Pkm-p Rancang Alat Pelacak Posisi Dan Penonaktifan Mesin Bermotor
-
Upload
muhammad-anton -
Category
Documents
-
view
58 -
download
1
description
Transcript of Pkm-p Rancang Alat Pelacak Posisi Dan Penonaktifan Mesin Bermotor
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
RANCANG ALAT PELACAK POSISI DAN PENONAKTIFAN MESIN
KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KENDALI HANDPHONE DAN GPS
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
Bidang Kegiatan :
PKM PENELITIAN
DI SUSUN OLEH :
Syaiful Elmi 2009420074 Angkatan 2009
Abu Yazid 2009420053 Angkatan 2009
Achmad 2009420054 Angkatan 2009
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2012
ii
iii
ABSTRAK
Telepon seluler (Handphone) merupakan salah satu hasil dari berkembangnya teknologi komunikasi saat ini. Layanan yang disediakan ponsel dan sedang menjadi trend di masyarakat saat ini adalah SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat. Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital. Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Penelitian ini mencoba membuat perangkat lunak untuk melacak dan menonaktifkan kendaraan bermotor dengan handphone dan GPS berbasis Mikrokontroler. Mikrokontroler sebagai sistem masukan dan keluaran program yang bisa membaca dan menulis data serta Handhpone sebagai output tampilannya. Kata Kunci : Handphone, GPS, Mikrokontroler, GSM
iv
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
1. LATAR BELAKANG...................................................................................... 1
2. RUMUSAN MASALAH.................................................................................. 1
3. TUJUAN PROGRAM...................................................................................... 1
4. LUARAN YANG DIHARAPKAN.................................................................... 2
5. KEGUNAAN................................................................................................. 2
6. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 3
6.1 Gambar beberapa jenis telepon genggam..................................................... 4
6.2 Gambar penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit................ 6
6.3 Struktur jaringan GSM............................................................................. 7
7. METODE PELAKSANAAN PROGRAM......................................................... 9
8. JADWAL KEGIATAN PROGRAM................................................................. 10
9. RANCANGAN BIAYA.................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua Pelaksana, Anggota I, dan Anggota II............................. 13
2. Biodata Dosen Pendamping................................................................ 14
.
1
1. LATAR BELAKANG
Pencurian mobil akhir-akhir ini sangat marak baik intensitas maupun lokasi
kejadiannnya sehingga membuat masyarakat menjadi resah. Salah satu penyebabnya
adalah sulitnya pelacakan posisi mobil saat terjadi tindakan pencurian. Pada
umumnya, pengaman mobil hanya berupa pemasangan alarm dan keberadaannya pun
telah banyak diketahui. Sementara ini pernah dikembangkan suatu sistem pelacak
posisi dan keamanan kendaraan, tetapi tidak bisa di akses secara online dan masih
menggunakan mikrokontroller 89C511. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat yang
dapat mengetahui posisi mobil dan menonaktifkan mesin mobil dari jarak jauh
melalui internet. Alat pelacak ini memanfaatkan teknologi GPS, Mikrokontroller
ATMEGA8353, GSM, dan PC. GPS berfungsi untuk memberikan posisi mobil.
Mikrokontroler berfungsi untuk mengatur komunikasi data antara GPS dan GSM.
GSM berfungsi untuk mengirim dan menerima data melalui SMS. PC berfungsi
sebagai web server, database server, dan SMS Gateway. Alat pelacak ini dapat
diproduksi dalam jumlah yang banyak dan digunakan oleh masyarakat. Dalam
penerapannya, masyarakat bisa bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk
menangani kasus pencurian mobil.
2. PERUMUSAN MASALAH
Fokus bahasan dalam proposal ini adalah merancang dan meneliti sistem
pengaman kendaraan yang murah dan efektif, dengan menggunakan teknologi GPS.
Perlu diadakan penelitian untuk melihat apakah penggunaan teknologi ini terbukti
mempermudah pelacakan kendaraan yang hilang. Diharapkan solusi yang ditawarkan
penulis yaitu penggunaan Vehicle Security and Locator berbasis GPS ini dapat
menjadi alternatif solusi yang terjangkau bagi pemilik kendaraan golongan
masyarakat menengah, dan dapat bermanfaat pula bagi pengembang alat ini.
3. TUJUAN PROGRAM
Menyediakan alat pengaman kendaraan yang murah dan efektif, dengan
pemanfaatan limbah Handphone bekas.
Menjadi alternatif solusi alat pengaman kendaran bagi masyarakat pemilik
kendaran golongan menengah.
Menyediakan alat yang membantu proses pelacakan kendaraan yang hilang.
2
Implementasi ide dan inovasi sesuai dengan latar belakang keilmuan dari program
studi kami.
4. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program penerapan teknologi ini adalah
diperolehnya suatu alat pengaman dan pelacak kendaraan yang terjangkau bagi
masyarakat. Melalui kajian literatur disertai dengan inovasi terbaru atas alat
rancangan yang kami buat, maka kami mengharapkan juga luaran berupa paten atas
alat ini. Dengan pendaftaran sebagai dokumen paten, maka diharapkan hasil
kreativitas kami atas alat yang kami buat dapat terlindungi. Diharapkan pula alat ini
akan menjadi model bagi pengembangan alat pengaman lebih lanjut, yang
berorientasi kepada masyarakat menengah dan berwawasan lingkungan.
5. KEGUNAAN
Manfaat yang didapatkan oleh masyarakan dengan adanya teknologi ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat ini dapat membantu pemilik kendaraan untuk melacak keberadaan
kendaraannya, dengan terlebih dahulu mematikannya, untuk memastikan
lokasi statis dan mencegah pencurinya membawa kendaraannya lebih jauh.
2. Sistem pengoperasian alat ini sangat mudah dan menggunakan teknologi yang
sudah sangat dekat dengan masyarakat, yaitu SMS.
3. Bagi para pemilik kendaraan, alat kami merupakan jawaban dari kebutuhan
alat pengaman yang efektif dan murah, mengingat tingkat curanmor di
Indonesia semakin meningkat dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan
bermotor dan lemahnya sistem pengamanan kendaraan.
Sementara kegunaan penelitian ini bagi kami adalah sebagai berikut.
1. Implementasi ide dan inovasi sesuai dengan latar belakang keilmuan dari program
studi kami.
2. Wadah meningkatkan kemampuan komunikasi, kerja sama, dan manajerial.
Dalam proyek kami, kami akan terlibat dengan dosen-dosen yang berhubungan
dengan elektronika dan telekomunikasi, bengkel yang menjadi mitra kami, toko-
toko alat elektronika di bandung, dan banyak pihak lainnya. Kemampuan
3
manajerial akan sangat dibutuhkan agar dana dapat teralokasi dengan baik serta
waktu tidak dibuang dan dapat digunakan dengan efektif dalam pengerjaan
proyek.
3. Ajang pembelajaran untuk melihat dan menyelesaikan masalah yang terdapat di
masyarakat, sebagai langkah awal menjadi generasi yang solutif ketika nanti
terjun ke dunia kerja.
6. TINJAUAN PUSTAKA
1. HANDPHONE ( HP )
Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP)
atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun
dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini
Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global
System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division
Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah
Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI). Selain berfungsi untuk
melakukan dan menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai
fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS).
Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan
layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat
pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang,
telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan
teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti
bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3)
dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). Selain
fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di
ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel tersebut menjadi mini
komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk
melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut
diselesaikan dalam waktu yang singkat.
4
Gambar 6.1 Beberapa jenis telpon genggam
Didalam ponsel, terdapat sebuah pengeras suara, mikrofon, papan tombol, tampilan
layar, dan powerful circuit board dengan mikroprosesor yang membuat setiap
telepon seperti komputer mini. Ketika berhubungan dengan jaringan nirkabel,
sekumpulan teknologi tersebut memungkinkan penggunanya untuk melakukan
panggilan atau bertukar data dengan telepon lain atau dengan komputer. Jaringan
nirkabel beroperasi dalam sebuah jaringan yang membagi kota atau wilayah
kedalam sel-sel yang lebih kecil. Satu sel mencakup beberapa blok kota atau
sampai 250 mil persegi. Setiap sel menggunakan sekumpulan frekuensi radio atau
saluran-saluran untuk memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio ini
harus dikontrol untuk membatasi jangkauan sinyal geografis. Oleh Karena itu,
frekuensi yang sama dapat digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak orang
dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang berbeda di seluruh
kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam satu saluran. Dalam setiap sel,
terdapat stasiun dasar yang berisi antena nirkabel dan perlengkapan radio lain.
Antena nirkabel dalam setiap sel akan menghbungkan penelepon ke jaringan
telepon lokal, internet, ataupun jaringan nirkabel lain. Antena nirkabel
mentransimiskan sinyal. Ketika ponsel dinyalakan, telepon akan mencari sinyal
untuk mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia. Kemudian telepon akan
mentransmisikan nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat melakukan
verifikasi informasi konsumen- seperti penyedia layanan nirkabel, dan nomor
telepon.
2. GPS ( Global Positioning System )
GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan
bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24
satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima
oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak,
kecepatan, arah, dan waktu. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS
Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang
5
memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil
dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi
GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu
menerjemahkannya dalam bentuk peta digital. Sistem ini menggunakan sejumlah
satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan
ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu
bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna. Bagian Kontrol : Seperti
namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar
orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan.
Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan
kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan
data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita. Bagian
angkasa: Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi,
sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur
sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit
sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau
plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam
atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini
dipancarkan dengan kode ‘pseudo-random’. Masing-masing satelit memiliki
kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat
navigasi, maka kita bisa melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima
alat tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat
navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi.
Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan
sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal
lebih kuat dari satelit yang berada tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti
posisi matahari ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan satelit yang berada di
garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit
pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42
MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga
mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini
digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
6
Gambar 6.2 Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit
Bagian Pengguna : Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit
akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat
navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate
location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris
dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan
koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit
sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga
dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.Dari sinyal-sinyal
yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan
perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut.
Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat
alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.
3. MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan
dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan
cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk
mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.
Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem
elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen
pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya
terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8
bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri
AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC
dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah
banyak, dengan masing2 memiliki fitur yang berbeda2). Dengan mikrokontroler
7
tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan
sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang
menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan
ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan sebagainya.
4. GSM
Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari
Groupe Spécial Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat
digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya
telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman
sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim
akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular
sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di
seluruh dunia.
Gambar 6.3 struktur jaringan GSM
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi
menjadi:
1. Mobile Station (MS)
2. Base Station Sub-system (BSS)
3. Network Sub-system (NSS),
4. Operation and Support System (OSS)
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk
sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).
Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang
berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal
8
transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan
perangkat GSM lainnya.
Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang
berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME
tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan
darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
a. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran
pelanggan.
b. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor
panggil pelanggan.
Base Station System (BSS), terdiri atas:
BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan
langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS
yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
Network Sub System (NSS), terdiri atas:
Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element
central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler,
dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik
antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan
jaringan data.
Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database
untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar
tersimpan secara permanen.
Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data
dan informasi pelanggan.
Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua
data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga
pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data
pelanggan.
Operation and Support System (OSS), merupakan sub sistem jaringan GSM yang
berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration
management, performance management, dan inventory management.
9
Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)
7. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode Pelaksanaan untuk penerapan teknologi dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Tahap Inisiasi
Pada tahap ini, akan dilakukan persiapan awal yaitu survei. Survei akan
dilakukan untuk mencari data yang akurat dari beberapa hal di bawah ini:
a. Jenis kendaraan mobil yang cocok untuk dijadikan percobaan dan penerapan
teknologi.
b. Perbandingan beberapa jenis tracker, baik yang berteknologi lengkap, mudah dicari
dan murah, serta beberapa parameter/rating lain dari tracker-tracker yang ada.
2. Tahap desain dan pembuatan alat Vehicle Security Locator
a. Perancangan model rangkaian awal berdasar pada hasil survei dan inovasi teknologi
yang akan digunakan.
b. Perakitan awal komponen-komponen dasar dari alat Vehicle Security Locator yang
sesuai dengan desain model rangkaian yang telah dibuat. Komponen dasar alat berupa
modul GSM, modul GPS, bagian elektrik kendaraan serta penempatan mikrokontroler
untuk menciptakan desain yang sangat tepat, minimalis, dan murah. Selain desain luar
yang tepat, juga dilakukan programming pada bagian mikrokontroler untuk
menciptakan kerja alat yang cerdas dan memiliki respon cepat.
c. Desain akhir alat yaitu membuat packing alat yang sesuai sehingga mudah dikenali
pelanggan sebagai alat Vehicle Security Locator, memiliki nilai estetika, dan tepat
untuk diaplikasikan di kendaraan mobil.
3. Tahap pengujian alat Vehicle Security Locator dan penerapannya pada mobil
Setelah alat selesai dibuat, akan dilakukan pengujian awal alat. Lalu setelah
pengujian akan dilakukan pengecekan mengenai kekurangan yang terdapat pada alat
untuk diperbaiki dan dioptimasi. Setelah itu dilakukan penyempurnaan desain akhir
untuk meminimalkan faktor-faktor kegagalan. Dan pada akhirnya desain akhir ini
10
akan diuji ulang hingga berhasil, kemudian dilakukan penerapan langsung pada mobil
yang telah dipilih.
4. Tahap pengumpulan dan pengolahan data
Tahap terakhir untuk mengumpulkan hasil-hasil desain, pengujian hingga
penerapan alat yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari rencana awal yang
ditentukan. Seluruh data akan dikumpulkan, didokumentasikan, untuk kemudian
dilaporkan secara menyeluruh untuk memperjelas serta bisa menjadi bahan rujukan
bagi pengembangan penerapan teknologi Vehicle Security Locator.
8. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1. INISIASI a) Survei mobil
yang dipakai
b) Survei berbagai jenis tracker
2. DESAIN DAN PEMBUATAN
a) Perancangan model rangkaian
b) Perakitan komponen dasar
c) Desain akhir alat 3. PENGUJIAN DAN
PENERAPAN ALAT
a) Pengujian awal alat
b) Perbaikan, optimasi dan penyempurnaan
4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
a) Rekap seluruh data
b) Analisis akhir dan pengolahan data
c) Penyusunan dokumentasi dan laporan
11
9. RANCANGAN BIAYA
Biaya Bahan Habis Pakai
Jenis Pengeluaran Kebutuhan Harga satuan ( Rp ) Jumlah 1. Modul GPS 4 buah 500.000 2.000.000 2. Atmega8 5 buah 100.000 500.000 3. Atmega32 5 buah 100.000 500.000 4. Modul wireless 2 buah 900.000 1.800.000 5. XTAL 12MHz 10 10.000 100.000 6. Kapasitor 22pF 50 1000 50.000 7. PCB 3 150.000 450.000 8. Kabel 20 meter 8000 160.000 9. Relay 20 8.000 160.000 10. Header Female 100 1000 100.000 11. Header Male 10 6.000 60.000 12. Solder 2 100.000 200.000 13. Timah 1 100.000 100.000 14. Downloader AVR 3 250.000 750.000 15. Resistor 100 500 50.000
Total Pengeluaran Rp. 6.980.000,- Biaya Penunjang
Jenis Pengeluaran Kebutuhan Harga Satuan (Rp) Jumlah 1. Handphone 3 Buah 500.000 1.500.000 2. Tool Box 1 Buah 450.000 450.000 3. Set Peralatan
Elektronik 1 Buah 800.000 800.000
Total Pengeluaran Rp. 2.750.000,-
Biaya Perjalanan 1. Seminar 750.000 2. Studi Banding 550.000 3. Transport 500.000 Total Pengeluaran Rp. 1.800.000,- Biaya Lain-lain 1. Penyusunan laporan 900.000 Total Pengeluaran Rp. 900.000,- Jadi total biaya yang dibutuhkan kegiatan PKM ini adalah Rp.12.430.000,-
12
DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyo, sidik. “Aplikasi dan Teknik Pemrograman Mikrokontroler AVR Atmel”, Andi Publisher, Jakarta, 2012. Rafiudin, rahman. “Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535”, Andi Publisher, Jakarta, 2012. Utami, erna. “10 Langkah Belajar Logika & Algoritma Menggunakan Bahasa C & C++”, Andi Publisher, Jakarta, 2009. Wishnu E, w. “Asyiknya Bernavigasi dengan Ponsel GPS”, Andi Publisher, Jakarta, 2012.
13
LAMPIRAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KEGIATAN PKM KETUA PELAKSANA Nama : Syaiful Elmi Tempat/Tgl.lahir : Jakarta, 27 Desember 1989 Status : Belum Menikah Agama : Islam Fakultas/program study : Teknik Elektro Pendidikan terakhir : SMK Teknik Elektro Alamat : Jln. Jombang Tangsi No.91 RT/RW.02/02 Kel.Jombang Wetan Kec. Jombang, Cilegon-Banten Hp/Email : 0818150626/[email protected] ANGGOTA PELAKSANA I Nama : Abu Yazid Tempat/Tgl.lahir : Jakarta, 06 Desember 1989 Status : Belum Menikah Agama : Islam Fakultas/progran studi : Teknik Elektro Pendidikan terakhir : SMAN 89 Jakarta/Jurusan IPA Alamat : Jln. Tambun Rengas Rt.002/07 no.11 Kel. Cakung Timur Kec. Cakung, Jakarta Timur Hp/Email : 083899365093/[email protected] ANGGOTA PELAKSANA II Nama : Achmad Tempat/Tgl.lahir : Jakarta, 01 November 1986 Status : Belum Menikah Agama : Islam Fakultas/program study : Teknik Elektro Pendidikan terakhir : SMK 2 Taman Siswa ( Instalasi Listrik) Alamat : Jln. Haji Ung Rt.002/04 no.48B Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat 10650 Hp/Email : 081382492700/[email protected] Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Jakarta, 29 Oktober 2012
Ketua Pelaksana Anggota I Anggota II
14
15