POSYANDU LAYSA KASMINATA

31
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional membutuhkan generasi muda yang cemerlang, balita dengan gizi baik merupakan modal untuk mencapai pembangunan nasional yang optimal, karena mereka akan menjadi pemimpin dimasa yang akan datang namun kurangnya kesadaran dan keterbatasan ekonomi masyarakat menyebabkan banyaknya balita bergizi buruk untuk itulah pemerintah menetapkan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dan Sasaran Pembangunan Milenium (MDG 2015) adalah menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi di bawah 15% pada tahun 2014. 1 Tindakan menurunkan prevalensi gizi kurang adalah melaksanakan upaya pemantauan pertumbuhan anak balita. Salah satu kegiatan pemerintah yaitu posyandu, sebagai upaya bersama masyarakat dan tenaga medis untuk memonitor keadaan balita dan menjaga agar tumbuh kembangnya tidak terganggu dengan berbagai tindakan yang mendukung. 1 indikator tumbuh kembang anak yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak adalah berat badan. Bila

description

posyandu di puskesmas putri ayu pelaksanaan dan permasalahan kemudian pemecahan permasalahannya

Transcript of POSYANDU LAYSA KASMINATA

Page 1: POSYANDU LAYSA KASMINATA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional membutuhkan generasi muda yang cemerlang,

balita dengan gizi baik merupakan modal untuk mencapai pembangunan

nasional yang optimal, karena mereka akan menjadi pemimpin dimasa yang

akan datang namun kurangnya kesadaran dan keterbatasan ekonomi

masyarakat menyebabkan banyaknya balita bergizi buruk untuk itulah

pemerintah menetapkan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014 dan Sasaran Pembangunan Milenium (MDG

2015) adalah menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi di

bawah 15% pada tahun 2014.1

Tindakan menurunkan prevalensi gizi kurang adalah melaksanakan upaya

pemantauan pertumbuhan anak balita. Salah satu kegiatan pemerintah yaitu

posyandu, sebagai upaya bersama masyarakat dan tenaga medis untuk

memonitor keadaan balita dan menjaga agar tumbuh kembangnya tidak

terganggu dengan berbagai tindakan yang mendukung.1 indikator tumbuh

kembang anak yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak adalah

berat badan. Bila kenaikan berat badan lebih rendah dari yang seharusnya,

berarti pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami

kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang

seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi.3 Dengan memantau

pertumbuhan balita para kader posyandu akan dapat memberdayakan ibu-ibu

untuk dapat mendeteksi dini dan melakukan upaya terhadap adanya gangguan

tumbuh kembang anak. 1

Pencapaian kegiatan pemantauan pertumbuhan balita di Indonesia pada

tahun 2011 adalah 71,4% dan di Provinsi Jambi sendiri, sebesar 67,6%. Salah

satu puskesmas yang menjalankan kegiatan posyandu di kota jambi adalah

Page 2: POSYANDU LAYSA KASMINATA

2

Puskesmas Putri Ayu. Dengan jumlah posyandu binaan sebanyak 35 unit,

terdiri dari posyandu madya 31 unit, purnama 3 unit dan mandiri 1 unit, Untuk

itu perlu diketahui bagaimana gambaran kegiatan posyandu dan apa saja yang

menjadi permasalahan posyandu yang ada di puskesmas Putri Ayu pada tahun

2013.

1.2 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan dan permasalahan posyandu di

Puskesmas Putri Ayu tahun 2013

1.3 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pelayanan Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi.

2. Mengetahui penyebab masalah dan masalah yang dominan dalam

pelaksanaan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu

Jambi.

3. Mencari alternatif pemecahan dalam pelaksanaan Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penulis dapat memahami kegiatan pelayanan Posyandu dan

masalah-masalah yang ditemui dalam pelayanan Posyandu di wilayah

kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi

2. Bagi Puskesmas

Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk meningkatkan

mutu pelayanan Posyandu sehingga dapat melakukan tugas sebagaimana

mestinya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan

optimal.

Page 3: POSYANDU LAYSA KASMINATA

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Posyandu

Posyandu (pos pelayananan terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya

pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk

memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna

memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita.2,3

2.2 Kegiatan Utama Posyandu

Posyandu memiliki kegiatan utama yaitu pemantauan tumbuh kembang

balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk pencegahan

penyakit, penanggulangan diare, pelayanan KB, penyuluhan dan

konseling/rujukan konseling.

2.3 Sasaran Posyandu

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat atau keluarga, terutama

adalah bayi yang baru lahir, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, dan

Pasangan Usia Subur (PUS).

2.4 Manfaat Posyandu

1. Bagi masyarakat

Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau

gizi buruk.

Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan

kesehatan bagi anak balita dan ibu.

Page 4: POSYANDU LAYSA KASMINATA

4

Bayi memperoleh imunisasi lengkap

Ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah

darah serta imunisasi TT

Apabila terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu

menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.

2. Bagi kader

Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap

Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita

dan kesehatan ibu.

Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam

bidang kesehatan

Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan

kesehatan ibu

2.5 Penyelenggaraan Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan secara rutin di Posyandu digerakkan oleh Kader

Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat

penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah kader adalah 5 (lima) orang. Jumlah

ini sesuai dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang

mengacu pada sistim 5 langkah. Kegiatan yang dilaksanakan pada setiap langkah

serta para penanggungjawab pelaksanaannya secara sederhana dapat diuraikan

sebagai berikut:3

Page 5: POSYANDU LAYSA KASMINATA

5

Pembentukan Posyandu dimusyawarahkan dengan masyarakat, mulai dari

penentuan pengelola/pengurus Posyandu hingga setiap kegiatan dan jadwal

kegiatan posyandu yang akan dilaksanakan.

Pelaksana posyandu adalah kader yang difasilitasi petugas.

Kader posyandu diharapkan :

1. Berasal dari anggota masyarakat setempat

2. Dapat membaca dan menulis huruf latin

3. Berminat dan bersedia menjadi kader

4. Bersedia bekerja secara sukarela

5. Memiliki kemampuan dan waktu luang

KADER POSYANDU

Kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah

tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas

mengembangkan masyarakat.

Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan

kader: “Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau

oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela”. (Zulkifli, 2003)

Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh

masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan

Page 6: POSYANDU LAYSA KASMINATA

6

perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan

pemberian pelayanan kesehatan. (Syafrudin, dan Hamidah, 2006)

Kader kesehatan adalah adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat

dan bertugas mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga

sebagai penggerak atau promoter kesehatan. (Yulifah, R. dan Yuswanto, TJA.

2005)

2.6 Kegiatan Posyandu

A. Persiapan pelaksanaan posyandu (H-1)

Sebelum pelaksanaan posyandu, kader memastikan sasaran seperti jumlah bayi

baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.

a) Menyebarluaskan hari buka posyandu melalui pertemuan warga setempat

(majelis taklim, kebaktian, pertemuan keagamaan lainnya, arisan, dll)

b) Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu

c) Mempersiapkan sarana posyandu

d) Melakukan pembagian tugas kader

e) Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya

f)Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan

B. Pelaksanaan posyandu

1. Pendaftaran

a. Pendaftaran Balita

Balita didaftar dalam pencatatan balita

Mintalah KMS/ Buku KIA pada ibu. Untuk balita yang baru pertama kali

ditimbang dan tidak mempunyai KMS/Buku KIA, berikan KMS sesuai

jenis kelamin/ buku KIA. Isi kolomnya secara lengkap, nama balita dicatat

Page 7: POSYANDU LAYSA KASMINATA

7

pada secarik kertas dan diselipkan pada KMS/Buku KIA. Isi kolomnya

secara lengkap, nama balita dicatat pada secarik kertas dan diselipkan pada

KMS/buku KIA. Bagi balita yan tidak mempunyai KMS /buku KIA

karena hilang, pencatatan sementara menggunakan SIP posyandu.

Ibu dipersilahkan membawa balita menuju ke tempat penimbangan

b. Pendaftaran Ibu hamil

Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil, kemudian

dipersilahkan menuju ke tempat penimbangan dan pengukuran LILA.

c. Pendaftaran PUS

Pus didaftar dalam formulir catatan dan namanya ditulis disecarik kertas,

kemudian dipersilahkan langsung menuju ke tempat penyuluhan, dilanjutkan

dengan penapisan status imunisasi TT oleh petugas kesehatan.

2. Penimbangan

mempersiapkan dacin

menimbang balita

masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal

mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak lurus

baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul geser

catat hasil penimbangan dengan benar dikertas/buku bantu dalam kg dan

ons

kembailkan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari

sarung/celana/kotak timbang

a) pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS

Page 8: POSYANDU LAYSA KASMINATA

8

Cara mengetahui keadaan gizi ibu hamil dan WUS yang paling sederhana

adalah dengan mengukur lingkar lengan atas

Gunakan pita LILA panjang bagian merah 23,5 cm

Bila tidak tersedia pita LILA gunakan pita jahit pakaian dengan ukuran

yang sama

3. Pencatatan

Balita

a) Pada penimbangan pertama, isilah kolom identitas yang tersedia pada

KMS/Buku KIA

b) Cantumkan bulan lahir dan bulan penimbangan anak

c) Pindahkan hasil penimbangan dari secarik kertas ke KMS

d) Letakkan titik berat badan dan buat garis pertumbuhan anak

e) Hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan bulan ini

f) Catat setiap kejadian yang dialami anak

g) Isi kolom ASI,Imunisasi, dan Vitamin A bila diberikan

h) Salin semua data dari KMS/Buku KIA pada sip

Ibu hamil

Hasil penimbangan berat badan dan pengukuran LILA ibu hamil dicatat

dalam buku KIA dan register ibu hamil.

PUS/WUS

Hasil pengukuran LILA pada WUS dicatat pada register PUSWUS

4. Penyuluhan

a) Penyuluhan untuk ibu balita

Page 9: POSYANDU LAYSA KASMINATA

9

Perhatikan umur dan hasil penimbangan anak bulan ini

Beri penyuluhan pada ibu balita sesuai hasil penimbangan dan kondisi

anak. Balita yang berat badannya tidak naik 2 x berturut-turut (2T)

atau BGM segera dirujuk ke petugas kesehatan

Topik penyuluhan antara lain :

1. Pemberian ASI saja sampai anak berumur 6 bulan (ASI Eksklusif)

2. Pemberian MP-ASI setelah anak berumur 6 bulan

3. Melanjutkan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun

4. Imunisasi dasar lengkap pada bayi kurang dari 1 tahun

5. Pemberian vitamin A setiap bulan februari dan agustus pada bayi

(6-12 bulan) dan balita (1-5 tahun),untuk pencegahan kebutaan dn

daya tahan tubuh anak

6. Bahaya diare bagi balita

7. Bahaya infeksi saluran pernafasan akut. Balita yang batuk pilek

dengan sesak nafas atau sukar bernafas harus dirujuk ke tenaga

kesehatan

8. Gejala demam pada balita dapat sebagai salah satu tanda awal

penyakit malaria,campak,atau demam berdarah.segera rujuk ke

petugas kesehatan

9. Perawatan gigi dan mulut

b) Penyuluhan untuk ibu hamil

Perhatikan hasil pengukuran LILA bulan ini

Beri penyuluhan pada ibu hamil sesuai kondisi ibu

Topik penyuluhan antara lain :

1. Istirahat cukup

Page 10: POSYANDU LAYSA KASMINATA

10

2. Imunisasi tetanus toxoid

3. Makan hidangan bergizi

4. KB

5. Tablet tambah darah

6. Pengenalan dini tanda bahaya kehamilan:

- Bahaya anemia

- Gangguan akibat kekurangan yodium

7. Ibu hamil KEK dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan

8. Inisiasi menyusu dini

9. Kolostrum ASI

10. Perawatan kesehatan gigi dan mulut

c) Penyuluhan untuk ibu nifas dan ibu menyusui

Semua ibu nifas dan ibu menyusui diberi penyuluhan sesuai

kondisinyatopik penyuluhan antara lain:

1. Anjuran ibu makan makanan yang bergizi 1 piring lebih banyak dari

biasanya

2. Anjuran ibu minum air putih paling sedikit 8 gelas setiap hari

3. Jika ASI keluarnya sedikit, ibu dianjurkan konsultasi ke petugas

kesehatan

4. Anjurkan ibu nifas untuk segera ber-KB

5. Anjurkan ibu minum 1 kapsul vitamin A segera setelah melahirkan

dan minum lagi pada hari kedua

6. ASI Eksklusif

7. Cara menyusui dengan baik dan benar

Page 11: POSYANDU LAYSA KASMINATA

11

8. ASI diberikan sesering mungkin, baik siang ataupun malam semakin

sering semakin baik

9. ASI diberikan sampai anak berumur 2 tahun

d) Penyuluhan untuk PUS

Topik penyuluhan antara lain:

1. Menganjurkan untuk ber-KB

2. Menjaga jarak/mengatur kehamilan

3. Menghindari “4 terlalu dan 3 terlambat”

4. Manfaaat imunisasi TT 5 dosis

5. Memelihara kesehatan reproduksi

6. Menjaga keharmonisan keluarga

5. Pelayanan kesehatan dan KB

C. Kegiatan diluar hari buka posyandu (H+)

Kunjungan rumah pada balita yang: 1) tidak hadir pada hari H, 2)gizi

kurang , 3)gizi buruk rawat jalan

Menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan posyandu

termasuk penggalangan dana

Memfasilitasi masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk

meningkatkan gizi keluarga

Membantu petugas dalam pendataan, penyuluhan dan peragaan

keterampilan dalam upaya peningkatan peran serta masyarakat

Page 12: POSYANDU LAYSA KASMINATA

12

2.7 Masalah Peran Kader di Puskesmas Putri Ayu

a. Profil Posyandu Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2013

Tabel 2.1 Daftar Posyandu di Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013

Kelurahan Nama

posyandu

Lokasi posyandu TGL JAM Kualifikasi Strafikasi

Solok Sipin Anggrek 1

Anggrek 2

Anggrek 3

Anggrek 4

Anggrek 5

Anggrek 6

Anggrek 7

Anggrek 8

Anggrek 9

Anggrek 10

Rt:15 (15,16)

Rt:8 (8,9,10)

Rt:14 (13,14)

Rt:17 (17)

Rt:21 (21,22,23)

Rt:6 (4,5,6,7,31)

Rt:25(24,25,26,27,28,29,30)

Rt:19 (18,19,20)

Rt:11 (11,12)

Rt:03 (01,02,03)

4

13

7

9

7

14

15

20

3

18

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

Madya

Madya

Madya

Madya

Madya

Madya

Purnama

Madya

Madya

Madya

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Murni Melati 1

Melati 2

Melati 3

Melati 4

Melati 5

Rt:11 (08,09,10,11,12)

Rt:01 (01,02,03,20,21)

Rt:17 (17)

Rt:13 (13,14,15,16)

Rt:06 (04,05,06,07)

10

12

15

8

14

11

11

11

11

11

Madya

Madya

Purnama

Madya

Madya

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Sungai

Putri

Bougenvil 1

Bougenvil 2

Bougenvil 3

Bougenvil 4

Bougenvil 5

Bougenvil 6

Rt:01 (01,02,03)

Rt:11 (11,12)

Rt:08 (08,09,10)

Rt:17 (17)

Rt:21 (20,21,22)

Rt:04 (04,05,06,07)

2

5

10

8

17

20

11

11

11

11

11

11

Madya

Madya

Madya

Madya

Madya

Purnama

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Page 13: POSYANDU LAYSA KASMINATA

13

Bougenvil 7

Bougenvil 8

Bougenvil 9

Rt:15 (14,15,16)

Rt: (Komp B)

Rt: 18 (18)

11

20

14

11

11

11

Madya

Madya

Madya

Strata II

Strata II

Strata II

Legok Teratai 1

Teratai 2

Teratai 3

Teratai 4

Teratai 5

Teratai 6

Teratai 7

Teratai 8

Teratai 9

Teratai 10

Teratai 11

Rt:01 (01,02,03,04)

Rt:23 (22,23)

Rt:28 (27,28,29)

Rt:19 (19,20)

Rt:25 (24,25,26)

Rt:06 (05,06,07,08)

Rt:21 (21,22,23)

Rt:15 (09,10,11,12,13)

Rt:18 (16,17,18)

Rt:30 (30,31)

Rt:14 (14,15)

17

7

10

15

3

20

26

`12

14

20

4

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

Madya

Madya

Madya

Madya

Madya

Madya

Mandiri

Madya

Madya

Madya

Madya

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Strata II

Dapat di lihat dari tabel posyandu binaan Puskesmas Putri Ayu sebanyak

35 unit, terdiri dari 31 Posyandu Madya, 3 Posyandu Purnama, 1 Posyandu

Mandiri, setiap posyandu tersebut telah memiliki jadwal kegiatan yang

tersusun.

Peran kader merupakan salah satu masalah dalam pelaksanaan posyandu

yang dihadapi oleh puskesmas Putri Ayu yang didapat yaitu sebagai berikut:

1. Dari koordinator promosi kesehatan (pihak puskesmas)

Penduduk pada wilayah kerja rata rata berprofesi sebagai pedagang

sehingga tidak punya waktu untuk ke posyandu. Dengan alasan mencari

nafkah mereka tidak datang ke posyandu.

Bagi penduduk ekonomi menengah atas menolak untuk datang ke

posyandu untuk imunisasi karena mereka lebih percaya datang langsung

ke tempat praktik dokter yang mereka percayai.

Jumlah kader Posyandu yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

kegiatan terbatas,

Dulu pelatihan kader dilakukan dinas kesehatan namun sudah lama tidak

dilakukan kembali, sekarang pelatihan hanya dilakukan di lingkungan

Page 14: POSYANDU LAYSA KASMINATA

14

puskesmas Putri Ayu oleh coordinator posyandu untuk menyegarkan

kembali pengetahuan kader.

Kurangnya perekrutan kader baru

o Sehingga beberapa kader ada yang merangkap tugasnya untuk

kegiatan lain, seperti seorang kader yang merupakan ibu rumah

tangga, guru, menjadi kader posyandu bahkan juga menjadi kader

pada kegiatan lain contohnya posbindu yang dilakukan oleh

puskesmas sehingga kadang merasa kelelahan untuk melakukan

kegiatan posyandu.

o Ada beberapa kader yang sudah lanjut usia sehingga kesulitan

dalam melakukan tugasnya sebagai kader dan kadang mereka

berhalangan hadir karena fisik yang mulai melemah.

Kurangnya kerja sama lintas sektor, baik dengan swasta maupun badan

pemerintah lain.

Kurangnya kerjasama antara kader pada beberapa posyandu sehinga

kunjungan posyandu tidak mencapai target,

Pergantian kader baru dengan kader lama sering tidak dilaporkan oleh

kader itu sendiri maupun petugas kesehatan

Kesadaran kader untuk aktif berkurang. Biasanya alasannya karena sibuk

dengan kegiatan lain seperti mengurusi anak atau kegiatan ekonomi

Kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

Posyandu dan atau penyuluhan. Seperti posyandu tidak memiliki gedung

sendiri. Tempat posyandu masih menumpang di rumah warga ataupun

rumah kepala rukun tetangga sehingga tidak bisa diterapkan pelaksanaan

dengan lima meja.

Tokoh Masyarakat tidak hadir saat pelaksanaan Posyandu.

Jarang terbahasnya masalah pada Lokakarya Mini Bulanan.

Kurangnya kesadaran dan peran masyarakat.

Sekarang kegiatan imunisasi sudah tidak dilakukan di posyandu lagi,

melainkan di Puskesmas. Petugas mengeluh banyak vaksin yang terbuang

percuma karena tidak layak pakai lagi, dikarenakan pada saat imunisasi

Page 15: POSYANDU LAYSA KASMINATA

15

jumlah vaksin yang telah di perkirakan untuk sekian anak, namun saat

kegiatan jumlah anak yang datang kurang dari yang diharapkan.

Kurangnya kesadaran kader mengenai hakikat kegiatan posyandu yang

merupakan kegiatan swadaya masyarakat, namun terkadang para kader

mengharapkan adanya bantuan dana operasional dari puskesmas ataupun

dinas kesehatan. Malah terkadang sampai para kader yang menjadi

terbebani karena harus menggunakan biaya sendiri untuk melakukan

kegiatan yang ada di posyandu.

2.Dari kader mengenai masalah-masalah yang dihadapinya :

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa kader bahwa

sebagian kader mengeluhkan kalau di hari posyandu banyak yang tidak datang ke

posyandu, hal ini akan menambah kerja. Para kader harus melakukan kunjungan

rumah untuk mengetahui alasan mengapa mereka tidak datang di hari posyandu.

Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya posyandu dan

partisipasi dari masyarakat. biasanya ibu-ibu banyak yang datang kalau kader

menyediakan PMT, ataupun pemberian vitamin A.

Kurangnya dukungan kepala RT terhadap kegiatan Posyandu ini,

2.8 Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan masalah yang ditemukan di puskesmas Putri Ayu Kota Jambi,

maka alternative pemecahan masalah adalah sebagai berikut:

1. Menentukan jadwal yang tepat bagi para peserta posyandu, dimana

sebelumnya jadwal posyandu dimulai adalah jam 10 pagi, dimana biasanya

pada waktu tersebut ibu-ibu sedang sibuk-sibuknya dengan kegiatan rumah

seperti memasak, membersihkan rumah, berdagang dan lain sebagainya.

Page 16: POSYANDU LAYSA KASMINATA

16

2. Menghimbau supaya Masyarakat mau datang ke Posyandu dengan cara

melakukan kunjungan ke rumah atau door to door yang di lakukan oleh para

kader, atau cara lainnya seperti dari mulut kemulut, saat bertemu di jalan.

Dengan menjelaskan alasan betapa pentingnya kita untuk melakukan kegiatan

posyandu.

3. Melakukan perekrutan kader baru yang bersedia dengan suka rela demi

mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat terutama dibidang posyandu

ini.

4. Mengadakan kegiatan pelatihan dan pembinaan untuk kader dan masyarakat,

misalnya dilaksanakan setiap triwulan sehingga materi penyuluhan yang akan

diberikan ke masyarakat dapat terus diperbaharui dan terarah, ataupun dapat

pula meminta pelatihan kader posyandu kepada dinas kesehatan.

5. Mengadakan kegiatan sosialisasi dengan menarik dan tidak monoton supaya

suasana sosialisasi atau penyuluhan tidak membosankan bagi para peserta

yang hadir.

6. Menjalin kerjasama lintas sektor dalam mengkoordinir kader dan masyarakat.

7. Meningkatkan keaktifan dan keturutsertaan para tokoh masyarakat dalam

kegiatan pelaksanaan Posyandu. Tokoh masyarakat yang jarang datang pada

pelaksanaan Posyandu dapat diingatkan dan dilakukan pendekatan agar

bersedia hadir setiap pelaksanaan kegiatan.

8. Merencanakan waktu yang tepat kapan akan dilakukan pendekatan dengan

tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membicarakan keterlibatan mereka

dalam pelaksanaan Posyandu serta mempersiapkan kader atau tenaga

kesehatan yang akan melakukan pendekatan dengan cara di undang pada

kegiatan Mini Loka Karya Triwulan.

9. Mencari siapa tokoh masyarakat atau agama yang mudah didekati atau yang

mudah di ajak bicara serta mau menerima sosialisasi dari kader atau tenaga

kesehatan tentang Posyandu.

Page 17: POSYANDU LAYSA KASMINATA

17

10. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi para tokoh masyarakat dan agama

untuk mengajak seluruh msyarakat yang ada di sekitarnya tentang pentingnya

posyandu bagi bayi dan balita.

11. Menjadikan tokoh masyarakat atau agama tersebut menjadi kader Posyandu

untuk menggantikan kader yang sering tidak hadir pada Posyandu

sebelumnya, sehingga mereka mendapatkan dana insentif sebagai kader.

12. Pertemuan berkala dengan Kelompok-kelompok PKK termasuk Kader-kader

Dasawisma dan Kader-kader Posyandu di kelurahannya serta pihak-pihak lain

yang terkait, membahas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan

kegiatan Posyandu dan mencari jalan untuk mengatasinya. Hal ini juga

bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar kader.

13. Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya peran seorang kader dan

kerjasama antar kader untuk menunjang kegiatan posyandu di puskesmas

dengan mengundang semua kader dengan kerjasama lintas sektoral.

14. Kader-kader yang bermasalah di panggil, ditanyakan penyebab

permasalahannya dan dicarikan solusi oleh petugas kesehatan.

15. Memberikan peringatan kepada kader yang tidak datang dalam 3 bulan

berturut-turut dan memberikan penghargaan kepada kader yang aktif.

16. Kader dan petugas kesehatan yang bertanggung jawab dengan posyandu

wajib melaporkan pertukaran kader

17. Pendataan ulang kader dan pengawasan kegiatan posyandu oleh petugas

kesehatan setiap bulan.

18. Kembali menggiatkan kegiatan imunisasi di posyandu karena ini merupakan

daya Tarik dari posyandu itu sendiri, masyarakat tentu akan berbondong-

bondong membawa anaknya ke posyandu untuk diimunisasi. Dan untuk para

petugas maupun kader baiknya diberikan pengetahuan tentang tata cara

penyimpanan vaksin yang disediakan untuk posyandu agar tidak rusak walau

tidak digunakan nantinya diposyandu.

19. Para kader ataupun petugas melakukan pembuatan kegiatan yang inovatif

seperti pembuatan toga dengan memanfaatkan tanah disekitar rumah

masyarakat yang nantinya tanaman tersebut di jual dan akan mendapatkan

Page 18: POSYANDU LAYSA KASMINATA

18

keuntungan yang dapat membantu perekonomian keluarga atau bahkan dapat

pula membantu kelangsungan kegiatan di posyandu.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Posyandu (pos pelayananan terpadu) adalah salah satu bentuk upaya

pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk

Page 19: POSYANDU LAYSA KASMINATA

19

memberdayakan, memberikan pengetahuan dan kemudahan kepada masyarakat

guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita. Pelaksana

posyandu adalah kader dituntun oleh petugas sebagai fasilitator. Anggota

masyarakat yang bersedia menjadi kader, menurut Direktorat Pelayanan

Kesehatan Masyarakat, adalah tenaga sukarela yang berasal dan mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat setempat, yang telah memperoleh latihan dan

merasa terpanggil untuk melaksanakan, memelihara dan mengembangkan

kegiatan yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat dalam usaha pengembangan

kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan. Namun tidak menutup

kemungkinan melakukan kegiatan inovatif lainnya yang mampu mendukung

kegiatan inti tersebut selama memegang prinsip memberdayakan potensi yang

dimiliki masyarakat guna mencapai derajat kesehatan se-optimal mungkin.

Masalah-masalah peran kader di puskesmas Putri Ayu Kota Jambi

Kurangnya kerjasama antar kader

Pergantian kader baru dengan kaderlama tidak dilaporkan

Kesadaran kader untuk aktif berkurang hal ini diperberat dengan tidak

adanya peremajaan kader.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu

Kurangnya kesadaran kader posyandu akan hakikat posyandu dimana

posyandu bukan hanya program dinas kesehatan atau puskesmas saja

namun merupakan bentuk usaha masyarakat yang seharusnya secara

swadaya oleh masyarakat untuk mendirikan dan menjalankannya.

Kurangnya pengetahuan petugas dan juga kader tentang cara penyimpanan

dan penggunaan vaksin untuk imunisasi sehingga terjadi kerusakan pada

vaksin yang tidak digunakan.

Page 20: POSYANDU LAYSA KASMINATA

20

Daftar Pustaka

1. Bidang pemberdayaan masyarakat Kota Jambi. Pedoman pengelolaan

Posyandu. Jambi: Depkes; 2009.

2. Muninjaya, A. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC; 2004.

Page 21: POSYANDU LAYSA KASMINATA

21

3. Kementerian kesehatan RI. Buku panduan kader Posyandu menuju keluarga

sadar gizi. Jakarta: 2011.

4. Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Saya bangga dengan

kader Posyandu. Jakarta: Depkes; 2009.

5. Khotimah. Evaluasi pelayanan program gizi dan posyandu tahun 2007 pada 4

Puskesmas di Palembang. Yogyakarta: Universitas Gadjamada; 2010.

LAMPIRAN