PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

13
7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 1/13 RS PKU Muhammadi ASUH ( RS P YOG Jl. Wates Telp. 027 ah Yogyakarta unit II PANDUAN N PASIEN DEN BANTU HIDU ENTILASI MEK KU MUHAMMADIY AKARTA UNIT II KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakart 4 6499706, Fax. 0274 6499727 i AN ALAT NIK) AH  —55294

Transcript of PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

Page 1: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 1/13

RS PKU Muhammadi

ASUH

(

RS P

YOGJl. Wates

Telp. 027ah Yogyakarta unit II

PANDUAN

N PASIEN DEN

BANTU HIDU

ENTILASI MEK

KU MUHAMMADIY

AKARTA UNIT IIKM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakart 

4 6499706, Fax. 0274 6499727i

AN ALAT

NIK)

AH

 —55294

Page 2: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 2/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   i

KEPUTUSAN DIREKTUR 

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

 Nomor : 0427/PS.1.2/IV/2015

Tentang

PANDUAN ASUHAN PASIEN DENGAN ALAT BANTU HIDUP

(VENTILASI MEKANIK)

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas dan

keamanan pelayanan pasien, maka diperlukan adanya

Panduan Asuhan Pasien Dengan Alat Bantu Hidup

(Ventilasi Mekanik) di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.

 b. Bahwa sesuai butir a diatas perlu menetapkan Keputusan

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah YogyakartaUnit II tentang Panduan Asuhan Pasien Dengan Alat

Bantu Hidup (Ventilasi Mekanik)

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan

2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang

Praktek Kedokteran

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor  1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi

Rumah Sakit.

5. Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta nomer 015/B-II/BPH-

II/XII/2013 tanggal 12 Desember 2013 M, tentang

Susunan Direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II.

RS PKUMUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT IIJl.Wates Km 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta – 55294

Telp. (0274) 6499706, IGD (0274) 6499118

Fax. (0274) 6499727,e-mail:[email protected]

Page 3: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 3/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   ii

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT IITENTANG PANDUAN ASUHAN PASIEN DENGAN

ALAT BANTU HIDUP (VENTILASI MEKANIK)

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA UNIT II.

KEDUA :   Panduan Asuhan Pasien Dengan Alat Bantu Hidup

(Ventilasi Mekanik) dimaksudkan sebagaimana tercantum

dalam Panduan di Keputusan ini.

KETIGA :   Pelaksanaan Panduan Asuhan Pasien Dengan Alat Bantu

Hidup (Ventilasi Mekanik) dimaksudkan untuk 

meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan pasien

sebagaimana dimaksud dalam Diktum kesatu

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sleman

Pada Tanggal : 4 April 2015

Direktur,

dr. H. Ahmad Faesol, Sp. Rad. M. Kes.

 NBM: 797.692

Page 4: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 4/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   i

KATA PENGANTAR 

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam

yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga Panduan Asuhan Pasien

Dengan Alat Bantu Hidup (Ventilasi Mekanik) ini dapat selesaikan dan dapat

diterbitkan.

Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf dalam

memberikan pelayanan pada pasien dengan alat bantu hidup (ventilator mekanik) diRumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II.

Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan,

 pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut panduan ini akan kami

evaluasi setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif 

untuk pengembangan panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaca.

Sleman, 1 April 2015

Direktur 

Page 5: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 5/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   ii

DAFTAR ISI

Hal:

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR 

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI

A. DEFINISI

B. TUJUAN

C. RUANG LINGKUP

D. TATA LAKSANA

ii

iii

1

1

1

DAFTAR ISI

Halaman:

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR 

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI

A. PENGERTIAN

B. TUJUAN PEMASANGAN VENTILATOR 

C. RUANG LINGKUP

D.   TATA LAKSANA

1. Indikasi Klinik 

2. Klasifikasi

3. Asuhan Keperawatan

4. Evaluasi

5. Pemeriksaan diagnostik 

6. Penyapihan dari ventilasi mekanik 

F. DOKUMENTASI

i

ii

1

2

2

2

2

5

3

6

7

8

Page 6: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 6/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   1

LAMPIRAN

Keputusan Direktur Nomor : 0427/PS.1.2/IV/2015

Tentang Panduan Asuhan Pasien Dengan Alat Bantu Hidup (Ventilasi Mekanik)

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT BANTU HIDUP

(VENTILASI MEKANIK )

A. PENGERTIAN

Ventilasi mekanik adalah alat pernafasan bertekanan negatif atau positif yang

dapat mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen dalam waktu yang lama.

( Brunner dan Suddarth, 1996).

B. TUJUAN PEMASANGAN VENTILATOR 

Ada beberapa hal yang menjadikan tujuan dan manfaat penggunaan ventilasi

mekanik ini dan juga beberapa kriteria pasien yang perlu untuk segera dipasang

ventilator.

Tujuan Ventilator  antara lain adalah sebagai berikut :

  Mengurangi kerja pernapasan.

  Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien.

  Pemberian MV yang akurat.

  Mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi.

  Menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat

C. RUANG LINGKUP

Asuhan Pasien dengan alat bantu hidup terutama dapat terjadi pada pasien yang

dirawat di ICU/ICCU

Page 7: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 7/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   2

D. TATA LAKSANA

1. Indikasi Klinik 

a. Kegagalan Ventilasi

1) Neuromuscular Disease

2) Central Nervous System disease

3) Depresi system saraf pusat

4) Musculosceletal disease

5) Ketidakmampuan thoraks untuk ventilasi b. Kegagalan pertukaran gas

1) Gagal nafas akut

2) Gagal nafas kronik 

3) Gagal jantung kiri

4) Penyakit paru-gangguan difusi

5) Penyakit paru-ventilasi / perfusi mismatch

2. Klasifikasi

Ventilasi mekanik diklasifikasikan berdasarkan cara alat tersebut mendukung

ventilasi, dua kategori umum adalah ventilator tekanan negatif dan tekanan

 positif.

a. Ventilator Tekanan Negatif 

Ventilator tekanan negatif mengeluarkan tekanan negatif pada dada

eksternal. Dengan mengurangi tekanan intratoraks selama inspirasi

memungkinkan udara mengalir ke dalam paru-paru sehingga memenuhi

volumenya. Ventilator jenis ini digunakan terutama pada gagal nafas

kronik yang berhubungn dengan kondisi neurovaskular seperti

 poliomyelitis, distrofi muscular, sklerosisi lateral amiotrifik dan miastenia

gravis. Penggunaan tidak sesuai untuk pasien yang tidak stabil atau pasien

yang kondisinya membutuhkan perubahan ventilasi sering.

 b. Ventilator Tekanan Positif 

Ventilator tekanan positif menggembungkan paru-paru dengan

mengeluarkan tekanan positif pada jalan nafas dengan demikian

Page 8: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 8/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   3

mendorong alveoli untuk mengembang selama inspirasi. Pada ventilator 

 jenis ini diperlukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi. Ventilator ini

secara luas digunakan pada klien dengan penyakit paru primer. Terdapat

tiga jenis ventilator tekanan positif yaitu tekanan bersiklus, waktu bersiklus

dan volume bersiklus. Ventilator tekanan bersiklus adalah ventilator 

tekanan positif yang mengakhiri inspirasi ketika tekanan preset telah

tercapai. Dengan kata lain siklus ventilator hidup mengantarkan aliran

udara sampai tekanan tertentu yang telah ditetapkan seluruhnya tercapai,dan kemudian siklus mati. Ventilator tekanan bersiklus dimaksudkan hanya

untuk jangka waktu pendek di ruang pemulihan. Ventilator waktu bersiklus

adalah ventilator mengakhiri atau mengendalikan inspirasi setelah waktu

ditentukan. Volume udara yang diterima klien diatur oleh kepanjangan

inspirasi dan frekuensi aliran udara Ventilator ini digunakan pada neonatus

dan bayi. Ventilator volume bersiklus yaitu ventilator yang mengalirkan

volume udara pada setiap inspirasi yang telah ditentukan. Jika volume

 preset telah dikirimkan pada klien , siklus ventilator mati dan ekshalasi

terjadi secara pasif. Ventilator volume bersiklus sejauh ini adalah ventilator 

tekanan positif yang paling banyak digunakan.

Gambaran ventilasi mekanik yang ideal adalah :

1) Sederhana, mudah dan murah

2) Dapat memberikan volume tidak kurang 1500cc dengan frekuensi

nafas hingga 60X/menit dan dapat diatur ratio I/E.

3) Dapat digunakan dan cocok digunakan dengan berbagai alat penunjang

 pernafasan yang lain.

4) Dapat dirangkai dengan PEEP

5) Dapat memonitor tekanan, volume inhalasi, volume ekshalasi, volume

tidal, frekuensi nafas, dan konsentrasi oksigen inhalasi

6) Mempunyai fasilitas untuk humidifikasi serta penambahan obat

didalamnya

7) Mempunyai fasilitas untuk SIMV, CPAP, Pressure Support

Page 9: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 9/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   4

8) Mudah membersihkan dan mensterilkannya.

3. Asuhan Keperawatan

Pada pasien dengan ventilasi mekanik membutuhkan teknik dan keterampilan

interpersonal yang unik, antara lain :

a. Meningkatkan pertukaran gas

Tujuan menyeluruh ventilasi mekanik adalah untuk mengoptimalkan

 pertukaran gas dengan mempertahankan ventilasi alveolar dan pengiriman

oksigen. Perubahan dalam pertukaran gas dapat dikarenakan penyakit yangmendasari atau factor mekanis yang berhubungan dengan penyesuaian dari

mesin dengan pasien. Tim perawatan kesehatan, termasuk perawat , dokter,

dan ahli terapi pernafasan , secara kontinu mengkaji pasien terhadap

 pertukaran gas yang adekuat , tanda dan gejala hipoksia, dan respon

terhadap tindakan . Pertukaran gas yang tidak adekuat dapat berhubungan

dengan faktor-faktor yang sangat beragam; tingkat kesadaran, atelektasis,

kelebihan cairan, nyeri insisi, atau penyakit primer seperti pneumonia.

Pengisapan jalan nafas bawah disertai fisioterapi dada ( perkusi,fibrasi )

adalah strategi lain untuk membersihkan jalan nafas dari kelebihan sekresi

karena cukup bukti tentang kerusakan intima pohon Trakeobronkial.

Intervensi keperawatan yang penting pada klien yang mendapat ventilasi

mekanik yaitu auskultasi paru dan interpretasi gas darah arteri. Perawat

sering menjadi orang pertama yang mengetahui perubahan dalam temuan

 pengkajian fisik atau kecenderungan signifikan dalam gas darah yang

menandakan terjadinya masalah ( pneumotoraks, perubahan letak selang,

emboli pulmonal ).

 b. Penatalaksanaan jalan nafas

Ventilasi tekanan positif kontinu meningkatkan pembentukan sekresi

apapun kondisi pasien yang mendasari. Perawat harus mengidentifikasi

adanya sekresi dengan auskultasi paru sedikitnya 2-4 jam. Tindakan

membersihakan jalan nafas termasuk pengisapan, fisioterapi dada,

 perubahan posisi yang sering, dan peningkatan mobilitas secepat mungkin.

Page 10: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 10/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   5

Humidifikasi dengan cara ventilator dipertahankan untuk membantu

 pengenceran sekresi sehingga sekresi lebih mudah dikeluarkan.

Bronkodilator baik intravena maupun inhalasi, diberikan sesuai dengan

resep untuk mendilatasi bronkiolus.

c. Mencegah trauma dan infeksi

Penatalaksanaan jalan nafas harus mencakup pemeliharaan selang

endotrakea atau trakeostomi. Selang ventilator diposisikan sedemikian rupa

sehingga hanya sedikit kemungkinan tertarik atau penyimpangan selangdalam trakea. Perawatan trakeostomi dilakukan sedikitnya setiap 8 jam jika

diindikasikan karena peningkatan resiko infeksi. Higiene oral sering

dilakukan karena rongga oral merupakan sumber utama kontaminasi paru-

 paru pada pasien yang diintubasi pada pasien lemah. Adanya selang

nasogastrik dan penggunaan antasida pada pasien dengan ventilasi mekanik 

 juga telah mempredisposisikan pasien pada pneumonia nosokomial akibat

aspirasi. Pasien juga diposisikan dengan kepala dinaikkan lebih tinggi dari

 perut sedapat mungkin untuk mengurangi potensial aspirasi isi lambung.

d. Peningkatan mobilitas optimal

Mobilitas pasien terbatas karena dihubungkan dengan ventilator. Mobilitas

dan aktivitas otot sangat bermanfaat karena menstimuli pernafasan dan

memperbaiki mental. Latihan rentang gerak pasif/aktif dilakukan tiap 8 jam

untuk mencegah atrofi otot, kontraktur dan statis vena.

e. Meningkatkan komunikasi optimal

Metode komunikasi alternatif harus dikembangkan untuk pasien dengan

ventilasi mekanik. Bila keterbatasan pasien diketahui, perawat

menggunakan pendekatan komunikasi; membaca gerak bibir,

menggunakan kertas dan pensil,bahasa gerak tubuh, papan komunikasi,

 papan pengumuman. Ahli terapi bahasa dapat membantu dalam menentuka

metode yang paling sesuai untuk pasien.

Page 11: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 11/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   6

f. Meningkatkan kemampuan koping.

Dengan memberikan dorongan pada klien untuk mengungkapkan perasaan

mengenai ventilator, kondisi pasien dan lingkungan secara umum sangat

 bermanfaat. Memberikan penjelasan prosedur setiap kali dilakukan untuk 

mengurangi ansietas dan membiasakan klien dengan rutinitas rumah sakit.

Klien mungkin menjadi menarik diri atau depresi selama ventilasi mekanik 

terutama jika berkepanjangan akibatnya perawat harus menginformasikan

tentang kemajuannya pada klien, bila memungkinkan pengalihan perhatianseperti menonton TV, bermain musik atau berjalan-jalan jika sesuai dan

memungkinkan dilakukan. Teknik penurunan stress (pijatan punggung,

tindakan relaksasi) membantu melepaskan ketegangan dan memampukan

ien untuk menghadapi ansietas dan ketakutan akan kondisi dan

ketergantungan pada ventilator.

4. Evaluasi

Hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan antara lain :

a. Menunjukkan pertukaran gas, kadar gas darah arteri, tekanan arteri

 pulmonal dan tanda-tanda vital yang adekua

 b. Menunjukkan ventilasi yang adekuat dengan akumulasi lendir yang

minimal.

c. Bebas dari cedera atau infeksi yang dibuktikan dengan suhu tubuh dan

 jumlah sel darah putih.

d. Dapat aktif dalam keterbatasan kemampuan.

e. Berkomunikasi secara efektif melalui pesan tertulis, gerak tubuh atau alat

komunikasi lainnya.

f. Dapat mengatasi masalah secara efektif.

5. Pemeriksaan diagnostik 

Pemeriksaan Diagnostik yang perlu dilakukan pada klien dengan ventilasi

mekanik yaitu :

a. Pemeriksaan fungsi paru

 b. Analisa gas darah arteri

Page 12: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 12/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   7

c. Kapasitas vital paru

d. Kapasitas vital kuat

e. Volume tidal

f. Ventilasi semenit

g. Tekanan inspirasi

h. Volume ekspirasi kuat

i. Aliran-volume

 j. X ray dadak. Status nutrisi / elektrolit.

6. Penyapihan dari ventilasi mekanik 

Kriteria dari penyapihan ventilasi mekanik :

a. Tes penyapihan

1) Kapasitas vital 10-15 cc / kg

2) Volume tidal 4-5 cc / kg

3) Ventilasi menit 6-10 l

4) Frekuensi permenit < 20 permenit

 b. Pengaturan ventilator 

1) FiO2 < 50%

2) Tekanan ekspirasi akhir positif (PEEP) : 0

c. Gas darah arteri

1) PaCO2 normal

2) PaO2 60-70 mmHg

3) PH normal dengan semua keseimbangan elektrolit diperbaiki

d. Selang Endotrakeal

1) Posisi diatas karina pada foto Rontgen

2) Ukuran : diameter 8.5 mm

e. Nutrisi

1) Kalori perhari 2000-2500 kal

2) Waktu : 1 jam sebelum makan

Page 13: PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

7/23/2019 PP. 3.4 PANDUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR,edit.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/pp-34-panduan-pasien-dengan-ventilatoreditpdf 13/13

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit  II   8

f. Jalan nafas

1) Sekresi: antibiotik bila terjadi perubahan warna, penghisapan

(suctioning)

2) Bronkospasme : kontrol dengan Beta Adrenergik, Tiofilin atau Steroid

3) Posisi : duduk, semi fowler 

g. Obat-obatan

1) Agen sedative : dihentikan lebih dari 24 jam

2) Agen paralise : dihentikan lebih dari 24 jamh. Emosi

Persiapan psikologis terhadap penyapihan

i. Fisik 

Stabil, istirahat terpenuhi

E. DOKUMENTASI

1. Setiap kegiatan yang sudah dilakukan didokumentasikan ke dalam rekam

medis pasien.

2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter yang mewakili

(dokter jaga) mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan kondisi pasien di

Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).

3. Perawat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien di Catatan

Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).

4. Untuk edukasi didokumentasikan dalam Formulir Edukasi Pasien dan

Keluarga Terintegrasi.

5. Untuk pemantauan atau monitoring pasien didokumentasikan di lembar 

observasi pasien.