Petunjuk Praktikum Tadulako PK Blok 11

31
PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK BLOK 11 “ DIGESTION AND ABSORPTION” PENUNTUN PRAKTIKUM PK BLOK 11 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN 2015

description

patologi klinikpetunjuk praktikumbilirubindigestion and distributiontadulakolaporanpraktikumTadulakoprinsip dasarlatar belakangpercobaanPKBLOK 11Kedokteran

Transcript of Petunjuk Praktikum Tadulako PK Blok 11

PRAKTIKUM

PRAKTIKUMPATOLOGI KLINIKBLOK 11 DIGESTION AND ABSORPTION

PEMERIKSAAN BILIRUBIN SERUM

A. Tujuan : Untuk mengetahui kadar Bilirubin Direct (D) dan Bilirubin Total (T)B. Metode : Jendrassik-GrofC. Prinsip : Bilirubin bereaksi dengan Diazotized Sulphanilic Acid (DSA) membentuk zat warna merah azobilirubin. Absorbansi zat warna ini pada 546 nm sebanding dengan konsentrasi bilirubin dalam sampel. Bilirubin glukoronida yang larut dalam air bereaksi langsung dengan DSA sedangkan bilirubin indirek yang terkonjugasi pada albumin hanya akan bereaksi dengan DSA bila adanya akselerator (zat pemercepat).Bilirubin total = bilirubin direk + bilirubin indirekD. Reaksi: Asam sulfanilat + natrium nitrit ------------------ DSA Bilirubin + DSA------------------ DIRECT azobilirubin Bilirubin + akselerator------------------ TOTAL azobilirubinE. Bahan: Serum atau plasma heparin. Hindari hemolisis. Sampel harus terlindungi dari sinar.. Stabilitas : Bilirubin stabil selama 3 hari bila disimpan terlindung dari sinar pada 2-8C.F. Reagen:1. Reagen Bilirubin Total (tutup putih) 1 x 100 mlAsam sulfanilat 14 mmol/lAsam hidroklorit 250 mmol/lKafein (akselerator) 200 mmol/lNatrium benzoat 420 mmol/l2. Reagen T-Nitrit (tutup putih) 1 x 9 ml untuk pengukuran Bilirubin TotalNatrium nitrit 14 mmol/l3. Reagen Bilirubin Direk (tutup merah) 1 x 100 ml Asam sulfanilat 14 mmol/lAsam hidroklorit 250 mmol/l4. Reagen D-Nitrit (tutup merah)1 x 9 ml untuk pengukuran Bilirubin DirectNatrium nitrit 0.9 mmol/l

G. Alat: 1. Mikropipet2. Tip biru dan tip kuning3. Tabung reaksi4. SpektrofotometerH. Cara Kerja: a. Persiapan reagen dan stabilitas1. Kedua reagen dan larutan nitrit siap pakai.2. Stabil sampai tanggal kadaluarsa bila tidak dibuka dan disimpan pada 15-25C.b. PemeriksaanPanjang gelombang : 546 nmCelah optik : 1 cmSuhu : 20-25CPengukuran : terhadap blanko sampel

c. Prosedur pemeriksaan1. Bilirubin Total Siapkan 2 tabung reaksi, tabung 1 (blanko sampel) dan tabung 2 (sampel). Tambahkan reagent bilirubin total 1000 l pada tabung 1 (blanko sampel) dan tabung 2 (sampel). Tambahkan reagent T-nitrit 40 l hanya pada tabung 2 (sample). Campurkan reagen dengan baik dan inkubasi selama 5 menit pada suhu ruangan (15- 25o ) Setelah itu tambahkan sampel serum 100 l pada tabung 1 (blanko sampel) dan tabung 2 (sampel) Campurkan dengan baik dan inkubasi selama 10 30 menit pada suhu ruang. Baca pada spektrofotometer pnajang gelombang 546 nm. Pipet ke dalam cuvetBlanko sampelSampel

Reagen, bilirubin total (1)Reagen T-Nitrit1000 l1000 l

-40 l

Campur dengan baik, inkubasi selama 5 menit.

Sampel100 l100 l

Campur, inkubasi pada suhu kamar selama 10 sampai 30 menit.Ukur absorbans sampel terhadap blanko sampel (A546)

2. Bilirubin Direk Siapkan 2 tabung reaksi, tabung 1 (blanko sampel) dan tabung 2 (sampel) Tambahkan reagent bilirubin direct 1000 l pada tabung 1 (blanko sampel) dan tabung 2 (sampel). Tambahkan reagent T-nitrit 40 l hanya pada tabung 2 (sample). Campurkan dengan baik, dan inkubasi selama 2 menit pada suhu ruangan ( 15- 25o) Tambahkan sampel serum 100 l pada tabung 1 (blanko sampel) dan tabung 2 (sampel) Campurkan dengan baik dan inkubasi selama 5 menit tepat pada suhu ruang. Baca pada spektrofotometer pnajang gelombang 546 nm.

Pipet ke dalam cuvetBlanko sampelSampel

Reagen, bilirubin direk (3)Reagen D-Nitrit1000 l1000 l

-40 l

Campur dengan baik, inkubasi selama 2 menit.

Sampel100 l100 l

Campur, inkubasi pada suhu kamar selama 5 menit tepat.Ukur absorbans sampel terhadap blanko sampel (A546)

I. Interpretasi Hasil :Linearitas : Pemeriksaan linear sampai 25 mg/dl. Bila konsentrasi bilirubin melebihi 25 mg/dl, encerkan sampel 1 + 4 dengan garam fisiologis (0.9%) dan ulangi pemeriksaan. Kalikan hasil dengan 5.

J. Perhitungan : Hitung konsentrasi bilirubin total dan direct dengan menggunakan faktor 13.0Konsentrasi bilirubin (mg/dl) = A546 x 13.0(mg/dl) x 17.1 = (mol/l)

K. Nilai Rujukan : Bilirubin totalmg/dlmol/l

Pada kelahiran, sampai5 hari, sampai1 bulan, sampaiDewasa, sampai5121.51.185.5205.025.618.8

Bilirubin direct

Dewasa, sampai0.254.3

Reference :1. Lewandrowski Kent, Clinical Chemestry Laboratory Management & Clinical Correlations, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, 2002.2. Henry John Bernhard, Clinical Diagnosis & Management By Laboratory Methods, WB Saunders Co, 19963. Guideliness on Standard Operating Procedures for Clinical Chemistry, World Health Organization, New Delhi, 20004. Diagnosis System International (DiaSys) Practical Guideliness, 20035. Glory Diagnostic System Practical Guideliness

LATIHAN SOAL (PRAKTIKUM BILIRUBIN SERUM)1. a . Apa yang dimaksud dengan bilirubin direct dan indirect? b. Apa fungsi bilirubin di dalam tubuh?2. Sebutkan 2 keadaan klinis yang berkaitan dengan jumlah bilirubin serum meningkat!

LAPORAN PRAKTIKUM (BILIRUBIN SERUM)

KOMENTAR DOSEN PEMBIMBING

NAMA/PARAF DOSEN PEMBIMBING

PEMERIKSAAN BILIRUBIN URINA. Pendahuluan Bilirubin secara normal tidak terdapat dalam urin, namun dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berada dalam urin, tanpa terdeteksi melalui pemeriksaan rutin. Billirubin terbentuk dari penguraian hemoglobin dan ditranspor menuju hati, tempat billirubin berkonjugasi dan diekskresi dalam bentuk empedu. Billirubin tak terkonjugasi atau tak langsung bersifat larut dalm lemak, serta tidak dapat diekskresikan ke dalam urin. Billirubinuria mengindikasikan kerusakan hati atau obstruksi empedu dan kadarnya yang besar ditandai dengan warna kuning. B. Tujuan : untuk mengetahui adanya bilirubin dalam urinD. Metode : Harisson E. Prinsip :Bilirubin mereduksi FeCl3 menjadi senyawa warna hijau ( sebelumnya bilirubin dalam urin diendapkan dengan larutan BaCl2 ).F.Alat dan Reagensia Alat :1. Tabung reaksi2. Matt pipet3. Corong4. Kertas saring5. Bulb Reagensia :1. Larutan Fouchet terdiri dari: - TCA 25 g/100 ml Aq. - 10 ml larutan FeCl3 10 g/100 ml Aq.(10%)2. Larutan BaCl2 10% G. Sampel : urin H. Prosedur kerja1. Masukkan urin sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi2. Tambahkan 2,5 ml larutan BaCl2 10% dan menghomogenkan.3. Saring larutan tersebut pada kertas saring4. Filtrate yang di dapat, ditambah dengan larutan fauchet 2-3 tetes5. Amati pada cahaya yang cukup/cahaya matahari dengan latar belakang hitam

I. Interpretasi hasilPositive (+) bila filtrat berpendar hijauNegatif (-) bila filtrat tidak berpendar hijau

Reference :1. Lewandrowski Kent, Clinical Chemestry Laboratory Management & Clinical Correlations, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, 2002.2. Henry John Bernhard, Clinical Diagnosis & Management By Laboratory Methods, WB Saunders Co, 19963. Guideliness on Standard Operating Procedures for Clinical Chemistry, World Health Organization, New Delhi, 20004. Diagnosis System International (DiaSys) Practical Guideliness, 20035. Glory Diagnostic System Practical Guideliness6. Human Diagnostic System Practical Guideliness

LATIHAN SOAL (PRAKTIKUM BILIRUBIN URIN)1. Jelaskan fungsi BaCl2 10% pada pemeriksaan bilirubin urin!2. Jelaskan secara singkat metabolisme bilirubin di dalam tubuh!

LAPORAN PRAKTIKUM (BILIRUBIN URIN)

KOMENTAR DOSEN PEMBIMBING

NAMA/PARAF DOSEN PEMBIMBING

PEMERIKSAAN TRANSAMINASE

1. Aspartate Transferase (AST)/ Serum Glutamic Oxaloacetate Transaminase (SGOT) Metode : Kinetik IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate) Prinsip : Aminotransferase (AST) mengkatalis transaminasi dari L-aspartate dan a ketoglutarate membentuk L-glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi menjadi malate oleh enzim malate oleh enzim malate dehydrogenase (MDH) dan niconamide adenine dinucleotide (NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm. Peralatan Kuvet Mikropipet 100l , 1000 l Tip kuning dan tip biru Spektrofotometer Bahan : Serum atau plasma heparin Reagensia Reagen 1 : TRIS pH 7,65 110 mmol/LL-aspartate 320 mmol/LLDH (Lactate dehydrogenase) 1200 U/LMDH (Malate dehydrogenase) 800 U/L Reagen 2 : NADH 1 mmol2-oxoglutarat 65 mmolDari reagen 1 dan 2 dibuat monoreagen dengan perbandingan 4 bagian reagen 1 ditambah 1 bagian reagen 2. Misalnya 20 mL R1 ditambah 5 mL R2. Homogenkan dan stabilkan pada suhu 2-8 oC.

Cara kerja1. Siapkan 2 tabung yang terdiri dari tabung 1 untuk blanko dan tabung 2 untuk sampel.2. Tambahkan reagent SGOT 1000 l hanya pada tabung 2 ( sampel) 3. Tambahkan serum 100 l pada tabung 2 ( sampel) 4. Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm dengan faktor 1745.5. Baca hasilnya yang diperoleh pada menit 1, 2 , dan 36. Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGOT dengan rumus A/min x faktor = aktivitas ASAT (U/L)BlankoPemeriksaan

Reagen-1000 l

Serum- 100 l

Dibaca pada panjang gel. 340 nm, dilakukan pada menit 1,2,dan 3.

2. PEMERIKSAAN AlaninSGPT .Metode : Kinetik IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate) PrinsipAlanine aminotransferase ( ALT ) mengkatalis transiminasi dari L-alanine dan a ketoglutarate membentuk l-glutamate dan pyruvate. Pyruvate yang terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh enzim laktat dehidrogenase (LDH) dan nicotinamide adenine dinucleotide (NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan (absorbansi) berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm. Peralatan Kuvet Mikropipet 100l , 1000 l Tip kuning dan tip biru Spektrofotometer Bahan : Serum atau plasma heparin

Reagensia Reagen 1 : TRIS pH 7,15 140 mmol/LL-alanine 700 mmol/LLDH (Lactate dehydrogenase) 2300 U/L Reagen 2 : NADH 1 mmol2-oxoglutarat 85 mmolDari reagen 1 dan 2 dibuat monoreagen dengan perbandingan 4 bagian reagen 1 ditambah 1 bagian reagen 2. Misalnya 20 mL R1 ditambah 5 mL R2. Homogenkan dan stabilkan pada suhu 2-8 oC.

Cara kerja1. Masukkan ke dalam tabung reaksi Menyiapkan 2 tabung dimana tabung 1 (blanko) dan tabung 2 ( sampel) 2. Tambahkan reagent SGPT 1000 l hanya pada tabung 2 ( sampel) 3. Tambahkan serum 100 l pada tabung 2 ( sampel) 4. Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm dengan faktor 1745.5. Bacalah hasil pemeriksaan pada menit 1, 2 , dan 36. Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGPT dengan rumusA/min x faktor = aktivitas ALAT (U/L)

BlankoPemeriksaan

Reagen-1000l

Serum-100 ul

Dibaca pada pnjng gel. 340 nm, dilakukan pada menit 1,2,dan 3.

3. Nilai normal1. SGOT Perempuan : < 31 U/L Laki-laki : < 35 U/L2. SGPT Perempuan : < 31 U/L Laki-laki : < 41 U/L

4. Tinjauan Klinis Enzim SGOT dan SGPT dapat meningkat karena adanya gangguan fungsi hati, dan penanda kerusakan sel lainnya, yang salah satu penyebabnya adalah proses infeksi yang disebabkan oleh virus. Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat atau kimia) Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif, sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT) Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, sirosis biliaris.

5. Hal-hal yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat menurunkan kadar Trauma pada proses pengambilan sampel akibat tidak sekali tusuk kena dapat meningkatkan kadar Hemolisis sampel Obat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik (klindamisin, karbenisilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, mitramisin, spektinomisin, tetrasiklin), narkotika (meperidin/demerol, morfin, kodein), antihipertensi (metildopa, guanetidin), preparat digitalis, indometasin (Indosin), salisilat, rifampin, flurazepam (Dalmane), propanolol (Inderal), kontrasepsi oral (progestin-estrogen), lead dan heparin. Aspirin dapat meningkatkan atau menurunkan kadar.

6. Kesimpulan Pemeriksaan SGOT dan SGPT dilakukan dengan metode kinetik untuk penentuan aktifitas SGOT dan SGPT sesuai dengan rekomendasi dari IFCC ( Internasional Federation of Clinical Chemistry ) Nilai normal kadar SGOT dalam serum untuk perempuan adalah < 31 U/L dan laki-laki adalah < 35 U/L, sedangkan untuk SGPT pada perempuan adalah < 31 U/L dan laki-laki adalah < 41 U/L. Enzim SGOT dan SGPT dapat meningkat karena adanya gangguan fungsi hati, dan penanda kerusakan sel lainnya, yang salah satu penyebabnya adalah proses infeksi yang disebabkan oleh virus. Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak.

Reference :1. Lewandrowski Kent, Clinical Chemestry Laboratory Management & Clinical Correlations, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, 2002.2. Henry John Bernhard, Clinical Diagnosis & Management By Laboratory Methods, WB Saunders Co, 19963. Guideliness on Standard Operating Procedures for Clinical Chemistry, World Health Organization, New Delhi, 20004. Diagnosis System International (DiaSys) Practical Guideliness, 20035. Glory Diagnostic System Practical Guideliness

LATIHAN SOAL (PRAKTIKUM PEMERIKSAAN TRANSAMINASE)1. Jelaskan secara singkat metabolisme SGOT/SGPT!2. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan metode kinetik IFCC pada pemeriksaan transaminase!

LAPORAN PRAKTIKUM (PEMERIKSAAN TRANSAMINASE)

KOMENTAR DOSEN PEMBIMBING

NAMA/PARAF DOSEN PEMBIMBING

Hepatitis B Surface Antigen (Test Strip)PendahuluanAntigen kompleks yang ditemukan pada permukaan HBV disebut HBs Ag. Kehadiran HBs Ag dalam serum atau plasma adalah indikasi dari infeksi Hepatitis B aktif, baik akut atau kronis. Dalam infeksi Hepatitis B yang khas, HBs Ag akan terdeteksi 2 - 4 minggu sebelum tingkat ALT menjadi abnormal dan 3 sampai 5 minggu sebelum gejala atau ikterus berkembang. HBs Ag memiliki empat subtipe utama: adw, ayw, adr dan ayr. Karena antigenik heterogeneneity determinan, ada 10 serotipe utama virus Hepatitis B.

Prinsip metodeSalah satu langkah Antigen permukaan hepatitis B tes perangkat (serum/plasma) adalah kualitatif, aliran immunoassay lateral untuk deteksi HBs Ag dalam serum atau plasma. Membran pra-dilapisi dengan antibodi anti-HBsAg pada tes daerah garis strip. Selama pengujian, spesimen serum atau plasma bereaksi dengan partikel dilapisi dengan antibodi anti-HBsAg. Campuran bermigrasi ke atas pada membran chromatographically oleh tindakan kapiler untuk bereaksi dengan antibodi anti-HBs Ag pada membran dan menghasilkan garis berwarna. Kehadiran garis berwarna di wilayah pengujian menunjukkan hasil positif, sementara ketiadaan menunjukkan hasil negatif. Untuk melayani sebagai kontrol prosedural, garis berwarna akan selalu muncul di wilayah garis kontrol menunjukkan bahwa volume tepat dari spesimen telah ditambahkan dan wicking membran telah terjadi.

Jenis spesimenTes dapat dilakukan menggunakan serum atau plasma manusia. Jika spesimen tidak segera diuji mereka harus refrigrated pada 2-8oC. Untuk periode penyimpanan yang lebih besar dari tiga hari, pembekuan dianjurkan. Spesimen dapat menghasilkan endapan yang mengandung hasil tes yang tidak konsisten. Spesimen tersebut harus diklarifikasi sebelum pengujian.Peralatan yang diperlukanSpesimen koleksi container, centrifuge, timer.

ReagenMateri yang disediakanPerangkat tes Delta HbsAg

ProsedurBiarkan test strip, spesimen serum atau plasma, dan / atau kontrol untuk menyeimbangkan untuk temprature ruangan (15-30C) sebelum pengujian.1. Bawa kantong untuk temprature kamar sebelum membukanya. Lepaskan strip tes dari kantong yang disegel dan menggunakannya sesegera mungkin. Hasil terbaik akan didapat jika pengujian dilakukan dalam waktu satu jam.2. Dengan tanda panah menunjuk ke arah spesimen serum atau plasma, membenamkan test strip secara vertikal dalam serum atau plasma selama 10-15 detik.3. Tempatkan strip tes non-penyerap permukaan datar, menginterpretasikan hasil tes pada 20 - 30 menit.

Interpretasi1. Sebuah pita warna akan muncul di bagian atas Result Window untuk menunjukkan bahwa tes tersebut bekerja dengan benar. Pita ini adalah Pita Kontrol.2. Bagian bawah Result Window menunjukkan hasil. Jika Pita warna lain muncul di bagian bawah Result Window, pita ini Pita Test.

Hasil positifKehadiran dua pita warna (pita "?" dan pita "C") di dalam Result Window tidak peduli pita mana yang muncul pertamakali menunjukkan hasil positif (Gambar 2) Catatan: Umumnya, semakin tinggi tingkat analit dalam spesimen, semakin kuat pita warna. Ketika tingkat analit spesimen is close tapi masih dalam batas sensitivitas tes, warna "?" akan sangat samar.Hasil negatifKehadiran hanya satu pita warna ungu dalam Result Window menunjukkan hasil negatif (gambar 2).

Hasil tidak validJika setelah melakukan tes tidak ada pita yang terlihat dalam Result Window, hasilnya dianggap tidak valid (Gambar 2). Arah mungkin belum diikuti dengan benar atau tes mungkin deterioated. Disarankan bahwa spesimen kembali diuji.

Batasan tesSebuah hasil negatif tidak menghalangi kemungkinan infeksi dengan HBV. Tes klinis lain yang tersedia diperlukan jika hasil yang diperoleh dipertanyakan. Seperti dengan semua tes diagnostik, diagnosis klinis yang pasti tidak harus didasarkan pada hasil tes tunggal, tetapi hanya harus dilakukan oleh dokter setelah semua temuan laboratorium klinis dan telah dievaluasi.

LATIHAN SOAL (PRAKTIKUM PEMERIKSAAN HBsAg RAPID TEST)1. Apa yang dimaksud dengan HBsAg?2. Jelaskan proses penularan hepatitis B!

LAPORAN PRAKTIKUM (PEMERIKSAAN HBsAg RAPID TEST)

KOMENTAR DOSEN PEMBIMBING

NAMA/PARAF DOSEN PEMBIMBINGPENUNTUN PRAKTIKUM PK BLOK 11FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN2015