluarkan.

35NormalPenyakit hemolitikPenyakit hatiObstruksi bilierurobilinogenNormalMeningkatMeningkat/ normalMenurun/ tidak adabilirubinNegatifNegatifPositifpositif36Sedimen Urinelangkah-langkah:

Kocoklah supaya sedimen bercampurMasukkan 7-8 cc ke dalam tabung sentrifuge dan pusingkan selama 5 menit pada 1500-2000 rpm. Tuang cairan atas keluar dari tabung dengan gerakan cepat dan luwes, kemudian tegakkan kembali tabung hingga cairan di dinding kembali ke dasar tabung. Volume sedimen dan cairan menjadi kira-kira cc.Kocok tabung untuk mensuspensikan sedimenTaruh 2 tetes sedimen tersebut terpisah ke atas kaca obyek dan tutuplah masing-masing tetes dengan kaca penutup.Turunkan kondensor mikroskop atau kecilkan diafragmanya, kemudian periksalah sedimen itu dengan lensa obyektif kecil (10X)Periksa sedimen itu dengan lensa obyektif besar (40X)Bacalah hasil pemeriksaan

37Unsur organikLeukosit : normal