Le Klabin - Grande Lançamento - Consultor de Imóveis CLOVIS 11 7213 2472
Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowirepository.uph.edu/7213/4/Chapter1.pdf.pdf · perkuliahan yang dapat...
Transcript of Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowirepository.uph.edu/7213/4/Chapter1.pdf.pdf · perkuliahan yang dapat...
1
2015 2016 2017 2018
4.88%
5.05% 5.07%
5.17%
Pre
senta
se P
ertu
mbuhan
Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi
Gambar 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awal masa Pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo pada tahun
2014, menargetkan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar tujuh persen.
Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa angka
pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2018 telah mencapai 5.17% (Badan
Pusat Statistik, 2018). Hal ini menyatakan bahwa target yang dibuat oleh
pemerintah tidak tercapai. Tetapi menurut Kepala BPS Suhariyanto, angka
pertumbuhan ini sudah cukup baik di dalam kondisi perekonomian yang sedang
tidak menentu. Karena pertumbuhan tiga tahun terakhir mengalami peningkatan
sebesar 0.29% di era Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
(CNBC Indonesia, 2019).
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber: CNBC Indonesia
Darmin Nasution selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
menjelaskan bahwa, pertumbuhan ekonomi 2018 masih kurang memuaskan.
2
Pemerintah akan tetap mengoptimalkan kebijakan dan sinergi antar kementrian-
lembaga, agar pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi
dengan infrastruktur yang akan selesai, tentu dapat membawa dampak yang baik
untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia (CNBC Indonesia, 2019).
Selain infrastruktur yang dalam proses pembangunan maupun yang telah
selesai, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipengaruhi oleh kewirausahaan.
Karena peran wirausaha didalam perekonomian negara, dapat menciptakan
lapangan-lapangan kerja, dapat mengurangi angka pengangguran, dapat
meningkatkan pendapatan hidup masyarakat dan meningkatkan produktivitas
nasional (Kurniawan, 2019). Angka pengangguran di Indonesia pada Agustsus
2018 mencapai 5.34% dari angka pengangguran pada tahun 2017 yaitu sebesar
5.5%. Artinya adalah tingkat angkatan kerja meningkat dan hal ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penciptaan lapangan pekerjaan
yang dilakukan High Impact Entrepreneurs (HIE) dapat mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia, HIE merupakan visioner yang mampu dan dapat
menghasilkan pemasukan terbesar dan juga menciptakan lapangan pekerjaan yang
bernilai tinggi serta dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat
(Marketeers Editor, 2016). Maka Presiden Joko Widodo mendukung
kewirausahaan di Indonesia, karena negara maju memiliki entrepreneur diatas
14%, sedangkan di Indonesia hanya memiliki 3.1% (Kuwado, 2018). Jumlah
tersebut masih dibawah negara Malaysia 5%, Singapura 7%, Thailand 4.5% dan
Jepang 11% (Siregar, 2018) (Tribunnews.com, 2018).
3
Menurut laporan GEM (Global Entrepreneur Monitor) 2018-2019 karena
populasi usia kerja yang signifikan telah menantang Indonesia untuk menciptakan
lapangan kerja, termasuk mendukung kewirausahaan (Bosma & Kelly, 2018).
Dr. Anggawira, MM, selaku ketua bidang organisasi, kaderisasi, dan
keanggotaan BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) menyatakan
bahwa biasanya masyarakat berasumsi bahwa tidak perlu berpendidikan tinggi
untuk menjadi wirausaha, padahal terciptanya motivasi berwirausaha bermula dari
perkuliahan yang dapat diwujudkan keinginan seseorang untuk menjadi seorang
wirausaha dengan mempelajari pendidikan kewirausahaan (BHP UMY, 2014).
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Kementerian Pemuda dan Olahraga Joni
Mardizal menyatakan bahwa tingkat berwirausaha di Indonesia relatif rendah
karena mayoritas mahasiswa atau pemuda berorientasi menjadi pekerja BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) (Republika.co.id,
2016). Selain itu hambatan mahasiswa untuk berwirausaha yang membentuk
presepsi mahasiswa bahwa (1) takut untuk mengalami kegagalan; (2) kurangnya
modal; (3) kekurangan atau tidak memiliki skill atau kemampuan dalam berbisnis;
(4) tidak terdapatnya tempat untuk membuka suatu usaha;(5) ketakutan dalam
meninggalkan pekerjaan sebelumnya;(6) mengalami kebingungan untuk berbisnis
sesuatu (Centrausaha.com, 2019).Maka dari itu hal ini dapat membawa dampak
negatif intensi berwirausaha seorang mahasiswa sehingga tingkat kewirausahaan
mahasiswa berkurang.
Enggarstiasto Lukita selaku Menteri Perdagangan berpendapat bahwa salah
satu penyebab rendahnya tingkat kewirausahaan dalam sistem pendidikan kurang
4
adanya dukungan pemerintah kepada mahasiswa untuk berkembang menjadi
wirausaha. Karena mahasiswa memiliki potensi yang cukup besar (Zuraya, 2018).
Dr. Ir Edi Suryanto, M.Sc., Ketua CED (Center of Entrepreneur Development)
UGM, menjelaskan kewirausahaan menjadi suatu hal yang wajib diajarkan di setiap
universitas atau perguruan tinggi, karena dengan ada pembelajaran kewirausahaan
diharapkan dapat mampu mengurangi angka pengangguran yang tinggi khususnya
dari kalangan sarjana (Ika, 2011).
Menurut Peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan
dan penyelenggaraan pendidikan, pada umumnya perguruan tinggi atau universitas
terdiri dari atas beberapa fakultas atau himpunan sumber daya yang dikelompokan
menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik,
vokasi atau profesi dalam satu rumpun ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan/atau
olahraga. Maka itu setiap fakultas atau jurusan dapat menghasilkan lulusan dari
universitas yang menekuni profesi sesuai dengan bidang yang dipelajari. Profesi
yang di hasilkan dari universitas antara lain dokter, guru, perawat, pengacara,
psikolog dan profesi yang lainnya.
Saat ini di beberapa Universitas di Indonesia menyediakan program
kewirausahaan, antara lain Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Prasetiya
Mulya (Prasmul), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB),
Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Bina Nusantara (BINUS),
Universitas Padjajaran (UNPAD), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut
Teknologi Surabaya (ITS) (detikFinance, 2010) (Widjojo, 2016). Masing-masing
fakultas mempunyai kurikulum, fasilitas, tenaga pengajar yang berbeda-beda.
5
Dengan banyaknya universitas-universitas yang menawarkan pendidikan
kewirausahaan, maka adanya kebutuhan untuk melihat efek pendidikan
kewirausahaan dengan konstribusi pada negara. Universitas Pelita Harapan dan
Universitas Prasetiya Mulya adalah universitas yang mengunggulkan program
kewirausahaan dan bisnis.
Universitas Pelita Harapan adalah Universitas Kristen yang dikenal di
Indonesia, yang juga mempunyai program Entrepreneurship atau kewirausahaan
yang berasal dari Program studi (Prodi) Manajemen. Prodi ini memiliki jurusan
konsentrasi yakni, Entrepreneurship, Marketing, Human Resources Management,
Retail Management, Internasional Business, Healthcare Management, dan Sport
Management (Universitas Pelita Harapan, 2017). Didalam jurusan
entrepreneurship sudah didapatkan mata kuliah kewirausahaan. Lalu mata kuliah
seperti Studi Kasus Kewirausahaan, Pengantar kewirausahaan dan Pengembangan
Profesional dan Kewirausahaan terdapat di dalam kurikulum ini. Manajemen
dengan konsentrasi kewirausahaan ini memiliki 138 SKS (Universitas Pelita
Harapan, 2017). Melalui pembelajaran yang di ajarkan oleh UPH dari Prodi
Manajemen Konsentrasi entrepreneurship, alumni lulusan UPH menerapkan apa
yang telah dipelajari dan memulai bisnisnya, antara lain Stevanus Guntur,
Manajemen 2014 selaku pendiri dari Denim n Reality dan Operations Manager
Pangestu. Kemudian, Michael Surjono sebagai pemilik bisnis dari PAPER BAG.
Lalu alumni UPH masuk dalam pekerjaan di perusahaan ternama antara lain, Ricky
Ho manajemen 2011 sebagai Equity Research Analyst di Bahana Securities.
6
Kemudian, Ryan Maneka Hinze Manajemen 2007 sebagai Managing Director dan
Creative Director (Universitas Pelita Harapan, 2018).
Selain UPH, Universitas Prasetiya Mulya memiliki visi sebagai kekuatan
pendorong dalam kemajuan ilmu pengetahuan, pembentukan dan pertumbuhan
bisnis yang inovatif dan unggul melalui pendidikan, penelitian dan pelatihan di
bidang ilmu bisnis, sosial dan STEM terapan untuk kemajuan dan kemakmuran
bangsa Indonesia (Universitas Prasetiya Mulya, n.d.). Lalu Universitas ini memiliki
Misi yaitu (1) Melakukan bisnis, sosial dan pendidikan STEM terapan dengan
kualitas tinggi, proses pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk
mengembangkan pemimpin bisnis dan profesional di bidang keunggulan, martabat,
etika dan rasa hormat terhadap kemajemukan dan berkontribusi besar bagi
pengembangan bangsa dan negara Indonesia; (2) Melakukan penelitian berkualitas
di bidang ilmu bisnis, STEM sosial dan terapan dan inovasi untuk membangun
ekosistem bisnis yang sehat, dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan;
(3) Melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui penggunaan keahlian dalam
bisnis, sosial dan STEM terapan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia:
(4)Berinovasi dalam bidang ilmu bisnis, sosial dan STEM terapan untuk inisiasi
usaha bisnis dengan memanfaatkan kearifan lokal. mempunyai program
pendidikan serta pelatihan dalam bidang ilmu bisnis dan manajemen yang bertujuan
untuk meningkatkan bisnis dan kompetensi pada penggarap bisnis di Indonesia.
Berbeda dengan UPH, PMBS (Prasetiya Mulya Business School) memiliki
program S-1 Bisnis dan ekonomi, antara lain Accounting, Business, Business
economics (menggunakan bahasa inggris), Branding Event, Finance dan Banking,
7
Hospitality Business, dan International Business. S-1 Business di PMBS, memiliki
148 SKS Introduction to Business and Management, Analytical and Creative
Thinking, Business Creation dan masih banyak lagi yang membangun pendidikan
kewirausahaan dan motivasi berwirausaha. PMBS juga mempunyai bisnis
inkubator. Universitas Prasetiya Mulya menghasilkan alumni-alumni yang
berprestasi dan memulai bisnis, antara lain Andanu Prasetyo PMBS 2007 sebagai
pendiri dan pemilik Toko Kopi Tuku. Lalu, Anita Feng sebagai pendiri Royal
Garden Spa dan Reflexiology. Kemudian, Stephen Khrisna Lucas PMBS 2011
sebagai co-founder dan Sales Director VOYEJ brand aksesoris pria. Lalu Syita
Sophiaan PMBS 2006 sebagai pendiri Amaya wedding Planner and Organizer.
Kemudian Sayed Muhammad sebagai CEO LocalBrand Asia (Hasna, 2017). Lalu,
Eugenie Patricia PMBS 2013 sebagai co-founder plus Brand dan Culture Director
Puyo Dessert (Prasetiya Mulya Business School, 2019). Universitas Pelita Harapan
dan Universitas Prasetiya Mulya memiliki perbedaan seperti jumlah SKS dan Mata
Kuliah yang di ajarkan di perkuliahan. Hal ini yang dapat menyebabkan perbedaan
motivasi dan hambatan kepada mahasiswa masing-masing universitas terhadap niat
berwirausaha.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari pendidikan
kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha yang dimediasi oleh motivasi dan
hambatan. Responden adalah mahasiswa undergraduate yang aktif jurusan
manajemen kewirausahaan pada Universitas Pelita Harapan Karawaci, Tangerang
dan mahasiswa undergraduate yang aktif jurusan bisnis pada Universitas Prasetiya
Mulya BSD, Tangerang Selatan.
8
Karena masing-masing universitas tersebut mempunyai entrepreneurship
education atau pendidikan kewirausahaan dan juga sebagai Business School di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah:
1.a) Apakah Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap Intensi
Berwirausaha pada mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH)?
1.b) Apakah Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap Intensi
Berwirausaha pada mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya (PMBS)?
2.a) Apakah Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap Intensi
Berwirausaha yang dimediasi oleh Motivasi pada mahasiswa Universitas
Pelita Harapan (UPH)?
2.b) Apakah Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap Intensi
Berwirausaha yang dimediasi oleh Motivasi pada mahasiswa Universitas
Prasetiya Mulya (PMBS)?
3.a) Apakah Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap Intensi
Berwirausaha yang dimediasi oleh Hambatan pada mahasiswa Universitas
Pelita Harapan (UPH)?
9
3.b) Apakah Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap Intensi
Berwirausaha yang dimediasi oleh Hambatan pada mahasiswa Universitas
Prasetiya Mulya (PMBS)?
1.3 Tujuan Penelitian
Dibawah ini Merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini:
1.a) Untuk mengetahui Pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh Intensi
Berwirausaha pada mahasiswa UPH.
1.b) Untuk mengetahui Pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh Intensi
Berwirausaha pada mahasiswa PMBS.
2.a) Untuk mengetahui Pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap
Intensi berwira usaha yang dimediasi oleh Motivasi pada mahasiswa UPH.
2.b) Untuk mengetahui Pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap
Intensi berwira usaha yang dimediasi oleh Motivasi pada mahasiswa PMBS.
3.a) Untuk mengetahui Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap
Intensi Berwirausaha yang dimediasi oleh Hambatan pada mahasiswa UPH.
3.b) Untuk mengetahui Pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap
Intensi Berwirausaha yang dimediasi oleh Hambatan pada mahasiswa PMBS.
10
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat di dalam berbagai aspek
sehingga perlu direalisasikan agar terwujudnya niat untuk berwirausaha. Berikut
adalah manfaat-manfaat penelitian ini:
1. Dari aspek mahasiswa dan mahasiswi, penelitian yang disusun oleh penulis
mempunyai tujuan untuk memberikan penjelasan tentang pendidikan
kewirausahaan, motivasi berwirausaha dan hambatan berwirausaha terhadap
niat berwirausaha agar dapat menjadi wirausaha yang memulai bisnisnya dan
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
2. Dari aspek universitas, penelitian yang disusun oleh penulis mempunyai
tujuan untuk memberikan penjelasan tentang pendidikan kewirausahaan yang
mempengaruhi motivasi berwirausaha dan hambatan berwirausaha
mahasiswa-mahasiswi di universitas terhadap niat berwirausaha, yang
memiliki karakteristik berbeda-beda di dalam pendidikan kewirausahaan dan
menjadi bahan pertimbangan serta evaluasi per bidang kurikulum Universitas
yang memiliki entrepreneurship education atau pendidikan kewirausahaan.
3. Dari aspek umum, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran
terhadap mahasiswa yang belajar pendidikan kewirausahaan terhadap
motivasi intensi berwirausaha dan hambatan intensi berwirausaha kepada
masyarakat luas tentang pendidikan kewirausahaan dapat meningkatkan
intensi berwirausaha.
11
1.5 Batasan Penelitian
Batasan penelitian merupakan ruang lingkup yang akan dibahas pada
penelitian yang disusun yaitu; Responden adalah mahasiswa undergraduate yang
aktif jurusan manajemen kewirausahaan pada Universitas Pelita Harapan Karawaci,
Tangerang dan mahasiswa undergraduate yang aktif jurusan bisnis pada
Universitas Prasetiya Mulya BSD, Tangerang Selatan.
1.6 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan penelitian disusun dalam lima bab yang mempunyai
keterkaitan satu sama lain, sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan
Di dalam bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan penelitian, serta sistematika penulisan yang digunakan dalan
menyusun tugas akhir yang dibuat.
BAB II: Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang menjadi landasan dalam analisa
pengaruh variabel-variabel penelitian, model penelitian dan hipotesis bedasarkan
tujuan penelitian. Di dalam bab ini juga penulis menggunakan sumber-sumber yang
terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
BAB III: Metode Penelitian
Dalam bab ini membahas tentang desain penelitian, jenis pendekatan, definisi
variabel secara konseptual, populasi dan sampel, jenis data dan teknik pengumpulan
data, metode analisis data dan interpretasi hasil.
12
BAB IV: Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan hasil pengolahan data kuesioner dengan menggunakan
metode dan pengujian yang telah ditetapkan pada bab III. Lalu, membuktikan
hipotesis penelitian, menjelaskan hasil, dan memberikan implikasi manajerial
sesuai dengan hasil yang ada. Hasil dari kuesioner merupakan data asli 100 persen
dari responden tanpa adanya intervensi dari siapapun.
BAB V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan kesimpulan yang berdasarkan hasil pembahasan yang
sudah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan pada penelitian ini dapat
digunakan sebagai kajian penelitian lanjutan pada dikemudian hari dengan subjek,
objek dan metode penelitian berbeda dari penelitian ini. Saran didalam penelitian
ini diberikan kepada objek penelitian yang berguna bagi kelangsungan universitas
maupun mahasiswa itu sendiri.