Social Engagement Benchmark // GlobalWebIndex // October 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Messenger (dalam ). Berdasarkan survei yang dilakukan...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Messenger (dalam ). Berdasarkan survei yang dilakukan...
i
PERBEDAAN NIAT MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI
ONLINE SHOP PADA WANITA DITINJAU DARI BENTUK
POTONGAN HARGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Lorensia
109114102
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Effort and courage are not enough without purpose and direction. -John F. Kennedy-
What ever you do, do it well. -Walt Disney-
Out of clutter, find simplicity. From discord, find harmony. In the middle of difficulty lies opportunity. -Albert Einstein-
The future belongs to who prepare for it today.
-Malcolm X-
The future is depends on what we do in the present. -Mahatma Gandhi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Tuhan yang senantiasa membimbing dan memberikan berkatnya kepada saya
sehingga mampu menyelesaikan karya ini
Orang tua, adik, dan keluargaku yang senantiasa memberikan dukungan
kepada saya hingga terselesaikannya karya ini
Pacar dan keluarganya yang selalu memberikan motivasi dan semangat
Dosen pembimbing yang senantiasa membantu dan membimbing saya
hingga terwujudnya karya ini
Serta kepada semua teman yang telah mendukung terwujudnya karya ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERBEDAAN NIAT MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI ONLINE SHOP
PADA WANITA DITINJAU DARI BENTUK POTONGAN HARGA
Lorensia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan niat membeli produk
pakaian di online shop pada wanita ditinjau dari bentuk potongan harga. Bentuk
potongan harga yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk potongan
harga nominal (rupiah) dan persen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat perbedaan niat membeli produk pakaian di online shop pada
wanita ditinjau dari bentuk potongan harga nominal dan persen. Penelitian ini
melibatkan 230 subjek. Subjek pada penelitian ini adalah wanita yang pernah
melakukan belanja online. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
skala niat membeli. Reliabilitas dari skala tersebut adalah sebesar 0,907. Hasil uji
asumsi yang dilakukan menunjukkan bahwa data memiliki sebaran data yang
normal (p>0,05) dan homogen (p>0,05). Data kemudian dianalisis dengan uji
independent sample t-test. Hasil uji tersebut menghasilkan nilai signifikansi
sebesar 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan niat
membeli produk pakaian di online shop pada wanita ditinjau dari bentuk potongan
harga nominal dan persen.
Kata kunci: niat membeli, bentuk potongan harga, online shop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DIFFERENCE OF INTENTION TO BUY ONLINE SHOPS’ CLOTHING PRODUCTS IN WOMEN BASED ON DISCOUNTS
FRAMING
Lorensia
ABSTRACT
This study aimed to determine differences in intention to buy online
shops’ clothing products in women based on discounts framing. Discount frames
that used in this research are nominal-off (rupiah) and percentage-off. The
hypothesis of this study was there are differences in intention to buy online shops’ clothing products in women based on nominal-off and percentage-off price. The
study involved 230 subjects. Subjects in this study were women who have been
shopped online. Data collecting was performed by using intention to buy scale.
The reliability of the scale was 0.907. The results of assumptions test indicated
that the data had a normal distribution (p> 0.05) and homogeneous (p> 0.05). Data
were analyzed with independent sample t-test. The test results produced a
significance value of 0.000 (p <0.05) which showed that there are differences in
intention to buy online shops’ clothing products in women based on nominal-off
and percentage-off price.
Keywords: purchase intention, discount framing, online shop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsinya yang berjudul “Perbedaan Niat Membeli Produk Pakaian pada Online
Shop Ditinjau dari Bentuk Potongan Harga pada Wanita”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, ada banyak pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing akademik.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S.Psi., M.A., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi. Terima kasih atas bantuan, bimbingan, kesabaran, dan ketelatenannya
selama proses penyusunan skripsi ini.
4. Keluargaku tercinta (orang tua, adik, tante, kakek, dan nenek), terutama untuk
Mama yang selalu memberikan dukungannya dan tidak pernah bosan
mengingatkan serta mengomeli saya untuk segera menyelesaikan skripsi.
5. Special thanks for my lovely bro, Randy Fernando “nyinknyink”. Thank you
for hearing all of my babble. Thank you for being a comforter. Thank you so
much for always accompany me. You really are a big help for me. Without
you maybe I can’t finish this as soon as possible. Love u :p
6. Jeff Naftanael, pacar tersayang. Terima kasih telah menjadi motivasiku dan
terima kasih selalu memberiku ketenangan ketika pikiranku kacau saat
mengerjakan skripsi.
7. Keluarga Besar Jeff Naftanael. Terima kasih telah memberikan banyak
dukungan, masukkan, dan tidak pernah bosan menanyakan, “Skripsi gimana,
Ren?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN MOTTO iv
HALAMAN PERSEMBAHAN v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR SKEMA xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 8
1. Manfaat Teoritis 8
2. Manfaat Praktis 8
BAB II LANDASAN TEORI 9
A. Niat Membeli Produk Pakaian pada Online Shop 9
1. Pengertian Niat 9
2. Pengertian Niat Membeli 10
3. Pengertian Niat Membeli Produk Pakaian di Online Shop
11
4. Elemen Niat 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5. Proses Terbentuknya Niat Berdasarkan Theory of Reasoned
Action 13
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Membeli 15
B. Bentuk Potongan Harga 20
1. Pengertian Harga 20
2. Pengertian Potongan Harga 21
3. Bentuk Potongan Harga 21
C. Dinamika Perbedaan Niat Membeli Produk Pakaian di Online
Shop pada Wanita Ditinjau dari Bentuk Potongan Harga 26
D. Hipotesis 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31
A. Jenis Penelitian 31
B. Identifikasi Variabel Penelitian 31
1. Variabel Tergantung 31
2. Variabel Bebas 31
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 32
1. Niat Membeli Produk Pakaian pada Online Shop 32
2. Bentuk Potongan Harga 32
D. Subjek Penelitian 32
E. Prosedur Penelitian 33
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data 34
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 37
1. Validitas Alat Ukur 37
2. Seleksi Item 37
3. Reliabilitas Alat Ukur 38
H. Metode Analisis Data 39
1. Uji Asumsi 39
a. Uji Normalitas 39
b. Uji Homogenitas 39
2. Uji Hipotesis 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Pelaksanaan Penelitian 40
B. Deskripsi Subjek Penelitian 41
C. Deskripsi Data Penelitian 44
D. Hasil Penelitian 45
1. Uji Asumsi 45
a. Uji Normalitas 45
b. Uji Homogenitas 46
2. Uji Hipotesis 47
E. Pembahasan 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
A. Kesimpulan 55
B. Saran 56
1. Bagi Subjek Penelitian 56
2. Bagi Pengusaha Online Shop 56
3. Bagi Penelitian Selanjutnya 56
DAFTAR PUSTAKA 57
LAMPIRAN 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Cetak Biru Skala Niat Membeli 35
Tabel 2 Deskripsi Subjek Penelitian 42
Tabel 3 Deskripsi Data Penelitian 44
Tabel 4 Hasil Uji One Sample T-test MT dan ME 45
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas 46
Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas 47
Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Proses Terbentuknya Niat Berdasarkan TRA 12
Gambar 2 Skema Hasil Survei Potongan Harga yang Digunakan oleh Online
Shop di Indonesia 24
Gambar 3 Skema Hasil Survei Potongan Harga yang Digunakan oleh Online
Shop yang Menjual Produk Pakaian di Indonesia 25
Gambar 4 Skema Dinamika Perbedaan Niat Membeli Wanita terhadap
Produk Pakaian pada Online Shop Ditinjau dari Bentuk Potongan
Harga 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Skala Penelitian 54
Lampiran II Uji Reliabilitas dan Seleksi Item 63
Lampiran III Uji Normalitas 65
Lampiran IV Uji Homogenitas dan Hipotesis 67
Lampiran V Uji One Sample T-test Mean Teoritis dan Mean Empiris 69
Lampiran VI Uji Hipotesis Tambahan 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Online shop memiliki potensi yang sangat baik untuk masa yang akan
datang di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh BMI (Brand and Marketing
Institute) terhadap pengguna internet di 10 kota besar di Indonesia pada awal
tahun 2015, menyatakan bahwa pengguna online shop akan meningkat hingga
dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2014. Pada tahun 2015 pengguna
online shop diperkirakan mencapai 57% dari total pengguna internet di
Indonesia yang tahun 2015 ini jumlahnya mencapai 150 juta orang. Selain itu,
menurut BMI nilai belanja online yang pada tahun 2014 mencapai Rp 21
trilliun, diprediksi akan meningkat menjadi Rp 50 trilliun pada tahun 2015
(dalam www.thejakartapost.com; koran.tempo.co).
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) pada tahun 2014 terhadap 2000 orang dari 42 kota di Indonesia,
wanita (58%) lebih banyak melakukan belanja online dibandingkan dengan
pria (42%). Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa produk yang
paling banyak dibeli melalui online shop adalah produk pakaian (72%). Selain
itu, menurut APJII situs yang banyak digunakan untuk berbelanja online
adalah melalui jejaring sosial (64,9%) dan messenger (22,9%). Berdasarkan
survei BMI (2015), jenis jejaring sosial yang banyak digunakan untuk
berbelanja online di Indonesia adalah instagram dan facebook. Sedangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
aplikasi messenger yang banyak digunakan adalah LINE dan Blackberry
Messenger (dalam www.biskom.web.id).
Berdasarkan survei yang dilakukan GlobalWebIndex (GWI) pada kuartal
keempat tahun 2014 terhadap 170 ribu orang dari 32 negara, ditemukan bahwa
Indonesia menduduki peringkat ketiga pengguna aktif instagram terbanyak
dari 32 negara tersebut. Selain itu, hasil survei GWI menunjukkan bahwa
pengguna instagram mengalami peningkatan sebesar 47% pada tahun 2014,
sedangkan pengguna facebook justru mengalami penurunan sebesar 9%.
Survei yang dilakukan oleh Jajak Pendapat (JakPat), sebuah aplikasi survei
online di Indonesia, pada awal tahun 2015 terhadap 530 pengguna instagram,
menunjukkan bahwa 75% pengguna instagram menggunakan media sosial
tersebut untuk memfollow akun online shop (blog.jakpat.net).
Menurut National Retail Federation (2009), konsumen lebih memilih
untuk belanja online karena dirasa lebih praktis dan nyaman. Konsumen
memperoleh kenyamanan untuk dapat belanja 24 jam. Selain itu, konsumen
merasa lebih mudah untuk membandingkan harga melalui internet browsing.
Konsumen juga merasa lebih mudah mencari barang yang diinginkan dan
tidak perlu melawan kerumunan seperti belanja langsung di toko
(www.nrf.com).
Perilaku membeli diawali dengan adanya niat membeli. Menurut
Schiffman dan Kanuk (2004), niat membeli termasuk dalam komponen
konatif pada sikap yang berkaitan dengan kemungkinan tindakan aktual yang
akan dilakukan seseorang sebagai hasil dari evaluasi terhadap suatu objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dengan adanya sikap yang positif terhadap produk, menimbulkan niat
membeli pada konsumen, sehingga pada akhirnya mempengaruhi kemauan
konsumen untuk membeli produk tersebut (Heijden dkk., 2000 dalam Pires,
Stanton, & Eckford, 2004).
Menurut Bagozzi (1993) serta Kim dan Hunter (1993) niat membeli dapat
memprediksi perilaku membeli konsumen. Niat membeli konsumen
menunjukkan keinginan konsumen untuk membeli produk di masa yang akan
datang (Wu, Yeh, & Hsiao, 2011). Dodds, Monroe, dan Grewal (1991)
menyatakan bahwa perilaku membeli pada konsumen memiliki hubungan
yang positif dengan niat membeli. Dengan kata lain, semakin meningkat niat
membeli seseorang, maka semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut
untuk melakukan transaksi membeli produk. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan Berkman dan Gilson (dalam Brown, Popes, dan
Voges, 2001) menunjukkan bahwa konsumen yang melaporkan bahwa dirinya
berniat membeli suatu produk terbukti banyak yang melakukan pembelian
secara aktual.
Hasil survei Master Card (2012) pada bulan Desember 2011 sampai
Februari 2012, memprediksi bahwa niat membeli online masyarakat Indonesia
akan meningkat sebesar 15% dalam 6 bulan ke depan pada tahun 2012.
Menurut Master Card, hasil survei tersebut tidak merepresentasikan
penggunaan Master Card dalam berbelanja. Selain itu, survei yang dilakukan
oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (ideA) bersama dengan Google
Indonesia dan TNS (Taylor Nelson Sofres) pada awal tahun 2014 di 12 kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
besar di Indonesia, memprediksi bahwa niat membeli online di Indonesia akan
terus meningkat. Berdasarkan survei tersebut, ditemukan bahwa 50% dari
subjek yang belum pernah berbelanja online mengungkapkan akan belanja
online dalam 12 bulan ke depan.
Salah satu hal yang mempengaruhi niat konsumen untuk belanja online
adalah harga produk (Nazir dkk., 2012). Hal ini didukung oleh hasil survei
Rakuten (2010) pada 2.000 konsumen online di 4 negara Asia, termasuk
Indonesia, menunjukkan bahwa 78% responden menjadikan harga produk
sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi mereka untuk melakukan
belanja online.
Harga merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan
pemasaran produk terhadap konsumen. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004),
persepsi konsumen terhadap kelayakan harga mempengaruhi niat membeli dan
kepuasan konsumen. Pemasar yang baik harus mampu menetapkan harga
sesuai dengan budaya dan kondisi ekonomi tempat dipasarkannya suatu
produk (Schiffman & Kanuk, 2004). Oleh karena itu, harga produk yang
dianggap murah oleh orang Amerika, mungkin tidak akan sama dengan harga
murah yang dipersepsikan oleh orang Indonesia.
Survei dari The Statistics Portal (2012), menunjukkan bahwa alasan utama
konsumen melakukan belanja online adalah harga. Dengan semakin ketatnya
persaingan harga di dunia online shop, maka para pengusaha online perlu
mengadakan promosi berupa potongan harga untuk meningkatkan penjualan.
Dengan memberikan potongan harga, konsumen dari toko lain dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berpindah ke toko yang mengadakan promosi. Selain itu, konsumen yang
tidak pernah belanja di toko tersebut, kemungkinan akan berbelanja ke toko
tersebut karena adanya potongan harga (Urbany, Dickson, & Sawyer, 2000
dalam Hawkins & Mothersbaugh, 2013).
Bentuk potongan harga mempengaruhi evaluasi, persepsi berhemat, nilai
transaksi, dan niat membeli konsumen (Monroe & Chapman, 1987; Krishna
dkk., 2002; Ailawadi, dkk., 2009). Penelitian sebelumnya mengenai bentuk
potongan harga persen vs nominal menunjukkan bahwa potongan harga persen
lebih efektif dibandingkan dengan potongan harga nominal pada harga produk
murah. Sedangkan, potongan harga nominal lebih efektif pada harga produk
yang mahal (Chen, Monroe, Lou, 1998; McKechnie, dkk., 2012). Harga
produk murah yang digunakan pada penelitian tersebut di bawah $100,
sedangkan produk mahal yang digunakan seharga ratusan dan ribuan dollar.
Review yang dilakukan oleh Grewal, dkk. (2011) terhadap inovasi
promosi menyarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
bentuk potongan harga terhadap online shop. McKechnie, dkk. (2012) juga
menyatakan bahwa penelitian terkait potongan harga persen vs nominal belum
banyak dilakukan. Selain itu, penelitian-penelitian sebelumnya dilakukan di
Amerika dan Eropa yang memiliki format mata uang yang berbeda dengan
Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
potongan harga persen dan nominal terhadap konsumen online shop di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti terhadap 173 online shop
pada bulan Mei 2015 melalui instagram, diketahui bahwa bentuk potongan
harga yang sering diberikan kepada konsumen adalah potongan harga
nominal. Survei tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 64% online shop
memberikan potongan harga dalam bentuk nominal dan sebanyak 36% online
shop memberikan potongan harga dalam bentuk persen. Dari online shop yang
memberikan potongan harga dalam bentuk nominal, ditemukan bahwa 55%
online shop tersebut memberikan potongan harga sebesar 5.000 rupiah per
item. Sedangkan, dari online shop yang memberikan potongan harga dalam
bentuk persen, ditemukan bahwa 62% dari online shop tersebut memberikan
potongan harga sebesar 10%.
Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti tersebut, diketahui bahwa
mayoritas (53%) dari online shop tersebut menjual produk pakaian, sedangkan
lainnya menjual produk kosmetik dan kecantikan, tas, sepatu, aksesoris, dan
gadget. Hasil survei peneliti ini didukung oleh hasil survei JakPat pada awal
tahun 2015 terhadap para penjual online di instagram yang menyatakan bahwa
52% penjual di instagram menjual produk fashion (dalam blog.jakpat.net).
Dari total online shop yang menjual produk pakaian, ditemukan bahwa
sebanyak 72% memberikan potongan harga dalam bentuk nominal dan 38%
memberikan potongan dalam bentuk persen. Sebanyak 68% dari total online
shop yang memberikan potongan harga dalam bentuk nominal, memberikan
potongan harga sebesar 5000 rupiah. Sedangkan, dari total online shop yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
memberikan potongan harga dalam bentuk persen, terdapat 64% online shop
yang memberikan potongan harga sebesar 10%.
Berdasarkan penjelasan tersebut, mayoritas online shop di Indonesia
menggunakan bentuk potongan harga dalam bentuk nominal sebesar Rp 5000.
Padahal berdasarkan penelitian sebelumnya, untuk harga produk yang
tergolong murah akan lebih efektif menggunakan potongan harga persen.
Berdasarkan adanya pertentangan teori dan fakta di lapangan, penelitian ini
akan menguji perbedaan niat membeli produk pakaian online shop pada
wanita ditinjau dari bentuk potongan harga. Penelitian ini akan menggunakan
produk pakaian untuk membatasi jenis produk dalam penelitian ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada perbedaan niat membeli produk pakaian di online shop
pada wanita ditinjau dari bentuk potongan harga?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan niat
membeli produk pakaian di online shop pada wanita ditinjau dari bentuk
potongan harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan informasi di
bidang Psikologi Konsumen mengenai niat membeli produk pakaian di
online shop pada wanita dan bentuk potongan harga.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Subjek Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan bahan evaluasi bagi para konsumen
online shop tentang niat membeli konsumen dan bentuk potongan
harga.
b. Bagi Pengusaha Online
Penelitian ini dapat memberikan bahan evaluasi bagi para
pengusaha online shop tentang niat membeli konsumen dan bentuk
potongan harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. NIAT MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI ONLINE SHOP
1. Pengertian Niat
Niat merupakan komponen konatif dari sikap, yaitu kecenderungan
seseorang akan melakukan tindakan tertentu sebagai tindak lanjut dari
sikap individu tersebut terhadap suatu objek (Schiffman & Kanuk, 2010).
Hal ini sesuai dengan pendapat Bagozzi (1993) serta Kim dan Hunter
(1993) yang mengatakan bahwa sikap dapat memprediksi niat dan niat
dapat memprediksi perilaku seseorang.
Secara lebih khusus, Ajzen (1991) berpendapat bahwa niat
merupakan faktor motivasi yang mempengaruhi tindakan individu. Niat
menunjukkan seberapa kuat keinginan seseorang untuk mewujudkan suatu
perilaku. Semakin kuat niat individu, semakin besar kemungkinan suatu
perilaku akan terwujud.
Menurut Krueger (2003), niat adalah kondisi kognitif yang muncul
sebelum melakukan suatu tindakan. Dua komponen utama dalam niat
adalah bahwa niat tersebut diinginkan oleh individu tersebut dan dianggap
mampu untuk dilaksanakan. Selain itu, Krueger (2003) juga berpendapat
bahwa niat bergantung pada sikap dan kepercayaan yang dianut seseorang,
seperti self-efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Berdasakan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa niat
adalah keinginan individu untuk melakukan suatu perilaku.
2. Pengertian Niat Membeli
Beberapa kamus bahasa mendefinisikan membeli sebagai proses
memperoleh produk atau jasa dengan pembayaran menggunakan uang
(Pusat Bahasa, 2008; Dictionary of the English Language, Fifth Edition,
2011 dalam www.thefreedictionary.com). Menurut Solomon, dkk. (2011),
perilaku membeli bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
individu.
Niat membeli konsumen menunjukkan kemungkinan konsumen
untuk membeli produk di masa yang akan datang (Wu, Yeh, & Hsiao,
2011). Di sisi lain, Schiffman dan Kanuk (2010) menyatakan bahwa niat
membeli merupakan komponen konatif dari sikap, yaitu munculnya
perilaku pada konsumen didasari oleh hasil evaluasi konsumen terhadap
produk.
Niat membeli merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
pengambilan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk (Ajzen,
1991; Bagozzi, 1993; Kim & Hunter, 1993). Menurut Dodds, Monroe, dan
Grewal (1991) perilaku membeli pada konsumen memiliki hubungan yang
positif dengan niat membeli. Dengan kata lain, semakin meningkat niat
membeli seseorang, maka semakin tinggi pula kemungkinan orang
tersebut untuk melakukan transaksi membeli produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
niat membeli merupakan keinginan konsumen untuk memperoleh produk
atau jasa dengan pembayaran menggunakan uang.
3. Pengertian Niat Membeli Produk Pakaian di Online Shop
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2008), produk
merupakan barang atau jasa yang ditambah nilai gunanya melalui suatu
proses produksi. Sedangkan menurut Dictionary of the English Language,
Fifth Edition (2011) dalam www.thefreedictionary.com menyatakan bahwa
produk merupakan barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
untuk dijual kepada konsumen. Secara lebih lengkap, WebFinance, Inc.
(2015) dalam www.bussinessdictionary.com mendefinisikan bahwa produk
adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses yang memiliki
nilai fungsi dan manfaat untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2008) mendefinisikan
pakaian sebagai barang yang dipakai pada tubuh, seperti kaos, celana, dan
gaun. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa produk
pakaian adalah barang yang ditawarkan kepada konsumen yang dihasilkan
melalui suatu proses dengan fungsi untuk digunakan pada tubuh.
Menurut Nazir dkk. (2012), online shoping merupakan proses transaksi
jual beli barang dan jasa yang dilakukan secara online melalui jaringan
internet. Di Indonesia perdagangan online lebih banyak dilakukan melalui
media sosial dan aplikasi messenger. Media sosial yang banyak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
oleh penjual untuk memasarkan produknya adalah facebook dan
instagram. Namun, hasil survei GlobalWebIndex pada kuartal keempat
2014 menunjukkan bahwa terjadi penurunan pengguna facebook di tahun
tersebut, sedangkan pengguna instagram mengalami pertumbuhan yang
pesat hingga 47%. Hasil survei yang dilakukan JakPat pada awal tahun
2015 (dalam blog.jakpat.net) terhadap para penjual online di instagram,
menyatakan bahwa cara konsumen melakukan proses pemesanan barang
atau berkomunikasi dengan penjual dilakukan melalui Blackberry
Messenger (74%) dan LINE (69%).
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa niat membeli
produk pakaian pada online shop adalah keinginan konsumen untuk
memperoleh barang yang dihasilkan dari suatu proses dengan fungsi untuk
digunakan pada tubuh melalui fasilitas internet seperti instagram dan
online messenger (Blackberry Messenger dan LINE).
4. Elemen Niat
Menurut Fishbein dan Ajzen (1977; 2005), niat memiliki 4 elemen
yang menentukan munculnya suatu perilaku, yaitu:
a. Target
Target mengacu pada kepada apa atau siapa perilaku tersebut
ditujukan.
b. Tindakan
Jenis tindakan yang dilakukan oleh individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Konteks
Mengacu pada kondisi lingkungan yang mendukung untuk
pelaksanaan tindakan.
d. Waktu
Mengacu pada kapan perilaku tersebut akan dilaksanakan.
5. Proses Terbentuknya Niat Berdasarkan Theory of Reasoned Action
Theory of Reasoned Action (TRA) digunakan untuk memprediksi suatu
perilaku dan bagaimana individu melakukan perilaku tersebut (Fishbein
dan Ajzen, 1997; Schiffman dan Kanuk, 2010). Banyak peneliti yang
menggunakan teori ini untuk memprediksi dan menjelaskan niat membeli
konsumen (Lin, 2007; Tarkiainen & Sundqvish, 2005; Limayem, Khalifa,
& Frini, 2000). Dalam teori ini niat ditentukan oleh 2 hal, yaitu sikap
terhadap perilaku dan norma subjektif (Fishbein & Ajzen, 1977; Ajzen,
1991; Fishbein & Ajzen ,2005).
a. Sikap terhadap perilaku
Sikap terhadap perilaku merupakan evaluasi yang dilakukan
individu mengenai suatu perilaku. Secara umum sikap terhadap
perilaku mengandung unsur instrumental dan pengalaman. Unsur
instrumental berisi tentang perilaku tersebut diinginkan - tidak
diinginkan atau penting-tidak penting untuk dilakukan. Sedangkan,
unsur pengalaman berisi tentang perilaku tersebut menyenangkan –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tidak menyenangkan atau menarik atau membosankan untuk dilakukan
(Ajzen & Driver dalam Fishbein & Ajzen, 2005).
b. Norma Subjektif
Norma subjektif adalah kepercayaan individu mengenai pemikiran
dari lingkungan sosialnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan. Selain itu, individu cenderung memiliki motivasi untuk
mengikuti tuntutan lingkungan. Norma subjektif memiliki 2
subkomponen, yaitu norma injunctive dan descriptive. Norma
injunctive merupakan persepsi individu tentang perilaku yang
diharapkan oleh lingkungannya. Sedangkan, norma descriptive
berkaitan dengan persepsi individu tentang apa yang dilakukan oleh
lingkungannya (Cialdini, 2003; Heath & Gifford, 2002).
Gambar 1. Skema Proses Terbentuknya Niat Berdasarkan TRA
(Fishbein & Ajzen, 1977; 2005)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Ajzen (1991) menyatakan bahwa semakin baik sikap, norma subjektif,
dan persepsi kontrol perilaku yang dimiliki individu, maka kemungkinan
individu merealisasikan niat yang dimiliki menjadi suatu tindakan akan
semakin besar. Meskipun demikian, hal ini dipengaruhi oleh jenis perilaku
dan situasi.
Menurut East, Wright, dan Vanhuele (2013), TRA cocok untuk segala
jenis perilaku yang memiliki alasan untuk melakukannya. Terkait dengan
perilaku konsumen, East, Wright, dan Vanhuele (2013) menyatakan bahwa
teori ini lebih cocok untuk menjelaskan kategori produk dibandingkan
dengan menggunakan merk. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan adanya
perbedaan kepercayaan dan sikap terhadap merk produk.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa niat seseorang
ditentukan oleh sikap terhadap perilaku dan norma subjektif.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Niat Membeli Online
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat membeli
Niat membeli merupakan kompenen penting dalam proses
pengambilan keputusan konsumen untuk membeli barang atau tidak.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), berikut ini adalah faktor yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen:
1) Faktor Budaya
Budaya adalah sekumpulan persepsi dan nilai-nilai tentang
perilaku yang harus dilakukan berdasarkan lingkungannya. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kelompok sosial memiliki budaya, hal ini mempengaruhi perilaku
membeli individu. Dalam memasarkan suatu produk, pemasar
cenderung fokus pada suatu budaya. Permasar juga harus dapat
melihat pergeseran budaya yang terjadi. Misalnya, pergeseran
budaya terjadi terkait dengan issue kesehatan, maka pemasar perlu
fokus terhadap produk-produk yang berkaitan dengan kesehatan.
2) Faktor Sosial Ekonomi
Perilaku membeli konsumen dipengaruhi oleh kelas sosial,
lingkungan keluarga, dan peran sosial. Kelas sosial ditentukan
oleh berbagai variabel seperti, jenis pekerjaan, jumlah
pendapatan, dan tingkat pendidikan. Masyarakat dengan kelas
sosial yang sama cenderung memiliki perilaku berbelanja yang
sama. Orang yang berasal dari keluarga dengan status sosial
menengah ke atas cenderung akan membeli produk-produk yang
bermerek.
3) Faktor Personal
Perilaku membeli konsumen biasanya dipengaruhi oleh usia,
kepribadian individu, dan gaya hidup. Produk dan jasa yang dibeli
konsumen cenderung berubah sesuai dengan rentang usia
konsumen. Selain itu, konsumen cenderung membeli produk yang
sesuai dengan kepribadian yang dimiliki. Banyak pemasar yang
menggunakan konsep yang terkait dengan kepribadian individu
untuk menarik minat konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4) Faktor Psikologis
Pengambilan keputusan konsumen untuk membeli suatu
produk atau jasa dipengaruhi oleh faktor psikologis, yaitu motivasi,
persepsi, kepercayaan, dan sikap.
a) Motivasi
Motif atau dorongan merupakan representasi dari
kebutuhan yang mendesak yang mengarahkan individu untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Abraham Maslow,
kebutuhan individu dibagi berdasarkan hirarki (kebutuhan
fisiologis, rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri).
Individu cenderung memenuhi kebutuhan yang paling penting
terlebih dahulu, setelah itu individu akan berusaha memenuhi
kebutuhan penting selanjutnya sesuai dengan hirarki Maslow.
b) Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan stimulus untuk membentuk
gambaran yang berarti dari dunia. Individu dapat membentuk
persepsi yang berbeda-beda dari satu stimulus yang sama.
Oleh karena itu, pemasar perlu bekerja keras untuk menyampai
pesan tentang produk agar dapat dipersepsi dengan baik oleh
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c) Proses pembelajaran
Proses pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku
yang terjadi pada individu berdasarkan pengalaman yang
dialami. Pemasar dapat membangun permintaan untuk produk
dengan mengaitkannya dengan motif yang kuat, menggunakan
isyarat memotivasi, dan memberikan penguatan positif.
d) Kepercayaan
Melalui pengalaman, individu memperoleh kepercayaan
dan sikap. Kepercayaan individu biasanya berdasarkan pada
pengetahuan, opini, dan mungkin dapat juga mencakup emosi
individu. Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk atau
jasa membentuk brand image (citra merk) yang dapat
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
e) Sikap
Sikap mendeskripsikan evaluasi, perasaan, dan
kecenderungan seseorang yang bersifat relatif konsisten. Sikap
menunjukkan pola pikir suka atau tidak suka, bergerak
mendekat atau menjauh dari suatu objek. Sikap yang positif
terhadap suatu produk dan jasa mempengaruhi keputusan
membeli konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat membeli online
Menurut Monzuwe, Dellart, & de Ruyter (2004) dan Nazir dkk.
(2012), ada beberapa faktor yang mempengaruhi individu untuk
melakukan belanja online, yaitu:
1) Harga produk
Harga produk merupakan faktor yang paling mempengaruhi
pembelian online pada mayoritas masyarakat umum, terutama
pelajar. Harga produk online biasanya lebih murah dibandingkan
dengan harga di toko tradisional. Penelitian yang dilakukan oleh
Nazir dkk. (2012) menunjukkan bahwa adanya promosi harga juga
mempengaruhi konsumen untuk melakukan belanja online.
2) Penjual yang terpercaya
Pada saat melakukan belanja online, konsumen harus
memberikan data diri personal (seperti nama, alamat, nomor
telepon, dan nomor rekening bank) kepada penjual. Data yang
diberikan tersebut bisa saja disalahgunakan oleh pihak penjual.
Selain itu, banyak sekali penipuan yang dilakukan oleh penjual
online. Hal ini dapat dilihat dari survei yang dilakukan Kaspersky
Consumer Security Risks (2013, dalam republika.co.id) yang
menyatakan bahwa 41 persen pengguna komputer kehilangan
uangnya dan gagal memperolehnya kembali. Oleh karena itu,
penjual yang terpercaya menjadi salah satu faktor penting yang
mempengaruhi konsumen untuk melakukan belanja online.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nazir dkk. (2012)
menunjukkan bahwa konsumen menyukai kemudahan dalam
mencari produk yang diinginkan melalui belanja online. Selain itu,
dibandingkan dengan belanja pada toko tradisional, belanja online
lebih menghemat tenaga dan waktu.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa niat
konsumen untuk berbelanja online dipengaruhi oleh harga produk dan
promosi harga, kepercayaan kepada penjual, dan kemudahan serta
kenyamanan dalam melakukan transaksi online.
B. BENTUK POTONGAN HARGA
1. Pengertian Harga
Harga merupakan faktor utama yang menentukan pilihan pembeli.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), harga merupakan jumlah uang
yang dikenakan sebagai biaya untuk sebuah barang atau jasa. Secara lebih
luas, Kotler dan Armstrong (2012) berpendapat bahwa penting bagi
perusahaan untuk menetapkan harga berdasarkan nilai dari barang atau
jasa tersebut tidak hanya berdasarkan cost perusahaan. Nilai yang
dimaksud adalah manfaat yang didapatkan oleh konsumen saat memiliki
atau menggunakan barang atau jasa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa harga merupakan
jumlah uang yang perlu dibayar oleh konsumen untuk memperoleh
manfaat dari barang atau jasa yang dibelinya.
2. Pengertian Potongan Harga
Menurut Grewal, dkk. (2011), promosi harga merupakan strategi
pemasaran utama yang digunakan untuk meningkatkan penjualan secara
online maupun offline. Potongan harga merupakan salah satu bentuk
promosi yang dilakukan oleh pemasar dengan melakukan pengurangan
harga dari harga normal untuk meningkatkan penjualan suatu produk
(Kotler & Armstrong, 2010). Potongan harga diberikan kepada konsumen
dengan kondisi tertentu, misalnya dalam kurun waktu tertentu, jumlah
tertentu, atau untuk konsumen tertentu, dan lain-lain. Bagaimana
konsumen mempersepsi suatu diskon bergantung pada referensi harga
internal atau standar harga yang dimiliki oleh konsumen (Monroe;Winer,
dalam Gupta dan Cooper 1992).
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa potongan harga
merupakan pengurangan harga suatu produk yang dilakukan dengan
kondisi tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan.
3. Bentuk Potongan Harga
Survei dari The Statistics Portal (2012), menunjukkan bahwa alasan
utama konsumen melakukan belanja online adalah harga. Dengan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
ketatnya persaingan harga di dunia online shop, maka para pengusaha
online perlu mengadakan promosi berupa potongan harga untuk
meningkatkan penjualan. Dengan memberikan potongan harga, konsumen
dari toko lain dapat berpindah ke toko yang mengadakan promosi. Selain
itu, konsumen yang tidak pernah belanja di toko tersebut, kemungkinan
akan berbelanja ke toko tersebut karena adanya potongan harga (Urbany,
Dickson, & Sawyer, 2000 dalam Hawkins & Mothersbaugh, 2013).
Bentuk potongan harga merupakan cara pemasar mengkomunikasikan
harga promosi kepada konsumen (Ailawadi dkk., 2009). Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan referensi harga sebagai pembanding,
melakukan promosi dalam bentuk nominal (rupiah) VS persen, pembelian
sistem bundle, dan lain-lain. Tujuan dari mendesain potongan harga adalah
untuk menarik minat konsumen berbelanja (Janiszewski & Cunha, 2004).
Dengan melakukan desain potongan harga, pemasar mendapat kesempatan
untuk dapat mengembangkan desain promosi yang lebih efektif
berdasarkan pengalaman sebelumnya (Krishna dkk., 2002).
Bentuk potongan harga mempengaruhi evaluasi konsumen dan
persepsi berhemat pada konsumen (Monroe & Chapman, 1987; Krishna
dkk., 2002). Secara lebih lanjut Ailawadi, dkk. (2009) menjelaskan bahwa
bentuk potongan harga mempengaruhi persepsi konsumen terkait dengan
nilai transaksi, dan niat membeli. Oleh karena itu, promosi perlu didesain
dengan hati-hati karena modifikasi kecil dapat memberikan dampak pada
efektivitas dan efisiensi promosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Penelitian sebelumnya (Heath, dkk. dalam McKechnie, 2012; Chen,
Monroe, Lou, 1998) menyatakan bahwa potongan harga persen lebih
efektif digunakan untuk produk dengan harga murah, sedangkan potongan
harga nominal lebih efektif digunakan untuk produk dengan harga mahal
(misalnya: paket liburan, laptop, komputer, handphone, dan lain-lain).
Beberapa penelitian selanjutnya, menyatakan bahwa bentuk potongan
harga persen merupakan bentuk promosi yang lebih efektif dibandingkan
dengan potongan harga dalam bentuk nominal (McKechnie, dkk., 2007;
Ailawadi, dkk., 2009). Lebih lanjut, hasil penelitian McKechnie, dkk.
(2012) mendukung hasil penelitian Chen, dkk. (1998) dan Heath (1995).
Hasil penelitian McKechnie, dkk. (2012) juga menunjukkan bahwa pada
bentuk potongan harga persen akan lebih efektif untuk produk murah dan
mahal dibandingkan dengan potongan harga nominal jika persentasenya
berjumlah besar.
Pada penelitian sebelumnya (Chen, dkk., 1998), produk yang
digunakan adalah disket untuk produk harga murah ($7.95) dan komputer
untuk produk harga mahal ($1595). Penelitian tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode eksperimen between subject. Berdasarkan penelitian
tersebut potongan harga 10% dari $7.95 lebih efektif dibandingkan
potongan harga 8 sen. Sedangkan, potongan harga $150 lebih efektif
dibandingkan dengan potongan harga 10% pada produk harga $1595. Hal
ini disebabkan oleh pada produk dengan harga murah potongan harga 10%
dipersepsi lebih banyak dibandingkan dengan potongan harga 8 sen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Sedangkan, pada produk dengan harga mahal potongan harga $150
dipersepsi lebih banyak dibandingkan dengan potongan 10%. Hal inilah
yang kemudian mempengaruhi evaluasi, persepsi berhemat, dan niat
membeli konsumen.
Terkait bentuk potongan harga yang banyak digunakan oleh online
shop di Indonesia, hasil survei yang dilakukan peneliti terhadap 173 online
shop yang berjualan menggunakan instagram, ditemukan bahwa mayoritas
online shop memberikan potongan harga dalam bentuk nominal, yaitu
sebesar 5000 rupiah. Berdasarkan survei tersebut, hanya 36% yang
memberikan potongan dalam bentuk persen dan mayoritas besar potongan
harga yang diberikan dalam bentuk persen adalah 10%. Berikut skema
hasil survei yang dilakukan peneliti:
Gambar 2. Skema Hasil Survei Potongan Harga yang Digunakan oleh
Online Shop di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 3. Skema Hasil Survei Potongan Harga yang Digunakan oleh
Online Shop yang Menjual Produk Pakaian di Indonesia
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk potongan
harga merupakan modifikasi yang dilakukan pada promosi harga yang
dapat mempengaruhi evaluasi konsumen terhadap produk. Modifikasi
potongan harga yang dapat dilakukan di antaranya, yaitu bentuk potongan
harga persen (diskon 10%) dan nominal (potongan harga Rp5000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. DINAMIKA PERBEDAAN NIAT MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI
ONLINE SHOP PADA WANITA DITINJAU DARI BENTUK
POTONGAN HARGA
Online shop di Indonesia semakin berkembang pesat (hasil survei BMI
dalam www.thejakartapost.com; koran.tempo.co). Berdasarkan survei dari
APJII pada tahun 2014, menunjukkan bahwa wanita lebih banyak melakukan
belanja online dibandingkan dengan pria. Selain itu, produk yang paling
banyak di beli pada online shop adalah produk pakaian.
Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi niat membeli
online konsumen (Nazir dkk., 2012). Persaingan harga yang semakin ketat
menuntut pendagang untuk melakukan promosi harga. Promosi harga
merupakan alat utama yang digunakan untuk meningkatkan penjualan. Untuk
mewujudkan hal tersebut, pemasar perlu mendesain bentuk potongan harga
yang efektif dan efisien (Schiffman dan Kanuk, 2010). Hal ini dilakukan
dengan berbagai cara, salah satunya dengan desain potongan harga berupa
persen atau nominal (rupiah).
Terkait dengan penelitian sebelumnya mengenai potongan harga persen vs
nominal, menunjukkan bahwa potongan harga persen lebih efektif digunakan
untuk produk dengan harga murah dibandingkan dengan potongan harga
nominal (Chen, dkk., 1998; McKechnie, dkk., 2012). Produk murah yang
digunakan pada penelitian tersebut adalah disket dan cokelat dengan harga di
bawah $100. Sedangkan, produk mahal yang digunakan adalah komputer dan
paket liburan dengan harga ratusan dan ribuan dollar. Apabila harga produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang digunakan pada penelitian tersebut dikonversikan ke rupiah, dapat
disimpulkan bahwa produk pakaian tergolong produk harga murah.
Berdasarkan survei peneliti terhadap online shop di Indonesia, ditemukan
bahwa bentuk potongan harga yang banyak digunakan adalah bentuk potongan
harga nominal, yaitu Rp 5000. Sedangkan, penelitian sebelumnya menyatakan
bahwa pada produk dengan harga murah, potongan harga persen akan lebih
efektif meningkatkan evaluasi konsumen, nilai transaksi, dan niat membeli
(Chen, dkk., 1998; Ailawadi, dkk., 2009; McKechnie, dkk., 2012). Selain itu,
review jurnal pada penelitian sebelumnya terkait dengan bentuk potongan
harga, menyatakan bahwa potongan harga persen lebih efektif mempengaruhi
persepsi berhemat pada konsumen (Krishna, dkk., 2002).
Niat membeli produk online di Indonesia diprediksi akan terus meningkat
(berdasarkan survei ideA dalam dailysocial.net). Niat membeli merupakan
prediktor untuk perilaku membeli konsumen (Bagozzi (1993); Kim dan Hunte,
1993). Ajzen (1991) berpendapat bahwa niat merupakan faktor motivasi yang
mempengaruhi tindakan individu. Niat menunjukkan seberapa kuat keinginan
seseorang untuk mewujudkan suatu perilaku. Semakin kuat niat individu,
semakin besar kemungkinan suatu perilaku akan terwujud.
Berdasarkan Theory of Reasoned Action, terdapat 2 hal yang menentukan
niat, yaitu sikap terhadap perilaku dan norma subjektif. Menurut Fishbein &
Ajzen (2005), apabila individu menganggap suatu perilaku memberikan
keuntungan, maka individu tersebut cenderung akan menghasilkan sikap yang
positif terhadap perilaku tersebut. Sebaliknya, apabila suatu perilaku dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tidak memberikan keuntungan bagi individu, maka individu akan cenderung
bersikap negatif terhadap perilaku tersebut. Terkait dengan norma subjektif
pada individu, adanya dukungan dari lingkungan sosial untuk melakukan
perilaku mempengaruhi niat pada individu untuk melakukan atau tidak
melakukan perilaku tersebut.
Fishbein & Ajzen (2005), menjelaskan bahwa sikap dan norma subjektif
merupakan dua konsep yang independen. Meskipun demikian, kedua konsep
ini saling berhubungan. Apabila individu mengganggap perilaku memberikan
keuntungan terhadap dirinya, maka individu tersebut akan menganggap bahwa
lingkungan sosialnya akan memberikan dukungan terhadap dirinya.
Potongan harga dalam bentuk persen meningkatkan persepsi berhemat
pada konsumen sehingga dapat dikatakan memberikan keuntungan kepada
konsumen dalam melakukan transaksi membeli produk. Persepsi berhemat
menyebabkan munculnya evaluasi yang positif dalam diri konsumen yang
kemudian membentuk sikap positif terhadap perilaku membeli. Selain itu,
keuntungan yang dirasakan oleh konsumen menyebabkan adanya anggapan
bahwa lingkungan sosialnya juga akan memberikan dukungan terhadap
perilaku yang akan dilakukannya. Oleh sebab itu, niat membeli konsumen
mengalami peningkatan.
Potongan harga dalam bentuk nominal (rupiah), lebih menunjukkan
estimasi harga secara jelas kepada konsumen. Konsumen dapat dengan mudah
menentukan harga tersebut termasuk murah, normal, atau mahal sehingga
persepsi berhemat pada konsumen tidak meningkat. Dengan kata lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
konsumen berpersepsi bahwa potongan harga dalam bentuk nominal tidak
terlalu memberikan keuntungan. Hal ini menyebabkan sikap yang negatif
terhadap perilaku membeli produk. Selain itu, tidak adanya keuntungan yang
dirasakan oleh konsumen menyebabkan adanya anggapan bahwa lingkungan
sosialnya tidak memberikan dukungan terhadap perilaku membeli. Oleh sebab
itu, niat membeli konsumen lebih rendah.
Gambar 4. Skema Dinamika Perbedaan Niat Membeli Produk Pakaian di
Online Shop pada Wanita Ditinjau dari Bentuk Potongan Harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
ada perbedaan niat membeli produk pakaian di online shop pada wanita
ditinjau dari bentuk potongan harga. Niat membeli pada potongan harga
persen akan lebih tinggi dibandingkan dengan niat membeli pada potongan
harga nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen kuasi.
Eksperimen kuasi merupakan jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan
(White & Sabarwal, 2014). Desain eksperimen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Two Group Posttest-Only Design, yaitu ekperimen yang
hanya menggunakan post test saja dengan 2 kelompok eksperimen yang
berbeda. Sedangkan, desain pemberian perlakuan untuk subjek yang
digunakan adalah between subject, dimana setiap subjek hanya menerima satu
perlakuan (Newman, 2013).
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel tergantung : Niat membeli produk pakaian di online shop
2. Variabel bebas :
a. Bentuk potongan harga persen
b. Bentuk potongan harga nominal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
1. Niat Membeli Produk Pakaian di Online Shop
Niat membeli produk pakaian pada online shop adalah keinginan
wanita untuk memperoleh barang yang dihasilkan dari suatu proses dengan
fungsi untuk digunakan pada tubuh melalui fasilitas internet seperti
instagram dan online messenger.
Data penelitian akan diambil dari wanita yang pernah melakukan
belanja online menggunakan skala niat membeli yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan elemen niat. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek,
semakin tinggi pula niat membeli pada diri subjek. Sebaliknya, semakin
rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah niat membeli pada diri
subjek.
2. Bentuk Potongan Harga
Bentuk potongan harga dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu potongan
harga berupa persen (diskon 10%) dan potongan harga berupa nominal
(potongan Rp5.000).
D. SUBJEK PENELITIAN
Subjek pada penelitian ini adalah wanita yang setidaknya pernah
melakukan belanja secara online. Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki
ketertarikan dan pengalaman berbelanja online. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pengambilan informasi pada siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dan memenuhi karakterikstik sampel (Ross, 2005).
E. PROSEDUR PENELITIAN
Pada penelitian ini terdapat 2 jenis perlakuan, yaitu bentuk potongan harga
persen dan nominal. Pengontrolan variabel ekstra pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan cover story, yaitu cerita yang diberikan
kepada subjek penelitian agar bertindak seperti yang diinginkan (Newman,
2013).
Besar potongan harga yang digunakan pada penelitian ini adalah 5000
rupiah dan 10%. Dasar penggunaan jumlah potongan harga tersebut adalah
berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti terhadap 173 online shop
yang sedang mengadakan promosi potongan harga pada bulan Mei 2015.
Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan skala yang disertai
dengan cover story A (potongan harga %) atau B (potongan harga nominal)
secara online. Peneliti membuat 2 formulir (perlakuan A dan B) dengan
menggunakan google drive. Pada halaman pertama disajikan cover story,
dimana subjek diminta untuk membayangkan apabila mereka sedang melihat-
lihat koleksi pada online shop langganan subjek. Online shop tersebut sedang
mengadakan promosi potongan harga (A atau B), kemudian konsumen
menemukan pakaian yang dianggap menarik bagi mereka. Setelah itu, subjek
diminta untuk mengisi skala niat membeli pada halaman kedua dan mengisi
data diri pada halaman selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penyebaran skala dilakukan dengan menyebarkan link formulir pada
google drive. Masing-masing perlakuan memiliki link formulir yang berbeda.
Penyebaran dilakukan secara acak melalui grup BBM, grup LINE, broadcast
BBM, broadcast melalui official LINE messenger, dan instagram.
Penempatan subjek terhadap manipulasi potongan harga nominal atau persen
dilakukan dengan cara self selection dan administrator selection, dimana
subjek secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini.
Masing-masing grup atau media memperoleh satu link formulir perlakuan
A atau B. Hal ini dilakukan agar subjek hanya memperoleh satu perlakuan
(between subject). Berikut rincian pembagian perlakuannya:
1. Grup BBM : 4 grup BBM (2 grup memperoleh link formulir A, 2 grup
memperoleh link formulir B)
2. Grup LINE : 2 grup LINE (1 grup memperoleh link formulir A, 1 grup
memperoleh link formulir B)
3. Broadcast BBM memperoleh link formulir A dan akun official LINE
memperoleh link formulir B
4. Melalui 2 akun instagram dengan follower lebih dari 100ribu, masing-
masing memperoleh link formulir yang berbeda
F. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan skala niat membeli secara online. Skala ini disusun oleh peneliti
berdasarkan elemen niat yang terdiri dari 4 item. Format respon pada skala ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berupa garis kontinum dengan 9 jenjang yang bersifat bipolar. Skor skala
berkisar dari 1 – 9, skor 1 merupakan skor terendah yang menyatakan bahwa
subjek tidak berniat untuk membeli produk, sedangkan 9 merupakan skor
tertinggi yang menyakan bahwa subjek sangat berniat untuk membeli produk.
Penggunaan jenjang skor 1 – 9 bertujuan untuk memperoleh daya
pembeda item yang lebih baik. Dengan jenjang skor yang lebih luas, daya
diferensiasi item akan semakin tinggi yang juga dapat meningkatkan
reliabilitas skala (Nunnally, dalam Prakosa 1997).
Tabel 1. Cetak Biru Skala Niat Membeli
No. Elemen Indikator Nomor Item
1. Target Target yang dipilih yaitu produk
pakaian.
1, 2, 3, 4
2. Tindakan Tindakan yang akan dilakukan
adalah membeli.
1, 2, 3, 4
3. Konteks Konteks yang ditampilkan adalah
online shop.
1, 2, 3, 4
4. Waktu Waktu perilaku akan dilakukan
meliputi sekarang, waktu dekat,
waktu yang akan datang.
2, 3, 4
Total 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Format respon dalam skala ini :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk
berbelanja pakaian pada
online shop
Saya berniat untuk
berbelanja pakaian pada
online shop
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk
segera berbelanja pakaian
pada online shop
Saya berniat untuk segera
berbelanja pakaian pada
online shop
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk
berbelanja pakaian pada
online shop dalam waktu
dekat (beberapa hari ke
depan)
Saya berniat untuk
berbelanja pakaian pada
online shop dalam waktu
dekat (beberapa hari ke
depan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk terus
berbelanja pakaian pada online shop
di masa yang akan datang.
Saya berniat untuk terus berbelanja
pakaian pada online shop di masa
yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada item 2, 3, dan 4, terdapat empat elemen niat, yaitu target, tindakan,
konteks, dan waktu. Sedangkan, item 1 hanya memuat tiga elemen niat, yaitu
target, tindakan, dan konteks. Target dari niat dalam skala tersebut adalah
produk pakaian. Tindakan yang akan diwujudkan adalah membeli. Konteks
dari niat tersebut adalah online shop. Sedangkan, waktu yang untuk
mewujudkan niat tersebut meliputi sekarang, waktu dekat, dan waktu yang
akan datang.
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
1. Validitas Alat Ukur
Uji validitas perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu skala pengukuran dalam melakukan fungsinya.
Dengan kata lain, seberapa tepat skala pengukuran mengukur apa yang
seharusnya diukur (Heffner, 2014).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
(content validity). Validitas isi berkaitan dengan kemampuan alat ukur
untuk menampilkan keseluruhan isi dari suatu konstruk (Heffner, 2014).
Validitas isi dapat ditentukan melalui professional judgment yang
dilakukan oleh dosen pembimbing.
2. Seleksi Item
Dalam mengembangkan skala pengukuran, seleksi item perlu
dilakukan untuk meningkatkan reliabitas skala (Azwar, 2009). Seleksi
item dapat dilakukan dengan melihat daya diskriminasi item. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
teknik perhitungan statistik daya diskriminasi item adalah koefisien
korelasi antara skor item dan skor total tes yang dikenal dengan nama
korelasi item-total. Item yang dianggap memuaskan adalah item yang
memiliki angka riX (koefisien korelasi item total) mencapai 0,30 (Azwar,
2010). Sedangkan, menurut Thorndike, dkk (1991), item dianggap baik
apabila mencapai angka koefisien sebesar 0,20.
Peneliti melakukan uji coba skala niat membeli pada 54 wanita yang
pernah melakukan belanja online. Hasil analisis yang dilakukan dengan
menggunakan SPSS, menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien
korelasi item total di atas 0,30. Nilai koefisien korelasi keempat item yaitu,
0.734, 0.877, 0.771, dan 0.789. Hal ini menandakan bahwa semua item
memiliki kualitas yang baik sehingga tidak ada item gugur.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas dari alat ukur
(Heffner, 2014). Semakin mendekati 1,0 , maka semakin tinggi tingkat
reliabilitas alat ukur. Menurut DeVillis (1991), skor koefisien reliabilitas
yang baik adalah 0,70. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan
menghitung nilai Alpha Cronbach menggunakan SPSS.
Hasil analisis reliabilitas menggunakan SPSS menunjukkan bahwa
nilai Alpha Cronbach skala niat membeli adalah 0,907. Sesuai dengan
standar skor koefsien reliabilitas yang baik, maka dapat dinyatakan bahwa
skala ini reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
H. METODE ANALISIS DATA
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengecek
apakah data penelitian yang dimiliki memiliki distribusi yang normal
sehingga dapat digunakan untuk perhitungan statistik. Uji normalitas
dapat dilakukan dengan analisis Kolmogorov-Smirnov. Apabila hasil
analisis menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan
bahwa data penelitian memiliki sebaran data yang normal (Santoso,
2010).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas perlu dilakukan sebelum melakukan analisis t-test
dengan sampel independen. Uji ini digunakan untuk mengetahui data
dari kelompok A dan B memiliki variasi yang sama atau tidak. Apabila
kelompok varian tidak sama, bisa jadi perbedaan yang dihasilkan dari
uji hipotesis disebabkan oleh perbedaan varian populasi tersebut
(Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan pada pelitian ini adalah independent
sample t-test. Metode analisis data ini digunakan untuk membandingkan
dua sampel yang berbeda (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 17 Juni – 23 Juni 2015.
Penyebaran skala dilakukan dengan menyebarkan link formulir yang dibuat
dengan google drive secara acak melalui grup BBM, grup LINE, broadcast
BBM, broadcast melalui official LINE messenger, dan instagram.
Penempatan subjek terhadap manipulasi potongan harga nominal atau persen
dilakukan dengan cara self selection dan administrator selection, dimana
subjek secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini.
Pada saat menyebarkan link formulir tersebut, terdapat kalimat pengantar
memohon bantuan untuk mengisi skala dan terdapat pula keterangan bahwa
pengisian skala tersebut hanya ditujukan khusus wanita. Hal ini dilakukan
agar hanya wanita saja yang mengisi skala tersebut.
Seluruh manipulasi dan instruksi pengerjaan skala sudah tertulis jelas pada
formulir yang dibuat dan disebarkan secara online. Pertama-tama, subjek
diberikan cover story, dimana subjek diminta untuk membayangkan sedang
melihat-lihat koleksi pakaian pada online shop langganan mereka. Kemudian,
subjek diberikan informasi bahwa online shop tersebut sedang mengadakan
promosi potongan harga (nominal atau persen) dan mereka menemukan
pakaian yang dirasa menarik. Setelah, subjek membaca cover story, pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
halaman berikutnya subjek diminta untuk mengisi skala niat membeli dan
mengisi data diri pada halaman terakhir.
Di akhir halaman peneliti mengucapkan terima kasih kepada para subjek
yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Peneliti
memberikan reward kepada para subjek, yaitu dengan menukarkan screen
shot bukti pengisian skala dengan kupon belanja di sebuah online shop.
Penukaran reward tersebut juga membantu untuk memastikan bahwa setiap
subjek hanya mengisi satu skala perlakuan.
Pemberian reward tersebut bertujuan untuk membuat subjek tertarik untuk
mengisi skala. Namun, pada prakteknya, tidak semua subjek menukarkan
bukti pengisian skala dengan reward. Berdasarkan bukti penukaran reward,
hanya terdapat 73 subjek yang melakukan penukaran reward tersebut.
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang merupakan konsumen
online shop di Indonesia. Jumlah data yang terkumpul dari penyebaran skala
online adalah 252 data. Dari seluruh data yang diperoleh, terdapat total 230
data yang memenuhi kriteria subjek. Data gugur disebabkan oleh data yang
tidak memenuhi kriteria, yaitu tidak pernah melakukan belanja online dan
adanya beberapa subjek yang melakukan pengisian skala berulang yang dapat
diketahui berdasarkan inisial subjek dan kesamaan data. Pengisian skala
berulang terjadi pada skala perlakuan yang sama. Jumlah subjek pada
perlakuan potongan harga persen adalah sebanyak 115 orang, sedangkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perlakuan potongan harga nominal berjumlah 115 orang. Berikut ini adalah
deskripsi subjek penelitian dalam bentuk tabel:
Tabel 2. Deskripsi Subjek Penelitian
Karakteristik Jumlah
% Rp Total
Usia
15-22 tahun 90 66 156
23-40 tahun 25 49 73
Total 115 115 230
Pendidikan terakhir
SMP 34 15 49
SMA 56 54 110
Perguruan Tinggi
(D1/D3/S1/S2/S3)
25 46 71
Total 115 115 230
Penghasilan / pendapatan per bulan
< 1juta rupiah 66 47 113
1 – 3 juta rupiah 29 38 67
3 – 5 juta rupiah 12 15 27
> 5juta rupiah 8 15 23
Total 115 115 230
Terakhir kali belanja online (saat pengisian skala)
Hari ini 10 7 17
Kemarin 17 20 37
Minggu lalu 29 28 57
Bulan lalu 45 42 87
>1 bulan yang lalu 14 18 32
Total 115 115 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Frekuensi belanja online
Tidak menentu / jarang /
tergantung keinginan dan
kebutuhan
20 26 46
Setidaknya sekali dalam
kurun waktu 2 - 6 bulan
12 17 29
Setidaknya 1 kali dalam
sebulan
49 46 95
2 – 3 kali dalam sebulan 24 22 46
Setidaknya 1 kali dalam
seminggu
8 1 9
2 – 3 kali dalam
seminggu
1 1 2
Lebih dari 3 kali dalam
seminggu
1 2 3
Total 115 115 230
Standar harga pakaian yang dimiliki konsumen
< Rp100.000 41 35 75
Rp 100.000 – Rp 200.000 50 62 112
> Rp 200.000 24 18 42
Total 115 115 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Tabel 3. Deskripsi Data Penelitian
Niat Membeli
Potongan Harga Nominal Potongan Harga Persen
Mean Empiris 17,22 21,43
Mean Teoritis 20 20
SD 7,67 8,23
Minimum 1 9
Maximum 36 36
N 115 115
Mean empiris adalah rerata yang diperoleh dari hasil perhitungan statistik
dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows atau dengan menjumlahkan semua
total skor kemudian membaginya dengan jumlah subjek. Sedangkan, mean
teoritis diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
MT = a x a + x a 2
Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh mean teoritis pada skali niat membeli
adalah 20.
Mean teoretis dan mean empiris kemudian dibandingkan untuk melihat
tinggi dan rendahnya niat membeli pada potongan harga persen dan nominal.
Hal ini dilakukan dengan melakukan uji one sample t-test dengan bantuan
SPSS 16.00 for windows. Dari uji tersebut diperoleh hasil berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 4. Hasil Uji One Sample T-test MT dan ME
Mean Empiris Mean Teoritis Signifikasi
Nominal 17,22 20 0,000
Persen 21,43 20 0,064
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa niat membeli pada
potongan harga nominal memiliki mean empiris < mean teoretis. Selain itu,
hasil uji one sample t-test menunjukkan bahwa niat membeli pada potongan
harga nominal memperoleh signifikansi 0,000 (p<0,05). Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa niat membeli pada potongan harga nominal adalah rendah.
Niat membeli pada potongan harga persen memiliki mean empiris > mean
teoretis. Meskipun demikian, hasil uji one sample t-test yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa niat membeli pada potongan harga persen memperoleh
signifikansi sebesar 0,064 (p>0,05), yang menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoretis. Hal ini
berarti bahwa niat membeli pada potongan harga persen tidak terlalu tinggi.
D. HASIL PENELITIAN
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengecek
apakah data penelitian yang dimiliki memiliki distribusi yang normal
sehingga dapat digunakan untuk perhitungan statistik. Uji normalitas
dapat dilakukan dengan analisis Kolmogorov-Smirnov. Apabila hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
analisis menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan
bahwa data penelitian memiliki sebaran data yang normal (Santoso,
2010). Uji normalitas dilakuan dengan menggunakan program SPSS
16.0 for Windows.
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nominal Persen
N 115 115
Kolmogorov-Smirnov Z 1.072 1.114
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 .167
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat pada kedua perlakuan
memiliki nilai p (Asymp.Sig.) lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa sebaran data kedua perlakuan adalah normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas perlu dilakukan sebelum melakukan analisis t-test
dengan sampel independen. Uji ini digunakan untuk mengetahui data
dari kelompok A dan B memiliki variasi yang sama atau tidak
(Santoso, 2010). Data dinyatakan memiliki varian yang sama apabila
nilai p (Sig.) lebih besar dari 0,05. Sebaliknya, apabila nilai p lebih
rendah dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data berasal dari varian
yang berbeda. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Levene’s Test yang dilakukan dengan bantuan program SPSS
16.0 for Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
Niat membeli
Equal variances assumed
.424 .516
Equal variances not assumed
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai p hasil
Levene’s Test pada penelitian ini adalah 0,516 lebih besar dari 0,05.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini
berasal dari varian yang sama atau homogen.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent
sample t-test. Metode analisis data ini digunakan untuk membandingkan
dua sampel yang berbeda (Santoso, 2010). Berdasarkan hasil analisis data
yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows, nilai
signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 (p >0,05).
Nilai signifikansi dari hasil uji hipotesis tersebut, masih berupa analisis
untuk hipotesis dua arah. Sedangkan, hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini bersifat satu arah. Untuk menghitung signifikansi pada
hipotesis satu arah, nilai signifikansi tersebut perlu dibagi dua
(www.ibm.com). Berdasarkan hasil pembagian tersebut, nilai signifikansi
yang diperoleh tetap sama, yaitu 0,000. Selain itu, dapat dilihat pada tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
7 bahwa rerata niat membeli pada potongan harga persen > rerata niat
membeli pada potongan harga nominal. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan niat membeli yang signifikan pada
potongan harga nominal dan persen. Niat membeli pada potongan harga
persen lebih tinggi dibandingkan dengan niat membeli pada potongan
harga nominal.
Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis
Group Statistics
BentukDiskon N Mean
Niat Membeli Potongan Harga Nominal 115 17.2174
Potongan Harga Persen 115 21.4348
t-test for Equality of Means
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Niat
Membeli
Equal variances
assumed .424 .516 -4.020 228 .000 -4.21739 1.04906
Equal variances
not assumed
-4.020 226.908 .000 -4.21739 1.04906
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan data dekripsi subjek penelitian yang diperoleh pada
penelitian ini, peneliti melakukan beberapa uji hipotesis tambahan
terhadap karakteristik subjek yang memiliki jumlah subjek yang hampir
sama:
a. Berdasarkan pendidikan terakhir (SMA)
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 54 16.85 .428 .000
Persen 56 22.14
b. Berdasarkan pendapatan per bulan
1) Subjek dengan pendapatan Rp 1 – 3 juta per bulan
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 38 17.16 .068 .000
Persen 29 24.00
2) Subjek dengan pendapatan Rp 3 – 5juta per bulan
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 15 18.00 .459 .917
Persen 12 17.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c. Berdasarkan frekuensi belanja online
1) 2 -3 kali dalam sebulan
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 22 20.50 .578 .306
Persen 24 23.17
2) Setidaknya 1 kali dalam sebulan
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 46 18.00 .978 .011
Persen 49 22.10
3) Setidaknya 1 kali dalam kurun waktu 2 – 6 bulan
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 17 15.12 .678 .913
Persen 12 15.42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4) Tidak menentu / jarang
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 26 14.69 .844 .002
Persen 20 20.85
d. Berdasarkan standar harga produk pada diri konsumen
1) < Rp100.000
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 35 15.83 .581 .000
Persen 41 21.95
2) Rp 100.000 – Rp 200.000
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 60 17.09 .135 .004
Persen 52 21.84
3) > Rp200.000
Bentuk
Potongan
Harga
N Mean
Levene’s
Test
(Sig.)
Sig. (2-
tailed
Niat
Membeli
Nominal 18 20.33 .358 .789
Persen 24 19.70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai
signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 (p< 0.05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan niat membeli yang signifikan ditinjau
dari bentuk potongan harga nominal dan persen. Hal ini berarti bahwa
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa niat membeli konsumen pada potongan harga persen ( X
=21,43) memiliki nilai rerata yang lebih tinggi daripada niat membeli pada
potongan harga nominal ( X =17,22). Hal tersebut menunjukkan bahwa niat
membeli konsumen lebih tinggi pada potongan harga persen dibandingkan
dengan potongan harga nominal.
Hasil ini selaras dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Chen, dkk.
(1998) dan McKechnie, dkk. (2012) bahwa potongan harga persen lebih
efektif pada produk dengan harga murah dibandingkan dengan potongan harga
nominal. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa hasil penelitian Chen,
dkk. dan McKechnie, dkk. tidak hanya berlaku untuk negara dengan mata
uang $ dan £, tetapi juga dapat berlaku untuk harga dengan mata uang yang
berbeda. Lebih tingginya niat membeli konsumen pada potongan harga persen
disebabkan oleh potongan harga dalam bentuk persen (10%) dipersepsi
bernilai lebih besar atau dengan kata lain lebih memberikan keuntungan
dibandingkan dengan potongan harga nominal (Rp 5000). Potongan harga Rp
5000 dianggap lebih kecil juga dapat disebabkan oleh konsumen sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
terbiasa dengan potongan harga Rp 5000 sehingga potongan 10% yang jarang
ditemukan dianggap lebih menarik.
Hasil ini didukung oleh uji t berdasarkan standar harga yang dimiliki
konsumen. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan niat
membeli yang signifikan pada standar harga konsumen di bawah Rp 200.000.
Sedangkan, pada konsumen yang memiliki standar harga di atas Rp 200.000,
tidak terdapat perbedaan antara niat membeli pada potongan harga persen dan
nominal. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa potongan
harga persen lebih efektif meningkatkan niat membeli pada produk yang
harganya murah dibandingkan dengan potongan harga nominal.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori niat Fishbein & Ajzen (2005)
yang menyatakan bahwa ketika individu merasa suatu perilaku memberikan
keuntungan, maka individu tersebut cenderung akan menghasilkan sikap yang
positif terhadap perilaku tersebut. Sebaliknya, apabila suatu perilaku dianggap
tidak memberikan keuntungan bagi individu, maka individu akan cenderung
bersikap negatif terhadap perilaku tersebut. Selain itu, dengan adanya
anggapan konsumen terkait dengan keuntungan berhemat, maka individu
tersebut kemungkinan akan beranggapan bahwa lingkungan sosialnya akan
memberikan dukungan terhadap dirinya. Hal inilah yang kemudian
meningkatkan niat membeli konsumen.
Hasil uji ME dan MT, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara ME niat membeli potongan harga persen dengan MT
(p>0,05). Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah potongan harga yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
besar, karena besar potongan harga mempengaruhi niat membeli konsumen
(McKechnie, 2012).
Peneliti melakukan analisis tambahan berdasarkan beberapa karakteristik
subjek. Berdasarkan hasil analisis tersebut, ditemukan bahwa terdapat
perbedaan niat membeli yang signifikan (p > 0,05) ditinjau dari bentuk
potongan harga nominal dan persen pada kelompok subjek dengan kriteria
pendidikan akhir SMA, pendapatan Rp 1-3 juta per bulan, frekuensi belanja
online minimal satu kali dalam sebulan, dan frekuensi belanja yang tidak
menentu. Semua hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa niat membeli
pada potongan harga persen lebih tinggi daripada niat membeli pada potongan
harga nominal ( X persen > X nominal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil uji hipotesis memperoleh nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima,
yaitu terdapat perbedaan niat membeli produk pakaian di online shop pada
wanita ditinjau dari bentuk potongan harga. Niat membeli konsumen pada
potongan harga dalam bentuk persen lebih tinggi dibandingkan niat membeli
pada potongan dalam bentuk nominal.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penyebaran skala yang dilakukan secara online sehingga peneliti tidak
bertemu langsung dengan subjek. Hal ini menyebabkan peneliti tidak dapat
100% memastikan bahwa subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini
adalah wanita. Upaya untuk memastikan bahwa hanya wanita yang terlibat
dalam penelitian ini, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya
manupulasi dari subjek. Keterbatasan lainnya adalah besar potongan harga
yang digunakan hanya 10% dan Rp 5000 saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
C. SARAN
1. Bagi Subjek Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa niat membeli konsumen lebih
tinggi pada potongan harga persen dibandingkan dengan potongan harga
nominal. Oleh karena itu, disarankan bagi para konsumen untuk
melakukan perhitungan yang lebih teliti terkait dengan penghematan yang
diperoleh dan tidak mudah tergoda dengan promosi potongan harga yang
diberikan oleh para penjual online.
2. Bagi Pengusaha Online Shop
Penelitian ini menunjukkan bahwa potongan harga nominal yang
selama ini banyak digunakan oleh para penjual online tidak efektif.
Potongan harga persen ternyata lebih meningkatkan niat membeli
konsumen dibandingkan dengan potongan harga nominal. Oleh karena itu,
disarankan bagi para pengusaha online shop untuk menggunakan potongan
harga dalam bentuk persen pada saat mengadakan promosi daripada
menggunakan potongan harga dalam bentuk nominal.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya terkait dengan topik yang sama,
disarankan untuk menggunakan jumlah dan bentuk potongan harga yang
lebih bervariasi sehingga dapat menambah pengetahuan terkait dengan
bentuk potongan harga yang efektif dalam berbelanja online. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
terkait dengan subjek, disarankan agar pada penelitian selanjutnya dalam
proses pengumpulan data bertemu langsung dengan subjek. Hal ini perlu
dilakukan untuk memastikan bahwa subjek sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Ailawadi, K.L., Beauchamp, J.P., Donthu, N., Gauri, D.K., & Shankar, V. (2009).
Communicating and promotion decisions in retailing: A review and directions for future research. Journal of Retailing 85(1), 42-55.
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Process 50, 179-211. Ajzen, I., & Driver, B.L. (1992). Application of the theory of planned behavior to
leisure choice. Journal of Leisure Research 24, 207–224. Ajzen, I., & Fishbein, M. (1977). Attitude-behavior relations: A theoretical
analysis and review of empirical research. Psychological Bulletin 84(5), 888-918.
Ajzen, I., & Fishbein, M. (2005). The influence of attitude on behavior. The
Handbook of Attitude 5, 173-218. Akhter, S.H. (2003). Digital divide and purchase intention: Why demographic
psychology matters. Journal of Economic Psychology 24, 321–327. American Heritage. (2011). Dictionary of English Language, Fifth Edition.
Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. Diunduh pada tanggal 9 Mei 2015 dari www.thefreedictionary.com
Arie. (2015). 2015, Pasar E-Commerce Berpotensi Meningkat. Diunduh pada
tanggal 12 Agustus 2015 dari http://www.biskom.web.id/2015/02/23/2015 -pasar-e-commerce-berpotensi-meningkat.bwi
Azwar, Saifuddin. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Bagozzi, R.P. (1993). On the neglect of volition in consumer research: A critique
and proposal. Psychology & Marketing 10 (3), 215-237. Brown, M., Popes, N., &Voges, K. (2001). Buying or browsing? An exploration
of shopping orientations and online purchase intention. European Journal
of Marketing 37 (11), 1666-1684. Chen, S.F.S., Monroe, K.B., & Lou, Y.C. (1998). The effects of framing price
promotion messages on consumers’ perceptions and purchase intentions. Journal of Retailing 74 (3), 353–372.
Cialdini, R.B. (2003). Crafting normative messages to protect the environment.
Current Directions in Psychological Science 12, 105–109.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
DeVellis, R.F. (1991). Scale development. Newbury Park, NJ: Sage Publications. Dodds, W.B., Monroe, K.B., Grewal, D. (1991). Effect of price, brand and store
information on buyers product evaluation. Journal of Marketing Research, Vol. 28 (3), 307-319.
East, R., Wright, M., & Vanhuele, M. (2013). Consumer Behaviour: Applications
in Marketing Second Edition. London: Sage Publication. Erlangga, M. (2014). idEA: Nilai Pasar E-commerce Indonesia Diprediksi Capai
$25 Miliar di Tahun 2016. Diunduh pada tanggal 15 Agustus 2015 dari https://dailysocial.net/post/idea-e-commerce-indonesia-2016/
Ernis, D., & Sonia, U.F. (2015). Pasar Belanja Online Diprediksi Tembus Rp 50
Triliun. Diunduh pada tanggal 12 Agustus 2015 dari http://koran.tempo.co/konten/2015/01/23/362980/Pasar-Belanja-Online-Diprediksi-Tembus-Rp-50-Triliun
Grewal, D., Ailawadi, K.L., Gauri, D., Hall, K., Kopalle, P., & Robertson J.R.
(2011). Innovation in retail pricing and promotions. Journal of Retailing, 87S (1), S43-S52.
Gupta, S., & Cooper, L.G. (1992). Discounting of discounts and promotion
thresholds. Journal of Consumer Research 19, 401-411. Hawkins, D.I., & Mothersbaugh, D.L. (2013). Consumer Behavior: Building
Marketing Strategy. New York: Mc-Graw Hill Companies, Inc. Heath, Y., & Gifford, R. (2002). Extending the theory of planned behavior:
Predicting the use of public transportation. Journal of Applied Social
Psychology 32, 2154–2189. Heffner, C.L. (2014). Test Validity and Reliability. Diunduh pada tanggal 30 Mei
2015 dari http://allpsych.com/researchmethods/validityreliability/#.Va3Zp_ mqqko
International Business Machines. (2008). One-tail test for T-test of independent
samples. Diunduh pada tanggal 22 Juli 2015 dari http://www-01.ibm.com/support/docview.wss?uid=swg21476176
Janiszewski, C., & Cunha Jr, M. (2004). The influence of price discount framing
on the evaluation of product bundle. Journal of Consumer Research 30(4), 534-546.
Kim, M.S., & Hunter, J.E. (1993). Attitude‐behavior relations: A meta‐analysis of
attitudinal relevance and topic. Journal of Communication 43(1), 101-142.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Principle of Marketing 14th Edition. Prentice Hall: Pearson Education.
Krishna, A., Briesch, R., Lehmann , D.R., & Yuan, H. (2002). A meta-analysis of
the impact of price presentation on perceived savings. Journal of Retailing 78, 101-118.
Krueger, N.F. (2003). The cognitive psychology of entrepreneurship. Handbook
of Entrepreneurship Research 6, 105-140. Limayem, M., Khalifa, M., & Frini, A. (2000). What makes consumers buy from
Internet? A longitudinal study of online shopping. IEEE Systems, Man,
and Cybernetics Society 30(4), 421-432. Lin, H.F. (2007). Predicting consumer intentions to shop online: An empirical test
of competing theories. Electronic Commerce Research and Applications 6, 433–442.
Lukman, E. (2014). Google Survey Finds That Half of Indonesia’s Ecommerce
Non-adopters Will Shop Online Soon. Diunduh pada tanggal 12 Agustus 2015 dari https://www.techinasia.com/google-survey-finds-indonesias-ecommerce-nonadopters-shop-online/
Mander, J. (2014). GWI Social: GlobalWebIndex’s Quarterly Report on the Latest
Trend in Social Networking. England: GlobalWebIndex MasterCard World Wide. (2012). Mobile Shopping Taking Root in Emerging
Markets: MasterCard Online Shopping Survey. Diunduh pada tanggal 23 September 2014 dari http://www.masterintelligence.com/content/ intelligence/en/ research/press-release/2012/mobile-shopping-taking-root-in-emerging-markets.html
McKechnie, S., Devlin, J., Ennew, C., & Smith, A. (2007). Framing Effects and
Consumer Evaluations of Former Price Comparison Advertising. Australia
and New Zealand Marketing Conference, 1438-1445. McKechnie, S., Devlin, J., Ennew, C., & Smith, A. (2012). Effects of discount
framing in comparative price advertising. European Journal of Marketing 46(11), 1501-1522.
Monroe, K.B., & Chapman, J.D. (1987). Framing effects on buyers’ subjective
product evaluations. Advences in Consumer Research 14, 193-197. Monsuwe, P.T., Dallaert, C. G. B., & Ruyter, K. (2004). What drives consumers
to shop online? A literature review. International Journal of Service
Industry Management 15 (1), 102 – 121.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Nazir, S., Tayyab, A., Sajid, A., Rashid, H., & Javed, I. (2012). How Online
Shopping Is Affecting Consumers Buying Behavior in Pakistan. IJCSI
International Journal of Computer Science Issue 9(3), 486-495. Newman, W.L. (2013). Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Indeks. Online Retailers to Emphasize Free Shipping, Social Media this Holiday Season.
(2009, Oktober 22). Diunduh pada tanggal 23 September 2014 dari https://nrf.com/media/press-releases/online-retailers-emphasize-free-shipping-social-media-this-holiday-season
Osman, N. (2015). RI’s online shoppers to spend Rp 50t this year. Diunduh pada
tanggal 14 Agustus 2015 dari http://www.thejakartapost.com/ news/2015/01/22/ri-s-online-shoppers-spend-rp-50t-year-survey.html
Pires, G., Stanton, J. and Eckford, A. (2004). Influences on the perceived risk of
purchasing online. Journal of Consumer Behaviour. Vol. 4 (2), 118–131. Pusat Bahasa (Indonesia). (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Putra, Y.M.P. (2013). Korban Penipuan Online Sulit Dapat Uangnya Kembali.
Diunduh pada tanggal 22 Juli 2014 dari http://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/13/08/30/mscee4-korban-penipuan-online-sulit-dapat-uangnya-kembali
Prakosa, H. Penyusunan Skala Psikoiogi: Anchor dan Jenjang Skala Model
Summated Rating. Indonesian Psychological Journal 13 (49), 66-71. Pratiwi, Hesti. (2014). GlobalWebIndex: Most Chat App Users in Indonesia
Involve in E-Commerce. Diunduh pada tanggal 20 Februari 2015 dari https://en.dailysocial.net/post/globalwebindex-most-chat-app-users-in-indonesia-involve-in-e-commerce
Puskakom & APJII. (2014). Profil Pengguna Internet Indonesia 2014. Diunduh
pada tanggal 14 Agustus 2015 dari http://www.apjii.or.id/v2/upload/statistik/Survey%20APJII%202014%20v3.pdf
Rina, S. (2015). Instagram Users Behavior Survey Report. Diunduh pada tanggal
15 Agustus 2015 dari http://blog.jakpat.net/instagram-users-instagram/ Rina, S. (2015). Survey Perilaku Penjual di Instagram. Diunduh pada tanggal 15
Agustus 2015 dari http://blog.jakpat.net/survey-perilaku-penjual-di-instagram/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Ross, K.N. (2005). Quantitative Research Methods in Educational Planning. Paris: International Institute for Educational Planning/UNESCO.
Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Schiffman, Leon. G., dan Kanuk, L.L. (2004). Consumer Behavior Eighth
Edition. Prentice Hall: Pearson Education, Inc. Schiffman, Leon. G., dan Kanuk, L.L. (2010). Consumer Behavior Tenth Edition.
Prentice Hall: Pearson Education, Inc. Syafputri, Ella. (2012). 14 Juta Orang Indonesia Berbelanja Online. Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Diunduh pada tanggal 22 September 2014 dari http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/article/apjii-at-media/137/14-juta-orang-indonesia-berbelanja-online.html
Tarkiainen, A., & Sundqvish, S. (2005). Emerald Article: Subjective norms,
attitudes and intentions of Finnish consumers in buying organic food. British Food Journal 107 (11), 808-822.
Thorndike, R.M., Cunningham, G.K., Thorndike, R.L., & Hagen, E.P. (1991).
Measurement and evaluation in psychology and education. New York, NY: Macmillan Publishing Company.
Waizly, Darwin. (2012, November). Survey MarkPlus Insight: Naik 6 Juta,
Pengguna Internet Indonesia kini 61 Juta Orang. Diunduh pada tanggal 24 September 2014 dari http://www.the-marketeers.com/archives/indonesia-internet-users-waizly-2012.html
WebFinance, Inc. (2015). Bussines Dictionary. Diunduh pada tanggal 9 Mei 2015
dari http://www.businessdictionary.com/definition/product.html White, H. & Sarbawal, S., (2014). Quasi Experimental Design and Methods.
Methodological Briefs: Impact Evaluation 8. Florence: UNICEF Office of Research.
Why do online shoppers leave without paying? (2012). The Statistics Portal.
Diunduh pada tanggal 23 September 2014 dari http://www.statista.com/statistics/232285/reasons-for-online-shopping-cart-abandonment/en/research/press-release/2012/mobile-shopping-taking-root-in-emerging-markets.html
Wu, P. C., Yeh, G., & Hsiao, Ch. R. (2011). The effect of store image and service
quality on brand image and purchase intention for private label brands. Australian Marketing Journal, Vol. 19 (1), 30-39.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN I
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
A. POTONGAN HARGA PERSEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PETUNJUK PENGERJAAN
Skala di bawah ini menunjukkan bagaimana niat membeli Anda terkait dengan promosi yang
diadakan online shop. Semakin menuju angka 1 menunjukkan bahwa Anda semakin tidak berniat
membeli, sedangkan semakin menuju angka 9 menunjukkan Anda semakin niat membeli.
Silakan memilih angka yang paling sesuai dengan diri Anda.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop
Saya berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk segera
berbelanja pakaian pada online
shop
Saya berniat untuk segera
berbelanja pakaian pada online
shop
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop dalam
waktu dekat (beberapa hari ke
depan)
Saya berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop dalam
waktu dekat (beberapa hari ke
depan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk terus
berbelanja pakaian pada online
shop di masa yang akan datang.
Saya berniat untuk terus berbelanja
pakaian pada online shop di masa
yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
IDENTITAS
Inisial :
Usia : tahun
Pendidikan terakhir : SMP / SMA / D1-D3 / S1 / S2-S3* (*coret yang tidak sesuai)
Pekerjaan :
Penghasilan atau pendapatan per bulan
> 5jt per bulan
3 - 5 juta per bulan
1 - 3 juta per bulan
< 1jt per bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berilah tanda centang atau silang pada pilihan yang sesuai dengan diri Anda
Pernah belanja online
Pernah
Tidak pernah
Terakhir kali belanja online
Hari ini
Kemarin
Minggu lalu
Bulan lalu
Lebih dari satu bulan yang lalu
Frekuensi belanja online
setidaknya 1 kali dalam sebulan
2 - 3 kali dalam sebulan
setidaknya 1 kali dalam seminggu
2 - 3 kali dalam seminggu
lebih dari 3 kali dalam seminggu
Lainnnya : _________________
Produk yang paling sering dibeli melalui online shop
Pakaian
Sepatu
Tas
Aksesoris (kalung, anting, jam tangan, dll)
Elektronik dan kelengkapannya (handphone, casing handphone, dll)
Lainnya :_________________
Kisaran harga di online shop tempat Anda sering berbelanja produk pakaian :
___________________________
(contoh jawaban : Rp 50.000 – Rp 150.000, < Rp100.000, dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. POTONGAN HARGA NOMINAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PETUNJUK PENGERJAAN
Skala di bawah ini menunjukkan bagaimana niat membeli Anda terkait dengan promosi yang
diadakan online shop. Semakin menuju angka 1 menunjukkan bahwa Anda semakin tidak berniat
membeli, sedangkan semakin menuju angka 9 menunjukkan Anda semakin niat membeli.
Silakan memilih angka yang paling sesuai dengan diri Anda.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop
Saya berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk segera
berbelanja pakaian pada online
shop
Saya berniat untuk segera
berbelanja pakaian pada online
shop
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop dalam
waktu dekat (beberapa hari ke
depan)
Saya berniat untuk berbelanja
pakaian pada online shop dalam
waktu dekat (beberapa hari ke
depan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saya tidak berniat untuk terus
berbelanja pakaian pada online
shop di masa yang akan datang.
Saya berniat untuk terus berbelanja
pakaian pada online shop di masa
yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
IDENTITAS
Inisial :
Usia : tahun
Pendidikan terakhir : SMP / SMA / D1-D3 / S1 / S2-S3* (*coret yang tidak
sesuai)
Pekerjaan :
Penghasilan atau pendapatan per bulan
> 5jt per bulan
3 - 5 juta per bulan
1 - 3 juta per bulan
< 1jt per bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berilah tanda centang atau silang pada pilihan yang sesuai dengan diri Anda
Pernah belanja online
Pernah
Tidak pernah
Terakhir kali belanja online
Hari ini
Kemarin
Minggu lalu
Bulan lalu
Lebih dari satu bulan yang lalu
Frekuensi belanja online
setidaknya 1 kali dalam sebulan
2 - 3 kali dalam sebulan
setidaknya 1 kali dalam seminggu
2 - 3 kali dalam seminggu
lebih dari 3 kali dalam seminggu
Lainnnya : _________________
Produk yang paling sering dibeli melalui online shop
Pakaian
Sepatu
Tas
Aksesoris (kalung, anting, jam tangan, dll)
Elektronik dan kelengkapannya (handphone, casing handphone, dll)
Lainnya :_________________
Kisaran harga di online shop tempat Anda sering berbelanja produk pakaian :
___________________________
(contoh jawaban : Rp 50.000 – Rp 150.000, < Rp100.000, dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN II
Uji Reliabilitas dan Kualitas Item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 54 100.0
Excludeda 0 .0
Total 54 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 15.4815 48.443 .734 .899
2 15.7222 45.714 .877 .850
3 16.3333 44.642 .771 .889
4 15.8519 47.487 .789 .880
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN III
Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nominal Persen
N 115 115
Normal Parametersa Mean 17.2174 21.4348
Std. Deviation 7.67404 8.22611
Most Extreme Differences Absolute .100 .104
Positive .100 .104
Negative -.099 -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.072 1.114
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 .167
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN IV
Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Group Statistics
BentukDiskon N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Niat Membeli Potongan Harga Nominal 115 17.2174 7.67404 .71561
Potongan Harga Persen 115 21.4348 8.22611 .76709
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Niat
Membe
li
Equal
variances
assumed
.424 .516 -
4.020 228 .000
-
4.21739 1.04906
-
6.28448
-
2.15030
Equal
variances not
assumed
-
4.020
226.9
08 .000
-
4.21739 1.04906
-
6.28453
-
2.15025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN V
Uji One Sample T-test
Mean Teoritis dan Mean Empiris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nominal 115 17.2174 7.67404 .71561
Persen 115 21.4348 8.22611 .76709
One-Sample Test
Test Value = 20
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Nominal -3.888 114 .000 -2.78261 -4.2002 -1.3650
Persen 1.870 114 .064 1.43478 -.0848 2.9544
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN VI
Uji Hipotesis Tambahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1. Pendidikan terakhir SMA
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NIatMembeli Nominal 54 16.8519 7.74452 1.05390
Persen 56 22.1429 7.35695 .98311
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NIatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.634 .428 -3.675 108 .000 -5.29101 1.43990 -8.14513 -2.43688
Equal
variances not
assumed
-3.671 107.1
71 .000 -5.29101 1.44125 -8.14807 -2.43394
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Pendapatan Rp 1-3 juta per bulan
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli Nominal 38 17.1579 6.39479 1.03737
Persen 29 24.0000 8.42191 1.56391
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
3.445 .068 -
3.782 65 .000 -6.84211 1.80911
-
10.4551
5
-3.22906
Equal
variances not
assumed
-
3.646
50.64
1 .001 -6.84211 1.87669
-
10.6103
6
-3.07385
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Pendapatan Rp 3-5 juta per bulan
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 15 18.0000 8.36660 2.16025
Persen 12 17.6667 7.96964 2.30064
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.566 .459 .105 25 .917 .33333 3.17364 -6.20290 6.86957
Equal
variances not
assumed
.106 24.17
9 .917 .33333 3.15588 -6.17753 6.84420
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4. Belanja Online 2-3x dalam sebulan
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 22 20.5000 8.32523 1.77495
Persen 24 23.1667 9.06818 1.85103
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.314 .578 -
1.036 44 .306 -2.66667 2.57426 -7.85475 2.52142
Equal
variances not
assumed
-
1.040
43.99
9 .304 -2.66667 2.56452 -7.83512 2.50179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5. Belanja online setidaknya 1x sebulan
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 46 18.0000 7.47143 1.10160
Persen 49 22.1020 7.97456 1.13922
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.001 .978 -
2.583 93 .011 -4.10204 1.58802 -7.25553 -.94855
Equal
variances not
assumed
-
2.588
93.00
0 .011 -4.10204 1.58473 -7.24899 -.95509
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
6. Belanja online beberapa bulan sekali
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 17 15.1176 7.47397 1.81271
Persen 12 15.4167 6.72118 1.94024
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.176 .678 -.111 27 .913 -.29902 2.70593 -5.85112 5.25308
Equal
variances not
assumed
-.113 25.32
1 .911 -.29902 2.65526 -5.76413 5.16609
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
7. Belanja online tidak menentu / jarang
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 26 14.6923 6.18882 1.21373
Persen 20 20.8500 6.56366 1.46768
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.039 .844 -
3.259 44 .002 -6.15769 1.88966 -9.96605 -2.34934
Equal
variances not
assumed
-
3.233
39.74
6 .002 -6.15769 1.90452
-
10.0076
5
-2.30774
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
8. Standar harga <Rp 100.000
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 35 15.8286 6.66636 1.12682
Persen 41 21.9512 7.73612 1.20818
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.307 .581 -
3.662 74 .000 -6.12265 1.67174 -9.45366 -2.79164
Equal
variances not
assumed
-
3.706
73.99
0 .000 -6.12265 1.65210 -9.41453 -2.83077
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
9. Standar harga Rp 100.000-200.000
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 62 17.0968 7.95625 1.01045
Persen 50 21.8400 9.15704 1.29500
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
2.266 .135 -
2.932 110 .004 -4.74323 1.61795 -7.94962 -1.53683
Equal
variances not
assumed
-
2.888
97.72
8 .005 -4.74323 1.64257 -8.00296 -1.48349
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
10. Standar harga >Rp200.000
Group Statistics
PotonganHa
rga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NiatMembeli nominal 18 20.3333 8.03668 1.89426
Persen 24 19.7083 6.98121 1.42503
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
NiatMe
mbeli
Equal
variances
assumed
.864 .358 .269 40 .789 .62500 2.32235 -4.06864 5.31864
Equal
variances not
assumed
.264 33.70
7 .794 .62500 2.37043 -4.19384 5.44384
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI