PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

23
Dasar dan Perilaku Kelompok Oleh : Like Lorensa 041411331130 Wilda Sebrina 041411331168 Selvy Hartono 041411331101 Lulut Khusnawati 041411331171 Renata Kanaratih 041411331166

description

-

Transcript of PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

Page 1: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

Dasar dan Perilaku Kelompok

Oleh :

Like Lorensa 041411331130Wilda Sebrina 041411331168Selvy Hartono 041411331101Lulut Khusnawati 041411331171Renata Kanaratih 041411331166Hilda Devi 041411331015Saraswati Ayuning G 041411331091

Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Airlangga

2015

Page 2: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Serta shalawat

dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Rasulullah SAW. Berkat

rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik guna

memenuhi tugas makalah Perilaku Organisasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga. Dalam memenuhi persyaratan tersebut kami membuat

makalah yang berjudul “Dasar dan Perilaku Kelompok”.

Dalam menyusun makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman kami. Cukup banyak tantangan dan hambatan yang kami temukan

dalam menyusun makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Surabaya, 10 Mei 2015

2

Page 3: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

Daftar Isi :

Kata Pengantar ........................................................................................................2

Daftar Isi ................................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah ....................................................................................................4

1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Mendefinisikan dan Mengklasifikasikan Kelompok ....................................................6

2.2 Tahap-Tahap dalam Pengembangan Kelompok …………….…………........................ 7

2.3 2.3 Properti Kelompok:Peranan, Norma, Status, Besaran, Kekompakan, dan keragaman .................................................................................................................................. 8

2.4 Properti Kelompok 2 : Norma ....................................................................................... 8

2.5 Properti Kelompok 4 : Besaran ..................................................................................... 11

2.6 Properti Kelompok 5 : Kekompakan ……………………………………...................... 12

2.7 Properti Kelompok 6 : Keragaman …............................................................................. 13

2.8 Pengambilan Keputusan Kelompok ............................................................................. 13

2.9 Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok ……………………..................... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran ............................................................................................ 15

3.2 Daftar Pustaka .................................................................................................................15

3

Page 4: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah

1. Apa saja identifikasi kelompok dan tipe kelompok ?

2. Bagaimana identifikasi lima tahap pengembangan kelompok ?

3. Bagaimana peranan perubahan kebutuhan dalam situasi yang berbeda ?

4. Bagimana norma dan status memaksakan pengaruh pada perilaku inidividu ?

5. Bagaimana besaran kelompok mempengaruhi kinerja kelompok ?

6. Apa saja kelemahan serta manfaat dari kekompakan kelompok ?

7. Bagaimana implikasi keragaman bagi efektivitas kelompok ?

8. Apa saja perbedaan antara kelebihan dan kekurangan dari pengambilan

keputusan kelompok ?

9. Bagaimana efektivitas teknik berinteraksi, apakah sumbang pendapat atau

kelompok nominal ?

1.2 Tujuan

1. Mendefinisikan kelompok, dan mengenal tipe kelompok yang berbeda.

2. Identifikasi lima tahap pengembangan kelompok.

3. Memperlihatkan bagaimana peranan perubahan kebutuhan dalam situasi yang

berbeda.

4. Mendeskripsikan bagaimana norma dan status memaksakan pengaruh pada

perilaku individu.

5. Mendeskripsikan bagaimana besaran kelompok mempengaruhi kinerja

kelompok.

4

Page 5: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

6. Mendeskripsikan perbandingan antara manfaat dan kelemahan dari kelompok

yang kompak

7. Menjelaskan implikasi keragaman bagi efektivitas kelompok.

8. Membandingkan antara kelebihan dan kekurangan dari pengambilan

keputusan kelompok.

9. Membandingkan antara efektivitas teknik berinteraksi, sumang pendapat, dan

kelompok nominal.

5

Page 6: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Mendefinisikan dan Mengklasifikasikan Kelompok

Kelompok (group) Dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kelompok dapat dibagi berdasarkan sifat :

1. Kelompok formal (formal group) Suatu kelompok kerja yang ditetapkan yang didefinisikan oleh struktur organisasi.

2. Kelompok informal (informal group)Suatu kelompok yang tidak ditetapkan strukturnya secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasional; misalnya kelompok yang terlihat sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk kontak social.

Teori identitas sosial (social identity theory) Sudut pandang yang mempertimbangkan ketika dan kapan para individu mempertimbangkan para anggota kelompoknya sendiri.

Favoritivisme dalam kelompok (ingroup favoritism) Sudut pandang yang melihat para anggota dari dalam kelompok lebih baik dibandingkan orang lain, dan orang-orang yang tidak tergabung dalam kelompok semuanya sama.

Karakteristik yang membuat identitas social menjadi penting bagi seseorang :

1. KesamaanOrang-orang yang memiliki nilai atau karakteristik yang sama sebagaimana para anggota lainnya dari organisasi mereka memiliki level identifikasi kelompok yang lebih tinggi.

2. KeunikanOrang-orang yang lebih cenderung memperhatikan identitas yang memperlihatkan bagaimana mereka berbeda dari kelompok lainnya.

3. StatusOrang-orang yang menggunakan identitas untuk mendefinisikan diri mereka sendiri dan meningkatkan penghargaan diri, sehingga masuk akal bahwa mereka tertarik dalam mengaitkan diri mereka sendiri dengan kelompok yang memiliki status tinggi.

6

Page 7: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

4. Penurunan yang tidak pastiKeanggotaan dalam sebuah kelompok juga membantu beberapa orang memahami siapa mereka dan bagaimana mereka menyesuaikan diri ke dalam dunia.

2.2 Tahap-Tahap dalam Pengembangan Kelompok

1. Model Lima Tahap

Tahap ini mencirikan kelompok yang berjalan melalui tahapan yang unik, yaitu:

a) membentuk, digolongkan sebagai sejumlah besar ketidakpastian mengenai tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Tahap ini akan selesai ketika para anggota mulai berpikir bahwa dirinya sendiri sebgai bagian dari sebuah kelompok.

b) mempeributkan, adalah salah satu konflik intrakelompok. Terdapat konflik tentang siapa yang akan mengendalikan kelompok. Ketika tahap ini selesai, akan terdapat suatu hierarki kepemimpinan yang relatif jelas di dalam kelompok.

c) menyusun norma, adanya rasa identitas kelompok yang kuat dan persahabatan. Tahap ini selesai ketika struktur kelompok mengeras dan kelompok telah berasimilasi serangkaian umum mengenai apa yang mendefinisikan perilaku anggota yang benar.

d) mengerjakan, struktur pada poin ini sepenuhnya fungsional dan diterima, energi kelompok telah berpindah dari mengenal dan memahami satu sama lain hingga mengerjakan tugas yang ada.

e) membubarkan. Adalah mengakhiri kegiatan dan mempersiapkan diri untuk pembubaran.

2. Model Kesetimbangan-berselang

Untuk kelompok yang bersifat sementara dengan tenggat waktu yang tidak mengikuti model lima tahap yang biasanya.

a) Pertemuan pertama mereka menetapkan arah kelompokb) Fase pertama aktivitas kelompok adalah salah satu dari inersiac) Suatu transisi terjadi tepat ketika kelompok telah terpakai setengah dari waktu

yang telah ditetapkan

7

Page 8: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

d) Transisi ini memprakarsai perubahan besare) Fase kedua dari inersia mengikuti transisif) Pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh aktivitas yang diaksekerasikan

2.3 Properti Kelompok: Peranan, Norma, Status, Besaran,

Kekompakan, dan Keragaman.

Properti Kelompok 1: Peran

Peran merupakan suatu rangkaian pola perilaku yang diharapkan yang

dikaitkan dengan seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial.

Persepsi peran (role perception) suatu sudut pandang individu mengenai

bagaimana dia seharusnya bertindak dalam suatu situasi tertentu.

Ekspektasi peran (role expectation) adalah cara orang lain meyakini anda

bertindak dalam suatu konteks tertentu. Di tempat kerja, kita melihat ekpektasi peran

melalui perspektif kontrak psikologis. Kontrak psikologis adalah pernyataan yang

tidak tertulis yang mengemukakan apa yang manajemen harapkan dari karyawan dan

sebaliknya.

Konflik peran adalah suatu situasi yang mana individu dihadapkan oleh

ekspektasi peran yang berbeda-beda

.

2.4 Properti Kelompok 2 : Norma

Norma adalah standar perilaku yang diterima di dalam kelompok dan berlaku

di antara para anggota kelompok. Ketika disetujui dan diterima oleh kelompok, maka

norma akan memengaruhi perilaku para anggota dengan pengendalian eksternal yang

minimum. Norma yang paling umum adalah norma kinerja, yaitu memberikan

8

Page 9: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

petunjuk secara eksplisit mengenai bagaimana kerasnya anggota harus bekerja, apa

level output yang harus dihasilkan, dan bagaimana menyelesaikan pekerjaan.

Studi Hawthorne

Setelah para peneliti Hawthorne melakukan serangkaian eksperimen, norma

kelompok yang ditetapkan meliputi sejumlah kalimat “jangan”. Jangan menjadi

perusak peringkat, yang menghasilkan terlalu banyak pekerjaan. Jangan menjadi

seorang pemahat, yang menghasilkan terlalu sedikit pekerjaan. Jangan memekik pada

beberapa rekan kerja anda. Kelompok menggalakkan norma-norma tersebut melalui

metode-metode yang meliputi sarkasme, saling mengejek, menertawakan, dan bahkan

meukul lengan.

Kepatuhan

Kepatuhan adalah penyesuaian perilaku seseorang agar sejalan dengan norma

kelompok. Norma kelompok menekan kita untuk mengarah pda kepatuhan. Kita

menginginkan menjadi salah satu dari kelompok dan oleh karenanya hindari terlihat

berbeda. Kelompok acuan adalah kelompok yang anggotanya memerhatikan anggota

lain, menganggap bahwa dirinya anggota atau akan menjadi anggota kelompok itu,

dan merasa bahwa para anggota kelompok sangat berarti baginya. Kemudian,

implikasinya adalah bahwa semua kelompok tidak memaksakan tekanan kepatuhan

yang sama pada para anggota mereka.

Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja

Perilaku menyimpang di tempat kerja adalah perilaku bersifat sukarela yang

melanggar norma organisasi secara signifikan dan, dengan demikian, dapat

mengancam kesejahteraan organisasi atau para anggotanya. Juga dinamakan perilaku

antisosial atau ketidaksopanan di tempat kerja. Konsekuensi dari perilaku

menyimpang di tempat kerja ini, tim secara kolektif mulai memiliki suasana hati yang

negatif. Suasana hati yang negatif ini kemudian menghasilkan upaya koordinasi yang

9

Page 10: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

buruk dan menurunkan tingkat kinerja kelompok, terutama ketika terdapat banyak

komunikasi negatif secara nonverbal di antara para anggota.

Properti Kelompok 3 : Status

Status adalah suatu posisi yang didefinisikan secara sosial atau peringkat yang

diberikan kepada kelompok atau para anggota kelompok oleh orang lain. Status

merupakan pemotivasi yang signifikan dan memiliki konsekuensi perilaku yang besar

ketika para individu memandang kesenjangan antara apa yang mereka yakini atas

status mereka dan apa yang orang lain menganggapnya menjadi apa.

Apa yang Menentukan Status?

Menurut teori karakteristik status, status cenderung berasal dari salah satu di antara

ketiga sumber berikut

1. Kekuasaan seseorang yang dimiliki atas orang lain. Orang-orang yang

mengendalikan hasil dari sumber daya kelompok, cenderung sebagai

penyandang status yang tinggi.

2. Kemampuan seseorang untuk memberikan kontribusi bagi tujuan kelompok.

Orang-orang yang memilki kontribusi yang sangat penting bagi kesuksesan

kelompok cenderung memilki status yang tinggi.

3. Karakteristik pribadi individu. Seseorang yang memiliki karakteristik pribadi

akan dinilai secara positif oleh kelompok dan memilki status yang lebih

tinggi.

Status dan Norma

Status memilki efek yang lebih menarik pada kekuasaan norma dan tekanan

untuk mematuhi. Para individu yang memiliki status yang tinggi sering kali diberikan

lebih banyak kebebasan menyimpang dari norma daripada para anggota kelompok.

Riset mengindikasikan bahwa membawa para anggota yang memiliki status yang

tinggi ke dalam suatu kelompok akan meningkatkan kinerja, tetapi hanya sampai

10

Page 11: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

pada suatu titik, mungkin karena mereka akan memperkenalkan norma-norma yang

kontradiktif.

Status dan Interaksi Kelompok

Orang-orang yang memiliki status yang tinggi cenderung menjadi anggota

kelopok yang lebih sombong. Tetapi perbadaan status benar-benar menghambat

keragaman dari gagasan dan kreativitas dalam kelompok karena para anggota yang

memilki status yang lebih rendah cenderung untuk kurang aktif dalam pembahasan

kelompok.

Ketidakadilan Status

Hal yang dianggap sebagai ketidakadilan akan menciptakan ketidakseimbangan

yang mana menginspirasi bermacam-macam tipe perilaku yang korektif. Perbadaan

status yang besar di dalam kelompok juga berhubungan dengan kinerja individu yang

lebih buruk, kesehatan yang lebih rendah, dan keinginanyang kuat untuk

meninggalkan kelompok.

Status dan Stigmatisasi

Kajian yang telah memperlihatkan bahwa orang-orang yang di stigmatisasi

dapat menulari orang lain dengan stigma mereka. Efek stigma oleh asosiasi ini dapat

menghasilkan opini negatif dan melakukan evaluasi orang-orang yang terafiliasi

dengan individu yang distigmatisasi, bahkan jika asosiasi tingkat dan terjadi secara

kebetulan.

2.5 Properti Kelompok 4 : Besaran

Besaran suatu kelompok bergantung pada apa varibel dependen yang kita

amati. Temuan yang paling penting mengenai besaran kelompok dengan

11

Page 12: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

memperhatian kemalasan social, kecenderungan bagi individu untuk mengeluarkan

sedikit upaya ketika bekerja secara kolektif daripada secara sendiri.

Total kinerja kelompok meningkat dengan besaran kelompok, tetapi tambahan

anggota yang baru mengurangi tingkat pengembalian keuntungan pada produktivitas

individu. Jadi, semakin banyak menjadi semakin baik dalam total produktivitas suatu

kelompok yang terdiri atas empat orang lebih besar daripada yang terdiri atas tiga

orang, tetapi produktivitas individu masing-masing anggota mengalami penurunan.

Salah satu penyebab kemalasan sosial misalkan; jika anda melihat orang lain

yang kurang berkompeten , anda akan menetapkan ulang keadilan dengan

mengurangi upaya anda. Penjelasan lainnya ialah penyebaran tanggung jawab.

Beberapa cara mencegah kemalasan social diantaranya :

- menetapkan tujuan kelompok

- meningkatkan kompetisi intrakelompok

- kontribusi

- memilih anggota yang memiliki motivasi yang tinggi

- memberi imbalan jika memungkinkan

2.6 Properti Kelompok 5 : Kekompakan

Setiap kelompok memiliki kekompakan yang berbeda, dimana kekompakan

merupakan keadaan yang mana anggota tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk

tetap bertahan di dalam kelompok. Hubungan antara kekompakan dengan

produktivitas bergantung pada norma yang terkait dengan kinerja kelompok. Jika

norma, kualitas, output, dan kerjasama dengan para pihak luar tinggi, suatu kelompok

yang kompak akan menjadi lebih produktif daripada kelompok yang kurang kompak.

Langkah untuk mendorong kekompakan kelompok :

- Membuat kelompok menjadi lebih kecil

- Mendorong perjanjian dengan tujuan kelompok

- Meningkatkan waktu yang dihabiskan bersama-sama

- Mengisolasi kelompok secara fisik

- Adanya imbalan saat ada kompetisi

12

Page 13: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

2.7 Properti Kelompok 6 : Keragaman

Keragaman terlihat untuk meningkatkan konflik kelompok, terutama dalam

tahap awal masa jabatan kelompok, yang mana sering kali menurunkan moral

kelompok. Level masa jabatan keragaman yang lebih tinggi tidak terkait dengan

kinerja kelompok yang lebih rendah ketika terdapat praktik sumber daya manusia yang

berorientasi pada tim yang efektif. Tim yang memiliki opini anggota yang berbeda

akan cenderung lebih banyak mengalami konflik, tetapi para pemimpin yang dapat

mengarahkan kelompok untuk fokus pada tugas dan mendorong pembahasan

permasalahan kelompok. Efek samping dalam tim yang beragam adalah lini kesalahan,

yaitu divisi yang dipandang membagi kelompok menjadi dua atau lebih subkelompok

yang didasarkan pada perbedaan individu misalnya jenis kelamin, ras, umur,

pengalaman kerja, dan pendidikan. Lini kesalahan yang didasarkan pada perbedaan

keterampilan, pengetahuan, dan keahlian dapat memberikan manfaat ketika kelompok-

kelompok dalam budaya organisasi yang menekankan kuat pada hasil.

2.8 Pengambilan Keputusan Kelompok

Menyebutkan kekuatan dan kelemahan dari pengambilan keputusan kelompok

1. Keunggulan dalam pengambilan keputusan kelompoka. Menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkapb. Menawarkan semakin meningkatnya keragaman pandanganc. Meningkatkan penerimaan atas sebuah solusi

2. Kelemahan dalam pengambilan keputusan kelompoka. Keputusan kelompok akan memakan lebih banyak waktub. Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam kelompokc. Diskusi kelompok dapat didominasi oleh satu atau sedikit anggotad. Memunculkan adanya tanggung jawab ambigu (tidak jelas)

Terkait dengan akurasi, keputusan kelompok biasanya lebih akurat dibandingkan keputusan dari rata-rata individu dalam sebuah kelompok. Namun kurang akurat dalam penilaian dari anggota kelompok. Dalam hal kecepatan,

13

Page 14: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

keputusan individual lebih akurat. Tetapi, dalam hal kreativitas, keputusan kelompok lebih efektif.

Efektivitas tidak dapat dipertimbangkan tanpa menilai efisiensi. Dalam keputusan kelompok biasanya kurang efisien dibandingkan dengan individual. Oleh karena itu, diperlukan adanya pertimbangan dalam efektivitas untuk menutup ketidakefisien keputusan kelompok.

PEMIKIRAN KELOMPOK DAN PERGESERAN KELOMPOK

Pemikiran kelompok adalah suatu fenomena yang menunjukkan norma konsensus melampaui penilaian atas sejumlah alternatif tindakan yang lebih realistis dan penuh ekspresi dari pandangan menyimpang, minoritas, dan tidak populer.

Pergeseran kelompok adalah suatu perubahan resiko keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh anggota dalam kelompok dapat menjadi resiko yang lebih besar.

2.9 TEHNIK-TEHNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Bentuk pengambilan keputusan yang umum terjadi di dalam kelompolk yang berinteraksi, dimana para anggota bertemu secara tatap muka dan mengandalkan interaksi verbal maupun nonverbal agar saling berkomunikasi.

Tukar pikiran yaitu salah satu teknik pengambilan keputusan dengan mengatasi tekanan pada konformitas dalam kelompok yang berinteraksi yang dapat memperlambat perkembangan alternatif yang kreatif dengan menahan kritikan.

Teknik nominal kelompok adalah sebuah metode pengambilan keputusan kelompok dimana para anggota individual bertemu secara tatap muka untuk menyatukan penilaian mereka dengan cara sistematis tetapi independen. Keuntungannya adalah mengizinkan kelompok untuk bertemu secara formal tetapi tidak menghalangi pemikiran independen.

14

Page 15: PO Dasar Dan Perilaku Kelompok

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran

Norma dapat mengendalian perilaku di dalam kelompok. Adanya rasa

ketidakadilan status dapat menciptakan frustasi dan produktivitas secara

negative. Kekompakan juga merupakan aspek penting yang dapat

mempengaruhi produktivitas suatu kelompok. Hal terakhir ialah langkah-

langkah dalam mengambil keputusan di suatu kelompok.

3.2 Daftar Pustaka

Robbins, Stephen P.2015. Perilaku Organisasi. Jakarta:

Salemba Empat.

15

ii